ValueProperty
ValueProperty Business Plan
Ruko 2A Jl Wijaya Kebayoran Jakarta Tanggal : 15 Juni 2006
ValueProperty
Tugas Entrepreneurship
Kelas : 08MAT
Prakoso Sumbodo 0600640995 Raras Wirasto 0600640982 Elzan Yahya 0600644526 Indro Haryo Prabowo 0600652093 Linda Narantikasari 0600645592
ValueProperty Daftar Isi
i
1. Ringkasan Eksekutif
1
1.1 Pendahuluan
1
1.2 Peluang
2
1.3 Konsep Bisnis
2
1.4 Sekilas Industri
3
1.5 Target Market
4
1.6 Status dan Penawaran
4
2. Analisa Industri
4
2.1 Pasar Primer
4
2.2 Pasar Sekunder
5
2.3 Pasar Penilai
5
2.4 Analisa SWOT
6
2.4.1 Opportunities
6
2.4.1.1 Teknologi
6
2.4.1.2 Pertumbuhan penduduk
6
2.4.1.3 Politik
7
2.4.1.4 Sosial Masyarakat
7
2.4.1.5 Gaya hidup
7
2.4.1.6 Ekonomi
7
2.4.1.7 Pengakuan bidang broker
7
2.4.2. Threats
8
2.4.2.1 Brands
8
2.4.2.2 Tingginya persaingan
8
2.4.2.3 Ancaman pemain baru
8
2.4.2.4 Perang komisi
8
2.4.3. Strengts
8
2.4.3.1 Sumber Daya Manusia
8
2.4.3.2 Pelayanan
8
2.4.3.3 Data terlengkap
9
2.4.3.4 Agen terbanyak
9
2.4.3.5 Teknologi
9
2.4.3.6 Manajemen
9
2.4.4 Weaknesses
9
ValueProperty 2.4.4.1 Sebagai pendatang baru
9
2.4.4.2 Sistem Informasi
9
2.4.4.3 Banyaknya agen
9
2.4.4.4 Satu kantor sebagai pusat
9
2.4.4.5 Sistem jaringan
10
2.4.4.6 Modal awal
10
2.4.5 Strategi SO
10
2.4.5.1 Mengembangkan jasa dengan pemanfaatan TI terbaru.
10
2.4.5.2 Memberikan pelayanan terbaik dan terpercaya.
10
2.4.5.3 Memperluas jaringan.
10
2.4.6 Strategi WO
11
2.4.6.1 Meningkatkan kesadaran masyarakat atas keberadaan kita
11
2.4.6.2 Membuat Sistem Informasi yang akurat, tepat dan cepat.
11
2.4.6.3 Menetapkan prosedur kerja dan sistem pelayanan yang bersesuaian.
11
2.4.6.4 Memanfaatkan TI untuk mengatasi keterbatasan jarak area kerja. 11 2.4.6.5 Memperkenalkan SLM & terus mengkaji kemungkinan baru terbaik. 2.4.6.6 Pengumpulan modal awal dari kalangan terdekat. 2.4.7 Strategi ST
12 12 12
2.4.7.1 Menciptakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen. 12 2.4.7.2 Memberikan yang terbaik bagi para agen dan klien.
13
2.4.7.3 Menerapkan penilaian komisi yang pantas.
13
2.4.7.4 Melakukan edukasi pasar.
13
2.4.8 Strategi WT
13
2.4.8.1 Memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk klien dan agen. 13 2.4.8.2 Memilih lokasi yang tepat.
14
2.4.8.3 Pengawasan yang melekat.
14
2.4.8.4 Mampu menginformasikan dan memposisikan diri dengan benar. 14 3. Deskripsi Perusahaan
14
3.1 Perusahaan
14
3.2 Tujuan
15
ValueProperty 3.3 Misi
15
3.4 Keunggulan
16
4. Perencanaan Produksi
17
4.1 Produk
17
4.2 Fungsi Produk
17
4.3 Proses Produksi
17
4.4 Bangunan Usaha
18
5. PerencanaanOperasional
18
5.1 Strategi Operasional
18
5.2 Rencana Kerja
20
6. Perencanaan Pemasaran
21
6.1 Target Pasar
21
6.2 Strategi Pemasaran
22
6.3 Iklan dan promosi
23
6.4 Perkiraan Penjualan
23
7. Perencanaan Organisasi
25
7.1 Bentuk Usaha
25
7.2 Struktur Organisasi
26
7.3 Deskripsi Tugas dan wewenang
26
7.4 Kepegawaian
27
8. Penilaian Resiko
30
8.1 Inflasi
30
8.2 Penipuan dan kegiatan dibawah tangan
30
8.3 Waktu dan biaya
30
8.4 Kegagalan sistem
30
9. Perencanaan Keuangan
30
9.1 Asumsi-asumsi penting
30
9.2 Biaya Proyek dan Kebutuhan Modal Kerja
31
9.3 Analisa BEP
32
9.4 Analisa BCR (Benefit Cost Ratio)
33
10. Penawaran Investor
34
10.1 Penawaran Saham
34
10.2 Perhitungan perolehan deviden
34
11. Penutup
36
ValueProperty 1. Ringkasan Eksekutif 1.1 Pendahuluan Sektor riil merupakan salah satu indikator perekonomian suatu negara. Sektor properti merupakan bagian dari sektor riil tersebut, bangkitnya makro ekonomi suatu negara ditandai dengan banyaknya pembangunan proyek properti dikota-kota besar.Perkembangan sektor riil di Indonesia sempat tersendat pasca kenaikan BBM, baik pengembang atau pun konsumen terkena dampak dari kenaikan harga bahan bangunan. Tetapi kondisi saat ini sudah memasuki peningkatan dan perkembangan yang cukup baik. Bagaimana pun sektor properti akan selalu tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia.Berdasarkan riset yang dilakukan Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) akhir tahun lalu, ekspansi bisnis properti selama tahun 2005 diperkirakan telah mencapai angka Rp. 93,14 triliun. Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PSPI menganalisa bahwa backlog atau kurangan pasokan dari rumah hingga tahun 2005 diperkirakan mencapai 7,2 juta unit rumah, 2,88 juta unit berada diperkotaan.Terlepas dari hambatan dan pertumbuhan sektor properti tersebut dalam hal ini pasar primer, kita dapat melihat bahwa pasar sekunder pun akan menjadi alternatif bagi keluarga baru yang cukup mapan.Pasar sekunder ini mempunyai karakter dan pangsa pasar yang berbeda.Perkembangan usaha pun sering kali memanfaatkan properti yang ada agar dapat memperoleh modal sebagai jaminan.Tampak jelas bahwa bidang properti ini mempunyai karakter yang khas yang perlu didalami. ValueProperty adalah perusahaan yang bergerak dibidang properti. Kami memberikan pelayanan mengenai properti, jasa yang ValueProperty tawarkan adalah sebagai pusat informasi dan transaksi properti.ValueProperty memposisikan diri secara jelas hanya pada dua bidang tersebut.Sebagai pusat informasi properti disini artinya ialah kami menyediakan data terlengkap mengenai properti, serta memiliki kemampuan dalam menganalisa properti. Sedangkan transaksi properti maksudnya adalah membantu memasarkan atau mencari properti.
Sebagai langkah awal ValueProperty akan menggarap wilayah “Jabodetabek”.Secara umum yang kami tawarkan adalah : 1. Pusat Informasi properti. 2. Pelayanan transaksi properti (broker).
ValueProperty 3. Analisa akurat mengenai properti. 4. Wadah yang menguntungkan bagi agen.
1.2 Peluang
Kebutuhan akan informasi properti tanpa harus membuang waktu dan tenaga.
Pengetahuan terhadap suatu kewajiban atas transaksi properti sangat terbatas.
Sulitnya menjual barang properti karena termasuk barang yang kurang liquid.
Tren saat ini adalah membeli rumah melalui KPR dan banyaknya pengusaha yang menggunakan properti sebagai jaminan.
Salah satu faktor dalam menilai suatu properti adalah data pembanding,oleh karena itu data adalah penting.
Kegiatan broker dan penilai pada dasarnya memiliki karakter yang sama.
1.3 Konsep Bisnis ValuePorperty menghargai setiap waktu dan tenaga yang ada.Kami menyediakan wadah bagi semua pihak yang terlibat.Semua pihak adalah rekan dan nasabah kami.Berikut ini pihak yang kami layani.
Klien Adalah
pihak
yang
menjual/menyewakan
atau
membeli/menyewa
peroperti(rumah,tanah,ruko,bangunan,dll).
Agen Broker Mitra
yang
melakukan
listing
dan
membantu
menjual/menyewakan
listing.Mempunyai kemungkinan untuk menjadi penilai.
Agen Penilai Mitra yang memiliki keahlian khusus, terutama komitmen untuk menilai suatu properti.Diberi kesempatan untuk bertindak pula menjadi broker.
Rekanan Pihak bank dan pihak lain yang terkait dengan kebutuhan proses penilaian yang percaya pada ValueProperty.
Semua pihak tersebut akan kami layani dengan sistem yang memuaskan bagi semua pihak.Tulang punggung ValueProperty adalah sistem informasi terpadu dan komitmen dalam pelayanan dan penilaian.
ValueProperty 1.4 Sekilas Industri Nilai industri broker secara nasional tahun lalu (2005)
mencatat hasil
transaksi sebesar kurang lebih 15 triliun rupiah.itu pun baru 25% dari total transaksi properti secara nasional[a]. Melihat kondisi saat ini, maka pertumbuhan nilai transaksi tahun 2006 dapat mencapai 10%-15%[b]. Sedangkan triwulan I 2006 , beberapa bank telah mengucurkan KPR dengan rata-rata 300 milyar rupiah[c].Hal tersebut masih dibawah target, untuk itu pada triwulan-triwulan berikutnya akan ditingkatkan. Sedangkan untuk pembiayaan pun akan lebih besar. Dari sisi broker nilai transaksi terbesar masih dipegang oleh top broker yang kesemuanya adalah broker asing, yaitu Rp. 4,93 triliunoleh Era pada tahun 2005, Ray White Indonesia mencatat Rp. 4 triliun serta Centuri21 senilai Rp. 2,85 triliun ditahun 2005[d].Selain mereka terdapat juga pemain asing lain yang cukup besar diantaranya yaitu Proffesional,L.J Hookers, dan beberapa lagi.Sedangkan pada bidang usaha penilai terdapat beberapa pemain besar seperti PT. Ganda Mega Serasi (dimiliki oleh ketua MAPPI), PT Sucofindo Apprisal, PT Piesta, PT Sarana Sejati, dan beberapa lainnya.Baru-baru ini Bappepam sudah menyetujui keterlibatan penilai dalam menganalisa suatu perusahaan, merupakan gerbang baru utnuk peningkatan peran penilai ini.
[a][b][c][d] fokus- Majalah Bisnis Properti vol.3 No.033 Mei 2006
ValueProperty 1.5 Target Market ValueProperty menitikberatkan pada sistem informasi dan pelayanan serta penilaian, maka sebagai target pasarnya adalah pihak yang terlibat, yaitu klien, agen broker, agen penilai dan rekanaan.Semua itu harus mendapat perhatian yang sama kerena keempat pihak itulah jantung hidupnya ValueProperty.
1.6 Status dan Penawaran ValueProperty adalah suatu usaha yang berbadan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas(PT). Kepemilikan saham akan diberikan kesempatan untuk para anggota kelas mata kuliah entrepreneurship 08MAT Universitas Bina Nusantara. Dalam hal ini satu lembar sahamnya senilai Rp. 1 juta rupiah. Kebutuhan dana yang ada akan digunakan untuk pendirian usaha , pembuatan sistem informasi, sewa tempat, pembangunan kantor dan perekrutan serta promosi.
2. Analisa Industri
Harga BBM telah memicu tingginya inflasi, angkanya mencapai 18% pada tahun 2005. Pengaruhnya diperkirakan terus terasa hingga semester I 2006. BI menaikan suku bunganya dari 8,7% pada juli 2005 menjadi 12,25% pada bulan Oktober 2005.Kenaikan ini diperkirakan karena dipengaruhi oleh naiknya suku bunga bank sentral Amerika Serikat,The Fed.Hingga Oktober 2005 suku bunga The Fed telah mencapai 4%,PSPI memperkirakan masih akan mengalami kenaikan ditahun 2006 menjadi 4%-4,5%.Ini juga didorong pertumbuhan ekonomi AS yang mencapai 3,8%-4%.Suku bunga BI pun berkisar antara 10%-13% dan suku bunga kredit berkisar pada 16%-18%.Dalam analisa PSPI, suku bunga BI akan mengalami titik balik pada semester kedua 2006. Akan terjadi pergerakan menurun seiringnya perkiraan menurunnya tingkat inflasi.Dengan begitu diperkirakan akan memicu pergerakan sektor riil yang menggembirakan. 2.1 Pasar Primer Perkembangan industri perumahan sepanjang tahun 2004 mengalami pertumbuhan yang cukup pesat pada segmen rumah menengah-menengah keatas.Hal ini seiring dengan menurunnya suku bunga KPR yang mencapai nilai 12%-15% yang ditetapkan oleh bank-bank pemberi KPR. Penjualan rumah pada tahun 2005 mencapai
ValueProperty 169.063 unit, meningkat sebesar 12,2% dari 150.637 unit pada tahun 2004.Pada tahun 2007 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 23,4% menjadi 208.595 unit.Sementara itu nilai transaksi penjualan rumah secara nasional tahun 2004 mencapai Rp. 11,9 triliun, meningkat sebesar 49,1% pada tahun 2005 menjadi Rp. 17,7 triliun. Pada tahun 2006 diperkirakan akan mencapai Rp. 20.96 triliun[a]. 2.2 Pasar Sekunder Transaksi pasar sekunder di Indonesia dapat diwakilkan oleh penjualan 5 broker property terbesar di Indonesia dari tahun 2002 hingga 2004 terlihat bagaimana pesatnya pertumbuhan penjualan property sekunder selama 3 tahun tersebut, begitu juga untuk 2005, diperkirakan telah mengalami kenaikan, walaupun sedikit tersendat di tahun 2006, tetapi akan kembali baik di tahun 2007. Tabel 2.1 Broker Properti
Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 (Rp. Milliar) (Rp. Milliar) (Rp. Milliar) Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Ray White 2.500 2.120 3.500 3.000 4.000 3.300 Era Indonesia 2.500 2.300 3.500 3.300 4.000 3.630 Century 21 1.800 1.650 2.500 2.300 2.800 2.645 Raine & Home 1.000 900 1.500 1.100 2.000 1.210 LJ Hooker 750 500 1.500 800 1.800 880 8550 7470 12.500 10.500 14.600 11.665 Total Sumber SPSI, Agustus 2004
Dari data tersebut terlihat bahwa realisasi penjualan properti sekunder masing-masing agen properti mengalami kenaikan 20%-30% per tahun. 2.3 Pasar Penilai Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa diperkirakan suku bunga akan mengalami penurunan pada semester dua 2006, dan diharapkan berlangsung terus sampai 2007.Tentunya akan meningkatkan penyaluran kredit baik oleh Bank atau pihak sumber-sumber pembiayaan lain. Nilai kucuran KPR oleh beberapa Bank,Triwulan I 2006: Tabel 2.2 Bank 1. Niaga 2. BTN 3. Bumiputera 4. Lippo 5. Bukopin
Nilai Kucuran KPR Rp. 400 miliar Rp. 776 miliar Rp. 150 miliar Rp. 300 miliar Rp. 50 miliar
Sumber Majalah Bisnis Properti vol.3 No.033 Mei 2006
[a] - Majalah Bisnis Properti vol.3 No.033 Mei 2006
ValueProperty
Tampak bahwa Bank-bank akan melakukan pengembangan target dan meningkatkan penyaluran kreditnya terutama jika sudah didukung suku bunga yang lebih ringan. Semua kegiatan kredit tentunya perlu dilakukan penilaian atas asset/property oleh pihak ketiga selain Bank dalam hal ini adalah pihak penilai. 2.4 Analisa SWOT Matix SWOT
OPPORTUNITIES(O) 1.Teknologi. 2.Pertumbuhan penduduk. 3.Politik stabil. 4.Sosial Masyarakat. 5.Gaya hidup. 6.Ekonomi. 7. Pengakuan bidang ini.
THREATS(T) 1.Brands. 2.Tingginya persaingan. 3.Ancaman pemain baru. 4.Perang komisi
STRENGTHS(S) 1. Sumber Daya Manusia. 2. Pelayanan. 3. Data terlengkap. 4. Agen terbanyak. 5. Teknologi. 6. Manajemen. SO strategies : 1. Mengembangkan jasa dengan pemanfaatan TI terbaru. 2. Memberikan layanan terbaik dan terpercaya. 3. Memperluas jaringan.
ST strategies : 1. Menciptakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Memberikan yang terbaik bagi para agen dan klien. 3. Menerapkan penilaian komisi yang pantas. 4. Melakukan edukasi pasar.
WEAKNESSES(W) 1. Sebagai pendatang baru. 2. Sistem Informasi. 3. Banyaknya agen. 4. Satu kantor pusat. 5. Sistem jaringan. 6. Modal awal. WO strategies : 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat thd kita. 2. Membuat SI yang akurat, tepat dan cepat. 3. Menetapkan prosedur kerja, sistem pelayanan yang bersesuaian. 4. Memanfaatkan TI untuk mengatasi keterbatasan jarak kerja. 5. Memperkenalkan SLM (Single Level Marketing). 6. Pengumpulan modal awal dari kalangan terdekat. WT strategies : 1. Memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk konsumen/anggota. 2. Memilih lokasi yang tepat. 3. Pengawasan yang melekat. 4. Mampu menginformasikan dan memposisikan diri dengan benar.
2.4.1 Opportunities 2.4.1.1 Teknologi Perkembangan teknologi sistem informasi dan metoda database serta sangat dikenalnya internet telah membuka peluang untuk melakukan kegiatan secara lebih efektif dan efisien. 2.4.1.2 Pertumbuhan penduduk Sampai saat ini urbanisasi tetap menjadi tren, terutama ke Jakarta, dan sebagai akibatnya perkembangan yang terjadi tidak hanya Jakarta melainkan sudah pada kota sekitarnya yang kita kenal sebagai Jabodetabek.Saat ini sedang dikembangkan konsep Megapolitan yang berefek pada peningkatan
ValueProperty kebutuhan sektor riil seperti infrastrukur sarana jalan , perumahan, bangunan dan gedung kantor. 2.4.1.3 Politik Kebijakan secara nasional dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk saat ini tidak akan berdampak negatif. Penundaan kenaikan TDL memungkinkan untuk kembalinya pergerakan pada sektor riil. Pada lingkup yang lebih kecil yaitu pemda, Sutiyoso memprakasakan konsep pembangunan Megapolitan yang saat ini sudah mendapat bendera hijau oleh pejabat lain terkait. 2.4.1.4 Sosial Masyarakat Masyarakat cenderung berusaha secepat mungkin memiliki rumah, walaupun harus memanfaatkan fasilitas KPR. Selain itu dalam pertumbuhan ekonomi seperti ini kebutuhan pengusaha untuk uang atau modal semakin besar, banyak yang mengguakan propertinya sebagai jaminan pinjaman.Hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan penilai yang terpercaya dan juga akan membuka peluang bagi para broker untuk mecarikan rumah idaman. 2.4.1.5 Gaya hidup Perubahan konsep pada masyarakat, dimana mereka bekerja di Jakarta tetapi bertempat tinggal diluar wilayah Jakarta (Jabodetabek), mengakibatkan tingginya permintaan hunian untuk wilayah tersebut. 2.4.1.6 Ekonomi Pada Triwulan kedua akan menunjukan dampak positif dengan kemungkinan penurunan suku bunga dan inflasi, yang berdampak juga pada bunga kredit.Sebagai akibatnya detak sektor riil akan terpacu. 2.4.1.7 Pengakuan bidang broker Jasa broker saat ini mulai diakui oleh masyarakat, mereka sudah bisa menghargai broker bukan hanya sebagai makelar yang mencari untung, tetapi sebagi konsultan dan penengah serta pemberi solusi. Disisi penilai, akibat terjadinya krisis moneter, kebijakan pemerintah semakin tegas untuk mengharuskan Bank dan lembaga keuangan lainnya agar menggunakan pihak ketiga, penilai eksternal untuk melakukan appraisal.
ValueProperty 2.4.2. Threats 2.4.2.1 Brands Masyarakat saat ini masih lebih mempercayai broker yang berafiliasi, memiliki brand internasional dibandingkan dengan memilih broker lokal. Sedangkan untuk penilai, rekanaan lebih menyukai penilai yang sudah lama berdiri. 2.4.2.2 Tingginya persaingan Persaingan dibidang ini sangat tinggi, terjadi perang komisi, bajak membajak agen(Marketing Associate),dan melakukan berbagai cara untuk menang. Sedangkan untuk persaingan penilai kecepatan pelayanan sering menjadi tolak ukur selain hasil analisa yang akurat. 2.4.2.3 Ancaman pemain baru Pertumbuhan dibidang broker sangat tinggi, tentunya akan terus banyak bermunculan pemain baru, terutama dikarenakan sistem waralaba dari pihak asing yang cukup menggiurkan. Dikarenakan masih kurangnya penilai akibat dari sulitnya memperoleh ISP(Ijin Sertifikasi Penilai) maka pemain baru dibidang ini relatif sedikit. 2.4.2.4 Perang komisi Banyak broker dalam menghadapi pesaingan yang berat ini bermain dengan komisi rendah bagi penjual properti, dan mengecilkan komisi untuk member broker dan memperbesar komisi untuk agen, agar banyak yang mau memilih broker-broker tersebut, dilain sisi mengutamakan pelayanan dan berusaha memberikan informasi yang terbaik pun digunakan sebagai strategi oleh beberapa broker. 2.4.3. Strengts 2.4.3.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia terdiri dari team yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, tetapi saling mengisi dan solid sebagai team. Mereka semua professional dibidangnya, yaitu seorang broker, penilai, notaris & ppat, praktisi TI, dan manager strategi. 2.4.3.2 Pelayanan Selain memberikan pelayanan terbaik, kepercayaan dan menghargai waktu, ValueProperty memberikan konsep nilai tambah pada semua pihak
ValueProperty dengan membuka layanan hingga malam hari, akses 24 jam melalui internet dan tidak mengenal sabtu, minggu kecuali hari libur nasional. 2.4.3.3 Data terlengkap Sebagai
penyedia
informasi
properti,
ValueProperti
akan
menempatkan diri sebagai penyedia jasa informasi terlengkap, dengan membuat sistem jaringan sebagai kunci utama sumber perolehan data. 2.4.3.4 Agen terbanyak Pola jaringan yang digunakan akan memposisikan ValueProperty sebagai pemilik agen terbanyak diantara broker properti yang ada diwilayah Jabodetabek dan tentunya akan memudahkan serta mempercepat suatu closing transaksi. 2.4.3.5 Teknologi Sistem informasi adalah tulang punggung ValueProperty, oleh karena itu sarana TI akan digunakan semaksimal mungkin sehingga masyarakat/klien dapat mengakses dimana saja melalui internet atau pun hp. Konsep data mining tentunya akan diterapkan. 2.4.3.6 Manajemen ValueProperty sebagai wadah yang memberikan transparansi dalam hal manajemen dan financial, pembagian keuntungan, komisi akan terbuka dan fleksibel, mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anggotanya. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan adalah cara pandang kami. 2.4.4 Weaknesses 2.4.4.1 Sebagai pendatang baru Sebagai pendatang baru ValueProperty akan sedikit sulit mendapat kepercayaan dari banyak pihak. 2.4.4.2 Sistem Informasi Sistem Informasi yang masih baru akan menemui banyak kendala, terutama setelah memiliki data yang semakin banyak. 2.4.4.3 Banyaknya agen Obsesi sebagai pemilik agen terbanyak dapat menjadi boomerang dalam hal pengaturan dan monitoring para agen untuk suatu transaksi. 2.4.4.4 Satu kantor sebagai pusat Awal berdiri akan dimulai denga satu kantor utama, tentunya akan menyulitkan bagi para agen yang bertempat tinggal jauh dari lokasi kantor.
ValueProperty Wilayah Jabodetabek masih terlalu luas untuk dipegang satu kantor perwakilan. 2.4.4.5 Sistem jaringan Konsep yang digunakan adalah baru, walaupun sudah dilakukan perhitungan dan analisa secara matang, konsep member get downliner (SLM) ini dapat mudah dimanfaatkan dan ditiru banyak pihak, serta dapat saja terlihat kekurangan, kelemahannya setelah diaplikasikan secara nyata dengan menghadapai seribu satu karakter orang. 2.4.4.6 Modal awal Kebutuhan untuk modal awal usaha, selain diperoleh dari para pendiri, masih dibutuhkan lebih lagi dari pihak luar. 2.4.5 Strategi SO Strategi SO adalah strategi yang digunakan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/strength yang dimiliki untuk mendayagunakan berbagai peluang yang ada. 2.4.5.1 Mengembangkan jasa dengan pemanfaatan TI terbaru. Keunggulan
sistem
informasi
menjadi
salah
satu
kekuatan
ValueProperty.Hal ini dapat tercipta karena ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, dan juga dengan penguasaan TI (Teknologi Informasi) terbaru.Kekuatan tersebut dilihat oleh ValueProperty, dengan mengisi peluang dari perkembangan teknologi yang terus mengalami pertumbuhan dewasa ini. Untuk itulah, maka ValueProperty menjadikan perkembangan service-nya dengan TI terbaru sebagai salah satu strateginya. Diharapkah hal tersebut dapat memantapkan posisi ValueProperty di industri ini. 2.4.5.2 Memberikan pelayanan terbaik dan terpercaya. Melihat pertumbuhan jumlah penduduk diwilayah Jabodetabek, tentunya memberikan indikator akan tingginya kebutuhan property, hal inilah yang akan dimanfaatkan oleh ValueProperty. Adanya peluang tersebut menjadikan ValueProperty berusaha keras dalam menghasilkan pelayanan yang terbaik, dengan memberikan sistem yang baik dan meminimalkan waktu terbuang serta pendayagunaan teknologi. 2.4.5.3 Memperluas jaringan. Kondisi ekonomi, politik dan sosial budaya yang mendukung telah membuka peluang besar dibidang broker dan properti ini.Bagaimana pun
ValueProperty jaringan yang luas adalah tulang
punggung industri ini.Oleh karena itu,
ValueProperty selalu berusaha memperluas jaringan, memelihara kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik, ekonomis, cepat dan tepat. 2.4.6 Strategi WO Adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal mungkin meminimalisasi kelemahan/weakness yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/opportunities. 2.4.6.1 Meningkatkan kesadaran masyarakat atas keberadaan kita Sebagai langkah awal kita akan memperkenalkan diri melalui berbagai media promosi yang sesuai dengan kegiatan perusahaan. Peningkatan anggota baik agen,klien,dan rekanaan melalui jaringan yang sudah ada seperti para founder dan pemegang saham, serta penerimaan agen-agen yang memiliki komitmen dan jaringan yang luas. Selalu terus menumbuhkan kepercayaan dikalangan masyarakat terhadap ValueProperty. 2.4.6.2 Membuat Sistem Informasi yang akurat, tepat dan cepat. Sistem informasi harus dirancang dengan sangat baik, dalam hal ini bagian yang menguasai bidang tesebut harus terus berkolaborasi dengan semua pihak yang akan menggunakan sistem.Perancangan sistem dengan memakai prototype sehingga membantu dalam bentuk simulasi. Kebutuhan jumlah data yang akan disimpan dan pertumbuhannya harus diperhitungkan secara matang untuk menghindari masalah yang dapat terjadi, Jika sistem sudah berjalan maka monitoring, pemeliharaan serta perbaikan akan selalu dilakukan secara teratur. 2.4.6.3 Menetapkan prosedur kerja dan sistem pelayanan yang bersesuaian. Jumlah agen yang terus meningkat akibat dari pengembangan jaringan sangat
diharapkan.
Semakin
banyak
agen
yang
bernaung dibawah
ValueProperty tentunya harus diikuti dengan peningkatan pelayanan. Pengembangan sistem pelayanan informasi dengan TI terbaru dan handal akan menjadi kunci sukses pelayanan ini.Tidak pula ketinggalan dukungan peraturan yang jelas,prosedur kerja yang baik dan komitmen dari semua pihak. 2.4.6.4 Memanfaatkan TI untuk mengatasi keterbatasan jarak area kerja. Sebagaimana
diungkapkan
sebelumnya
Sistem
Informasi
dan
Teknologi Informasi adalah kunci utama perusahaan ini, maka konsep virtual
ValueProperty office akan diterapkan untuk memudahkan semua agen,klien, rekanan saat berkunjung ke ValueProperty.Mereka tidak perlu setiap saat atau setiap kegiatan harus berada atau ke kantor ValueProperty secara fisik. Surat menyurat , laporan kegiatan, transaksi dan lain-lain akan dilakukan secara online.ValueProperty memiliki visi untuk leading di online aktivitas.Faktor keamanan tetap menjadi prioritas untuk sistem ini. 2.4.6.5 Memperkenalkan SLM & terus mengkaji kemungkinan baru terbaik. ValueProperty akan selalu dinamis, memantapkan dirinya pada sistem pemasaran
secara
jaringan,
walau
dapat
dikatakan
mirip
dengan
MultiLevelMarketing(MLM), tetapi konsep kami lebih nyata dan jelas serta tidak memberikan mimpi-mimpi yang sulit diraih.Komitmen dan kepercayaan pada jaringan kami akan menjadi pondasinya.Semua kekurangan yang mungkin akan timbul pada sistem ini akan selalu dan terus diperbaiki menyesuaikan kebutuhan yang ada demi kebaikan semua. 2.4.6.6 Pengumpulan modal awal dari kalangan terdekat. Sebagai langkah awal tentunya ValueProperty membutuhkan modal yang cukup signifikan, untuk itu diluar dari modal para pendiri, akan dibuat opsi saham kepada rekan terdekat para founder untuk memanfaatkan momentum yang langka dalam berpartisipasi sebagai pemilik saham, Karena satu lembar saham yang anda miliki akan sangat menguntungkan dan berharga. 2.4.7 Strategi ST Adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/strength untuk mengurangi ancaman/threat yang mungkin terjadi. 2.4.7.1 Menciptakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ancaman dari para pesaing, baik mereka yang telah berada lama dalam industri ini atau pun banyaknya pendatang baru, membuat ValueProperty harus mempunyai suatu keunggulan tersendiri dalam memberikan pelayanan. Diantaranya adalah informasi yang lebih lengkap mengenai suatu properti (menambahkan dengan ekstra informasi mengenai lingkungannya), jam buka yang lebih lama menyesuaikan dengan kebutuhan waktu klien yang sangat
ValueProperty sibuk, dan sistem informasi TI yang menjadi kunci pelayanan cepat, ekonomis dan lebih baik. 2.4.7.2 Memberikan yang terbaik bagi para agen dan klien. Kami menghargai semua pemikiran,oleh karena itu keterbukaan untuk menerima semua saran, ide, kritik dari anggota kami akan kami tindaklanjuti dengan merealisasikannya dalam suatu wadah yang menampung ide,saran dan kritik tersebut serta mengadakan jadwal rutin untuk membahasnya. Kontribusi agen dalam menambah jaringan akan selalu kami hargai dengan memberikan sebagian keuntungan transaksi dari rekan yang direkomendasikannya. Diinginkan terbina ikatan yang kuat secara internal. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa betah diperusahaan ini. 2.4.7.3 Menerapkan penilaian komisi yang pantas. Ancaman perang harga komisi tentunya akan berdampak bagi ValueProperty, oleh karena itu ValueProperty akan selalu menjaga pelayanan dan kepercayaan dari klien dan rekanan sehingga komisi yang dikenakan pantas.Perang harga komisi yang tidak sehat tidak akan diikuti oleh ValueProperty, pangsa pasar kami jelas bahwa klien yang cerdas tentunya menyadari kesesuaian komisi yang kami kenakan. 2.4.7.4 Melakukan edukasi pasar. Kesadaran masyarakat atas keberadaan broker dan penilai sebagai pihak yang membantu masih dirasa kurang, untuk itu ValueProperty akan mengadakan edukasi kepada masyarakat secara berkala, selain itu untuk memperkenalkan diri tentunya. Kegiatan tersebut merupakan kesadaran sosial yang akan berdampak positif jika semakin banyak masyarakat yang menyadari kebaikan profesi itu. 2.4.8 Strategi WT Adalah strategi yang digunakan untuk megurangi kelemahan/weakness dalam rangka meminimalisasi, menghindari ancaman/threat. 2.4.8.1 Memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk klien dan agen. Agar ValueProperty dapat memenuhi tanggung jawabnya kepada klien dan rekanan dalam hal meningkatkan kualitas layanan,maka perlu ditekankan bahwa memberikan kualitas terbaik pada semua pihak adalah keharusan. Dengan adanya banyak pesaing dari industri sejenis, maka kualitas layanan menjadu salah satu kriteria klien,rekanan dalam memilih perusahaan.
ValueProperty 2.4.8.2 Memilih lokasi yang tepat. Kendala lokasi yang jauh dari para agen akan diatasi dengan menggunakan Sistem Informasi yaitu penerapan Virtual Office.Sedangkan lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat juga mempengaruhi pengenalan keberadaan ValueProperty dimasyarakat. Untuk itu pemilihan lokasi yang tepat bukan hanya kemudahan akses secara fisik tetapi juga hal akses untuk menunjang sistem informasi,yaitu lokasi yang memiliki jaringan yang cepat untuk internet. 2.4.8.3 Pengawasan yang melekat. Ditengah tingginya persaingan industri ini dan memiliki jumlah agen yang banyak, maka bukan tidak mungkin terjadi penyelewengan, tindakan yang kurang etis oleh para agen yang notabenenya memilik karakter beragam dan juga adanya ancaman pembajakan dari pesaing tentunya mengharuskan ValueProperty melakukan pengawasan yang melekat dan kontrol secara berkesinambungan. Oleh karena itu sesama agen serta agen yang merekomendasikan memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan dan menjaga jika terjadi pergeseran kegiatan oleh para oknum. Semua itu demi kepentingan dan kemajuan bersama. 2.4.8.4 Mampu menginformasikan dan memposisikan diri dengan benar. Sering kali keberadaan profesi broker berkonotasi tidak baik, untuk itu ValueProperty akan terus mengedukasikan dan menginformasikan apa arti profesi ini sebenarnya. Sebagai penilai unsur kepentingan baik dari pribadi atau pihak lain sangat rentan, oleh karena itu komitmen dan kepercayaan harus ditegakkan dengan memberikan analisa penilaian yang fair, akurat dan cepat.
3. Deskripsi Perusahaan 3.1 Perusahaan PT. ValueProperty adalah perusahaan broker dan penilai yang berada di Jakarta, dengan wilayah pemasaran Jabodetabek. Perusahaan ini memiliki modal awal dari para pendiri yaitu Raras W, Prakoso S, Elzan Y, Indro H, Linda N dan Investor yang akan memiliki saham dari PT. ValueProperty ini. Raras W adalah pemegang ijin sertifikasi penilai,Prakoso S adalah seorang broker yang berpengalaman, Linda adalah seorang notaris dan ppat, Indro H seorang manager strategi yang handal, sedangkan
ValueProperty Elzan Y adalah praktisi TI yang sudah berpengalaman.ValueProperty akan memberikan layanan broker dan penilai. PT.ValueProperty akan mulai beroperasi pada Januari 2007.Kantornya teletak didaerah Jakarta Selatan , di kawasan ruko Wijaya Center, Jl Wijaya Kebayoran.Kredibilitas dan reputasi ValueProperty akan meningkat bersamaan dengan tergabungnya perusahaan ini dengan AREBI(Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) dan GAPPI(Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia).Serta rencana mengeluarkan buku mengenai pedoman pembelian properti dan penilaiannya. Buku ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan calon agen untuk memahami seluk beluk properti. 3.2 Tujuan •
Menjadi
perusahaan
yang
menguntungkan
secara
financial,
dengan
memanfaatkan kondisi sektor riil/properti yang terus berkembang diwilayah Jabodetabek. •
Menerima dan mempekerjakan agen penjual dan penilai yang memiliki motivasi, kejujuran, mau bekerja keras dan memiliki komitmen tinggi.
•
Menciptakan jaringan agen terluas di wilayah Jabodetabek, dengan pertumbuhan rata-rata 1 bulan 15 agen.
•
Pengembangan identitas yang solid sesuai dengan target pasar.
•
Membuat hubungan kerja yang baik dan memulainya sebagai tim, komunikasi,promosi, dan menerima masukan dari semua pihak yang terlibat.
•
Menjadi penyedia informasi terlengkap diantara broker dan penilai yang ada dalam hal properti pada tahun ke 3 atau sebelumnya diwilayah Jabodetabek.
•
Memperoleh kepercayaan tinggi dan menjadi peringkat besar dalam hal proses penilaian baik analisa dan waktunya dalam waktu 2 tahun atau kurang.
•
Merealisasikan pendapatan yang positif dari inventasi dalam waktu dibawah 12 bulan.
3.3 Misi Business Plan ini ditulis sebagai petunjuk dan mengatur bisnis baru, dan sebagai dasar untuk perencanaan pemasaran yang lebih detil. Berikut ini adalah poin utama dari business plan ini.
ValueProperty •
Tujuan dari PT. ValueProperty adalah mendapatkan keuntungan , berkembang dalam lingkungan persaingan yang keras dan perkembangan yang terencana, dan tetap menjunjung tinggi kode etik profesi broker dan penilai.
•
Misi pertama ValueProperty adalah merekrut agen.Agen yang tergabung akan mendapatkan komisi yang tinggi sehingga menguntungkan bagi mereka.
•
Misi berikutnya adalah membantu masyarakat yang ingin menjual/menyewakan atau mau membeli/menyewa dengan menyediakan asistensi secara profesional dan personal. Memastikan kepentingan klien adalah yang utama.
•
Kunci sukses ValueProperty adalah pemasaran , jaringan, responsive dan kualitas pelayanan sehingga dapat memperoleh klien baru dan klien yang loyal.
•
Kami berharap dapat menciptakan kerja sama dan hubungan yang baik dengan klien kami, pegawai kami, anggota kami, dengan menghormati kepentingan dan tujuan masing-masing pihak.
•
Pasar pada bisnis ini memang tidak baru, tetapi peluang masih sangat terbuka bagi pemain baru.
•
Analisa keuangan dari kelayakan bisnis ini menunjukan hasil yang sangat menjanjikan. Beberapa sumber yang ada menunjukan bahwa bisnis ini telah terbukti sangat atraktif dan berkembang pesat.
3.4 Keunggulan •
Menyajikan informasi plus mengenai properti dan berusaha menjadi penyaji terlengkap dan terpercaya.Dapat diakses melalui internet.
•
Memberikan pelayanan maksimal dengan memberikan waktu yang leluasa bagi klien, agen, penilai dan rekanan,buka hingga malam.
•
Sebagai wadah yang mengutamakan kepentingan agen dan penilai agar memperoleh manfaat yang besar dalam hal komisi.
•
Memiliki jaringan terbesar, dengan menggunakan sistem SLM( Single Level Marketing) agen mencari downliner, sehingga dalam waktu yang cepat dapat memperoleh data.
•
Efektif dan efisien dalam menggunakan waktu dan tenaga yang ada yaitu menggabungkan dua profesi yang memiliki karakter pekerjaan yang sama.
ValueProperty •
Sarana klien dan rekanan agar memperoleh pelayanan yang terpercaya, tepat dan cepat.
•
Adanya sistem yang mengatur keteraturan, prosedur kerja agar tercipta suasana kerja yang sehat, cepat, tepat dan dinamis.
4. Perencanaan Produksi
4.1 Produk Produk yang ditawarkan ValueProperty adalah produk jasa yang memberikan layanan broker dan penilai. Dari memasarkan suatu properti ,mencarikan properti dan menganalisa suatu properti. 4.2 Fungsi Produk Pada dasarnya profesi broker adalah kegiatan yang membantu penjual atau pencari properti, kami akan membantu menjualkan rumah/tanah/bangunan melalui jaringan yang kami miliki dan memasukannya dalam pusat data, menjelaskan masalah hukum yang berlaku mengenai transaksi jual/beli,sewa/menyewa, memberikan penilaian suatu properti dengan fair, membantu memastikan suatu sertifikat, surat hak guna, surat hak milik dan surat properti lainnya asli dan tidak bermasalah.Sedangkan suatu penilaian yang mendetil dibutuhkan oleh rekanan seperti bank untuk persetujuan suatu kredit, sehingga didapat nilai kelayakan jaminan sesuai dengan nominal pinjaman yang diminta. 4.3 Proses Produksi Dalam pelaksanaan kegiatannya ValueProperty terdiri dari beberapa aktivitas penting yaitu listing, dan analisa.Berikut ini alur dalam memperoleh listing dan proses permintaan penilaian.
ValueProperty
Gambar 4.1 Dalam memperoleh pembeli properti, kekuatan dari jaringan broker sangat mempengaruhi, dengan semakin banyak broker maka semakin besar peluang suatu transaksi closing terjadi. 4.4 Bangunan Usaha Untuk kegiatan usahanya, ValueProperty akan memanfaatkan ruko yang disewa, sebagai bahan pertimbangan ruko yang dipilih berada dilokasi yang termasuk kawasan strategis, daerah wijaya, Kebayoran. Sehingga masyarakat dan agen akan lebih mudah mengaksesnya.
5. PerencanaanOperasional
5.1 Strategi Operasional Dalam rangka memberikan nilai tambah pelayanan, ValueProperty akan buka sampai malam yaitu dari jam 08:00 – 21:00,jadwal tersebut digunakan juga dalam rangka untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.Sehingga dapat melakukan kegiatan secara efisien dan efektif. Data lengkap dapat diperoleh melalui para agen, oleh karena itu semakin banyak agen tentunya akan mempercepat penambahan datanya. Untuk itu
ValueProperty ValueProperty
menggunakan
sistem
jaringan
dengan
konsep
agen
get
downliner.Jumlah yang ditargetkan adalah mencapai 336 agen. Konsep agen get downliner ini kami sebut sebagai Single Level Marketing, karena setiap agen yang tergabung atas rekomendasi agen lain mengakibatkan agen lain tersebut memperoleh komisi upliner sebesar 1% dari nilai pembagian terkecil yang muncul dari suatu closing. Komisi tersebut hanya terbatas untuk transaksi penjualan properti. Sebagai contoh Jika si A merekomendasikan B maka saat B berhasil menjual maka : B mendapat komisi
: 70% dari total komisi transaksi.
ValueProperty
: 30% dari total komisi transaksi.
Karena si B memiliki upliner yaitu A maka A mendapat komisi
1% dari Komisi yang diterima dengan nilai pembagian terkecil
yaitu 1% dari 30% tersebut. Floor Time adalah waktu dimana agen datang ke kantor untuk piket,mereka akan menerima klien yang walk-in atau telepon untuk meminta jasa kami. Untuk mengatasi pembagian floor time yang rata maka dibuat jadwal khusus dengan pembagian setiap agen mendapat hak 4 jam piket dalam satu minggunya. Dengan target maksimal jumlah agen sebanyak 336 maka terdapat enam shift dalam satu hari dan terdapat 8 agen untuk satu shifnya.Dalam enam shift itu dibagi menjadi 2 group yaitu group A dan group B. Untuk group A jam kerja dimulai dari jam 8:0020:00 dan group B jam 9:00-21:00 dengan tiga shift dalam sehari yaitu :
Group A:Shift 1 : 8:00-12:00
Group B:Shift 1 : 9:00-13:00
Shift 2 : 12:00-16:00
Shift 2 : 13:00-17:00
Shift 3 : 16:00-20:00
Shift 3 : 17:00-21:00
ValueProperty
Berikut ini jadwal shift dalam satu minggu: Group B
Group A Senin
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Senin
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Selasa
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Selasa
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Rabu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Rabu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Kamis
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Kamis
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Jumat
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Jumat
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Sabtu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Sabtu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Minggu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
Minggu
- 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8 - 1|2|3|4|5|6|7|8
5.2 Rencana Kerja Sebelum ValueProperty dapat beroperasi pada bulan Januari 2007, beberapa rencana kerja yang harus disiapkan dan dilaksanakan. Persiapan yang tepat harus dilakukan agar saat operasional semuanya sudah tersedia.Setelah melalui tahap penelitian dan analisa maka terbentuklah rencana bisnis ini, langkah selanjutnya adalah menindaklanjuti agar rencana operasional di bulan Januari 2007 dapat terlaksana.Untuk itu tahap kegiatanya dilakukan secara terinci dan terjadwal,berikut ini TimeLine rencana kerja hingga bulan operasional perdana ValueProperty.
ValueProperty
Kegiatan Mencari Investor Pendirian PT Daftar AREBI dan GAPPI Pembuatan Sistem Informasi Membuat ruang kantor Menyiapkan jaringan kantor Penerimaan pegawai dan agen Pembuatan Buku Soft Launching
2006 Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des
6. Perencanaan Pemasaran 6.1 Target Pasar Sebagai langkah awal maka ValueProperty membatasi diri pada segmen pasar wilayah Jabodetabek, semua kegiatan hanya mencakupi klien, agen, rekanan yang berada diwilayah tersebut, tetapi tidak membatasi diri untuk pelaksanaan suatu pekerjaan diluar wilayah demi kepentingan rekanan kami. Sedangkan untuk pangsa pasarnya adalah usaha dibidang broker,penilai dan penyedia informasi serta wadah bagi para agen. Wilayah Jabodetabek memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Menurut PSPI sejumlah proyek perumahan cukup besar di Jabodetabek, akumulasi tingkat penjualan rumah pada tahun 2005 mencapai 76%. Proyek perumahan di bekasi, bogor dan tangerang terus menunjukan pertumbuhan yang tinggi hingga triwulan III 2005. Berikut ini kapitalisasi Proyek Komersial Jabotabek tahun 2002-2006 : (Dalam Milliar Rupiah) No
Nam a Proyek
GBA (m2)
Proyek Pusat 1 Pembelanjaan Modern 4,705,818 Jabotabek Proyek Apartemen 3,633,304 2 Jabotabek Proyek Perkantoran 1 910,064 Jabotabek
Tahun 2002
2003
2004
2005
2006P
Nilai Kapitalisa
9,830.40 16,809.16 21,270.33 29,483.86 29,955.23 99,349.00 1,484.03
4,023.05
47.50
890.30
Tabel 6.1
6,671.60 10,639.90
8,712.50 31,531.10
1,378.15
4,162.07 10,263.51
3,770.70
ValueProperty Kapitalisasi Proyek Komersial Jabotabek (RP Miliar) 30,000.00 25,000.00 20,000.00 RP 15,000.00 10,000.00 5,000.00 0.00
2002 2003
Proyek Pusat Proyek Proyek PembelanjaanApartemen Perkantoran Modern Jabotabek Jabotabek Jabotabek
2004 2005 2006
Kategori proyek
Gambar 6.1 Sumber: Majalah Bisnis Properti vol.3 no. 033 edisi mei 2006
Pada wilayah Jabodetabek ini pun tetap diwakilkan oleh 5 besar broker properti seperti : Ray White, Era Indonesia, Centuri 21, Raine & Horne, dan LJ Hooker. Dan terdapat pula broker asing lainnya seperti Codwel Banker Indonesia, professional, procon,first pacific devise, dan lain-lain.Profesi penilai sendiri memiliki pangsa pasar yang besar yaitu semua cabang bank dari wilayah Jabodetabek. Dan sebagai pesaing adalah penilai yang sudah bermain cukup lama, PT. Ganda Mega Serasi, PT Sukofindo Apprisal, PT Piesta, dll. 6.2 Strategi Pemasaran Untuk mendapatkan listing yang lengkap dan kesuksesan menjual properti dipengaruhi oleh agen yang kita miliki, untuk itu jaringan yang luas dari setiap agen dan kemampuan untuk memperoleh data dan kepercayaan menjadi kuncinya. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah mencoba memperkenalkan ValueProperty dimasyarakat dan terus mengembangkan jumlah agen sampai jumlah yang ditargetkan.Pada bulan pertama akan direkrut 30 agen. Sebagai daya tarik dan keunggulan dari service yang ditawarkan adalah ketersediaan informasi yang lebih lengkap untuk para klien dengan memberikan info faktor eksternal suatu properti , diantaranya mengenai lingkungan properti tersebut, kekurangan dan kelebihannya dan lain-lain. Produk kedua adalah jasa penilai, kami menyediakan pegawai khusus untuk memperkenalkan ValueProperty secara langsung, dan mengandalkan jumlah agen yang banyak sebagai kekuatan untuk mampu melaksanakan penilaian dengan cepat dan tepat, karena faktor kecepatan memasukan laporan kepada rekanan menjadi penilaian mereka selain akurasi analisanya.
ValueProperty Sistem online melalui internet digunakan sebagai sarana untuk mempercepat komunikasi antara klien, rekanan dan agen. 6.3 Iklan dan promosi Komunikasi yang efektif kepada klien, rekanan mengenai ValueProperty dibutuhkan sarana iklan dan promosi.Strategi iklan dan promosi yang akan digunakan dibedakan untuk produk broker dan penilai.Dalam rangka memperkenalkan ValueProperty sebagai broker, kami membuat buku, mengadakan seminar, talkshow dan iklan di radio serta iklan dibeberapa media cetak yang sesuai.Sedangkan untuk promosi penilai kami akan mengadakan seminar, presentasi dengan mengundang para pihak rekanan yang bertanggung jawab untuk penilaian dan melakukan perkenalan secara langsung baik bertemu muka dan email. 6.4 Perkiraan Penjualan Bulan pertama beroperasi ValueProperty memiliki agen dengan jumlah 30 orang, jika dari 30 orang tersebut diperkirakan hanya 20 yang dapat melakukan penjualan dan setiap orangnya hanya satu penjualan dengan rata-rata satu transaksi senilai 250 juta rupiah dan nilai komisi 2,5% untuk satu transaksi, maka pendapatan dalam bulan petama dapat dihitung sbb: 20 * 250 Juta * 2,5% * 50% = Rp. 62.500.000,Sedangkan untuk penilaian diperkirakan pada bulan kedua pekerjaan mulai ada,dengan asumsi dalam satu hari rata-rata terdapat 6 tugas dan dengan nilai komisi setiap tugas adalah 300 ribu rupiah maka pendapatan dari penilaian bulan kedua adalah sbb: 6* 20* 300 Ribu * 50% = Rp.18.000.000,-
Berikut ini adalah tabel perkiraan penjualan salama satu tahun:
Broker Penilai Total
Jan 62,500 0 62,500
Feb 93,750 18,000 111,750
2007 Mar 109,375 27,000 136,375
Apr 125,000 36,000 161,000
Mei 140,625 45,000 185,625
Jun 156,250 54,000 210,250
2007 Jul Agu sep Okt Nov Des Total 187,500 206,250 225,000 243,750 262,500 281,250 2,093,750 63,000 72,000 81,000 90,000 99,000 108,000 693,000 250,500 278,250 306,000 333,750 361,500 389,250 2,786,750
Tabel 6.1
ValueProperty
Perkiraan Penjualan 2007
Ribu Rupiah
500,000 400,000 Broker
300,000
Penilai
200,000
Total
100,000
N ov
Ju l se p
M ei
M ar
Ja n
0
Bulan
Gambar 6.1 Dasar perkiraan penjualan tersebut adalah sbb: -
Pertumbuhan jumlah agen adalah 15 orang setiap bulannya.
-
Dari bulan Januari closing transaksi broker yang terjadi bernilai Rp. 250 juta sampai bulan Juni,sedangkan dibulan Juli – Desember bernilai Rp. 300 juta.
-
Pada bulan juni dan juli jumlah broker yang menjual diasumsikan tidak bertambah, baru kemudian dibulan berikutnya bertambah kembali.
-
Komisi closing transaksi yang diterima dibuat rata-rata yaitu 2,5%.
-
Untuk bulan Februari akan memiliki 45 agen dengan perkiraan 30 agen berhasil closing, maka: 30 * Rp. 250,000,000.- * 2.5% * 50% = Rp 93,750,000.Sedangkan untuk bulan berikutnya yaitu Maret – Desember, agen yang akan berhasil closing bertambah 5 orang setiap bulannya.kecuali bulan Juni- Juli.
-
Sedangkan untuk pekerjaan penilaian diperkirakan penambahan tugas setiap bulannya sebanyak 3 tugas per hari, ini terjadi karena semakin benyak jumlah rekanan yang dimiliki ValueProperty.
-
Dalam perhitungan penjualan jasa penilai ini diasumsikan satu bulan adalah 20 hari kerja efektif.
-
Berikut ini tabel pertambahan agen dan jumlah agen yang berhasil closing, nilai transaksi, serta jumlah tugas penilaian:
ValueProperty
Bulan Total jml Agen Agen Closing Nilai Transaksi (Rp Juta) Jumlah tugas utk penilaian per hari
2007 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 20 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 75 250 250 250 250 250 250 300 300 300 300 300 300 0
6
9
12
15
18
21
24
27
30
33
36
Tabel 6.2
Tampak dari perkiraan penjualan tersebut dengan asumsi menggunakan peningkatan jumlah penjualan berdasarkan peningkatan jumlah agen yang bertransaksi satu agen hanya satu transaksi dalam satu bulan,itu pun tidak semua agen hanya terjadi peningkatan sekitar 5 agen,ternyata diperoleh rata-rata peningkatan pendapatan setiap bulannya untuk broker adalah 15% dan penilai 19% dengan total peningkatan pendapatan per bulan 16%.Perkiraan ini masih terlalu rendah karena ini adalah tahun pertama, maka untuk tahun kedua akan dibuat target yang jauh lebih tinggi.
7. Perencanaan Organisasi
7.1 Bentuk Usaha
ValueProperty merupakan badan usaha dengan bentuk Perseoan Terbatas (PT). ValueProperty terdiri atas para pemegang saham, bentuk PT tertutup yang artinya saham-saham hanya akan dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Saham yang dikeluarkan akan ditulis atas nama,dan tipe yang akan dikeluarkan terdapat dua macam yaitu saham khusus yang diberikan kepada founder dan saham biasa untuk investor.
ValueProperty 7.2 Struktur Organisasi Manager
Bagian keuangan & Administrasi
Bagian Penilai
Bagian Broker
Bagian TI
Administrasi
Agen
Agen
TI Team
Bagian Legal & kepegawaian
Bagian Pemasaran
Keamanan
Office Boy
Messenger
Gambar 7.1 7.3 Deskripsi Tugas dan wewenang •
Manager Mempunyai tugas utama mengkoordinasikan fungsi-fungsi yang ada didalam ValueProperty. Posisi bagian ini akan diisi oleh Indro H dengan pengalaman manager strategi. Untuk jabatan ini tidak akan memperoleh gaji karena diisi oleh founder dengan penghasilan berdasarkan keuntungan atas saham kepemilikan.
•
Bagian Keuangan & administrasi Bagian
ini
bertugas
mengurus
keuangan
perusahaan
dan
administrasinya. Termasuk didalamnya mengatur surat-menyurat. Jabatan bagian ini akan diisi oleh pegawai yang diangkat menjadi pegawai tetap dengan memperoleh gaji,insentif dan bonus. •
Bagian Penilai Bagian penilai merupakan tanggung jawab pendiri, dalam hal ini Raras W yang telah memiliki ijin sertifikasi penilai, karena semua hasil dari analisa adalah tanggung jawabnya sebagai penilai public.Selain itu ia juga bertugas untuk membina agen agar menjadi penilai terpercaya dan handal. Sebagai pendiri tentunya ia tidak akan memperoleh gaji.
ValueProperty •
Bagian Broker Di bagian broker akan diisi oleh Prakoso S karena dialah yang telah memiliki pengalaman sebagai broker,sehingga seluk beluk broker sangat dipahaminya. Ia bertugas melakukan pembinaan kepada para agen.
•
Bagian TI Sistem Informasi akan menjadi tulang punggung ValueProperty, oleh karena itu Bagian ini harus memiliki tim yang handal, sebagai penanggung jawabnya adalah Elzan Y. Pengalamannya dibidang TI akan sangat diperlukan.
•
Bagian Legal & Kepegawaian Semua hal mengenai legal akan dipegang oleh Linda, ia juga bertindak sebagai kepala kepegawaian. Keamanan, office boy dan messenger akan diawasi olehnya. Profesinya sebagai notaris dan ppat dibutuhkan untuk memberi nasehat dan arahan mengenai hukum jual/beli properti.
•
Bagian Pemasaran Bagian
pemasaran
mempunyai
peranan
penting
untuk
memperkenalkan ValueProperty, bagian ini juga akan melakukan menjualan jasa penilai ke bank-bank atau lembaga keuangan lainnya. Posisinya akan diisi oleh pegawai yang diangkat tetap, statusnya sama seperti bagian keuangan. 7.4 Kepegawaian Agen akan direkrut oleh ValueProperty dengan kondisi terikat tanpa gaji, pendapatan mereka berdasarkan komisi dari transaksi yang mereka peroleh. Selain itu mereka juga dapat memperoleh penghasilan atas downliner mereka sebagaimana yang telah diatur diatas pada bagian strategi operasional. Agen yang direkrut akan diberikan kemampuan sebagai broker dan penilai, mereka akan dilatih dan diberi buku pedoman. Pemanfaatan dua profesi ini bertujuan untuk menjamin pemasukan yang selalu berkesinambungan demi kesejahteraan mereka dan mendayagunakan semua sumber daya yang ada, baik itu tenaga,waktu, dan fasilitas. Karena ValueProperty menganut sistem jaringan maka keaktifan agen adalah keharusan. Agen dianggap aktif jika minimal dalam satu bulan melakukan satu kali kegiatan baik itu listing atau pun selling.Jika tidak aktif dalam satu bulan maka otomatis dikeluarkan dari ValueProperty dan tidak memiliki hak apapun dari downlinernya.
ValueProperty Berikut ini sistem pembagian komisi jika agen bertindak sebagai broker: Nilai komisi transaksi yang akan dikenakan pada klien berkisar antara 2%-3% tidak boleh kurang atau lebih dari kisaran tersebut.Kemudian dari nilai tersebut akan dibagi sebesar 25% untuk agen yang melakukan listing, 25% untuk agen yang melakukan selling, dan 50% untuk ValueProperty.Tetapi jika agen tersebut atas rekomendasi agen lain(memiliki upliner) maka agen lain itu akan mendapat 1% dari 25% yang akan diambil dari pendapatan ValueProperty. Pihak
Komisi
ValueProperty
50%
Agen Listing
25%
Agen Jual
25%
Agen Upliner (tidak ada)
Tabel 7.1
Nilai komisi tersebut dapat berubah dengan perbandingan untuk agen lebih besar dari ValueProperty, misalkan agen mendapat 70% dan ValueProperty 30%.Tetapi hal ini dapat terjadi untuk agen senior dan dengan transaksi yang besar, akan ditentukan kemudian sesuai kondisi. Berikut ini sistem pembagian komisi jika agen bertindak sebagai penilai : Untuk satu penugasan penilaian rumah maka ValueProperty mendapatkan Rp.300 ribu, komisi ini sudah standar maka dari komisi tersebut akan dibagi dua 50% agen, 50% ValueProperty.. Nilai segitu sudah bersih dalam artian bahwa tidak ada subsidi apa pun untuk agen dan untuk penghasilan dari penilai ini tidak mengenal sistem upliner, maka upliner tidak akan memperoleh apapun.
Pihak
Komisi
ValuePropery
50%
Agen
50% Tabel 7.2 Beberapa bagian dari struktur yang ada akan diisi oleh pegawai yang diangkat
tetap dan digaji, berikut ini list kepegawaian yang dibutuhkan oleh ValueProperty.
ValueProperty Fungsi/Jabatan Jumlah Personil
Gaji/bln
Keuangan
1 orang
Rp. 3.500.000,-
Administrasi
2 orang
Rp. 2.000.000,-
Marketing
2 orang
Rp. 3.000.000,-
Staff TI
3 orang
Rp. 3.000.000,-
Keamanan
4 orang
Rp. 1.000.000,-
OB
3 orang
Rp. 800.000,-
Messenger
3 orang
Rp. 800.000,-
Tabel 7.3 Kebutuhan jumlah personil tidak akan langsung diisi dengan total jumlah kebutuhan tersebut. Pada awal bulan perusahan baru berdiri, jumlah agen dan pekerjaan belum banyak maka penerimaan pegawai dilakukan secara bertahap yaitu per semester. Berikut ini adalah jumlah personil dan penambahannya: Semester I
Semester II
Semester III
Keuangan
1
1
1
Administrasi
1
2
2
Marketing
1
2
2
Staff TI
1
2
3
Keamanan
4
4
4
OB
3
3
3
Messenger
3
3
3
Tabel 7.4 Selain gaji pokok yang mereka terima, pada bulan ke 12 maka mereka akan mendapatkan THR satu kali gaji. Selain itu jika perusahaan mengalami keuntungan tentunya mereka akan mendapatkan bonus dan insentif. Kenaikan gaji akan disesuaikan dengan kondisi inflasi dan keuangan perusahaan serta penilaian dari kinerja mereka.
ValueProperty 8. Penilaian Resiko 8.1 Inflasi Kenaikan inflasi yang tinggi akan sangat berdampak terhadap perolehan keuntungan ValueProperty, karena kemampuan beli yang rendah dari masyarakat. Bagaimana pun juga kami akan menyiasati efek kenaikan nilai inflasi, baik dengan cara melakukan penghematan dan menggencarkan pemasaran,diharapkan para agen lebih agresif dan tangguh dalam menghadapi kondisi tersebut sehingga target penjualan akan tetap tercapai. 8.2 Penipuan dan kegiatan dibawah tangan Resiko yang sangat mungkin terjadi adalah penipuan baik dari internal seperti para agen atau pun penjual/pembeli. Dapat saja mereka mengharapkan keuntungan pribadi sehingga transaksi dibawah tangan(tidak melaporkan ke ValueProperty) dapat terjadi. Untuk menyiasati hal tersebut tentunya pengawasan dan kekompakan seluruh tim harus dibina, dengan kesadaran untuk kebaikan bersama akan mengarahkan keuntungan jangka panjang. Selain itu aturan dan hukuman yang tegas bagi agen yang nakal diberlakukan tanpa pandang bulu. 8.3 Waktu dan biaya Ketika melakukan penilaian maka waktu menjadi faktor penting, resiko yang terjadi adalah terjadi keterlambatan memasukan laporan dari para agen, hal ini akan berefek negatif terhadap ValueProperty, oleh karena itu perjanjian yang jelas dan pemilihan agen yang berkomitmen harus dilakukan untuk menghindari hal tersebut yang berdampak pula pada biaya yang membengkak untuk kegiatan yang merugi. 8.4 Kegagalan sistem Sistem yang gagal dapat saja terjadi, hal ini sangat membahayakan posisi ValueProperty. Harus diberi perhatian khusus untuk sistem informasi yang dimiliki, untuk itu dari tahap perencanaan juga harus teliti dan benar, kemudian saat operasional pun harus selalu dijaga dan dipelihara, dengan menempatkan staff IT sebagai pengawasan dan dilakukan 24 jam.
9. Perencanaan Keuangan 9.1 Asumsi-asumsi penting Sebelum melangkah pada analisa keuangan, akan ditekankan dahulu asumsi yang digunakan. Kami mengasumsikan tidak ada terjadi force majeure dalam tahun perkiraan, nilai suku bunga berkisar 12% dan kondisi ekonomi cukup stabil.
ValueProperty
9.2 Biaya Proyek dan Kebutuhan Modal Kerja Tabel 9.1 Keperluan
Biaya(Rp) 35,000,000.00 25,000,000.00 5,000,000.00 10,000,000.00 35,000,000.00 10,000,000.00 5,500,000.00 3,000,000.00 10,000,000.00 20,000,000.00 30,000,000.00
Legal Pembuatan Buku Distribusi buku Launching Iklan & Promosi Logo Perusahan Brosur PABX Desain Web Sewa Gedung bln-1 Rekruitmen+konsultan Peralatan knt(komp, meja, kursi,dll) 120,000,000.00 Kendaraan(motor) 15,000,000.00 AC 6 buah 18,000,000.00 Interior+ruangan 100,000,000.00 Aplikasi Sistem 85,000,000.00 526,500,000.00 Total
Pengeluaran Biaya Tetap 3 semester . Tabel 9.2 Biaya Leased Line Sewa Tempat Telepon Listrik Iuran Rekruitment Gaji Pegawai Pengeluaran Lain-lain Promosi Rutin Total
Semester I (Rp per bulan) 10,000,000 20,000,000 2,000,000 1,000,000 500,000 2,000,000 19,300,000 1,000,000 5,000,000 60,800,000
Semester II (Rp per bulan) 10,000,000 20,000,000 3,000,000 2,000,000 500,000 2,000,000 27,300,000 1,000,000 6,000,000 68,800,000
Semester III (Rp per bulan) 15,000,000 20,000,000 4,000,000 2,000,000 500,000 2,000,000 30,300,000 1,000,000 9,000,000 83,800,000
Modal awal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 526,500,000.Dana akan diperoleh dari pendiri, setiap orang akan menyetorkan dana sebesar Rp. 50,300,000.- yang dikonversi menjadi saham khusus. Akan diperoleh modal sebesar Rp. 251,500,000.- dan kekurangannya adalah Rp.275,000,000.-.Kekurangan modal ini akan dikonversi kedalam saham dengan nilai satu lembar sahamnya senilai Rp 1 juta. Saham tersebut akan ditawarkan secara tertutup kepada rekan-rekan kelas entrepreuner 08MAT. Jika masih terdapat kekurangan maka opsi saham akan
ValueProperty ditawarkan kepada founder, baru kemudian pihak lain yang disetujui oleh founder dan pemegang saham 08MAT. Komposisi Pengumpulan Modal: Founder Investment:
Investor Invesment:
Raras W
Rp. 50,300,000.-
Total Rp.275,000,000.-
Prakoso S
Rp. 50,300,000.-
Elzan Y
Rp. 50,300,000.-
Indro H
Rp. 50,300,000.-
Linda N
Rp. 50,300,000.-
Total
Rp.251,500,000.-
9.3 Analisa BEP Dalam rangka menghitung BEP maka akan digunakan satu bentuk satuan unit, dimana 1 unit tersebut terdiri dari antara produk broker dan penilai yang terpisah dilihat secara tersendiri. Analisis hanya Penilai 1 tugas bernilai Rp. 300,000.- ,biaya yang dikeluarkan untuk satu tugas adalah 50%nya yaitu Rp. 150,000.-. VC =
150,000.-
R = 300,000,-
FC = 60,800,000.BEP tgs = FC/(R-VC) = 60,800,000.-/(300,000-150,000) = 405.33 Maka untuk mencapai BEP dibutuhkan 406 tugas. BEP Penilai 100,000,000
60,000,000
Reveneu
40,000,000
Fixed cost
20,000,000
Jml Tugas
Gambar 9.1
283
217
150
83
0 15
Rupiah
80,000,000
ValueProperty
Analisis hanya broker Transaksi akan memperoleh komis 2.5% nilai transaksi yang didapat, jika rata-rata satu transaksi berniai Rp. 250 Juta maka rata-rata revenue 1 transaksi adalah. R = 2.5% * 250,000,000.- = Rp. 6,250,000.VC = 50%* R = 50% * 6,250,000.- = Rp. 3,125,000.FC = Rp. 60,800,000.BEP brk = FC/(R-VC) = 60,800,000/(6,250,000-3,125,000) = 19,456 Maka untuk mencapai BEP dibutuhkan 20 transaksi.
Analisa Payback Periode berdasarkan perkiraan penjualan. Pada semester I biaya tetapnya bernilai Rp. 60,800,000.-, dan pendapatan penjualan untuk setiap bulannya bertambah, berikut ini tabel Payback Periode: Semester I 2007 Jan Feb Mar Apr May Jun Revenue 62,500,000 111,750,000 136,375,000 161,000,000 185,625,000 210,250,000 Fixed Cost 60,800,000 60,800,000 60,800,000 60,800,000 60,800,000 60,800,000 Profit 1,700,000 50,950,000 75,575,000 100,200,000 124,825,000 149,450,000 526,500,000 524,800,000 473,850,000 398,275,000 298,075,000 173,250,000 23,800,000
Jul 250,500,000 68,800,000 181,700,000 -157,900,000
Tabel 9.3 Terlihat bahwa dalam tujuh bulan modal yang dikeluarkan sudah kembali.
9.4 Analisa BCR (Benefit Cost Ratio) Uang yang digunakan sebagai modal haruslah memiliki nilai keuntungan yang lebih jika dibandingkan uang tersebut hanya disimpan di Bank dalam bentuk deposito. Analisa benefit Cost Ratio dapat digunakan sebagai parameter apakah investasi kita layak atau tidak. Dengan asumsi bunga 12% maka dapat kita peroleh BCR dalam satu tahun,selain itu kita dapat menghitung NPV (Net Present Value) uang kita juga untuk mengetahui nilai sebenarnya dari investasi yang kita lakukan.Berdasarkan perkiraan penjualan dan pengeluaran maka kas untuk tahun pertama akan berjumlah sekitar Rp. 2,000,000,000.Dengan bunga 12% maka nilai 1 rupiah tahun depan kita akan bernilai 0.893 ditahun ini,maka: Present Value of cash inflows = 0.893* 2,000,000,000= Rp.1,786,000,000.Present Value of cash outflows = Rp. 526,500,000.-
ValueProperty NPV = Present value of cash inflows – Present value of cash outflows NPV = 1,786,000,000 – 526,500,000 = Rp. 1,259,500,000.NPV > 0 , maka investasi untuk usaha ini layak. BCR = present value of cash inflows/present value of cash outflows = 3.39 Terlihat bahwa investasi ini sangat menarik karena BCR bernilai lebih dari 1.
10. Penawaran Investor 10.1 Penawaran Saham Sebagaimana yang tertuang dalam perencanaan keuangan, bahwa Modal yang dibutuhkan oleh ValueProperty berjumlah Rp. 526,500,000.- . Dengan modal dari lima orang founder senilai Rp, 251,500,000.-, maka masih tersisa kekurangan dana sebesar Rp. 275,000,000.-. Kekurangan tersebutlah yang akan kami tawarkan secara eksklusif kepada rekan-rekan kelas entrepreneur 08MAT. Dalam hal ini kami menawarkan nilai satu lembar saham seharga Rp. 1,000,000.-. Dengan nilai itu tentunya tidak akan memberatkan rekan-rekan, karena setiap orang cukup membeli sekitar 5 saham saja atau bernilai Rp. 5000,000.-.Menimbang jumlah mahasiswa dalam kelas entrepreuner 08MAT adalah sekitar 70 orang lebih maka jika ternyata semua berminat, tidak menutup kemungkinan bagi ValueProperty untuk mengakomodasikan keinginan rekan-rekan, yang memang akan berakibat bertambahnya nilai modal dari kebutuhan yang seharusnya. Hal ini tidak akan menjadi kendala karena menurut kami, kas lebih tersebut dapat menjadi buffer/cadangan untuk rencana pengembangan lebih lanjut. Tetapi jika tidak semua memiliki minat untuk begabung dengan kami maka untuk memenuhi modal tersebut minimal dibutuhkan sebanyak 55 rekan yang membeli saham atau ada beberapa rekan yang lain yang berkenan membeli lebih besar dari 5 lembar tidak akan kami batasi. 55 siswa * Rp. 5 juta = Rp.275 juta 10.2 Perhitungan perolehan Deviden ValueProperty adalah badan usaha dalam bentuk PT tentunya akan memiliki AD/ART yang sama lazimnya sebuah PT. Oleh karena itu, besar dari nilai pembagian deviden akan ditentukan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Berikut ini
ValueProperty hanyalah simulasi sebagai gambaran untuk rekan-rekan melihat berapa besar perolehan dari invetasi saham di ValuProperty. Dengan mengasumsikan nilai deviden sebesar 16% dari keuntungan bersih maka berdasarkan perkiraan penjualan 2007 adalah sbb: Akhir Tahun 2007 memperoleh laba : Rp. 2,786,750,000.Biaya Operasi
: Rp.
349,600,000.-
Laba sebelum pajak
: Rp. 2,437,150,000.-
Pajak (pph 25) 35%
: Rp.
Laba setelah pajak
: Rp. 1,584,147,500.-
Deviden (16%)
: Rp. 253,463,600.-
853,002,500.-
Jumlah saham 525 Lembar (250 lembar milik founder + 275 lembar milik investor) Pembagian deviden 1 lembar saham : Rp, 482,787.-
Jika satu orang memegang lima lembar saham maka nilainya adalah 2,413,939.Sebagai perbandingan jika kita menyimpan uang Rp. 5,000,000.- tersebut dalam bentuk deposito, dengan bunga 12% satu tahun maka uang kita dalam satu tahun akan bernilai: Uang deposito :
Rp. 5,000,000.-
Bunga 12%
Rp.
:
600,000.-
2,413,393>>600,000
Dapat terlihat bahwa dengan menginvestikan uang anda di ValueProperty anda memperoleh keuntungan lebih yaitu:
Dalam satu tahun Keuntungan uang anda jauh dari bunga deposito.
Untuk tahun-tahun berikutnya anda akan memperoleh keuntungan terus.
ValueProperty
11. Penutup Setelah semua pemikiran tertuang dalam tulisan ini, maka banyak yang harus dilakukan, karena tidak ada hal didunia ini yang bisa dicapai tanpa adanya kemauan dan usaha yang keras. Keberhasilan berasal dari adanya kerja keras. Dengan adanya usaha ini diharapkan waktu dan energi yang kami miliki akan terpakai untuk kegiatan yang positif dan produktif. Semoga kegiatan yang kami lakukan ini dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi banyak orang. Kami berharap usaha ini merupakan awal kesuksesan bagi kita semua. Dengan ijin dan ridho dari Allah SWT, restu dan dorongan semua pihak yang terlibat, serta usaha dan kerja keras kita semua, kita berdoa agar usaha ini memberikan sebuah nilai yang berarti, baik untuk dunia dan akhirat kelak.
“Dalam setiap karier, ketakutan terbesar adalah ketidakmampuan kita untuk menonjol, Dalam setiap perjalanan, ketakutan terbesar adalah ketidakmampuan kita untuk menyelesaikannya” (koleksi Mr. Chang Li: Bab Belajar)
“Esensi dari kehidupan adalah dalam kerajinan seseorang Tanpa upaya mencapainya, apa yang dapat dicapai seseorang.” (catatan Dinasti Han lama, Biografi Zhang Heng)