Ca Nasopharing.pptx

  • Uploaded by: gregorius steven
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ca Nasopharing.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,071
  • Pages: 14
Treatment-seeking behaviour of nasopharyngeal cancer patients in Yogyakarta, Indonesia

Nama : Gregorius Steven NIM : 406182089 Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok dan Kepala Leher RSUD Ciawi JOURNAL READING

IDENTITAS JURNAL Judul Jurnal

Treatment-seeking behaviour of nasopharyngeal cancer patients in Yogyakarta, Indonesia

Penulis

Ema Waliyanti, Fatwa Sari Tetra Dewi, Supriyati Supriyati, Renske Fles.

Penerbit

Pan African Medical Journal

PENDAHULUAN • Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dari total 7,6 juta kematian, 13% karena kanker. • Kanker Nasopharyngeal adalah tumor ganas yang berada di peringkat keempat dari lima tumor ganas di Indonesia setelah kanker serviks, kanker payudara, dan kanker kulit. • NPC menempati urutan pertama di antara kanker kepala dan leher. • Insiden NPC di seluruh dunia mencapai 84.441 kasus dengan angka kematian 51,609, di mana angka morbiditas dan mortalitas pada pria lebih tinggi daripada wanita. • Prevalensi kanker nasofaring di Indonesia cukup tinggi yaitu 1,2 kasus per 100.000 penduduk dan 12.000 kasus baru ditemukan per tahun. NPC menyebabkan 5,7% kematian di Indonesia. • Berdasarkan penelitian sebelumnya, 60% -95% pasien NPC datang untuk perawatan pada stadium lanjut .

PENDAHULUAN • Kurangnya pengetahuan dokter umum tentang puskesmas merupakan salah satu faktor penting yang mengarah pada keterlambatan diagnosis NPC. • Sikap dan perilaku pasien kanker dalam memilih perawatan kesehatan dipengaruhi oleh tingkat latar belakang sosial ekonomi dan budaya. • Ketakutan akan efek samping pengobatan, pembedahan dan biaya perawatan juga menjadi alasan keterlambatan dalam mencari pengobatan. • Berdasarkan hasil studi pendahuluan di rumah sakit Dr. Sardjito, total pasien NPC yang datang ke klinik THT selama 2006-2012 adalah 704 orang dan tren meningkat setiap tahun, dari 87 orang pada 2010 menjadi 117 orang pada 2012. • Sebagian besar pasien datang ke rumah sakit pada stadium lanjut (III dan IV) dan membuat prognosisnya memburuk.

TUJUAN PENELITIAN • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi perilaku pencarian pengobatan pasien NPC di Yogyakarta.

METODE PENELITIAN • Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. • Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Dr. Sardjito . • Subjek penelitian adalah pasien dengan NPC dan keluarga mereka. • Dua puluh informan dipilih secara purposive sampling. • Kriteria inklusi untuk subyek penelitian adalah pasien yang mencari pengobatan di rumah sakit Dr. Sardjito, menderita NPC tahap III dan IV dan belum mendapatkan pengobatan, mampu berkomunikasi dan bersedia menjadi informan. • Kriteria inklusi untuk keluarga pasien adalah keluarga dekat yang sering menemani pasien selama perawatan, mampu berkomunikasi dan bersedia menjadi informan.

METODE PENELITIAN • Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman untuk melakukan wawancara mendalam dengan pasien NPC dan keluarga yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengeksplorasi perilaku orang dalam mencari pengobatan. • Untuk membantu pengumpulan data, notebook dan perekam digunakan sebagai alat. • Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Opencode versi 3.6. Untuk memastikan validitas data dalam penelitian ini, dilakukan pendekatan triangulasi, tanya jawab sejawat dan deskripsi.

HASIL PENELITIAN • Perilaku mencari pengobatan pasien kanker nasofaring di Yogyakart, menunjukkan bahwa pasien dengan kanker nasofaring menggunakan perawatan medis dan alternatif untuk mengatasi penyakit mereka. • Kedua metode pengobatan ini digunakan secara bergantian. • Itu terjadi karena beberapa faktor, seperti persepsi penyakit, persepsi layanan medis, biaya medis, dukungan eksternal dan penilaian proses perawatan. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku pasien dalam mencari pengobatan untuk pengobatan medis dan pengobatan alternatif.

HASIL PENELITIAN • Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mencari pengobatan: Ada lima faktor yang ditemukan yang mempengaruhi pasien dengan NPC dalam mencari pengobatan, yaitu: • A) persepsi penyakit • B) persepsi layanan medis • C) biaya perawatan • D) dukungan eksternal dalam mencari pengobatan • E) penilaian proses perawatan

DISKUSI

• Perilaku mencari pengobatan adalah perilaku individu untuk memantau tubuh mereka, menggambarkan dan menafsirkan gejala yang dialami, mengambil tindakan untuk pemulihan dengan menggunakan sumber daya untuk mendukung dan melibatkan sistem perawatan kesehatan yang lebih formal. • Awalnya pasien memutuskan untuk menggunakan perawatan medis untuk mengatasi penyakit tersebut. Saat menjalani perawatan medis, ada beberapa faktor yang menyebabkan pasien dan keluarga beralih ke perawatan alternatif. • Pertama, pasien NPC merasa kecewa dengan layanan medis; pasien dan keluarga merasa bahwa layanannya kurang memuaskan karena waktu untuk mendapatkan perawatan terlalu lama dan pasien tidak segera diobati, sehingga banyak pasien beralih ke pengobatan alternatif.

DISKUSI

• Pengalaman dan sikap terhadap layanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pasien dalam mencari pengobatan. • Pasien yang berpikir bahwa gejala yang dialami sebagai gejala penuaan yang biasa, cenderung mengabaikannya dan menunda perawatan. Ini menyebabkan pasien NPC datang terlambat ke penyedia layanan kesehatan. • Perilaku pencarian kesehatan pada pasien, dimulai dari persepsi pasien terhadap gejalanya. Persepsi ini didasarkan pada penggabungan antara gejala, faktor kognitif dan pengalaman yang membantu seseorang memahami kejadian penyakit. • Keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang penyakit dan layanan yang tersedia, sangat penting dalam mempengaruhi seseorang untuk menafsirkan gejala dan menentukan bantuan yang akan dicari.

DISKUSI

• Sebaliknya, orang yang menganggap penyakit itu sebagai penyakit serius dan harus dirawat, mereka akan segera mencari bantuan medis. Ini konsisten dengan Health Belief Model yang menyatakan bahwa persepsi tingkat keparahan penyakit akan mempengaruhi persepsi ancaman yang mempengaruhi perilaku individu untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi penyakit tersebut. • Faktor lain yang mempengaruhi pasien dan keluarga dalam mencari pengobatan adalah biaya perawatan. • Biaya perawatan medis di Indonesia dianggap mahal oleh pasien kanker, sedangkan pengobatan alternatif dianggap lebih murah, sehingga mereka memilih untuk pergi ke pengobatan alternatif. Itu juga karena tingkat ekonomi pasien kanker nasofaring dalam penelitian ini, yang merupakan pasien ekonomi yang buruk sehingga mereka harus memilih perawatan yang lebih terjangkau. • Berdasarkan penelitian sebelumnya, pasien dengan tingkat sosial ekonomi yang lebih rendah lebih cenderung menunda pemanfaatan layanan kesehatan

KESIMPULAN

• Perilaku mencari pengobatan pada pasien dengan NPC di Yogyakarta dimulai ketika gejala pertama kali muncul. • Pada awalnya pasien memilih untuk menggunakan perawatan medis untuk mengatasi penyakit tersebut. Saat menjalani perawatan medis, pasien merasa perawatannya terlalu lama dan tidak segera ditangani sehingga mereka beralih ke perawatan alternatif. • Ketika menjalani pengobatan alternatif, sebagian besar pasien menganggap pengobatannya kurang efektif dan beberapa membuat penyakit menjadi lebih parah, sehingga mereka kembali ke perawatan medis dan beberapa menggunakan pengobatan alternatif sebagai terapi pelengkap. • Sarannya adalah, pertama, untuk pasien dan keluarga dengan NPC perlu mencari pengobatan segera setelah tanda pertama dan gejala muncul. Kedua, penyedia layanan kesehatan harus meningkatkan kualitas layanan mereka sehingga antrian layanan tidak memakan waktu terlalu lama dan pasien dapat segera dirawat. • Yang terakhir adalah personel promosi kesehatan perlu memberikan pendidikan kesehatan tentang NPC kepada masyarakat umum dan profesional kesehatan sehingga kesadaran akan penyakit ini akan meningkat.

Related Documents

Ca
November 2019 55
Ca
May 2020 41
Ca
November 2019 72
Ca
June 2020 33
Ca
December 2019 45
Ca
May 2020 29

More Documents from ""

Ppt Penyuluhan Tht.pptx
December 2019 14
Leaflet Tht.docx
December 2019 15
Ca Nasopharing.pptx
December 2019 9
10_sixthproblem.pptx
December 2019 16
Penelitian.map.pdf
October 2019 18