By : Ricky
Seorang perempuan datang dengan keluhan terdapat benjolan di leher sejak 1
tahun yang lalu. Keluhan nyeri (-), berdebar-debar (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan dileher yang ikut bergerak saat menelan. Pemeriksaan penunjang yang mendukung penegakan diagnosis adalah a. Iodin serum
b. Iodin tiroid c. TSH, T4, FT3 d. TSH, T4, FT3, Anti-thyroglobulin e. TSH, FT4
Hipertiorid – Hipotiroid Transport
Organifikasi
(+) Thyroxine Binding Globulin
Coupling
Storage
Secretion
TSH Decreased
Normal
Increased
FT4 Decreased
Normal
FT4
Increased
Central Subclinical Hypothyroidism Hyperthyroidism
Decreased
Primary Hyperthyroidism
Normal
Primary Hypothyroidism
Increased
Subclinical Hypothyroidism
RAIU Diffuse Homogeneous Grave’s Disease
Focal
Heterogeneous
Toxic Multinodular Goiter
TSH-secreting Adenoma (central Hyper-T) Or (T- hormone resistance)
None Functioning Adenoma
Serum Thyroglobulin
Decreased Thyrotoxicosis Factitia
Increased Thyroiditis struma ovani
Pasien mengalami penurunan kesadaran, memiliki riwayat DM, terapi saat ini
diberiksan glibenklamid dan metformin. Pasien sebelumnya merasa malu lalu tidak makan. Obat terus dilanjutkan, GDS 40 g/dL. Terapi yang tepat adalah? a. Glikogen 1 mg intramuscular b. Glikogen 1 mg intavena c. D40 3 flacon d. D40 2 facon e. D40 1 flacon
Keadaan GD < 60mg/dL, atau 80mg/dL dengan gejala klinis. Etiologi : Dosis OHO insulin, sulfonilurea Post partum, GGK
Intake inadekuat
Dx Trias Whipple Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia Kadar glukosa rendah Gejala menghilang jika GD meningkat