Buletin Hamda 006-1427h

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buletin Hamda 006-1427h as PDF for free.

More details

  • Words: 1,620
  • Pages: 2
Edisi: 006/Sya'ban, 1427h/I

Taujih Ilmu Ikhlas Assalamu'alaikum wr. wb. Bismillahirrahmanirrahim, Bicara tentang ikhlas mungkin kita ingat kisah dalam film "Kiamat Sudah Dekat" (udah pada nonton khan?). Untuk mendapatkan cinta dari sang bidadari dunia, bukan hanya cinta yang tulus kepadanya yang dibutuhkan. Namun lebih dari sekedar itu, cinta itu mesti ikhlas hanya karena Allah semata. Makna ikhlas ternyata jauh lebih dalam lagi. Dan bagi siapa yang memahami dan mengamalkannya maka dia akan terhindar dari api neraka yang sangat menakutkan. "Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?" (An Nisaa': 125) Dalam Al Quran sendiri Ikhlas dijelaskan dalam satu surah pendek (biasanya dijadikan pamungkas waktu shalat ya?). Surah itu bernama Al Ikhlas, yang menjelaskan keikhlasan kita mengakui keesaan Allah. Dari sini sangat jelas bahwa ikhlas itu dapat dicapai bila niat kita murni hanya untuk Allah (tidak untuk thagut2 dunia). Kemurniaan ini menghindarkan kita dari dosa besar mempersekutukan Allah dengan thagut. Thagut merupakan berhala2 dunia yang secara sadar atau tidak telah mengotori keikhlasan kita kepada Allah. Thagut itu bisa identik dengan harta, tahta dan wanita. Selain itu, juga benda2 mistis yang dianggap dapat mendatangkan kekuatan. HAMDAers, kata ikhlas saat ini dalam kesehariannya dimaknai terlalu sederhana, padahal konsekuensi dari keikhlasan ini yang menentukan tempat kita di akhirat kelak, surga kah atau neraka. Jika surga yang diharapkan, maka mulai saat ini kita harusnya mulai memperbaiki niat dalam setiap pekerjaan kita. Jangan sampai kebaikan kita menjadi sia2 karena kita melupakan satu hal ini. Bahkan banyak dari kita dalam ber'amar makruf nahi munkar namun mengenyampingkan prinsip yang satu ini. Dakwah diwarnai dengan bisnis mengeruk kekayaan untuk kepentingan pribadi, dipolitisi hanya untuk mencapai ambisi pribadi, dan lain2. Dakwah yang seperti ini membuat dakwah kita menjadi kosong dan tidak akan menyentuh target dakwah. Padahal dalam berdakwah kita dituntut untuk lillahi, hanya untuk Allah semata.

Dalam sebuah riwayat hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. mengisahkan tentang tiga orang yang pertama kali dipanggil pada hari kiamat, yaitu hafidz Al Quran, mujahid fi sabilillah, dan orang yang kaya raya. Lalu ketiganya menjadi makhluk pertama yang dinyalakan api neraka kepadanya. Why? Hal ini dikarenakan ketidakikhlasannya dalam niat saja. Sang Hafidz ingin dipuji sebagai pembaca Al Quran, sang Mujahid ingin dipuji sebagai pemberani dan sang hartawan ingin dipuji kedermawanannya. Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua para HAMDAers tidak termasuk seperti apa yang digambarkan dalam teks nasyid berikut ini: Just giving one But U telling everyone U meet Just giving one But U telling everyone about it SNADA, "Just Giving One", 'Afwan teksnya agak lupa :( HAMDAers yang dirahmati Allah, mulai saat ini marilah kita ikrarkan dengan kesadaran penuh dan bersungguh2 bahwa kita ridha, Allah adalah Rabb kita, Islam adalah dien kita dan Muhammad saw. adalah Nabi kita yang terakhir diutus Allah swt di muka bumi ini. Kita ikhlas dengan sebenar2nya ikhlas untuk mengakui hal ini dan direalisasikan dalam kehidupan sehari2. Segala kebenaran datangnya dari Allah semata, dan penulis tidak akan luput dari kesalahan. Karenanya, ana mohon ampun kepada Allah swt. dan minta maaf dan juga masukan dari antum semua. Wallahu'alam bishshowwab. Wassalamu'alaikum wr. wb. (rho@1427)

Spesial Ramadhan 1427 #02 Keutamaan Puasa Ramadhan (01) "Semua amal anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali shaum. Maka sesungguhnya shaum itu semata2 untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (Hr. Bukhari Muslim) Ya, jika ibadah yang lain seperti shalat, dzakat dan haji dapat dilihat secara lahir, namun puasa tidak. Kebenaran berpuasa hanya bisa dibuktikan oleh individu dengan Rabbnya, Allah swt. Karena itu tempatnya ibadah puasa ini sangat spesial. "Hai orang2 yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al Baqarah: 183) Dari ayat yang sudah sering kita dengar ini, kita dapat membagi2 katanya ke segmen2 berikut: > "Hai orang2 yang beriman" Menegaskan bahwa perintah ayat ini bukan hanya bagi

sekedar ummat yang beragama Islam saja, namun lebih dari itu. Butuh spesifikasi khusus, yaitu orang2 yang beriman. Yang ucapan, hati, dan perbuatannya telah meyakini kebenaran Allah dengan sungguh2. > "diwajibkan atas kamu berpuasa" Mukmin diwajibkan untuk shaum. Dengan keimanannya, mukmin tidak akan mempermasalahkan lagi dengan alasan apapun terhadap perintah ini. Ia akan menjalankan perintah Pencipta-nya dengan tulus ikhlas. > "sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum kamu" Menjelaskan bahwa ummat Nabi terdahulu (sebelum ummat Nabi Muhammad saw.) juga telah diwajibkan berpuasa. Bahkan puasa mereka lebih berat lagi jika dbandingkan puasa yang dilaksanakan oleh ummat muslim saat ini. > "agar kamu bertakwa" Dengan berpuasa, mukmin akan naik derajatnya menjadi muttaqin. Untuk mencapi derajat ini tidak sembarang mukmin yang bisa mendapatkannya. Bukan untuk ummat yang berpuasa namun setelah itu kembali mengumbar nafsunya. Bukan untuk ummat yang berpuasa namun setelah itu kembali bermaksiat dengan hartanya, auratnya, perkataannya, dan hatinya. Namun, untuk mereka yang telah mempersiapkan diri jauh2 hari untuk menyambut kemuliaan Ramadhan dan melakukan yang terbaik dalam tazkiyatun nafs. Sehingga, begitu Ramadhan pergi, bekasnya masih terlihat pada diri sang mukmin. Seperti yang digambarkan Aa' Gym, bahwa mukmin memasuki Ramadhan itu seperti menjadi kepompong. Apabila ia telah keluar dari Ramadhan maka kepompong berubah bentuk menjadi wujud yang lebih baik. Kupu2 yang bisa terbang kemana saja disertai dengan keindahan warnanya. Tentunya kita semua ingin menjadi seperti kupu2 itu, meraih derajat yang lebih baik di mata Allah swt. Karena itu, dengan waktu yang tersisa sekarang marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan 1427 ini. Raihlah Ramadhanmu!!! (rho@1427)

PALESTINEzone MASJIDIL AQSHA Situs Ummat yang Terdzalimi

Whats New..... > OK, mulai sekarang buat HAMDAers yang mau menyumbangkan project-nya untuk dikelola bersama HAMDAers yang lain atau membagikan karya-karyanya yang bermanfaat bagi HAMDAers dapat ikut serta dengan mengirimkan file tersebut via email ke [email protected]. Nantinya HAMDAster akan mengupload ke alamat2 berikut: http://www.esnips.com/web/profil-hamda http://www.esnips.com/web/buletin-hamda http://www.esnips.com/web/karya-hamda http://www.esnips.com/web/projects-hamda

(alamat ini juga bisa untuk men-download. 'Afwan karena upload-nya gratis jadi untuk download, HAMDAers harus membuat accout dulu di www.esnips.com) >>> Wah...! HAMDAers bisa nyumbangin kreativitasnya donk! Tapi... mesti koneksi internet yang ga' murah juga sech.... :( > Buat HAMDAers yang mau berdiskusi di milist, kini HAMDA hadir di milist dengan alamat berikut: http://groups.yahoo.com/group/milist_hamda

>>> Boleh juga tuh! Tapi diskusinya berbobot ga' sech?

Palestina negeri yang tercinta Tempat suci ummat Islam; kiblat yang pertama Palestina kini terluka Tertindas oleh Yahudi durjana Palestina tanah jihad kita Berjuanglah kobarkan perlawanan Intifadhoh... Intifadhoh (Shoutul Harakah, "Kisah Palestina") Peristiwa Isra' Mi'raj mengingatkan kita kembali tentang arti penting Masjidil Aqsha bagi ummat. 'Afwan, Kita seharusnya tidak menggunakan kata mosque ketika menyebutkan kata masjid dalam bahasa inggris. Mosque itu menurut sebagian pendapat ternyata sebuah penghinaan besar terhadap ummat dan dibuat untuk tujuan selalu mengingatkan terhadap perang salib yang membantai saudara2 terdahulu kita sebagaimana halnya membantai gerombolan nyamuk (mosquito) dengan obat semprot serangga. Wallahua'lam. Seharusnya ummat Islam lebih bangga dengan bahasa arab, bahasanya Al Quran, bahasa dengan banyak keistimewaan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Sampai2 Imam Syafi'i mewajibkan setiap muslim untuk mempelajari bahasa arab. Sehingga, kita harusnya mengarabkan bahasa inggris bukannya menggunakan bahasa inggris yang akar katanya sendiri kita tidak tahu sebagaimana halnya mosque! Apa sih keistimewaan Al Aqsha di Al Quds, Palestina? Dalam pembahasan di buku "Palestina, Masalah Kita Bersama" oleh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Al Aqsha mempunyai banyak nilai di mata ummat. Diantaranya sebagai berikut: pertama, Al Aqsha kiblat pertama, sebelum diturunkannya QS. Al Baqarah: 150. kedua, Al Quds bumi Isra' Mi'raj, sesuai dengan QS. Al Israa': 1. ketiga, Al Quds kota ketiga yang dimuliakan, sesuai dengan hadits shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudri dari Rasulullah saw bahwa: "Bepergian itu tidak ditekankan melainkan (hanya) ketiga masjid, yaitu: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan Masjidku ini (Masjid Nabawi)." keempat, Al Quds bumi para Nabi yang penuh berkah, dapat dilihat di QS. Al Israa': 1, QS. Al Anbiyaa': 71 & 81, QS. Al A'raaf: 137, dan QS. Saba': 18. kelima, Palestina bumi tempat berjuang dan berjihad. Dalam sebuah hadits riwayat dari Abu Umamah Al Bahili dari Nabi saw., bersabda:

"Masih ada sekelompok orang dari ummatku yang memperjuangkan kebenaran. Mereka menang melawan musuhnya dan orang yang menentang mereka tidak membuat mereka gentar, kecuali jika mereka ditimpa musibah penyakit, hingga datang keputusan Allah, sementara mereka masih dalam keadaan seperti itu. Para sahabat berkata, 'Lalu di mana mereka berada, wahai Rasulullah?' Kata beliau, 'Baitul Muqaddas dan naungan Baitul Muqaddas'." Lalu apa yang terjadi dengan Al Aqsha hingga saat ini? Kenapa sebagian ummat terus mempermasalahkannya? Karena saat ini Al Aqsha terus menghadapi tekanan! Dari sejak berlangsungnya penjajahan di bumi Palestina tempat Al Quds berada. Pertengahan 2005 saja Al Aqsha mau diserang, namun gagal karena perlindungan Allah swt. Pertengahan tahun ini Yahudi gencar menekan Al Aqsha kembali. Al Quds yang dulunya milik ummat kini telah dibangun dengan pemukiman2 Yahudi hasil sabotase dari rakyat Palestina. Di tahun2 sebelumnya Al Aqsha pernah dibakar, dijadikan kandang ternak, dirubuhkan situs2 pendukungnya, dan berbagai bentuk penghinaan2 lain terhadap Al Aqsha. Jika kita sebagai muslim menganggap masalah Al Aqsha, Al Quds, Palestina bukan masalah ummat Islam, maka ikrar syahadatain kita perlu dievaluasi kembali. Yusuf Al Qaradhawi dalam bukunya mengatakan: "Sesungguhnya Al Quds bukan hanya milik orang2 Palestina saja, sekalipun mereka adalah orang yang paling berhak memilikinya. Dan bukan pula milik orang2 Arab saja, meskipun mereka adalah ummat yang paling berhak untuk membelanya. Akan tetapi Al Quds itu milik setiap muslim di mana saja dia berada baik di Timur atau di Barat, di Utara maupun Selatan." Ya, kepedulian kita terhadap masalah Al Aqsha sebagai masalah bersama ummat Islam akan menegakkan kembali hujjah kita. Untuk saat ini, kita bisa menunjukkan kepedulian kita dengan menggalang dana untuk membantu saudara kita yang terdzalimi di Palestina dan mengurangi konsumsi produk2 yang terbukti menyumbang dana untuk kepentingan penjajah Israel. Jangan sampai apa yang kita berikan untuk musuh Allah lebih besar dari yang kita berikan untuk saudara2 seakidah kita. Mari kita teruskan perjuangan panjang ini! Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!!! (rho@1427) Untuk mendownload daftar produk yang diboikot: http://www.esnips.com/web/buletin-hamda

Related Documents

Buletin Hamda 001 1427h
November 2019 1
Buletin Hamda 003 1427h
November 2019 1
Buletin Hamda 005 1427h
November 2019 1
Buletin Hamda 006-1427h
November 2019 3
Buletin Hamda 002 1427h
November 2019 0
Buletin Hamda 004 1427h
November 2019 2