Buku Pendoman Pk2 Mahasiswa Baru.pdf

  • Uploaded by: Sam Sampe
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Pendoman Pk2 Mahasiswa Baru.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 71,708
  • Pages: 339
DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT FAKULTAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER PEDOMAN

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) 2013/2014 dan PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) 1. Fakultas Hukum NO

UNIVERSITAS JEMBER

NAMA ORMAWA / UKM NAMA2015/2016 PENGURUS TAHUN AKADEMIK

No. HP

1

IMPA Akasia

Ketua : Taufiqurrohman A.

082334127285

2

Jantung Teater

Ketua : Yudhistiro Catur Utomo

08970030739

3

Bahana Justitia

Ketua : Ridwan Bayu Putra

083847415221

4

FK2H

Ketua : Bintang Aulia Hutama

085706532037

5

Paduan Suara Mahasiswa Ketua : Rachmad Robby N. (PSM)

085236250604

6

Gymnastic

Ketua : Aditya Pambudi

083847203215

7

ALSA

Ketua : Gusty Abdillah Rizky N.

085330999209

8.

Imparsial

Ketua : Chistina Sitorus

089697141960

9.

Lembaga Ilmiah

Ketua : M. Zanu Rinto S.

085748594713

10.

Studi Islam Berkala (SIB)

Ketua : Anwarul Khairil Hakim

085733032178

2015

PEDOMAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2)

dan PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya, buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA) Tahun Akademik 2015/2016 bagi Mahasiswa Baru Universitas Jember dapat tersusun setelah mengalami beberapa kali pembahasan dan editing. Penyelenggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan P2MABA didasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Nomor 38/DIKTI/Kep/2000, tanggal 26 Februari 2000, tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi. Mahasiswa baru (MABA) yang merupakan warga baru di lingkungan kampus Universitas Jember (UNEJ), dipandang perlu untuk mendaptakan wawasan tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia kampus. Mereka perlu diberi bekal yang memadai sehingga tidak canggung dalam menghadapi pelaksanaan proses belajar-mengajar di pendidikan tinggi. Sejalan dengan keperluan di atas, dalam buku ini berisi materi seperti pada buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA ) sebelumnya, namun pada buku pedoman ini juga ditambah satu materi baru, yaitu Pembinaan Karakter Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Tim Pelatih Secaba. Materi tersebut sangat penting diselenggarakan, diresapi, dan kemudian diimplementasikan karena ada dua alasan., Kesatu, sebagai generasi penerus bangsa dalam hal ini mahasiswa baru UNEJ perlu memiliki kepribadian baik, bermartabat dan bertaqwa kepada Tuhan YME dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk dalam kehidupan kampus. Kedua, materi Pembinaan Karakter Mahasiswa perlu ditambahkan karena sudah ada indikasi dan kekhawatiran terjadinya destorsi nilai-nilai kepribadian dalam pergaulan hidup sehari-hari sehingga pengenalan tentang materi tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lunturnya nilai-nilai luhur kepribadian kebangsaan di kalangan generasi muda. Perlu diketahui juga bahwa di samping materi dalam buku pedoman ini, mahasiswa baru UNEJ dihimbau untuk membaca dan mencermati materi pada buku pedoman lain, baik di tingkat universitas maupun fakultas.

Akhirnya, semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi mahasiswa baru UNEJ dalam menuntut ilmu dan mengembangkan diri dalam proses belajarmengajar serta berguna pula bagi segenap komponen sivitas akademika Universitas Jember yang terlibat dalam pelaksanaan PK2 dan P2MABA.

Jember, 13 Juli 2015 REKTOR

MOH. HASAN NIP 196404041988021001

UCAPAN TERIMAKASIH Buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2M ABA) Tahun Akademik 2015/2016 ini tersusun sebagai pengembangan dan penyempurnaan dari Buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 yang telah diterbitkan pada tahun-tahun sebelumnya. Ungkapan terimakasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada para penyusun (yang tidak mencantumkan nama) buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 sebelum tahun 2013. Buku Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru ( P2MABA ) Tahun Akademik 2015/2016 ini tersusun berkat bantuan berbagai pihak dari jajaran pimpinan dan staf di Universitas, Fakultas, Lembaga dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Universitas Jember serta SECABA Jember.

PENYUSUN

Penanggung Jawab H. M. Saleh

Tim Penyempurnaan Materi Sumarjono Nurul Priyantari Supriyadi Sumarji Iwan Rachmad Soetijono Eka Deddy Irawan Anang Andrianto Marga Mandala Jayus Sony Sumarsono Happy Harmono Sugiyanta Novia Lutviatin Rondhianto Wisasongko

iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. iii UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................... ii PENYUSUN ................................................................................................ iii DAFTAR ISI ............................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER ............................... xvi BAB 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1. 1.

Dasar Pemikiran ........................................................................... 1

1. 2.

Hakikat PK2 dan P2MABA ......................................................... 3

1. 3.

Tujuan PK2 dan P2MABA ........................................................... 3

1. 4.

Metode PK2 dan P2MABA .......................................................... 4

BAB 2

PROFIL UNIVERSITAS JEMBER ............................................. 5

2. 1.

Sejarah Singkat UNEJ .................................................................. 5

2. 2.

Visi, Misi, Tujuan, dan Moto UNEJ ............................................. 6

2. 3.

Susunan dan Organisasi ................................................................ 7

2. 4.

Potensi Universitas Jember ........................................................... 9

2. 5.

Pengembangan Potensi dan Kerja Sama..................................... 27

2. 6.

Peningkatan Kualitas .................................................................. 28

BAB 3

PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA ................................. 30

3. 1.

TujuanPendidikanTinggi ............................................................ 30

3. 2.

Jenis, Bentuk, dan Program Pendidikan Perguruan Tinggi ........ 31

3. 3. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan ................................................................................. 32 3. 4.

Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat dan Institusi Ilmiah ....... 33

3. 5.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi .............................. 37

BAB 4

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI ................. 28

4. 1.

Kondisi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Saat Ini ................. 28

4. 2.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi .......................................... 31

4.2.1. Belajar Mandiri......................................................................... 31 4.2.2. Persiapan yang Baik dan Efisien dalam Membaca dan Mencatat ............................................................................................................ 35 4.2.3. Belajar yang Efektif.................................................................. 38 4.2.4. Persiapan Ujian......................................................................... 39 4.2.5. Menulis Makalah dan Laporan ................................................. 39 4.2.6. Konsep Pemetaan ..................................................................... 40 BAB 5

PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN 41

5. 1.

Pengembangan Kemahasiswaan ................................................. 42

5. 2.

Organisasi Kemahasiswaan ........................................................ 52

5.2.1

Bentuk Organisasi Kemahasiswaan ................................... 52

5.2.2

Kedudukan, Fungsi dan Tanggung Jawab .......................... 52

5.2.3

Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti ................... 53

BAB 6

PELAYANAN DAN FASILITAS UNTUK MAHASISWA .... 56

6. 1.

Perpustakaan............................................................................... 56

6.1.1.

Sumber Daya Manusia ....................................................... 58 v

6.1.2.

Koleksi ................................................................................ 58

6.1.3.

OPAC Symphony Sebagai Sarana Penelusuran Informasi . 63

6.1.4.

Peraturan dan Tatatertib...................................................... 63

6.1.5.

Klasifikasi Penataan Koleksi .............................................. 66

6. 2.

Teknologi Informasi ................................................................... 70

6.2.1.

Akses Internet ..................................................................... 70

6.2.2.

Autentifikasi Radius ........................................................... 71

6.2.3.

E-learning ........................................................................... 71

6.2.4.

Telegram ............................................................................. 72

6.2.5.

Kursus dan Pelatihan .......................................................... 72

6. 3.

Bahasa......................................................................................... 73

6.3.1.

Fasilitas dan Pelayanan UPT Bahasa .................................. 73

6.3.2.

Jenis Pelatihan dan Pelaksanaan Pelatihan ......................... 74

6.3.3.

Program Semester Break .................................................... 75

6.3.4.

Ketentuan Peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT) 76

6. 4.

Bimbingan dan Konseling .......................................................... 77

6.4.1.

Program Layanan ............................................................... 77

6.4.2.

Prosedur Pelayanan............................................................. 78

6.4.3.

Layanan Umum .................................................................. 78

6. 5.

Kesehatan ................................................................................... 78

6. 6.

Penerbitan ................................................................................... 80

6. 7.

Beasiswa ..................................................................................... 82

6. 8.

Asrama ........................................................................................ 84

6.8.1.

Asrama Putra ...................................................................... 84

6.8.2.

Asrama Putri ....................................................................... 85

6.8.3.

Asrama Mahasiswa Khusus (PGSD) .................................. 85

6. 9.

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) ..... 86

6. 10.

Fasilitas Umum....................................................................... 91

6. 11.

Agrotechnopark ...................................................................... 94

6.11.1.

Unit Produksi Pupuk Organik ............................................ 96

6.11.2.

Unit Produksi Bibit ............................................................. 96

6.11.3.

Unit produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura .............. 97

6.11.4.

Unit Pengembangan Tanaman Hias ................................... 98

6.11.5.

Unit Layanan Jasa Konsultasi dan Pelatihan ...................... 98

6.11.6.

Unit Koleksi Tanaman Rempah dan Obat .......................... 99 Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember........... 100

6. 12. 6.12.1.

Kualifikasi dan Kompetensi Staf ...................................... 101

6.12.2.

Capaian Kinerja ................................................................ 101

6. 13. Bidang Studi Mata Kuliah Umum ( UPT BSMKU ) Universitas Jember ............................................................................... 102 6.13.1.

Visi, Misi dan Tujuan ....................................................... 102

6.13.2.

Sasaran.............................................................................. 104

6.13.3.

Tugas Pokok dan Fungsi UPT BSMKU Universitas Jember 104

6.13.4.

Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum. ................. 107

6. 14. BAB 7

Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) ................................ 110 PENINGKATAN SOFTSKILLS MAHASISWA ..................... 114 vii

7. 1.

Perlunya Menanamkan Pendidikan Soft Skill ........................... 115

7. 2.

Pendidikan Soft Skill di Universitas Jember ............................ 118

7.2.1.

Kegiatan LKMM .............................................................. 119

7.2.1.1.

Dasar LKMM adalah sebagai berikut. ...................... 119

7.2.1.2.

Tujuan ....................................................................... 119

7.2.1.3.

Sistem Penahapan ..................................................... 119

7.2.1.4.

Metode ...................................................................... 122

7.2.1.5.

Pemandu dan Penceramah ........................................ 123

7.2.1.6.

Kegiatan Pasca Pelatihan .......................................... 124

7.2.1.7.

Penyelenggaraan LKMM Tingkat Pra-Dasar ........... 125

7.2.1.8.

Materi LKMM Pra-Dasar ......................................... 125

7.2.2.

Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa.................... 158

7.2.2.1.

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) 159

7.2.2.2. (PKM-T)

Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi 159

7.2.2.3. K)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM160

7.2.2.4. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) .................................................................. 160 7.2.2.5. AI)

Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM160

7.2.2.6. Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) 160 7.2.3.

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) .......................... 165

7.2.3.1.

Kedudukan................................................................ 165

7.2.3.2.

Mekanisme ............................................................... 165

7.2.3.3.

Persyaratan bagi Mahasiswa..................................... 167

BAB 8

KODE ETIK MAHASISWA ................................................... 168

8.1.

Sikap dan Perilaku Mahasiswa ................................................. 168

8.1.1.

Sikap Perilaku Kreatif dan Kritis ..................................... 168

8.1.2.

Sikap Kooperatif............................................................... 169

8.1.3.

Sikap Etis.......................................................................... 169

8.2.

Hak, Kewajiban, Larangan, dan Sanksi bagi Mahasiswa ......... 170

BAB 9

PILAR KEBANGSAAN INDONESIA ................................... 173

9.1.

Latar Belakang ......................................................................... 173

9.2.

Tujuan....................................................................................... 174

9.3.

Wawasan Kebangsaan .............................................................. 175

9.4.

Pengertian Pilar Kebangsaan .................................................... 177

9.5.

Perlunya Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan .............. 183

9.6.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan ................................ 188

9.7. Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui Pembentukan Karakter ................................................................................................ 191 9.8. Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui Keteladanan dalam Pembentukan Karakter .............................................................. 192 9.9. Cara mempertahankan Pilar Kebangsaan melalui pembelajaran dalam pembentukan karakter................................................................ 194 9.10. Implementasi Mempertahankan Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. .......................................................................... 195 ix

9.11. Tinggi

Pendalaman Pilar Kebangsaan melalui Kurikulum Perguruan 197

9.12.

Standar Kompetensi Matakuliah........................................... 197

9.13.

Penutup ................................................................................. 198

BAB 10 PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 UNTUK MENDORONG PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA .......................................... 200 10.1.

Visi Pembangunan Indonesia ............................................... 202

10.2.

Profil Sumberdaya Manusia Indonesia ................................. 205

10.3.

Peran Perguruan Tinggi ........................................................ 209

BAB 11

STUDENT PLAN................................................................. 211

11.1. Panduan Pengisian Student Plan.................................................. 212 11.2. Panduan Pembuatan Blog ............................................................ 215 BAB 12

PEMBINAAN KARAKTER MAHASISWA ...................... 184

12.1.

Wawasan kebangsaan. .......................................................... 184

12.2.

Teori Kepemimpinan. (Pembekalan disiplin) ....................... 184

12.3.

Baris-berbaris........................................................................ 184

12.4.

Peraturan penghormatan. ...................................................... 184

12.5.

Tata Upacara Sipil. ............................................................... 185

12.6.

Outbond. ............................................................................... 185

12.7.

Renungan Suci. ..................................................................... 185

12.8.

Senam pagi. .......................................................................... 185

BAB 13 KESADARAN BERKENDARAAN, BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN ASPIRASI .................................................................. 186

13.1. 13.1.1.

Keselamatan Berkendaraan .................................................. 186 Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Profesi Pelaku ............. 187

13.1.2. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Kendaraan yang Terlibat 188 13.1.3.

Pelanggaran ...................................................................... 188

13.2.

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Aspek Hukumnya ... 193

13.3.

Tatacara Penyampaian Aspirasi ........................................... 199

BAB 14

Mengenal HIV dan AIDS ..................................................... 205

14.1.

Pengertian HIV dan AIDS .................................................... 205

14.2.

Epidemiologi HIV dan AIDS ............................................... 205

14.3.

Cara Penularan HIV dan AIDS ............................................ 206

14.4.

Cara Pencegahan HIV dan AIDS ......................................... 207

14.5.

Tanda-tanda seseorang terinfeksi HIV dan AIDS ................ 207

14.6. AIDS?

Apa yang dapat kita lakukan untuk memerangi HIV dan 208

BAB 15 KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN UPAYA PENCEGAHANNYA .............................................................................. 209 15.1. Pendahuluan ................................................................................ 209 15.2. Pembahasan ................................................................................. 211 15.2.1. Pengertian Korupsi ............................................................... 211 15.2.2. Korupsi Dalam Perspektif Hukum dan Jenis-Jenisnya......... 212 15.2.3. Kerugian keuangan negara ................................................... 213 15.2.4. Suap menyuap ...................................................................... 213 15.2.5. Penggelapan dalam jabatan .................................................. 214 xi

15.2.6. Pemerasan ............................................................................. 215 15.2.7. Perbuatan curang .................................................................. 215 15.2.8. Benturan kepentingan dalam pengadaan .............................. 216 15.2.9. Gratifikasi ............................................................................. 216 15.3. Upaya Pencegahan Korupsi ......................................................... 217 15.4. Penutup ........................................................................................ 220 BAB 16

PENUTUP ............................................................................ 221

DAFTAR BACAAN ................................................................................ 222 JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) BAGI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 .......................................................................... 226 Lampiran 1................................................................................................ 221 Lampiran 3................................................................................................ 221 UKM TINGKAT UNIVERSITAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER ..................................................... Error! Bookmark not defined. DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT FAKULTAS ............................................... Error! Bookmark not defined. DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER 2014/2015 ................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Konsep Diri ............................................................................ 32 Gambar 4.2 Model Pembelajaran ............................................................... 35 Gambar 6.1 Hotspot WiFi .......................................................................... 70 Gambar 6.2 Tampilan autentifikasi ............................................................ 71 Gambar 6.3 Gedung Kantor Utama UPT Agrotechnopark ........................ 95 Gambar 7.1 Keterkaitan SINA dan SKSM............................................... 144 Gambar 7.2 Keterkaitan SINA dan SKSM serta Konsep A-K-U............. 146 Gambar 7.3 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 1) ................................ 147 Gambar 7.4 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 2) ................................ 148 Gambar 7.5 Pengembangan Diri .............................................................. 151 Gambar 7.6 Tingkat Kesiapan Mengembangkan Diri .............................. 152 Gambar 7.7 Proses mencapai Konsep Diri ............................................... 153 Gambar 7.8 Perlunya fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya organisasi secara efektif dan efisien ................................................ 157 Gambar 7.9 Model Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ................... 167 Gambar 9.1 Hubungan antara Proklamasi, Pancasila, dan Pembukaan UUD 1945 .......................................................................................................... 180 Gambar 10.1 Sepuluh Negara Anggota ASEAN ..................................... 201 Gambar 10.2 Kemajuan ekonomi Indonesia 2013 dan 2030................... 203 Gambar 10.3 Jumlah Lembaga Pendidikan Tinggii negeri dan swasta serta program Studi di Indonesia ...................................................................... 204 Gambar 10.4 Perkembangan Sumberdaya manusia Dunia ...................... 205 Gambar 10.5 Proyeksi posisi permintaan dan persediaan tenaga kerja Indonesia pada tahun 2030 mendatang..................................................... 206 Gambar 10.6 Akslerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 1990-2014 ..... 207 Gambar 10.7 Roadmap mobilitas bebs tenaga kerja kompeten dan profesional ................................................................................................ 209 Gambar 11.1 Tampilan utama sister......................................................... 213 Gambar 11.2 Tampilan pengisian diskripsi diri ....................................... 213 Gambar 11.3 Tampilan tab BAB-2 .......................................................... 214 Gambar 11.4 Tampilan pemilihan menu Student Plan ............................. 215

Gambar 11.5 Tampilan menu blog ........................................................... 216

DAFTAR TABEL Tabel 6-1 Jenis Bahasa dan Program Pelatihan yang ditawarkan oleh UPT Bahasa ........................................................................................................ 74 Tabel 6-2 Distribusi dosen dan mahasiswa pada matakuliah MKU ......... 106 Tabel 7-1 Jendela Johari ........................................................................... 154 Tabel 12-1 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 ........... 187 Tabel 12-2 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Profesi Pelaku ........................................................................................... 187 Tabel 12-3 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Jenis Kendaraan yang Terlibat ................................................................. 188 Tabel 12-4 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Jenis ....... 188 Tabel 12-5 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Usia........ 189 Tabel 12-6 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Profesi.... 189 Tabel 12-7 Jarak Aman antar-Kendaraan ................................................. 191 Tabel 12-8 Data Statistik Polres Jember Berkaitan dengan Kasus Narkoba Tahun 2009 - 2012 ................................................................................... 194 Tabel 12-9 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan TKP Tahun 2009 - 2012 ........................................................................... 194 Tabel 12-10 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Jenis Kelamin Tahun 2009 - 2012 ............................................................ 195 Tabel 12-11 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Usia Tahun 2009 - 2012 ........................................................................... 195 Tabel 12-12 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Pekerjaan Tahun 2009 - 2012 ................................................................... 195 Tabel 12-13 data unjuk rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012 .................................................................................................................. 204

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER Jalan Kalimantan 37 – Kampus Bumi Tegal Boto Kotak Pos 159 Jember 68121 Telp. (0331) 330224, 334267, 337422, 333147 * Fax: (0331) 339029 www.unej.ac.id

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER Nomor : 8030/UN.25/KM/2015 TENTANG PEDOMAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) DAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) TAHUN AKADEMIK 2015/2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS JEMBER, Menimbang a.

bahwa untuk membantu memperlancar pembelajaran dan meningkatkan kualitas serta produktivitas mahasiswa baru di lingkungan Universitas Jember, dipandang perlu menyelenggarakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus (PK2) dan pembinaan dan pengembangan mahasiswa baru (P2MABA) yang sesuai dengan dinamika perguruan tinggi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibutuhkan tata tertib yang mengikat baik kepada penyelenggara/panitia maupun kepada peserta/mahasiswa baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Rektor yang mengatur tentang PK2 dan

P2MABA;

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor: 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 4301); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor: 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 45); 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Tahun 2010, Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2010, Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor : 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 5157); 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 183/O/2002, Tanggal 21 Oktober 2002, Tentang Statuta Universitas Jember; 6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 275/O/1999, Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0175/O/1995, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jember; 7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 83/MPK.A4/KP/2012, Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Rektor Universitas Jember; 8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 38/DIKTI/Kep/2000, Tanggal 26 Februari 2000, Tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi;

Menetapkan

PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) DAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA).

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas Jember, selanjutnya disingkat UNEJ, adalah salah satu lembaga penyelenggara pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2. Pengenalan Kehidupan Kampus, selanjutnya disingkat PK2 adalah kegiatan yang diselenggarakan di tingkat universitas untuk memberikan bekal kepada mahasiswa baru dalam rangka mengenal pendidikan tinggi. 3. Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru, selanjutnya disingkat P2MABA adalah kegiatan yang diselenggarakan di tingkat fakultas/program studi setara fakultas di lingkungan UNEJ dengan melibatkan organisasi kemahasiswaan/unit kegiatan mahasiswa untuk membina dan mengembangkan potensi mahasiswa baru dalam bidang penalaran, bakat dan minat serta kepedulian sosial, di bawah tanggungjawab dekan/ketua program studi. 4. Peserta PK2 dan P2MABA, selanjutnya disingkat Peserta adalah mahasiswa baru dan atau mahasiswa yang belum mengikuti dan atau tidak lulus pada PK2 dan atau P2MABA periode sebelumnya. 5. Panitia PK2 adalah setiap orang yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan PK2. 6. Panitia P2MABA adalah setiap orang yang ditetapkan dengan Keputusan Dekan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan P2MABA. 7. Materi PK2 dan P2MABA, selanjutnya disebut materi adalah sekumpulan informasi yang telah disusun secara sistematis sebagai acuan panitia dan pemateri untuk menjelaskan bidang akademik, kemahasiswaan, dan kelembagaan di UNEJ kepada mahasiswa baru,

8.

termasuk bidang penalaran, bakat, dan minat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi fakultas/program studi setara fakultas. Pemateri adalah setiap orang yang ditetapkan oleh pimpinan universitas dan atau fakultas untuk menyampaikan materi sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

BAB II PRINSIP DAN TUJUAN Pasal 2 Pelaksanaan kegiatan PK2 dan P2MABA berdasarkan prinsip keadilan, kesetaraan, transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas. Pasal 3 (1) Tujuan pelaksanaan kegiatan PK2 adalah memberikan bekal kepada mahasiswa baru baik yang berkaitan dengan bidang akademik, kemahasiswaan, maupun kelembagaan sehingga siap untuk beradaptasi dengan pola kehidupan pendidikan tinggi di UNEJ. (2) Tujuan pelaksanaan kegiatan P2MABA adalah memberikan bekal kepada mahasiswa baru di bidang penalaran, bakat, dan minat sesuai dengan situasi dan kondisi fakultas/program studi setara fakultas agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri secara optimal selama menempuh pendidikan di UNEJ.

BAB III ORGANISASI PELAKSANA PK2 DAN P2MABA Pasal 4 (1) Dalam rangka penyelenggaraan PK2 wajib dibentuk kepanitiaan tingkat universitas yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor UNEJ. (2) Dalam rangka penyelenggaraan P2MABA wajib dibentuk kepanitiaan tingkat fakultas/program studi setara fakultas yang ditetapkan dengan Keputusan Dekan/Ketua Program Studi Setara Fakultas. (3) Susunan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Pembantu Rektor III dengan memperhatikan masukan dari Dekan, Ketua Program Studi Setara Fakultas, Ketua Lembaga, dan atau Kepala UPT.

(4) Susunan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh Pembantu Dekan III/Sekretaris III dengan memperhatikan masukan dari Ketua Jurusan/Bagian dan usulan organisasi mahasiswa tingkat fakultas.

Pasal 5 (1) Untuk menjamin kelancaran dan dalam rangka memelihara ketertiban selama berlangsungnya PK2 dan atau P2MABA dapat ditunjuk ketua kelas dari peserta. (2) Ketua kelas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas: a. menyiapkan peserta untuk mengikuti jadwal PK2 dan atau P2MABA; b. melaporkan kepada pemateri tentang jumlah peserta; c. menjadi penghubung antara peserta dan panitia penyelenggara; d. melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan tata tertib.

BAB IV PELAKSANAAN PK2 DAN P2MABA Bagian Kesatu Waktu, Tempat, Metode, dan Materi Pasal 6 (1) Kegiatan PK2 dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik dan mempertimbangkan kondisi khusus. (2) Kegiatan P2MABA dilaksanakan pada semester gasal, antara pukul 07.00 – 16.00. (3) Kegiatan PK2 dan P2MABA bertempat di kampus UNEJ. (4) Kegiatan PK2 dan P2MABA dilaksanakan dengan metode ceramah interaktif, diskusi, demo/atraksi, praktik, dan atau berbagai macam lomba. Pasal 7 (1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) bagi mahasiswa S1 dan S0, materi yang perlu disajikan untuk dipahami sebagai berikut :

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.

pengenalan mars dan hymne UNEJ; profil UNEJ dan fakultas; pendidikan tinggi di Indonesia dan kegiatan akademik PT; strategi belajar di perguruan tinggi; pilar kebangsaan Indonesia; asean community; kode etik mahasiswa UNEJ; pengembangan kemahasiswaan dan layanan mahasiswa; implementasi teknologi informasi untuk kegiatan akademik; pengenalan program kreativitas mahasiswa; pedoman karya tulis ilmiah di UNEJ; pengenalan kelembagaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas; m. pengenalan layanan perpustakaan dan bahasa; n. petunjuk pengisian formulir rencana studi secara on-line; o. pengisian formulir rencana studi secara on-line; p. penjelasan pengisian student plan; q. mengenal HIV dan AIDS; r. keselamatan berkendara, penyalahgunaan narkoba, dan tata cara penyampaian aspirasi; s. pembinaan karakter mahasiswa; t. latihan keterampilan manajemen mahasiswa tingkat pra dasar; u. pengenalan lingkungan kampus UNEJ. v. Anti narkoba (2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) bagi mahasiwa S1 dan S0, materi yang disampaikan sebagai berikut : a. Budi pekerti (kearifan lokal) b. Kiat sukses studi & berorganisasi c. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah d. Motivasi dan Aktualisasi diri e. Pengembangan Mahasiswa dan Ormawa f. Materi wajib Fakultas g. Materi Wajib Jurusan/PS h. Enterpreuneur-ship spirit i. Aktualisasi Potensi mahasiswa baru (3) Panitia menyusun jadwal kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dengan mempertimbangkan kalender akademik dan kondisi khusus.

(4) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) bagi mahasiswa baru Alih Jenjang yang berasal dari luar UNEJ materi seperti mahasiswa baru S1 atau S0. (5) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) bagi mahasiswa baru Pasca Sarjana akan diatur lebih lanjut berdasarkan Keputusan Direktur Pasca Sarjana.

Bagian Kedua Peserta Pasal 8 Peserta adalah mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4. Pasal 9 Peserta yang berasal dari mahasiswa periode sebelumnya wajib mendaftarkan keikutsertaannya kepada sub bagian kemahasiswaan masingmasing fakultas/program studi setara fakultas. Bagian Ketiga Hak, Kewajiban, dan Larangan Pasal 10 Selama PK2 dan P2MABA berlangsung, setiap peserta berhak: a. memperoleh materi PK2 dan P2MABA; b. menggunakan fasilitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; c. memperoleh pelayanan kesehatan primer di UPT Pelayanan Kesehatan UNEJ apabila sakit. Pasal 11 Selama PK2 dan P2MABA berlangsung, setiap peserta wajib: a. mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan serta peraturan lain yang sesuai dengan materi; b. berpakaian rapi dengan ketentuan, untuk PK2: atas putih, bawah hitam; untuk P2MABA pakaian yang ditentukan oleh panitia; c. hadir di lokasi 15 menit sebelum kegiatan dimulai; d. memakai tanda pengenal peserta yang ditetapkan oleh panitia; e. mengisi dan menandatangani daftar hadir yang disediakan oleh panitia.

Pasal 12 Selama PK2 dan P2MABA berlangsung: a. peserta dilarang untuk meninggalkan kegiatan PK2 dan P2MABA kecuali sakit dan dalam hal-hal lain yang mendesak, serta menerima tamu atau orang asing kecuali anggota keluarga setelah mendapat izin dari panitia/pemateri; b. peserta dilarang melakukan tindakan dan perlakuan melanggar harkatmartabat manusia, melanggar hak azasi manusia, amoral, kekerasan, ancaman , asusila, menggangu ketertiban dalam kegiatan PK2 dan P2MABA terhadap siapa pun. c. panitia/pemateri dilarang melakukan tindakan dan perlakuan melanggar harkat-martabat manusia, melanggar hak azasi manusia, amoral, sewenang-wenang, kekerasan, pemerasan, ancaman, asusila, dan tekanan fisik serta mental terhadap siapa pun.

Pasal 13 Selain hak, kewajiban, dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12, peserta wajib memperhatikan dan mematuhi kode etik mahasiswa UNEJ sebagaimana diatur dalam Statuta UNEJ. Bagian Keempat Penghargaan dan Sanksi Pasal 14 (1) Setiap peserta berhak atas penghargaan setelah menyelesaikan kegiatan PK2 dan atau P2MABA. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh pimpinan universitas dan atau fakultas/program studi setara fakultas dalam bentuk piagam penghargaan setelah mempertimbangkan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh peserta. (3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. kehadiran peserta minimal 80% yang dihitung sesuai dengan jumlah daftar hadir yang dibuat oleh panitia; b. tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib; dan c. telah mengisi student plan dengan format yang sudah ditentukan.

(4) Piagam Penghargaan PK2 dan P2MABA digunakan sebagai salah satu persyaratan pengajuan beasiswa, mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi, dan atau kegiatan lainnya di lingkungan UNEJ.

(1) (2)

(3) (4)

Pasal 15 Sanksi dapat diberikan kepada peserta PK2 dan atau P2MABA sesuai dengan tingkat kesalahan yang bersangkutan. Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; c. kewajiban mengulang kegiatan PK2 dan atau P2MABA pada tahun berikutnya. Sanksi juga dapat diberikan kepada panitia/pemateri yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahan yang bersangkutan. Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; c. dicabut hak dan kewajibannya sebagai panitia/pemateri PK2 dan P2MABA.

Bagian Kelima Biaya Pasal 16 Biaya pelaksanaan PK2 dan P2MABA bersumber dari DIPA Universitas Jember sumber lain yang tidak mengikat. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Setiap ketentuan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PK2 dan atau P2MABA diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor dan atau Keputusan Dekan.

Pasal 18 Peraturan Rektor ini berlaku mulai tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jember pada tanggal 13 Juli 2015 REKTOR

MOH. HASAN NIP 196404041988021001

BAB 1

1. 1.

PENDAHULUAN

Dasar Pemikiran Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan

Pengembangan

Mahasiswa

Baru

Pembinaan (P2MABA) merupakan

momen yang sangat penting bagi setiap mahasiswa baru yang akan berinteraksi lebih jauh dengan perguruan tinggi. Kegiatan PK2 dan P2MABA dengan seluruh rangkaian acaranya menjadi instrumen awal dalam membentuk persepsi dan pola pikir mahasiswa baru. Dengan kata lain, baik atau tidaknya pelaksanaan PK2 dan P2MABA akan turut berkonstribusi dalam membentuk karakter mahasiswa ke depan. Oleh karena itu, perlu disusun sebuah pedoman yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang terlibat agar pelaksanaan PK2 dan P2MABA tetap terlaksana dalam koridor akademik. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan mahasiswa baru didasarkan atas Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 038/D/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Pendidikan Tinggi dan Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, Dirjen Dikti 2003. Buku Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan

Kampus (PK2) dan Pembinaan Dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA) Tahun Akademik 2015/2016 merupakan hasil revisi dari buku pedoman tahun sebelumnya, dan mempertimbangkan kendala-kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan tersebut, serta memperhatikan saran dan masukan dari berbagai pihak yang kompeten dalam pelaksanaan PK2. Pelaksanaan PK2 tahun ini ada perbedaan dan penambahan materi baru dari tahun sebelumnya yaitu peningkatan pendidikan karakter mahasiswa, yaitu Pembinaan Karakter Mahasiswa yang bersifat aplikatif melalui pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan. Pelaksanaannya ditempatkan di Stadion Universitas Jember selama dua hari. Penambahan materi baru dalam kegiatan PK2 ini didasarkan pada realita dalam kehidupan masyarakat khususnya di kalangan generasi muda tampak terjadi

2 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) penurunan kepribadian dan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 dan P2MABA Tahun Akademik 2015/2016 lebih komprehensif dan menyajikan hal-hal penting dari materi bidang kemahasiswaan yang diberikan pada PK2. Seluruh materi dalam buku Pedoman Kemahasiswaan dan PK2 dan P2MABA Tahun 2015/2016 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Hakikat, tujuan, dan metode pelaksanaan PK2 dan P2MABA dirumuskan dan dirancang secara jelas (diuraikan langsung dalam bab ini). 2. Pengenalan UNEJ: diharapkan dapat mengungkap lebih jauh tentang potensi yang dimiliki oleh lembaga sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan motivasi dan percaya diri mahasiswa baru selama menempuh studi di UNEJ. 3. Pendidikan Tinggi di Indonesia: menjelaskan definisi dan tujuan pendidikan tinggi; jenis, bentuk, dan program pendidikan pada perguruan tinggi; kebebasan akademik dan mimbar akademik serta otonomi keilmuan; perguruan tinggi sebagai masyarakat dan institusi ilmiah; dan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi. 4. Strategi Belajar di Perguruan Tinggi: memaparkan cara belajar yang efektif dan efesien di perguruan tinggi, yang diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. 5. Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan: untuk memberikan pemahaman awal mahasiswa baru terhadap peluang pengembangan kreativitas dan inovasi yang diharapkan dapat direspon lebih lanjut oleh mahasiswa. 6. Pelayanan dan Fasilitas untuk Mahasiswa: menjelaskan tentang segala bentuk pelayanan dan fasilitas di lingkungan UNEJ yang dapat dinikmati dan digunakan oleh mahasiswa baik dalam rangka pengembangan diri maupun secara bersama-sama dalam melakukan kegiatan kemahasiswaan. 7. Peningkatan Softskills Mahasiswa: memuat informasi tentang berbagai program yang dapat diikuti oleh mahasiswa dalam pengembangan potensi dirinya. 8. Kode Etik Mahasiswa: sebagai referensi mahasiswa dalam berperilaku selama studi di UNEJ yang berisikan hal-hal yang lazim dan tidak lazim dilakukan beserta sanksinya, yang sudah tertuang di dalam

Pendahuluan| 3 Statuta UNEJ dengan maksud untuk memberikan rambu-rambu yang lebih mengikat bagi mahasiswa. 9. Pilar Kebangsaan Indonesia: merupakan materi baru yang disajikan dalam rangka mengantisipasi terjadinya destorsi nilai-nilai wawasan kebangsaan dalam pergaulan hidup sehari-hari sehingga pengenalan tentang materi tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lunturnya semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. 10. Pembinaan Karakter Mahasiswa: merupakan materi yang mencakup pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan yang bersifat aplikatif melalui kegiatan jasmani dan rokhani berbasis nilai-nilai budaya bangsa dan pilar kebangsaan Indonesia.

1. 2.

Hakikat PK2 dan P2MABA

Kegiatan PK2 merupakan media untuk memperkenalkan kampus, sekaligus sebagai media interaksi mahasiswa baru dengan segenap sivitas akademika UNEJ. Kegiatan PK2 menjadi tanggung jawab UNEJ dalam melakukan sosialisasi pola kehidupan di kampus, yang pelaksanaannya melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, mahasiswa, dan unsurunsur lain yang terkait.

1. 3.

Tujuan PK2 dan P2MABA

Tujuan PK2 sebagai berikut. 1. mengenalkan lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis, UNEJ beserta potensinya, dan memberikan informasi berkenaan dengan mekanisme yang berlaku di dalamnya; 2. menumbuhkan kecintaan mahasiswa baru terhadap almamater dan kesadaran mahasiswa baru terhadap tanggung jawab akademik dan sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Darma Perguruan Tinggi; 3. menambah wawasan mahasiswa baru dalam pemanfaatan layanan akademik dan kemahasiswaan yang tersedia di UNEJ secara maksimal; 4. mempersiapkan mahasiswa agar mampu beradaptasi dan memiliki strategi dalam belajar di perguruan tinggi, serta mematuhi norma-norma yang berlaku di UNEJ, khususnya yang terkait dengan Kode Etik Mahasiswa UNEJ;

4 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 5. memberikan pemahaman awal tentang etika berkendaraan, dampak negatif penyalahgunaan narkoba, dan tata cara penyampaian aspirasi;

6. menumbuhkan kebersamaam di kalangan sivitas akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib, dan dinamis; 7. memberikan pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan untuk pembinaan karakter mahasiswa Universitas Jember agar menjadi mahasiswa yang unggul, terampil dan siap mental dalam menghadapi segala tantangan dimasa depan.

1. 4.

Metode PK2 dan P2MABA

Kegiatan PK2 dan P2MABA dengan sasaran mahasiswa baru yang telah terdaftar secara resmi di UNEJ dilaksanakan dengan metode: ceramah interaktif, diskusi, demo/atraksi, penugasan dan praktik. Penggunaan berbagai metode tersebut sangat bergantung pada materi yang disampaikan dan dapat juga digunakan secara kombinatif.

BAB 2

PROFIL UNIVERSITAS JEMBER

Profil Universitas Jember sangat penting diberikan kepada mahasiswa baru. Oleh karena itu, kegiatan PK2 dan P2MABA merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi kepada mahasiswa baru tentang kampus dan almamaternya perlu mengenalkan profil UNEJ dengan segala potensinya. Hal itu karena mahasiswa baru merupakan bagian dari sivitas akademika yang perlu mengetahui sedini mungkin agar dapat memahami seluk-beluk UNEJ. Penjelasan rinci tentang profil UNEJ sebagai berikut.

2. 1.

Sejarah Singkat UNEJ

UNEJ dirintis sejak tahun 1957, berasal dari universitas swasta bernama Universitas Tawang Alun yang pada mulanya memiliki satu fakultas, yaitu Fakultas Hukum. Pada tahun 1963, Universitas Tawang Alun statusnya berubah menjadi universitas negeri tetapi sebagai cabang dari Universitas Brawidjaja (UNBRA). Selanjutnya pada tahun 1964, Universitas Brawidjaja Tjabang Djember dinyatakan berdiri sendiri dengan status negeri menjadi Universitas Negeri Djember (UNED), yang saat itu memiliki lima fakultas, yaitu: (1) Fakultas Hukum, (2) Fakultas Sosial dan Politik, (3) Fakultas Pertanian, (4) Fakultas Ekonomi, dan (5) Fakultas Sastra. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1982, Universitas Negeri Djember ditetapkan bernama Universitas Jember dengan akronim UNEJ. Saat ini, UNEJ berkembang telah memiliki 9 Program Studi (PS) Pasca Sarjana S2/S3 dan Program Sarjana S1 yang terdiri atas 15 Fakultas/PS setara Fakultas, yaitu: (1) Fakultas Hukum (FH), (2) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), (3) Fakultas Pertanian (FP), (4) Fakultas Ekonomi (FE), (5) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), (6) Fakultas Sastra (FS), (7) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), (8) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), (9) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), (10) Fakultas Kedokteran (FK), (11) Fakultas Teknik (FT), (12) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), (13) Fakultas Farmasi (FF), (14) Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), dan (15) Program Studi Sistem Informasi (PSSI).

6 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 2. 2. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto UNEJ Visi UNEJ adalah menjadi universitas unggul dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial. Untuk mencapai visi tersebut, misi UNEJ adalah: 1. melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang berkualitas dan berwawasan ecotechnopreneurship; 2. mengembangkan sains, teknologi, dan seni yang inovatif, berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat; 3. memberdayakan masyarakat agribisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna berbasis kearifan lokal; 4. mengembangkan sistem pengelolaan universitas yang akuntabel dan bertaraf internasional; dan 5. mengembangkan jaringan kerja sama dengan stakeholders dan lembaga lain di dalam dan di luar negeri. Sesuai dengan visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai UNEJ adalah: 1. menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi dan berwawasan ecotechnopreneurship; 2. menghasilkan karya-karya sains, teknologi, dan seni yang inovatif dan relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis, dan pertanian industrial bertaraf internasional; 3. mewujudkan UNEJ menjadi pusat unggulan pembelajaran dan riset bidang lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial; 4. mewujudkan sistem kinerja profesional dengan memantapkan penerapan sistem manajemen kelembagaan yang akuntabel, efektif dan efisien berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); 5. mewujudkan UNEJ sebagai universitas bertaraf internasional. Dalam rangka memberikan arah dalam meningkatkan kualitas masukan, proses, dan keluaran secara berkelanjutan, UNEJ telah merumuskan kebijakan mutu akademik. Intisari dari kebijakan mutu akademik tertuang dalam moto UNEJ, yaitu akan selalu mengutamakan kualitas (quality first). Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, pada Renstra UNEJ 20112015 telah dirumuskan kedalam 12 program kerja sebagai berikut. 1. Program Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa

Profil Universitas Jember| 7 2. Program pengembangan kelembagaan dan kapasitas Penyelenggaraan Pendidikan. 3. Program Peningkatan kualitas Penyelenggaraan Pendidikan 4. Program pengembangan Riset Bertaraf Internasional dan berpotensi HAKI 5. Program pengembangan Riset Unggulan yang relevan dengan Pengembangan Bisnis dan Pertanian Industrial. 6. Program Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Industrial melalui Penguatan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna 7. Program Pengembangan Inkubator Bisnis, Seni, dan Budaya 8. Program Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu 9. Program Pengembangan Sistem Manajemen Universitas yang Akuntabel. 10. Program Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Kampus 11. Program Peningkatan Kualitas Kerjasama dengan Stakeholders di Dalam dan Luar Negeri. 12. Program Pemberdayaan Alumni.

2. 3.

Susunan dan Organisasi

UNEJ terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut. 1. Pimpinan adalah Rektor, merupakan unsur pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang dalam pelaksanaan tugas dibantu Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum (PR II), dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) 2. Senat Universitas, merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di UNEJ. Senat UNEJ terdiri atas para guru besar, pimpinan UNEJ, para dekan, dan wakil dosen. 3. Pelaksana Akademik, yang terdiri atas hal-hal berikut. a. Fakultas/Program Studi setara Fakultas (PS) dan Program Pascasarjana. Fakultas/program studi setara fakultas mempunyai tugas mengkoordinasi dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang IPTEKS

8 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) tertentu. Fakultas/program studi setara fakultas dipimpin oleh dekan/ketua yang bertanggung jawab kepada rektor. Dekan fakultas/ketua program studi setara fakultas dalam melaksanakan tugas dibantu oleh: 1) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Akademik (PD I / Sekretaris I); 2) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II/Sekretaris II); 3) Pembantu Dekan/Sekretaris Bidang Pembinaan dan Layanan Kesejahteraan Mahasiswa (PD III/Sekretaris III). b. Lembaga Penelitian (Lemlit) Dalam penyelenggaraan kegiatan, Lemlit memiliki 10 pusat penelitian (puslit) yang terdiri atas: (i) Penelitian Perkebunan Unggulan; (ii) Penelitian Pangan dan Industri Strategis; (iii) Pusat Penelitian Budaya Etnik dan Komunitas; (iv) Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Kebencanaan; (v) Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah; (vi) Penelitian KUMKM dan Ekonomi Kerakyatan; (vii) Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia; (viii) Pusat Penelitian Kependudukan dan Wanita; (ix) Penelitian Kesehatan Tropis dan Agrofarmaka; (x) Penelitian Energi Alternatif c. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Dalam penyelenggaraan kegiatan, LPM dibantu oleh 7 pusat-pusat yang terdiri atas: (i) Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN, (ii) Pusat Inkubator Bisnis Seni dan Budaya Tradisional, (iii) Pusat Penerapan dan Pengambangan Teknologi Pedesaan, (iv) Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Mndiri yang Mengakar Masyarakat, (v) Pusat Layanan Pengembangan Kebijakan Otoda, (vi) Pusat Pengelolaan Lingkungan, Kependudukan dan Penanggulangan Kebencanaan, (vii) Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat dn Pengembangan Herbal. d. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Universitas Jember, mengelola 5 (lima) Pusat, yaitu: (i) Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI);

Profil Universitas Jember| 9 (ii) Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling ( P2BK ); (iii) Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja ( PIPK ); (iv) Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan (P3MP); (v) Pusat Kerjasama dan Informasi Pendidikan (PKIP). 4. Pelaksana Administrasi yang terdiri atas biro-biro sebagai berikut. a. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Biro 1) b. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (Biro 2) c. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (Biro 3). 5. Unsur Penunjang Unsur penunjang merupakan perangkat pelengkap di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ada di luar fakultas, jurusan, dan laboratorium. Unsur penunjang berbentuk unit pelaksana teknis (UPT), yaitu: (i) UPT Perpustakaan, (ii) UPT Teknologi Informasi, (iii) UPT Bahasa, (iv) UPT Penerbitan, (v) UPT Bidang Studi Matakuliah Umum (BSMU), (vi) UPT UNEJ Medical Centre, (vii) UPT Rusunawa dan UKM, (viii) UPT Taman Teknologi Pertanian (Agroctechno Park), (ix) Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan (x) Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM).

2. 4.

Potensi Universitas Jember

Potensi lahan, dalam rangka menciptakan kawasan kampus sebagai tempat aktivitas sivitas yang asri, nyaman, aman dan ramah lingkungan serta menuju Green Campus ada penataan area kampus UNEJ yang mempunyai lahan seluas 1.120.261 m2 dengan bangunan perkantoran, fasilitas pendidikan dan penunjang seluas 127.508,5 m2.. Persentase area hijau sekitar 67% dengan tanaman berbagai jenis yang setiap tahun selalu diadakan penghijauan. Pada tahun 2010 penilaian Green Metric World University Ranking, UNEJ meraih ranking ke-90 dunia atau ranking ke-20 Perguruan Tinggi di Indonesia. Pada tahun 2013 Universitas Jember memiliki mahasiswa sebanyak 24.429 orang yang diantaranya terdapat 58 orang mahasiswa asing yang tersebar pada FISIP 10 orang, FE 7 orang, FT 1 orang, PSSI 1 orang, FS 3 orang, FKIP 5 orang, FP 13 orang, FKG 1 orang, pelatihan Bahasa Indonesia 16 orang.

10 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Untuk penyelenggaraan pendidikan UNEJ mempunyai dukungan tenaga pengajar (dosen) tetap sebanyak 998 orang dan dosen tidak tetap sebanyak 336 orang. Jumlah dosen tersebut yang telah mencapai jabatan Guru Besar (Profesor) sebanyak 43 orang, berkualifikasi pendidikan doktor (S3) sebanyak 228 orang, spesialis sebanyak 14 dosen, dan magister (S2) sebanyak 672 orang serta 98 dosen berkualifikasi S1. Di samping itu, UNEJ memiliki tenaga administrasi sebanyak 678 orang. UNEJ terus melakukan peningkatan profesionalisme staf baik melalui studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, maupun melalui pertemuanpertemuan ilmiah serta sertifikasi dosen. Dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik dosen, pada tahun 2012 UNEJ terus berupaya mengirimkan dosen untuk studi lanjut program magister (S2) yaitu sebanyak 60 orang ke perguruan tinggi di dalam negeri, 5 orang studi ke perguruan tinggi di luar negeri. Demikian juga yang mengikuti studi program doktor (S3) sebanyak 94 orang ke perguruan tinggi di dalam negeri dan 36 orang ke perguruan tinggi di luar negeri. peningkatan profesionalisme staf pada tahun 2013 UNEJ terus berupaya kualifikasi dosen untuk studi lanjut program magister (S2) dan program doktor (S3) baik ke perguruan tinggi di dalam negeri maupun studi ke perguruan tinggi di luar negeri. Tahun 2013 kualifikasi dosen UNEJ dari 998 orang dosen, sebanyak 228 telah mencapai jenjang doktor (S3), magister (S2) sebanyak 672 orang, dan 98 masih sarjana (S1). Selain itu sudah memiliki guru besar sebanyak 43 orang dan dosen yang sudah telah tersetifikasi sebagai pendidik profesional sebanyak 666 orang atau sadah 71% dosen UNEJ ber kualifikasi dosen profesional. Program pengembangan daya nalar dan bakat mahasiswa bertujuan untuk mencetak lulusan yang kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan berpedoman pada nilai agama dan budaya bangsa. Dalam rangka peningkatan daya saing bangsa diperlukan adanya pengembangan kualitas mahasiswa dengan sasaran perbaikan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak. Program pengembangan daya nalar dan bakat mahasiswa mencakup dua kegiatan, yaitu peningkatan kemampuan dan peran serta mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, dan peningkatan pembinaan dan pengembangan bakat dan minat mahasiswa. Hasil dari kegiatan tersebut diuraikan berikut ini. Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran dan keilmuan antara lain diwujudkan dalam bentuk pembinaan daya nalar mahasiswa dan sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa

Profil Universitas Jember| 11 untuk berkreasi dalam kegiatan ilmiah baik nasional maupun internasional. Kegiatan kemahasiswaan di bidang penalaran dan keilmuan di tingkat universitas diwadahi dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti UKM Penerbitan, UKM Penalaran dan Penelitian, UKM Tegalboto, dan di tingkat fakultas dalam bentuk Senat Mahasiswa/Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), UKM dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP). Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran utamanya penulisan karya tulis ilmiah dilakukan melalui berbagai pembinaan dan pelatihan. Pada tahun 2010 dari 267 proposal Karya Tulis Mahasiswa (KTM) yang diusulkan ke DP2M Dikti, lolos 46 proposal (17,22%) dan mendapat dana maksimal Rp. 8.000.000,00 per proposal. Selanjutnya pada tahun 2011 Proposal Program Kreativitas Mahasiswa yang diusulkan sebanyak 367, lolos 73 proposal dan mendapatkan dana sebesar Rp. 477.224.353,-.dari DP2M Dikti anggaran tahun 2012. Pada tahun 2013 dari 346 proposal yang diusulkan, yang diterima/disetujui didanai dari DP2M DIKTI sejumlah 71 proposal dengan dana sebesar Rp. 619.000.000,-. Sedangkan pada tahun 2014 dari 352 proposal yang diusulkan, yang diterima/disetujui didanai dari DP2M DIKTI sejumlah 88 proposal dengan dana sebesar Rp. 779.000.000,-. Dalam 5 tahun terakhir berbagai prestasi yang berhasil dicapai oleh mahasiawa UNEJ adalah sebagai berikut. a. Juara I LKTM se Indonesia “INOVASI 2010” di LPM Penalaran Universitas Negeri Makasar, Dhunik Lukitasari dan Dwi Setyo Damayanti, F.Farmasi, (reward UNEJ berupa pembebasan SPP 3 smt). b. Finalis PKM PIMNAS XXIII Tahun 2010 di Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, Enam Kelompok Proposal bidang penelitian (PKMP), bidang teknologi (PKMT), bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM), bidang kewirausahaan (PKMK), bidang gagasan tertulis (PKMGT), dan bidang artikel ilmiah (PKMAI). c. Lolos seleksi proposal Riset Nugraha 2010-2011 Tingkat Nasional (Bidang Pangan dan Kesehatan) dari PT Indofood Sukses Makmur tbk, atas nama Bastomy Ali Burhan, Fakultas Kesehatan Masyarakat. d. Empat Terbaik Duta Muda Lingkungan Program The Bayer Young Environmental Envoy 2010, atas nama Asmak Apriliana, FTP, selanjutnya mewakili Indonesia seleksi Tingkat Internasional di Leverkusen Jerman pada November 2010 (peserta 18 negara).

12 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) e. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, atas nama Astri Taufi Ramadhani, Dyah Febrianti, Rizka Arifani, Fakultas Kedokteran. f. Juara II Lomba Poster PIMNAS 2010, di Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, atas nama Afif Hamdallah, Fakultas Kesehatan Masyarakat. g. Lolos sebagai finalis jembatan baja dalam Kontes Jembatan Indonesia (KJI) ke-6 Tahun 2010, Tim Fakultas Teknik “ZeroSix Civilovers”, dengan nama “Jembatan Hollow Triangle Steel Bridg”, diundang untuk mengikuti kontes di Jakarta bulan November 2010. h. Lolos sebagai finalis dalam Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-2 Tahun 2010, Tim Fakultas Teknik “Suwar Suwir”, nama gedung Mad Castile, diundang untuk mengikuti kontes di Jakarta bulan November 2010.

i. Pada tahun 2011, Meraih juara I Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pepsodent Award 2011 yang diadakan oleh Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) di Universitas Airlangga (Tim mahasiswa FKG UNEJ a.n Ali Taqwim, Hendri Jaya P, Putri Kharisma D). j.

Juara I Penulisan Essai Nasional Indonesia Student Print Media Award, A.n. Ainurahman W. (FS/UKPKM Tegalboto). k. Juara I Tk. Nasional LKTI Bidang kemaritiman PIMNAS XXIV di Makasar, a.n. M.Sholehuddin, Qomarinatus Z, Hanifatul I (FKM UNEJ) l. Juara II Nasional Poster Competition A.n Mellina Trismi, Ali Taqwim, Putri Kharisma Di ajang 5th Dentistry Scientific Meeting 2011 di Universitas Indonesia (tim Mahasiswa FKG UNEJ) m. Juara II dan III Nasional Research Competition A.n Ali Taqwim, Wasilah, Hendri Jaya P., dan Lintang Nurina, Heryuntari, Milati Arifah Di ajang 5th Dentistry Scientific Meeting 2011 di Universitas Indonesia (Tim Mahasiswa FKG UNEJ) n. Juara II Nasional Kompetisi Mobil Listrik Indonesia, di Poltek Negeri Bandung, (Tim Titen GX-3 FT. UNEJ) o. Juara II lomba Entrepreneurship “30 Hari Menjadi Pengusaha” JTV Surabaya, A.n. Rizqi Zulkanaen (Tim FTP UNEJ) p. Juara II Nasional Penulisan Esai Nasional di UGM a.n. Rosyid Ridho (Tim Mahasiswa FTP UNEJ).

Profil Universitas Jember| 13 q. Juara III Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Jakarta Islamic Scientific Forum (JISFO) 2011, di Universitas Indonesia, a.n. Malakatus Syawat, Destyka Fridiana, Hanny Friska (Tim FKG UNEJ) r. Juara III Nasional LKTI National Food Technology Competition 2011, an. Dewi Sulistia, Rindang sari R, Rahayu Martha J (Tim FTP UNEJ) s. Juara I dan III Sensodyne Student Poster Competition, The 5th Regional Dental Meeting & Exhibition (RDM&E V) 2011 di Universitas Sumatra Utara (USU), a.n. Ali Taqwim, Hendri Jaya P., Putri Kharisma dan Milati arifah, Anissa Nurkesuma, Dhenok Anggi (Tim FKG UNEJ) t. Lolos seleksi sebagai “25 Paper terbaik” The 10th ICMMS FE UI Jakarta, An. Tim Pandhalungan dan Tim Khatulistiwa FE menyisihkan 80 Paper dari 45 PT Seluruh Indonesia. u. Aakil Pemuda Indonesia (2 orang setiap Negara Asean) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 18 di Jakarta, A.n. Tony Aditya H. (Tim FISIP UNEJ). v. Juara I, Juara II, Juara III pada National Dentistry Research Competition DEPA’S INFECTION 2011, di UGM a.n. Hendri Jaya P, Fatkhur Risqi, Ade Ivin dan Muh. Ainun Najib, Hendri Jaya P, Fatkhur Risqi, serta Bonytasari, Malakatus Syawat, Destyka Fridiana (Tim FKG UNEJ) w. Finalis program Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) 2012, Jalal Rosyidi S. (FMIPA UNEJ)) x. Juara 1 Lomba debat Hukum Nasional “Law Fair Tribute to Prof. Sri Sumantri 2012” di UNPAD, a.n. M. Indra Kusuma Y, Gress Gustia A.P., Naila Rizqi Zakia (FH UNEJ) y. Memborong Juara 1 a.n Bonitasari W, Destyka F, Malakhatus Syawat, Juara 2 a.n. Adelina Koyumi, Paulina Samuelia, Desiana Kurniasari dan Juara 3 a.n. Diah Andriyantini, Nirmala Maulida, Isnadia Naba`atin pada Moestopo Dentistry Scientific Program, FKG Universitas Prof. DR Moestopo Beragama. Jakarta. 2012 (Tim FKG UNEJ) z. Juara 1 Literature Review, DSM 6th Universitas Indonesia, Jakarta, 2012, a.n Khoirul Anam, Ahmad Syaifudin, Alex Willyandre, (Tim FKG UNEJ). aa. Meraih Juara 2 a.n Ade Ivin D., Ayu Prativia Y, Junti Rosa Veryani, dan Juara 3 a.n Muhammad Reza, Ardian Pradana, Alex Willyandre, pada lomba KTI “Jakarta Islamic Scientific Forum 2012” (JISFO) FKG Univ. Indonesia, (Tim FKG UNEJ).

14 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bb. Selama tahun 2013 mahasiswa Universitas Jember meraih berbagei prestasi yang antara lain tim mobil listrik Fakultas Teknik meraih juara I kompetisi mobil listrik nasional di Bandung cc. Lomba Karya Tulis Ilmiah tahun 2013 atas nama Ainul Yaqin Wahyu S dkk meraih juara II tingkat nasional di Jakarta. dd. Juara I LKTI se Jawa dan Bali tema Peran Farmasis dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, tahun 2013. a.n Putri Lestari, Marizka Wimala, Dian Ayu Pitaloka. aa. Juara III LKTI se Jawa dan Bali tema Peran Farmasis dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, tahun 2013, atas nama Andika Dewi Ramadhani, Zulaikah Rahmi Imanah, Endah Rizki Karomah. ab. Juara 1. Research Competition LKTI Nasional “Dentistry Scientific Meeting” FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Rheza Satya P (09), Fatkhur Rizqi (10), Ardian Pradanan (10) ac. Juara 1. Literatur Review LKTI Nasional “Dentistry Scientific Meeting” FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Ika Ayu Fatimah (12), Intan Rizka F. (12), Ayu Prativia Y (12) ad. Juara 2. Literatur Review LKTI Nasional “Dentistry Scientific Meeting” FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n. Putri Kharisma D (10), Hendri Jaya P. (10) ae. Juara 3. Literatur Review LKTI Nasional “Dentistry Scientific Meeting” FKG Universitas Indonesia, 27 Juni 2013, a.n Faizal Rizki (12), Ika Ayu F (12), Hendri Jaya P (10) af. Juara 1. Literature Review LKTI Nasional “Scientific World of Dentistry” FKG Univ. Mahasaraswati Bali, 30-31 Agust 2013, a.n. Putri KD (10), Ade Ivin D. (10), Nirmala M (10) ag. Juara 3, Literature Review Competition, LKTI Nasional Dies Natalies PSMKGI 24th, Univ. Sumatera Utara, Medan, 25 Okt. 2013, a.n. Faisal Rizki, Intan Rizka Fitria, Ahmad Faris Adly. ah. Juara 1, Lomba Karya Tulis Al-qur’an (LKTA) Nasional Steroid 1435 H, Universitas Airlangga, Surabaya, 23 November 2013, a.n. Yusnida Furoida, M. Ainun Najib, Putri Kharisma Dewi ai. Juara 2, Literature Review Competition LKTI Nasional Depa’s Infection 2013, FKG Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 7 Des. 2013, a.n Intan Rizka Fitria, Linda Surya, Faisal Rizki

Profil Universitas Jember| 15 aj. Juara 3, Poster Ilmiah, Scientific Atmosphere 7, FK Universitas Udayana, Denpasar, 23 Pebruari 2014, a.n. Aliful Nisa Noviga (12), Fatimah Az-Zarah (12), Sabrina M.P. (12) ak. Juara 1, Literature Review, LKTI Nasional Mostopo Annual Festival, FKG Univ. Prof. DR. Moestopo, Jakarta, 15 Maret 2014, a.n. Zulfa Fithri (12), Nungky Tias (12), Ilvana Ardiwirastuti (12). al. Juara 2, Literature Review, LKTI Nasional Mostopo Annual Festival, FKG Univ. Prof. DR. Moestopo, Jakarta, 15 Maret 2014, a.n. Nidha Tuhu Respati K. (12), Ahmad Faris (12), Varina Zata (12) am. Juara 3, LKTI Nasional, “Pra Munas PSMKGI”, FKG Univ. Jendral A.Yani, Bandung, 21-22 Maret 2014, a.n. Dwi Rizki (12), Haris Mega (12), Prita Sari M.D. (12) an. Juara 1 (Sesion Winner) Oral Session Dentistry pada 21st International Student Congress of (bio) Medical Sciences (ISCOMS) 2014, di University of Groningen, Netherland, 4-5 Juni 2014. A.n. Amalia Rahmania I (12), M. Ainun Najib (10), Hendri Jaya P. (10). ao. Juara 2, Research Competition, 8th Dentistry Scientific Meeting, FKG Univ. Indonesia, Jakarta, 12 Juni 2014, a.n. Nirmala maulida (10), Ilyana Ardiwirastuti (12), Sabrina Maharani(12). ap. Juara 3, Literature Review Competition, 8th Dentistry Scientific Meeting, FKG Univ. Indonesia, Jakarta, 12 Juni 2014, a.n. Ahmad Faris A (12), Intan Rizka (12), Faizal Rizki (12) aq. Juara 3, Student Poster Competition, 8th International Dental Scientific Meeting, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University. Makasar, 20 Juni 2014, a.n. Anissa Nur Kesuma (10), Ahmad Faris A (12), Puspandaru Nur Iman F. (12) Sedangkan di tahun 2014 berbagai prestasi yang berhasil dicapai oleh mahasiawa UNEJ adalah sebagai berikut.

16 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) PRESTASI MAHASISWA TAHUN 2014 A. BIDANG PENALARAN No

1 1

NAMA KEGIATAN

2 Scientific Atmosphere 7 Universitas Udayana Denpasar

WAKTU PENYEL ENGGA RAAN

3 23 Februari 2014

TINGKAT Prop insi/ Wila yah

Nasi onal

Inter na sion al

4

5

6

V

PREST ASI YANG DICAP AI

NAMA PESERTA

7

8

Juara III

Aliful Nisa Noviga Sabrina Maharani P Fatimah AzZahrah

2

Essay Competition "Oil and Gas for Indonesia" Brawijaya Geographysics Festival 2014, Universitas Brawijaya Malang

22 Februari 2014

V

Juara III

Mochammad Ainur Ridlo

3

Lomba Karya Tulis Ilmiah "Green Dentistry" Moestopo Annual Festival, Kampus FKG UPDM(B)Jakarta

13 Maret 2014

V

Juara II

Nidha Tuhu Respati K. Varina Zata Nabilah Ahmad Faris Adli Izzuddin

Profil Universitas Jember| 17 4

Lomba Karya Tulis Ilmiah "Green Dentistry" Moestopo Annual Festival, Kampus FKG UPDM(B)Jakarta

13 Maret 2014

Lomba Karya Tulis Ilmiah Dalam Acara Pra Musyawarah Nasional PSMKGI XIII di Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung

22 Maret 2014

Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Inovasi Teknologi Untuk Pertanian Berdaya Saing Global " di Univrsitas Sebelas Maret

2 April 2014

7

Lomba Karya Tulis "ASEAN Economic Community Global Forum" di University of Malaya, 2014

25 Mei 2014

8

Lomba Karya Tulis

21 Juni

5

6

V

Juara I

Nungky Tias Susanti Zulfa Fithri Ilvana Ardiwirastuti

V

Juara III

Haris Mega Prasetyo Prita Sari Mustika Dewi Dwi Risky Saputra

V

Juara I

Cindy Priscilla Yustina Ratnasari Fandi Ahmad

V

V

Juara I

Andika Dewi Ramadhani

Juara I

Fakhrusy

18 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Kemaritiman (LKTM) Bidang Kelautan di Universitas Hasanuddin Makassar

2014

Zakariyya

9

8th Dentistri Scientific Meeting Award Universitas Hasanudin Student Poster Category

14 Juni 2014

V

Juara III

Ahmad Faris Adli Izzuddin

10

8th Dentistry Scientific Meeting (DSM) FKG UI Kategori Research Competition,

14 Juni 2014

V

Juara II

Nirmala Maulida K.

Findi Diansari Bahari Teranggono Simamora

Ilvana Ardiwirastuti Sabrina Maharani P.

11

12

8th Dentistri Scientific Meeting (DSM)FKG UI Kategori Literature Review Competition (Literature Review Competition)

14 Juni 2014

Debater Tim Terbaik dalam Lomba Debat Bahasa Inggris di Lingkungan Kopertis Wilayah

17 Agustus 2014

V

Juara III

Faisal Rizki Intan Rizka Fitria Ahmad Faris Adli Izzuddin

V

Juara I

Meilia Shofi Khasanah Tri Indah Oktavianti

Profil Universitas Jember| 19 VII, dilaksanakan di Surabaya 13

Literature Review Competition Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Airlangga Dentistry Scientific Meeting 2014 FKG UNAIR

28 September 2014

Literature Review Competition Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Airlangga Dentistry Scientific Meeting 2014 FKG UNAIR

28 September 2014

15

Legislative Case Discussion (LCD) Constitutional Law Festifal 2014 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya kategori Best Speaker Tingkat Nasional

17 Oktober 2014

V

Juara II

Rizka Meisa

16

Kompetisi Artikel Ilmiah (K.A.I) Constitutional Law Festifal 2014

16 Oktober 2014

V

Juara I

Rizka Meisa

14

V

Juara III

A.A.Istri Puspita S.D Faisal Rizki Ika Ayu Fatimah

V

Juara III

Ayu Prativia Y Puspandaru Nur Imam Arifatur Rokhmawati

Yuli Ningtiyas

20 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya 17

18

19

Lomba Essay dalam kegiatan "ECOSTIC 2014" yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

10 Oktober 2014

V

Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Kategori Mahasiswa DIselenggarakan oleh Universitas Negeri Padang,

9 Oktober 2014

V

Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tnggi bekerjasama dengan Institut Sepuluh Nopember Surabaya

19 oktober 2014

Juara II

Istiqomah Dina Mustika Rini

Juara III

Arif Wicaksono Aditia Cahya Islamianti Arif Jainuri

V

Juara II

Arief Ginanjar D. M. Yusuf Kurniawan Imron Rosadi Itok Denis Syaikhul Mujahidin M. Adli Al Farizi

Profil Universitas Jember| 21 Yudista Bagus Kiswara 20

Lomba Karya Tulis Tingkat Propinsi tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Tahun 2014 diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Tmur , di Surabaya

3 November 2014

21

Tingkat Nasional Kontes Mobil Listrik Indonesia VI yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bandung

14 Nopember 2014

V

Juara Umum I

Tim Titen

22

Research Competition Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Jakarta Islamic Scientific Forum 2014. Preventive Latrogenic in Dentistry FKG UI

6 Nopember 2014

V

Juara I

Isnadia Naba'atin

Literature Review Competition Lomba Karya

6 Nopember

23

V

Juara III

Istiqomah Devara Herayasa Fahrizki Annisa R

Ahmad Faris Adli I Fitriana Wadianur

V

Juara I

Nungky Tias Susanti

22 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

24

25

26

27

Tulis Ilmiah Nasional Jakarta Islamic Scientific Forum 2014. Preventive Latrogenic in Dentistry FKG UI

2014

Rio Faisal Ariady

Research Competition LKTI Nasional Dentistry Seminar & Exhibition (DSE) 2014, UB Malang

2 Nopember 2014

The 7th Annual National Ling Art Essay Competition 2014 di Universitas Negeri Semarang

22 November 2014

V

LKTI Nasional Scientific Festival of Public Health di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

30 November 2014

V

Lomba Business PlanTingkat Nasional yang diselenggarakan Oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

16 Desember 2014

Zulfa Fithri

V

Juara III

Galuh Panji Rakasiwi Malun Nasrudin

Juara I

Harun Ismail Muhammad Naim

Juara I

Khairul Anwar Khaidar Ali Ninis Dian Ratnasari

V

Juara 3

Aliful Nisa Noviga Qatrunnada Fath Mahardika

Profil Universitas Jember| 23 Airlangga

Rahmawati GalistyanIssa Wirastika Andika Sulistian

28

Lomba Paper Agripharia 2014 di Institut Pertanian Bogor

2014

V

Juara 1

Fabrian Eka Shandi Findi Diansari Dewi Mastoh

29

Lomba Inovasi Bahan Bangunan di FTP Institut Pertanian Bogor

2014

V

Juara I

Dany Rahmatullah Moh. Nanang Lutfia P. Tedy Pranadiarso

Secara internal dan eksternal kegiatan di bidang penalaran dan keilmuan telah ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya untuk memberikan bekal kepada dosen dan mahasiswa melalui berbagai macam kegiatan seperti berikut; Seminar, Konggres, Konferensi baik dalam skala nasional maupun internasional dengan pembicara lokal, Nasional maupun dari Luar Negeri, Work shop, TOT, Sarasehan dan Kuliah Umum. UNEJ mempunyai banyak organisasi kemahasiswaan (ormawa), ditingkat universitas ada 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan 167 ormawa yang berada di tingkat fakultas seperti DPM, BPM, BEM/SEMA, HMJ, UKM, UKSM. Ormawa tersebut berfungsi sebagai wadah pembinaan bakat dan minat mahasiswa yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan bakat dan minat dalam rangka menunjang pertumbuhan jasmani, rohani, dan soft skills mahasiswa. Di tingkat Universitas Pembinaan bakat dan minat mahasiswa ini mencakup beberapa bidang, antara lain: olah raga (11 cabang), kesenian (9 tangkai), pecinta alam,

24 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) resimen mahasiswa, pramuka, KSR PMI, pers mahasiswa, dan bidang kerokhanian. Jumlah kegiatan kemahasiswaan pada tahun 2009 sebanyak 437 kali, tahun 2010 sebanyak 548 kali dengan peserta 26.622 orang. Sedangkan jumlah kegiatan kemahasiswaan pada tahun 2013 sebanyak 454 kali dengan peserta 34.765 orang. Prestasi mahasiswa di bidang bakat dan minat, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai berikut. a. Juara I Perorangan Putra Lomba Lintas Alam Tingkat Nasional “Lindri Land Rock XX” di Tulungagung, atas nama Benny Mardian, F Hukum. b. Juara I Putri Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Regional Jawa Timur Tangkai Lomba Dangdut di Universitas Negeri Malang, selanjutnya menjadi Juara III Putri Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) X di Pontianak, atas nama Widoretno Purwaningtyas, FKIP. c. Sepuluh Besar Selekda Jawa Timur Tangkai Seni Penulisan Karya Sastra Naskah Lakon, atas nama Halim Bahriz, Fakultas Sastra. d. Juara II Pemilihan Duta Wisata Raka Jawa Timur, atas nama Andy Alfath Perdana, FISIP. e. Juara I Hitorica Cup III, atas nama M. Nur Hamsah, FISIP. f. Juara II Lomba Nyanyi Keroncong Seleksi Peksiminas Tk. UNEJ, atas nama M. Mardiono, Fakultas Kesehatan Masyarakat. g. Juara I LLA Lindri Rock XX Tingkat Nasional, atas nama Benny Mardiansyah, Fakultas Hukum. h. Juara I Baca Puisi Tingkat Regional, atas nama Ifrina Nuritha, PS Sistem Informasi. i. Juara I Liga Basket Mahasiswa (LIBAMA) Jawa Timur, Tim Basket Putra UNEJ. j. Juara I Regional Tae Kwon Do, atas nama Faida, Faperta. k. Meraih Medali Perak Lomba Pespawari Mahasiswa X di Palangkaraya, Tim Paduan Suara UNEJ. l. Juara I Kelas G. Putra Kejuaraan Tapak Suci Wilayah Jawa Timur di Unair, an. Hendrik Paryogo (FH UNEJ) m. Juara I Catur PTN/PTS Tingkat Nasional “ Petra chess Competition 2011” di Surabaya, A.n. Metri arianto, R Denisio Edwin R, Kartika Surya P, Fama Alburuda, Abdul Rohim. n. Ranking III seleksi catur Perorangan Pekan Olahraga Mahasiswa Jawa Timur di UNEJ, Mewakili Jatim dalam Pomnas XII di Batam, a.n. Kartika Surya (FKIP UNEJ)

Profil Universitas Jember| 25 o. Ranking III (perunggu) Catur Beregu Putri Standar dan Juara III Beregu Putri Kilat, Kejuaraan POMNAS XII 2011 di Batam. p. Juara III Lomba Karya Komik Tokoh Sejarah, Pekan nasional sejarah 2011 di Palu, Ditjen Sejarah dan Purbakala KemBudPar, a.n. Diyana Millah (FS UNEJ) q. Juara III kelas A Putri Kejuaraan nasional Silat antar PT Se Indonesia Di UPN Veteran Yogya, a.n Aulia Damayanti (FF UNEJ) r. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UNEJ meraih medali Emas dan the Best Performance di 5th Grand Prix Pattaya 2012 Thailand; s. Juara 1. Putri Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba Nyanyi Dangdut, a.n. Evrylia Tri Purnama Sari (FE UNEJ); t. Juara 1. Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba Penulisan Karya Sastra (Cerita Pendek), Arum sekar Suminar, (FS UNEJ) u. Juara 1. Pekan Seni Mhs Regional Jatim Thn 2012 Tangkai lomba Fotografi Kategori Hitam Putih, Okky Arisyandi (FS UNEJ). v. Tahun 2013 cabang olah raga Bridge dalam rangka Pekan Olah Raga Propinsi Jawa Timur mahasiswa FKIP UNEJ a.n Lukman Harisudin meraih medali emas. w. Juara I tingkat nasional, 1st Ganesh Championship di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Kategori Beregu, tahun 2013, a.n Lukman Harisudin x. Juara III tingkat nasional, 1st Ganesh Championship di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Kategori Berpasangan, tahun 2013, a.n Lukman Harisudin y. Juara I tingkat nasional, kejuaraan futsal bergu putri, di Surabaya, tahun 2013, Futsal Putri UNEJ a.n Iklimah dkk. z. Juara III, tingkat nasional, Pekan Oleh Raga Mahasiswa Cabor Futsal, tahun 2013, a.n Iklimah dkk. aa. Juara I tingkat daerah, Futsal Dentisty Soprt League, di Malang, tahun 2013, a.n UKSM Olah Raga FKG. ab. Juara I tingkat daerah, Pekan Olah Raga kategori beregu putri Jatim, tahun 2013, a.n Weny Oktaviani dkk. ac. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis lapangan ganda putri, tahun 2013, a.n Dewi Febri A dan ChempiAfdol M. ad. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis lapangan tunggal putra, tahun 2013, a.n ChempiAfdol M.

26 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) ae. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat kelas C Putra, tahun 2013, a.n HIPSU. af. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat kelas D Putra, tahun 2013, a.n HIPSU. ag. Meraih medali perak, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat kelas E Putri, tahun 2013, a.n HIPSU. ah. Meraih medali perunggu, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat kategori seni ganda putri, tahun 2013, a.n HIPSU. ai. Meraih medali perak, Pomda Jatim, cabang olah raga pencak silat kategori seni beregu, tahun 2013, a.n HIPSU. aj. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga Bulutangkis kategori ganda putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ. ak. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis meja kategori ganda putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ. al. Juara III, Pomda Jatim, cabang olah raga tenis meja kategori tunggal putra, tahun 2013, a.n UKM Bulutangkis UNEJ. am. Juara Favorit, Lomba pembuatan Video “Dental Health Education” Pepsodent Dies Forum 54 FKG Univ. Padjajaran, Bandung, 7 Sept 2013, a.n Lelia Zahra Zakiyah, Eddy Yudha Y, Riria Hendarto P. an. Juara 1 dan Juara Favorit, Lomba Pembuatan Video Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, “Pra Munas PSMKGI”, FKG Univ. Jendral A.Yani, Bandung, 21-22 Maret 2014, a.n. Bestarika Yuri (12), Cici Widya (12), Chairiyah Kartika (12) ao. Juara 3 (medali Silver) pada 3nd Indonesianchoralnet Choir Festival 2014 Online a.n. UKMF PSM Gema Swara Denta ap. Juara 2 Futsal, Dentistry Sport and Dance Competition, tingkat JawaBali, di PSKG Univ. Brawijaya, Malang, 20 Juni 2014, a.n. UKMF Olahraga Densite. Selain kegiatan prestasi di luar universitas, secara internal telah diselenggarakan beberapa kegiatan kemahasiswaan antara lain: pertandingan basket regional; Festival Paduan Suara Rektor Cup peserta siswa dari SMA se Jatim, peserta siswa dari SMP se eks Karesidenan Besuki, peserta siswa dari TK dan SD se Kabupaten Jember; Festival atau Karnaval Musik Patrol; dan Festival Reog II se Kabupaten Jember, Banyuwangi, Probolinggo, dan Bondowoso. Selain Itu diadakan Diklat Kewirausahaan oleh UKM Kewirausahaan. Seminar Nasional “Jember Accounting Fair, Adu ketangkasan Militer MENWA se Indonesia oleh,

Profil Universitas Jember| 27 Gelar Produk, Gelar Sekolah Pasar Modal, Gelar Nasional Public Lecture, Visiting Student.

2. 5.

Pengembangan Potensi dan Kerja Sama

Tahun 2012 anggaran UNEJ sebesar Rp. 430,5 M yang terdiri dari DIPA UNEJ Rp. 403,8 M dan Non DIPA UNEJ (DIPA DIKTI) sebesar Rp.26,7 M. Dana Non DIPA tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu dari hibah dan kerjasama Penelitian, Ristek, IbM, PM-PMP, Sertifikasi Guru, PGMIPA BI, PJJ Induksi, Bantuan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa dari DIKTI, PKM dari Dikti. Berdasarkan karya ilmiah yang dihasilkan UNEJ dalam tahun 2010 UNEJ telah meraih ranking 7 dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia (143 PTN/PTS). Ranking perguruan tinggi tersebut tertuang dalam buku Menakar Potensi Karya Ilmiah Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Buku Menakar Potensi Karya Ilmiah Perguruan Tinggi merupakan hasil kompilasi dari Laporan Kinerja Perguruan Tinggi di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat selama 5 tahun (tahun 2005-2009), yang didasarkan atas surat Dirjen Dikti Nomor 831/D/T/2009 Tanggal 29 Mei 2009 dan Nomor 012/D/T/2010 Tanggal 7 Januari 2010. Dalam Laporan Kinerja Perguruan Tinggi tersebut terdapat 7 unsur yang dijadikan dasar untuk perhitungan, yaitu: (1) Paten/Varietas/Disain Industri, (2) Publikasi Ilmiah, (3) Teknologi Tepat Guna, (4) Buku, (5) Prototipe/Model Pembelajaran/Karya Seni, (6) Pertemuan Ilmiah, dan (7) Laporan Penelitian yang belum/tidak dimanfaatkan untuk nomor 1 sampai dengan 5. Dalam rangka merintis dan mengembangkan kerjasama yang berazas kesetaraan, sebagai persiapan diri menuju kelas internasional, UNEJ telah menjalin komunikasi dengan stakeholders, antara lain dengan (1) University of San Carlos Filipina dalam bidang (i) Academic Cooperation for Undergraduate Double Degree Program in Economics, Accountancy, Pharmacy, and Basic Sciencies, (ii) Student and Professor Exchange Agreement, (iii) Academic Exchanges; (2) University of the Philippines at Los Banos (UPLB) dalam bidang pertukaran pelajar staf pengajar, dan riset bersama; (3) International Board of Indonesia (IBI) dalam bidang pengembangan akademik; dan (4) Universitas Kebangsaan Malaysia. Khusus pada tahun 2012 Kerjasama yang telah dilakukan

28 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) sebanyak 22 MOU dengan perincian Luar Negeri sebanyak 8 MOU dan Dalam negeri sebanyak 14 MOU. Tahun 2013 Kerjasama yang telah dilakukan sebanyak 108 MOU dengan perincian Luar Negeri sebanyak 21 MOU dan Dalam negeri sebanyak 87 MOU Di samping itu, telah dilaksanakan kerjasama dengan stakeholders dalam negeri antara lain dengan: Kepolisian Resor Jember dalam bidang resource sharing: (1) keamanan dan ketertiban, (2) pemberdayaan potensi keamanan dengan pemetaan wilayah kriminal; Pemkab. se wilayah Karesidenan Besuki dalam bidang pengembangan SDM, penelitian dan IPTEKS; PT Mobile-8 dalam bidang penempatan dan pemanfaatan peralatan telekomunikasi; Mahkamah Konstitusi dalam bidang peningkatan kesadaran berkonstitusi dan modernisasi penyelenggaraan peradilan serta pendidikan hukum; Ditjen Pajak Kanwil Jatim III dalam bidang pemasyarakatan dan edukasi perpajakan. Lemlit telah melaksanakan kerjasama sebanyak 20 kegiatan antara lain dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setingkat departemen dalam bidang kerjasama pendirian Pusat Kajian Penanggulangan Bencana Untuk Kawasan Indonesia Timur; Kementerian Negara Lingkungan Hidup; Bank Indonesia; Balitbang provinsi Jatim; Bappeda Provinsi Jatim; Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo; Bappeda Kota Probolinggo; Bappeda Kabupaten Jember; Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim; dan Kodeco Energy. Co.ltd. Selain itu juga, dalam dua tahun terakhir Lemlit telah memberikan insentif secara kompetitif kepada para peneliti yang hasil penelitiannya siap dipromosikan kepada stakeholders dalam bentuk presentasi hasil penelitian di hadapan stakeholders.

2. 6.

Peningkatan Kualitas

Peningkatan Kualitas Lembaga, pada level Internasional UNEJ pada tahun 2009 menduduki peringkat 26 di Indonesia sehingga menjadi salah satu perguruan tinggi masuk kategori 60 besar versi webometric dalam kurun tiga tahun terakhir. Juga berdasar penilaian Kementerian KOMINFO website UNEJ meraih juara III Nasional pada Anugerah Media Humas (AMH). Pada tahun 2011 berdasar penilaian Quaquarelli Symonds (QS) Stars Global rating System yang berpusat di Inggris denganperwakilan di

Profil Universitas Jember| 29 Singapura untuk kawasan Asia, UNEJ Meraih 2 bintang QS Stars bersama 4 PTN laian yaitu IPB, UNDIP, UNPAD, UB. Selanjutnya Metro TV menempatkan UNEJ pada peringkat ke-6 dalam “10 Bintang Perguruan Tinggi. Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar Nasional yang dilaksanakan pada saat ini Program Studi S1 berakreditasi A sebanyak 6 PS (12 %), B sebanyak 34 PS (68,48%), C sebanyak 10 PS (20%). Penyelenggaraan Pendidikan berstandar Internasional, UNEJ menerima mahasiswa Asing yang berasal dari Laos, Thailand, Estonia, Polandia, Perancis, Madagaskar, Cambodia, dan East Timor. Sampai saat ini Program pengembangan Sistem Penjaminan Mutu yang bertujuan untuk mewujudkan Good University Governance (GUG) hampir semua unit kerja (sekitar 90%) sudah memiliki empat jenis dokumen mutu (pedoman mutu, prosedur kerja, instruksi kerja, dan dokumen pendukung). Dari beberapa unit kerja tersebut meraih sertifikat ISO 9001:2008 yaitu UPT Perpustakaan Lembaga Penelitian dan FMIPA.

BAB 3

PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merealisasi amanat tersebut dengan mengusahakan dan menyelenggarakan satusis tempendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang bertujuan agar pesertadidik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dann egara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang didasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dantanggapterhadaptuntutanperubahanzaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dandoktor yang diselenggarakan oleh perguru antinggi dengansistem terbuka.Program yang dapat diselenggarakan adalah program akademik, profesi, dan atau vokasi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas dengan kewajiban utama, yaitu Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. 1.

TujuanPendidikanTinggi

Tujuan Pendidikan Tinggi tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 31 dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bab V Pasal 84 ayat 2 Peraturan Pemerintah tersebut menegaskan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah: 1. Membentuk insan yang: a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b. sehat, berilmu, dancakap; c. kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; d. toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung jawab; 2. menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau olahraga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan lingkungan.

3. 2. Jenis, Bentuk, dan Program Pendidikan Perguruan Tinggi Setiap perguruan tinggi dapat menyelenggarakan jenis kegiatan: (i) pendidikan akademik, (ii) pendidikan profesi, dan atau (iii) pendidikan vokasi. Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program: (i) diploma pada pendidikan vokasi (ii) sarjana; sarjana dan magister; atau sarjana, magister, dan doktor pada pendidikan akademik, dan atau (iii) spesialis dan atau profesi pada pendidikan profesi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk: (i) akademi, (ii) politeknik, (iii) sekolah tinggi, (iv) institut, atau (v) universitas. Penjelasan secara rinci bentuk-bentuk pendidikan tinggi sebagaiberikut. 1. Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. 2. Akademi menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam suatu cabang ilmu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. 3. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 4. Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

32 | Pendidikan Tinggi di Indonesia 5. Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

3. 3. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan Pimpinan perguruan tinggi wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas akademika melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, dan dilandasi oleh etika dan norma/kaidah keilmuan. Dalam melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, setiap anggota sivitas akademika harus: a. mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat meningkatkan mutu akademik perguruan tinggi yang bersangkutan; b. mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan; c. bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya, serta akibatnya pada diri sendiri atau orang lain; d. melakukannya dengan cara yang tidak bertentangan dengan nilai agama, nilai etika, dan kaidah akademik; dan e. tidak melanggar hukum serta tidak mengganggu kepentingan umum. Kebebasan akademik dilaksanakan dalam upaya mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab. Kebebasan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 33 mimbar akademik merupakan kebebasan setiap anggota sivitas akademika dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan kaidah keilmuan. Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik merupakan tanggung jawab dari: a. setiap anggota sivitas akademika yang terlibat; b. perguruan tinggi atau unit organisasi di dalam perguruan tinggi apabila perguruan tinggi atau unit organisasi tersebut secara resmi terlibat dalam pelaksanaannya; c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi etika serta norma/kaidah keilmuan. Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dilaksanakan sesuai dengan otonomi perguruan tinggi, dengan tujuan untuk: a. melindungi dan mempertahankan hak kekayaan intelektual; b. melindungi dan mempertahankan kekayaan dan keragaman alami, hayati, sosial, dan budaya bangsa dan negara Indonesia; c. menambah dan atau meningkatkan mutu kekayaan intelektual bangsa dan negara Indonesia; dan d. memperkuat daya saing bangsa dan negara Indonesia.

3. 4. Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat dan Institusi Ilmiah Dalamsistempendidikannasional, perguruantinggimenyandangduakedudukan, yaitu sebagai masyarakat dan institusi ilmiah. Dua kedudukan tersebut harus dijaga terutama oleh sivitas akademika agar dapat mencapai fungsi dan realisasi tujuan pendidikan tinggi. Uraian dua kedudukan tersebut sebagaiberikut. 3.4.1 PerguruanTinggisebagaiMasyarakatIlmiah Masyarakat ilmiah merupakan kategori masyarakat yang warganya memiliki sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada dengan melakukan kegiatan pengkajian secarailmiah dalam berbagai bidang ilmu agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan yang bersangkutan.Ciri-ciri masyarakat ilmiah antara lain: kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, bebas dari prasangka, kesejawatan/kemitraan khususnya di antara sivitas akademika, dialogis,

34 | Pendidikan Tinggi di Indonesia memiliki dan menjujung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi ilmiah, dan dinamis yang berorientasi pada masadepan. Dalam masyarakat ilmiah, meto dedan proses belajar-mengajar yang dipergunakan berbeda dengan yang ada di sekolah dasar dan sekolah menegah yang lebih bersifa tarahan (course). Dosen dan mahasiswa sebagai sivitas akademika dalam pengembangan ilmu pengetahuan lebih bersifat dialogis (discourse). Pada masyarakat ilmiah dikenal tradisi dan regulasi. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam mengatur tatatertib di kampus. Tradisi memberi kemantapan pada kehidupan akademik di kampus sedangkan regulasi dirumuskan demi penyesuaian dan pengendalian dari waktu kewaktu, tertib di kampus akan terpelihara bilamana tradisi dan aturan yang berlaku dijadikan pedoman perilaku warga kampus. Setiap masyarakat akademik memiliki tradisi dan aturan dengan sejarah (asalmula) masyaraat kampus. Semakin kukuh tradisi akademik dalam suatu almamater, semakin kurang diperlukan aturan tambahannya. Oleh karena itu, apabila dalam suatu almamater telah tertanam tradisi yang mantap, perilaku warganya berpedoman pada kaidah-kaidah yang merupakan pengejawantahan tradisi yang bersangkutan. Dalam hal ini, tradisi lebih banyak ditentukan oleh nilai norma dan etika yang mengatur sikap dan perilaku warganya antara lain: a. tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; b. membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademisi atau pihak lain; c. selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar. 3.4.2 Perguruan Tinggi sebagai Institusi Ilmiah Institusi ilmiah adalah cerminan dari perguruan tinggi dengan unsur-unsur dalam kelembagaannya dan berbagai kegiatan fungsionalnya untuk menghasilkan keluaran tridharma (pengajaran, penelitian dan pengabdian). Untuk pelaksanaan penelitian dibedakan berdasarkan bentuk perguruan tingginya sebagai berikut. 1. Universitas, institut, dan sekolah tinggi wajib melaksanakan penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan atau penelitian industri.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 35 2. Akademi dan politeknik wajib melaksanakan penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan atau penelitian industri. Penelitiandilaksanakanuntuk: a. mencari dan atau menemukan kebaruan kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga. b. menguji ulang teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, dan/atau model yang sudah menjadi kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga. Kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan oleh dosen dan atau mahasiswa dengan mematuhi kaidah/norma dan etika akademik sesuai dengan prinsip otonomi keilmuan. Hasil penelitian harus dipublikasikan pada terbitan berkala ilmiah dalam negeri terakreditasi atau terbitan berkala ilmiah internasional yang diakui Kementerian. Hasil penelitian perguruan tinggi diakui sebagai penemuan baru setelah dimuat dalam terbitan berkala ilmiah terakreditasi yang diakui Kementerian dan atau mendapatkan hak kekayaan intelektual, dan hasil penelitian perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh dosen dimanfaatkan untuk memperkaya materi pembelajaran mata kuliah yang relevan. Agar perguruan tinggi sebagai institusi ilmiah dapat menyelenggarakan kegiatan ilmiah maka disusun beberapa unsur yang ada pada perguruan tinggi sebagai berikut. a. Dewan Penyantun yang terdiri atas tokoh masyarakat, diadakan untuk ikut mengasuh dan membantu dalam memecahkan permasalahan perguruan tinggi. Keanggotaan dan kepengurusannya dipilih oleh dan dari anggota dewan penyantun. b. Pimpinan perguruan tinggi sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan perguruan tinggi. Di samping melaksanakan arahan dan kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan norma dan tolak ukur penyelenggaraan perguruan tinggi atas dasar keputusan senat perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi terdiri atas Rektor dan Pembantu Rektor untuk universitas atau institut. Masing-masing Pembantu Rektor membidangi: kegiatan adminstrasi akademik, keuangan dan umum, kemahasiswaan, kerjasama antar instansi, perencanaan dan informasi. c. Tenaga kependidikan di perguruan tinggi terdiri atas dosen dan tenaga penunjang akademik. Dosen adalah tenaga pendidik berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada peguruan tinggi yang bersangkutan. Dosen berdasarkan statusnya terdiri atas : dosen biasa, dosen luar biasa, dan dosen tamu. Tenaga penunjang akademik adalah

36 | Pendidikan Tinggi di Indonesia tenaga berdasarkan pendidikan dan keahliannya, diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama sebagai peneliti pengembang pendidikan, pustakawan, laborat, dan teknisi sumber belajar. d. Senat adalah badan normatif dan merupakan lembaga perwakilan tertinggi di perguruan tinggi dan di lingkungan fakultas. Senat di perguruan tinggi terdiri atas : senat universitas/institut, sekolah tinggi, akademik, dan politeknik. Senat universitas/institusi terdiri atas: para guru besar, pimpinan, para dekan, dan wakil dosen. Rektor sebagai ketua senat dan dibantu sekretaris yang dipilih dari para anggota senat. Tugas pokok Senat Perguruan Tinggi dideskripsikan sebagai berikut: 1) merumuskan kebijaksanaan akademik dan pengembangan perguruan tinggi; 2) merumuskan kebijaksanaan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika; 3) merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi; 4) memberikan pertimbangan dan persetujuan atas rencana anggaran pendapatan belanja perguruan tinggi yang duajukan oleh pimpinan perguruan tinggi; 5) menilai pertanggungjawaban perguruan tinggi atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan; 6) merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan pada perguruan tinggi yang bersangkutan; 7) memberikan pertimbangan kepada penyelenggara perguruantinggi berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Rektor/Ketua/DirekturPerguruanTinggidanDosen yang dicalonkan memang kujabatan akademik di atasLektor; 8) menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika; 9) mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan pada universitas/ institut yang memenuhi persyaratan. e. Pelaksanaan akademik di bidang pendidikan dapat berbentuk fakultas, jurusan, dan laboratorium dengan fungsi utamanya untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 37 Keluaran perguruan tinggi dalam bentuk tridarma sebagai berikut. 1) Pendidikan Pengajaran : lulusan perguruan tinggi dan peningkatan produktivitas masyarakat karena terlibatnya lulusan dalam proses produksi. 2) Penelitian : pengetahuan ilmu dan teknologi baru serta nilai tambah (dalam arti luas) yang terjadi karena penyebarluasan hasil penelitian. 3) Pengabdian kepada Masyarakat : pengetahuan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan di masyarakat serta peningkatan kepercayaan dan kehendak masyarakat untuk melibatkan perguruan tinggi dalam masalah pembangunannya. f. Unsur pelaksanaan administrasi merupakan perangkat yang menyelenggarakan keseluruhan pelayanan teknis dan adminstrasi yang diperlukan dalam pengolahan sumberdaya dan pengelolaan program. Keseluruhan pelayanan teknis dan administrasi tersebut terbagi dalam sejumlah biro, yaitu: Biro Adminstrasi Akademik, Biro Keuangan, Biro Adminstrasi Umum, Biro Administrasi Kemahasiswaan, dan Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. g. Unsur penunjang adalah bentuk satuan organisasi yang berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan akademik di perguruan tinggi. Unsur penunjang sering disebut dengan pelaksana teknis (UPT), antara lain : UPT Perpustakaan, UPT Teknologi Informasi, UPT Pusat Bahasa, UPT Kebun Percobaan/Laboratorium, dan lain-lain.

3. 5.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

1. Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menyiapkan, menerapkan, mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. 2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, danuni versitas.

38 | Pendidikan Tinggi di Indonesia 3. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian dan diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, danuniversitas. 4. Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 5. Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana, program magister, dan program doktor. 6. Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi: a. menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah di bidangnya; b. mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama; c. mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri baik berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat; d. mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian yang merupakan keahliannya. 7. Program magister diarahkan pada hasil lulusan dengan ciri-ciri: a. mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan memutakhirkan IPTEKS dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode, kaidah ilmiah yang disertai keterampilan penerapannya; b. mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; c. mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. 8. Program doktor diarahkan pada hasil lulusan dengan kualifikasi: a. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi, dan atau kesenian baru dalam bidang keahliannya melalui penelitian;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 39 b. mempunyai kemampuan mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian; c. mempunyai kemampuan pendekatan interdisipliner dalam berkarya di bidang keahliannya. 9. Pendidikan profesional bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 10. Pendidikan profesional terdiri atas program Diploma I, Diploma II, Diploma III, dan Diploma IV. 11. Program Diploma I diarahkan pada lulusan yang mempunyau kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat konstektualnya di bawah bimbingan. 12. Program Diploma II diarahkan pada lulusan yang mempunyai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat dan kontekstualnya secara mandiri, baik dalam bentuk pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya. 13. Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang mempunyai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin baik yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, baik secara mandiri dalam pelaksanaanya maupun tanggungjawab pekerjaannya, dan mampu melaksanakan pengawasan serta bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yang dimilikinya. Program Diploma IV diarahkan pada lulusan yang mempunyai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dengan dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, dan mampu mengikuti perkembangan pengetahuan serta teknologi dalam bidang keahliannya.

BAB 4

4. 1.

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

Kondisi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Saat Ini

Aktivitas belajar pada setiap jenjang pendidikan, baik pada tingkat SLTP, SLTA, maupun perguruan tinggi, memiliki makna dan arah yang sama, yaitu ditujukan untuk memperoleh kecakapan kognitif, afektif, psikomotor, dan kecakapan hidup (life skills) yang baru. Namun demikian, belajar di jenjang perguran tinggi (PT) dan di jenjang di bawahnya, meskipun secara substansial tidak berbeda, secara khusus terdapat beberapa perbedaan. Faktor-faktor penyebab perbedaan tersebut antara lain usia, kematangan, dan biologis. Dipandang dari faktor usia, psikologis, dan biologis, mahasiswa tidak lagi dipandang sebagai anak-anak tetapi lebih ditempatkan sebagai subjek yang sudah matang dan dewasa. Ketika memasuki PT, mahasiswa rata-rata telah berusia tujuh belas tahun ke atas. Usia tersebut dapat dikategorikan sebagai batas usia dewasa. Secara psikologis, mahasiswa telah memiliki kemampuan untuk memahami dan mengarahkan diri sendiri, tidak terikat atau bergantung pada orang lain, dapat bertanggung jawab terhadap segala tindakannya sendiri, dan dapat mengambil keputusan sendiri. Pengakuan perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa memiliki implikasi penting pada proses pembelajaran (perkuliahan) yang digunakan oleh PT, yaitu dengan pendekatan pendidikan orang dewasa. Pola pembelajaran yang terpusat pada dosen seperti yang dipraktekkan pada saat ini kurang memadai untuk mencapai tujuan pendidikan berbasis kompetensi. Berbagai alasan yang dapat dikemukakan antara lain adalah: (i) perkembangan IPTEK dan Seni yang sangat pesat dengan berbagai kemudahan untuk mengaksesnya merupakan materi pembelajaran yang sulit dapat dipenuhi oleh seorang dosen, (ii) perubahan kompetensi kekaryaan yang berlangsung sangat cepat memerlukan materi dan proses pembelajaran yang lebih fleksibel, (iii) kebutuhan untuk mengakomodasi demokratisasi partisipatif dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Oleh karena itu pembelajaran ke depan didorong menjadi berpusat pada mahasiswa (SCL) dengan memfokuskan pada tercapainya kompetensi yang diharapkan. Hal ini berarti mahasiswa harus didorong untuk memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri, kemudian berupaya

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 29 keras mencapai kompetensi yang diinginkan. Ketiga alasan pergeseran pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan alasan diluar esensi proses pembelajaran itu sendiri. Bila ditinjau esensinya, pergeseran pembelajaran adalah pergeseran paradigma, yaitu paradigma dalam cara kita memandang pengetahuan, paradigma belajar dan pembelajaran itu sendiri. Paradigma lama memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang sudah jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain/mahasiswa dengan istilah transfer of knowledge. Paradigma baru, pengetahuan adalah sebuah hasil konstruksi atau bentukan dari orang yang belajar. Sehingga belajar adalah sebuah proses mencari dan membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi bersifat aktif, dan spesifik caranya. Sedangkan dengan paradigma lama belajar adalah menerima pengetahuan, pasif, karena pengetahuan yang telah dianggap jadi tadi tinggal dipindahkan ke mahasiswa dari dosen, akibatnya bentuknya berupa penyampaian materi (ceramah). Dosen sebagai pemilik dan pemberi pengetahuan, mahasiswa sebagai penerima pengetahuan, kegiatan ini sering dinamakan pengajaran. Dengan pola ini perencanaan pengajarannya (GPPP dan SAP) lebih banyak mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengajar, sedang bagi mahasiswa perencanaan tersebut lebih banyak bersifat instruksi yang harus dijalankan. Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen) memilih, menemukan dan menyusun pengetahuan serta cara mengembangkan ketrampilannya (method of inquiry and discovery). Dengan paradigma inilah proses pembelajaran (learning process) dilakukan. Dengan ilustrasi dibawah ini akan lebih jelas perbedaan TCL dengan SCL. Dosen sebagai pemilik dan pemberi pengetahuan, mahasiswa sebagai penerima pengetahuan, kegiatan ini sering dinamakan pengajaran. Dengan pola ini perencanaan pengajarannya (GPPP dan SAP) lebih banyak mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengajar, sedang bagi mahasiswa perencanaan tersebut lebih banyak bersifat instruksi yang harus dijalankan. Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen) memilih, menemukan dan menyusun pengetahuan serta cara mengembangkan ketrampilannya (method of inquiry and discovery). Dengan paradigma inilah proses

30 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) pembelajaran (learning process) dilakukan. Dengan ilustrasi dibawah ini akan lebih jelas perbedaan TCL dengan SCL. Dosen masih memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran SCL, seperti dalam rincian tugas berikut ini : a. Bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. b. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir pembelajaran c. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan menyediakan berbagai pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dibebankan pada matakuliah yang diampu. d. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan nyata. e. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa yang relevan dengan kompetensinya. Sementara itu, peran yang harus dilakukan mahasiswa dalam pembelajaran SCL adalah: a. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen b. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen c. Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang diikutinya d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara individu maupun berkelompok. e. Mengoptimalkan kemampuan dirinya. Pendekatan pendidikan tersebut lebih menempatkan mahasiswa sebagai subjek didik yang matang, bertanggung jawab, dan dapat mengarahkan belajarnya sendiri. Sebagai implikasinya dalam kegiatan belajar, mahasiswa dituntut untuk tidak pasif dan menerima apa saja, tetapi harus lebih aktif dan kreatif sesuai dengan pengalaman hidup yang dialaminya. Oleh karena itu, salah satu hasil akhir yang ingin dicapai dari proses perkuliahan di PT adalah terbentuknya mahasiswa yang mandiri, yaitu mahasiswa yang dapat belajar dan bekerja secara mandiri serta menjadi guru bagi dirinya sendiri, tidak bergantung pada dosen. Pada akhirnya, keberhasilan belajar di PT pada hakekatnya lebih bergantung pada kesungguhan atau ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar, sementara dosen lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 31

4. 2.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi

Agar para mahasiswa, utamanya para mahasiswa baru, dapat berhasil selama belajar di PT, berikut akan disajikan beberapa hal yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan mahasiswa dalam mengolah dan mengorganisasi sumber belajar secara optimal serta untuk mempersiapkan mereka agar menjadi mahasiswa yang mandiri, sehingga dapat mewujudkan kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Untuk itu, ada beberapa topik yang akan dibahas di antaranya adalah belajar mandiri, persiapan yang baik dan efisien dalam membaca dan mencatat, belajar efektif, persiapan untuk menghadapi ujian, menulis makalah dan laporan, dan konsep pemetaan. 4.2.1. Belajar Mandiri Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri tetapi mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan buku untuk dibaca dan diselesaikan sendiri. Belajar mandiri lebih ditekankan kepada bagaimana mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan atas inisiatif sendiri. Dengan demikian, kata kunci belajar mandiri adalah “inisiatif sendiri”. Belajar mandiri ini sesuai dengan konsep Student Center Learning (SCL), yaitu mahasiswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk membangun pengetahuannya sendiri, sesuai dengan paradigma pembelajaran konstruktivistik, sehingga dalam kondisi ini dosen lebih banyak berperan sebagai pengarah, motivator, dan fasilitator dalam proses belajar mahaiswa. Ciri-ciri orang yang mampu belajar mandiri adalah adanya kemampuan seseorang dalam mengambil inisiatif sendiri (tanpa harus dipaksa) untuk memanfaatkan semua sumber belajar yang dapat diaksesnya; dan mampu menyusun rencana belajar mulai dari mingguan, bulanan, dan semesteran sampai selesai program. Agar seseorang mampu mengembangkan kemampuan belajar madiri, mahasiswa perlu: mengenal konsep diri, tahu tentang pengertian motivasi, self-efficacy, dan gaya belajar pribadi. Salah satu hal penting yang mengharuskan mahasiswa baru belajar mandiri, karena di perguruan tinggi menggunakan sistem SKS, yang berbeda dengan saat di sekolah yang menggunakan sistem paket. Pada sistem kredit semester, setiap matakuliah memiliki bobot SKS yang berbeda. Namun demikian, yang perlu dipahami bahwa setiap SKS mengandung tiga hal, yaitu setiap 1 SKS mempunyai konsekuensi

32 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) mahasiswa harus mengikuti perkuliahan (kegiatan tatap muka) selama 50 menit, mengerjakan tugas terstruktur selama 60 menit, dan tugas mandiri selama 60 menit, sehingga bisa dibayangkan berapa jam setiap minggu mahasiswa harus belajar, bila pada awal perkuliahan dipaket sebanyak 20 SKS. Oleh karenanya, tidaklah mudah belajar di perguruan tinggi, tetapi dibutuhkan kemandirian dan kesadaran belajar yang cukup tinggi. a. Konsep Diri Konsep diri bukan merupakan pembawaan sejak lahir, melainkan terbentuk melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Hasil dari penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan disebut Konsep Diri. Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Konsep diri meliputi (1) kemampuan; (2) karakter diri; (3) sikap; (4) tujuan hidup; (5) kebutuhan; dan (6) penampilan diri. Konsep diri bisa bersifat negatif dan positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut. KONSEP DIRI

Tantangan

Kesempatan Konsep diri positif Optimistik kegagalan

Halangan Konsep diri negatif Pesimistik kegagalan

Gambar 4.1 Konsep Diri

Konsep diri negatif terjadi jika mahasiswa meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apaapa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, dan tidak disukai. Konsep diri yang negatif ini dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan semangat hidup. Sementara itu, konsep diri positif terjadi bila seseorang terkesan lebih pada kondisi optimistis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 33 b. Proses Pembentukan Konsep Diri Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari perubahan, sedangkan untuk mengubah konsep diri bisa dengan cara bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri, menghargai diri sendiri dan orang lain, dan berpikir positif. c. Motivasi Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting dalam belajar (Slavin, 1991). Bila tidak ada motivasi, tidak akan terjadi proses belajar. Seseorang melakukan sesuatu biasanya memiliki alasan tertentu. Misalnya, mengapa Anda mengikuti pendidikan di UNEJ? Ada relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan atau minat seseorang. Oleh karenanya, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi yaitu minat, kesesuaian/relevansi, harapan, dan kepuasan. Sementata itu, strategi yang dapat dipakai untuk menumbuhkan motivasi yaitu: (1) mencari manfaat dari semua kegiatan belajar mandiri Anda; (2) menciptakan minat; (3) memberikan pujian terhadap keberhasilan; dan (4) memanfaatkan waktu Anda saat ini dengan baik. d. Self Efficacy Self-efficacy mengacu pada penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya dalam mengorganisasi dan melaksanakan suatu kegiatan atau tugas. Misalnya, apakah saya mampu untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan" berkaitan dengan self-efficacy? Pentingnya self efficacy bagi seseorang karena dapat mempengaruhi pola pikir, tingkat motivasi seseorang, dan mempengaruhi banyaknya stres serta depresi. Beberapa cara untuk mengetahui self efficacy, seperti dari kinerja/performance, memperhatikan model teman sebaya, dari komentar orang lain, dan dari gejala fisik (body symptoms), sedangkan kiat untuk meningkatkan self efficacy dapat dilakukan dengan cara: merumuskan kemampuan yang ingin dicapai dengan jelas; mencari bantuan orang lain; mempelajari strategi yang tepat untuk mengerjakan tugas/pekerjaan; memilih pekerjaan yang sederhana dan mudah untuk berhasil; banyak berlatih, memulai dengan keberhasilan yang sedikit; memastikan untuk mempunyai sikap positif, maka segalanya akan berubah.

34 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) e. Gaya Belajar Gaya belajar adalah cara yang dipilih seseorang dalam memproses informasi yang diperoleh. Berdasarkan pengaruh indrawi, gaya belajar dapat dikategorikan menjadi: gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik/tactile. Gaya belajar auditory adalah gaya belajar yang lebih mengandalkan kegiatan yang dilakukan melalui pendengaran. Misalnya, mahasiswa baru akan dapat belajar dengan baik bila mendengarkan penjelasan dari dosen, melalui diskusi, mendengarkan tape, dan membaca dengan suara keras. Gaya belajar kinestetik terjadi melalui proses sentuhan atau melakukan praktek secara fisik; memegang suatu objek secara langsung, dan memindahkan komponen atau benda-benda. Gaya belajar visual misalnya untuk memahami suatu pelajaran akan lebih baik bila dilakukan melalui informasi yang disampaikan dalam bentuk bahasa visual, sedangkan gaya belajar multi inderawi merupakan gaya belajar yang menggunakan gabungan dari semua indera kita. Selain gaya belajar di atas, di bawah ini disajikan dalam bentuk gambar tentang model belajar mulai dari yang paling efektif hingga yang paling kurang efektif. Ternyata gaya belajar yang hanya mengandalkan pada proses membaca (verbal receiving) hanya memberikan kontribusi antara 10% hingga 30% , sehingga model ini lebih bersifat pasif. Model belajar verbal receiving memberikan kontribusi antara 50%. Model partisipasi memberikan kontribusi sekitar 70% dan model belajar yang diikuti dengan melakukan kegiatan memberikan kontribusi yang paling besar yaitu sekitar 90%. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 35

Reading

20%

Hearing words

30%

Looking at picture

PASSIVE

10%

Watching video

50%

Verbal reciving

Visual receiving

Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location

Participating in a discussion Giving a talk Doing a Dramatic Presentation

ACTIVE

70%

Simullating the Real Experience

90% TINGKAT MEMORISASI

Participating

Doing

Doing the Real Thing

MODEL PEMBELAJARAN

TINGKAT KETERLIBATAN

Gambar 4.2 Model Pembelajaran

4.2.2. Persiapan yang Baik dan Efisien dalam Membaca dan Mencatat Pengaturan waktu dan cara belajar serta persiapan belajar yang baik yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sangat diperlukan. Persiapan sebelum belajar akan menentukan tingkat keberhasilan kegiatan belajar nantinya. Melalui persiapan yang baik, mahasiwa akan mampu: (1) membuat jadwal harian yang sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang tersedia, (2) menjelaskan hasil analisis karakteristik tempat belajar yang baik. Belajar yang efisien memerlukan pengaturan waktu dengan baik. Strategi pengaturan waktu yang baik harus: memperhatikan waktu belajar yang dimiliki; merefleksikan bagaimana menghabiskan waktu yang ada; apakah sering menggunakan waktu dengan sia-sia; mengetahui saat-saat kapan merasa bahwa diri kita produktif. Jadwal belajar bagi mahasiswa sangat penting. Untuk itu, mahasiswa perlu menyusun jadwal belajar yang dapat membantu dalam melakukan hal-hal penting dan agar dapat belajar secara teratur; agar tugas tidak menumpuk dan dapat terselesaikan sesuai waktu; menjadi salah satu jaminan agar kita tidak membuang waktu dengan sia-sia dan dapat memanfaatkan waktu kosong untuk hal-hal lain; membantu untuk mengetahui dengan pasti perkembangan belajar dan penyelesaian tugastugas belajar. Hal itu penting karena membuat jadwal sesuai kebutuhan

36 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) belajar dan waktu yang tersedia adalah salah satu kunci kesuksesan seseorang. Pembuatan jadwal belajar haruslah fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kegiatan lain, lingkungan pertemanan atau keluarga. Strategi penyusunan jadwal harus diarahkan pada tujuan spesifik. Jangan menentukan tujuan terlalu luas dan tidak jelas, misalnya “Saya akan menghabiskan waktu sehari penuh untuk belajar pada hari Minggu.”; tentukan batasan penyusunan kegiatan belajar; buatlah tujuan sebelum memulai belajar sehingga kegiatan belajar lebih bermakna. Tujuan tersebut sebagai sesuatu yang mungkin dapat dicapai (tidak “mengawang-awang”). Contoh: “Selesaikan membaca tiga bab dalam buku teks Manajemen”. Selain jadwal belajar yang spesifik, mahasiswa juga perlu menyiapkan tempat belajar yang baik. Tempat belajar yang baik perlu ada tempat belajar, bebas dari gangguan, dilengkapi dengan sumber dan bahan ajar, memiliki tempat penyimpanan, ada penerangan, temperatur yang nyaman,dan ada ventilasi. a. Membaca Secara Efisien Bagaimana strategi mahasiswa agar dapat membaca secara efektif? Untuk mengerti bagaimana cara membaca yang efektif, terlebih dahulu perlu diketahui apa sebenarnya tujuan membaca itu. Setidak-tidaknya ada tiga tujuan dalam membaca, yaitu: mengumpulkan informasi untuk membuat tulisan atau esai; mempelajari suatu topik atau memahami suatu teori tertentu; dan mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian atau tes. Efektivitas dan efisiensi dalam membaca dapat dilihat atau dirasakan apabila seseorang dapat mengerti maksud dari penulis dengan jelas dan cepat tanpa perlu berlama-lama dalam proses membaca. Membaca yang efisien bila seseorang dapat mengerti maksud penulis dengan jelas dan cepat dalam proses membaca dan mampu memilih materi bacaan yang relevan dengan kebutuhan. Perlu diingat bahwa strategi membaca yang baik bertalian erat dengan kemampuan membuat catatan yang baik pula. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam membaca agar lebih efektif dan efisien, yaitu metode SQRW dan metode SQ3R. 1. Metode S Q R W S : Survey R : Read Q : Question W : Write

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 37 2. Metode SQ3R S : Survey R : Recite Q : Question R : Review R : Read Langkah yang harus Anda lakukan dalam menerapkan model pertama yaitu: membaca judul, merangkum, menggambar grafik dari suatu bab dalam buku untuk mendapatkan topik atau persepsi awal dari bab tersebut. Langkah ini sebagai persiapan untuk dilanjutkan membaca secara keseluruhan dan membuat kita mempelajari topik yang diangkat secara cepat. Anda harus memiliki pertanyaan-pertanyaan dalam benak Anda pada saat membaca. Pertanyaan tersebut akan memberikan arah dan membuat Anda tetap fokus pada saat membaca. Anda dapat mengubah judul atau topik suatu bab menjadi format pertanyaan. Sebagai contoh, pada saat Anda membaca judul “Kegunaan Listrik”, Anda dapat mengubahnya ke bentuk pertanyaan menjadi “Apa saja kegunaan listrik?” (Key Questions). Baca keseluruhan teks pada buku dan tetap fokus serta berkonsentrasi sehingga informasi yang didapat saat membaca akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan begitu, kegiatan membaca sudah dapat dikategorikan sebagai kegiatan membaca yang efektif Menulis tiap-tiap pertanyaan beserta jawaban yang telah dibuat ke dalam catatan. Dengan menulis ulang, hal yang telah didapat melalui membaca akan membantu untuk mengingat dengan baik beberapa informasi penting yang dibutuhkan. Pada model yang kedua, pertama-tama yang harus Anda lakukan yaitu membaca ulang keseluruhan per bab dari tiap buku. Tidak ada peraturan baku mengenai tahapan ini. Setelah mengakhiri membaca, Anda harus bertanya pada diri sendiri, apakah “gambaran utama” dari buku tersebut sudah didapatkan di kepala? Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengecekan terhadap keseluruhan proses dalam membaca. Anda bisa membuka ulang tiap bab dan mengecek apakah Anda telah memahami isinya secara keseluruhan dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi atau materi bacaan. Membuat catatan pada buku tersebut apabila ada kesalahan atau apabila masih terdapat beberapa poin yang belum dipahami benar dan

38 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) kembali membaca atau bertanya kepada orang lain untuk mendapatkan penjelasan. b. Teknik dalam Membaca Ada dua teknik yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar dapat membaca secara lebih efktif dan efisien. Teknik tersebut berupa scanning dan skimming. Teknik scanning digunakan untuk mencari poin-poin penting atau spesifik dari satu bacaan atau buku. Membaca buku dengan cepat dan sekilas, biasanya dibantu dengan ujung jari yang disapukan di atas buku atau bacaan tertentu. Teknik ini biasanya digunakan saat seseorang mencari informasi seperti di kamus, buku telepon, atau di iklan baris koran. Mahasiswa yang baik harus mampu melakukan teknik scanning ini untuk membaca buku dan catatannya guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Teknik skimming digunakan, misalnya, saat Anda mengambil sebuah buku atau artikel tentang genetika dan melakukan teknik skimming dengan mencari ide pokok dari setiap paragraf, melihat judul per bab, dan lain sebagainya untuk memastikan apakah buku tersebut menarik minat Anda atau memiliki informasi berguna yang Anda butuhkan. Pada saat melakukan teknik skimming, Anda mencari gambaran umum tentang suatu artikel atau buku referensi c. Mencatat Bagaimana tahapan dalam mencatat, jenis catatan, dan tips mencatat yang baik? Teknik mencatat yang baik harus menjaga kontak mata dengan pembicara; menghindari keterlibatan emosional dan bersikaplah objektif dalam menyimak informasi; dan tetaplah aktif dengan cara mengajukan pertanyaan. Tahapan mencatat harus diawali dengan memahami informasi yang akan disampaikan; memfokuskan pada apa yang disampaikan dosen; menulis informasi dengan cepat; dan mencatat ulang 4.2.3. Belajar yang Efektif Hal penting dalam belajar adalah bagaimana agar mahasiswa dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memahami materi belajar sehingga dapat menyimpulkan atau mengambil intisari dari materi belajar dengan efektif. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu belajar bagaimana belajar, meningkatkan konsentrasi, daya pemahaman, dan meningkatkan daya ingat.

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi| 39 Belajar bagaimana belajar mempunyai tujuan, yaitu agar mahasiswa bisa belajar mandiri. Dalam hal ini buku teks dan bahan ajar printed (cetak) sebagai sumber informasi utama yang dibutuhkan untuk matakuliah yang perlu dipersiapkan dengan baik. Mahasiswa sedapat mungkin bisa berupaya mencoba metode belajar sendiri yang sesuai. Upaya untuk terus meningkatkan konsentrasi bagi mahasiswa adalah penting. Untuk itu, disarankan agar mahasiswa dapat menemukan tempat belajar yang kondusif; timbulkan positif mood, mengenali keadaan fisik dan mental Anda; reinforcement; dan belajar dengan sesi pendek tetapi produktif. Meningkatkan daya pemahaman merupakan suatu tuntutan bagi mahasiswa agar dapat melakukan pengajian secara mendalam tentang suatu objek. Mahasiswa perlu berlatih memahami hubungan antarkalimat. Bila mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks, kita bisa beralih ke materi lain. Pemahaman juga dapat dilakukan dengan menggunakan gambar visual, atau mencatat istilah-istilah baru. Selain meningkatkan proses pemahaman, mahasiswa juga perlu meningkatkan daya mengingatnya. Misalnya, dengan mengasosiasikan suatu konsep dengan peristiwa, kesamaan waktu, keterdekatan dan bentuk asosiasi yang lain. Untuk itu, latihan mengingat sangat penting, walaupun proses mengingat menunjukkan tingkat kognitif paling rendah. 4.2.4. Persiapan Ujian Apa dan bagaimana persiapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum, selama, dan setelah mengikuti ujian? Beberapa kiat yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan ujian, adalah melakukan revisi rangkuman secara sistematis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara me-review/meninjau kembali rangkuman materi segera setelah mempelajarinya; membuat revisi rangkuman materi dalam beberapa pembelajaran; dan sebelum berlanjut pada materi selanjutnya, merevisi kembali mata pelajaran dengan merevisi rangkuman. 4.2.5. Menulis Makalah dan Laporan Suatu kegiatan yang tidak pernah terhindarkan oleh mahasiswa selama mengikuti kuliah adalah membuat makalah dan laporan. Tentu saja mahasiswa harus tahu tentang karakteristik sebuah makalah dan laporan yang baik, komponen utama makalah dan laporan, bagaimana langkah atau proses menulis makalah dan laporan yang baik dan benar, dan bagaimana

40 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) cara menulis referensi dari berbagai sumber informasi dengan baik dan benar. Desain makalah akan selalu berisi pendahuluan (introduction), isi (body), dan penutup (conclution). Makalah dan laporan biasanya ditulis dalam bentuk esei. Esei yang baik harus linier antara judul isi dan konklusi. Masing-masing paragraf bersifat koheren dan keseluruhan esei harus merupakan satu kesatuan (unity) 4.2.6. Konsep Pemetaan Mengapa konsep pemetaan bagi mahasiswa sangat penting? Halhal penting yang harus diketahui adalah pengetahuan umum tentang konsep pemetaan, mengapa dan kapan pemetaan konsep diperlukan, serta bagaimana melakukan pemetaan konsep yang baik. Menurut Walker (2000), konsep pemetaan awalnya berasal dari hasil karya David Ausubel (advanced organizers). Selanjutnya, konsep teknik pemetaan dikembangkan oleh Joseph D Novak di Cornell. "Konsep pemetaan berasal dari gerakan pembelajaran yang disebut konstruktivisme. Konsep pemetaan mengindentifikasikan cara kita berpikir dan cara kita melihat hubungan antarpengetahuan. Keberhasilan seseorang tidak akan pernah terlepas dari upaya keras, begitu juga bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harus mulai mengubah segala perilaku dan strategi dalam belajar. Kemandirian belajar bagi seorang mahasiswa sangat dibutuhkan. Mahasiswa harus bisa mengatur cara belajarnya sendiri dan mampu menumbuhkan motivasi instrisiknya sendiri. Peran dosen hanyalah sebagai motivator, pengarah, dan fasilitator bagi mahasiswa. Agar mahasiswa dapat meraih sukses dan lulus tepat waktu, dibutuhkan beberapa kiat, seperti: bagaimana agar mahasiswa dapat menemukan cara membaca yang efektif dan efisien, memilih cara belajar secara efektif, mempersiapkan ujian dengan baik, dan mampu membuat pemetaan konsep belajar. Harapannya, dengan memahami dan mengimplementasikan materi tentang strategi belajar di perguruan tinggi ini dapat membantu mahasiswa dalam meraih sukses, yaitu lulus tepat waktu dan secepat mungkin memperoleh pekerjaan.

BAB 5

PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) telah ditetapkan visi pendidikan nasional, yaitu: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Berdasarkan penegasan tersebut dapat ditafsirkan bahwa dalam proses pendidikan harus tercipta insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Insan Indonesia yang cerdas dapat dijabarkan menjadi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestik. Cerdas spiritual artinya dapat beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas emosional dan sosial berarti dapat beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas terhadap kehalusan dan keindahan seni/budaya serta kompetensi untuk mengekspresi-kannya; dapat beraktualisasi diri melalui interaksi sosial dengan prinsip demokratis, empatik dan simpatik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, ceria dan percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara, serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Cerdas intelektual artinya dapat beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sehingga terbentuk insan intelektual yang kritis, kreatif, dan imajinatif. Cerdas kinestik berarti dapat beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdayatahan, sigap, terampil, dan trengginas sehingga mampu membentuk insan adiraga. Di samping itu, insan Indonesia yang kompetitif adalah setiap orang yang berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global, dan pembelajar sepanjang hayat. Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka pendidikan tinggi diperlukan kebijakan yang

42 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) mampu mengintegrasikan empat kecerdasan (olah hati/kalbu, olah rasa, olah pikir, dan olah raga) menjadi berbagai bentuk program, kegiatan, dan penyediaan fasilitas yang memadai sehingga tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya.

5. 1.

Pengembangan Kemahasiswaan

Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda bangsa mempunyai kedudukan dan peranan yang penting dan sekaligus merupakan potensi dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu, dengan kedudukan dan peranannya yang strategis ini mahasiswa merupakan aset nasional yang senantiasa perlu dibimbing dan dikembangkan. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU Sisdiknas, yaitu: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berkaitan dengan dua hal di atas, pembimbingan/pembinaan dan pengembangan mahasiswa di perguruan tinggi perlu diupayakan baik melalui jalur intrakurikuler maupun jalur ekstrakurikuler dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan untuk melengkapi kegiatan kurikuler dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kampus, namun tidak dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah satuan kredit semester (SKS). Kegiatan ekstrakurikuler di UNEJ mempunyai ruang lingkup yang luas dengan dinamika yang cukup tinggi sehingga pengelolanya harus berkompeten di bidang kemahasiswaan. Untuk mencapai keberhasilan program dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan diperlukan dukungan dan keselarasan program akademik lainnya serta pendanaan yang cukup. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan keilmuan; minat dan kegemaran; upaya perbaikan

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 43 kesejahteraan mahasiswa; dan bakti sosial bagi masyarakat. Berbagai kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Penalaran dan Keilmuan Kegiatan pengembangan penalaran dan keilmuan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan tugas utamanya sebagai seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan melalui kegiatan kurikuler seperti perkuliahan. Untuk melengkapi perlu dikembangkan kegiatan kokurikuler berupa pelatihan dan penelitian, serta kegiatan forum akademik, antara lain simposium, seminar, program kreativitas mahasiswa (PKM), presentasi pemikiran kritis mahasiswa (PPKM), dan lain-lain. b. Pengembangan Minat dan Kegemaran Kebutuhan untuk pengembangan minat dan kegemaran baik dalam rangka peningkatan keterampilan, peningkatan apresiasi maupun peningkatan kesegaran jasmani dapat dipenuhi antara lain melalui kegiatan olahraga, kesenian, penerbitan mahasiswa, pramuka, pecinta alam, olah keprajuritan, kedisiplinan, wawasan bela negara, dan lainlain. c. Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa Kebutuhan untuk memenuhi kesejahteraan jasmani dan rohani mahasiswa diarahkan agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dengan hasil yang bermutu dan dalam jangka waktu yang tepat. Hal tersebut antara lain dapat dipenuhi melalui pemberian beasiswa, kegiatan kerohanian, dan sebagainya. d. Bakti Sosial Mahasiswa Bakti sosial mahasiswa dilakukan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan jiwa sosial mahasiswa. Bakti sosial mahasiswa tersebut antara lain: kemah kerja bakti mahasiswa; penyuluhan bidang kesehatan, penerapan teknologi tepat guna, pendidikan, sosial ekonomi, donor darah, reboisasi, atau kerja sosial dan pertolongan pada masyarakat yang terkena musibah bencana. Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran seperti yang diharapkan, kegiatan bakti sosial mahasiswa perlu: (i) mendapat persetujuan dan bimbingan pimpinan perguruan tinggi; (ii) diselenggarakan melalui proses manajemen yang cermat mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi; dan (iii)

44 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dihindarkan dari penyimpangan atas tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, program dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Forum Akademik/Pertemuan Ilmiah Mahasiswa merupakan anggota sivitas akademika maka sejak dini harus diperkenalkan dengan nilai, norma etika, dan tradisi akademik. Untuk itu, kegiatan forum akademik atau pertemuan ilmiah perlu dikembangkan pula melalui kegiatan ekstrakurikuler sehingga mahasiswa memahami proses dan prosedur kegiatan ilmiah dengan baik. Beberapa jenis kegiatan forum akademik pertemuan ilmiah. 1) Studium Generale: merupakan suatu bentuk dan metode penyampaian informasi ilmiah secara lisan tentang suatu topik tertentu oleh seorang yang berkualifikasi, dengan maksud memberikan wawasan umum dan memperluas wawasan ilmiah serta mengembangkan sikap interdisipliner tentang satu bidang ilmu baik kepada para ilmuwan maupun calon ilmuwan dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dan berbeda dengan penceramah. 2) Diskusi Panel: merupakan suatu pembicaraan atau pertukaran pikiran yang dilakukan oleh panelis yaitu orang yang menguasai masalah yang didiskusikan dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu topik tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya. 3) Simposium: merupakan suatu pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek tentang suatu topik dari aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan. 4) Seminar: merupakan pertemuan suatu kelompok (dapat terdiri atas 5 sampai 30 orang) yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang yang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. 5) Diskusi Kelompok (Diskusi Ilmiah): pertemuan sekelompok orang yang bertujuan membahas suatu topik dan mengarah kepada suatu pemecahan masalah. Pembahasan ini dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi. Diskusi kelompok di perguruan tinggi lazimnya disebut diskusi ilmiah, artinya dalam mendekati dan memecahkan masalah dilakukan dengan metode ilmiah tertentu.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 45 6) Lokakarya: pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metode forum akademik. Orang yang memiliki minat dan masalah yang sama bertemu dengan para ahli untuk memperoleh pengetahuan dan latihan secara langsung. b. Lomba yang Bernafas Penalaran dan Keilmuan Dalam upaya mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan secara ilmiah, mahasiswa dirangsang untuk melatih diri melalui kegiatan-kegiatan lomba, antara lain dalam bentuk berikut. 1) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) PKM terdiri atas PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M), PKM Artikel Ilmiah (PKMAI), PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM Karsa Cipta (PKM-KC) dengan rincian kegiatan berupa pembuatan proposal secara kelompok (3 – 5 orang) dengan bimbingan seorang dosen, yang dikompetisikan secara nasional. Peserta PKM adalah mahasiswa yang sedang aktif dan resmi terdaftar mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. PKM-P merupakan kegiatan untuk menghasilkan karya kreatif dan inovatif dalam penelitian, PKM-T adalah karya kreatif inovatif dalam menciptakan karya teknologi, PKM-K menghasilkan karya kreatif inovatif dalam membuka peluang usaha, PKM-M menghasilkan arya kreatif inovatif dalam membantu masyarakat, PKM-KC menhasilkan karya kreatif inovatif dalam IPTEKS, PKM-AI menghasilkan karya kreatif dalam penulisan artikel ilmiah dan PKM-GT merupakan karya tulis untuk menuangkan gagasan/ide kreatif. Persyaratan pengiriman proposal adalah: setiap usulan proposal dibuat rangkap sesuai permintaan; surat pengantar resmi dari perguruan tinggi; CD/disket beserta print out rekap daftar isian proposal sesuai format yang telah ditentukan. Pedoman tentang PKM ini dapat diakses melalui web Dikti dengan alamat : http://dikti.org.go.id/. 2) Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) PIMNAS adalah forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM dan non-PKM. PIMNAS juga

46 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah pembangunan nasional serta masalah aktual lainnya. 3) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi akademik tinggi dalam bidang ilmu/teknologi/seni yang ditekuninya, berjiwa Pancasila, aktif dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta patut dibanggakan. Pemilihan mahasiswa berprestasi merujuk pada penampilan individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi akademik (IP Kumulatif), karya tulis ilmiah, kepribadian, kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler, serta kemampuan berbahasa Inggris. Unsurunsur yang dinilai pada pemilihan di tingkat perguruan tinggi adalah: (i) IP Kumulatif, (ii) karya tulis ilmiah (KTI), (iii) kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, (iv) bahasa Inggris, (v) kepribadian, termasuk uji publik (dijadikan pertimbangan untuk melihat kepatutan sebagai mahasiswa berprestasi). 4) Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) Kompetisi Karya Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) merupakan karya tulis berisi gagasan kreatif dari hasil analisis terhadap kebijakan pemerintah berdasarkan argumentasi ilmiah. Bidang yang dikompetisikan ditekankan pada masalah yang berkaitan dengan kebijakan yang telah, sedang, dan akan berlaku, yang dikelompokkan pada tiga bidang yaitu: (1) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian; (3) Bidang Kesra (ditekankan pada isu kesehatan dan pendidikan). Kebijakan yang dimaksud dapat berupa kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Pengiriman makalah ke DP2M Dikti melalui bagian kemahasiswaan UNEJ sekitar awal bulan Februari dan tidak dilakukan pembatasan terhadap jumlah pengirim makalah.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 47 5) Olimpiade MIPA 6) Hibah Kompetisi Organisasi Profesi Mahasiswa Sejenis. 7) Pemilihan Duta Lingkungan. 8) Pemilihan Duta Pariwisata (Putri Citra, Cak dan Ning, dll.) 9) Beasiswa Studi Bahasa di Luar Negeri. 10) Lomba Debat Bahasa Inggris. 11) Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Baru. 12) Lomba Karya Kreatif dan Inovatif Mahasiswa. 13) Kontes Makanan Sehat (Food Contest). 14) Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI). 15) Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI dan KRCI). 16) Kompetisi Roket Air Indonesia (KRAI). c. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai pendidikan nasional. Dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang dikemukakan tersebut, kepada mahasiswa perlu diberikan keterampilan di bidang manajemen dan berorganisasi. Dengan keterampilan tersebut, diharapkan kelak mahasiswa tidak hanya menjadi pemimpin yang berwibawa, tetapi juga mempunyai kemampuan teknis yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha ini diwujudkan dengan pendidikan formal ekstrakurikuler yang diberi nama Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM). d. Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa dan Penyiapan Kemampuan Kerja 17) Pelatihan Kewirausahaan 18) Hibah Dikti untuk Kewirausahaan Mahasiswa 19) Co-op (Magang) 20) I-Step Ramp e. Pengembangan Keorganisasian antar-Kampus Untuk memperluas wawasan, pemahaman arah profesi, dan memperdalam pemahaman ilmu yang ditekuni mahasiswa, dikembangkan program seperti berikut. 1) Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS).

48 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) f.

2) Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis (ISMS). 3) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Kegiatan Pengembangan Minat dan Kegemaran Untuk mengembangkan minat dan kegemaran mahasiswa diarahkan pada bidang-bidang berikut. 1) Olah raga Akhir-akhir ini, jumlah peminat dan cabang olah raga cenderung semakin meningkat. Untuk itu, diperlukan program/kegiatan olah raga mahasiswa sehingga lebih lanjut dapat dikembangkan berbagai LIGA olahraga mahasiswa untuk setiap cabang di bawah koordinasi Bapomi Daerah. Melalui kegiatan Liga Olahraga Mahasiswa tersebut, setiap bulan dapat ditentukan peringkat untuk setiap cabang olahraga mahasiswa. Cabang-cabang tersebut antara lain: (1) atletik, (2) renang, (3) senam, (4) beladiri, dan (5) permainan yang meliputi sepak bola, bola volley, bola basket, tenis lapangan, bulu tangkis, dll. Kegiatan kompetisi di bidang olah raga yang selama ini telah berjalan, yaitu: a) pekan olah raga mahasiswa baru (Pormaba); b) seleksi daerah pekan olah raga mahasiswa nasional (Selekda POMNAS); c) pekan olah raga mahasiswa nasional (POMNAS); d) pekan olah raga mahasiswa asean (POM ASEAN); dan e) kompetisi olah raga intra Universitas Jember. 2) Kesenian Apresiasi kesenian mahasiswa dewasa ini semakin meningkat. Gejala tersebut perlu ditanggapi dan perlu diarahkan dengan kegiatan-kegiatan yang kompetitif untuk menghindari kegiatan kesenian mahasiswa yang bersifat hura-hura belaka. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh adalah mengembangkan kesenian di kalangan mahasiswa, antara lain dengan menyelenggarakan pentas seni secara periodik dan bergiliran, misalnya dengan menampilkan jenis dan tangkai seni tertentu baik di kampus maupun di luar kampus. Tangkai seni dewasa ini yang populer di kalangan mahasiswa antara lain: Seni Reog, Seni Musik, Seni Suara, Seni Drama/Teater, Seni Lukis, Seni Pahat, Seni Foto, Seni Tari, dll. Kegiatan kompetisi mahasiswa di bidang seni terdiri atas:

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 49 a) seleksi daerah pekan seni mahasiswa nasional (Selekda PEKSIMINAS); b) pekan seni mahasiswa nasional (PEKSIMINAS); c) pekan seni mahasiswa baru (PSMB); d) lomba paduan suara mahasiswa (Lomba PSM); e) kompetisi seni intra Universitas Jember. 3) Pramuka Menurut ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka bahwa Gugus Depan (Gudep) terdiri atas Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Pramuka Gudep yang berpangkalan di kampus perguruan tinggi tersebut Pramuka Pandega Mahasiswa. Hal ini dikarenakan usia mahasiswa pada umumnya tergolong pada kriteria usia Pandega. 4) Resimen Mahasiswa (Menwa) Keputusan Bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri serta Otonomi Daerah Republik Indonesia tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa: Nomor: KB/14/M/X/2000, Nomor: 6/V/KB/2000, Nomor: 39 A Tahun 2000, Tanggal 11 Oktober 2000 berisi hal-hal berikut. a) Kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di bidang olah keprajuritan, kedisiplinan, dan wawasan bela negara dilaksanakan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan menjadi tanggung jawab Pimpinan Perguruan Tinggi. b) Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa sebagai komponen pertahanan negara menjadi tanggung jawab Menteri Pertahanan. c) Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam melaksanakan fungsi perlindungan masyarakat menjadi tanggung jawab Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Kebijakan Ditjen Dikti melalui Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor: 2081/D/T/2001, Tanggal 30 Agustus 2000 adalah sebagai berikut. a) Mengingat kewenangan yang mengatur pelaksanaan kegiatan Resimen Mahasiswa di luar Kampus Perguruan Tinggi berada sepenuhnya pada Ditjen Sumdaman, Dephan dan Ditjen Kesbang dan Linmas, Depdagri dan Otda, maka Ditjen Dikti hanya terbatas melaksanakan koordinasi.

50 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) b) Terbitnya Surat Edaran Dirjen Sumdaman, Dephan dan Surat Edaran Dirjen Kesbang dan Linmas, Depdagri untuk memberikan kejelasan keberadaan dan status Resimen Mahasiswa agar kegiatannya dapat berjalan sebagaimana mestinya dan untuk terus diberdayakan program dan kegiatannya. c) Untuk selanjutnya perlu diterbitkan Surat Edaran Dirjen Dikti sebagai aturan pendukungnya dan petunjuk sesuai yang diterbitkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan. d) Tanpa mengurangi kekuatan hukum Keputusan Bersama Tiga Menteri yang masih berlaku, Surat Edaran Dirjen Dikti tersebut memuat tentang: (1) keberadaan organisasi Resimen Mahasiswa di dalam Kampus Perguruan Tinggi tetap sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bertanggung jawab kepada Pimpinan Perguruan Tinggi; (2) kegiatan Resimen Mahasiswa sebagai UKM yang selama ini dilaksanakan dan tidak bertentangan dengan Statuta Perguruan Tinggi, hendaknya terus dikembangkan di Kampus Perguruan Tinggi; (3) atribut dan seragam disuaikan berdasar kekhasan UKM di masing-masing perguruan tinggi; (4) pembinaan dan penggunaan Resimen Mahasiswa sebagai UKM oleh instansi terkait atau organisasi lain harus seizin Pimpinan Perguran Tinggi. 5) Penerbitan Kampus Mahasiswa Penerbitan Kampus Mahasiswa (PKM) merupakan UKM yang menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan minat jurnalistik dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Sebagai penerbit, PKM memperoleh kemudahan yakni tidak memerlukan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIPP) tetapi cukup dengan Surat Tanda Terbit (STT) agar tidak dianggap sebagai penerbit gelap. Sebagai sarana atau wadah untuk pengembangan kegiatan tersebut antara lain: a) latihan Jurnalistik atau PKM; b) penerbitan Jurnal Ilmiah; c) penerbitan jurnalistik mahasiswa yang bersifat umum;

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 51 d) pembinaan lainnya. 6) Pecinta Alam Dengan meningkatnya minat mahasiswa terhadap kegiatan di bidang kepecinta- alaman dan pelestarian lingkungan hidup, telah berkembang unit kegiatan mahasiswa khusus seperti Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA). Mengingat kegiatan ini beresiko tinggi, penanganannya perlu secara profesional dan cermat. Untuk meningkatkan mutu dan kegiatan Mapala ini, antara lain dilaksanakan dengan menyelenggarakan : a) latihan dasar; b) penjelajahan; c) program yang terencana (baik ekstern maupun intern); d) pembinaan lainnya. 7) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Organisasi ini dimaksudkan untuk menyalurkan minat, hasrat, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan kerja sosial berdasarkan panggilan kemanusiaan dalam menolong sesama insan yang sedang mendapat musibah bencana alam yang berskala nasional. Pimpinan Perguruan Tinggi dapat mengorganisasikan Menwa, Pramuka, dan UKM lainnya dalam fungsi Linmas. Berbagai kegiatan pengembangan KSR-PMI yang dilaksanakan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) antara lain: a) pelatihan; b) penugasan; c) donor darah; d) bakti sosial dan memberikan bantuan bagi yang terkena musibah. 8) University Student English Forum (USEF) USEF merupakan wadah penyaluran minat dan bakat para mahasiswa Universitas Jember di bidang penalaran bahasa Inggris dengan harapan para peminat mampu menguasai bahasa Inggris, sehingga memberi nilai tambah bagi lulusan Universitas Jember. g. Kegiatan Pengembangan Kerohanian Mahasiswa Dalam rangka pengembangan kesejahteraan di bidang kerohanian dan peningkatan ketaqwaan serta keimanan para mahasiswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perguruan tinggi perlu mempunyai Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa, antara lain Kerohanian Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha. Pada saat ini, kegiatan keagamaan yang

52 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) sah melembaga (2 tahun sekali) di tingkat nasional adalah Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan Pesparawi. Penyelenggaraan kegiatan tersebut ditentukan dan disepakati melalui Rakerwil dan Rakernas Pembimbing Kemahasiswaan. Untuk menunjang kegiatan tersebut di UNEJ terdapat: 1) unit kerohanian (Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha); 2) musabaqoh tilawatil qur’an mahasiswa (MTQ Mahasiswa); 3) pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi).

5. 2.

Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan (intra perguruan tinggi) adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Upaya untuk memberikan keleluasaan yang lebih kepada para mahasiswa antara lain tertuang pada Pasal: 2 SK Mendikbud Nomor: 155/U/1998, yang berbunyi: “Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa”. 5.2.1 Bentuk Organisasi Kemahasiswaan a. Di setiap perguruan tinggi terdapat suatu organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. b. Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. c. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antarmahasiswa, tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang bersangkutan. d. Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi yang sejenis, menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya. 5.2.2 Kedudukan, Fungsi dan Tanggung Jawab a. Kedudukan

b.

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 53 Kedudukan organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan. Fungsi Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah sebagai berikut. 1) Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program, dan kegiatan kemahasiswaan. 2) Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. 3) Komunikasi antarmahasiswa. 4) Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan, dan intektual yang berguna di masa depan. 5) Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa. 6) Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional. 7) Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu serta teknologi yang dilandasi oleh norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.

Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi yang merupakan penanggung jawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi. Organisasi apa pun bentuknya selalu mempunyai pimpinan. Demikian juga suatu perguruan tinggi sebagai suatu organisasi pasti mempunyai pimpinan (eksekutif, pelaksana yaitu rektor). Jadi siapa pun yang menjadi warga perguruan tinggi (karyawan, dosen dan mahasiswa) pimpinannya adalah rektor. Rektor harus bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berada di dalam perguruan tinggi atau yang mengatas namakan perguruan tingginya. 5.2.3 Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti a. Kepengurusan 1) Pengurus organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris, dan anggota.

54 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 2) Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan mekanismenya ditetapkan oleh mahasiswa perguruan tinggi yang bersangkutan. a. Keanggotaan Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik. b. Masa Bakti Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal satu tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali. 5.2.4 Pembiayaan Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi dibebankan pada anggaran perguruan tinggi yang bersangkutan dan atau usaha lain seizin pimpinan perguruan tinggi dan dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. 5.2.5 Alur Permohonan Izin Kegiatan Dalam penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan, baik yang dilaksanakan di dalam atau di luar kampus Universitas Jember harus mendapat izin dari Rektor c.q Pembantu Rektor III. Permohonan harus dibuat satu bulan sebelum kegiatan dilaksanakan. Contoh surat permohonan izin dan permohonan dana untuk kegiatan dapat dilihat di lampiran, sedangkan alur proses pengurusan perizinan suatu kegiatan mahasiswa di Universitas Jember adalah sebagai berikut. a. Ormawa tingkat Universitas/Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Universitas. 1) Membuat proposal kegiatan (rangkap secukupnya) yang menetapkan nama kegiatan, panitia, anggaran, lokasi, waktu, tempat, sasaran, dan lain-lain, diketahui oleh dosen pembina, dan disahkan oleh Pembantu Rektor III. 2) Proposal dikirim/ditujukan kepada: a) Pembantu Rektor III untuk izin kegiatan baik di dalam kampus maupun di luar kampus, rangkap dua; b) Pembantu Rektor II untuk izin/permohonan tempat kegiatan (bila dilaksanakan di kampus UNEJ);

Pengembangan dan Organisasi Kemahasiswaan| 55 c) Pimpinan wilayah/tempat kegiatan; d) Kapolres Kabupaten setempat; e) Bakesbang dan Linmas Kabupaten setempat (untuk c,d, dan e bila dilaksanakan di luar kampus UNEJ). b. Ormawa tingkat Fakultas/PS setara Fakultas 1) Membuat proposal kegiatan (rangkap secukupnya) nama kegiatan, panitia, anggaran, lokasi, waktu, tempat, sasaran dll, diketahui oleh dosen pembina/Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan III/Sekretaris III PS setara Fakultas, serta disahkan oleh Pembantu Rektor III. 2) Proposal dikirim/ditujukan kepada: a) Pembantu Rektor III untuk mendapatkan izin kegiatan baik di dalam kampus maupun luar kampus ( diajukan rangkap dua untuk dikaji/dipelajari oleh pejabat berwenang tentang kelayakan kegiatan tersebut); b) Pembantu Rektor II untuk mendapatkan izin/permohonan tempat kegiatan (bila dilaksanakan di kampus UNEJ); c) Pimpinan wilayah/tempat kegiatan; d) Kapolres kabupaten setempat; f) Bakesbang dan Linmas kabupaten setempat (untuk c,d, dan e bila dilaksanakan di luar kampus UNEJ).

BAB 6

PELAYANAN DAN FASILITAS UNTUK MAHASISWA

UNEJ menyediakan sejumlah fasilitas dan pelayanan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa selama studi, diantaranya adalah: (1) Perpustakaan, (2) Teknologi Informasi, (3) Bahasa, (4) Penerbitan, (5) Bimbingan dan Konseling, (6) Kesehatan, (7) Beasiswa, (8) Asrama, dan (9) Fasilitas Umum, serta (10) Unit Pelaksana Teknis (UPT). Fasilitas dan pelayanan tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

6. 1.

Perpustakaan

Pelayanan yang terkait dengan kebutuhan bahan pustaka dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNEJ, yang berperan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tri darma perguruan tinggi dan berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, pelestarian, dan penyebaran informasi. Selain itu, perpustakaan sebagai tempat belajar dan sarana rekreatif-edukatif. Moto UPT Perpustakaan: smart library builds smart university. Visi UPT Perpustakaan: to be smart library to support the program of Jember University (menjadi perpustakaan modern dengan kualitas layanan prima guna menunjang program UNEJ). Untuk merealisasi visi di atas, misi UPT Perpusatakaan: (i) menye-lenggarakan pembinaan dan pengembangan ketersediaan bahan pustaka dan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna secara berkelanjutan; (ii) meningkatkan kualitas dan sistem manajemen layanan perpustakaan secara profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi; (iii) membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pusat-pusat informasi dan lembaga terkait baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan UPT Perpustakaan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi melalui penyediaan layanan bahan pustaka yang berkualitas. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penerapan SMM berbasis ISO 9001:2008 dan telah berhasil menerima sertifikat ISO dari MALQA-KAN pada tanggal 6 November 2009, sekaligus merupakan perpustakaan PTN yang sudah bersertifikasi ISO 9001:2008.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 57 Pada tahun 2013 UPT Perpustakaan Universitas Jember bekerjasama dengan Yayasan Putra Sampoerna mendirikan pojok sampoerna (sampoerna corner). Pojok sampoerna ini merupakan program CSR (coorporate social responsibility) perusahaan dalam bidang pengembangan SDM. Dengan pemberian fasilitas pembelajaran,pelatihan maupun workshop, terutama bidang kewirausahaan maupun bidang pengembangan diri. Berbagai fasilitas disediakan di tempat ini seperti 6 unit sambungan komputer yang terkoneksi internet, 213 judul buku bacaan pengembangan diri dan tayangan TV edukasi. Disamping itu sejak awal tahun 2014 UPT Perpustakaan UNEJ dalam transaksi peminjaman, pengembalian bahan pustaka sudah menerapkan teknologi RFID. Dengan penerapan teknologi ini pemustaka dapat melakukan proses peminjaman maupun pengembalian bahan pustaka secara mandiri. Didukung dengan ketersediaan fasilitas berupa anjungan peminjaman 1 unit, anjungan pengembalian 1 unit, anjungan pemesanan bahan pustaka 1 unit. UPT Perpustakaan UNEJ berada di tengah-tengah kampus dan menempati gedung berlantai tiga dengan luas 3.022 m2. Pembagian dan pemanfaatan masing-masing setiap lantai sebagai berikut. a. Pemanfaatan ruang di lantai I 1) Ruang Pengadaan dan Pengolahan Koleksi; 2) Ruang Registrasi & Penitipan Barang; 3) Ruang Layanan Multi Media, Digital Library, Layanan Internet dan Audio Visual; 4) Ruang Pimpinan; 5) Ruang Pertemuan; 6) Ruang Administrasi; dan 7) Ruang Beranda (digunakan untuk area wireless zone [WiFi]). b. Pemanfaatan ruang di lantai II 1) Ruang Layanan Sirkulasi; 2) Ruang Baca; dan 3) Kafetaria. c. Pemanfaatan ruang di lantai III 1) Ruang Koleksi Tandon/Cadangan (reserved); 2) Ruang Koleksi Laporan D3, Skripsi, Tesis, dan Disertasi 3) Ruang Koleksi Referensi, Laporan Penelitian, dan Makalah;

58 | Pelayanan dan Fasilitas 4) Ruang Koleksi Terbitan Berkala (jurnal, majalah, tabloid, koran, kliping, dan lain-lain); 5) Ruang Fotokopi; dan 6) Mushola. UPT Perpustakaan memiliki komponen pokok dan penunjang. Komponen pokok terdiri atas sumber daya manusia, koleksi, peraturan dan tata tertib, serta klasifikasi penataan koleksi. Komponen penunjang terdiri atas OPAC Symphony sebagai sarana penelusuran informasi, Digital Library sebagai sarana penyebaran produk ilmiah UNEJ, Wireless Zone sebagai sarana akses informasi (WiFi), serta Bag Deposit sebagai sarana penyimpanan barang. Uraian setiap komponen tersebut sebagai berikut : 6.1.1. Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan aktivitas operasional, UPT Perpustakaan didukung oleh tenaga terampil yang berpengalaman di bidangnya dan tenaga lain yang mendukung kinerja tenaga trampil. Ketenagaan UPT Perpustakaan sebanyak 44 orang yang terdiri atas: a. b. c. d.

tenaga pustakawan 16 orang; tenaga administrasi 12 orang; tenaga kontrak 15 orang; dan tenaga teknisi komputer 1 orang.

6.1.2. Koleksi Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa, UPT Perpustakaan memiliki berbagai macam koleksi yang berjumlah 141.217 judul yang terdiri atas 260.203 eksemplar (data sampai dengan Maret 2014), yang terbagi atas: a. b. c. d. e. f.

Buku Teks: 49.172 judul sebanyak 123.525 eksemplar; Buku Referensi: 9.802 judul sebanyak 17.676 eksemplar; Karya Ilmiah Dosen: 8.623 judul sebanyak 9.413 eksemplar; Prosiding ; 142 judul sebanyak 142 eksemplar; Majalah dan jurnal ilmiah 2.734 judul sebanyak 38.849 eksemplar; Laporan D3 dan Skripsi: 68.827 judul sebanyak 68.827 eksemplar;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 59 g. Tesis: 1.463 judul sebanyak 1.463 eksemplar; h. Disertasi: 23 judul sebanyak 23 eksemplar; dan i. Koleksi Unggulan: 573 judul sebanyak 727 eksemplar. Untuk koleksi noncetak, UPT Perpustakaan memiliki: (i) CDROM sejumlah 2.351 keping, yang memuat ribuan judul karya ilmiah dalam bentuk: bibliografis, multimedia, dan full-texts; serta (ii) kaset belajar bahasa mandiri sejumlah 467 buah yang terdiri atas 5 bahasa, yaitu: Inggris, Arab, Perancis, Belanda, dan Jerman. Dalam upaya meningkatkan layanan terhadap pengguna, UPT Perpustakaan menyediakan koleksi lain, yaitu: jurnal elektronik, koleksi unggulan, koleksi AV, layanan permintaan artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, jurnal ilmiah dalam bentuk cetak yang dilanggan UPT Perpustakaan, warta perundang-undangan, koleksi referensi, koleksi CD-ROM, dan fokus informasi Indonesia. Uraian setiap koleksi lain tersebut sebagai berikut : a. Koleksi CD - ROM Selain melanggan jurnal/majalah ilmiah dalam bentuk cetak, UPT Perpustakan juga melanggan jurnal dalam bentuk elektonik, yaitu jurnal yang dimuat dalam CD dan artikel lengkap (full-texts) yang ada di dalamnya dapat dipanggil dengan kata kunci secara mudah dan cepat. Para dosen, peneliti, praktisi, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat memperoleh artikel dengan lengkap sama dengan aslinya, termasuk di dalamnya data grafis seperti gambar, statistik, tabel, ilustrasi, dan foto. Jurnal elektronik yang tersedia sebagai berikut : 1) Business Periodical on Disk Research Edition (ProQuest BPO-RE) ProQuest BPO-RE adalah jurnal elektronik (full-texts) yang memuat lebih dari 900 judul jurnal internasional dengan artikel lengkap dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis seperti akuntansi, manajemen pemasaran,

60 | Pelayanan dan Fasilitas manajemen keuangan, manajemen SDM, manajemen umum; Ilmu Hukum Bisnis termasuk konsentrasi industri, real estat, rumah sakit manufaktur, dan sebagainya. Cakupan artikel yang dimuat terbatas untuk lima tahun terakhir. 2) Wilson SSO (Social Sciences on Disc) Wilson SSO adalah jurnal elektronik (full-texts) yang memuat informasi tentang Ilmu-ilmu Sosial yang meliputi antropologi, kesehatan masyarakat, sosialekonomi, humaniora, hubungan internasional, hukum dan kriminologi, perencanaan, administrasi negara, politik, psikologi, psikiatri, sosiologi, kesejahteraan sosial, dan lain-lain. Di dalam Wilson SSO dimuat lebih dari 300 judul jurnal international yang artikelnya mulai edisi tahun 1983 sampai sekarang. 3) Applied Science & Technology Full-texts Wilson Applied Science & Technology on Disc adalah jurnal elektronik yang berisi lebih dari 120 jurnal/majalah ilmiah internasional (full-texts) dalam ilmu-ilmu terapan seperti teknik mesin, elektro, geologi, kimia, tekstil, komputer, manajemen limbah, dan lain-lain, dengan cakupan mulai edisi tahun 1993 sampai dengan tahun 2003. Semua informasi yang dimuat dalam jurnal elektronik ini dapat diakses dan ditemukan artikel lengkapnya dengan mudah dan cepat. 4) The Essential Electronic Agricultural Library (TEEAL) The Essential Electronic Agricultural Library adalah jurnal elektronik dengan artikel full-texts/images yang memuat lebih dari 130 judul jurnal bidang pertanian dan yang terkait mulai edisi tahun 1975 sampai dengan edisi tahun 2000. Fasilitas ini tersedia di ruang internet lantai 1 UPT Perpustakaan. 5) Medical on Disc (ProQuest MOD)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 61 ProQuest Medical on Disk adalah jurnal elektronik dalam bentuk full- text/image yang memuat secara lengkap artikel ilmiah bidang kedokteran dan yang terkait seperti farmakologi, kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, keperawatan, anatomi, mikrobiologi, nutrisi, dan bidang lain yang terkait. Memuat lebih dari 230 judul jurnal internasional bidang kedokteran dan kesehatan mulai tahun 2001 sampai dengan 2007. b. Koleksi Unggulan UPT Perpustakaan memiliki dan mengembangkan koleksi unggulan yang meliputi koleksi terlengkap bidang kajian MADURA, USING, dan TENGGER dalam bentuk buku, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, dan sebagainya. c. Koleksi Audio Visual UPT Perpustakaan juga menyediakan lebih dari tiga ratus koleksi cassette yang dilengkapi dengan buku panduan, buku latihan, kamus, dan lain-lain yang dirancang khusus untuk pengguna perpustakaan yang ingin belajar berbagai bahasa secara mandiri mulai dari tingkat dasar (beginner) sampai dengan tingkat mahir (advance) yang meliputi bahasa Arab, Belanda, Inggris, Jerman, dan Perancis. Untuk memenuhi kebutuhan menambah wawasan pengetahuan dan informasi aktual, UPT Perpustakaan juga melengkapi fasilitas dengan berlangganan program-program INDOVISION. Paket program untuk menambah wawasan dan hiburan lewat channel: Discovery, National Geography, Animal Planet, dan lain-lain. Selain itu, juga tersedia koleksi CD multimedia untuk hiburan dan VCD harun yahya yang berisi ilmu pengetahuan ilmiah populer. d. Koleksi Berkala UPT Perpustakaan melanggan jurnal ilmiah dan majalah yang berbentuk cetak dan dilanggan sejak bulan Januari 1997. UPT

62 | Pelayanan dan Fasilitas Perpustakaan telah melanggan lebih dari 70 judul jurnal ilmiah dan majalah asing serta dalam negeri dalam bentuk cetak secara rutin untuk berbagai bidang. Jurnal ilmiah dan majalah tersebut ditempatkan di Ruang Berkala Lantai III. e. Koleksi Referensi Koleksi Referensi terdiri atas dua jenis, yaitu: 1) berupa buku yang langsung memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tertentu, meliputi: (i) almanak, (ii) atlas, (iii) direktori, (iv) buku pegangan, (v) buku tahunan, (vi) ensiklopedia, (vii) ensiklopedia subjek, (viii) kamus, dan (ix) kamus geografi. 2) Berupa buku yaitu buku yang menerangkan lokasi suatu informasi dapat ditemukan, antara lain: indeks jurnal, artikel surat kabar, esai puisi, abstrak, dan bibliografi. g. Lain-lain 1) Garba Rujukan Digital (GARUDA) adalah portal penemuan referensi ilmiah Indonesia yang merupalan titik akses terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi dan peneliti indonesia. Garuda mencakup antara lain e-journal domestik, tugas akhir mahasiswa, dan laporan penelitian. Garuda ini dikembangkan oleh Direktorat P2M-Dikti Depdiknas bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) serta berbagai perguruan tinggi dalam hal penyediaan konten. Pemustaka dapat mengakses informasi ini melalui alamat sbb: http://garuda.dikti.go.id. 2) Akses jurnal online, pada awal tahun 2014 UPT Perpustakaan UNEJ berlangganan jurnal online dari publisher Cambridge dan Oxford dengan cakupan jurnal dari berbagai bidang disiplin ilmu yang dapat diakses melalui alamat http://journals.cambridge.org dan http://www.oxfordjournals.org. Jumlah judul jurnal yang dilanggan dari cambridge sebanyak 245 judul jurnal dan dari oxford sebanyak 316 judul jurnal.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 63 6.1.3. OPAC Symphony Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Semua data koleksi yang dimiliki UPT Perpustakaan UNEJ telah dimasukkan ke dalam komputer sehingga dapat ditelusuri dan ditemukan dengan mudah, cepat, kapan saja dan dapat dari mana saja melalui jaringan komputer, termasuk yang sudah terpasang di UPT Perpustakaan (menggunakan program Unicorn SirsiDynix). Otomasi perpustakaan dengan program tersebut merupakan sistem otomasi perpustakaan yang paling banyak dipakai. UPT Perpustakaan mulai mengoperasionalkan OPAC Symphony pada pertengahan tahun 2008 dan mulai publish di internet pada tahun 2011 seiring dengan tuntutan kebutuhan pemustaka maka segala informasi koleksi yang ada di UPT perpustakaan UNEJ bisa di akses via internet. Pemustaka dapat mengakses OPAC Symphony setiap hari (seminggu) selama 24 jam dengan mengunjungi situs http://library.UNEJ.ac.id untuk OPAC dan http://lib.UNEJ.ac.id berisi informasi kegiatan internal UPT Perpustakaan Universitas Jember. 6.1.4. Peraturan dan Tatatertib a. Ketentuan Umum UPT Perpustakaan menyediakan waktu layanan yang sudah berstandar internasional, tujuh hari dalam satu minggu selama 75 jam dengan jadwal sebagai berikut. Senin s/d Kamis : Jumat : Sabtu Minggu

: :

pukul 08.00 – 20.00 WIB pukul 08.00–11.00 WIB dan pukul 13.00–20.00 WIB pukul 08.00–16.00 WIB pukul 08.00–16.00 WIB

(Pada saat liburan semester dan bulan Ramadhan jadwalnya mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB, serta libur pada hari-hari besar nasional). Seluruh warga UNEJ dapat menggunakan fasilitas dan pelayanan perpustakaan sesuai dengan peraturan dan tatatertib yang berlaku. Pengguna bukan warga UNEJ dapat memanfaatkan fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh UPT Perpustakaan UNEJ berupa membaca di tempat dan memfotokopi koleksi. Pengguna bukan warga UNEJ harus

64 | Pelayanan dan Fasilitas memiliki kartu baca yang dikeluarkan oleh UPT Perpustakaan. Pengguna yang berasal dari perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) harus menunjukkan kartu sakti (Sarana Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri) yang dikeluarkan oleh FKP2TN. Setiap pengguna wajib memiliki kartu tanda mahasiswa/kartu anggota perpustakaan (KTM/KAP) UNEJ atau kartu baca (KB), atau kartu sakti (KS) yang masih berlaku. Mahasiswa baru UNEJ sebelum memanfaatkan fasilitas dan pelayanan UPT Perpustakaan diwajibkan mengikuti bimbingan pemakai perpustakaan. Setiap pengguna harus menitipkan tas, jaket, dan barang bawaan lain di Bag Deposit, kecuali barang berharga harus dibawa oleh mahasiswa bersangkutan. Setiap pemustaka diwajibkan menunjukkan KAP/KB/KS di pintu masuk perpustakaan untuk direkam ke dalam scan recording system. Pemustaka yang menggunakan sandal atau kaos oblong tidak diperkenankan masuk perpustakaan. b. Keanggotaan Calon pengguna Perpustakaan UNEJ harus memiliki kartu anggota. Ketentuan tentang kartu anggota sebagai berikut. Persyaratan untuk mendapatkan : a) Mahasiswa UNEJ yang terdaftar secara sah; b) warga UNEJ ( dosen, karyawan ) yang masih terdaftar resmi sebagai warga UNEJ menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua lembar; c) bukan warga UNEJ dapat menunjukkan identitas yang sah serta menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua lembar; d) mendaftarkan diri sebagai anggota; c. Peminjaman Ketentuan yang harus ditaati oleh para pengguna dalam peminjaman koleksi perpustakaan diatur sebagai berikut: 1) Buku Teks Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam koleksi buku teks dengan ketentuan sebagai berikut.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 65 a) Mahasiswa program sarjana dan diploma dapat meminjam koleksi buku teks maksimum 4 buku dalam judul yang berbeda dengan lama peminjaman 1 minggu, dan dapat diperpanjang 1 kali selama koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh anggota perpustakaan yang lain. b) Mahasiswa program pascasarjana dan karyawan dapat meminjam koleksi buku teks maksimum 4 buku dalam judul yang berbeda dengan lama peminjaman 2 minggu dan dapat diperpanjang 1 kali selama koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh anggota perpustakaan yang lain; c) Dosen dapat meminjam koleksi buku teks maksimum 4 buku dalam judul yang berbeda dengan lama peminjaman 2 minggu dan dapat diperpanjang 1 kali selama koleksi tersebut tidak dipesan (booked) oleh anggota perpustakaan yang lain. d) Pemesanan (booked) dilakukan lewat komputer secara on-line. 2) Buku Tandon (Reserved) Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam koleksi buku tandon dengan ketentuan sebagai berikut : a) Pengguna yang ingin meminjam buku tandon diharuskan meninggalkan kartu anggota yang masih berlaku. b) Buku tandon dapat dipinjam dengan jangka waktu maksimum 3 jam untuk difotokopi dengan seizin pertugas di ruang tandon. d. Sanksi dan Denda Pengguna perpustakaan diwajibkan mematuhi ketentuan yang berlaku di UPT Perpustakaan. Semua pengguna yang sengaja atau tidak sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan dikenakan sanksi administrasi atau sanksi akademik, atau denda. Denda diterapkan apabila :

66 | Pelayanan dan Fasilitas a. terjadi keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam, dikenakan denda Rp. 300,00 per buku per hari dan penundaan batas denda maksimum Rp. 10.000,00; b. terjadi keterlambatan khusus untuk koleksi tandon, dikenakan denda Rp.1.000,00 per jam per buku; c. pengguna menghilangkan atau merusakkan bahan pustaka yang dipinjam wajib mengganti dengan bahan pustaka yang sama dan apabila hal ini tidak mungkin, harus mengganti kerugian dengan harga terbaru atau mengganti dua eksemplar fotokopi bahan pustaka yang dihilangkan/dirusakkan. 6.1.5. Klasifikasi Penataan Koleksi Koleksi perpustakaan diklasifikasikan

menjadi

beberapa

kelompok berdasarkan subjek bahan pustaka yang bersangkutan. Tabel

pengelompokan

bahan pustaka

berdasarkan

aturan

pengklasifikasian DDC (Dewey Decimal Classification) sebagai berikut : 000

KARYA UMUM

010

Biografi

020

Ilmu Perpustakaan dan Informatika

030

Ensiklopedi Umum

040

Terbitan Berseri Umum

050

Terbitan Berseri Umum

060

Organisasi Umum dan Museum

070

Jurnalisme Penerbitan dan Surat Kabar

080

Kumpulan Karya-karya Umum

090

Naskah-naskah dan Buku-buku Langka

100

ILMU FILSAFAT

110

Metafisika

160

Logika

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 67 120

Epistemologi

170

Etika

130

Fenomena Paranormal

180

Filsafat Kuno

140

Pandangan-pandangan

190

Filsafat Barat

Filsafat Khusus 150

Psikologi

200

AGAMA

Modern

260

Teologi Sosial Kristen

210

Agama Islam

270

Sejarah Gereja

220

Al Kitab

280

Dominasi dan Sekte-sekte Kristen

230

Teologi Kristen

240

Moral Kristen

290

Agama-agama lain dan perbandingan Agama

250

Gereja Kristen Setempat

300

ILMU-ILMU SOSIAL

310

Statistik Umum

360

Layanan Sosial dan Asosiasi

320

Ilmu Politik

370

Pendidikan

330

Ilmu Ekonomi

380

Perdagangan Dan Komunikasi

340

Ilmu Hukum

350

Administrasi Negara

Transport 390

Adat Istiadat dan Kebiasaan

400

BAHASA

68 | Pelayanan dan Fasilitas 410

Bahasa Indonesia

460

Bahasa Spanyol dan Potugis

420

Bahasa Inggris

470

Bahasa Latin

430

Bahasa Jerman

480

Bahasa Yunani

440

Bahasa Perancis

490

Bahasa-bahasa lain

450

Bahasa Italia

500

ILMU-ILMU MURNI

510

Matematika

560

Palentologi

520

Astronomi

570

Ilmu-ilmu Tentang Kehidupan

530

Fisika

580

Ilmu-ilmu Tentang Tumbuhtumbuhan

540

Kimia

590

Ilmu-ilmu tentang Hewan

550

Ilmu Pengetahuan tentang Bumi dan Dunia Lain

600

TEKNOLOGI (ILMU TERAPAN)

610

Ilmu Kedokteran

640

Kesejahteraan Rumah Tangga

620

Ilmu Teknik

650

Manajemen

630

Pertanian

660

Teknologi Kimia

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 69 670

Pabrik-pabrik

680

Pembuatan Produk

690

Bangunan

750

Seni Lukis dan

untuk Penggunaan Khusus 700

KESENIAN

710

Seni Perkotaan dan

Lukisan Pertanian

760

Seni Grafika

720

Arsitektur

770

Fotografi

730

Seni Plastik dan

780

Musik

Pahat Patung

790

Seni Rekreasi dan Pertunjukan

740

Menggambar dan Seni Dekorasi

800

KESUSASTERAAN

810

Kesusasteraan Indonesia

860

Kesusasteraan Spanyol dan

820

Kesusasteraan Inggris

830

Kesusasteraan Jerman

Portugis 870

Kesusasteraan Latin

840

Kesusasteraan Perancis

880

Kesusasteraan Yunani

850

Kesusasteraan Italia

890

Kesusasteraan Lain-lain

900

GEOGRAFI DAN SEJARAH

910

Geografi dan Kisah Perjalanan

920

Biografi

960

Sejarah Umum Afrika

70 | Pelayanan dan Fasilitas 930

Sejarah Dunia Purba

970

Sejarah Umum Amerika Utara

940

Sejarah Umum Eropa

980

Sejarah Umum Amerika Selatan

950

Sejarah Umum Asia

990

Sejarah Umum Bagian Lain dari Bumi

6. 2.

Teknologi Informasi

UPT Teknologi Informasi memberikan pelayanan bagi civitas akademika Universitas Jember diantaranya sebagai berikut. 6.2.1.

Akses Internet

Gambar 6.1 Hotspot WiFi

UNEJ sudah memiliki internet bandwidth dengan kapasitas 350 Mbps yang meliputi 200 Mbps untuk koneksi IIX dan 150 Mbps untuk koneksi Internasional yang disalurkan ke fakultas, program studi, dan unit kerja melalui Local Area Network (LAN) yang menggunakan kabel Fiber Optic (FO) dan Hotspot WiFi sehingga mahasiswa dapat mengakses internet dari mana saja di dalam lingkungan kampus UNEJ.

UPT Teknologi Informasi juga memberikan fasilitas Video Conference yang dapat digunakan oleh civitas akademik untuk mendukung kegiatan tri darma Perguruan Tinggi. Selain itu UPT TI juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri di dunia maya melalui personal blog dimana setiap mahasiswa dapat membuat blog pribadi yang berisi karya-karya terbaik mahasiswa dengan domain student.UNEJ.ac.id. Pendaftaran nama blog bisa dilakukan sendiri oleh mahasiswa melalui Sistem Informasi Terpadu Universitas Jember (SISTER).

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 71 6.2.2.

Autentifikasi Radius Untuk meningkatkan keamanan jaringan dan mempermudah dalam memantau trafik jaringan, diberlakukan sistem autentifikasi pada seluruh civitas akademika Universitas Jember, yang mengharuskan user untuk login terlebih dahulu sebelum menikmati layanan INTERNET dan INTRANET. Untuk login, dosen dan staf UNEJ menggunakan alamat dan password E-mail dengan domain @UNEJ.ac.id serta berlaku selama menjadi dosen/staf UNEJ, mahasiswa menggunakan NIM dan password akademik serta berlaku selama menjadi mahasiswa UNEJ, sedangkan tamu harus menghubungi UPT-TI terlebih dahulu untuk memperoleh Voucher Internet. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.2 di bawah ini.

Gambar 6.2 Tampilan autentifikasi

6.2.3.

E-learning UNEJ sudah mengembangkan sistem pembelajaran berbasis web yang biasa disebut dengan e-learning yang salah satu tujuannya adalah agar mahasiswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara online kapan saja dan dari mana saja disamping kewajiban mengikuti perkuliahan di kelas. E-learning ini sudah terintegrasi dengan SISTER sehingga matakuliah yang diprogram (KRS) melalui SISTER akan langsung muncul di e-learning. Dengan e-learning memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi lebih intens selain interaksi di dalam perkuliahan kelas. E-learning juga bisa diakses dari berbagai jenis gadget, sehingga

72 | Pelayanan dan Fasilitas mahasiswa bisa selalu terupdate dengan informasi terkini dari mata kuliah yang ditempuhnya. 6.2.4. Telegram Telegram adalah layanan baru dari UPTTI yang sudah secara resmi diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun ke 50 Universitas Jember. Telegram adalah aplikasi messenger yang bisa diakses dari berbagai jenis perangkat, mulai dari PC Desktop, laptop, smartphone sampai tablet. Dengan menggunakan Telegram mahasiswa bisa memperoleh berbagai macam informasi terkini terkait dengan perkembangan yang ada di UNEJ. Mahasiswa juga bisa berkomunikasi melalui Telegram dengan pihak-pihak terkait di UNEJ perihal berbagai masalah atau kesulitan yang dihadapi selama menjadi mahasiswa. 6.2.5.

Kursus dan Pelatihan UPT Teknologi Informasi UNEJ membuka pelayanan kursus (berdasarkan permintaan) bagi civitas akademika UNEJ dan bagi umum dengan materi sebagai berikut :  Aplikasi Microsoft Office  Web Design dan Web Programming  Graphic Design dan CAD  Komputer Akuntansi  Open Source Software  Video Editing  Pelatihan Networking  Pelatihan Hardware Fasilitas yang disediakan adalah: 1 orang 1 komputer, kelas full AC, LCD proyektor, modul, sertifikat, dan internet gratis. Harap diperhatikan Dilarang menggunakan account secara bersama-sama (sharing account), baik pada waktu yang bersamaan maupun tidak. Administrator UPTTI sebagai penyelenggara dan pemelihara koneksi internet di UNEJ akan memantau trafik web serta content yang diakses oleh para pengguna UNEJ dan jika melanggar peraturan atau halhal negatif lain, akan dikenakan tindakan yang dianggap perlu, mulai dari

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 73 peringatan, penonaktifan account, hingga tindakan tegas secara resmi yang secara detail bisa dilihat pada bagian hukuman. Untuk informasi lengkap, hubungi UPT Teknologi Informasi Universitas Jember Jalan Kalimantan Nomor 37 Kampus Tegalboto Jember 66121. Telp/Faks 0331-331042., website: http://uptti.UNEJ.ac.id/

6. 3.

Bahasa

UPT Bahasa adalah salah satu unit penunjang di bawah UNEJ yang melayani pelatihan dan pengembangan bahasa baik bagi seluruh sivitas akademika UNEJ maupun masyarakat umum. Pelayanan pelatihan dan pengembangan bahasa tersebut sebagai berikut : 1. Pelatihan Bahasa Asing (Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jerman ). 2. In-company Training. 3. Penyelenggaraan tes Kemampuan Bahasa Inggris (English Proficiency Test (EPT), Institutional TOEFL). 4. Pusat Belajar Mandiri (Self Access Centre). 5. Pelatihan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing; 6. Penerjemahan bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. 6.3.1. Fasilitas dan Pelayanan UPT Bahasa a. Self Access Centre (SAC) SAC adalah pusat belajar mandiri yang dilengkapi dengan fasilitas belajar mandiri berupa printed material (materi tercetak) dan web based material (materi yang diakses dari website). Tersedia pula buku leisure reading seperti novel dan karya sastra selain novel. Materi yang tersedia dapat diakses sesuai dengan tingkat kemampuan belajar. Pembelajar yang mengikuti pelatihan dapat mengakses SAC dengan gratis selama masih menjadi anggota pelatihan, sementara mereka yang bukan peserta pelatihan dapat mengakses SAC pada setiap jam kerja pada hari kerja dengan menjadi anggota SAC. Mendaftar menjadi anggota SAC dapat dilakukan secara on-line. Fasilitas belajar di SAC meliputi audio (cassette player), audio visual (VHS/video player, VCD Player), satellite TV station (parabola), internet access, ruang ber-AC dan tutor yang siap membantu pengguna.

74 | Pelayanan dan Fasilitas b. Laboratorium Komputer Laboratorium Komputer UPT Bahasa dilengkapi dengan Call System yang ditempatkan di satu ruang khusus ber-AC yang nyaman sehingga pengguna dapat belajar bahasa asing melalui sarana pembelajaran bahasa melalui komputer (Computer Assissted Language Learning). c. Laboratorium Bahasa Multimedia Labolatoairum Bahasa Multimedia yang dimiliki UPT Bahasa adalah sebuah laboratorium bahasa modern dan ber-AC yang dilengkapi dengan sarana multimedia untuk berlatih skill terpadu bahasa seperti listening, writing, reading, dan speaking. 6.3.2.

Jenis Pelatihan dan Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan kemampuan bahasa asing bagi mahasiswa UNEJ di UPT Bahasa dilaksanakan melalui pelatihan yang berlangsung selama 24 kali tatap muka (disajikan 2 kali per minggu) bagi program General English, Conversation, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jerman; dan 30 kali tatap muka untuk program, EAP, TOEFL, TOEIC, IELTS, dan English for Elementary School Teacher. Program pelatihan tersebut diawali dengan pengelompokan kelas melalui placement test. Pada program General English, Conversation, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Perancis dilakukan evaluasi melalui tes tengah dan tes akhir. Masing-masing program meliputi beberapa skill terpadu, yaitu reading, writing, dan listening dengan unsur-unsur penunjang ketiga skills, yaitu grammar and structure, dan vocabulary. Pelatihan reguler berlangsung 2 kali dalam 1 tahun, yaitu pada bulan Maret–Mei dan pada bulan September–November. Jenis bahasa dan program pelatihan dapat dilihat pada Tabel 6.1 Tabel 6-1 Jenis Bahasa dan Program Pelatihan yang ditawarkan oleh UPT Bahasa

Jenis Bahasa

Program Pelatihan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 75 Jenis Bahasa

Inggris

Jepang

Program Pelatihan General English: a. Foundation (IA) b. Elementary (IB) c. Pre-Intermediate (IIA) d. Intermediate (IIB) e. Upper-Intermediate (IIIA) f. Advanced (IIIB) Conversation a. EAP: b. (English For Academic Purposes) c. EAP 2 TOEFL: a. TOEFL Preparation I b. TOEFL Preparation II TOEIC IELTS English for Elementary School Teacher d. Bahasa Jepang I e. Bahasa Jepang II

a. b. a. Jerman b. a. Perancis b. a. BIPA b. Bahasa Indonesia c. untuk Penutur Asing d. Mandarin

6.3.3.

Bahasa Mandarin I Bahasa Mandarin II Bahasa Jerman I Bahasa Jerman II Bahasa Perancis I Bahasa Perancis II Dasar I Dasar II Menengah Lanjutan

Program Semester Break Program pelatihan semester break dibuka pada liburan semester untuk mengakomodasi mahasiswa yang mengikuti program semester pendek di fakultas/program studi. Program ini dilaksanakan pada bulan Juli–Agustus dan Desember–Januari.

76 | Pelayanan dan Fasilitas 6.3.4.

Ketentuan Peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT) Ketentuan untuk peserta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (EPT) UPT BSPB Universitas Jember sebagai berikut : A. Sebelum Tes 1. Peserta EPT harus sudah terdaftar sebagai peserta maksimal 1 hari sebelumnya. 2. Peserta membawa kartu identitas (KTP, KTM, SIM dan lain-lain) yang terdapat foto diri peserta. Peserta yang tidak membawa identitas tidak diperkenankan memasuki ruangan tes sebelum identitasnya terklarifikasi dengan pasti. 3. Peserta membawa pensil 2B dan karet penghapus 4. Peserta mengisi daftar hadir dan identitas yang diperlukan B. Saat Tes 1. Saat tes dimulai, peserta harus mematikan HP dan alat sejenis. 2. Peserta tidak boleh membuat gaduh, membuka catatan, memberi atau menerima catatan peserta lain, saling meminjam alat tulis dan lain-lain yang dapat mengganggu ketenangan dan obyektivitas tes. 3. Terhadap pelanggaran ketentuan poin 2, pengawas akan memberi peringatan tertulis kepada peserta. Apabila masih terjadi pelanggaran hingga 3 kali, pengawas berhak membatalkan tes untuk peserta yang bersangkutan atau hasil pekerjaannya tidak diproses lebih lanjut. 4. Tes listening berlangsung selama perputaran kaset (± 35 menit). 5. Selesai tes listening, tes dilanjutkan dengan tes Structure and Written Expression selama 25 menit. Peserta tidak boleh mengerjakan bagian yang lain. 6. Selesai tes Structure, tes dilanjutkan dengan tes Reading Comprehension selama 55 menit. Peserta tidak boleh mengerjakan bagian yang lain. 7. Selesai tes Reading Comprehension yang merupakan bagian terakhir, peserta tetap duduk di tempatnya dan menunggu pengawas datang untuk mengambil soal dan lembar jawaban.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 77 C. Setelah tes Setelah pengawas menyatakan tes selesai, peserta diperbolehkan meninggalkan tempat. D. Pelanggaran atas tata tertib ini akan menyebabkan pembatalan tes atau hasil pekerjaan peserta tidak diproses lebih lanjut. Ketidakpuasan atas penyelenggaraan tes EPT ini dapat disampaikan kepada Kepala SubBagian UPT BSPB UNEJ.

6. 4.

Bimbingan dan Konseling

6.4.1.

Program Layanan Mahasiswa dalam menyelesaikan studinya ada kalanya mendapatkan berbagai masalah atau kendala baik yang bersumber dari yang bersangkutan maupun dari luar. Mahasiswa yang mempunyai masalah dapat berkonsultasi kepada Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling (P2BK). Pusat ini melayani/memberi bantuan dalam mengatasi masalah/persoalan yang dihadapi dalam berbagai bidang agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jenis layanannya sebagai berikut. a. Masalah akademis, yaitu membantu mahasiswa agar dapat menentukan pilihan program pendidikan yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuannya serta memecahkan masalah kesulitan belajar yang dihadapi selama menempuh program pendidikan. b. Masalah sosial/kesulitan pergaulan, yaitu membantu mahasiswa agar dapat mengatasi kesulitan dalam hal menyesuaikan diri dengan lingkungannya. c. Masalah keluarga dan pribadi, yaitu membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri sehingga dengan bantuan tersebut yang bersangkutan dapat mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya. d. Masalah yang berkaitan dengan emosi, yaitu membantu mahasiswa supaya perasaan dan emosinya selalu terkendali dengan baik sehingga tercipta suasana belajar yang optimal. e. Masalah karier, yaitu membantu mahasiswa agar dapat mengenal lingkungannya sekarang dan lapangan kerja yang akan dihadapi nanti

78 | Pelayanan dan Fasilitas sehingga mahasiswa dapat memilih dan mempersiapkan diri berkaitan dengan pekerjaan/profesinya nanti yang sesuai dengan kemampuan dirinya. f. Masalah kejiwaan lainnya. g. Bantuan/pelayanan psikotest, yaitu menemukenali bakat dan minat, personalitas/kepribadian, dan sebagainya. 6.4.2. Prosedur Pelayanan a. Mahasiswa datang langsung ke Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada hari kerja (Senin–Jumat, pukul 06.00 s.d. 15.00 WIB). Untuk pelayanan psikotest disarankan untuk melakukan kesepakatan waktu secara khusus. b. Mahasiswa dapat juga menghubungi konselor fakultas masing-masing. c. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku. d. Mengisi data pribadi yang telah disediakan. e. Melakukan bimbingan dan konseling. 6.4.3.

Layanan Umum Selain melayani mahasiswa UNEJ, P2BK juga memberi bantuan atau melayani masyarakat umum yang memerlukan, seperti misalnya: program penjurusan sekolah, bakat dan minat, kepribadian, rekruitmen pegawai, promosi pegawai, dan lain-lain. Instansi yang telah bekerja sama dengan P2BK antara lain: RRI, BI, BNI, BTN, PLN, PT Taspen, PT Supralita Mandiri, PT Tiga Daratan, dan PT Coronet Crown. Khusus untuk masalah informasi bursa kerja dan pelatihan peningkatan profesionalisme, mahasiswa dapat menghubungi Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja (PIPK) di Gedung Student Advisory Center (SAC), Jalan Kalimantan 37 Jember.

6. 5.

Kesehatan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) UNEJ Medical Center memberikan pelayanan kesehatan kepada civitas akademika UNEJ, peserta BPJS dan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 79 masyarakat umum. UPT UNEJ Medical Center membuka pelayanan kesehatan, pada hari-hari berikut. a. Senin – Jumat 24 jam nonstop dalam bentuk: 1. Unit Gawat Darurat (UGD), 2. Depo Obat b. Pelayanan pukul 07.00 – 22.00 WIB pada hari Senin - Sabtu untuk jenis layanan : 1. Klinik Umum 2. Klinik Gigi 3. Laboratorium Medis c. Pelayanan pukul 07.00 – 14.00 WIB pada hari Senin – Jum’at 1. Klinik Kesehatan Ibu dan anak (KIA) dengan pelayanan pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan bayi/anak dan imunisasi. 2. Klinik Pelayanan dan Konsultasi Gizi dengan pelayanan diet untuk penyakit kronis, konsultasi berat badan ideal, konsultasi diet kesehatan dll. d. Hari Minggu / Libur Pelayanan tersebut telah didukung oleh SDM yang berkualitas, peralatan yang memadai, medical record dengan sistem komputerisasi, mobil ambulans, mobil jenazah, dll. Dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam bidang jaminan sosial pemeliharaan kesehatan, UPT Pelayanan kesehatan telah berperan aktif dan bekerjasama dengan BPJS cabang Jember dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta ASKES/BPJS yang berasal dari civitas akademika Universitas Jember maupun masyarakat umum. Selain memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, UPT Pelayanan Kesehatan juga memberikan pelayanan promotif dan preventif berupa penyuluhan/pendidikan kesehatan, pelatihan dan seminar, senam sehat prolanis dan bakti sosial. Dalam rangka meningkatkan pelayanan, tahun ini UPT Pelayanan Kesehatan akan mengembangkan Depo Obat menjadi pelayanan apotek.

80 | Pelayanan dan Fasilitas

6. 6.

Penerbitan

UPT Penerbitan (UPTP) merupakan salah satu unit penunjang di bawah UNEJ yang bertugas untuk memberikan layanan dalam penerbitan buku, pengelolaan jurnal, publikasi artikel ilmiah, dan pengembangan penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu, UPTP bertugas untuk melakukan proses pencetakan buku Pedoman Akademik UNEJ, buku Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2), buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PPKI) UNEJ, dan Kalender Akademik yang akan digunakan oleh mahasiswa baru UNEJ. Dalam bidang penerbitan buku, UPTP memberikan layanan dalam proses penerbitan buku yang ditulis oleh para dosen UNEJ (baik berupa buku teks, buku ajar, maupun buku umum lainnya), mulai dari proses review, editing, setting/lay-out, pemberian ISBN hingga pencetakan buku. Hingga tahun 2012, UPTP telah memfasilitasi penerbitan buku teks dan buku ajar sebanyak 56 judul. Pada tahun 2013, UPTP memperluas lingkup layanan penerbitan buku, tidak terbatas pada penulis dosen aktif, tetapi juga penulis mahasiswa, staf dosen yang telah purna tugas dan masyarakat umum. Berbagai upaya yang secara rutin dilakukan oleh UPTP untuk meningkatkan produktivitas penulisan buku di lingkungan UNEJ adalah: a. memberikan pelatihan kepada para dosen untuk menulis buku teks dan buku ajar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku; b. memberikan layanan review dan editing/lay-outing draf buku yang akan dipublikasikan; c. memberikan hibah penulisan buku ajar/buku teks kepada para dosen yang dinilai karyanya layak untuk diterbitkan; dan d. melayani penyediaan dan penjualan buku ajar dan buku teks baik yang telah diterbitkan UPTP maupun penerbit lain yang sangat diperlukan baik oleh dosen maupun mahasiswa untuk memperlancar dan menunjang proses belajar-mengajar. Dalam bidang pengelolaan jurnal ilmiah, UPTP memberikan layanan dalam bentuk pemberian asistensi pengelolaan jurnal menuju jurnal nasional terakreditasi. Layanan tersebut diberikan dalam berbagai bentuk, yaitu: a. memberikan asistensi untuk mengurus ISSN untuk jurnal baru di lingkungan UNEJ;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 81 b. memberikan pelatihan tentang pengelolaan jurnal yang sesuai dengan ketentuan akreditasi jurnal dan pelatihan tentang pengelolaan jurnal secara elektronik; c. memberikan asistensi dalam proses akreditasi jurnal; d. memberikan asistensi kepada pengelola jurnal cetak untuk mengembangkan versi elektronik dari jurnalnya; dan e. mengelola e-journal UNEJ (melalui http://e-journal.UNEJ.ac.id) sebagai wadah publikasi artikel ilmiah mahasiswa. f. memfasilitasi pengelola jurnal di lingkungan UNEJ dalam penyediaan tempat dan sistem publikasi elektronik (Open Journal System) di domain http://jurnal.UNEJ.ac.id (dibantu oleh UPTTI dalam proses instalasi dan pemeliharaan software dan hardware-nya). Dalam bidang publikasi karya ilmiah, UPTP memberikan layanan dalam dua bentuk. Pertama adalah layanan publikasi karya ilmiah dosen di lingkungan UNEJ. Dalam kaitan ini, UPTP secara rutin menyelenggarakan kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk dosen dan memberikan layanan edit bahasa artikel ilmiah. Kedua adalah layanan publikasi ilmiah untuk mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas akhirnya. Layanan kedua ini berkaitan dengan ketentuan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud yang menyatakan bahwa mahasiswa program sarjana harus mempublikasikan tugas akhirnya dalam bentuk artikel ilmiah. Saat ini, pimpinan UNEJ menugaskan UPTP untuk mengelola dan mengadministrasikan proses publikasi artikel ilmiah mahasiswa tersebut. Hal yang sudah dilakukan oleh UPTP dalam hal ini adalah (a) mengembangkan dan mengelola website http://e-journal.UNEJ.ac.id yang menjadi wadah untuk delapan jurnal yang relevan dengan disiplin ilmu yang ada di UNEJ, (b) memberikan pelatihan tentang konversi tugas akhir menjadi artikel ilmiah, dan (c) menerbitkan sertifikat publikasi sebagai bukti adminsitratif bahwa mahasiswa telah mempublikasikan artikel ilmiahnya. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang penerbitan, UPTP telah menjadi anggota dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan APPTI (Asosiasi Penerbitan Perguruan Tinggi Indonesia). IKAPI merupakan asosiasi yang mewadahi para penerbit di Indonesia. Keanggotaan UPTP di IKAPI sangat penting dan berdampak positif terhadap nilai jual dari buku-buku yang diterbitkan oleh UPTP. APPTI, yang saat ini

82 | Pelayanan dan Fasilitas beranggotakan 24 penerbit, merupakan asosiasi penerbit dari perguruan tinggi yang bersinergi dengan IKAPI. Keanggotaan UPTP dalam APPTI memiliki arti yang sangat strategis. Peran serta UPTP dalam asosiasi ini memungkinkan UPTP untuk menjalin komunikasi dan kerjasama yang saling menguntungkan dalam bidang pengelolaan penerbitan dan pemasaran buku dengan sesama anggota asosiasi.

6. 7.

Beasiswa

UNEJ menyediakan berbagai beasiswa untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bagi mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik tinggi atau kondisi ekonomi orangtuanya kurang mampu. Sampai saat ini jenis beasiswa yang tersedia sebagai berikut. a. Supersemar b. Beasiswa (ex. PPA) c. Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBPPPA) (ex BBM) d. Beasiswa Djarum e. Beasiswa Yayasan Salim f. Beasiswa BIDIK MISI g. Beasiswa Bank Indonesia h. Beasiswa BNI i. Beasiswa Taspen j. Beasiswa BTN k. Beasiswa UNEJ untuk mahasiswa asing l. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) bagi mahasiswa pascasarjana yang berstatus dosen tetap PTN atau PTS di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketentuan Khusus: A. Persyaratan Umum : Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Jember dengan ketentuan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 83 a. Mahasiswa S1 serendah-rendahnya pada semester II dan setinggitingginya pada semester VII. b. Mahasiswa Diploma III serendah-rendahnya pada semester II dan setinggi-tingginya pada semester V. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut di atas, mengajukan permohonan tertulis kepada Pembantu Rektor III dengan melampirkan berkas sebagai berikut : a. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS) atau yang sejenis sebagai bukti mahasiswa aktif. b. Fotokopi piagam atau bukti prestasi lainnya dan atau akstra kurikuler yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan atau organisasi lain baik pada tingkat Nasional, Regional maupun Internasional. c. Surat peryataan tidak menerima beasiswa bantuan biaya pendidikan lain dari sumber APBN/APBD yang diketahui oleh Pimpinan Perguruan tinggi Bidang kemahasiswaan. d. Rekomendasi dari pimpinan Fakultas. e. Fotokopi kartu keluarga. f. Sertifikat PK2 dan P2MABA.

B. Persyaratan Khusus 1. Beasiswa a. Fotokopi transkrip nilai Indeks Prestasi (IPK) paling rendah 3,00 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi. b. Surat Keterangan penghasilan orang tua dari instansi tempat bekerja atau surat pernyataan penghasilan orang tua bermaterai bagi yang berwirausaha. c. Sertifikat PK2 dan P2MABA. 2. Bantuan Biaya Pendidikan PPA a. Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,75 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi.

84 | Pelayanan dan Fasilitas b. Surat Keterangan penghasilan orang tua dari instansi tempat bekerja atau surat pernyataan penghasilan orang tua bermaterai bagi yang berwirausaha. c. Sertifikat PK2 dan P2MABA.

6. 8.

Asrama

Mahasiswa yang kesulitan tempat tinggal sementara (kost) dapat memanfaatkan asrama mahasiswa. Asrama mahasiswa merupakan salah satu sarana dalam memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal sementara (kost) mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa baru dari luar kota Jember yang belum mendapatkan tempat tinggal, fasilitas asrama hanya diberikan selama satu tahun. Saat ini di Universitas Jember ada dua asrama, yaitu asrama putra dan putri. 6.8.1.

Asrama Putra Pada tahun 2009 UNEJ telah membangun asrama mahasiswa dalam bentuk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Namun baru bisa dioperasionalkan pada tahun 2011, itupun secara bertahap karena belum lengkap meubelairnya. Asrama putra terdiri atas 4 lantai dengan jumlah kamar 83. Mengingat lantai satu tidak ada balkon (tempat jemuran) sehingga dimanfaatkan untuk kegiatan insidental dengan tarif Rp. 100.000/kamar/hari untuk umum. Sedangkan untuk mahasiswa sebesar Rp. 75.000/kamar/hari. Untuk hunian tetap (lantai 2 s/d lantai 4) dimana masing-masing lantai terdiri 24 kamar hunian berkapasitas 3 orang tiap kamar dan masing-masing kamar mempunyai satu kamar mandi. Setiap penghuni mendapatkan kelengkapan antara lain : meja, kursi, almari, tempat tidur. Untuk tarif asrama putra masing-masing lantai sebagai berikut :   

Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4

: Rp. 140.000 / orang : Rp. 130.000 / orang : Rp. 120.000 / orang

Adapun fasilitas yang ada adalah :  

Ruang belajar bersama tiap lantai Ruang pertemuan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 85    

Mushola Free WIFI Sarana olahraga (tenis meja, badminton) Keamanan 24 jam

Persyaratan yang perlu dipenuhi oleh calon penghuni asrama putra UNEJ sebagai berikut : 1. Melampirkan fotocopy bukti telah mendaftar ulang sebagai mahasiswa UNEJ 2. Mengisi formulir pendaftaran 3. Membawa foto ukuran 3 x 4 dua lembar 4. Melampirkan fotocopy identitas diri KTM, KTP 5. Membayar biaya pendaftaran Rp. 20.000 6.8.2.

Asrama Putri Pada tahun 2013 UNEJ mendapatkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terlatak di belakang gedung. Gedung ini terdiri atas 5 lantai dengan jumlah kamar 92. Lantai 1 dipergunakan sebagai kantor, kantin, musholla dan ruang serbaguna. Untuk hunian tetap (lantai 2 s/d lantai 5) dimana masing-masing lantai terdiri dari 23 kamar hunian dan 1 ruang dapur umum, berkapasitas 3 orang tiap kamar dan masingmasing kamar mempunyai satu kamar mandi di dalam. Setiap penghuni mendapatkan kelengkapan kamar hunian antara lain : meja, kursi, almari dan tempat tidur. Untuk tarif asrama putri masing-masing lantai adalah sebagai berikut :    

Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5

: Rp. 160.000 / orang : Rp. 150.000 / orang : Rp. 140.000 / orang : Rp. 130.000 / orang

Persyaratan dan fasilitas lain-lain seperti pada asrama putra. 6.8.3.

Asrama Mahasiswa Khusus (PGSD) Asrama PGSD didirikan khusus untuk menampung mahasiswa Program Studi PGSD, FKIP UNEJ. Asrama ini beralamat di Jalan

86 | Pelayanan dan Fasilitas Kalimantan Nomor 37 Kampus Tegalboto, Jember dan berjarak hanya sekitar 200 meter dari gedung perkuliahan PGSD.

6. 9. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Dalam suatu organisasi di lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, dibutuhkan suatu pernyataan yang menginformasikan tentang eksistensi dan aktivitas dari lembaga organisasi yang dimaksud. Profil menjadi bagian terpenting dalam aktivitas marketing karena terkandung informasi tentang struktur, anatomi, fungsi dan peran komponenkomponen yang ada di dalam organisasi tersebut. Tak terkecuali LP3 Universitas Jember sebagai salah satu sub sistem yang mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan unsur-unsur pendidikan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Pusat Kerjasama dan Informasi Pendidikan telah menyusun profil LP3. Dasar Hukum Pendirian/Ijin Operasional LP3 berdasarkan SK Rektor Universitas Jember No.: 1561/J.25/KP/2002 tanggal 1 Maret 2002. Sejarah singkat Perkembangan dari awal pendirian sampai sekarang : Sejak berdiri pada tahun 2002, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan ( LP3 ) Universitas Jember, mengelola 5 (lima) Pusat, yaitu : 1. Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI). 2. Pusat Pelayanan Bimbingan dan Konseling ( P2BK ). 3. Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja ( PIPK ). 4. Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan ( P3MP ). 5. Pusat Kerjasama dan Informasi Pendidikan ( PKIP ). VISI LP3 UNEJ Menjadi lembaga terpercaya dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan mutu lulusan universitas Jember MISI LP3 UNEJ Upaya pencapaian visi dilaksanakan melalui misi LP3, yaitu : 1. Memfasilitasi pengembangan kurikulum program studi sesuai perkembangan pendidikan 2. 2.Meningkatkan kompetensi pedagogik dosen (kemampuan merancang pembelajaran, kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, dan kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran) 3. Meningkatkan kemampuan dosen dalam pengembangan bahan ajar

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 87 4. Meningkatkan penerapan pembelajaran non konvensional atau elearning 5. Bekerjasama dengan stakeholders dalam penyebaran informasi kerja (info lowongan kerja), pelaksanaan magang mahasiswa, pelaksanaan psikotest dan rekruitmen lulusan sebagai tenaga kerja melalui bursa kerja khusus atau BKK) 6. Mengevaluasi ketersediaan kurikulum, modul pembelajaran, dan modul ajar, penyelenggaraan proses pembelajaran di fakultas, dan tingkat profesional dosen 7. Menjalin kerjasama bidang pendidikan dengan DIKTI, HIMPSI, PLTI Pusat, pemerintah daerah, LSM, dan instansi lain baik ditingkat nasional maupun internasional 8. Membekali semangat enterpreuneur bagi mahasiswa dan dosen 9. Membantu prodi dalam merumuskan soft skills yang diperlukan lulusan yang berkarakter sesuai bidang keahliannya 10. Menyediakan media konsultasi akademik dan psikososial bagi mahasiswa secara tatap muka dan elektronik. 11. Menjalankan program CSR melalui kerjasama dengan sekolah di sekitar Universitas Jember untuk peningkatan kualitas input; 12. Membentuk training body tersertifikasi bidang pendidikan untuk memastikan mutu dosen dan lulusan Universitas Jember TUJUAN : Tujuan Umum : Meningkatkan tingkat dayaguna dan berhasil guna lulusan Universitas Jember sesuai kebutuhan keahlian pasar kerja nasional dan internasional di era global Tujuan Khusus :    

Meningkatkan ketersediaan dan kesesuaian kurikulum program studi dan modul pembelajaran serta modul ajar. Meningkatkan tingkat penyelenggaraan proses pembelajaran sesuai modul pembelajaran. Memperbaiki kemanfaatan pelatihan bidang pendidikan bagi pengembangan professional dosen dan prestasi mahasiswa. Meningkatkan cakupan pelayanan konsultasi akademik dan psikososial mahasiswa.

88 | Pelayanan dan Fasilitas   

Meningkatkan dosen dan mahasiswa penggiat e-learning dan fitur yang digunakan. Memperluas hubungan kerjasama penelitian pendidikan melalui pembentukan education research group untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Memperluas hubungan kerjasama dengan alumni, dinas tenaga kerja dan transmigrasi dan pengguna lulusan dalam rekruitmen dan penempatan lulusa sesuai bidang keahliannya di pasar kerja nasional dan internasional.

Sejak tanggal 5 Mei 2014 berdasarkan SK Rektor No 5055/UN25/SP/2014 tentang Penataan Pusat-pusat pada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3), telah dikembangkan 5 (lima) Pusat LP3, yaitu :

1. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (Curriculum and Learning Development Center) TUPOKSI : Bertanggungjawab atas pengembangan kurikulum dan pembelajaran, implementasi, dan monevnya di semua prodi di Universitas Jember. Lingkup Kerja : 1) Mengelola Penyusunan Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. 2) Mengelola penyusunan Pedoman Evaluasi Proses Pembelajaran 3) Mengelola penyusunan Pedoman Penilaian Hasil Belajar 4) Mengevaluasi implementasi Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum 5) Mengevaluasi implementasi Pedoman Perancangan Pembelajaran di tingkat prodi. 6) Mengevaluasi implementasi Pedoman Penilaian Hasil Belajar. 7) Memfasilitasi Prodi dalam menyusun kurikulum 8) Memfasilitasi Prodi dalam mengelola pembelajaran 9) Memfasilitasi Prodi dalam menilai hasil belajar 10) Mengelola Penyusunan Buku Acuan Pelatihan Pedagogik (materi PEKERTI dan AA).

2. Pusat Pengembangan E-Learning (E-Learning Center Development)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 89

TUPOKSI : Bertanggunjawab atas pengembangan program e-learning dan pengelolaan (POAC) pembelajaran secara elektronik (e-learning) di Universitas Jember Lingkup Kerja : 1) mengembangkan webb e-learning 2) Memfasilitasi dosen dan mahasiswa dalam implementasi pembelajaran E-learning 3) Mengelola program insentif e-learning dari dalam maupun luar UNEJ. 4) Mengevaluasi implementasi pembelajaran e-learning. 5) Mengevaluasi tingkat penggunaan fitur e-learning 6) Mengelola penerapan teknologi media pembelajaran elektronik pada sister e-learning. 7) Melayani konsultasi penerapan system dan model media pembelajaran bagi dosen.

3. Pusat Pengembangan Karir (Career Center Development) TUPOKSI : Bertanggungjawab atas pengembangan tracer study dan memfasilitasi kesempatan kerja bagi alumni UNEJ, dan memfasilitasi publikasi ilmiah bidang pendidikan. Lingkup Kerja : 1) Mengembangkan instrument Tracer Study 2) Mengevaluasi validitas dan reliabilitas instrument tracer study 3) Mengelola implementasi instrument tracer study oleh prodi dan stakeholders (pengguna lulusan dan alumni) 4) Menyelenggarakan Bursa Kerja Khusus (BKK) 5) Mengelola Program Magang Ekstra kurikuler bagi mahasiswa. 6) Mengelola publikasi ilmiah bidang pendidikan 7) Memfasilitasi publikasi ilmiah bidang pendidikan internasional terindeks scopus 8) Memfasilitasi penyelenggaraan psikotest bagi calon tenaga kerja dan umum.

90 | Pelayanan dan Fasilitas

4. Pusat Pelatihan Pendidikan ( Education Training Center) TUPOKSI : Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelatihan bidang pendidikan dan yang terkait sesuai standar, dan menjamin pencapaian kompetensinya. Lingkup Kerja : 1) Menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pedagogik (PEKERTI dan AA) bagi dosen UNEJ dan Umum. 2) Menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pendidikan 3) Mengelola unit pelatihan tersertifikasi untuk bidang pendidikan 4) Menyelenggarakan Pelatihan Pembentukan Karakter dan Kepribadian 5) Menyelenggarakan Pelatihan Kesehatan dan Prestasi Belajar 6) Menyelenggarakan pelatihan Perancangan Media pembelajaran multimedia (audio, video, interaktif/hypermedia). 7) Menyelenggarakan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah (Buku Ajar, Naskah Jurnal Nasional dan Internasional)

5. Pusat Konsultasi Mahasiswa (Student Advisory Learning Center) TUPOKSI : Bertanggungjawab atas pengelolaan pembinaan bagi mahasiswa.

kegiatan

konsultasi

dan

Lingkup Kerja : 1) Mengelola kegiatan konsultasi belajar bagi mahasiswa UNEJ. 2) Menganalisis Pola Belajar Mahasiswa di luar kelas 3) Mengembangkan mekanisme Sistem Pembinaan Mahasiswa oleh Dosen Wali 4) Memfasilitasi mahasiswa dalam penyelesaian masalah (psiko social dan ekonomi) 5) Melayani konsultasi pemanfaatan media pembelajaran multimedia (audio, video, dan interaktif/hypermedia). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Jember terdiri dari 14 Orang dengan rincian : PNS 8 orang, tenaga

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 91 kontrak 6 orang. Sedangkan sarana dan Prasarana terdiri dari ruang pelatihan standar 1 ruang dan Aula LP3 1 ruang.

6. 10. Fasilitas Umum Untuk fasilitas umum, UNEJ memiliki beberapa gedung, lapangan, wisma, dan kendaraan penunjang kegiatan yang tersebar di seluruh wilayah kampus. Fasilitas tersebut sebagai berikut. 1)

Gedung Soetardjo Gedung ini merupakan gedung serbaguna yang terletak di Jalan Kalimantan Nomor 29 bersebelahan dengan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember. Luas gedung ± 2.021,72 m2 tidak termasuk lapangan parkir. Gedung ini mempunyai beberapa bagian, di antaranya ruang utama, ruang lobby, panggung/stage, ruang rias, kamar kecil, ruang tiket, ruang satpam, lapangan parkir dalam, lapangan parkir timur, dan lapangan parkir utara. Selama ini gedung Soetardjo dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas, antara lain: penerimaan mahasiswa baru (SNMPTN, UMUNEJ), Program Pengenalan Kampus (PK2), acara ceremonial universiter lain seperti wisuda, dies natalis, pelantikan pejabat baru, pengukuhan guru besar, seminar/workshop/pelatihan, pameran, kompetisi/kejuaraan, juga acara-acara yang diselenggarakan oleh masyarakat umum seperti try-out, exhibisi, pameran produk, lomba, dsb. Khusus untuk kegiatan musik/band/ live concert, banyak memanfaatkan lapangan parkir utara Gedung Soetarjo yang lebih luas dan mudah aksesnya.

2)

Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) PKM terletak di Jalan Kalimatan nomor 27, satu ruas jalan dengan Gedung Soetardjo, bersebelahan dengan Gedung Campus Center. Gedung ini mempunyai komposisi yang mirip dengan Gedung Soetardjo, seperti: ruang utama, panggung pertunjukan, ruang rias, ruang lobby, dan sedikit lapangan parkir. Ukuran gedung PKM ± 1.917 m2. Pada saat ini PKM banyak digunakan untuk kegiatan daftar ulang PMDK (Penelurusan Minat dan Kemampuan),

92 | Pelayanan dan Fasilitas pertunjukan teater, pertunjukan film dokumenter, seminar/workshop/pelatihan, launching buku, dan beberapa kegiatan internal universitas. 3)

Gedung Sport-Hall Gedung ini tidak banyak dikenal oleh sivitas akademika UNEJ karena letaknya agak tersembunyi (di belakang gedung PKM, di antara lapangan tenis dan lapangan basket) dan ukurannya sangat kecil (± 120 m2). Sport Hall awalnya sering digunakan untuk latihan dan pertandingan tenis meja, namun kemudian berkembang untuk tempat latihan UKM kesenian, seperti latihan tari, drama, wayang, ketoprak, dan sejenisnya. Mengingat kecilnya ruangan, tidak mungkin digunakan untuk pertunjukan.

4)

Stadion Stadion merupakan suatu bangunan yang relatif baru, terletak di belakang Gedung Soetardjo. Lapangan stadion sering digunakan untuk pertandingan-pertandingan olahraga, sepakbola. Di samping itu, lapangan ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran. Luas lapangan stadion ± 10.000 m2. Di sekeliling stadion terdapat tribun tempat penonton menikmati pertandingan. Di sisi lain juga terdapat ruang ganti, ruang tiket, ruang satpam, dan kamar kecil.

5)

Lapangan Tenis Lapangan tenis terletak persis di belakang Gedung PKM. Terdapat dua lapangan, di sebelah barat dan timur, keduanya menghadap utara-selatan. Pemanfaatan lapangan ini tidak lain hanya untuk latihan dan pertandingan tenis. Hampir tiap hari (terutama sore), lapangan ini dimanfaatkan untuk kegiatan latihan, sedangkan pada hari-hari libur sering digunakan untuk pertandingan (persahabatan, lomba, dies, antarfakultas, hari kemerdekaan). Fasilitas yang ada antara lain lapangan utama, tempat istirahat pemain, dan kamar kecil.

6)

Lapangan Voli Lapangan ini terletak di sebelah barat stadion. Terdapat empat lapangan yang sering digunakan untuk latihan di sore hari atau Jumat

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 93 pagi. Namun kadang-kadang kegiatan voli juga bisa memanfaatkan lapangan lain seperti lapangan basket yang ada di belakang gedung UMC, lapangan basket Fakultas Ekonomi, FMIPA dan Fakultas Teknik. 7)

Lapangan Basket Lapangan basket terletak di Jalan Kalimantan, tepat di belakang gedung UMC. Lapangan ini hanya ada satu line, didukung oleh lapangan basket yang ada di Fakultas Ekonomi dan FMIPA. Lapangan ini dimanfaatkan untuk kegiatan basket dan voli.

8)

Lapangan Timur Perpustakaan Lapangan ini terletak di sebelah timur Gedung Perpustakaan. Pemanfaatannya lebih sering digunakan untuk kegiatan upacara. Luasnya ± 10.000 m2 yang di kedua ujungnya tersedia gawang sehingga kadang-kadang digunakan untuk latihan sepakbola.

9)

Aula Sositet (Aula LPM) Aula Sositet digunakan untuk kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) dan perkuliahan Fakultas Teknik. Struktur gedung tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gedung PKM dan Soetardjo, yaitu: mempunyai ruang utama, panggung/stage, ruang rias, ruang lobby, ruang satpam, dan kamar kecil, serta lapangan parkir kecil.

10) Wisma Tamu Terdapat tiga wisma tamu yang dimiliki UNEJ, yaituWisma A, B, dan C, yang ketiganya dipergunakan sebagai tempat penginapan sementara bagi tamu dari kalangan dosen, mahasiswa, atau dari kalangan instansi lain. 11) Bus Bus yang dimiliki oleh UNEJ sejumlah 4 unit dengan 2 bus kapasitas 21 orang dan 2 minibus dengan kapasitas 13 orang. Mahasiswa diperkenankan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas umum tersebut dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

94 | Pelayanan dan Fasilitas a. Bila kegiatan tersebut merupakan murni aktivitas akademik atau sosial, tidak dikenakan biaya kecuali untuk petugas kebersihan. b. Bila kegiatan tersebut melibatkan sponsorship atau dikenakan ticket/karcis, unit penyelenggara yang berasal dari warga UNEJ akan dikenakan biaya 50%. c. Khusus untuk Gedung Soetardjo, dilarang dipergunakan untuk pagelaran musik band.

6. 11. Agrotechnopark Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agrotechnopark Universitas Jember secara resmi berdiri tanggal 2 Nopember 2011, berdasar SK Rektor Universitas Jember Nomer 12282/H.25/TU.2/2011. Keberadaan unit ini sebenarnya telah dirintis sejak tahun 2006 dan selama periode 2006 – akhir tahun 2011 dikelola oleh suatu kepanitiaan yang langsung bertanggung-jawab kepada Rektor. Sebagai UPT yang baru di lingkungan Universitas Jember, kehadiran UPT ini diharapkan dapat memberikan warna tersendiri bagi Universitas Jember khususnya dalam mewujudkan Visi dan Misi Universitas Jember. Berdasar SK Rektor Universitas Jember Nomer 12282/H.25/TU.2/2011, UPT Agrotechnopark mengelola dua lokasi kebun yaitu kebun Agrotechnopark Kampus Tegal Boto seluas 2,0 ha yang berupa lahan kering dan kebun Agrotechnopark di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi – Jember seluas 13 ha yang terdiri atas lahan kering sekitar 3 ha dan lahan sawah beririgasi teknis seluas sekitar 10 ha. Mandat tersebut memberikan gambaran bahwa UPT Agrotechnopark mempunyai daya dukung sumberdaya, khususnya sumber daya lahan yang sangat potensial sekaligus juga mengemban tugas berat bagi pengelolanya untuk mewujudkan Agrotechnopark sesuai yang dicitacitakan lembaga. Selain sumberdaya lahan yang potensial UPT Agrotechnopark juga didukung oleh beberapa gedung sebagai sarana penunjang kegiatan. Kantor utama UPT Agrotechnopark berada di dalam komplek kampus Universitas Jember, dengan menempati bangunan seluas 500 m2 yang terdiri atas dua lantai. Gedung ini selain dimanfaatkan untuk kantor juga digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Kebun

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 95 Agrotechnopark Jubung didukung oleh tiga gedung, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan baik kegiatan pembelajaran, pelatihan maupun pertemuan-pertemuan formal yang mampu menampung sampai 150 peserta. Berdasar uraian tugas dalam tata organisasi Universitas Jember, tugas utama dari UPT adalah sebagai sarana pelengkap dalam menunjang kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di luar Fakultas, Jurusan maupun Laboratorium. Berpijak pada tugas tersebut maka kehadiran UPT Agrotechnopark harus mampu mendukung terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi khususnya bagi civitas akademika di lingkungan Universitas Jember. Sejak tahun 2007 UPT Agrotechnopark telah melakukan berbagai kegiatan, mulai dari penanaman tanaman koleksi, kegiatan praktikum, riset dosen dan mahasiswa, sampai layanan kunjungan untuk tamu baik dari dalam maupun luar lingkungan Universitas Jember.

Gambar 6.3 Gedung Kantor Utama UPT Agrotechnopark

Seiring dengan perjalanan waktu, aktivitas UPT Agrotechnopark Universitas Jember semakin bertambah. Pada awal tahun 2012 UPT Agrotechnopark mulai mengelola secara penuh lahannya, mulai dari kebun Agrotechnopark Kampus sampai dengan Kebun Agrotechnopark Jubung. Beberapa unit kegiatan unggulan bidang pertanian yang telah dikembangkan di UPT Agrotechnopark diantaranya: (1) Unit produksi

96 | Pelayanan dan Fasilitas pupuk organik; (2) Unit produksi benih dan bibit; (3) Unit produksi tanaman pangan dan hortikultura; (4) Unit pengembangan tanaman hias; (5) Unit layanan jasa konsultasi dan pelatihan; (6) Unit koleksi tanaman rempah dan obat. 6.11.1. Unit Produksi Pupuk Organik Aktivitas utama unit ini adalah mendaur ulang limbah organik, utamanya yang berada dalam lingkungan Universitas Jember menjadi pupuk organik yang memenuhi standar baku mutu. Kehadiran unit ini selain dapat memanfaatkan limbah organik yang sebelumnya menjadi sampah di lingkungan kampus, juga menyediakan sumber pupuk organik utamanya bagi kebun Agrotechnopark Kampus Tegal Boto. Unit produksi pupuk organik didukung oleh suatu bangunan yang dilengkapi dengan bak fermentasi, mesin pencacah, mesin pengayak, alat pendukung pengepakan dan gudang penyimpanan. Selain secara rutin memproses bahan pupuk, unit ini juga menyediakan layanan praktikum mahasiswa, pelatihan dan konsultasi bagi masyarakat. Kerjasama unit ini dengan beberapa laboratorium yang ada di lingkungan Universitas Jember telah berhasil mengembangkan pupuk organik yang diperkaya dengan biakan jamur dan bakteri berguna sehingga mampu menghasilkan pupuk yang sekaligus berperan sebagai biofertilizer dan biopestisida.

6.11.2. Unit Produksi Bibit Tugas utama unit produksi bibit adalah menyediakan bibit tanaman, khususnya tanaman hortikultura tahunan yang mempunyai karakteristik keunggulan tertentu seperti tahan penyakit sistemik, berukuran lebih besar, sedikit atau tanpa mempunyai biji dan beberapa keunggulan khas lainnya. Bibit-bibit tersebut selain dikembangkan sendiri oleh UPT Agrotechnopark juga merupakan hasil kerjasama dengan lembaga penelitian dan beberapa penangkar bibit baik yang ada di Jember maupun di luar Jember. Konsentrasi utama unit ini adalah perbanyakan bibit jeruk bebas penyakit sistemik. Dalam mewujutkan mandat tersebut unit ini didukung oleh beberapa sarana dan prasarana diantaranya ialah dua buah rumah kaca berukuran 15 m x 6 m untuk tempat okulasi; sebuah rumah kasa

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 97 (screen house) untuk blok perbanyakan mata tempel (BPMT) dan areal pembesaran hasil okulasi. Koleksi mata tempel yang dimiliki unit ini terdiri atas dua kultivar yaitu jeruk siam pontianak dan jeruk keprok madura. Kedua kultivar tersebut diperoleh dari Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika Tlekung - Malang. Selain bibit jeruk unit ini bekerjasama dengan beberapa penangkar bibit menyediakan bibit buah-buhan seperti buah naga, durian, jambu, sirsat manis (sweetzark), srikaya jumbo, dan kelengkeng. Dalam upaya memberikan layanan prima kepada para pengguna, unit ini selain memberikan layanan kepada mahasiswa dan dosen di lingkungan Universitas Jember baik dalam bentuk layanan praktikum maupun penelitian, juga berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya untuk permintaan bibit hortikultura tahunan.

6.11.3. Unit produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Pangan dan hortikultura merupakan dua komoditi pertanian yang hingga saat ini pemenuhan kebutuahannya belum dapat dicukupi di dalam negeri, sehubungan dengan itu salah satu unit yang ada di UPT Agrotechnopark Universitas Jember konsentrasi pada dua kelompok komoditi tersebut. Tanaman pangan yang dikembangkan oleh UPT Agrotechnopark adalah padi untuk upaya pemenuhan kebutuhan benih. Pengembangan tanaman padi selama ini bekerjasama dengan penangkar benih padi yang ada di Jember dengan memanfaatkan sebagian areal lahan sawah yang ada kebun Agrotechnopark Jubung. Tanaman hortikultura yang dikembangkan oleh unit produksi ini utamanya tanaman buah seperti buah naga, jeruk keprok, sirsat, srikaya jumbo serta durian, dan tanaman sayuran utamanya kailan. UPT Agrotechnopark juga bekerjasama dengan eksportir komoditi hortikultura mengembangkan tanaman okra dan edamame di kebun Agrotechnopark Jubung. Dua komoditi tersebut merupakan komoditi hortikulturan untuk pemenuhan ekspor. Terkait dengan tugas pokok UPT Agrotechnopark, selama melakukan kerjasama baik dalam pengembangan tanaman pangan maupun hortikultura, selalu disediakan lahan khusus untuk kepentingan penunjang kegiatan belajar mengajar. Melalui langkah tersebut maka

98 | Pelayanan dan Fasilitas dalam pengembangan tanaman pangan dan hortikultura civitas akademika, utamanya dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk kepentingan kuliah lapang, praktikum, magang profesi maupun penelitian. 6.11.4. Unit Pengembangan Tanaman Hias Tanaman hias yang banyak dikembangkan adalah tanaman hias dalam ruangan (indoor) dan anggrek. Pengambangan tanaman ini tidak hanya untuk kepentingan komersial tetapi yang lebih utama adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya untuk kepentingan praktikum dan penelitian. Sebagai langkah nyata mewujudkan tugas tersebut maka UPT Agrotechnopark bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Jember, khususnya Laboratorium Kultur Jaringan dalam pengembangan tanaman hias terutama anggrek. Kerjasama tersebut dilakukan terutama dalam mendapatkan hasilhasil silangan baru dari beberapa tanaman koleksi anggrek yang telah dimiliki oleh UPT Agrotechnopark. Laboratorium Kultur Jaringan mendukung dalam kegiatan penyilangan (selfing) hingga pengembangan dalam botol kultur sedang UPT Agrotechnopark melakukan kegiatan mulai tahap aklimatisasai hingga tanaman berbunga. Melalui sinergi tersebut kedepan akan dihasilkan kultivar-kultivar anggrek baru yang merupakan karya dari civitas akademik Universitas Jember. 6.11.5. Unit Layanan Jasa Konsultasi dan Pelatihan Kegiatan unit ini lebih pada penekanan tugas utama UPT Agrotechnopark dalam bidang kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan unit ini adalah partisipasi rutin dalam beberapa kegiatan pameran baik di lingkungan Universitas Jember maupun di luar lingkungan Universitas Jember, layanan kunjungan tamu resmi Universitas baik dari dalam maupun luar negeri, layanan magang bagi siswa khususnya siswa SMK Pertanian dan layanan kegiatan pelatihan. Kegiatan pameran secara rutin diikuti dengan berbagai bentuk tema yang terkait dengan model-model pertanian yang up to date pada waktunya. Dalam setiap kehadirannya mengikuti pameran, UPT Agrotechnopark berusaha menampilkan model-model pertanian yang di

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 99 balut dengan kemasan inovasi teknologi, sehingga menjadikan pertanian adalah sesuatu yang menarik. Kehadiran UPT Agrotechnopark dalam beberapa kegitan pameran secara tidak langsung menunjukkan peran serta UPT dalam mengenalkan keunggulan Univreistas Jember kepada masyarakat luas. Kegiatan layanan tamu secara rutin telah dilakukan oleh UPT Agrotechnopark sesuai dengan permintaan stakeholders, demikian juga untuk kegiatan magang mulai rutin dilakukan oleh para siswa dari beberapa SMK Pertanian baik yang ada di Jember maupun dari luar Jember. Kegiatan pelatihan yang terakhir dilakukan adalah pelatihan tanaman rempah dan obat yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari rumpun pertanian dan kesehatan, pelatihan tanaman anggrek serta biopestisida yang diikuti oleh para mahasiswa dari fakultas pertanian. 6.11.6. Unit Koleksi Tanaman Rempah dan Obat Tugas utama dari unit ini adalah mewujudkan peran UPT Agrotechnopark dalam memberikan layanan kepada mahasiswa dan dosen dari unit kerja di luar rumpun pertanian. Kehadiran unit ini diharapkan mampu meningkatkan peran UPT Agrotechnopark dalam memberikan layanan khususnya kepada para mahasiswa dan dosen dari lingkup ilmu kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. Saat ini UPT Agrotechnopark sedikitnya telah memiliki 50 jenis koleksi tanaman obat yang dikembangkan di kebun Agrotechnopark Jubung. Jumlah koleksi tersebut akan terus dikembangkan bekerjasama dengan beberapa pihak terkait, di antaranya Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BP2TO2T). Selain penambahan koleksi dalam kerjasama tersebut juga dilakukan kegiatan pelatihan terutama dalam saintifikasi jamu, sebagai budaya pengembangan kesehatan warisan anak bangsa. Melalui kegiatan tersebut diharapkan pengembangan bahan rempah sebagai obat tradisional dapat dilakukan lebih modern dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

100 | Pelayanan dan Fasilitas

6. 12. Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember Sesuai dengan UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 53 menyatakan bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan terdiri atas: 1) sistem penjaminan mutu internal dan 2) sistem penjaminan mutu eksternal. Implementasi sistem penjaminan mutu eksternal dilakukan melalui akreditasi PS dan Institusi oleh BAN-PT; sedangkan sistem penjaminan mutu internal dapat dikembangkan oleh Perguruan Tinggi masing-masing. Penerapan sistem penjaminan mutu di Universitas Jember, rektor bertanggungjawab langsung terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi mutu akademik di lingkungan Universitas Jember. Dalam pelaksanaan harian, sistem penjaminan mutu diemban oleh Pembantu Rektor I sebagai quality management representative (QMR). Unit Kerja di Universitas Jember yang menerapkan sistem penjaminan mutu internal, khususnya di bidang akademik, adalah Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Jember. Dalam mengimplementasi tugas dan fungsi serta pengembangan sistem penjaminan mutu internal tersebut Rektor Universitas Jember menerbitkan SK Rektor No. 4011/J25/KP/2004, tanggal 23 Juni tahun 2004 yang memiliki tugas utama: 1. Merencanakan sistem penjaminan mutu seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Jember; 2. Membuat perangkat kerja yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu; 3. Mensosialisasikan sistem penjaminan mutu; 4. Melaksanakan pelatihan sistem penjaminan mutu; 5. Melaksanakan sistem penjaminan mutu; 6. Memonitor dan mengevaluasi (meng-audit) pelaksanaan penjaminan mutu; 7. Melaporkan secara periodik pelaksanaan sistem penjaminan mutu kepada rektor. Dalam menjalankan tugas tersebut BPM mempunyai visi menjadi lembaga yang berkualitas dalam pengembangan mutu kegiatan akademik. Misinya adalah 1) Memberdayakan semua unit untuk mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) dan 2) Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan evaluasi (audit)

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 101 internal. Tujuan yang hendak dicapai adalah: 1) merancang sistem penjaminan mutu; 2) membuat perangkat kerja yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu; 3) mensosialisasikan sistem penjaminan mutu; 4) melaksanakan pelatihan sistem penjaminan mutu; 5) melayani konsultasi/asistensi sistem penjaminan mutu kepada unit-unit pelaksana; 6) melaksanakan audit internal sistem penjaminan mutu; 7) melaksanakan pendampingan penyusunan evaluasi diri unit kerja; 8) mereview proposal block grant; 9) memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Program Hibah Kompetisi (PHK); dan 10) melaksanakan konsultasi dan pendampingan penyusunan akreditasi PS dan institusi. 6.12.1. Kualifikasi dan Kompetensi Staf Staf pengelola BPM ditunjuk berdasarkan surat keputusan (SK) Rektor yang setiap 4 tahun dievaluasi dan diterbitkan SK baru. Dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi BPM, staf BPM dibekali kompetensi mengenai pengelolaan dan pengembangan kelembagaan berdasarkan mutu dari berbagai bidang melalui training, magang, dan pengalaman praktek dari PE Internasional, M-Brio, PSA Deptan, BSNP, BSN, BPK dan dari BPM sendiri. Dari latar belakang tersebut staf BPM memiliki kapabilitas sebagai auditor ISO 9001 dan konsultan pengembangan SMM seperti ISO 9001, ISO 14000, ISO 17025, ISO 22000, SNI 6729 (Sistem Pangan Organik). Staf BPM juga memiliki pengalaman kuat dalam bidang Audit Manajemen Mutu Akademik Internal (AMMAI), monev implementasi berbagai jenis competitive based funding (CBF). Dari latar belakang tersebut, staf BPM secara aktif berpengalaman dalam memberikan konsultasi dalam implementasi SMM baik internal UNEJ maupun kepihak masyarakat yang memerlukan. 6.12.2. Capaian Kinerja Berbagai output sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa BPM telah menghasilkan berbagai produk khususnya dalam tiga tahun terakhir. Secara umum produk BPM dibagi atas dua kategori, yaitu: produk dalam bentuk fisik berupa dokumen, dan produk non fisik berupa hasil training atau pelatihan dan layanan lainnya.

102 | Pelayanan dan Fasilitas a. Produk aktivitas BPM dalam bentuk fisik berupa: 1. Kebijakan Akademik UNEJ dan SasaranMutu UNEJ sebagaimana tertuang dalam Renstra UNEJ tahun 2005-2010 dan 2010-2015; 2. Pedoman Mutu UNEJ berdasarkan ISO 9001 dan ISO 17025; 3. Prosedur Kerja atau SOP; 4. Pedoman Monev Internal Hibah di Lingkungan UNEJ; 5. Pedoman Audit Pembelajaran, 6. Pedoman Penilaian Program Studi di Lingkungan UNEJ; 7. Pedoman Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Unit Kerja NonFakultas; 8. Profil BPM; 9. Pedoman Evaluasi Kinerja Staf (belum disosialisasikan); 10. Pedoman Akreditasi PS; 11. Pedoman Pembukaan Program Studi Baru. b. Produk dalam bentuk non fisik berupa layanan internal berupa: 1. review dokumen SMM unit kerja, termasuk unit kerja yang mengusulkan sertifikasi ISO 9001 dan ISO 17025; 2. review atau desk evaluation laporan tengah tahun dan akhir tahun dan site visit atau audit lapang terhadap implementasi PHK (Program A2, IMHERE, BERMUTU, PGSD A, dan sebagainya); 3. review usulan prodi baru; 4. review laporan SE prodi; 5. review laporan SE unit kerja non fakultas; 6. review usulan akreditasi prodi; serta program layanan lain sebagai output BPM dalam bentuk training sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

6. 13. Bidang Studi Mata Kuliah Umum ( UPT BSMKU ) Universitas Jember 6.13.1. Visi, Misi dan Tujuan Sebagai pelaksana akademik di bidang pendidikan, UPT BSMKU UniversitasJember memiliki visi, misi dan tujuan. Visi UPT BSMKU adalah: “Menyelenggarakan pendidikan kepribadian, moral dan sosial secara profesional dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan dan

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 103 menghasilkan lulusan yang mampu serta ahli dalam memanajemen kepribadiannya sendiri serta mampu mengabdikan ilmunya untuk kesejahteraan umat manusia". Untuk mencapai visi UPT BSMKU mempunyai misi memaksimalkan harapan dan keinginan-keinginan seluruh pihak yang berkepentingan terhadap hasil kerja yang baik dari UPT BSMKU (Maximize Stakeholder's Value) dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian terpuji serta mempunyai kemampuan positif dalam masyarakat meliputi : 1. Kepuasan Mahasiswa dan Orang Tua Mahasiswa. 2. Kepuasan Masyarakat Pengguna Jasa lulusan Univeritas Jember. 3. Kepuasan Manajemen Fakultas – Universitas. 4. Kepuasan Dikti - Diknas (sesuai peraturan pemerintah). Berdasarkan visi dan misi tersebut, UPT BSMKU memiliki nilai kompetitif di bidang pengembangan kepribadian, pengembangan wawasan dan pemikiran berkenaan dengan kebudayaan, kemanusiaan, masyarakat dan lingkungan alam semesta agar daya tanggap, persepsi dapat ditingkatkan, diperhalus serta dipertajam melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, ISBD, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi, dan Pertanian Industrial yang berlandaskan etika moral Pembangunan Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai oleh UPT BSMKU sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan di atas adalah : 1. Menghasilkan lulusan dengan pribadi terpuji dan kompetitif untuk memasuki lapangan kerja mengisi jabatan yang tersedia di masyarakat maupun dalam menciptakan lapangan kerja sebagai wirausaha, untuk menuju puncak sebagai pemimpin masyarakat yang memiliki pribadi terpuji yang kuat. 2. Menghasilkan dan mengembangkan interdisiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yaitu lulusan yang mampu memimpin perubahan dalam menuju masyarakat cita-cita proklamasi dengan titik arah sub bidang studi Pendidikan Pancasila, Pendidikan

104 | Pelayanan dan Fasilitas Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, ISBD, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi, dan Pertanian Industrial. 3. Meningkatkan mutu akademik staf pengajar melalui pendidikanpelatihan berkesinambungan dan lanjutan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk penyempurnaan materi ajar. 4. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan lembagalembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan, pembentukan dan memahami sikap moral terpuji. 6.13.2. Sasaran Berdasarkan misi yang telah dirumuskan di atas, sasaran yang ingin dicapai UPT BSMKU Universitas Jember adalah : 1. Mengarahkan mahasiswa yang memiliki mental yang kuat dan berminat mendalami lebih jauh tentang pendidikan kepribadian menjadi manusia terpuji berjiwa Pancasila, berkeyakinan agama yang kuat sehingga siap mengembangkan kepribadiannya sendiri dan siap menjadi teladan bagi lingkungannya . 2. Membekali mahasiswa wawasan umum, luas dan dalam dengan basis mata kuliah kepribadian unggulan Universitas Jember. 3. Membuat lulusan memiliki kepribadian terpuji yang siap secara kompetitif memasuki lapangan kerja dalam dunia kerja dengan pilihan peluang memasuki jabatan sesuai disiplin ilmu lulusan maupun kerja secara mandiri menciptakan lapangan kerja sebagai wiraswasta. 4. Mendukung program prestasi Universitas Jember dalam akreditasi perguruan tinggi. 6.13.3. Tugas Pokok dan Fungsi UPT BSMKU Universitas Jember Berdasarkan SK Rektor Universitas Jember No: 7551 / PT.32.H / SK.D / ‘97., salah satu pasal menerangkan bahwa MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) yang semula berbentuk jurusan dan berada di FISIPOL telah berubah menjadi UPT BSMKU (Unit Pelaksana Teknis Bidang Studi Mata Kuliah Umum) dengan tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran MKU (matakuliah umum), mengembangkan sistem pendidikan & pengajaran, serta melakukan penelitian dan berada

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 105 di tingkat Universitas yang kegiatannya berada di bawah koordinasi Pembantu Rektor Bidang Akademik. UPT BSMKU melaksanakan perkuliahan dengan konsentrasi penanaman nilai-nilai dasar etika moral dan nasionalisme yang termaktub dalam Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yaitu: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa. Proses perkuliahan MKU juga mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni agar mampu beradaptasi dengan lingkungan dan menjadi pelopor perubahan di masyarakat. Hal tersebut termaktub dalam Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat : Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) dan Ilmu Kealaman Dasar (IKD). UPT BSMKU berfungsi untuk memberikan pelayanan akademis yang memadai dan mampu menciptakan atmosfir akademik yang kondusif agar secara signifikan mampu mendukung out put Universitas Jember berupa para lulusan yang profesional, kompetitif dan memiliki kepribadian serta mental yang baik. Selain itu, mampu menciptakan lulusan yang berpikir kritis, kreatif sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, estetis; memiliki apresiasi kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai, memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup secara arif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan internal manajemen yang memadai serta didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional dibidangnya masing-masing. Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran matakuliah umum, UPT BSMKU memiliki sejumlah dosen yang berasal dari dosendosen fakultas di Universitas Jember. Dosen-dosen yang tergabung di UPT BSMKU dengan kualifikasi S-3 berjumlah 6 orang (1 orang guru besar/ professor), S-2 berjumlah 33 orang dan S-1 berjumlah 8 orang.

106 | Pelayanan dan Fasilitas Pada Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010, UPT BSMKU mulai menyelenggarakan Kuliah Bersama Matakuliah Umum untuk 3 matakuliah yaitu Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Pada Semester Gasal Tahun Akademik 2012/2013, UPT BSMKU mendapatkan mandate dari Pembantu Rektor Bidang Akademik untuk memprogramkan Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan ke dalam Kuliah Bersama Matakuliah Umum. Adapun pendistribusian dosen dan jumlah mahasisawa serta jumlah kelas untuk Kuliah Bersama Matakuliah Umum mulai Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 sampai dengan Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013 adalah sebagai berikut:

No

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Tabel 6-2 Distribusi dosen dan mahasiswa pada matakuliah MKU Mata Kuliah dan Jumlah Mahasiswa Semester/ Jml Total Jml Pend. Mahasisw Tahun Pend. Pend. Kelas ISBD Kewargan Akade-mik a Pancasila Agama egaraan Genap 2009/2010 Gasal – 2010/2011 Genap – 2010/2011 Gasal – 2011/2012 Genap – 2011/2012 Gasal – 2012/2013 Genap – 2012/2013 Gasal – 2013/2014 Genap – 2013/2014

963

899

1704

-

3566

79

2349

3329

1095

-

6773

136

1505

927

1623

-

4055

87

3182

3684

1058

-

7924

154

1856

776

1282

-

3914

87

3982

4574

1070

2425

12051

192

1789

1037

1515

2416

6757

118

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 107 10. 11.

Gasal – 2013/2014 Genap – 2013/2014

Sumber : diolah dari Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Universitas Jember tahun 2009-2013

6.13.4. Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum. Latar Belakang. Sebagaimana diketahui UPT BSMKU Universitas Jember mengelola sejumlah matakuliah umum (MKU) yang bersifat Universiter (Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, ISBD, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Tekhnologi Informasi, dan Pertanian Industrial). Maksudnya semua mahasiswa Universitas Jember dalam menyelesaikan studinya akan menempuh sejumlah mata kuliah yang dikelola oleh UPT BSMKU. Mata kuliah tersebut relatif sama untuk semua mahasiswa dari berbagai jurusan atau program studi. Mengingat sifatnya yang relatif sama, maka pada dasarnya keikutsertaan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah umum tersebut tidak harus ditempuh di Fakultas, Program Studi atau Jurusannya masing-masing. Mereka bisa menempuhnya di berbagai jurusan atau program studi yang ada di lingkungan Universitas Jember. Apalagi kalau misalnya jadwal kuliah mata kuliah umum yang akan ditempuh oleh mahasiswa kebetulan berbenturan dengan mata kuliah lainnya; sementara jika salah satu mata kuliah yang sudah diprogramkan pada semester yang bersangkutan tidak ditempuhnya, maka jatah beban SKS yang sudah menjadi hak mahasiswa akan berkurang. Kadang-kadang ada juga fakultas tertentu yang menjadwal matakuliah umum hanya pada semester tertentu. Akibatnya apabila mahasiswa yang menempuh matakuliah umum tersebut tidak lulus dalam pada semester itu, jika ia bermaksud untuk mengulang atau mungkin memperbaiki nilainya, maka ia harus menunggu tahun depan. Hal-hal demikian ini sebenarnya tidak boleh terjadi, mengingat substansi mata kuliah umum seperti dikemukakan di atas adalah relatif sama. Apalagi sistem perkuliahan di Universitas Jember telah didukung oleh UPT Teknologi Informasi (UPT TI), maka keikutsertaan mahasiswa

108 | Pelayanan dan Fasilitas jurusan tertentu dalam menempuh matakuliah umum tidak akan menimbulkan masalah walaupun di kelas tersebut juga terdapat mahasiswa dari jurusan lain. Dasar pemikiran dimungkinkannya Kuliah Bersama, karena: Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah berkembang di Perguruan Tinggi mengkategorikan mata kuliah menjadi 5 kelompok. Pertama ada kelompok mata kuliah keterampilan dan keahlian (MKK), kedua, matakuliah keahlian berkarya (MKB), ketiga mata kuliah prilaku berkarya (MPB), keempat, mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), dan kelimanya matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). Mata kuliah kelompok pertama sampai dengan ketiga dikelola oleh fakultas dan jurusan/program studi. Di dalam kelompok ini terdapat sejumlah mata kuliah yang bersifat fakultair, artinya ada mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa dari berbagai jurusan/program studi yang ada di fakultas tersebut sebagai warna kompetensi fakultas. Dengan demikian, maka semua mahasiswa dari berbagai jurusan/program studi yang ada di fakultas tersebut wajib menempuhnya. Kelompok lain dalam kelompok mata kuliah pertama hingga ketiga yaitu adanya sejumlah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada jurusan/program studi sebagai warna kompetensi jurusan/program studi. Kelompok mata kuliah ini yang akan memberikan label kompetensi sebagai bidang keahlian mahasiswa pada jurusan yang ditekuninya. Kelompok mata kuliah ini tentu hanya diberlakukan untuk mahasiswa pada jurusan/ program studi yang bersangkutan, sehingga tidak mungkin ada mahasiswa dari jurusan/program studi lain menempuhnya, kecuali di jurusan/ program studinya sendiri. Sementara matakuliah yang termasuk kategori keempat dan kelima, dua-duanya di kelola oleh UPT BS-MKU Universitas Jember dan termasuk komponen mata kuliah umum (MKU). Mata kuliah umum ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Jember. Artinya seluruh mahasiswa Universitas Jember wajib menempuh mata kuliah umum (kecuali fakultas tertentu seperti disebutkan di atas), yang terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Pancasila (MPK), dan mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar serta Ilmu Kealaman Dasar

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 109 (MBB). Semua mata kuliah ini (MPK dan MBB) bersifat Universiter, sehingga sama untuk semua mahasiswa di Universitas Jember. Sejak Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 UPT BSMKU mendapatkan tambahan wewenang mengelola matakuliah Kewirausahaan, Pengantar Teknologi Informasi dan Ke-MIPA-an dan melaksanakan Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum serta melaksanakan proses belajar mengajar Matakuliah Pembentukan Kepribadian (MPK) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasayarakat (MBB) yaitu matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan ISBD, dengan total mahasiswa yang menempuh sejumlah 3566 mahasiswa dari seluruh Fakultas/ Program Studi di Universitas Jember. Sedangkan untuk matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, IKD, Filsafat Ilmu, Kewirausahaan, Pengantar Teknologi Informasi dan KeMIPA-an secara bertahap akan dimasukkan dalam Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum. Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2012/2013 matakuliah Ke-MIPAan diganti dengan matakuliah Pertanian Industrial dan matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan masuk dalam Program Kuliah Bersama Matakuliah Umum UPT BSMKU Universitas Jember dengan jumlah total mahasiswa yang menempuh matakuliah umum sejumlah lebih 12.000 mahasiswa dari seluruh Fakultas/ Program Studi di Universitas Jember Tujuan. Tujuan dari Kuliah Bersama Matakuliah Umum adalah : 1.

2. 3.

Menyamakan persepsi mahasiswa tentang pengembangan kepribadian dan keanekaragaman sosial budaya di masyarakat, hal ini sesuai dengan sifat matakuliah umum yang generalinterdisipliner education. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Memperlancar proses penyelesaian studi mahasiswa.

Manfaat. Dengan adanya Kuliah Bersama Matakuliah Umum UPT BSMKU Universitas Jember, manfaat yang didapat adalah :

110 | Pelayanan dan Fasilitas 1.

2.

3.

Meningkatnya kepuasan stakeholders pengguna jasa layanan UPT BSMKU, untuk mahasiswa, karena proses studi yang bisa dipersingkat, sedangkan untuk fakultas/ program studi di Universitas Jember, dapat berkonsentrasi dalam mengembangkan mahasiswa untuk keahlian khusus yang menjadi ciri khas fakultas/ program studi. Tersentralisasinya pembelajaran matakuiah umum pada Kuliah Bersama Matakuliah Umum dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sisi pembelajaran serta sisi finansial. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi kelas kecil (kurang dari 40 mahasiswa) dalam proses pembelajaran yang berakibat pada efisiensi finansial yang ditanggung oleh universitas. Dengan model Kuliah Bersama dimana dalam 1 (satu) kelas terdiri dari berbagai macam fakultas/ program studi, dapat mengurangi kesenjangan (bahkan mengeliminir potensi konflik) antara mahasiswa yang berbasiskan ilmu eksak dengan mahasiswa yang berbasiskan ilmu sosial, juga bermanfaat untuk menekan perasaan eksklusifistis fakultas/ program studi dari mahasiswa yang bersangkutan.

6. 14. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) RSGM didirikan pada tanggal 10 Desember 2005 yang dipelopori oleh Persatuan Orang Tua Mahasiswa (POMA) FKG yang pada awalnya bernama Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) Universitas Jember dikelolola oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan dipimpin oleh direktur RSGM. Pada bulan April 2005 PSKG berubah menjadi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan pengelolaannya diserahkan kepada FKG Universitas Jember. Pada tahun 2011 RSGM dirubah statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis melalui SK Rektor No. 9844/H25/OT.1/2011. Visi dan Misi RSGM Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan, RSGM mempunyai visi; ” Menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang berkualitas dan modern di Indonesia”.

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 111 Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi RSGM seperti berikut : 1. Menyediakan sarana bagi pelaksanaan pendidikan dan penelitian Ipteks kedokteran gigi secara berkelanjutan dalam menghadapi tantangan masa depan. 2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas, profesional, modern dan sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat. 3. Menyelenggarakan pelayanan rujukan tertinggi masalah kesehatan gigi dan mulut. 4. Berperan aktif dalam pembangunan kesehatan gigi dan mulut. 5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten untuk mendukung pengembangan sistem pelayanan kesehatangigi dan mulut serta memiliki jiwa wirausaha. 6. Menyelenggarakan riset terintegrasi untuk menghasilkan teknologi yang dapat mendukung pengembangan sistem pelayanan kesehatan secara umum dan gigi mulut yang berkelanjutan. 7. Meningkatkan daya saing semua produk pendidikan dan pelayanan dengan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terstruktur dan berkesinambung-an. 8. Melayani masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi yang masih terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Peranan RSGM Berdasarkan misi tersebut di atas, RSGM mempunyai peran: 1. Secara internal sebagai pelaksana dan pengemban Tri Darma RSGMP. 2. Secara eksternal sebagai pendukung usaha pembangunan di Indonesia, khususnya pembangunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui penyediaan sumber daya manusia yang kompeten dan pengembangan teknologi yang mendukung pengembangan sistem pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

112 | Pelayanan dan Fasilitas Fungsi RSGM – UNEJ mempunyai fungsi : 1. Pendidikan Sebagai sarana pendidikan di bidang kedokteran gigi jenjang diploma, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter gigi spesialis konsultan, magister, doktor dan pendidikan kedokteran gigi berkelanjutan. 2. Penelitian a. Pusat penelitian, pengkajian dan pengembangan ilmu kedokteran gigi. b. Pusat penapisan dan penerapan obat, bahan dan teknologi kedokteran gigi. 3. Pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat a. Merupakan sarana pelayanan medik dental primer, sekunder dan tersier; pelayanan penunjang; pelayanan rujukan; dan pelayanan gawat darurat kesehatan gigi dan mulut. b. Merupakan wadah pengembangan konsep pelayanan kedokteran gigi; c. Merupakan pusat unggulan pelayanan kedokteran gigi. Pelayanan Yang Tersedia 1. Pelayanan kedokteran gigi dasar / primer (pencegahan dan peningkatan): a. b. c. d. e. 2.

Konsultasi; Penyuluhan (Dental Hygiene Education); Kontrol plak dan scaling; Aplikasi Fluor; Fissure Sealant.

Pelayanan kedokteran gigi sekunder / spesialistik (rawat jalan, one day care) yang meliputi bidang : a. Prostodonsia;

Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) | 113 b. c. d. e. f. g.

Ortodonsia; Periodonsia; Pedodonsia; Konservasi / endodonsia; Bedah mulut; Penyakit mulut.

3.

Pelayanan penanggulangan kedaruratan di bidang kedokteran gigi dan mulut.

4.

Pelayanan tindakan pemulihan / recovery pasca operasi.

5.

Pelayanan penunjang : a. b. c. d.

Radiologi meliputi dental, panoramik / sepalometri; Laboratorium klinik ; Laboratorium teknik gigi, dan Farmasi / rumah obat (dalam persiapan).

BAB 7

PENINGKATAN SOFTSKILLS MAHASISWA

Soft skill merupakan seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori yaitu intrapersonal skill (ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri) dan interpersonal skill (ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain). Keahlian soft skill yang dimiliki seorang mahasiswa dapat menjadi bekal atau menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk berkreativitas. Apalagi, tantangan era globalisasi persaingan semakin tinggi. Peningkatan soft skill didasarkan pada kebijakan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa: (1)Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan (2) Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, jujur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Pola Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi menjelaskan bahwa pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sementara itu, pengembangan bidang kemahasiswaan UNEJ dalam Rencana Strategis 2011-2015 terdapat dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan kegiatan mahasiswa yaitu (1) Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang soft skill, bakat, minat, penalaran dan pengabdian kepada masyarakat. Program dan kegiatan peningkatan soft skill mahasiswa UNEJ didesain untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar dapat memiliki intrapersonal skill dan interpersonal skill yang benar-benar digunakan dalam meningatkan daya saing lulusan di pasar kerja. Peningkatan soft skill

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 115 bagi mahasiswa terintegrasi dalam kurikulum pendidikan, namun demikian implementasinya belum cukup optimal sehingga pelaksanaannya harus dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan ekstrakurikuler. Wujud kegiatan tersebut terwadahi bagi mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan. Untuk mendukung program tersebut, mahasiswa perlu dibekali dengan beberapa pelatihan yang dapat difasilitasi di dalam kampus.

7. 1.

Perlunya Menanamkan Pendidikan Soft Skill

Pembelajaran di perguruan tinggi perlu menanamkan pendidikan softskill yang tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi dengan orang lain. Soft skills memiliki banyak manfaat, misalnya pengembangan karir serta etika profesional. Dari sisi kompetensi soft skills memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total, efektivitas institusional dan sinergi inovasi. Esensi soft skills adalah kesempatan. Mahasiswa memerlukan soft skills untuk membuka dan memanfaatkan kesempatan tersebut. Sukses di dalam sebuah pekerjaan tidak hanya bergantung kepada rasio dan logika individu tetapi juga kapasitas kemanusiannya. Kemampuan yang dimiliki manusia dapat diibaratkan sebagai Gunung Es (Ice Berg), yang nampak di luar permukaan air adalah kemampuan hard skill / Technical Skill, sedangkan kemampuan yang berada di bawah permukaan air dan memiliki porsi yang paling besar ialah kemampuan soft skill. Soft skill merupakan kemampuan yang tidak tampak dan seringkali berhubungan dengan emosi manusia. Banyak ditemukan hasil penelitian yang menunjukkan kesuksesan individu dalam bekerja dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian individu. Penelitian kemudian mengarah pada pertanyaan karakteristik kepribadian seperti apakah yang mendukung kesuksesan dalam bekerja. Dari banyak teori kepribadian, diantaranya teori kepribadian lima faktor (five factors personality) yang banyak dipakai untuk meninjau kesuksesan dalam bekerja. Lima faktor kepribadian tersebut merupakan gambaran mengenai karakteristik khas individu yang unik dan relatif stabil. Lima faktor tersebut antara lain :

116 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 1. Ketahanan Pribadi (conscientiousness). Ketahanan pribadi ini ditunjukkan dengan karakter gigih, sistematis, pantang menyerah, motivasi tinggi dan tahan terhadap beban pekerjaan. 2. Ekstraversi (extraversion). Tipe kepribadian ini ditandai dengan keterampilan membina hubungan dan komunikasi yang efektif, pandai bergaul, bekerja sama, aktif, mengutamakan kerjasama, atraktif dan asertif (terbuka). 3. Keramahan (agreableness). Tipe ini ditandai dengan sikap ramah, rendah hati, tidak mau menunjukkan kelebihannya, mudah simpati, hangat, dapat dipercaya dan sopan. 4. Emosi Stabil (emotion stability). Tipe ini ditandai dengan sikap yang tenang, tidak mudah cemas dan tertekan, mudah menerima, tidak mudah marah dan percaya diri. 5. Keterbukaan terhadap pengalaman (openess). Individu dengan tipe ini memiliki daya pikir yang imajinatif, menyukai tantangan, anti kemapanan, kreatif, kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Soft skills memiliki banyak variasi yang di dalamnya termuat elemenelemen. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis soft skills yang terkait dengan kesuksesan dalam dunia kerja berdasarkan dari hasil-hasil penelitian. 1. Kecerdasan Emosi. Melalui penelitian yang intensif Goleman (1998) menemukan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain. Keterampilan tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi. Terminologi kecerdasan Emosi diperkenalkan pertama kali oleh Salovey dan Mayer untuk menyatakan kualitas-kualitas seseorang, seperti kemampuan memahami perasaan orang lain, empati, dan pengaturan emosi untuk meningkatkan kualitas hidup (Gibbs, 1995). Kecerdasan emosi juga meliputi sejumlah keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 117 sendiri dan orang lain; dan kemampuan mengelola perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup. 2. Gaya Hidup Sehat. Marchand dkk (2005) menemukan bahwa uang jutaan dolar terbuang oleh institusi dan masyarakat karena faktor minimnya produktivitas, pelayanan kesehatan, kecelakaan kerja dan pegawai yang absen dalam bekerja. Pendukung utama dari sekian indikator tersebut adalah gaya hidup individu yang tidak sehat. University of Central Florida memasukkan tema gaya hidup sehat ini sebagai target pengembangan soft skills bagi mahasiswa mereka. Topik yang diangkat dalam pengembangannya memuat nutrisi, manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan, fleksibiltas dan konsep diri yang sehat yang mempengaruhi tingginya partisipasi dalam komunitas. 3. Komunikasi Efektif. Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan bahwa banyak kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja diakibatkan rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain keterampilan komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak langsung juga ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang kemudian dilanjutkan pengaruhnya ke kesuksesan. Soft skills memuat banyak jenis dan variasi. Institusi perlu menetapkan terlebih dahulu jenis soft skills yang dikembangkan. Eksplorasi hasil penelitian dan masukan dari alumni atau pakar dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk memilih soft skills mana yang akan ditingkatkan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengguna lulusan menuntut mahasiswa harus mempunyai keterampilan yang dimasukkan dalam kategori `soft skills` antara lain : 1. interpersonal skills (integritas, kedisiplinan, jujur, inisiatif, motivasi, etika); 2. team spirit (kerja sama dalam tim, kepemimpinan, komitmen); 3. social grace (mendengarkan, tangguh, fleksibel,komunikasi lisan); 4. business etiquette (etika bisnis); 5. negotiation skills (berargumentasi logis);

118 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 6. behaviour traits (sikap, motivasi, bekerja sama, menghargai orang lain, dll). Agar tuntutan pengguna lulusan dapat dipenuhi maka dalam mengenyam pendidikan di perguruan tinggi mahasiswa juga harus aktif dalam pengembangan pendidikan soft skill melelalui kegiatan yang ada di dalam atau di luar kampus.

7. 2.

Pendidikan Soft Skill di Universitas Jember

Soft skill dapat membuat mahasiswa memiliki daya saing yang tinggi dan tidak hanya kompeten di bidangnya sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja nantinya dan masyarakat . Karena itu, perguruan tinggi juga harus mengembangkan pendidikan soft skill baik langsung melalui kegiatan kurikuler, intra kurikuler maupun ekstra kurikuler, di dalam kampus maupun di luar kampus. Pendidikan soft skill di perguruan tinggi sebenarnya sudah ditanamkan secara tidak langsung dalam kegiatan perkuliahan, hal ini dapat dilihat dalam model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, diskusi, tugas kelompok, praktek kerja dan kegiatan praktikum yang pada umumnya juga berkelompok. Keberadaan asrama mahasiswa di dalam lingkungan kampus juga menjadi sesuatu yang penting, mahasiswa tidak lagi hanya tahu sebatas kampus ke rumah atau sebaliknya, tetapi juga berinteraksi di luar jam-jam perkuliahan di kelas. Sehingga asrama menjadi tempat pendidikan soft skill. Pendidikan soft skill yang dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler merupakan wadah paling utama, baik yang di lingkungan kampus maupun di luar kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan (dimana seorang mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelolah suatu masyarakat), unit kegiatan mahasiswa (mahasiswa berlatih untuk bekerjasama dengan orang lain, tempat berlatih mengendalikan ego, karena setiap anggota memiliki peran yang sama-sama penting dan lain-lain). Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) serta Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA) merupakan kegiatan pengenalan dan pendidikan soft skill yang pertama kali diberikan dalam

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 119 bentuk kegiatan. Pendidikan soft skill lain yang dikemas dalam bentuk kegiatan antara lain: 1. Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM); 2. Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM); 3. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW); 4. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah; 5. Pelatihan Pengembangan Kepribadian, dan kegiatan lainnya. 7.2.1.

Kegiatan LKMM

7.2.1.1. Dasar LKMM adalah sebagai berikut. 1. 2.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pola Pengembangan Kemahasiswaan (POLBANGMAWA). Tahun 2006.

7.2.1.2. Tujuan Tujuan LKMM dijabarkan sebagai berikut. 1. Mahasiswa memiliki keterampilan manajemen yang sepadan dengan tingkat tanggung jawabnya masing-masing. 2. Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab, sikap mandiri, dan sifat-sifat kewiraswastaan karena kemampuannya berorganisasi. 3. Mahasiswa memiliki dan mampu mengembangkan sikap yang berorientasi pada prestasi dan pencapaian hasil yang sebaik mungkin. 4. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara ilmiah dalam praktek berorganisasi. 5. Sebagai generasi penerus, mahasiswa mampu menerapkan kesadarannya bernegara dan kecintaannya pada bangsa dan negara dalam berorganisasi. 7.2.1.3. Sistem Penahapan Pelaksanaan LKMM dilakukan menggunakan sistem empat tahap yang masing-masing disebut “tingkat”. Tingkat-tingkat itu adalah: Tingkat Pra-Dasar, Tingkat Dasar, Tingkat Menengah, dan Tingkat Lanjutan.

120 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 1. LKKM Tingkat Pra-Dasar Peserta LKMM Tingkat Pra-Dasar diberi metode pelatihan berupa pemberian keterampilan dasar dalam rangka membekali mahasiswa baru mencari jati diri agar mahasiswa memiliki dasar-dasar untuk bertindak mandiri. Harapannya LKMM Pra-Dasar ini menjadi batu loncatan bagi mahasiswa baru dalam menjalani perubahan kehidupan baru mereka dari seorang siswa menjadi mahasiswa yang mengembangkan sifat kritis dan ilmiah serta mengetahui dasar-dasar manajemen dan organisasi kemahasiswaan. Kurikulum LKMM Pra-Dasar ditunjukan dalam tabel berikut: MODUL / MATERI 1. Sifat Kritis

TOPIK / KEGIATAN 1. Persepsi 2.Kesalahan Berpikir

2. Ketrampilan Berkomunikasi

1. Mendengar Aktif 2. Berbicara Efektif

3. Pola Berpikir Prestatif

1.Dasar Konsep AKU 2. Sasaran, Resiko dan Kosekuensi

4.Pengenalan dan Pengembangan diri

1. Pengenalan Diri 2. Pengembangan Diri

2. LKMM Tingkat Dasar Peserta LKMM Tingkat Dasar diberikan metode pelatihan berupa pemberian keterampilan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan dengan perencanaan dan sistematika yang baik. Kurikulum LKMM Tingkat Dasar ditunjukan dalam tabel berikut: MODUL / MATERI TOPIK / KEGIATAN 1. Perumusan gagasan awal 1. Analisis kondisi lingkungan 2. Perumusan gagasan awal

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 121 2. Penjabaran rencana kerja dan 1. Tolok ukur keberhasilan kepanitiaan 2. Perencanaan jadwal kerja 3. Pengorganisasian kegiatan / kepanitiaan 4. Komunikasi antar unit kerja 5. Penjabaran gagasan awal 3. Administrasi kesekretariatan 1. Administrasi kesekretariatan 2. Administrasi keuangan 4. Teknik pengendalian motivasi 1. Hakikat motivasi 2. Pengambilan keputusan 3. Pengendalian konflik 5. Pengembangan program kerja 1. Teknik penyusunan usulan kegiatan 2. Penyempurnaan usulan kegiatan

3. LKMM Tingkat Menengah Peserta LKMM Tingkat Menengah utamanya diberikan metode pelatihan berupa pemberian keterampilan yang disertai dengan metode pelatihan berpikir secara ilmiah yang diterapkan pada pemecahan masalah dalam berorganisasi. Dari pelatihan ini, mahasiswa diharapkan memiliki dasar-dasar untuk dapat bertindak secara wiraswasta dan mampu mengkoordinasi atau memimpin suatu tim kerja. Kurikulum LKMM Tingkat Menengah ditunjukan dalam tabel berikut: Modul / Materi 1. Pengembangan wawasan

Topik / Kegiatan 1. 2. 3. 4.

Etika diskusi ilmiah Gaya kerja Topik pilihan I Topik pilihan II

122 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 2. Pengembangan sikap dan ketrampilan

1. 2. 3. 4. 5.

Hakikat organisasi Klasifikasi masalah organisasi Pengukuran kinerja organisasi Perumusan masalah Penyusunan rencana pengembangan organisasi

4. LKMM Tingkat Lanjut Peserta LKMM Tingkat Menengah utamanya diberikan metode pelatihan yang berupa diskusi. Dari pelatihan ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola opini publik (wacana) yang dibutuhkan untuk turut berperan dalam pembangunan nasional. Kurikulum LKMM Tingkat Menengah ditunjukan dalam tabel berikut: Topik Bahasan

Sub Topik Bahasan

1. Nasionalisme dan globalisasi

1. Sejarah perkembangan bangsa-bangsa 2. Interdependensi dan pembagian peran 3. Heterogenitas dan kemungkinan konflik horizontal 4. Mutual trust

2. Nilai dan Visi masa depan

1. Demokrasi 2. Humanitas 3. Hak asasi manusia

7.2.1.4. Metode Metode yang digunakan dalam LKMM ini hakikatnya untuk membantu mahasiswa agar kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan latihan ditinjau dari segi kognitif, psikomotor, dan afektif. LKMM merupakan pelatihan yang bertujuan memberikan kemampuan (Competency based Training). Pelatihan dilakukan dengan memberikan tugas-tugas tertentu kemudian mendiskusikannya dan menarik kesimpulan dari diskusi itu. Pengalaman yang dilaluinya dalam melaksanakan tugas-

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 123 tugas itu menjadi pengalaman belajar guna melakukan keterampilanketerampilan tertentu. Selama melaksanakan tugas-tugas dalam latihan, mahasiswa didampingi oleh para pemandu yang akan mengarahkan baik dalam pengambilan kesimpulan, maupun penerapan kesimpulan-kesimpulan. Dengan demikian, mahasiswa dibantu dalam setiap langkah untuk menguasai suatu kemampuan tertentu. Jenis metode yang umumnya dipergunakan dalam LKMM sejumlah lima, yaitu: (1) metode penguasaan keterampilan (2) metode penyampaian pengetahuan (3) metode penumbuhan kesadaran dan motivasi (4) metode penumbuhan sikap (5) metode pengembangan kemampuan evaluasi (termasuk evaluasi diri) Kegiatan yang dilakukan dalam penerapan metode dalam pelatihan, adalah sebagai berikut. (1) Kegiatan memahami konsep-konsep dan pandangan, yang biasanya dilakukan dalam bentuk pertemuan kelas. (2) Kegiatan pendalaman materi dan kerja kelompok yang dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok. (3) Kegiatan kunjungan lapangan atau perpustakaan sebagai latihan kepekaan terhadap lingkungan, yang biasanya diikuti dengan pembuatan laporan. (4) Kegiatan simulasi, seminar, studi kasus, praktek kerja, dan penugasan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun berkelompok, yang diikuti dengan pembuatan laporan. 7.2.1.5. Pemandu dan Penceramah A. Pemandu Pemandu merupakan istilah untuk pengajar yang diharapkan berperan lebih baik sebagai pembimbing dan manajer di dalam pelaksanaan latihan daripada menggurui atau memberikan ceramah. Terdapat tiga jenis pemandu yang masing-masing mempunyai peranan berbeda-beda. 1) Koordinator Pemandu Koordinator pemandu adalah seseorang yang bertanggung jawab penuh atas jalannya acara pelatihan, tetapi bukan mengurusi segi administrasi pelatihan melainkan segi substansinya.

124 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 2)

3)

Fasilitator Fasilitator adalah anggota tim pemandu yang bertugas mengatur jalannya latihan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan, sehingga proses pelatihan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Asisten Fasilitator Asisten fasilitator adalah anggota tim pemandu yang bertugas membantu fasilitator dalam setiap pertemuan/modul.

B. Penceramah Penceramah adalah seseorang yang dimintakan memberikan uraian/penjelasan suatu topik yang merupakan bidang kompetensinya. Seorang penceramah hanya bertanggung jawab menyampaikan ceramahnya pada sesi yang bersangkutan. 7.2.1.6. Kegiatan Pasca Pelatihan Kegiatan Pasca Pelatihan (KPP) bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dalam LKMM dalam kegiatan sebenarnya di kampus. Mahasiswa yang mengikuti KPP dibimbing oleh sebuah Tim Konsultasi Manajemen Mahasiswa (TKMM). Tugas TKMM adalah: (1) memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta dalam melaksanakan KPP; (2) memantau KPP; (3) memberikan laporan dan saran kepada pejabat atasannya. KPP terdiri atas tiga tingkat, yaitu: (1) Tingkat Dasar (40 jam atau paling lama 6 bulan); (2) Tingkat Menengah (100 jam atau paling lama 4 bulan); (3) Tingkat Lanjutan (100 jam atau paling lama 4 bulan). KPP dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: (1) meneruskan/menyelesaikan penulisan usulan kegiatan yang dimulai pada tahap akhir LKMM; (2) melaksanakan kerja lapangan sesuai dengan usulan kegiatan; (3) melaporkan kegiatan kerja lapangan secara tertulis. Seluruh kegiatan KPP dilakasanakan di bawah bimbingan dan konsultasi TKMM yang menyesuaikannya dengan kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi/fakultas masing-masing peserta.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 125 7.2.1.7. Penyelenggaraan LKMM Tingkat Pra-Dasar UNEJ sejak Tahun Akademik 2010/2011 secara rutin menyelenggarakan LKMM Tingkat Pra-Dasar bagi semua mahasiswa baru, di samping LKMM Tingkat Dasar bagi mahasiswa aktivis ormawa utusan dari fakultas-fakultas. Sasaran LKMM tingkat Pra-Dasar adalah agar setelah menyelenggarakan LKMM mahasiwa diharapkan mampu untuk : (1) mengetahui dasar-dasar manajemen dan organisasi kemahasiswaan, (2) mengembangkan sifat kritis untuk memahami, menjelaskan, dan memecahkan suatu masalah, (3) memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan lingkungan khususnya dan masyarakat pada umumnya, (4) dapat mengambil sikap dalam pola berpikir prestatif. (5) memahami dan mengenali baik potensi maupun kelemahan/ kekurangannya, (6) memahami bahwa dirinya harus belajar lebih aktif dan mandiri, (7) menerima umpan balik dari orang lain, (8) mengembangkan wawasan dan sikap ilmiah dalam menghadapi permasalahan diri dan lingkungannya. LKMM juga bertujuan untuk membina sikap yang sejalan dengan “tata krama” yang berlaku dalam lingkungan sosial setempat dan semangat nasionalisme yang berlandaskan pada patriotisme.Peserta LKMM Tingkat Pra-Dasar adalah mahasiswa baru yang terdaftar dan tidak kehilangan haknya sebagai mahasiswa pada fakultas penyelenggara. Kurikulum membutuhkan waktu 17,5 jam dan terdiri atas 5 modul. Bila perlu, waktu pelatihan dapat ditambah untuk menampung hal-hal lain yang dianggap penting oleh penyelenggara. Modul/materi kurikulum terdiri atas 1) Dasar-Dasar Manajemen dan Organisasi Kemahasiswaan; 2) Sifat Kritis; 3) Keterampilan Berkomunikasi; 4) Pola Berpikir Prestatif; 5) Pengenalan dan Pengembangan Diri. 7.2.1.8. Materi LKMM Pra-Dasar Materi-materinya sebagai berikut. 1. 1.1.

SIFAT KRITIS Persepsi Diri

126 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Teguran dari atasan merupakan suatu hal yang sering terjadi di satu lingkungan kerja, permasalahannya terkadang seseorang pada saat ditegur oleh atasannya lebih banyak berprasangka pada orang lain sehingga tindakan yang bersangkutan adalah menyalahkan orang lain ketika ditegur atasannya. Teguran dapat dikatakan sebagai kritik dari atasan terhadap bawahannya karena kekurangpuasan atasan terhadap hasil kerja bawahan. Di sini akan dibahas dari segi aspek psikologis seseorang dengan mengutip beberapa tulisan yang ada. Secara psikologis apabila seseorang ditegur atau dikritisi oleh orang lain akan menimbulkan sikap berikut ini. 1) Sikap apriori terhadap kritik Masalah yang menarik berkaitan dengan sikap adalah bahwa sikap mempengaruhi bagaimana seseorang berhubungan, memandang, dan menunjukkan tingkah laku tertentu terhadap sesuatu. Ada yang menyebut sikap sebagai suatu predisposisi yang relatif stabil dan bertahan untuk berprilaku atau bereaksi dengan satu cara tertentu terhadap orang, objek, institusi atau permasalahan. Adapun yang memandang sikap sebagai kecenderungan untuk bereaksi positif (menerima) atau negatif (menolak) suatu objek, didasarkan penilaian apakah objek tersebut berharga bagi dirinya atau tidak. Menurut yang lain dalam sikap positif terdapat kecenderungan tindakan mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Sementara itu sikap negatif ditandai dengan kecenderungan menjauhi dan membenci. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa sikap negatif berawal dari penilaian kita terhadap kritik. Kita terlanjur memandang kritik sebagai sebuah stimulus atau rangsangan yang dapat mengancam eksistensi diri. Kritik seringkali dinilai sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat, menyebalkan serta menyebabkan telinga panas dan hati sesak. Predisposisi negatif terhadap kritik dapat ditunjukkan dengan tindakan yang mencerminkan upaya pembelaan diri secara kurang proposional, semisal mencari kambing hitam, kemarahan, atau memusuhi (perubahan sikap) terhadap orang yang memberi kritik. 2) Isyarat buruk Kondisi ini tidak mengenakkan bagi kedua belah pihak. Selain dapat merusak suasana 'nyaman', penunjukan sikap negatif terhadap kritik membuat pola interaksi dan komunikasi menjadi kurang sehat. Kita cenderung takut dan enggan berinteraksi dengan orang yang suka memberikan kritik. Ada beberapa kerugian yang akan kita alami manakala

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 127 sikap apriori terhadap kritik selalu dipelihara hingga berkembang menjadi sebuah budaya, seperti berikut ini.. a. Kita cenderung menutup mata terhadap kelemahan dan kekurangan kita. Bersikap negatif berarti kita menganggap diri selalu benar. b. Dengan bersikap negatif, kita telah melewatkan kesempatan emas untuk melakukan proses intropeksi diri. Hadirnya kritik selalu dihadapkan dengan upaya pembelaan dan pembenaran diri. Ini tentu saja menyulitkan kita untuk melakukan 'penelanjangan' diri. c. Kita akan membebani hati dengan prasangka buruk pada orang lain. Kita menganggap orang lain telah begitu tega membongkar dan menunjukkan kelemahan diri yang selama ini sadar atau tidak telah kita simpan rapat-rapat. d. Bersikap negatif terhadap kritik merupakan lahan subur bagi berkembangnya penyakit sombong, takabur, dan bangga diri sekaligus sebagai indikasi bahwa kita belum 'mengenali diri sendiri'. 3) Sikap dapat berubah Teori psikologi menyebutkan bahwa di dalam sikap terdapat komponen kognitif, afektif,dan konatif. Kognitif berhubungan dengan keyakinan,ide dan konsep. Afektif menyangkut kehidupan emosional individu dihubungkan dengan objek psikologisnya, sedangkan konatif merupakan kecenderungan individu untuk bertingkah laku tertentu. Dengan kata lain, sikap yang ditunjukkan seseorang bergantung pada jalan pikiran dan perasaan individu terhadap situasi tertentu. Jalinan pikiran dan perasaan tersebut dimunculkan dalam bentuk tingkah laku positif 'menerima' atau negatif 'menolak' Ketika menerima lontaran kritik, jalan pikiran seseorang menangkap sebagai sinyal bahaya. Otomatis, perasaannya menjadi kalut dan panik. Wajarlah bila tingkah laku yang muncul adalah upaya pembelaan diri. Ada yang berpendapat bahwa sikap bukanlah bawaan sejak lahir tetapi dapat dibentuk melalui berbagai cara, sehingga meskipun realita menunjukkan bahwa kebanyakan kita terbiasa bereaksi negatif ketika menerima kritik, bukan berarti sikap apriori adalah sikap yang 'laten' dan dari 'sononya'. Adapun yang berpendapat bahwa pertambahan usia, perkembangan intelegensi dan pengalaman hidup seseorang dapat mempengaruhi pembentukan sikap terhadap banyak hal, termasuk terhadap kritik.

128 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Lester D.Crow menyoroti masalah hubungan interen yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri individu sebagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap positive thinking Apa yang harus kita lakukan untuk mengubah sikap negatif?. Yang harus kita perhatikan adalah membenahi faktor internal, sebelum mengharapkan adanya perubahan faktor eksternal. Dengan kata lain, kita harus siap melakukan reformasi terhadap struktur, kognitif, afektif, dan konatif sebagai komponen pembentukan sikap, sebagai berikut. a. Menanamkan pemahaman konsep dalam diri bahwa kritik bukan ancaman, tapi justru sebuah stimulus atau rangsangan untuk melakukan proses perbaikan diri. Kritik pada dasarnya adalah nasehat. Nasehat itu pada hakikatnya adalah ungkapan 'kasih sayang' seseorang pada diri kita dengan maksud memberikan upaya perbaikan, sehingga kita bisa menganggap kehadiran kritik sebagai sarana yang dapat membantu akselerasi pembentukan kepribadian yang baik.(qs 51:55). b. Menumbuhkan suasana psikologis yang sehat dalam menerima kritik. Hadapi kritik dengan lapang dada, penuh kemakluman, dan senyum keikhlasan. Sikap seperti itu membuat kita lebih 'nyaman' dan dapat mengendalikan upaya pembelaan atau pertahanan diri yang tidak proposional.bahkan akan membuat kita 'siap' menghadapi sebuah kecaman pedas. c. Menunjukkan sikap tawadhu (rendah hati) dalam menghadapi orang yang melontarkan kritik. Ini dapat dilakukan dengan cara mendengarkan penuh perhatian, tidak memotong pembicaraannya karena tergesa ingin memakai hak jawab dan tidak menunjukkan sikap meremehkan atau tidak peduli. d. Menindaklanjuti kritik dengan melakukan intropeksi. Melalui intropeksi yang distimulusi oleh kritik membuat kita menjadikan diri sebagai telaah, bukan orang lain. Pada percakapan nova dan dina, maka nova akan mengkaji sikap dan prilaku apa yang telah melahirkan kritik dari atasannya. Bukan memikirkan mengapa atasannya menegur seperti itu. Berpikir yang terpusat pada diri akan melahirkan sikap objektif dan akan menutup peluang munculnya rasa tidak suka bahkan keinginan membalas 'dendam' di lain kesempatan. Dari uraian tersebut, sebenarnya apabila kita mau melakukan intropeksi diri apabila ditegur atasan, maka tidak akan menimbulkan purbasangka yang tidak baik dari orang lain, kita harus mulai dengan intropeksi diri dan berpikir positif apabila ditegur atasan kita.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 129 1.2.

Kesalahan-kesalahan Berpikir Apakah saat ini kita sedang ber-fallacy? Apa itu fallacy? Fallacy berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti ‘sesat pikir’. Fallacy didefinisikan secara akademis sebagai kerancuan pikir yang diakibatkan oleh ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Ia juga bisa diterjemahkan dalam bahasa sederhana dengan ‘ngawur’. Ada dua pelaku fallacy, yaitu Sofisme dan Paralogisme. Sofisme adalah sesat pikir yang sengaja dilakukan untuk menyesatkan orang lain, padahal si pemuka pendapat sendiri tidak sesat. Paralogisme adalah pelaku sesat pikir yang tidak menyadari akan sesat pikir yang dilakukannya. Fallacy sangat efektif dan manjur untuk melakukan sejumlah aksi amoral, seperti mengubah opini publik, memutar balik fakta, pembodohan publik, provokasi sektarian, pembunuhan karakter, memecah belah, menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan dengan janji palsu. Begitu banyak manusia yang terjebak dalam lumpur fallacy, sehingga diperlukan sebuah aturan baku yang dapat memandunya agar tidak terperosok dalam sesat pikir yang berakibat buruk terhadap pandangan dunianya. Seseorang yang berpikir tapi tidak mengikuti aturannya, terlihat seperti berpikir benar dan bahkan bias mempengaruhi orang lain yang juga tidak mengikuti aturan berpikir yang benar. Karena itu, al-Quran sering kali mencela bahwa ‘sebagian besar manusia tidak berakal’, ‘tidak berpikir’, dan sejenisnya. Seringkali kita ditipu mentah-mentah, oleh karena adanya pengacauan intelektual dengan cara yang halus. Kesalahan-kesalahan dalam berpikir (Intellectual cul-de-sac) ada enam macam yaitu: 1. Fallacy of Dramatic Instance Fallacy of dramatic instance (FoDI) berawal dari kecenderungan orang untuk melakukan over generalization, yaitu, penggunaan satu dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general/umum. Fallacy of Dramatic Instance adalah kata lain untuk over-generalization, menggunakan satu dua kasus untuk mendukung sebuah pernyataan yang berlaku umum. Sebagai contoh, seseorang bertemu dengan orang Sunda ternyata orangnya suka humor. Kemudian ia ketemu lagi dengan orang Sunda kedua yang juga senang bercanda, terus ia menyimpulkan bahwa orang Sunda itu tukang bercanda. 2. Fallacy of Retrospective Determinism

130 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Untuk menjelaskan kebiasaan orang yang menganggap masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat dari sejarah yang cukup panjang. Contoh mengenai pelacuran, dalam perkataan “Sepanjang sejarah pelacuran itu ada dan tidak bisa dibasmi. Oleh karena itu, kita seharusnya tidak melarangnya, akan tetapi melokalisasikannya”. Cara berpikir ini menggunakan acuan kembali ke belakang (restropective=melihat ke belakang). Cara mengaturnya dengan menggunakan management of conflict. 3. Post Hoc Ergo Propter Hoc Istilah ini berasal dari bahasa Latin post artinya sesudah; hoc artinya demikian; propter artinya demikian. Singkatnya: sesudah itu – karena itu – oleh sebab itu. Jadi ada urutan temporal. Misalnya: si X datang sesudah si Y. maka si X dianggap sebagai sebab dan si Y sebagai akibat. Misalnya: membuat surat untuk seseorang yang Anda cintai dengan menggunakan pulpen Z, dan kemudian pulpen ini Anda gunakan untuk ujian, dan Anda lulus. Tidak lama kemudian, orang tua Anda mengirimkan uang pada Anda maka Anda akan sangat mencintai pulpen itu, karena menurut Anda. “ ini bukan sembarang pulpen!” dan “Pulpen ini mengandung keberuntungan” 4. Argumen of Verecundiam Berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun otoritas itu tidak relevan atau ambigu. Otoritas itu sesuatu atau seseorang yang sudah diterima kebenarannya secara mutlak, seperti Al Quran dan Rasulullah. Apabila si A menyatakan ayat sekian dari surah sekian dalam Al Quran menjelaskan definisi perjuangan qur’ani, maka sebenarnya si A tadi telah melakukan kesalahan berpikir, karena ayat tersebut bisa ditafsirkan secara berlainan oleh orang lain. Cara menanggulanginya yaitu menambahkan frasa “menurut saya”. Seringkali orang pertama memaksa lawan bicara untuk diam, tidak membantah, bahkan mengkafirkan yang membantah (dengan alasan membantah Al Quran itu sendiri). Padahal, seandainya lawan ingin membantah, maka yang dibantah bukan Al Quran, melainkan penggunaan otoritas Al Quran yang ditafsirkan oleh orang pertama. 5. Fallacy of Composition

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 131 Al Quran memperingatkan agar ada segolongan di antara kita yang mempelajari agama dan tidak ikut berperang. Hal ini untuk menghindari Fallacy of composition. Misalnya: ada orang yang beragama dengan baik, ia terkenal sebagai sarjana yang baik dan beramal saleh. Ia memusatkan belajar agama sejak kecil sampai dia menjadi ulama. Ia berjuang untuk Islam dan menjadi ulama yang baik. Kesimpulannya, ‘kalau begitu semua orang harus dicetak seperti dia”. Padahal repot juga kalau semua menjadi ulama. 6. Circular Reasoning Artinya pikiran yang berputar-putar; menggunakan konklusi (kesimpulan) untuk mendukung yang digunakan lagi untuk menuju konklusi semula. Contoh “apabila organisasinya dikembangkan dengan baik, maka program transmigrasi akan berjalan dengan lancar” ketika ditanya “apa buktinya bahwa organisasi itu berjalan dengan lancar”. Jawabannya “kalau programnya lancar’, kalau ditanya lagi “ kalau programnya lancar, apa artinya?” , dijawab artinya “pengembangan organisasinya baik” . inilah yang disebut circular reasoning. Hal ini sama dengan “apabila seorang manusia perempuan, maka dia pasti wanita” 2.

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI Keterampilan berkomunikasi mencakup mendengar dan berbicara secara efektif yang akan diuraikan berikut ini. 2.1.

Mendengar secara Efektif Aktif, mendengar efektif, merupakan kebiasaan sebagaimana dasar dari komunikasi aktif. Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang Anda dengarkan, meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan tujuan untuk mengerti apa yang ia katakan. Sebagai pendengar, Anda mungkin harus mengulang kembali dengan kata-kata Anda sendiri, apa yang mereka katakan tentang kepuasan mereka. Ini tidak berarti Anda setuju, tetapi cenderung pada mengerti apa yang mereka katakana. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Lingkaran pusat kepemimpinan adalah komunikasi. Komunikasi merupakan seni atau cara untuk menyampaikan sesuatu, agar orang lain memahami kita. ”Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk

132 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) berkomunikasi” (Stephen R. Covey). Dalam memecahkan masalah bawahan, kita cenderung untuk menyerbu masuk untuk memperbaiki segala sesuatu dengan nasihat yang baik. Tetapi seringkali kita mengalami kegagalan, terutama kegagalan dalam meluangkan waktu untuk mendiagnosis masalah untuk benar-benar mengerti secara mendalam masalahnya terlebih dahulu. Kita biasanya berusaha untuk lebih dahulu dimengeri. Kebanyakan orang tidak mendengar dengan maksud untuk mengeri tetapi mereka mendengar untuk menjawab. Mereka bersiap untuk berbicara, menyaring segalanya melalui paradigma mereka sendiri, membacakan autobiografi mereka ke dalam kehidupan orang lain. Untuk berusaha mengerti lebih dahulu, kita membutuhkan perubahan paradigma yang tidak mudah. Kita sejak kecil telah diajarkan berbicara, menulis dan membaca. Kita tidak diajarkan, bagaimana caranya mendengar yang baik itu. Mendengar ada beberapa tingkatan, mulai dari tidak berusaha mendengar, pura-pura mendengar, mendengar hanya bagian yang kita senangi, mendengar dengan penuh perhatian, dan mendengar aktif. Mendengar aktif merupakan titik pusat komunikasi. Mendengar aktif lebih efektif digunakan, apabila lawan bicara mempunyai masalah. Mulai dari masalah yang dialami anak-anak, remaja, orang tua sampai masalah di perusahaan. Tujuan mendengar aktif adalah membantu lawan bicara beralih dari masalah yang tampak ke masalah yang mendasar atau masalah yang sesungguhnya, mencegah Anda memberikan pemecahan masalah, membantu lawan bicara memecahkan masalah secara mandiri dan merangsang hubungan yang lebih hangat. Mendengar aktif adalah mendengar dengan merespon perkataan, maksud dan perasaan lawan bicara. Dengan merespon, perkataan, maksud dan perasaan lawan bicara, maka lawan bicara akan senang sekali, karena perasaannya dapat dilesap sedikit demi sedikit, bisa menjadi lebih ramah dan rasa sayang lebih mendalam. Lawan bicara akan mulai mendengarkan Anda dan menjadi lebih bertanggung jawab. Anda tidak harus menjadi “orang super”. Ada tiga hal yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menjadi seorang active listener, yaitu : 1) targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan kata-kata sendiri); 2) mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang dimaui pengirim; dan

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 133 3) behaviour discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim. Pada dasarnya ada enam unsur mendengarkan secara aktif, yakni hearing, understanding, remembering, intrepreting, evaluating, responding. Urut-urutan keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Hearing Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator. Noice atau gangguan komunikasi yang sering muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, hindari membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam menerima informasi… 2. Understanding Di sini Anda perlu melakukan paraphrasing atau melakukan pengulangan isi pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari kesalahan dalam menerima isi pesan. Di samping itu untuk meningkatkan daya konsentrasi, Anda perlu bersikap emphaty selama mendengarkan dalam arti berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala Anda Cobalah merasakan perasaan lawan bicara Anda. 3. Remembering Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, Anda siapkan kertas catatan kecil guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang diberikan oleh komunikator sehingga tidak ada alasan keluar dari mulut Anda bahwa Anda lupa dengan informasi yang disampaikan itu. Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin. 4. Intrepreting Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang pembicara. Menurut pengamatan saya, seorang pemimpin di organisasi pemerintahan biasanya berbicara serba sedikit saat memberikan petunjuk kerja pada bawahan,.entah karena merasa Anda sudah tahu dengan maksudnya atau sekedar mencari sebuah respon yang bagus dari Anda sekaligus menguji kapabilitas Anda atau dia sendiri malah kurang

134 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) begitu mengerti dengan informasi tersebut yang mungkin juga berasal dari atasannya dan semua sebab itu akan menghadirkan respon yang sama. Oleh karena itu, kemampuan Anda dalam mengintrepretasikan maksud ’si bos’ menjadi demikian penting. Di sini Anda juga perlu mengenali watak sang ‘bos’ tersebut guna menemukan metode yang tepat guna mengetahui secara persis maksud sang ‘bos’. 5. Evaluating Hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah mengevaluasi apakah persepsi kita sudah pas dengan yang dimaui sang ‘bos’,.sehingga sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan kembali kebenaran pesan yang disampaikan (perception chek) perlu disampaikan. Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh seorang staf, apalagi jika sang ‘bos’ adalah seorang yang galak. 6. Responding Akhirnya muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah respon dari pendengarnya,.yaitu kita. Kita perlu melakukan respon dengan secepat mungkin, mengingat seorang ‘bos’ akan lebih senang jika anak buahnya cekatan dalam bekerja. Tetapi Anda harus ingat bahwa kecepatan memang baik.tetapi ketepatan adalah segala-galanya. Akhirnya ada sedikit tips agar Anda dapat dianggap sebagai seorang pendengar yang baik, yakni: cobalah mendengarkan dengan sungguhsungguh. Tatap mata lawan bicara Anda dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah, kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal anggukan dan hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara. 2.2.

Berbicara secara Efektif Sudah bukan lagi masanya untuk menjadi remaja pasif. Setelah sekitar 20 tahun yang lalu cara belajar siswa aktif dikampanyekan pemerintah, kini menjadi remaja aktif seakan gerak reflek bagi Anda semua. Salah satu keaktifan yang perlu Anda pelajari dan berlatih adalah keterampilan berbicara di depan umum. Sekarang mungkin Anda sering menderita demam panggung jika diperintah maju oleh guru. Gemetar, keringat dingin keluar, dan bicara pun tergagap-gagap. Saat inilah Anda mengobati demam panggung itu. Bicara di depan umum merupakan keterampilan yang sangat berguna dan Anda perlu memilikinya. Berikut ini langkah-langkah praktis yang mungkin dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berbicara efektif, sehingga apabila ada

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 135 kesempatan ditunjuk menjadi pembicara tidak lagi terjadi ‘demam panggung’, tetapi justru menyenangkan. 1) Siap Sebelum Bicara Ada enam hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif, yaitu: mengapa, siapa, di mana, kapan, apa, dan bagaimana. 1. Mengapa: Menetapkan Sasaran Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran. Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya. 2. Siapa: Pendengar Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda, bahwa Anda telah menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar dengan tepat. Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain sebagai berikut. (1) Berapa banyak orang yang hadir? (2) Mengapa mereka hadir di ruang tersebut? (3) Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan? (4) Apa harapan mereka atas topik pembicaraan? (5) Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka? 3. Di Mana: Tempat dan Sarana Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan akan dilaksanakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pembicara. (1) Melakukan praktek Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depan sidang pendengar. (2) Mempelajari sarana yang tersedia Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector).

136 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 4. Meneliti gangguan yang mungkin timbul Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat. 5. Tata letak tempat duduk Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan. 6. Kapan: Waktu Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan? Anda perlu memperhatikan manajemen waktu. 1) Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi. Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu yang rawan, karena pendengar sesudah makan pasti kenyang, yang akan membuat pendengar mengantuk apabila mendengarkan pembicaraan. (2) Berapa lama waktu yang digunakan Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya manajemen waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dulu. (3) Masalah konsentrasi Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan Anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit. 7. Apa: Bahan yang Akan Digunakan Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, persiapan bahan perlu dilakukan. Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan: (1) Menyusun dan memilih bahan Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan, dan bahan yang tidak perlu diberikan. (2) Gunakan contoh

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 137 Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan dengan pokokpokok yang ingin disampaikan. (3) Membuka dan menutup pembicaraan Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa butuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar, dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat menyimpulkan hal-hal yang telah dibicarakan. (4) Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu-kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu. 8. Bagaimana: Teknik Penyampaian Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase kontribusi sebagai berikut : 27%: penggunaan kata; 38%: penggunaan nada dan suara; 55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh (1) Pemilihan kata Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah. (2) Teknik penyampaian berita Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain: gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat, diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima, bicara dengan jelas dan teratur, dan bicaralah dengan volume memadai. (3) Bahasa tubuh Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung pada hal yang nonkata, seperti: gerakan tubuh, tangan, kontak mata, cara berdiri, dan

138 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut. a. Tatap mata pendengar Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yang Anda sampaikan. b. Senyum Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan. c. Hindari membuat jarak Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda bicara di depan kelas yang pesertanya duduk, Anda bisa jalanjalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan pendengar. d. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan. e. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan, hindari juga mengulang kata-kata yang sama. f.

Berusahalah sewajar mungkin Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di depan teman-teman. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dalam rangka menghidupkan suasana pembicaraan, apalagi bila waktu bicara cukup panjang. Beberapa cara yang dapat Anda gunakan antara lain sebagai berikut. a. Partisipasi sidang pendengar. Metode diskusi kelompok, dengan cara membagi pendengar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kemudian setiap kelompok kecil diberi tugas, pertanyaan, atau kuis kemudian

b.

c. d. e. f.

g.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 139 diminta mempresentasikan jawabannya di depan pendengar yang lain akan meningkatkan partisipasi pendengar dan menghidupkan suasana. Sesi untuk tanya jawab. Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dapat menguji apakah materi sudah dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. Antusiasme. Tunjukkan antusiasme pembicara sewaktu menyampaikan materi. Situasi yang menyenangkan Ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menegangkan/ mengancam. Pendengar yang ‘sulit’. Tidak seluruh pendengar adalah pendengar yang kooperatif dan positif, mungkin saja ada peserta yang ‘sulit’. Sebaiknya, jangan menimbulkan pertentangan langsung dengan peserta tersebut atau mempermalukannya di depan peserta lain. Gunakan alat bantu. Alat bantu dapat mendukung pembicara dalam menyampaikan gagasan atau berita. Tiga kelompok alat bantu yang dapat mendukung pembicaraan adalah menstimuli: Visual, Hearing dan Feeling (VHF). Visual : papan tulis, OHP, video. Hearing – efek suara

Hal-hal di atas adalah beberapa kiat agar Anda bisa menjadi pembicara yang efektif di depan umum. Untuk itu, Anda harus mau melatih diri Anda agar menjadi pembicara yang handal. Ada kata-kata bijak yang mengatakan “alah bisa karena biasa”. Selamat mencoba, semoga berhasil menjadi pembicara di depan umum! Sebelum bicara, pikirkan dulu apa yang ingin disampaikan. Rangkai kata-kata sebaik mungkin agar pesan Anda mudah dicerna oleh lawan bicara. Bertuturlah dengan gaya bahasa yang pantas, santun, dan berbasabasilah seperlunya. Hal-hal tersebut akan diuraikan di bawah ini. 1. Saat berbicara, sesuaikan volume dengan kondisi lingkungan, jangan terlalu lirih, tetapi tidak pula terlalu keras bila anda duduk berdekatan. 2. Perhatikan nada suara, usahakan berbicara dengan nada bervariasi, dan sesekali diselingi humor tanpa menyinggung pribadi seseorang. Nada yang monoton akan membuat perhatian lawan bicara teralih dari fokus pembicaraan atu kemungkinan merasa bosan. 3. Sesuaikan kecepatan bicara dengan kondisi dan kepentingan. Jangan berbicara terlalu cepat di depan umum karena mungkin maksud Anda tidak tercena dengan baik.

140 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 4. Perhatikan siapa yang diajak berbicara, dalam suasana apa, materinya apa dan sebagainya. Ini penting, terutama bila urusannya berkaitan dengan pekerjaan. 5. Saat berbicara, perhatikan bahasa tubuh, Anda dapat duduk atau berdiri tetapi yang pasti tatap lawan bicara agar ia menangkap kesungguhan Anda. Meskipun sepele, efeknya sangat besar dan sadarilah bahwa sungguh tidak sopan jika saat berbicara mata memandang ke tempat lain. 6. Gerak tangan dan tubuh, serta ekspresi wajah yang tepat akan membantu menyampaikan maksud pembicaraan Anda. 7. Bila tidak sedang berbicara di depan umum, lakukan pembicaraan dua arah. Artinya, saling merespons dengan menyampaikan argumen untuk menghasilkan buah pembicaraan yang positif. 3.

POLA BERPIKIR PRESTATIF Terdapat dua kunci utama dalam menguraikan tentang pola pikir prestatif, yaitu kata pola dan prestatif. Oleh karena itu akan dimulai dengan memberikan pengertian dari dua kata itu. Yang dimaksud dengan pola adalah sesuatu yang teratur, tidak acak dan memiliki ciri-ciri tertentu, sedangkan prestatif berasal dari kata prestasi yang mendapat imbuhan -if yang artinya sifat atau ciri, sehingga arti secara keseluruhan adalah suatu hasil yang mempunyai ciri sebagai berikut: 1. hasil yang unggul dan pantas dihargai; 2. hasil yang dicapai lewat usaha, bukan kebrutalan; dan atau 3. hasil yang optimal sehubungan dengan kemampuan. Dengan demikian, prestatif berarti segala sesuatu yang diharapkan untuk mencapai prestasi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, yang dimaksud dengan pola pikir prestatif adalah suatu aturan/kerangka pikir yang mengarahkan seseorang untuk mencapai prestasi. Agar manusia bisa mencapai prestasi, harus dilakukan dengan usaha dan besar kecilnya usaha ini bergantung kepada individu yang tidak lepas dari hakekat manusia dan pribadinya. Berkaitan dengan hakekat manusia dan pribadinya, maka tidak lepas dari Sistem Nilai dan Asumsi (SINA) yang diyakininya dan kapasitas anatomis yang memungkinkan seseorang untuk melakukannya. Apabila kapasitas anatomis ini diterjemahkan sebagai sebagai Sistem Koordinasi dan Sensor Motorik (SKSM), SINA dan SKSM yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi besar kecilnya usaha yang akan dilakukan oleh orang itu untuk mencapai prestasinya.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 141 Di samping dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan, upaya untuk mencapai prestasi juga akan dipengaruhi oleh kenyataan yang dihadapi. Apabila hal yang ingin dicapai oleh manusia disebut ambisi (disingkat A), dan kenyataan (disingkat K), serta usaha (disingkat U), pada dasarnya pola pikir prestatif tidak lepas dari konsep dasar A-K-U. 3.1.

Dasar Konsep A-K-U Untuk itu, agar Anda tahu teknik atau cara untuk menciptakan pola pikir prestatif agar benar-benar dapat memotivasi diri untuk senantiasa berpola pikir prestatif, akan diuraikan melalui modul yang menguraikan beberapa hal sebagai kerangka pikir. Bagaimana keterkaitan SINA dan SKSM dalam mempengaruhi manusia untuk mencapai sasarannya, juga akan diuraikan bagaimana konsep dasar AKU sehingga membentuk pola pikir prestatif dan diakhiri dengan upaya untuk mengungkap bagaimana membiasakan manusia untuk selalu berpikir prestatif. 1. Pengertian Berpikir Prestatif Seperti penjelasan di atas, pola pikir prestatif berarti suatu aturan/kerangka pikir yang mengarahkan seseorang untuk mencapai prestasi. Dengan berpikir, seseorang bisa memenuhi tanggung jawab penuh terhadap sesuatu yang dilakukan. Prestasi selalu berhubungan erat dengan hasil yang akan dicapai untuk mejadikan lebih unggul seseorang hingga bisa dibedakan dari orang kebanyakan. Kesuksesan akan sia-sia jika hanya dapat dinikmati sesaat. Untuk itu, seseorang perlu menerapkan cara berpikir jangka panjang agar keseimbangan dan kebahagiaan yang diraih bisa tetap dinikmati di masa mendatang. Saat ini, dunia terutama di masa depan membuat kita harus menghadapi berbagai tuntutan, perubahan, dan tantangan yang semuanya akan lebih mudah dihadapi. Perbedaan utama antara orang sukses dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya sehingga lebih baik. Langkah awal menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil. Keberhasilan berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi. Keberhasilan juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani oleh rekan bisnis, dan populer di kalangan teman.

142 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Setiap manusia menginginkan keberhasilan. Setiap orang menginginkan yang terbaik dalam hidup ini. Tak seorang pun akan senang dengan kemiskinan atau hidup dalam keadaan pas-pasan. Bagaimana bisa mendapat keberhasilan itu? Keberhaslan itu ada di pikiran kita. Artinya, kepercayaan dan keyakinan Anda untuk berhasil. Jika Anda percaya, Anda akan berhasil , maka Anda pun akan benar-benar berhasil. Bagaimana mengembangkan kepercayaan itu? Berikut ini ada tiga pedoman untuk mendapatkan kekuatan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan : 1. Berfikir sukses, jangan berfikir gagal. Di tempat kerja, di rumah, atau di mana saja, gantilah berfikir gagal dengan berfikir sukses. Sewaktu menghadapi situasai yang sulit, berfikirlah,"Saya akan menang" bukan "Saya akan kalah". Jika peluang muncul, berfikirlah " saya adapat melakukan" jangan pernah berfikir" Saya tidak dapat". Biarkan pikiran utama "saya-akan-berhasil" mendominasi proses berfikir anda. Berfikir sukses mengkondisikan pikiran anda untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan. Sebaliknya berfikir gagal mengerjakan yang sebaliknya. Berfikir gagal mengkondisikan pikiran memikirkan pikiran-pikiran lain yang menghasilkan kegagalan. 2. Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda kira. Orang yang sukses bukanlah orang yang super. Sukses tidak mensyaratkan super-intelek. Juga tidak ada yang mistis mengenai sukses. Sukses tidak didasarkan nasib. Orang yang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan Anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa Anda bukan orang kelas satu. 3. Percaya atau berkeyainan Besar. Besar-kecilnya keberhasilan Anda ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan Anda. Pikirkan tujuantujuan kecil, maka harapkan hasil yang kecil-kecil pula. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang besar dan dapatkanlah penghasilan yang besar juga. Ingat! Gagasan besar dan rencana besar acapkali lebih mudah--yang pasti tidak lebih sulit--dibandingkan gagasan kecil dan rencana kecil... Buktikan pasti kesuksesan ada di depan Anda.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 143 Sasaran, Resiko dan Konsekuensi Keberhasilan seseorang untuk mencapai sasaran tidak lepas dari hakekat diri dan pribadinya, yang akan ditopang oleh kemampuannya. Hakekat dan pribadinya terkait dengan sistem nilai dan asumsi (SINA) yang diyakininya sehingga memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu. Namun, SINA tidak berdiri sendiri karena sistem nilai dan asumsi belum bisa sepenuhnya dapat menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran, melainkan juga dipengaruhi oleh siatuasinya. Situasi ini bisa mendukung atau tidak untuk melakukan sesuatu. Siatuasi yang mendukung berarti memberikan ruang gerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, berarti kebutuhan, keinginan, dan ketegangan. Ketidakseimbangan tidak lepas dari tercipta atau tidak terciptanya rangsangan untuk mencapai sasaran. Terkait dengan itu semua, berarti kajian tentang resiko dan konsekuensi akan termasuk didalamnya. Manusia akan mengkaji, apakah tindakan tersebut akan melahirkan resiko atau tidak, dan bagaimana konsekuensinya bila melakukannya. Rangsangan untuk mencapai sasaran akan lebih cepat terlaksana bila didukung oleh kapasitas anatomis dan fisiologis manusia itu. Apabila kapasitas anatomis dan fisiologis ini diterjemahkan sebagai Sistem Koordinasi dan Sensor Motorik (SKSM), dapat disimpulkan bahwa SINA akan menyebabkan adanya rangsangan agar manusia melakukan sesuatu yang dimediasi oleh situasi, sedangkan SKSM akan semakin menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran melalui perilaku. Keterkaitan antara SINA dan SKSM dalam menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran digambarkan pada Gambar 7.1 berikut ini. 3.2.

144 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) SINA

Rangsangan (Sebab)

SITUASI

SKSM

PERILAKU

Kebutuhan Keinginan Ketegangan Ketidakseimbangan

Sasaran

Gambar 7.1 Keterkaitan SINA dan SKSM

Untuk membantu proses pengenalan diri dan penetapan tujuan ini, ada sebuah konsep sederhana yang sangat bermanfaat yang disebut dengan Penetapan A-K-U (Ambisi – Kenyataan – Usaha). Melalui konsep ini, manusia bisa mulai belajar menetapkan tujuan-tujuannya sendiri sesuai dengan keadaan dirinya saat ini. Tidak hanya itu, remaja juga bisa mulai merancang usaha-usaha apa yang perlu dilakukan untuk bisa mencapai tujuannya tersebut. Hal itu akan diuraikan berikut ini. 1) Ambisi Ambisi adalah segala sesuatu yang ingin dicapai seseorang. Untuk mengetahui ambisinya, remaja harus melakukan analisis mengenai apa yang menjadi sasaran-sasaran dalam hidup. Hal-hal apa yang dianggap berarti, yang ingin diraih di masa yang akan datang. Apakah ingin menjadi pengacara terkenal, ingin memiliki restoran keluarga, atau ingin menjadi perancang busana untuk butiknya sendiri?. Yang penting, ambisi yang ditetapkan harus mengikuti hukum SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Artinya, ambisi yang hanya berupa “ingin jadi akuntan ngetop” saja tidaklah cukup. Ambisi tersebut perlu dipertajam lagi, misalnya “ingin menjadi akuntan yang tergabung dalam PriceWater House Cooper, dan setelah bekerja selama 2 tahun sudah bisa menangani top ten best companies di Indonesia” Jangan lupa menyelaraskan satu ambisi dengan ambisi yang lain, juga pastikan ambisi-ambisi tersebut mungkin tercapai.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 145 2) Kenyataan Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan diri pribadi remaja. Karakteristik apa yang dimiliki, segala bentuk keterbatasan, keahlian, hobi, minat, dan lain-lain. Selain itu, dalam kenyataan ini juga termasuk keadaankeadaan tertentu yang ada di sekitar nya, misalnya keadaan sosial ekonomi keluarga, jumlah saudara kandung, koneksi-koneksi sosial yang dimiliki, dan sebagainya. Untuk mempermudah, kenyataan diri ini dapat disusun menjadi dua bagian besar, yaitu kenyataan-kenyataan yang sifatnya membantu pencapaian ambisi, dan kenyataan yang berkemungkinan menghambat pencapaian ambisi. 3) Usaha Setelah merumuskan ambisi dan kenyataan dirinya, seseorang bisa mulai mencari-cari jalur apa yang bisa ditempuh untuk bisa meraih ambisiambisinya. Yang perlu disadari adalah bahwa kadang-kadang tidak mungkin mencapai suatu ambisi hanya dengan mengandalkan usaha satu langkah. Untuk ambisi menjadi akuntan terkenal misalnya, tentu pertamatama harus lulus ujian nasional dulu, lalu masuk jurusan akuntansi di perguruan tinggi berkualitas, mendapat IPK minimal 3,00 dan diterima kerja di Kantor Akuntan Publik ternama. Masing-masing langkah usaha ini dapat dijadikan sebagai sub-ambisi demi tercapainya ambisi utama menjadi akuntan terkenal. 3.3.

Keterkaitan Konsep A-K-U dan SINA serta SKSM Apabila konsep A-K-U ini dikaitkan dengan konsep SINA dan SKSM seperti diuraikan sebelumnya, tampak bahwa SINA, SITUASI dan SKSM pada dasarnya adalah kenyataan yang dimiliki oleh seseorang, yang selanjutnya akan mempengaruhi usaha orang itu untuk merebut ambisinya. Keterkaitan itu dapat digambarkan seperti Gambar 7.2 berikut.

146 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) KENYATAAN SINA

SITUASI

SKSM AMBISI

Rangsangan (Sebab)

Kebutuhan Keinginan Ketegangan Ketidakseimbanga n

Sasaran USAHA

Gambar 7.2 Keterkaitan SINA dan SKSM serta Konsep A-K-U

Sebenarnya, ciri pola pikir prestatif dapat diturunkan dari pengertian pola pikir prestatif. Ciri pola pikir prestatif antara lain: 1) terarah pada tujuan; 2) tujuan yang ingin dicapai bersifat prestasi, yakni : mengandung resiko, sesuai dengan kemampuan, berharga dan dapat diukur; 3) memiliki kemungkinan hambatan; 4) memiliki alternatif tindakan, seandainya menemui hambatan; 5) memikirkan kemungkinan bantuan yang mungkin diperoleh; 6) dirinci menjadi tujuan-tujuan antara. 3.4.

Mengembangkan Kebiasaan Berpikir Prestatif Terdapat filosofi berpikir yang dapat diikuti untuk dapat menciptakan kebiasaan berpikir prestasi, yaitu dimulai dari dipaksa, harus bisa, terbiasa, dan pada akhirnya akan membudaya. Awalnya dapat dilakukan dengan memaksa diri utuk berpikir prestasi kemudian menjadi bisa melakukannya. Karena bisa dilakukan secara berulang maka akan menjadi terbiasa, dan karena keterbiasaan dilakukan dari tahun ke tahun maka bisa menjadi membudaya diri berpikir prestatif. Untuk itu, cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Biasakan mempertanyakan tujuan dari setiap tindakan. 2) Biasakan mempertanyakan kepentingan tujuan (untuk apa tujuan harus dicapai). 3) Biasakan untuk memperkirakan peluang keberhasilan dan memperkirakan kemungkinan hambatan.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 147 4) Biasakan membuat tolok ukur keberhasilan. 5) Biasakan mencari kemungkinan bantuan. Secara skematik Pola Pokir Prestatif dapat digambarkan seperti pada gambar 7.3 dan 7.4 di bawah ini. RUMUSKAN TUJUAN AWAL

RUMUSKAN FAKTOR PENGHAMBAT

APAKAH TUJUAN SUDAH DIYAKINI

YA RUMUSKAN FAKTOR PENDUKUNG TIDAK TETAPKAN TUJUAN ANTARA BUAT RENCANA KEGIATAN ABAIKAN TUJUAN AWAL

APAKAH HAMBATAN DAPAT DIATASI

YA TIDAK

APAKAH TUJUAN AWAL PENTING YA CARI DASAR TUJUAN AWAL

Gambar 7.3 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 1)

148 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) TUJUAN AWAL

YA RUMUSKAN TUJUAN BARU

YAKIN ?

RUMUSKAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

TIDAK

ABAIKAN TUJUAN AWAL

TIDAK

TUJUAN PENTING ?

TIDAK

HAMBATA N DAPAT DIATASI ?

YA

CARI DASAR TUJUAN

RUMUSKAN TUJUAN ANTARA

SUSUN RENCANA KEGIATAN

STOP

Gambar 7.4 Diagram Pola Pikir Prestatif (Model 2)

Dari Gambar 7.3 dan Gambar 7.4 di atas, ternyata tidak sulit untuk mengembangkan pola berpikir prestatif. Yang menjadi tantangan bukan membuat seseorang menyusun penetapan A-K-U-nya, melainkan menyadarkan bahwa Andalah yang bertanggung jawab atas masa depannya

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 149 sendiri. Oleh karena itu, Anda harus mau meluangkan waktu sedikit untuk melalui proses mandiri tersebut untuk merancang keberhasilannya. 4.

PENGENALAN DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI Untuk lebih jauh memahami pengenalan diri dan pengembangan diri, akan diuraikan sebagai berikut. 4.1.

Pengenalan diri Pengenalan Diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar (Noesjirwan dalam Koentjoro, 1989). Hal ini sesuai dengan pepatah yang mengatakan :

150 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Belajar mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses menemukan Aku Sejati (jati diri yang sesungguhnya). Selain itu mengenali diri sendiri juga seharusnya merupakan tahap awal dari proses revisi jiwa dan raga, karena tanpa mengenali diri sendiri berarti kita tidak mengetahui apa dan bagaimana diri kita ini. Apa yang mau direvisi supaya lebih baik? Jawabnya adalah: 1) sifat-sifat dan karakternya sendiri-sendiri, 2) hasrat dan keinginannya masing-masing, 3) kemampuan seseorang yang berupa wawasan, pengetahuan, kepandaian dan keahlian, yang merupakan hasil dari perpaduan antara intelegensi dan emosi melalui proses belajar (baik sekolah maupun otodidak) serta pengalaman-pengalaman sepanjang hidupnya. 4) ketidakmampuan dan keterbatasan. Modal dasar utama yang diperlukan untuk mengatasi hal ini adalah kejujuran dan keterbukaan. Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud tanpa ada upaya untuk mengembangkan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah ‘’kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi : siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’’ . Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan : 1) tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya ; 2) terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 151 Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya (Adi W. Gunawan,2005, penulis best seller Born to be a Genius dan Genius Learning Strategy) Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, menurut Grinder (1978) meliputi: 1) fisik : persepsi penilaian terhadap tubuh, pakaian, benda miliknya ; 2) psikis : persepsi mental dan emosional ; 3) sosial : bagaimana peranan sosial dalam masyarakat ; 4) moral dan spiritual : nilai dan prinsip yang memberi arti dan arah. 4.2.

Pengembangan diri Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat-sifat jasmani, pikiran, jiwa, dan watak seseorang sehingga membedakan seseorang dari yang lain, baik dalam individualitas maupun budi pekertinya. Seseorang sulit mengubah watak, tetapi bisa mengembangkan kepribadiannya, seperti pada Gambar 7.5 di bawah ini.

Gambar 7.5 Pengembangan Diri

Proses pembentukan modal diawali kesempatan mempunyai peluang dan sumber kekuatan berupa pengetahuan, sikap mental, keahlian, keterampilan, pengalaman, dan kemampuan hubungan perkenalan. Semuanya bisa didapat dari proses pembelajaran. Tingkat kesiapan mengembangkan diri dapat dilihat pada Gambar 7.6 di bawah ini.

152 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Gambar 7.6 Tingkat Kesiapan Mengembangkan Diri

Konsep untuk mengembangkan diri mencakup beberapa hal, seperti diuraikan berikut ini. 1) Harga Diri Harga diri merupakan penilaian tentang keberartian diri dan nilai seseorang yang didasarkan atas proses pembuatan konsep dan pengumpulan informasi tentang diri beserta pengalamannya (Johnson & Johnson, 1991)

Proses pembentukan konsep diri dimulai sejak anak masih kecil. Masa kritis pembentukan konsep diri adalah saat anak masuk di sekolah dasar. Glasser, seorang pakar pendidikan dari Amerika, menyatakan bahwa lima tahun pertama di SD akan menentukan ”nasib” anak selanjutnya. Sering kali proses pendidikan yang salah itu saat di SD yang berakibat pada rusaknya konsep diri anak. 2) Mencapai Konsep Diri Optimal

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 153 Konsep diri membutuhkan ragam pengalaman dan interaksi sosial. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.7 di bawah ini.

Gambar 7.7 Proses mencapai Konsep Diri

Salah satu upaya mengenal diri untuk mencapai konsep diri optimal adalah melalui pengenalan Jendela Johari atau yang lebih dikenal dengan istilah JOHARI WINDOW Johari Window merupakan perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela yang terdiri atas matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah bebas/publik, daerah gelap/buta, daerah pribadi/tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini.

154 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Tabel 7-1 Jendela Johari

3) Pengungkapan diri dan kerjasama Pada umumnya usaha sendiri tidak dapat mencapai ukuran besar. Untuk mencapainya hanya dapat dengan bekerjasama dengan mengatur hubungan kerja tentang hak kewajiban dan tanggung jawab masing-masing dengan baik. Agar kerjasama menjadi kokoh dan kuat, diperlukan adanya: toleransi, disiplin, solidaritas, kerukunan, tekad bersama untuk membangun, dan mengembangkan usaha. 4) Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah Dengan memahami pengembangan wawasan dan sikap ilmiah diharapkan dapat diperoleh ciri pribadi yang sehat, yaitu: 1. mampu menerima diri apa adanya; 2. memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah; 3. mempunyai tanggung jawab, kemandirian dalam menentukan hidup; 4. sikap positif terhadap dunia sekelilingnya; 5. berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin; 6. menunjukkan kecenderungan kearah yang semakin matang. Pengembangan wawasan dan sikap ilmiah mahasiswa dapat dikembangkan apabila mahasiswa tersebut memahami aspek-aspek yang melingkupi dirinya sendiri melalui kegiatan pengenalan diri, penerimaan diri yang diikuti dengan suatu kegiatan evaluasi diri.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 155 5) Aspek-aspek diri atau kepribadian Diri atau kepribadian adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang, yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain, dan ditampilkan dalam bentuk tingkah laku. Aspek-aspek diri atau kepribadian meliputi berikut ini. 1. Rasio, yaitu pengetahuan, pemikiran, gagasan, wawasan, dan kemampuan untuk mengendalikan. Dalam situasi kerja, kita diharapkan bersikap rasional. Kalau sampai emosi terkena, diharapkan kita dapat menahan dan mengendalikannya. 2. Emosi, yaitu senang, bangga, murung, terharu, marah, sedih, takut, khawatir, iri, bersalah, dan lain-lain. Emosi yang positif dan negatif dapat digunakan baik secara konstruktif maupun destruktif. 3. Dorongan/motivasi, dorongan muncul karena ada kebutuhan (primer dan sekunder), sedangkan target, keinginan, dan harapan adalah pemberi arah terhadap dorongan. 4. Potret diri atau citra diri, adalah gambaran tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki diri. Citra diri didapat dari persepsi kita pada tingkah laku kita, pada kejadian-kejadian yang dialami dan reaksi lingkungan terhadap tingkah laku kita. 5. Kepercayaan diri yang positif, adalah perasaan positif terhadap kemampuan dan kekuatan sendiri. Percaya diri tidak sama dengan menyombongkan diri. Banyak orang bersikap sombong untuk menutupi rasa rendah dirinya. Percaya diri berarti menyadari kelebihan diri dan mensyukurinya. 6. Peran atau role, yaitu kumpulan tingkah laku yang ditunjukkan oleh orang dalam posisi tertentu di berbagai lingkungan atau situasi (di keluarga, di tempat kerja, dll). Tuntutan peran yang disadari seseorang dan yang diharapkan dari lingkungan, mungkin sama, mungkin berbeda. Makin kecil perbedaan tuntutan peran yang disadari dan yang diharapkan lingkungan, makin lancar pergaulan, komunikasi, dan kerja sama di antara orang-orang tersebut. 7. Sifat dari diri mahasiswa yang bersangkutan. 6) Sifat Asal-usul sifat adalah: (1) keturunan: pembawaan sejak lahir – watak, (2) lingkungan: keluarga, pendidikan, pengalaman, (3) kehendak bebas: kebebasan untuk memilih dan memberi arti. Sifat yang sudah terbentuk sekian lama tidak bisa diubah dalam waktu singkat. Sifat yang

156 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) sulit diubah, bertapa pun kita berusaha, disebut watak. Kita perlu membedakan sifat mana yang bisa diubah dan mana yang tidak, menerima yang tidak dapat diubah, berani mengubah yang memang dapat diubah. 7)

Dasar-dasar Manajemen diri Ada suatu ungkapan yang mengatakan bahwa hari ini harus lebih baik daripada kemarin, sebab bila hari ini sama dengan kemarin berarti kita termasuk orang yang merugi. Hal ini mengandung arti bahwa dalam kehidupan ini tidak akan pernah lepas dari manajemen agar manusia atau lembaga atau organisasi menjadi lebih baik. Tentunya akan semakin penasaran bila belum terjawab apa yang diberikan oleh manajemen sehingga manusia atau organisasi akan menjadi lebih baik. Manajemen bukan hanya mengarahkan bagaimana tujuan organisasi bisa dicapai, melainkan juga bagaimana agar tujuan tersebut bisa dicapai secara efisien dan efektif. Dalam hal ini terdapat dua hal penting yang diberikan oleh manajemen, sehingga tujuan manusia atau organisasi bisa dicapai, yaitu organisasi dapat mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things) sehingga tujuan bisa dicapai secara efektif, dan organisasi diarahkan untuk mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things right) sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Agar manajemen mengarah kepada kegiatan secara efektif dan efisien, perlu dijabarkan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi organisasi bisnis fungsi-fungsi manajemen tersebut berupa: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian hingga pengawasan dan pengendalian. Nickels, and McHugh (1997) mengatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengoirganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian orangorang serta sumber daya organisasi lainnya. Karena organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu (Griffin, 2002),bahkan menurut Griffin sekelompok orang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda maka sangat diperlukan manajemen. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang harus diselesaikan sehingga tujuan bisa dicapai? Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki sumber daya, sehingga pemanfaatan sumber daya melalui penyelesaian bersama dan melalui orang lain inilah yang dilakukan oleh manajemen. Sumber daya yang dimaksud adalah natural resources/Sumber

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 157 Daya Alam (SDA),Capital resources/Modal, dan information resources/Informasi, serta human resources/Sumber Daya Manusia (SDM), sedangkan langkah-langkah penyelesaian pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan melalui fungsi-fungsi manajemen dapat dilihat pada Gambar 7.8 berikut. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber daya Organisasi:    

SDA Informasi Modal SDM

Planing

Organizing

Tujuan Organisasi:  Efektif  Efisien

Controlling

Leading

Gambar 7.8 Perlunya fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya organisasi secara efektif dan efisien

Selanjutnya, kebutuhan manusia memerlukan manajemen sangat bergantung pada tugas manusia itu sendiri dan tugas manusia bergantung pada posisi manusia dalam organisasinya. Dalam hal ini terdapat tiga posisi penting manusia sebagai manajer di organisasi, yakni top manager, middle manager, dan lower manager. Peran manajer data dibagi menjadi tiga, yaitu : 1) Interpersonal Role: peran simbolis, kepemimpinan, penghubung 2) Informasional Role: peran monitoring, penyebar informasi, juru bicara 3) Decisional Role: peran keputusan, kewirausahaan, menangani gangguan, juru runding Semakin tinggi posisi manajer maka semakin banyak keputusan yang harus dimabil dan sebaliknya semakin rendah posisi manager maka semakin sedikit keputusan yang harus diambil. Untuk bisa membuat keputusan, manajer harus memilik serangkaian keahlian, seperti:

158 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 1 2

3

4

Technical Skills: kemampuan untuk menggunakan berbagai peralatan, prosedur atau teknik dalam bidang tertentu (tugas dan keahlian) Human Skills: keahlian yang terkait dengan kemampuan untuk dapat mengerti dan memahami tentang karateristik orang lain (perilaku berbeda) Conceptual Skills: kemampuan untuk dapat melihat secara sistematis dan komprehensif atas semua aktivitas dan kepentingan organisasi. (pemahaman ttg memfungsikan semua komponen) Strategical Skills: suatu keahlian yang diperlukan bagi seorang manajer untuk dapat melihat organisasi sebagai suatu sistem dimana gangguan atau keberhasilan unit organisasi akan mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan (mengantisipasi fenomena)

7.2.2.

Pengenalan Program Kreativitas Mahasiswa Kompetensi umum yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi adalah academic knowledge, skill of thinking, management skill, dan communication skill. Kekurangan salah satu dari ke empat kompetensi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme keempatnya akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) dan dapat diwujudkan. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena itu, kreativitas merupakan jelmaan integratif tiga faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, presepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri atas emosi, estetika, dan harmonisasi sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh, dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor yang dimaksud diupayakan secara optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 159 atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001. PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, berjiwa mandiri, dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerjasama tim, dan mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni. Terdapat empat jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), dan PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M). Keempat jenis PKM ini pengusulan proposalnya dilaksanakan sekitar bulan September. Di samping itu juga terdapat dua jenis PKM Karya Tulis (PKM-KT), yaitu: PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Proposal PKM-GT yang terpilih akan didiskusikan dalam forum terbuka di PIMNAS. Kedua jenis PKM Karya Tulis ini pengusulan proposalnya dilaksanakan sekitar bulan Februari. 7.2.2.1.

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

PKM-P merupakan program penelitian yang bertujuan mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih faktor, mengujicobakan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat Jawa, dan lain-lain kegiatan yang memiliki tujuan semacam itu. 7.2.2.2. Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) PKM-T merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu, dan lain-lain); atau manajemen (pemasaran,

160 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) pembukuan, status usaha dan lain-lain); atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi) sesuai kebutuhan calon mitra program. PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu karena produk PKM-T merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dengan demikian, dalam usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra pada kertas bermaterai Rp 6.000,00. 7.2.2.3.

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) PKM-K merupakan program pengembangan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. 7.2.2.4. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) PKM-M merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, pembangunan keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan, lainlain bagi masyarakat baik formal maupun nonformal. 7.2.2.5.

Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) PKM-AI merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain). 7.2.2.6. Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKMGT) PKM-GT merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu aktual yang dapat ditemukan di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik. Seluruh usulan PKM akan dikelompokkan ke dalam masingmasing bidang PKM yang dituju (-P, -T, -K, -M, -AI dan -GT).

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 161 Selanjutnya, setiap usulan dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, meliputi bidang ilmu di bawah ini. 1. Bidang Kesehatan: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, dan Psikologi. 2. Bidang Pertanian: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, dan Teknologi Pertanian. 3. Bidang MIPA: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, dan Matematika. 4. Bidang Teknologi dan Rekayasa: Informatika, Teknik, dan Teknologi Pertanian. 5. Bidang Sosial Ekonomi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 6. Bidang Humaniora: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, dan Seni. 7. Bidang Pendidikan: Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan. Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi PKM-GT akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang reviewer dengan usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi proposal maupun penjurian PIMNAS. PIMNAS merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional, berlangsung setiap bulan Juli tahun berjalan dan diselenggarakan di perguruan tinggi yang ditetapkan Ditjen DIKTI atas kesediaan dan kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi. PIMNAS sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM dan non-PKM. Selain itu, PIMNAS juga berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah pembangunan nasional dan masalah aktual lainnya. Oleh karena itu, dalam setiap penyelenggaraannya perlu ditetapkan suatu “tema” yang relevan dengan situasi aktual bangsa. PIMNAS selain melibatkan perguruan tinggi negeri juga swasta di seluruh tanah air. Besarnya jumlah peserta dan volume kegiatan yang dilaksanakan, menuntut perencanaan dan pengelolaan yang akurat dan efisien. Jenis kegiatan utama dan kegiatan penunjang serta sistem evaluasi atau penjurian telah diatur secara lengkap dalam pedoman PIMNAS yang

162 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) diterbitkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dirjen Dikti Kemdiknas RI. Penghargaan dalam PIMNAS diberikan dalam bentuk piala, piagam penghargaan, penghargaan setara emas, perak, dan perunggu.

Inti kegiatan

M ateri K egiatan

S trata Pendidikan

Jumlah anggota

P endanaan

Laporan A khir

Luaran

M uara K egiatan

2

3

4

5

6

7

8

KR ITERI A

1

N o.

P IM NA S

Artikel, Paten

Hasil K erja

M aks 10 juta

Diploma, S1

Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan

Karya kreatif, inovatif dalam penelitian

PK M-P

Tabel 7.2 K riteria Program K reativitas M ahasisw a

P IM N AS

P aten, model desain, piranti lunak, jasa

H asil Kerja

PIM NA S

Jasa, desain, barang

H as il K erja

M aks 10 juta

3 – 5 orang

M aks 10 juta

D iplom a, S1

3 – 5 orang

Sem ua bidang ilm u atau yang relevan

Pem berdayaan masyarakat

P IM NA S

Barang dan jasa komersial

H asil Kerja

M aks 10 juta

3 – 5 orang

D iplom a, S1

S emua bidang ilmu atau yang relevan

m em buka peluang usaha

P KM-K

BI DA NG PK M PK M-M

D iploma, S 1

S esuai bidang ilm u, lintas bidang dianjurkan

M enciptakan karya teknologi

P KM-T

PKM -AI

Jurnal Ilmiah Terakreditasi

Artikel ilmiah

Artikel

Insentif 3 juta

3 – 5 orang

Diploma, S1

Karya kelom pok yang telah dilaks anakan

Karya kreatif dalam penulisan artikel ilm iah

PKM-GT

P IM N AS

G agas an kreatif yang tertulis

A rtikel

Ins entif 3 juta

2 - 3 org

D iploma, S 1

K arya kelompok

K arya tulis dalam penuangan ide kreatif

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 163

Catatan :

P KM -K P KM -T P KM -P P KM -M P KM -K P KM -T P KM -P P KM -M P KM -A I P KM -G T P KM -K P KM -T P KM -P P KM -M P KM -A I P KM -G T P KM -K P KM -T P KM -P P KM -M

K ATE GO RI

286

150

347

153

94

58

P ROP O SA L D IKIRIM RIN CIA N 7 4 5 11 9 18 11 10 1 22 4 15 9 9 3 18 11 14 3

PRO PO S AL D IDA N AI

P IM N A S X X I Tahun 2008 di U niversitas Islam S ultan A gung S emarang, Jaw a Tengah P IM N A S X X II Tahun 2009 di Universitas Brawijaya, M alang, Jaw a Tim ur P IM N A S X X III Tahun 2010 di U nivers itas M ahas arasw ati, Denpasar, Bali.

2011

2010

2009

2008

TA H UN

Tabel 7.3. P erkembangan Prestasi P KM M ahasisw a Universitas Jem ber Tahun 2008 s.d. 2011

46

12

50

11

49

16

TO TA L

Belum dium umkan

PRO PO S AL P K M M A SU K PIM NA S RIN CIA N TO TA L 1 1 3 1 1 1 3 1 2 1 6 1 2

164 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 165 Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Pengertian Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari walaupun ada juga orang-orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal kewirausahaan. Strategi pendidikan yang diwujudkan dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) bertujuan membentuk softskill agar berperilaku sesuai karakter wirausaha. 7.2.3.

7.2.3.1. Kedudukan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu program dalam sistem pendidikan yang ada di perguruan tinggi. Dengan demikian, PMW harus terintegrasi dengan pendidikan kewirausahaan yang sudah ada. PMW hendaknya disinergikan dengan program-program yang sudah ada, antara lain: Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Co-op, Kuliah Kerja Usaha (KKU), dan program kewirausahaan lain. 7.2.3.2. Mekanisme Mekanisme PKM terinci sebagai berikut. 1. Pada tahap pertama: perguruan tinggi pelaksana program melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa, identifikasi dan seleksi mahasiswa, pembekalan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis sambil magang di sebuah UKM. Mahasiswa yang pernah mengikuti program magang kewirausahaan (Program Co-op, KKU, dan program kewirausahaan lain) atau telah menjalankan usaha dapat dibebaskan dari kewajiban magang. 2. Pada tahap kedua: dalam rangka mendapatkan dukungan permodalan dalam rangka pendirian usaha baru (business start-up) mahasiswa harus menyusun rencana bisnis yang layak. Kelayakan recana bisnis ditentukan oleh tim seleksi yang dapat terdiri atas unsur perbankan, UKM, dan perguruan tinggi pelaksana.

166 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 3.

Selama program berjalan: perguruan tinggi bekerja sama dengan para pengusaha, baik UKM, koperasi, maupun perusahaan besar. Pengusaha dilibatkan secara aktif untuk memberikan bimbingan praktis wirausaha, mulai dari pendidikan dan pelatihan, magang, penyusunan rencana bisnis, dan pendampingan terpadu. Harus dihindari terjadinya persaingan yang tidak sehat antara mahasiswa dan UKM pendamping. Diperlukan terjadinya sinergi atau komplementaritas antara jenis usaha yang dikembangkan mahasiswa tersebut dan jenis usaha UKM pendamping. 4. Pendirian usaha baru: dapat dilakukan secara perorangan (individu) atau secara berkelompok. Jumlah modal kerja yang disediakan untuk pendirian usaha maksimal Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah) per mahasiswa. Apabila berkelompok, jumlah anggota maksimal 5 (lima) orang dengan jumlah modal kerja maksimal Rp 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah). 5. Pelaksanaan pendampingan usaha: dilakukan dengan kerjasama antara perguruan tinggi dan UKM hingga usaha mahasiswa berkembang dengan baik. 6. Hasil akhir yang diharapkan adalah : a. terbentuknya dan berkembangnya wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi; b. Terbentuknya model pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi; c. Bertumbuh dan berkembangnya kelembagaan pengelola kewirausahaan mahasiswa di perguruan tinggi. Model program seperti diuraikan diatas terangkum dalam Skema atau Gambar 7.9 di bawah ini.

Peningkatan Softskill Mahasiswa| 167

Gambar 7.9 Model Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

7.2.3.3. Persyaratan bagi Mahasiswa Persyatatan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa adalah sebagai berikut. 1. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa S1 universitas/institut/sekolah tinggi yang telah menyelesaikan kuliah 4 semester atau minimal telah menempuh 80 SKS. 2. Mahasiswa program diploma dan politeknik yang telah menyelesai-kan kuliah 3 semester atau minimal telah menempuh 60 SKS. 3. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat di atas diharapkan menempuh seleksi yang meliputi aspek minat, motivasi berwirausaha, kelayakan usaha, dan soft skill. 4. Seleksi dilakukan oleh tim profesional yang terdiri atas unsur perguruan tinggi, UKM, dan perbankan. Keterlibatan pihak-pihak tersebut penting, mengingat mahasiswa harus didampingi oleh mentor dari perguruan tinggi yang terlibat langsung dalam proses pendidikan kewirausahaan, sedangkan UKM merupakan tempat magang dan yang mempunyai pengalaman praktis berusaha, dan perbankan merupakan fihak yang terkait serta berpengalaman dalam hal kelayakan finansial.

BAB 8

KODE ETIK MAHASISWA

Mahasiswa adalah salah satu komponen anak bangsa dan calon sebagai pemimpin bangsa diharapkan mampu membawa perubahan. Selain itu, mahasiswa juga merupakan pelanggan primer bagi sebuah perguruan tinggi, termasuk UNEJ. Oleh karena itu, sebagai institusi yang memikul tanggung jawab sebagai perekat komponen bangsa, UNEJ memandang perlu memberi perhatian terhadap kebutuhan mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan kemampuannya. Dalam bab ini dibahas tentang: sikap dan perilaku mahasiswa, kewajiban, hak, larangan, dan sanksi bagi mahasiswa.

8.1.

Sikap dan Perilaku Mahasiswa

Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda yang juga merupakan warga negara hendaknya memberikan rasa percaya pada masyarakat, bahwa merekalah yang menggantikan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini di kemudian hari. Peran mahasiswa sebagai agent of changes tidak diragukan lagi, sebab di negara mana pun di dunia ini, mahasiswa tampil sebagai pionir pembaharuan dalam suatu negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif, kreatif, kritis, kooperatif, dan etis. Sikap dan perilaku ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di era global. 8.1.1.

Sikap Perilaku Kreatif dan Kritis Sikap dan perilaku kreatif dan kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses, pribadi, lingkungan, dan produk. Dilihat dari proses, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas yang sifatnya divergen, yang ditandai dengan adanya ketertarikan untuk berdiskusi, mampu menyelesaikan masalah, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan persoalan yang bersifat menantang. Selain itu, mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta ada kebaruan dalam solusi yang ditawarkan. Dilihat dari sudut pribadi, mahasiswa diharapkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya yang ditandai dengan disiplin dan daya juang yang tinggi. Dilihat dari aspek produk,

Kode Etik Mahasiswa |169 mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan karya (konsep atau produk) yang inovatif, yakni ditandai dengan kebaharuan (novelty), kemenarikan, dan kemanfaatan. 8.1.2.

Sikap Kooperatif Sikap kooperatif terkait dengan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok yang ditandai dengan keinginan untuk berkontribusi dalam kelompok, tidak mendominasi kelompok, dan memberi kesempatan orang lain untuk berpartisipasi. Sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang ditandai sikap asertif (mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain); mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu; menjadi pendengar yang baik; merespon dengan tepat (sesuai dengan substansi dan caranya); dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Selain itu, sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan membangun sikap saling percaya (trust). Sikap ini ditandai dengan adanya komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka dalam menerima pendapat orang lain (openness), berbagi informasi (sharing), memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle, menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, terampil mengelola konflik, mampu mengubah situasi konflik menjadi situasi problem solving, serta jeli dalam mengkritisi ide/gagasan dari orang lain dan bukan mencela orangnya (personal). 8.1.3.

Sikap Etis Sikap etis dalam pergaulan baik di lingkungan akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari yang ditandai dengan sikap jujur, berpikir positif, bertatakrama, dan taat hukum. Sikap jujur ditandai dengan tidak melakukan plagiat, berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya, tidak ragu-ragu mengapresiasi orang lain, tidak melakukan pemalsuan (termasuk tanda tangan presensi kuliah, pembimbingan, dan urusan administrasi lainnya), membangun dan mengembangkan sikap saling percaya di antara sivitas akademika, serta mampu menyampaikan pendapat sesuai dengan fakta (data). Berpikir positif ditandai dengan adanya sikap adil dan objektif (tidak apriori terhadap orang atau kelompok lain), toleransi/apresiasi (menerima dan menghargai keragaman atau perbedaan, termasuk perbedaan pendapat), dan dapat bekerjasama dengan

170|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang suku, agama, ras, atau golongan). Sikap bertatakrama ditandai dengan bertutur kata santun yang tetap berpikir kritis (santun dalam berargumen, misalnya ditunjukkan dengan penggunaan istilah, salam, maaf, permisi dan terima kasih); berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian (bersih, rapi, dan atau menutup aurat); serta menghormati tradisi serta norma masyarakat lokal/setempat. Tambahan tentang tatakrama berhubungan dengan lawanjenis Sikap taat hukum ditandai dengan sikap dan perilaku mematuhi peraturan walaupun secara fisik tidak ada yang mengawasi; tidak mengkonsumsi minuman keras dan atau narkoba; tidak memiliki barang illegal; tidak melakukan perusakan lingkungan hidup (bioetik); menolak budaya instan (jalan pintas) yang mendorong pelanggaran akademik (menyontek, menjiplak tugas/karya tulis, melakukan perjokian, dan suapmenyuap); serta tidak melakukan perbuatan yang merugikan negara, lembaga, atau orang lain.

8.2.

Hak, Kewajiban, Larangan, dan Sanksi bagi Mahasiswa

Setiap mahasiswa UNEJ mempunyai hak sebagai berikut: a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkungan akademik; b. memperoleh pengajaran dan layanan yang baik dan benar di bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan; c. memanfaatkan fasilitas UNEJ dalam proses pembelajaran; d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab pada program studi dalam penyelesaian studi; e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang dipilih dan hasil belajarnya; menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku atau selambat-lambatnya dua kali masa studi minus satu; f. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; g. memanfaatkan sumber daya UNEJ melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan bermasyarakat;

Kode Etik Mahasiswa |171 h. pindah ke perguruan tinggi lain bilamana memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa dan daya tampung perguruan tinggi yang hendak dituju; ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa di lingkungan UNEJ; i. memperoleh pelayanan khusus sesuai dengan kemampuan UNEJ bilamana menjadi cacat dalam melaksanakan tugas; j. memperoleh penghargaan jika berprestasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mahasiswa UNEJ mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di UNEJ; b. ikut menanggung biaya penyelengaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut berdasarkan Keputusan Rektor; c. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan UNEJ; d. menjaga nama baik dan kewibawaan UNEJ sebagai almamater; e. menjunjung tinggi kebudayaan nasional, nilai moral, dan kebenaran ilmiah. Mahasiswa UNEJ dilarang melakukan kegiatan yang dapat: a. mengganggu penyelenggaraan perkuliahan, seminar, kegiatan laboratorium, pengkajian, penelitian, administrasi, keagamaan, kesenian, pendidikan jasmani atau olah raga, atau pendidikan politik; b. menghambat pejabat, pegawai atau petugas UNEJ dalam melaksanakan kewajibannya; c. menghambat dosen atau mahasiswa lain dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dan atau penelitiannya; d. menimbulkan ancaman dan atau kekerasan terhadap pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan atau mahasiswa lain yang berkaitan dengan urusan akademik dan atau kegiatan kemahasiswaan di lingkungan UNEJ; e. mengakibatkan pelanggaran kode etik akademik. Setiap mahasiswa UNEJ yang melanggar kode etik, kewajiban, dan larangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa dapat berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; c. peringatan ringan;

172|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) d. peringatan keras; e. larangan mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu; f. pembatalan nilai akademik; g. pencabutan hak sebagai mahasiswa UNEJ. Dalam rangka pelaksanaan ketentuan sebagaimana disebutkan di atas, Rektor/Dekan dapat membentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan investigasi dan memberi rekomendasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor/Dekan. Laporan tim dapat disampaikan kepada Senat atau senat fakultas untuk mendapat rekomendasi tentang bentuk sanksi kepada mahasiswa. Sanksi kepada mahasiswa, sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, ditetapkan oleh Dekan. Sanksi kepada mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam huruf g ditetapkan oleh Rektor atas usulan Dekan.

BAB 9

PILAR KEBANGSAAN INDONESIA

Materi dalam bab ini merupakan hal baru yang disajikan untuk mahasiswa baru UNEJ. Penyajian materi ini dipandang perlu karena berkaitan dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, terutama dalam hal yang terkait dengan upaya untuk tetap mempertahankan jati diri bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk menguraikan tentang bagaimana seharusnya para kader bangsa bersikap dan beretika dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, perlu dijelaskan: latar belakang, tujuan, dan wawasan kebangsaan lebih dulu, kemudian penjelasan tentang: apa pilar kebangsaan, mengapa perlu mempertahankan pilar kebangsaan, bagaimana cara mempertahankan pilar kebangsaan, implementasi mempertahankan pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, dan pendalaman pilar kebangsaan melalui kurikulum pendidikan tinggi.

9.1.

Latar Belakang

Pemerintah dewasa ini berusaha untuk membangun karakter bangsa, disebabkan oleh sikap bangsa Indonesia yang mengalami fase destorsi dalam memahami dan mengimplementasikan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah memprogramkan pendidikan karakter yang ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.” Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan pendidikan. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, yang

174|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar- mengajar dan luar sekolah, akan tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung jawab, dan sebagainya. Pembisaan itu bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang hal-hal yang benar dan salah, akan tetapi juga mampu merasakan terhadap nilai yang baik dan tidak baik, serta bersedia melakukannya dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan oleh peserta didik yang pada akhirnya akan menjadi cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan karakter, karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui pendekatan pengembangan budaya sekolah (school culture) (dalam Panduan Pendidikan Karakter, Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011:1). Dalam rangka mendukung program pemerintah di atas, Universitas Jember (UNEJ) berusaha pula menjaga Pilar Kebangsaan yang diimplementasikan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bagi mahasiswa baru. Hal tersebut sejalan dengan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Selanjutnya, hal ini juga sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

9.2.

Tujuan

Tujuan penyajian materi Pilar Kebangsaan dalam kegiatan PK2 adalah sebagai upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan, yaitu pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yang bermaksud mengembangkan kemampuan seluruh

Pilar Kebangsaan Indonesia| 175 warga kampus, utamanya mahasiswa baru, sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa untuk menjaga tegaknya empat pilar negara kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pada gilirannya mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai positif dalam kehidupan kampus dan kehidupan sehari-hari sebagai warga negara Indonesia. Upaya untuk dapat mencapai tujuan tersebut dapat ditempuh dengan metode Refleksi Rutin (Apperception). Metode tersebut digunakan oleh Indonesia Heritage Fundation dalam pendidikan karakter untuk mengikuti kegiatan refleksi 9 pilar karakter sebagai berikut. 1. Cinta Tuhan dengan segenap ciptaan-Nya. 2. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandiriaan. 3. Kejujuran/amanah dan kearifan. 4. Hormat dan santun. 5. Dermawan, suka menolong, dan gotong-royong/kerja sama. 6. Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras. 7. Kepemimpinan dan keadilan. 8. Baik dan rendah hati. 9. Toleransi, kedamaian, dan kesantunan.

9.3.

Wawasan Kebangsaan

Sebelum membahas lebih lanjut, agar dapat dimengerti segala sesuatu yang berkaitan dengan Pilar Kebangsaan, kiranya perlu dipahami dulu secara umum tentang wawasan kebangsaan. Bangsa Indonesia yang dibangun oleh para pendahulu kita lebih dari lima puluh tahun yang lalu, dilandasi atas rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu masyarakat adil dan makmur. Rasa kebersamaan tersebut tidak dibangun atas dasar asal-usul, suku bangsa, agama, dan geografi, melainkan rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia ditindas, diperas, dan dibelenggu kebebasan hak-haknya oleh Belanda. Atas dasar semangat persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia kemudian bangkit dan bersatu padu mengusir penjajah, yang kemudian dikenal dengan semangat wawasan kebangsaan. Sebenarnya Wawasan Kebangsaan Indonesia sudah dicetuskan oleh seluruh Pemuda Indonesia dalam suatu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda, yang intinya bertekad

176|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) untuk bersatu dan merdeka dalam wadah sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seharusnya untuk menghadapi keadaan negara yang serba sulit sekarang ini, kita bangsa Indonesia bangkit bersatu mengatasi masalah bangsa secara bersama-sama. Mengapa Wawasan Kebangsaan begitu penting? Kondisi Wawasan Kebangsaan pada diri anak bangsa sekarang ini diduga telah pudar dan hampir pada jurang kehancuran. Ikatan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa sudah longgar. Ibarat sebuah meja, Republik Indonesia yang ditopang oleh empat pilar kekuatan nasional, yakni ekonomi, budaya, politik, dan TNI, tiga dari empat pilar sudah patah dan satu pilar lainnya sudah bengkok. Ketiga pilar yang patah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, kondisi ekonomi kita yang serba sulit sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, menyebabkan jumlah penduduk miskin semakin bertambah, lapangan pekerjaan sangat kurang, dan jumlah pengangguran semakin meningkat, serta kesenjangan ekonomi semakin lebar. Kedua, kondisi budaya sebagai dampak dari reformasi yang kebablasan, telah memunculkan berbagai bentuk sikap yang mengarah kepada tindakan kekerasan atau main hakim sendiri serta tindakan yang tidak berperikemanusiaan (biadab). Ketiga, kesadaran politik masyarakat yang menyedihkan karena sarat dengan pemenuhan ambisi pribadi atau kelompok. Para elit politik lebih mempertahankan argumentasinya sendiri-sendiri dan bertahan pada kebenaran masing-masing. Sementara itu, pilar keempat yang masih utuh itu adalah militer/TNI. Contoh: TNI dikatakan masih utuh, karena TNI sampai saat ini masih mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu menjaga keutuhan NKRI, menjaga kedaulatan NKRI, dan melindungi bangsa Indonesia. TNI bertekad selalu konsisten memegang komitmen kebangsaan untuk menjaga keutuhan NKRI, walaupun TNI terus-menerus diuji dan dirongrong oleh berbagai kelompok kepentingan. Mereka antara lain berusaha menggagalkan tekad TNI memerangi kelompok separatis/pengkhianat negara di berbagai daerah konflik. Menyimak keadaan Wawasan Kebangsaan Indonesia pada rakyat kita yang sangat memprihatinkan itu, sepatutnya bangsa ini sepakat untuk memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang sudah longgar itu. Kita perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untuk membangun

Pilar Kebangsaan Indonesia| 177 kembali persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme yaitu Wawasan Kebangsaan.

9.4.

Pengertian Pilar Kebangsaan

Dari segi etimologi kata “pilar kebangsaan” terdiri atas dua kata yaitu “pilar” dan “kebangsaan.” Pilar adalah tiang utama sebuah bangunan, misalnya gedung, candi, menara, jembatan, jalan layang, atau pencakar langit. Sebuah bangunan sebesar dan seindah apa pun kekuatannya terletak pada dua unsur utamanya yaitu: pondasi dan pilar. Pondasi merupakan dasar atau landasan agar di atasnya dapat didirikan bangunan. Kekuatan bangunan apa pun, untuk dapat berdiri kokoh, kuat, dan megah sangat bergantung pada pondasinya. Sebuah bangunan yang memiliki pondasi yang kokoh kuat, juga harus didukung dengan pilar yang kokoh kuat pula agar bangunan itu dapat berdiri megah. Jika kehendak kita untuk mendirikan bangunan di atas pondasi yang kokoh kuat, pondasi itu sendiri harus dalam, rekat, erat keterkaitannya satu sama lain, dan didirikan di atas padas, bukan pasir. Jika pondasinya dibangun di atas padas, ketika datang hujan, banjir, erosi, ia tidak akan mampu menggerus pondasi itu sehingga bangunan itu tetap kokoh, kuat, dan tidak roboh. Tetapi, jika pondasinya dibangun di atas pasir yang butir-butir pasir itu satu sama lain terlepas (tidak saling menyatu), maka ia mudah sekali tergerus oleh banjir dan erosi sehingga bangunan itu mudah sekali roboh. Jika pondasi berada dan tertanam di dalam tanah, maka pilar berada dan berdiri kokoh kuat di atas tanah. Agar kedua unsur ini menjadi kokoh kuat, maka keduanya harus saling menyatu satu sama lain. Agar pondasi kokoh kuat, maka diperlukan perekat yang kokoh kuat pula. Demikian pula dengan pilar, agar pilar itu kokoh kuat, maka ia memerlukan zat perekat yang kokoh kuat pula. Zat perekat yang paling ampuh, jika pada zaman Majapahit dibuat dari gula tebu, maka dengan ditemukannya semen, saat ini zat perekatnya adalah semen. Kerekatan ini dalam Sosiologi disebut kohesi sosial. Zat perekat kohesi sosial ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan dikuatkan dengan norma-norma hukum dari Konstitusi NKRI. Negara Kesatuan Republik Indonesia diibaratkan dengan bangunan, yaitu bangunan kebangsaan yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Sebagai sebuah bangunan kebangsaan, maka ia wajib memiliki

178|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) pilar-pilar yang menyatu secara kuat dengan pondasinya. Pondasi NKRI yang sekaligus menjadi salah satu pilar adalah Pancasila yang disebut Staatsfundamentalnorm (norma dasar negara) atau Phylosophische Grondslag (dasar falsafah negara). Di atas dasar negara Pancasila inilah dibangun empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia (Konstitusi NKRI), dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat pilar ini harus menyatu dengan Pancasila sebagai Staatsfundamentalnorm atau Phylosophische Grondslaag. Keempat pilar kebangsaan ini dapat dijelaskan dengan terlebih dahulu memahami tentang hubungan antara Pancasila, UUD NKRI, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa keempat pilar itu haruslah tersambung dengan baik dengan pondasinya, yaitu Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebelum memahami itu semua terlebih dahulu dikemukakan hubungan antara: Proklamasi, Pancasila, dan UUD NKRI (khususnya bab Pembukaan). Konsep kedua adalah kebangsaan, yang berasal dari kata “bangsa atau wangsa”, yang dalam bahasa Inggris nation. Kebangsaan berarti nasionalisme dalam pengertian aliran atau paham. Sebelum mendalami Nasionalisme terlebih dahulu dibahas tentang arti nasionalisme. Pertama, nasionalisme berasal dari nation yang berarti bangsa. Arti kata bangsa berasal dari bahasa sansekerta wamça yang akar katanya wamca. Dari kata wamça melahirkan kata wangsa atau bangsa. Wamça berarti keturunan, rumpun, keluarga yang berasal dari satu keturunan darah (geneologis), sehingga memiliki ciri-ciri badaniah yang sama, misalnya bentuk rambut, warna kulit, dalam bahasa Inggris disebut race. Seperti bangsa Mongol, Melayu, Semit, dan sebagainya. Pengertian kedua, nasional yang berarti persamaan sejarah, cita-cita, suka duka, atau yang sering disebut senasib-seperjuangan atau senasibsepanggungan. Dalam Bahasa Inggeris disebut people. Seperti Arab, Yahudi, dan sebagainya. Pengertian ketiga, nasional merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan atau kehendak bersama yaitu untuk hidup di suatu wilayah yang sama, membentuk pemerintahan bersama, suatu pemerintahan yang berdaulat mengayomi seluruh warga. Dalam Bahasa Inggris disebut nation. Contohnya Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, dan sebagainya. Negara yang dibangun di atas nation ini disebut nation state. Jadi, nasionalisme Indonesia tidak dibangun di atas

Pilar Kebangsaan Indonesia| 179 persamaan agama, persamaan ras, atau persamaan ideologi, melainkan di atas kesadaran bersama untuk hidup bersama, dengan perbedaan-perbedaan sehingga disebut Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua), sebab di atas perbedaan kita membangun kebersamaan. a. Hubungan antara Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945 Sebelum memahami keeratan hubungan antara keempat pilar itu, maka terlebih dahulu dikemukakan hubungan antara: Proklamasi, Pancasila, dan UUD NKRI. Hukum tata negara bersumber pada kelima sumber hukum yang disebutkan di atas. Namun, secara fundamental ada dua sumber hukum tata negara yaitu sumber hukum formal yaitu: Proklamasi, dan sumber hukum materiel: Pancasila. Oleh karena, Proklamasi, Pancasila, dan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, maka penghapusan salah satu dari sumber hukum di atas berdampak pada hapusnya negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, para tokoh masyarakat, khususnya negarawan yang berhaluan nasional menghendaki agar Pembukaan UUD 1945 tidak boleh diganggu gugat, sebab jika Pembukaan UUD 1945 dihapus atau diamandemen, maka bubarlah negara kesatuan Republik Indonesia yang telah dibangun dengan darah para pahlawan ini. Mengapa mengubah Pembukaan UUD 1945 sama dengan membubarkan negara Proklamasi 17 Agustus 1945? Perhatikan Gambar 9.1 berikut ini.

180|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945

1

2

PANCASILA

PEMBUKAAN UUD 1945 3

Gambar 9.1 Hubungan antara Proklamasi, Pancasila, dan Pembukaan UUD 1945

Keterangan: 1. Hubungan antara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pancasila a. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan titik kuliminasi (tertinggi/batas akhir) Perjuangan Bangsa Indonesia untuk memperjuangkan dan menyelamatkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. b. Pancasila dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjiwai dan mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan melalui Proklamasi 17 Agustus 1945. 2. Hubungan antara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945 a. Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai Dasar Hukum Formal harus diberi landasan hukum secara formal, dan landasan hukum formal itu terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea III. b. Untuk mencapai masyarakat adil-makmur dan sejahtera sebagaimana tertuang dalam Tujuan Nasional yang terdapat di dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Tujuan itu diperoleh melalui pembangunan nasional. Pembangunan nasional dapat terlaksana diperlukan kemerdekaan yang dinyatakan melalui Proklamasi 17 Agustus 1945. 3. Hubungan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 a. Pancasila adalah landasan filosofis atau landasan falsafah bangsa dan negara Indonesia. Sebagai landasan falsafah bangsa dan negara ia

Pilar Kebangsaan Indonesia| 181 harus diberi landasan hukum formal. Landasan hukum formalnya itu diatur dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV. b. Pembukaan UUD NKRI 1945 memuat Landasan Hukum terbentuknya Negara, Tujuan Negara, Proklamasi, dan Dasar Negara. Oleh karena itu, Pembukaan UUD NKRI 1945 harus dijiwai oleh nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa antara Pancasila, Proklamasi, dan Pembukaan UUD NKRI 1945 mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga mengamandemen Pembukaan UUD NKRI 1945 berarti menghapus Pancasila dan Proklamasi 17 Agutus 1945. Hal ini berarti negara yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 dibubarkan. Jadi, sekarang dapat dipahami pandangan orang-orang atau tokoh-tokoh masyarakat yang menolak untuk mengamandemen Pembukaan UUD NKRI 1945. Berdasarkan sumber hukum di atas, maka mengalirlah hukumhukum berikutnya. Berdasarkan teori anak tangga atau stuffenbau theorie dari Hans Kelsen, maka terlihat bahwa Pancasila sebagai sumber hukum materiel berfungsi sebagai staatsfundamentalnorm (norma dasar negara) yang diberi nama Grundnorm atau Norma Dasar. Grundnorm bukan hukum tetapi ia adalah sumber dari segala sumber hukum, sebab dari sanalah semua hukum positif itu berasal. Berdasarkan teori di atas, semua peraturan atau aturan hukum dalam Hukum Tata Negara hukum yang berada di bawah atau lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi. Jika bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi berarti bertentangan dengan azas hukum lex superiori derogat legi inferiori. b. Empat Pilar Kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga pilar yaitu Pancasila, UUD NKRI, dan Negara Kesatuan RI sudah dijelaskan di atas. Pada bagian ini akan dijelaskan khusus mengenai Bhinneka Tunggal Ika. Kata ini berasal dari konsep keanekaragaman masyarakat, budaya, dan agama pada zaman Majapahit. Keanekaragaman itu digambarkan sedemikian rupa oleh Mpu Tantular dengan konsep “Bhinneka Tunggal Ika tan hanna mangrwa.” Beranekaragam suku, etnis, agama/keyakinan tetapi satu jua adanya yaitu Indonesia.

182|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas beraneragam suku, bangsa, warna kulit/etnik, dan agama. Menurut Prof. Supomo ada 250 Selbestuurende atau 250 daerah otonomi suku/desa yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Jumlah ini berkembang terus sejalan dengan temuantemuan baru di bidang hukum adat, sedangkan menurut Soerjono Soekanto dan Soleman b. Taneko ada 366 etnik. Jumlah etnik ini belum termasuk bahasa daerah yang berjumlah kurang lebih 450 bahasa dengan dialek lokalnya. Di bidang agama dan kepercayaan, Indonesia juga memiliki keanekaragaman. Jumlah agama besar ada 6 yaitu: Islam, Katholik, Kristen-Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Jumlah agama lokal berjumlah kurang lebih 300 buah yang tersebar di seluruh Indonesia seperti marapu, sedulur sikep belum termasuk aliran kepercayaan/kebatinan, dan kejawen. Dengan demikian, keanekaragaman ini bersifat binary oposisi artinya di satu sisi keanekaragaman memiliki kekuatan atau kekayaan, tetapi di sisi yang lain terkandung kelemahan atau bahaya perpecahan di dalamnya. Perpecahan ini terjadi jika komponen-komponen bangsa ini saling mengklaim, menyerang, dan mematikan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan saling mengerti, saling memahami, saling menghormati, saling melindungi, saling menyayangi satu sama lain sebagai anak bangsa. Dari segi luas wilayah, wilayah Indonesia terbentang dari Merauke– Sabang, dan dari Sangier-Talaud – Rote. Sebuah negara dengan luas wilayah yang sangat besar. Demikian pula jika dilihat dari jumlah pulau ada 13.600-an pulau yang tersebar luas. Oleh karena itu, konsepsi kita tentang laut adalah bahwa laut bukan sebagai pemisah tetapi sebagai pemersatu. Pulau-pulau yang kaya dengan barang tambang dan mineral, perkebunan, keindahan alam, kekayaan budaya sering menjadi incaran banyak negara di dunia. Incaran itu untuk mengeksploitasi kekayaan alam, kekayaan budaya (batik, tarian, music, ukiran, dan bangunan) atau kekayaan nilai budaya/filosofisnya di dalam kearifan lokal. Oleh karena itu, dengan berbagai cara dan pola yang digunakan bangsa-bangsa asing ini berupaya untuk memecah belah anak bangsa ini agar saling mencurigai atau perang saudara. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan bangsa akan lemah, kohesi sosialnya lemah, dan dengan demikian mudah untuk menguasai “devide et impera.”

Pilar Kebangsaan Indonesia| 183

9.5.

Perlunya Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan

Empat Pilar Kebangsaan seperti yang telah dijelaskan pada bab terdahulu tentunya perlu dipertahankan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia tak terkecuali.. Mengapa ? Untuk menjawab perlunya mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan Indonesia tersebut, akan disampaikan secara rinci secara satu persatu pertanyaan sebagai berikut ini. a. Mengapa perlu mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Mengapa perlu mempertahankan isi yang terkandung dalam UUD 1945 dalam bermasyarakat dan bernegara. c. Mengapa perlu mempertahankan keutuhan NKRI dalam bermasyarakat dan bernegara. d. Mengapa perlu mempertahankan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam bermasyarakat dan bernegara. Keempat pilar tersebut akan diuraikan sebagai berikut. a. Mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengalaman perjalanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sejak proklamasi dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila tidak selalu berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pejuang, pendiri dan penyelenggara negara. Dengan perkataan lain antara gagasan yang ideal dengan realitasnya tidak selalu bertemu. Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam mempertahankan penerapannya sering dihadapkan dengan permasalahan yang dilematis. Berbagai upaya untuk melunturkan dan mengaburkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan sebagai pandangan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wujud pemberontakan, separatis, teroris, liberalis, individualis, dan keserakahan menguras harta yang terkandung di dalam bumi Indonesia disertai perusakan lingkungan hidup yang tiada henti, adalah indikator belum adanya persepsi yang sama terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga disini perlu mempertahankan nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda sekarang dan gerasi-generasi muda di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu dipertahankan nilai-nilai Pancasila dalam rangka mempertebal kepribadian bangsa, baik secara individu sebagai manusia seutuhnya maupun secara bersama sebagai bangsa yang

184|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) Pancasilais. Dipandang dari semangat kebangsaan, kebanggaan terhadap Pancasila sebagai refleksi kepribadian nasional, merupakan wujud nasionalisme atau patriotisme. Keberhasilan suatu bangsa untuk memelihara identitas nasionalnya, ditentukan ditentukan oleh bangsa itu dalam “proses regenerasinya”. Dipandang dari kontinyuitas cita-cita nasionalnya, regenerasi itu harus tetap menjamin kelestarian dalam mempertahankan “dasar negara” dalam konteks masyarakat yang terus berkembang dan dinamika pemikiran serta tantangan yang dihadapi dalam kurun waktu tertentu. Melestarikan dalam mempertahankan dasar negara harus diartikan sebagaiupaya untuk tetap memelihara aktualitas nilai-nilai Pancasila sehingga mampu menjawab tantangan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemampuan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang selanjutnya untuk diwariskan ke generasi muda adalah tolok ukur keberhasilan dalam pembangunan karakter bangsa. b. Mempertahankan isi yang terkandung dalam UUD 1945 dalam bermasyarakat dan bernegara. Indonesia sebagai negara kesatuan dalam memutar roda pemerintahan berdasarkan suatu konstitusi yang disebut Undang-undang Dasar 1945. Pasal-pasalnya memuat pembagian kekuasaan, lembagalembaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga negara, keadilan sosial dan lain sebagainya. Pada Pembukaannya terdapat Pancasila dalam konteks ketatanegaraan, sehingga memiliki kedudukan yang sangat penting, karena merupakan suatu norma dasar negara dan berada pada hierarkhi tertib hukum yang tertinggi. Pasal-pasal dalam Undang-undang Dasar 1945 menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut. Penjelasan Undang-unang Dasar 1945 menyebutkan bahwa bersifat singkat dan supel karena hanya memuat 37 pasal dan ditambah pasal-pasal lain aturan perlihan dan aturan tambahan. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat Pancasila sebagai dasar falsafah negara, merupakan sumber nilai dan merupakan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum Negara Kesatuan Republik Indoneia. Sehingga Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada hakikatnya memiliki kedudukan hukum yang lebih tinggi dalam hukum

Pilar Kebangsaan Indonesia| 185 ketatanegaran, konsekuensinya secara hukum tidah dapat diubah oleh siapa pun. Oleh karena itu perlu dipertahankan Undang-undang Dasar 1945, mengingat; 1. Pancasila sebagai falsafah bangsa secara tersirat ada di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945; 2. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dalam kaitannya tertib hukum Indonesia memiliki aspek yang sangat fundamental karena; a. memberi faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum, b. memasukkan diri dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi; 3. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mempunyai hubungan langsung yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh Undangundang Dasar 1945 karena dijabarkan ke dalam pasal-pasalnya. Pembukaan dengan batang tubuh merupakan satu kesatuan walaupun dapat dipisahkan, bahkan merupakan rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. 4. Pembukaan, batang tubuh dan penjelasannya pada hakikatnya merupakan satu rangkaian kesatuan yang bersifat kausal organis. Dari ketentuan-ketentuan di atas yang merupakan hakikat Undangundang Dasar 1945, maka bangsa Indonesia harus mengetahui, memahami, menghayati dan menerapkan serta mempertahankan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Mengetahui, memahami, menghayati dan menerapkan serta mempertahankan Undangundang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara yang selanjutnya untuk diwariskan ke generasi muda adalah keberhasilan dalam melestarikan tertib hukum Indonesia dalam pembangunan karakter bangsa. c. Mempertahankan keutuhan NKRI dalam bermasyarakat dan bernegara. Bangsa Indonesia yang membentuk persekutuan hidup dengan mempersatukan keanekaragaman yang dimilikinya, maka dengan jalan proklamasi kemerdekan lahirlah negara Indonesia yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI artinya negara Republik Indonesia yang berbentuk kesatuan (bukan serikat ataupun yang lain). Adapun unsur-unsur kesatuan yang menjiwai NKRI terbentuk dari:

186|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) 1. Kesatuan sejarah, bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari proses sejarah yang cukup panjang dari jaman kerajaan sampai jaman kemerdekaan; 2. Kesatuan nasib, bangsa Indonesia terbentuk karena mempunyai kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan, sampai perjuangan pergerakan bangsa sampai proklamasi kemerdekaan; 3. Kesatuan kebudayaan, walaupun bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan, namun keseluruhannya merupakan satu kebudayaan yaitu kebudayaan nasional Indonesia; 4. Kesatuan wilayah, bangsa Indonesia hidup dan mencari kehidupan dalam satu wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia; 5. Kesatuan kerohanian, bangsa Indonesia memiliki kesamaan cita-cita, kesamaan falsafah hidup yang berakar dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, yaitu Pancasila. NKRI yang terbentuk dari berbagai macam kesatuan tersebut di atas, harus dipertahankan demi eksistensi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya dan senantiasa menangkal usaha-usaha yang mengaburlan, melunturkan dan merongrong kesatuan –terutama- wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dipandang dari semangat kebangsaan, kebanggaan terhadap NKRI sebagai refleksi kepribadian nasional, merupakan wujud nasionalisme dan patriotisme seperti yang telah disampaikan di atas, Kedua paham ini meski mempunyai muara yang sama yakni cinta kepada tanah air dan bangsa namun berhulu yang berbeda, Nasionalisme timbul dari gejala sejarah, sedang patriotisme tumbuh dari keterikatan seseorang pada tempat kelahirannya, sehingga rasa patrotisme lahir sebagai gejala kejiwaan. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dipertahankan keutuhannya, demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia dalam perspektif; 1. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ruang wilayah yang meliputi satu kesatuan perairan, daratan dan dirgantara dalam arti satu wadah bangsa Indonesia dengan keterpaduan anugerah Tuhan Yang Maha Esa; 2. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik dengan satu Undangundang Dasar 1945, satu ideologi dan satu identits nasional; 3. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya dalam bentuk budaya nasional berdasarkan bhineka tunggal ika;

Pilar Kebangsaan Indonesia| 187 4. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi secara nasional keterpaduan antara sektor tradisional dan sektor formal; 5. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam dengan diwujudkannya setiap pulau memiliki nilai strategi yang sama; 6. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pembangunan dan pemerataan hasilnya pada seluruh aspek kehidupan. d. Mempertahankan semboyan Bhinneka bermasyarakat dan bernegara.

Tunggal

Ika

dalam

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup panjang, sejak jaman kerajaan-kerajaan, serta dijajah bangsa asing kemudian merdeka. Unsur masyarakat yang membentuk bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbagai macam adat-istiadat kebudayaan , berbagai macam agama dan kepercayaan serta berdiam dalam wilayah yang membentang luas terdiri dari beribu-ribu pulau. Oleh karena itu keadaan yang beraneka ragam tersebut bukanlah merupakan suatu perbedaan yang dipertentangkan, melainkan perbedaan itu justru merupakan suatu daya penarik kearah kerjasama persatuan dan kesatuan dalam suatu sintesa dan resultan, sehingga keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur. Sintesa persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu asas kerohanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yang “menjelma” dalam suatu semangat Bhineka Tunggal Ika. Hakikat semangat bhineka tunggal ika, memberi pengertian bahwa perbedaan itu merupakan bawaan kodrat, sehingga bangsa Indonesia menganut sistem sosial budaya yang bhineka tunggal ika. Meski bangsa dan negara Indonesia terdiri dari berbagai ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa Indonesia, dengan semngat bhineka tunggal ika menjelma kesatuan bangsa dan kesatuan negara. Semangat Bhineka Tunggal Ika yang berasal dari ungkapan bahasa Jawa Kuno yang berarti “berbeda-beda tetapi satu jua” telah menjadi semboyan bangsa Indonesia yang telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 tanggal 17 Oktober 1951, yang diundangkan pada tanggal 28 nopember 195i yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor

188|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) II/tahun 1951, yaitu dengan lambang negara burung garuda Pancasila dengan seloka Bhineka Tunggal Ika. Semboyan Bhineka Tunggal Ika harus dipertahankan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian kita hendaknya tidak mempertentangkan perbedaan-perbedaan namun “mengakui dan menghormati perbedaan-perbedaan”. Apabila kita mempertahankan semboyan bhineka tunggal ika yang menjadi semangat bangsa, maka persoalan pokoknya bukanlah menghilangkan perbedaanperbedaan. Hal demikian adalah mustahil, karena bertentangan dengan kodrat- namun biarkanlah perbedaan-perbedaan itu ada dan tetap ada sampai kapan pun, yang dipertahankan adalah perbedaan itu dapat tetap mempersatukan kita banga Indonesia secara harmonis dan serasi seayun langkah dan seiring jalan. Bagi bangsa Indoneia mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dalam keanekaragaman bukanlah hal yang mustahil karena telah ditempa oleh perjuangan dan sejarah yang panjang untuk bersatu. Lebih hakiki atau secara filosofis, kita sesungguhnya adalah bangsa yang senantiasa mencari keserasian dan keselarasan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Senantiasa menyerasikan dan menyelaraskan kewajiban spiritualitas, moralitas, solidaritas dan pluralitas (keanekaragaman). Semangat mempertahankan kebhinekaantunggalikaan itulah sesungguhnya merupakan pedoman pembinaan generasi muda sebagai penerus bangsa yang beragam namun tetap satu jua.

9.6.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan

Refeleksi terhadap kondisi masyarakat Indonesia mengisyaratkan kepada kita, bahwa simbul-simbul yang tekandung dalam pilar kebangsaan bangsa Indonesia telah mengalami distorsi dan semakin luntur dalam kehidupan masyarakat yang jika dibiarkan akan membahayakan eksistensi integrasi nasional. Berkaitan dengan kondisi yang memprihatinkan di atas, Thomas Lickona (profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, berarti sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah : a) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, b) penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, c) pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan,

Pilar Kebangsaan Indonesia| 189 d) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, seks bebas. e) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, f) menurunnya etos kerja, g) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, h) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, i) membudayanya ketidakjujuran, dan j) adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama. Kesepuluh hal itu terus tumbuh dalam kenyataan praktik selama 13 tahun reformasi, yang apabila tidak mampu dikonsolidasikan secara terarah dan terkendali, dapat mengakibatkan: (a) disintegrasi sosial, (b) disintegrasi nasional, dan (c) menyebabkan apresiasi terhadap ide demokrasi dan kebebasan itu sendiri justru mengalami penurunan secara kontra-produktif. Berkaitan dengan uraian realita di atas, seluruh elemen bangsa telah sepakat tidak akan membiarkan dan tidak rela Negara Kesatuan Republil (NKRI) yang telah diperjuangkan oleh pendiri bangsa ini runtuh. Secara nasional komitmen untuk merevitalisasi dan program mengimplementsikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, yaitu: Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, NKLRI, dan Bhinaka Tunggal Ika telah dikembangkan. Salah satunya adalah kebijakan nasional pendidikan karakter yang diselenggarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional baik meleluai jalur pendidikan formal meliputi semua jenjang pendidikan, nonformal, maupun informal. Kebijakan nasional pendidikan karakter tersebut hakikatnya dipahami sebagai program atau cara untuk mempertahankan empat pilar kebangsaan. Pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bagaimana cara mempertahankan pilar kebangsaan? Pilar kebangsaan, yaitu: (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar tahun 1945, (3) NKLRI, dan (4) Bhinaka Tunggal Ika merupakan landasan bangsa dan negara mengandung nilai-nilai huhur bangsa yang terintegrasi menjadi karakter bangsa. Empat pilar kebangsaan sebagai landasan Negara mengandung prinsip universal non diskriminatif dan progresif untuk mencegah konflik membangun masyarakat adil dan makmur yang benar-

190|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) benar berbudaya dan beradab (culture state). Konsewensi dari ditetapkannya empat pilar kebangsaan misalnya Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pedoman dan sekaligus landasan dalam penyelenggaraan negara. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara diimplementasikan dalam UUD 1945, yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Sedangkan Pancasila memjadi sumber dari segala sumber tertib hukum di Indonesia, sekaligus yang akan mencerminkan karakter bangsa. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah bahwa : 1. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup belum dipahami dan diimplementasikan secara nyata oleh semua warga Negara, 2. Pancasila sebagai landasan pembangunan karakter implementasinya juga belum jelas, 3. Semakin menurunnya respek masyarakat terhadap Pancasila. Ketiga akar permasalahan tersebut, yang menyebabkan bangsa kita terpuruk sampai saat ini. Terutama pada dekade terakhir ini nilain-nilai karakter bangsa mengalami distorsi, oleh karena itu, perlu segera dilakukan penguatan kembali melalui pembangunan karakter bangsa agar tidak terus merosot. Langkah mendasar yang harus dilakukan adalah merevitalisasi dan menyemaikan atau mengimplementasikan nilaih-nilai luhur budaya bangsa melalui berbagai cara. Implementasi nilai-nilai pilar kebangsaan sebagai karakter bangsa membutuhkan suatu pedoman yang lebih operasinal, mengingat nilai-nilai Pancasila masih bersifat abstrak, umum, dan universal (Notonagoro). Pemahaman hakikat sila-sila Pancasila dalam bentuk yang lebih sederhana dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari perlu terus dilakukan dan terus ditanamkan serta dibudayakan kepada generasi bangsa. Dengan demikian, Pancasila benar-benar menjadi jiwa bangsa yang membimbing setiap perilaku warga negara Indonesia. Dengan menjadi jiwa, maka Pancasila benar-benar menjadi kerpibadian dan karakter setiap warga Negara Indonesia. Revitalisasi nilai karakter bangsa model Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang terdiri dari 36 butir yang kemudian dikembangkan menjadi 45 butir, merupakan penjabaran yang lebih operasional dari fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup kiranya dapat diadopsi dan dikembangkan untuk panduan operasional yang lebih implementatif dalam mempertahankan empat pilar kebangsaan. Implementasi nilai-nilai karakter bangsa untuk mempertahankan pilar

Pilar Kebangsaan Indonesia| 191 kebangsaan, perlu dilakukan secara komprehensif dan integral melalui berbagai jalur dan sasaran secara berkelanjutan.

9.7. Cara Mempertahankan Pembentukan Karakter

Pilar

Kebangsaan

melalui

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter adalah keinginan kita semua. Keinginan menjadi bangsa yang berkarakter sesunggungnya sudah lama tertanam pada bangsa Indonesia. Para pendiri negara menuangkan keinginan itu dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 dengan pernyataan yang tegas, “...mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Para pendiri negara menyadari bahwa hanya dengan menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bangsa Indonesia menjadi bermartabat dan dihormati bangsa-bangsa lain. Era global dan reformasi Indonesia melalui demokratisasi yang melaju cepat berdampak pada terabaikannya nilai-nilai kepribadian bangsa. Sepuluh tanda zaman yang perlu diwaspai menurut fersi Thomas Lickona sebagaimana dipaparkan sebelumnya sudah merasuk dalam kehidupan bangsa kita. Kondisi demikian telah dirspon oleh berbagai kalangan, terutama dari kalangan pendidikan. Kemendiknas misalnya, telah merespon dengan merancang program pendidikan karakter sebagai mempertahankan pilar kebangsaan dapat menggunakan dua model pendekatan yaitu: 1) keteladanan, dan 2) pembelajaran. Tujuan pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada hal-hal berikut. 1. Pendidikan Formal Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan

192|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Cintih semua elemen sekolah mematuhi peraturan, selalu menjaga kebersiahan sekolah. Misalnya selalu membuang bukuns makanan pada tempatnya atau memungut bungkus roti di lantai kemudian di buang di tempat sampah 2. Pendidikan Nonformal Pada pendidikan nonformal pendidikan karakter berlangsung pada lembaga kursus, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan lembaga pendidikan nonformal lain melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan nonformal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 3. Pendidikan Informal Pendidikan karakter pada pendidikan informal berlangsung pada keluarga yang dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa lain terhadap anak-anak yang menjadi tanggungjawabnya. Contohnya bapak dan ibu senantiasa mencerminkan dan mengajarkan perilaku jujur, tertib sosial, disiplin, santun berbicara dan bersikap, tertib beribadah. Misalnya orang tua yang beragama Islam membiasakan mengajak sholat tepat waktu dengan berjama’ah. Mememberi teladan dan mengajarkan berbicara santun, rendah hati, menghargai sesama anggota keluarga. Implementasi pendidikan karakter sebagai langkah untuk mempertahankan pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan melalui pendidikan formal, non formal dan informal secara komprehensip, itegral, dan bekelanjutan. Sedangkan implementasinya melalui dua pendekatan, yaitu: keteladanan dan pendidikan.

9.8.

Cara Mempertahankan Pilar Kebangsaan Keteladanan dalam Pembentukan Karakter

melalui

Pelaksanaan pendidikan karakter harus didukung institusi pendidikan, satuan pendidikan formal dan nonformal harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan tersebut. satuan pendidikan formal dan nonformal harus menunjukkan keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin dikembangkan. Misalnya toilet yang selalu bersih, bak

Pilar Kebangsaan Indonesia| 193 sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, satuan pendidikan formal dan nonformal terlihat rapi, dan alat belajar ditempatkan teratur. Selain itu, keteladanan juga dapat ditunjukkan oleh perilaku dan sikap pendidik dan tenaga kependidikan dalam memberikan contoh tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Pendemonstrasian berbagai contoh teladan merupakan langkah awal pembiasaan, Jika pendidik dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai karakter, maka pendidik dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh bagaimana berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai terebut. Misalnya berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan sebagainya. Keteladanan dalam pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan seharihari satuan pendidikan formal dan nonformal yang berwujud kegiatan rutin atau kegiatan insidental: spontan atau berkala. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah: Upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama/sembahyang bersama setiap zuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu pendidik/tenaga kependidikan yang lain, dan sebagainya. Setelah kegiatan rutin ada juga kegiatan spontan, yakni kegiatan insidental yang dilakukan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat pendidik dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila pendidik mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik, maka pada saat itu juga pendidik harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik tersebut. Contoh kegiatan tersebut adalah: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, mencerca, mencela, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh, dan sebagainya. Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olahraga atau kesenian, berani

194|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) menentang/mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji. Keteladanan merupakan hal utama yang dilakukan dalam pengarusutamaan pendidikan karakter. Kegiatan insidental lannya adalah kegiatan berkala. Kegiatan berkala merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan secara berkala. Contoh: lomba atau kegiatan hari besar, misalnya: Hari Pendidikan Nasional, Hari Kemerdekaan, Hari Ibu, hari besar keagamaan.

9.9.

Cara mempertahankan Pilar Kebangsaan pembelajaran dalam pembentukan karakter

melalui

Pembelajaran karakter dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, di satuan pendidikan formal dan nonformal, serta di luar satuan pendidikan. a. Di kelas, pembelajaran karakter dilaksanakan melalui proses belajar setiap materi pelajaran atau kegiatan yang dirancang khusus. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan karakter. Meski pun demikian, untuk pengembangan nilainilai tertentu seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan pendidik. Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai tersebut. b. Di satuan pendidikan formal dan nonformal, pembelajaran karakter dilaksanakan melalui berbagai kegiatan satuan pendidikan formal dan nonformal yang diikuti seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Perencanaan dilakukan sejak awal tahun pelajaran, dimasukkan ke kalender akademik, dan dilaksanakan sehari-hari sebagai bagian dari budaya satuan pendidikan formal dan nonformal. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program satuan pendidikan formal dan nonformal adalah lomba vokal group antarkelas atau antarProgram Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) tentang lagu-lagu bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato bertema karakter tertentu, pagelaran bertema karakter, lomba olahraga antarkelas, lomba

Pilar Kebangsaan Indonesia| 195 kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik bertema karakter tertentu, pameran foto hasil karya peserta didik bertema karakter tertentu, lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu, melakukan wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan karakter, mengundang berbagai nara sumber untuk berdiskusi atau berceramah yang berhubungan dengan karakter bangsa. c. Di luar satuan pendidikan formal dan nonformal, pembelajaran karakter dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh/sebagian peserta didik, dirancang satuan pendidikan formal dan nonformal sejak awal tahun pelajaran atau program pembelajaran, dan dimasukkan ke dalam kalender akademik. Misalnya, kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, menumbuhkan semangat kebangsaan, melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial seperti membantu mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu membersihkan/ mengatur barang di tempat ibadah tertentu.

9.10. Implementasi Mempertahankan Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mengetahui, mengerti dan memahami pilar-pilar kebangsaan hendaknya kita dapat mengaplikasian dalam kehidupan.Sebelum mengaplikasikan dalam kehidupan, kita mempersiapkan diri dengan baik tiga faktor yang ada dalam diri kita masing-masing, yaitu apa yang ada dalam hati, perkataan dan perbuatan harus sama. Kita tidak boleh membedakan-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Artinya antara apa apa yang ada dalam pikiran tidak sama dengan perbuatannya atau apa yang dikatakan tidak sesuai dengan perbuatannya.atau sering disebut munafik (orang yang mencla-mencle) Di samping itu kita hendaknya memiliki sikapkalau dalam tindakan dan perbuatanya harus didasari dengan lambe-ati, empan-papan, dan dugaprayoga. Artinya secara bebas dapat dikatakan harus jujur mengatakan apa adanya, tahu tempat dimana berada, dan hati–hati dalam setiap perkataan dan tindakan. Kita harus dapat mengungkapkan apa yang ada dalam hati sesuai dengan apa yang dikatakan, kita harus tahu tempat dimana berada dan dapat menempatkan diri sesuai dengan keberadaannya, misalnya mahasiswa berada di kampus berbeda dengan yang sedang ada didalam

196|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) masyarakat atau keluarga, sedang yang ketiga hendaknya perkataan dan tindakan hendaknya diperhitungkan kemungkinan–kemungkinan yang dapat terjadi (kehati–hatian didalam perkataan dan tindakan). Dengan sikap yang demikian sehingga perkataan dan tindakan mudah-mudahan dapat diterima dimanapun dan kapanpun. Sebagai calon pemimpin bangsa kita harus dapat mempersiapkan diri dengan mengambil semboyan yang dipampangkan dalam kementrian pendidikan nasional yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani yang artinya seorang pemimpin didepan dapat sebagai contoh perkataan dan perbuatan yang baik ditengah tengah masyarakat dapat memberikan kekuatan, dibelakang dapat memberikan dorongan atau semangat. Seorang pemimpin harus memberikan contoh perkataan dan perbuatan yang baik jangan sampai memberikan contoh yan tidak baik karena masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat patronclan, yang artinya masyarakat yang suka meniru perkataan dan perbuatan pemimpinnya sebagai contoh atau acuan untuk melaksanakan perkataan dan perbuatannya. Misal seorang pemimpin tidak boleh melakukan korupsi sehingga masyarakat atau rakyatnya akan ikut melaksanakan perbuatan yang tidak betul tersebut. Empat Pilar Kebangsaan memiliki berbagai ajaran yang baik perlu mendapatkan dukungan, supaya dapat menjadi penyangga dalam membangun Bangsa Indonesia menjadi yang lebih kuat dan kokoh, contoh didalam Pilar Pancasila hendaknya kita dapat menghormati dan menghargai pihak–pihak yang lain, sehingga kita tidak terlibat atau permusuhan dengan yang lain, karena kita saling menghormati dan menghargai pihak lain. Didalam Bhineka Tunggal Ika kita harus mengakui kenyataan yang ada bahwa kita sebagai bangsa yang pluralis, budaya yang pluralis, suku yang pluralis, agama yang pluralis, serta bahasa yang pularis. Undang–Undang Dasar 1945 yang telah direvisi dan pembukaan UUD memiliki cita–cita Bangsa Indonesia yang perlu diwujudkan bahwa negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seliruh tumpah darah Negara Indonesia, dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan permuswaratan perwakilan. Negara berdasarkan atas ke-Tuhannan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok–pokok pikiran ini harus diwujudkan didalam kehidupan

Pilar Kebangsaan Indonesia| 197 berbangsa dan bernegara. Dengan terwujudnya cita–cita kehidupan berbangsan dan bernegara ini maka Indonesia akan menjadi negara dan bangsa yang kuat dan utuh.

9.11. Pendalaman Perguruan Tinggi

Pilar

Kebangsaan

melalui

Kurikulum

Secara ilmiah pemahaman Pilar Kebangsaan diberikan secara pendidikan formal di Perguruan Tinggi. Beberapa mata kuliah yang disusun dalam kurikulum yang mempunyai misi capaian kompetensi yang berkaitan dengan pembentukan karakter (termasuk didalamnya kompetensi yang berkaitan dengan Pilar Kebangsaan), terdapat dalam kelompok Matakuliah Pengembang Kepribadian (MPK) dan kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yang berstatus kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dari semua Fakultas / progam studi. Kelompok Matakuliah Pengembang Kepribadian (MPK) terdiri dari matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Kelompok ini merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) terdiri dari matakuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) dan Ilmu Kealaman Dasar (IKD) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.Kedua kelompok matakuliah tersebut dalam penyelenggaraannya di Universitas Jember dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Tugas Mata Kuliah Umum (UPT MKU) Universitas Jember.

9.12. Standar Kompetensi Matakuliah Diharapkan mahasiswa setelah menyelesaikan matakuliah berikut. 1) Pendidikan Agama

198|PedomanPengenalanKehidupanKampus(PK2) a) Menguasai ajaran agama dan mampu menjadikannya sebagai sumber nilai dan pedoman serta landasan berpikir dan berperilaku dalam menerapkan ilmu dan profesi yang dikausainya b) Menjadi intelectual capital yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan berkepribadian religius. 2) Pendidikan Pancasila a) Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. b) Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya c) Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan IKTEKS. d) Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalan Persatuan Indonesia 3) Pendidikan Kewarganegaraan a) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa cinta terhadap tanah air b) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa memiliki terhadap keberadaan bangsa yang majemuk c) Memiliki kemampuan dan pengertian tentang rasa tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara d) Memiliki wawasan yang luas terhadap negara yang berada dalam posisi silang 4) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan Ilmu Kealaman Dasar Mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang: a) Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan. b) Tanggung jawab manusia terhadap sumberdaya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

9.13.

Penutup

Keberhasilan upaya mempertahankan, mengimplementasikan Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komponen bangsa

Pilar Kebangsaan Indonesia| 199 ditandai oleh menjelmanya nilai-nilai yang terkandung dalam keempat Pilar Kebangsaan menjadi tatanan yang ditaati oleh segenap anggota masyarakat sebagai tatanan untuk hidup bersama, berbangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada gilirannya dan dalam tingkatan yang lebih mendalam, tatanan tersebut akan menjelma menjadi keseluruhan tata pikir, pikiran, sikap, tingkah laku, dan perbuatan segenap anggota masyarakat yang membuahkan hasil nyata di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Mahasiswa adalah merupakan bagian masyarakat elit ilmiah yang berdasarkan pengalaman sejarah kebangsaan Indonesia, telah dan akan selalu mampu menjadi ”agent of change” dan ”agent of control” dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan kebangsaan yang ditopang oleh 4 pilar kebangsaan tersebut. Maka, dipundakmulah hai para mahasiswa Indonesia terletak tanggung jawab untuk tetap mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar yang kokoh dalam kebangsaan untuk mencapai tujuan negara yaitu keadilan sosial bagi

BAB 10 PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 UNTUK MENDORONG PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA1 Pada abad ke 21 ini, Indonesia memegang posisi penting Dunia, melalui ASEAN, kita membuat lingkungan aman, damai, dan stabil baik ekonomi dan keamanannya. Melalui G-20 kita bisa membantu reformasi system perekonomian global. Serta melalui PBB kita Indonesia bisa membantu reformasi yang mengubah system Internasional serta membuat kerjasama internasional menjadi penting, seperti dalam perlindungan hutan tropis dalam rangka melindungi lingkungan dan umat manusia serta Indonesia sebagai jembatan antara dunia Islam dengan dunia barat dengan pola kehidupan yang harmonis dan sejahtera dan yang terakhir mempromosikan Demokrasi ke Dunia dan ASEAN. Komunitas ASEAN pada tahun 2015 merupakan hal yang sangat penting baik dari segi komunitas bidang keamanan, ekonomi dan sosial budaya. Hal ini sangat penting dalam menyiapkan Komunitas ASEAN 2015 disemua bidang, khususnya bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu pilar berdirinya ASEAN bersama keamanan (security community) dan sosio-budaya (culture-socio community). Ekonomi dipandang sebagai sektor yang mampu membangun integritas dan kemajuan negara anggota ASEAN dengan mengikatkan diri pada sebuah identitas bersama – identitas ASEAN. Semakin mendesaknya pengembangan kerjasama ekonomi ASEAN mulai dirasakan pada tahun 1992 yang semakin mendorong pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas (ASEAN Free Trade Area) dengan menitik beratkan pada sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN. Penandatanganan AFTA ini awalnya terdiri dari enam negara anggota yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Disusul oleh Vietnam yang bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. 1

Disusun oleh: Prof.Dr.Ir. Didk Sulistyanto (Mantan Atase Pendidian KBRI Bangkok dan Dosen Faperta, Unej)

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 201 Tuntutan untuk semakin mengembangkan kerjasama tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya perkembangan internasional seperti kemajuan NAFTA dan Europen Union, berakhirnya tantangan militer dan politik sebagai dampak perang dingin, adanya dorongan dari Singapura untuk mengarahkan pada kerjasama ekonomi yang lebih terbuka sebagai negara yang hanya mengandalkan perdagangan sebagai sumber utama penghidupan. Tujuan dari upaya pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN diantaranya untuk meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN dan menarik investasi asing langsung ke ASEAN. Pelaksanaan Perdagangan Bebas ini diharapkan akan benar-benar terwujud pada 2015.

Gambar 10.1 Sepuluh Negara Anggota ASEAN

Prioritas kerjasama Indonesia-ASEAN meliputi 3 (tiga) hal penting yaitu (1) bidang Ekonomi, (2) bidang Politik, dan (3) bidang Sosial, Budaya dan Pendidikan, Sedangkan prioritas dibidang ekonomi meliputi: (1) Kerjasama Food Security dan Pertanian,

202 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) (2) (3)

Kerjasama Perikanan, Kerjasama Energi dan bahan bakar,

ASEAN terdiri dari 10 negara yang berpendudukan sekitar 600 juta orang, sedangkan ¼ jumlah penduduk ASEAN dari Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta orang. Jadi Indonesia memeiliki potensi sangat luar biasa dalam ASEAN. Khusus pada peningkatan kerjasama Pendidikan dan Penelitian untuk ASEAN dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, profesionalisme sumber daya manusia (SDM), meningkatkan jejaring atau Networking, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dengan program pertukaran Anggota Senat tingkat Sarjana dan Pasca Sarjana dengan Thailand dan Negara ASEAN lainnya, baik melalui program Malaysia-Indonesia-Thailand (MIT programme). Proses mekanisme untuk menjadikan perguruan Tinggi menjadi Internasional merupakan hal yang harus disiapkan secara matang, khsusnya dalam rangka meraih World Class University (WCU) melalui langkahlangkah seperti pengembangan Kurikulum (Asean University Network/AUN), profesional Staf, Guru dan Dosen serta Guru Besar, networking Perguruan Tinggi Luar Negeri, Pertukaran Anggota Senat, Dosen dan Guru Besar, Pertukaran Penelitian dan Pakar, Double Degree Program, serta program University Partnership dengan Negara-negara tetangga kita yaitu ASEAN, serta terbentuknya Internasional program di setiap Fakultas atau Program Studi dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia

10.1.

Visi Pembangunan Indonesia

Sesuai dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Indonesia bahwa Indonesia masa depan diharapkan menjadi Indonesia yang maju, kuat, dan besar. Harapan ini tercermin pada visi, yaitu “mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 16 (enam belas) besar dunia di tahun 2013 dan 7 (tujuh) besar dunia pada tahun 2030 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan” berdasarkan data dari McKansey Global, 2012.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 203

Gambar 10.2 Kemajuan ekonomi Indonesia 2013 dan 2030

Semua komponen dapat berperan secara optimal untuk menghantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, kuat, dan besar, namun salah satu faktor terpenting yang perlu disiapkan secara terencana dan sungguh-sungguh adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM terampil dan mandiri, yang mampu memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang muncul dalam berbagai bidang kegiatan pembangunan. Khususnya SDM lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, yang secara keseluruhan jumlah Lembaga Pendidikan Tinggi adalah 3,116 lembaga pendidikan tinggi baik negeri dan swasta dengan 15,864 program studi (Gambar 10.3).

204 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

Gambar 10.3 Jumlah Lembaga Pendidikan Tinggii negeri dan swasta serta program Studi di Indonesia

Jumlah lembaga pendidikan tinggi yang terbanyak di ASEAN ini bila dibandingkan dengan Thailand yang hanya memiliki 150 perguruan tinggi, dengan 90 pendidikan tinggi Negeri dan 60 lembaga pendidikan tinggi swasta. Dengan data ini menunjukan Indonesia memiliki jumlah lembaga pendidikan tinggi terbanyak se ASEAN atau malah se Dunia. Mengingat betapa penting dan krusialnya peran SDM dalam kegiatan pembangunan, maka banyak bangsa di dunia yang telah mengubah paradigma pembangunan, dari pembangunan berbasis sumber daya alam menjadi pembangunan berbasis sumber daya manusia. Dalam konteks perubahan paradigma ini maka pembangunan SDM menjadi salah satu prioritas pertama dan utama yang tidak boleh terkendala oleh alasan apapun, apalagi sampai terhenti. Konsekwensinya, berbagai faktor yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pembangunan SDM, seperti lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, terutama lembagalembaga pendidikan tinggi, harus mendapat perhatian utama dalam grand design pembangunan yang berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diterapkan disemua mata kuliah di seluruh lembaga pendidikan se Indonesia yang berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012.

10.2.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 205 Profil Sumberdaya Manusia Indonesia

Sebagian besar SDM yang dimiliki Indonesia saat ini adalah lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah. Hanya sebagian kecil dari mereka yang lulusan perguruan tinggi, dan yang lebih memprihatinkan, bahwa komposisi tersebut belum akan mengalami perubahan secara signifikan dalam 15 tahun ke depan dikarenakan target pengembangan yang sangat minim. Sedangkan komposisi angkatan kerja tersebut sejalan dengan kualitas penduduk sebagaimana tergambar pada Tabel 1 hasil rangkuman Lutfi Agus Salim (2012), bahwa 60% penduduk Indonesia hanya tamat SD atau lebih rendah, dengan angka harapan hidup antara 68-72 tahun dan angka pengangguran 7.14%. (Lutfi Agus Salim, 2012). Berdasarkan data dari UNDP tahun 2013 tentang perkembangan sumberdaya manusia Indonesia berkembang dengan pesat sejajar dengan China, Korea dan negara maju ASEAN, seperti Thailand, Malaysia.

Gambar 10.4 Perkembangan Sumberdaya manusia Dunia

Lutfi Agus Salim (2012) mengingatkan bahwa tantangan peningkatan ketrampilan dan kemandirian SDM Indonesia ke depan akan semakin besar, karena trend pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Ini berarti bahwa kebutuhan akan akses pendidikan, lapangan kerja, dan

206 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) pelayanan publik lainnya juga akan semakin meningkat. Jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan enokomi dan penambahan lapangan kerja maka dapat dipastikan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Dengan struktur, kualitas dan trend pertumbuhan penduduk serta angkatan kerja sebagaimana tergambar di atas, maka sangat sulit bagi bangsa Indonesia untuk dapat berkembang menjadi bangsa yang maju, kuat, dan besar seperti negara-negara industri, karena untuk berkembang menjadi negara industri bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki SDM dengan kualifikasi pendidikan, ketrampilan, dan kemandirian yang lebih tinggi.

Gambar 10.5 Proyeksi posisi permintaan dan persediaan tenaga kerja Indonesia pada tahun 2030 mendatang

Dengan model struktur tenaga kerja yang diperkenalkan oleh Johanson (2004), angkatan kerja Indonesia saat ini adalah tipikal angkatan kerja di negara-negara berkembang, yaitu angkatan kerja kategori tidak

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 207 terampil (unskilled) dan semi terampil (semi skilled manpower). Untuk bisa berkembang menjadi negara industri yang maju, kuat, dan besar, bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja kategori terampil (skilled anpower) dan sangat terampil (highly skilled manpower). Pasar bebas adalah sistem yang diusulkan atau dicanangkan oleh para kaum liberalis, dimana pada pasar ini semua aktor bebas untuk melakukan proses kerjasama perdagangan. Pasar ini membebaskan para pemilik “power” kuat, baik dari segi ekonomi, teknologi, dan sebagainya untuk berkuasa. Para aktor pada pasar bebas bisa langsung berhubungan satu sama lain, tanpa harus melalui perantara, contohnya individu pemilik modal dapat langsung bekerjasama dengan negara, ataupun sebaliknya.

Gambar 10.6 Akslerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 1990-2014

Pasar Bebas ASEAN atau ACFTA (ASEAN China Free Trade Area) merupakan kerjasama antara China sebagai negara tunggal dengan negara-negara di Asia Tenggara. Kerjasama itu meliputi kerjasama dagang perusahaan-perusahaan antar negara secara bebas tanpa ada hambatan, karena dengan perjanjian ini perusahaan-perusahaan tidak terhambat oleh

208 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) aturan pemerintah seperti pajak. Setiap negara yang ingin berdagang didalam negeri negara lainnya dibebaskan pajak hingga 0%. Dengan bebasnya biaya pajak bagi investor ataupun barang yang masuk kedalam negeri masing-masing negara membuat beberapa efek negatif dan positif, efek positif yang terjadi adalah makin banyaknya investor yang menanamkan modal di dalam negeri negara-negara tersebut, para investor itu tidak dibebani pajak yang tinggi untuk membuka usaha, serta apabila telah berdiri perusahaan-perusahaan asing di dalam negeri negara-negara peserta free trade itu. Maka tentu saja penduduk atau masyarakat setempat mendapat lapangan pekerjaan yang baru, dan hal ini mengurangi beban negara dalam mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang biasa menjadi permasalahan pokok negara-negara ASEAN. Sedangkan efek negatifnya adalah dengan bebasnya pajak, serta tidak ada hambatan lainnya dalam berdagang, tentu saja akan terjadi masuknya produk luar secara besar-besaran ke dalam negeri masingmasing negara. China sebagai negara dengan hasil produksi terbesar dari industri dalam negerinya tentu akan menguasai kegiatan perdagangan ini, karena negara-negara ASEAN tingkat produksi barang dalam negerinya masih tertinggal sangat jauh dari China, dan hal ini membuat China menjadi negara yang dominan serta menguasai arus perdagangan yang terjadi. Walaupun China membuka pintu bagi barang hasil produksi negara ASEAN yang diperdagangkan di negaranya, tetapi barang-barang hasil produksi negara-negara ASEAN tidak semurah barang hasil produksi China, tentu barang-barang hasil produksi negara-negara ASEAN tidak akan mampu bersaing dengan barang hasil produksi dalam negeri China. Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa Indoensia dalam kancah ASEAN Community 2015 dan AFTA pada tahun 2018, lembaga pendidikan tinggi memegang peranan yang sangat penting. Roadmap mobilitas bebas tenaga kerhakompeten dan professional Indonesia dalam rangka ASEAN Community 2015 dan AFTA 2018 sangat diharapkan bisa bekerja di Negara diluar Indonesiadengan kualifikasi kompetensi ASEAN dan Dunia. Tenaga kerja yang bidang profsinya sudah memiliki Muttual Recognation Arrangement (MRA) meliputi: (1) Engineers, (2) Arsitektur, (3) Akuntan, (4) Land Suveyors, (5) Dokter,(6) Dokter Gigi, (7) Perawat, dan (8) Tenaga Pariwisata.

Peran Perguruan Tinggi Dalam Asean Economic..| 209

Gambar 10.7 Roadmap mobilitas bebs tenaga kerja kompeten dan profesional

10.3.

Peran Perguruan Tinggi

Jumlah lembaga pendidikan tinggi yang terbanyak di ASEAN ini bila dibandingkan dengan Thailand yang hanya memiliki 150 perguruan tinggi, dengan 90 pendidikan tinggi Negeri dan 60 lembaga pendidikan tinggi swasta. Dengan data ini menunjukan Indonesia memiliki jumlah lembaga pendidikan tinggi terbanyak se ASEAN atau malah se Dunia. Hampir dapat dipastikan bahwa tanpa SDM yang berkualitas berbagai kegiatan pembangunan tidak akan berjalan secara efektif. Ketersediaan SDM yang berkualitas adalah salah satu faktor penentu (determinant factor) dan pengendali (driving force) kegiatan pembangunan. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya Pasal 58, menegaskan bahwa Fungsi dan Peran Perguruan Tinggi adalah sebagai: (1) wadah pembelajaran Mahasiswa dan Masyarakat; (2) wadah pendidikan calon pemimpin bangsa; (3) pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (4) pusat kajian kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran; dan (5) pusat pengembangan peradaban bangsa.

210 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Dengan fungsi dan peran tersebut maka lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Indonesia adalah sentra pembangunan SDM. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan SDM Indonesia ditentukan oleh mutu perguruan tinggi di negeri ini. Tidak juga berlebihan apabila bangsa Indonesia sangat berharap pada lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk dapat melahirkan generasi yang terampil dan mandiri. Profil para lulusan perguruan tinggi di Indonesia akan menentukan daya saing bangsa ini dalam menghadapi dinamika persaingan global. Era globalisasi membutuhkan SDM yang tidak hanya pandai memanfaatkan peluang, tetapi juga mampu menciptakan peluang, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Ketrampilan dan kemandirian adalah dua sisi dari satu mata uang. Ketrampilan dibutuhkan untuk dapat memanfaatkan peluang dan kemandirian diperlukan untuk dapat menciptakan peluang. Keduanya sangat dibutuhkan oleh para lulusan perguruan tinggi untuk bisa mengatasi berbagai tantangan, memanfaatkan berbagai peluang, dan menghadapi berbagai bentuk kompetisi yang terjadi di tingkat lokal, regional, dan internasional. Tanpa ketrampilan dan kemandirian, para lulusan perguruan tinggi atau sarjana pasti akan menghadapi banyak kesulitan untuk bisa bersaing di dunia kerja dan mengembangkan profesi. Kerampilan dan kemandirian yang rendah akan membuat mereka hanya bisa menunggu dan bergantung pada formasi pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS). Inilah gambaran sebagian besar lulusan perguruan tinggi saat ini di Indonesia. Ternyata hampir 10% dari kelompok pengangguran di Indonesia adalah lulusan perguruan inggi (diploma dan sarjana). Sebagai pusat pembinaan SDM bangsa, lembaga-lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk memainkan peran utama dalam memberantas waba PNS Minded tersebut, dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan Tri Dharma yang dapat memacu peningkatan ketrampilan dan kemandirian para mahasiswa. Dalam konteks ini maka sudah saatnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi memberikan perhatian lebih besar pada pendidikan karakter dan penanaman sikap wirausaha (entrepreneurship), baik dalam bentuk program kurikuler maupun kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Fokus dan rancangan berbagai kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler dapat diarahkan sedemikian rupa, sehingga menunjang pengembangan keterampilan, karakter, dan sikap wirausaha.

BAB 11 STUDENT PLAN Keadaan hari ini merupakan buah proses yang telah dilakukan kemarin. Terdapat ungkapan motivasi penting lainya yang menyatakan bahwa “orang yang berani menulis adalah mereka yang berani bermimpi, dan yang bersedia membagi mimpinya kepada orang lain, adalah mereka yang siap mewujudkan mimpinya tersebut”. Mahasiswa merupakan kader bangsa dan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Sebagai peserta didik baru di perguruan tinggi tentu perlu mengetahui keadaan dirinya, yakni perihal yang menyangkut kelebihan dan kelemahannya sehingga akan mengetahui bagaimana usaha untuk menutup kelemahannya dan sekaligus mengembangkan kelebihannya sehingga menjadi potensi luar biasa dalam hidupnya. Sebagian orang melangkah belum tentu mengetahui kemana arahnya, yang penting belajar dan yang penting bekerja. Belajar tanpa disertai obsesi atau bekerja tanpa dibebani target, akan menjadikan luarannya tidak produktif atau tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, sebagai peserta didik di perguruan tinggi perlu menuliskan obsesi atau cita-cita hidupnya kembali sejak dini dengan target yang konkrit dan terkukur merujuk pada kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Bila mahasiswa baru telah berani mengetahui dan mengungkapkan secara obyektif tentang keadaan dirinya sekaligus berani menuliskan cita-citanya, maka mereka telah memiliki acuan yang jelas untuk melangkah dan cara-cara yang harus ditempuh untuk menggapai harapannya. Oleh karena itu dalam rangkaian akhir kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2), mahasiswa baru Universitas Jember perlu menuliskan perihal tersebut di atas dalam bentuk Student Plan. Student Plan berkaitan dengan rencana pengembangan diri mahasiswa, ditulis atau diisikan secara on line melalui laman http://sister.unej.ac.id . Pengisian Student Plan dilakukan sebelum melakukan pemrograman rencana studi, dan selesaikan paling lambat 3 (tiga) hari setelah PK2 dinyatakan selesai. Adapun substansi yang perlu ditulis dalam Student Plan di antaranya meliputi: a. Identitas diri

212 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) b. Deskripsi diri (menjawab pertanyaan tentang siapa saya, narasi riwayat hidup singkat yang berisi riwayat pendidikan, pengalaman organisasi/kegiatan ekstra-kurikuler, kekuatan dan kelemahan diri, pengalaman-pengalaman menarik dan tidak menarik serta prestasiprestasi yang pernah diperolehnya) c. Alasan memilih Jurusan/Program Studi d. Apa yang anda ketahui tentang Jurusan/Program Studi pilihan anda dan dari siapa anda mengetahuinya e. Rencana pengembangan potensi diri (visi dan misi hidup, cita-cita konkrit, rencana peningkatan prestasi akademik dan rencana pengembangan soft skills, serta rencana-rencana kegiatan kreatif lainnya). Kepentingan awal dari pengisian Student Plan adalah untuk acuan dalam kegiatan P2MABA (Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru), akan tetapi Student Plan selanjutnya juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat Universitas, Fakultas, Program Studi / Jurusan dan bagi organisasi kemahasiswaan di semua level untuk pengembangan potensi akademik mahasiswa, pembinaan dan pengembangan mahasiswa serta evaluasi kinerja pengembangan mahasiswa. Student Plan juga menjadi dokumen penting bagi mahasiswa yang bersangkutan dalam melakukan evaluasi diri selama studi di Universitas Jember, karena Student Plan dapat dibaca kembali sewaktuwaktu untuk mengingatkan atau mengontrol pencapaian dari target dan langkah-langkah yang telah ditulisnya sendiri.

11.1. Panduan Pengisian Student Plan Pengisian student dianjurkan menggunakan aplikasi web browser mozila atau crome, tulis laman http://sister.unej.ac.id , jika anda telah mengetikan laman tersebut maka akan tampil seperti gambar 11.1.

Student Plan | 213

Gambar 11.1 Tampilan utama sister

Kemudian masukan username dan password yang anda miliki (yang diberikan melelui sms), tekan login maka akan muncul tampilan seperti gabar 11.2.

Gambar 11.2 Tampilan pengisian diskripsi diri

214 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Langkah selanjutnya pilih tab BAB 2 seperti pada gambar 11.3, isikan sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam tab tersebut.

Gambar 11.3 Tampilan tab BAB-2

Untuk pengisian pada tab selanjutnya dilakukan dengan cara seperti langkah sebelumnya. Jika anda akan membuka kembali student plan, anda dapat melakukan pada menu AkademikStudent Plan seperti pada gambar 11.4. Student plan yang anda isikan ke sister dapat dibaca oleh dosen pembimbing pada saat anda melakukan bimbingan rencana studi.

Student Plan | 215

Gambar 11.4 Tampilan pemilihan menu Student Plan

11.2. Panduan Pembuatan Blog Predikat mahasiswa mempunyai kesan yang unik. Eksistensi masyarakat mahasiswa selalu diperhitungkan oleh komunitas masyarakat lainnya secara umum. Memasuki abad 21 hidup manusia termasuk manusia yang mempunyai predikat mahasiswa menghadapi tantangan yang lebih besar. Salah satunya ditunjukan dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang merupakan sarana yang efektif untuk melakukan transformasi sosial. Mahasiswa dapat menunjukan profil diri maupun potensi yang dimiliki serta dapat berbagi informasi melalui media yang berbasis teknologi komunikasi yang saat ini berkembang dengan pesat adalah menggunakan Blog Pribadi. Profil diri yang telah ditulis dalam Student Plan akan lebih menarik jika anda tulis dalam blog pribadi. Blog pribadi ini juga bisa anda tuliskan beberapa artikel yang dapat bermanfaat bagi orang lain, diantaranya adalah apa yang disampaikan dalam PK2 dapat anda tulis lagi dalam bentuk cerita atau artikel yang menarik agar bisa bermanfaat bagi yang membaca blog anda. Berikut langkah membuat blog yang harus anda lakukan:

216 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Setelah anda masuk ke dalam sister, anda tinggal memilih menu Blog seperti pada gambar 11.5.

Gambar 11.5 Tampilan menu blog

Silahkan anda membuat alamat blog sesuai dengan petunjuk yang ada dalam menu tersebut, kemudian buat sesuai dengan template yang ada.

BAB 12 PEMBINAAN KARAKTER MAHASISWA Pembinaan karakter mahasiswa yang akan diterapkan kepada mahasiswa baru pada pelaksanaan PK2 tahun akademik 2015/2016 dan di fasilitasi oleh Pelatih dari SECABA, mengacu pada kisi-kisi sebagai berikut :

12.1. a. b. c. d. e. f.

Mengenang jasa para pahlawan. Cara mengisi kemerdekaan. Menjaga kekayaan sumber daya alam indonesia. Perkembangan nasionalisme dihadapkan era globalisasi. Dampak kurangnya nasionalisme. Mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan YME.

12.2. a. b. c. d.

Baris-berbaris

Sikap sempurna. Sikap istirahat. Cara meluruskan barisan. Perubahan Arah. Macam-macam langkah. Gerakan berjalan.

12.4. a. b. c. d.

Teori Kepemimpinan. (Pembekalan disiplin)

Pengertian. Jenis-jenis kepemimpinan. Pentingnya kepemimpinan. Cara menjadi seorang pemimpin.

12.3. a. b. c. d. e. f.

Wawasan kebangsaan.

Peraturan penghormatan.

Penghormatan perorangan tanpa tutup kepala. Penghormatan perorangan dengan tutup kepala. Penhormatan perorangan sambil berjalan. Penghormatan dengan pasukan/secara kelompok.

Pembinaan Karakter Mahasiswa|185

12.5. a. b. c. d. e.

Bentuk Upacara. Organisasi Upacara Susunan Acara upacara. Tata cara pengibaran bendera. Pelaksanaan.

12.6. a. b. c. d. e. f. g.

Tata Upacara Sipil.

Outbond.

Peluncuran. Jembatan tali dua. Melewati jaring pendarat. Naik Togel. Turun Hesti. Permainan melatih kekompakan. Rapling.

12.7.

Renungan Suci.

12.8.

Senam pagi.

BAB 13 KESADARAN BERKENDARAAN, BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN ASPIRASI Dalam rangka melengkapi pengetahuan dan wawasan mahasiswa baru UNEJ, perlu diberikan materi yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut ketertiban, keamanan, dan keselamatan, terutama untuk aspek pencegahannya. Materi bab ini diberikan oleh Kepolisian Resor Jember, yang secara kelembagaan sudah menjalin kerja sama kemitraan dengan UNEJ sejak tahun 2007. Urutan penyajian materi sesuai dengan urutan judul subbab berikut.

13.1.

Keselamatan Berkendaraan

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari proses berkendaraan. Agar dalam proses berkendaraan tersebut selamat, kita harus taat dan mematuhi peraturan lalu lintas yang terwujud dalam etika berlalu lintas. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Perlu kita sadari bahwa saat ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas, baik kecelakaan lalu lintas ringan atau kecil maupun berat atau besar yang berakibat fatal, yaitu banyaknya korban yang kehilangan nyawanya. Untuk itu, perlu diketahui hal-hal berikut. 1. Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia. 2. Setiap tahun sekitar 36.000 jiwa atau setiap hari 99 nyawa manusia melayang sia-sia akibat kecelakaan lalu lintas. Kondisi seperti di atas menggambarkan data secara nasional. Jika didasarkan pada data kecelakaan lalu lintas di wilayah Kepolisian Resor Jember Tahun 2011, jumlah Laka Lantas adalah 1021 (dengan korban meninggal dunia 184 orang, luka berat 74 orang, dan luka ringan 1224 orang). Data Semester I mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2012, menunjukkan kecenderungan yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12.1 berikut.

Mengenal HIV dan AIDS 187 Tabel 13-1 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012

No.

Uraian

1. 2.

Jumlah kejadian Korban meninggal dunia Korban luka berat Korban luka ringan

3. 4.

Jan 99

Tahun 2012 Feb Mar Apr 89 83 68

17

16

16

26

17

92

15

6

12

3

9

45

96

102

90

81

92

461

Mei 78

Jumlah 417

Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi seperti tercantum pada Tabel 9.1 di atas ternyata terjadinya dapat diklasifikasikan berdasarkan profesi pelaku dan jenis kendaraan yang terlibat. Selain itu, ternyata juga sering terjadi pelanggaran yang terdiri atas jenis pelanggaran, usia pelanggar, dan profesi pelanggar. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan berdasarkan klasifikasi tersebut. 13.1.1. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Profesi Pelaku Kecelakaan lalu lintas menurut profesi pelakunya ternyata paling banyak terjadi pada pelaku yang berprofesi swasta dan yang paling sedikit pada pelaku yang berprofesi sebagai TNI/POLRI. Untuk lebih lengkap dan jelas, jumlah kecelakaan lalu lintas menurut profesi pelaku dapat dilihat pada Tabel 12.2 berikut. Tabel 13-2 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Profesi Pelaku

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Profesi TNI/AD dan POLRI PNS Pelaja dan Mahasiswa Swasta Sopir Dagang Tani dan Buruh

Jumlah 1 7 71 239 13 5 13

188 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 8.

Lain-lain/Tabrak lari

68

13.1.2. Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di atas dapat diklasifikasi menurut kendaraan yang terlibat. Jenis kendaraan yang sering mengalami kecelakaan adalah sepeda motor dan yang frekuensinya jarang adalah jeep, sedan, dan bus. Hal tersebut wajar karena kendaraan jenis sepeda motor secara kuantitas tinggi, hampir setiap keluarga memiliki. Secara lengkap dan jelas dapat dilihat pada Tabel 12.3 berikut. Tabel 13-3 Data Laka Lantas Semester I (Januari s.d. Mei) 2012 Menurut Jenis Kendaraan yang Terlibat

No.

Jenis Kendaraan

Jumlah

1.

Bus

14

2.

Truk

3.

Pick Up

113 41

4.

Station Wagon

121

5.

Jeep

9

6

Sedan

12

7

Sepeda Motor

8.

Becak dan Sepeda Pancal

59

9.

Lain-Lain

18

1399

13.1.3. Pelanggaran Di samping kecelakaan lalu lintas, terdapat pula berbagai jenis pelanggaran. Jumlah pelanggaran Semester I bulan Januari sampai dengan Mei 2012 berdasarkan jenis pelanggaran, usia pelanggar, dan profesi seperti tercantum pada Tabel 12.4 – 12.6 sebagai berikut. Tabel 13-4 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Jenis

No 1.

Jenis Pelanggaran Muatan

Jumlah 176

Mengenal HIV dan AIDS 189 No 2. 3.

Jenis Pelanggaran Marka/Rambu-rambu Surat-Surat

4.

Perlengkapan

5.

Lain-lain (Sabuk Pengaman/Helm)

Jumlah 2.476 2.116 1.975

Tabel 13-5 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Usia

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Usia Pelanggar 0 – 15 tahun 16 – 21 tahun 22 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 tahun ke atas

Jumlah 100 1.946 1.748 1.505 1.412 289

Tabel 13-6 Data Jumlah Pelanggaran Semester I Berdasarkan Profesi

No. Pelanggaran Menurut Profesi 1. TNI/Polri 2. Pegawai Negeri Sipil 3. Pelajar/Mahasiswa 4. Swasta/Wiraswasta 5. Sopir 6. Pedagang 7. Tani/Buruh 8. Lain-lain

Jumlah 0 103 1.735 4.383 380 54 150 195

Berdasarkan data-data di atas, ternyata baik kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas intensitasnya cukup tinggi. Agar kita memperoleh keselamatan dalam berkendaraan, selain harus memahami dan melaksanakan undang-undang serta peraturan lalu lintas, kita pun harus memahami dan menjalankan etika berlalu lintas. a. Etika Berlalu Lintas Etika adalah kesopanan atau sopan santun. Lalu lintas adalah gerak pindah orang, barang, benda dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan pengertian itu, etika berlalu lintas adalah tingkah laku para pemakai jalan

190 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dalam melaksanakan undang-undang dan peraturan-peraturan lalu lintas serta norma-norma sopan santun antara sesama pemakai jalan. Dengan demikian, yang harus menjalankan sopan santun adalah semua orang yang menggunakan jalan yang dibuka untuk lalu lintas umum. b. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas terdiri atas empat, yaitu faktor pengemudi/pengendara, faktor kendaraan, faktor jalan dan lingkungan, faktor cuaca. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. 1) Faktor Pengemudi/Pengendara - Tidak disiplin (melanggar aturan) - Emosional/tidak sabar - Daya konsentrasi kurang - Kurang ketrampilan - Mengantuk/lelah - Mabuk (pengaruh obat/miras) - Tidak menghargai sesama pengguna jalan 2) Faktor Kendaraan - Tidak laik jalan - Ban pecah/ban gundul - Rem dan lampu tidak difungsikan - Melebihi muatan - Bukan peruntukannya 3) Jalan dan Lingkungan - Jalan sempit, rusak/berlubang - Bergelombang - Tikungan dan tanjakan/menurun 4) Faktor Cuaca - Hujan, jalan licin - Berkabut c. Kewajiban Pengemudi menurut Pasal 106 UU No. 14 Tahun 1992 Kewajiban pengemudi adalah: 1) mampu mengemudikan kendaraan dengan wajar; 2) mengutamakan keselamatan pejalan kaki; 3) menunjukan STNK, SIM dan tanda lulus uji; 4) mematuhi ketentuan tentang kelas jalan, rambu dan marka, APILL; 5) menggunakan helm (R-2);

Mengenal HIV dan AIDS 191 6. memakai sabuk keselamatan (R-4). d. Kewajiban Pengendara Bila Terjadi Kecelakaan menurut Pasal 231 UU No. 14 Tahun 1992 Kewajiban pengendara bila terjadi kecelakaan adalah: 1) segera menghentikan kendaraan; 2) memberi pertolongan kepada korban; 3) menghubungi kantor polisi terdekat; 4) dalam keadaan yang membahayakan bisa melanjutkan perjalanan menuju kantor polisi terdekat untuk perlindungan dan keamanan. e. Tata Cara Berlalu Lintas menurut Pasal 108 UU No. 14 Tahun 1992 Tata cara berlalu lintas adalah: 1) kendaraan mengambil jalur pelan sebelah kiri. 2) penggunaan selain jalur kiri apabila : a) bermaksud melewati kendaraan di depannya; b) ditetapkan oleh petugas. f. Tata Cara Melewati menurut Pasal 108 UU No. 14 Tahun 1992 Tata cara melewati kendaraan adalah: 1) mempunyai pandangan bebas dan menjaga ruang yang cukup bagi kendaraan yang dilewati; 2) mengambil jalur/lajur kanan dari kendaraan yang dilewati; 3) dapat mengambil lajur/jalur kiri apabila : a) lajur kanan dalam keadaan macet; b) bermaksud belok kiri. Jarak antarkendaraan Berdasarkan Pasal 62 PP no 43/1993 berbunyi, “Pengemudi wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya“ Berdasarkan KEPMENHUB NOMOR 63 Tahun 1993, jarak aman antarkendaraan seperti yang tertuang pada Tabel 12-7 berikut. Tabel 13-7 Jarak Aman antar-Kendaraan

Kecepatan 50 km / jam

Jarak Minimal 25 meter

Jarak Aman 50 meter

192 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 60 km / jam 70 km / jam 80 km / jam 120 km / jam …. dst.

40 meter 50 meter 60 meter 100 meter …. dst.

60 meter 70 meter 80 meter 120 meter …. dst.

g. Hak Utama Pengguna Jalan Hak utama pengguna jalan sebagai berikut. 1) Berdasarkan Pasal 113 ayat (1) huruf a UU No. 22 Tahun 2009. Pada persimpangan yang tidak dikendalikan oleh APIL, pengemudi wajib mengutamakan : “ kendaraan yang datang dari cabang persimpangan sebelah kirinya apabila cabang persimpangan 4 sama besar “ 2. Berdasarkan Pasal 113 ayat (1) huruf b UU No. 22 Tahun 2009. Yang diutamakan adalah : :“kendaraan dari jalan utama apabila pengemudi datang dari persimpangan yang lebih kecil atau pekarangan yang berbatasan dengan jalan”. # boleh langsung belok kiri atau tidak Pasal 112 (3) UU No. 22 Tahun 2009 “Pada persimpangan jalan yang dilengkapi Alat pemberi isyarat Lalu lintas. Pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh rambu lalulintas atau alat pemberi isyarat lalu lintas“. “Alat pemberi isyarat lalu lintas yang merupakan perintah harus didahulukan dari rambu-rambu dan atau marka jalan“ h. Pada persilangan sebidang dengan Rel Kereta Api Berdasarkan Pasal 114 UU No. 22 Tahun 2009 Pada persilangan dengan rel kereta api (KA), harus: 1) waspada dan perhatikan rambu-rambu; 2) berhenti sejenak sebelum melintasi rel KA,

Mengenal HIV dan AIDS 193 menoleh KANAN/KIRI setelah AMAN, baru melintas; 3) mendahulukan KA; 4) memberikan hak utama kepada kendaraan yang terlebih dulu melintasi rel KA. Hak utama penggunaan jalan Pemakai jalan wajib mendahulukan hal-hal berikut. 1) Kendaraan pemadam kebakaran. 2) Ambulance mengangkut orang sakit. 3) Kendaraan pertolongan laka lantas. 4) Kendaraan kepala negara atau pemerintahan asing. 5) Iring-iringan pengantaran jenazah. 6) Konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat. 7) Kendaraan khusus untuk angkut barang khusus. Kendaraan tersebut di atas harus dengan pengawalan petugas berwenang atau dilengkapi dengan isyarat atau tanda-tanda (Pasal 65 PP 43/1993). i. Safety Riding (Berkendaraan yang Aman) Berkendaraan yang aman harus memperhatikan hal-hal berikut. 1) Gunakan helm standar dan klik tali helm. 2) Standarisasi kelengkapan ranmor. 3) Gunakan lajur kiri saat berkendaraan. 4) R2 nyalakan lampu meskipun siang hari. j. Responsible Riding (Berkendaraan yang Bertanggung jawab) Berkendaraan yang bertanggung jawab harus memperhatikan hal-hal berikut. 1) Jangan zig-zag dan main serobot di jalan. 2) Jangan ngebut di dalam kota (40 km/jam). 3) Dahulukan kendaraan yang sudah menempati jalur. 4) Gunakan zebra cross untuk menyeberang jalan. 5) Gunakan helm standar pada putra dan putri Anda.

13.2. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Aspek Hukumnya Kepala pelaksana harian BNN, Irjen Goris Merre di Belawan mengungkapkan, “Penggunaan narkoba di Indonesia sekarang ini ada

194 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) kecenderungan meningkat. Saat ini ada sekitar 2,9 juta sampai 3,2 juta orang terkena narkoba”. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa barang yang hanya menjajikan kebahagiaan sesaat itu telah dinikmati oleh penduduk Indonesia, bahkan tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi para remaja pun tidak ketinggalan. Penyalahgunaan narkoba yang terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif saat ini justru semakin membius para remaja, khususnya remaja yang masih berkecimpung dalam dunia pendidikan. Remaja yang dimaksud adalah para pelajar dan mahasiswa Indonesia. Berdasarkan kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas, Polres Jember telah berhasil untuk menunjukkan kondisi Kabupaten Jember berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba tahun 2009 yang terdiri atas data statistik jumlah kasus narkoba dan persentase pengguna. Data statistik kasus narkoba yang terjadi di Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel 12-8 - tabel 12-12 di bawah ini. Tabel 13-8 Data Statistik Polres Jember Berkaitan dengan Kasus Narkoba Tahun 2009 - 2012 No. LP/ Tsk Sidik SP2HP P21 Sabu Ganja Obat Kasus (orang) Tahun 2010 1. 52 59 52 177 31 3,88 91,78 43.191 lembar gr gr butir Tahun 2011 2. 31 36 31 93 31 5,82 41,20 48.883 lembar gr gr butir Tahun 2012 3. 60 70 60 93 11 5,77 34,17 49.316 lembar gr gr butir

Tabel 13-9 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan TKP Tahun 2009 - 2012

No. 1. 2. 3. 4.

TKP Hotel RUKO/Toko Tempat Umum Pemukiman

2010 1 2 28 28

2011 1 2 36 25

2012 2 16 14

5. 5.

Tempat Kos Terminal

-

Mengenal HIV dan AIDS 195 2 1 1

Tabel 13-10 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Jenis Kelamin Tahun 2009 - 2012

No. 1. 2.

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

2010 58 1

2011 32 4

2012 65 5

Tabel 13-11 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Usia Tahun 2009 - 2012

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Usia di bawah 17 tahun 17 – 25 tahun 26 – 35 tahun 36 – 45 tahun 46 tahun ke atas

2010 17 20 15 7

2011 1 7 21 4 3

2012 3 15 39 11 2

Tabel 13-12 Data Statistik Polres Jember Kasus Narkoba Berkaitan dengan Pekerjaan Tahun 2009 - 2012

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pekerjaan TNI/POLRI PNS Swasta Tani Mahasiswa Ibu rumah tangga Pengangguran

2010 1 50 2 2 4

2011 1 30 3 2

2012 1 50 5 3 2 9

a. Pengertian Narkoba Narkoba merupakan singkatan atau akronim sebagai berikut. NARKOBA NAR Narkotika KO Psikotropika BA Bahan Aktif 1) Narkotika adalah

196 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh: heroin, cocain, ganja (cimeng) 2) Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh: shabu-shabu, Echtasy 3) Bahan Adiktif terdiri atas bahan/zat adiktif lainnya dan minuman beralkohol a) Bahan/zat adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. b) Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol. Contoh: alkohol, zat yang mudah menguap (Lem Aica Aibon, tinner, bensin, spirtus), zat yang menimbulkan halusinasi (jamur kotoran kerbau, sapi, kecubung). b. Gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba Gejala dini penggunaan narkoba dirumuskan dalam 5 M 1) Mulai susah diajak bicara 2) Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga 3) Mulai pulang terlambat tanpa alasan 4) Mulai tersinggung 5) Mulai berani bolos c. Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba Perubahan fisik di lingkungan sehari-hari

Mengenal HIV dan AIDS 197 1) Jalan sempoyongan, bicara pelo/cadel/ngoceh, suka ketawa dan tampak terkantuk-kantuk 2) Hidung beler ingusan, juga ngiler dan mata keluar air/merah 3) Kamar tidak mau diperiksa atau selalu dikunci 4) Sering didatangi atau menerima telepon orang-orang yang tidak dikenal 5) Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar/di dalam tas 6) Terdapat tanda-tanda bekas suntikan/sayatan 7) Sering Kehilangan uang/barang di rumah 8) Mengabaikan kebersihan diri 9) Pakaian kumuh/kusut. d. Remaja Beresiko Tinggi Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja yang……….. 1) tidak berada dalam pengawasan orang tua 2) hidup dalam keluarga yang broken home 3) tidak bias berkomunikasi dengan orang tua dikarenakan orang tua yang kurang peduli pada perkembangan jiwa anak 4) pengendalian dirinya rendah 5) tidak mau mengikuti aturan dan norma 6) suka mencari sensasi 7) bergaul dengan teman yang berperilaku/menyimpang penyalahguna narkoba 8) merasa dikuncilkan dan sulit menyesuaikan penyalahgunaan narkoba e. Aspek Hukum Aspek hukum yang berkaitan dengan narkoba didasarkan pada landasan hukum 1, 2, dan 3 seperti berikut. 1) Landasan Hukum -1 UU Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika Pasal 78 ayat (1) : barang siapa tanpa hak dan melawan hukum: - menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan - memiliki, menyimpan atau menguasai narkotika gol I Dalam bentuk tanaman, atau - memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan, atau menguasai narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00.

198 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 2) Landasan Hukum -2 UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika Pasal 37 ayat (1) pengguna psikotropika yang menderita syndroma ketergantungan berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan. Pasal 64 ayat (1) barang siapa menghalang-halangi penderita syndroma ketergantungan untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 20 juta rupiah. 3) Landasan Hukum -3 Keppres No. 3 tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol Pasal 3 ayat (1) Minuman beralkohol dibagi dalam 3 golongan: a) Gol a : kadar etanol 1 – 5% (bir bintang & green sands) b) Gol b :kadar etanol 5 – 20% (anggur Malaga) c) Gol c : kadar etanol 20 – 55% (brandy, whisky). Pasal 3 ayat (2) – untuk gol b dan c : produksi, pengedaran, dan penjualannya ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan. Pasal 5 ayat (1) – gol b dan c : tak boleh dijual di tempat umum kecuali di hotel, bar, restaurant, dan di tempat lain yang ditentukan oleh bupati/walikota, kepala daerah tingkat ii dan gubernur dki (khusus dki). Pasal 5 ayat (2) – yang dimaksudkan tempat tertentu itu tidak boleh dekat tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan tempat tertentu lain yang ditentukan oleh pejabat tersebut di atas. Berdasarkan materi di atas, yang harus kita perhatikan dan ingat adalah:

Mengenal HIV dan AIDS 199 PENYALAHGUNAAN NARKOBA BUKAN KARENA ADA NIAT, TETAPI KARENA ADA BANDAR NARKOBA MAKA WASPADALAH…..WASPADALAH!!!

13.3. Tatacara Penyampaian Aspirasi Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang". Kemerdekaan menyampaikan pendapat tersebut sejalan dengan Pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi: "Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hak ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apa pun juga dan dengan tidak memandang batas-batas". Perwujudan kehendak warga negara secara bebas dalam menyampaikan pikiran secara lisan dan tulisan dan sebagainya harus tetap dipelihara agar seluruh layanan sosial dan kelembagaan baik infrastruktur maupun suprastruktur tetap terbebas dari penyimpangan atau pelanggaran hukum yang, bertentangan dengan maksud, tujuan dan arah dari proses keterbukaan dalam pembentukan dan penegakan hukum sehingga tidak menciptakan disintegrasi sosial, tetapi justru harus dapat menjamin rasa aman dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, maka kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan peraluran perundang-undangan yang berlaku dan prinsip hukum intemasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia yang antara lain menetapkan sebagai berikut : a. setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan pengembangan kepribadiannya secara bebas dan penuh; b. dalam pelaksanaan hak dan kebebasannya, setiap orang harus tunduk semata-mata pada pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan dan penghargaan terhadap hak serta kebebasanorang lain, dan untuk memenuhi syarat-syarat yang

200 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) adil bagi moralitas, ketertiban serta kesejahteraan umum dalam suatu masyarakaat yang demokratis; c. hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara bertentangan dengan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dikaitkan dengan pembangunan bidang hukum yang meliputi materi hukum, aparatur hukum, sarana dan prasarana hukum, budaya hukum dan hak asasi manusia. pemerintah Republik Indonesia berkewajiban mewujudkannya dalam bentuk sikap politik yang aspiratif terhadap keterbukaan dalam pembentukan dan penegakan hukum. Bertitik tolak dari pendekatan perkembangan hukum, baik yang dilihat dari sisi kepentingan nasional maupun dari sisi kepentingan hubungan antar bangsa, maka kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus berlandaskan: a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban; b. asas musyawarah dan mufakat; c. asas kepastian hukum dan keadilan; d. asas proporsionalitas; e. asas manfaat. Kelima asas tersebut merupakan landasan kebebasan yang bertanggungjawab dalam berpikir dan bertindak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Berlandaskan atas kelima asas kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tersebut maka pelaksanaannya diharapkan dapat mencapai tujuan untuk: a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945; b. mewujudkanperlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat; c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi; d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok. Sejalan dengan tujuan di atas rambu-rambu hukum harus memiliki karakteristik otonom, responsif dan mengurangi atau meninggalkan

Mengenal HIV dan AIDS 201 karakteristik yang represif. Dengan berpegang teguh pada karakteristik tersebut, maka Undang-undang tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. merupakan ketentuan peraturan perundangundangan yang bersifat regulatif sehingga di satu sisi dapat melindungi hak warga negara sesuai dengan Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 dan di sisi lain dapat mencegah tekanan-tekanan, baik fisik maupun psikis, yang dapat mengurangi jiwa dan makna dari proses keterbukaan dalam pembentukan dan penegakan hukum. Tujuan pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah : a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945; b. mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat; c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi; d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok. Bentuk penyampaian pendapat di muka urnum dapat dilaksanakan dengan: a. unjuk rasa atau dernonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum; b. pawai adalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan umum; c. rapat umum adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat dengan tema tertentu; dan atau d. mimbar bebas adalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara bebas terbuka tanpa tema tertentu. Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 wajib diberitahukan secara tertulis. Pemberitahuan secara tertulis disampaikan oleh yang bersangkutan pemimpin, atau penanggungjawab kelompok. Pemberitahuan selambat-lambatnya 3 x 24

202 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) (tiga kali dua puluh empat ) jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh Polri setempat. Polri setempat yang dimaksud adalah: (i) apabila kegiatan di tingkat kecamatan diberitahukan kepada Polsek, (ii) apabila kegiatan lintas- kecamatan diberitahukan kepada Polres, (iii) apabila kegiatan lintas-kabupaten/kota diberitahukan kepada Polda, atau (iv) apabila kegiatan lintas-provinsi diberitahukan kepada MABES POLRI. Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada Polri selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum waktu pelaksanaan. Pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan. Surat pemberitahuan memuat : a. maksud dan tujuan; b. tempat, lokasi, dan rute; c. waktu dan lama; d. bentuk; e. penanggung jawab; f. nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan; g. alat peraga yang dipergunakan; dan atau h. jumlah peserta. Setelah menerima surat pemberitahuan Polri wajib: a. segera rnemberikan surat tanda terirna pemberitahuan; b. berkoordinasi dengan penanggung jawab penyampaian pendapat di rnuka umum; c. berkoordinasi dengan pimpinan instansi/lembaga yang akan menjadi tujuan penyampaian pendapat; d. mempersiapkan pengamanan tempat, lokasi, dan rute. Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum Polri bertanggungjawab memberikan perlindungan keamanan terhadap pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum. Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum, Polri bertanggung jawab menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sejalan dengan hal tersebut, warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain; b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;

Mengenal HIV dan AIDS 203 c. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan di tempattempat terbuka untuk umum. kecuali di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah. instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api. terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional; dan atau pada hari besar nasional. Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum. Hal-hal lain yang perlu diketahui berkaitan dengan penyampaian pendapat di muka umum sebagai berikut. a. Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapat dibubarkan apabila tidak memenuhi ketentuan yang ada. b. Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan tindak pidana dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pidana yang berlaku ditambah dengan 1/3 (satu per tiga) dari pidana pokok. d. Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalanghalangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang telah memenuhi ketentuan undang-undang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun. Tindak pidana sebagaimana dimaksud adalah kejahatan. Dalam rangka melengkapi uraian di atas, berikut ini disajikan data unjuk rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012 (sampai dengan bulan Mei) baik yang memiliki maupun yang tidak memiliki STTP (terlambat mengirim surat pemberitahuan) pada tabel 12-13.

204 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Tabel 13-13 data unjuk rasa yang terjadi pada Tahun 2011 dan Tahun 2012

No.

BULAN

1. Januari 2. Februari 3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 10. Oktober 11. November 12. Desember JUMLAH

TAHUN 2011 STTP NONSTTP 3 8 2 6 2 5 3 1 4 1 3 3 3 4 1 2 2 10 4 5 18 54

TAHUN 2012 STTP NONSTTP 2 2 3 3 2 13 3 4 2 7 15 30

BAB 14 Mengenal HIV dan AIDS 14.1. Pengertian HIV dan AIDS HIV adalah Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menurunkan kekebalan tubuh manusia dan termasuk golongan retrovirus yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh, seperti darah, cairan mani, cairan vagina dan air susu ibu. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh timbul berbagai penyakit oportunistik seperti tbc, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. AIDS perlu diperhatikan khusus karena: 1. Belum ada obat untuk menyembuhkan dan belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi HIV. 2. Pengidap HIV menjadi pembawa virus dan dapat menularkan penyakit seumur hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. 3. Biaya pengobatan mahal/ harus seumur hidup. 4. Menurunkan mutu sumber daya manusia dan produktifitas kerja, sehingga dapat mengganggu perekonomian negara. 5. Penyakit ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik terkontaminasi HIV pada pengguna narkotika suntik (penasun)

14.2. Epidemiologi HIV dan AIDS AIDS yang pertama kali ditemukan pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan global. Sekitar 60 juta orang telah tertular HIV dan 25 juta telah meninggal akibat AIDS, sedangkan saat ini orang yang hidup dengan HIV sekitar 35 juta. Setiap hari terdapat 7400 orang baru terkena HIV atau 5 orang per menit. Pada tahun 2007 terjadi 2,7 juta infeksi baru HIV dan 2 juta kematian akibat AIDS (Sumber: Report on the global AIDS epidemic, UNAIDS, 2008).

206 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Di Asia terdapat 4,9 juta orang yang terinfeksi HIV, 440 ribu diantaranya adalah infeksi baru dan telah menyebabkan kematian 300 ribu orang di tahun 2007. Cara penularan di Asia sangat bervariasi, namun yang mendorong epidemi adalah tiga perilaku yang berisiko tinggi: Seks komersial yang tidak terlindungi, berbagi alat suntik di kalangan pengguna napza dan seks antar lelaki yang tidak terlindungi. Indonesia adalah salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV dan AIDS yang berkembang paling cepat (UNAIDS, 2008). Kementerian Kesehatan memperkirakan, Indonesia pada tahun 2014 akan mempunyai hampir tiga kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dibandingkan pada tahun 2008 (dari 277.700 orang menjadi 813.720 orang). Propinsi Jawa Timur telah menduduki peringkat ketiga jumlah kumulatif AIDS terbanyak sampai Juni 2012. Angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jember sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah yaitu tahun 2009 sebesar 126, tahun 2010 sebesar 143, tahun 2011 sebesar 180, dan tahun 2012 sebesar 231 (KPA Jember, 2012).

14.3.

Cara Penularan HIV dan AIDS

1. Transmisi seksual penularan melalui hubungan seksual baik homoseksual dan heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi. penularan ini berhubungan dengan cairan mani dan cairan vagina. Orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti pasangan merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi HIV 2. Transmisi darah melalui transmisi darah/ produk darah yang sudah tercemar HIV. lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, pemakaian jarum suntik yang berulang. misalnya alat tindik, tato. 3. Transmisi transplacental dan ASI penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI. kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif. HIV tidak ditularkan dengan cara sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mengenal HIV dan AIDS 207 berpelukan, berjabat tangan pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama berenang di kolam renang gigitan nyamuk atau serangga lain membuang ingus, batuk atau meludah pemakaian piring, alat makan/minum atau makan bersama-sama.

14.4. Cara Pencegahan HIV dan AIDS Pencegahan HIV dan AIDS dikenal dengan pencegahan “ABCDE”yaitu: A. Abstinence tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan bergantiganti pasangan B. Being Faithful setelah menikah, setialah pada pasangan anda, tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang berperilaku berisiko yaitu pekerja seks C. Condom gunakanlah kondom, apabila pasangan anda adalah HIV positif D. Drugs Injection Janganlah terlibat narkoba dan pemakaian jarum suntik bersamasama E. Education penyebaran informasi dan pengetahuan HIV dan AIDS yang benar ke seluruh masyarakat

14.5. Tanda-tanda seseorang terinfeksi HIV dan AIDS Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah terinfeksi HIV, karena keberadaan virus itu sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 – 10 tahun). adanya HIV didalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukkan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa terinfeksi HIV/ HIV positif. dalam masa ini, ia sudah bisa menularkan HIV terhadap orang lain. secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:

208 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) -

berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat (kurang lebih enam bulan) - demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan) - diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan) sedangkan gejala tambahan berupa: - batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan) - kelainan kulit dan iritasi (gatal) - infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan - pembengkakan kelenjar getah bening di selutuh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipat paha.

14.6. Apa yang dapat kita lakukan untuk memerangi HIV dan AIDS? 1. Bertindaklah menghindari penularan kepada diri sendiri 2. Pelajari fakta yang benar tentang HIV dan AIDS, karena banyak beredar anggapan dan pemikiran yang keliru tentang hal ini. 3. Hindarkan diskriminasi terhadap pengidap HIV dan AIDS (ODHA). perlakukan mereka secara manusiawi 4. Adakan tindakan untuk kewaspadaan.

Mengenal HIV dan AIDS 209

BAB 15 KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

15.1. Pendahuluan Jika membaca Mukadimah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Anti Korupsi Tahun 2003, tertulis bahwa Perserikatan BangsaBangsa (PBB) prihatin terhadap berkembangnya korupsi di beberapa negara, karena dampak yang ditimbulkannya dapat mengancam stabilitas dan keamanan masyarakat, merusak lembaga-lembaga dan nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai etika dan keadilan serta menghambat pembangunan berkelanjutan serta penegakan hukum. Berdasarkan hal tersebut PBB menganjurkan kepada seluruh negara untuk mencegah dan bahkan memberantas korupsi tersebut dengan cara-cara yang lebih efekti.2 Mukadimah Konvensi PBB tersebut telah menjadi keprihatinan bangsa Indonesia sejak tahun 1950-an, karena korupsi di Indonesia telah ada sejak tahun 1950-an.3 Sebagaimana juga disampaikan oleh Soren Davidsen yang dikutip oleh Marwan Effendy, korupsi di Indonesia telah ada sebelum orde baru, namun korupsi menjadi sistemik dan hirarkis adalah ciri utama dalam politik ekonomi orde baru yang membuka peluang terjadinya korupsi.4 Keprihatinan Indonesia terhadap korupsi terus berlanjut

2

Lihat Mukadimah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Anti Korupsi Tahun 2003. 3 Chaerudin dkk, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm. 1. 4 Marwan Effendy, Sistem Peradilan Pidana (Tinjauan Terhadap Beberapa Perkembangan Hukum Pidana), Referensi, Jakarta, 2012, hlm. 82.

210 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) sampai pada masa reformasi bahkan sampai sekarang. Pada masa reformasi korupsi tidak lebih baik dengan masa sebelumnya, berdasarkan laporan BPK terdapat penyimpangan uang negara mencapai Rp. 166,53 triliun atau sekitar 50 persen dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2003.5 Demikian juga saat ini, masih banyak para pejabat negara yang menjadi tersangka kasus korupsi. Sementara akibat yang ditimbulkan oleh korupsi bersifat pararel dan merusak seluruh sistem kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial-budaya dan bahkan sampai pada kerusakan moral serta mental masyarakat.6 Kerugian secara ekonomi dari korupsi, jelas dapat dirasakan oleh masyarakat, tercermin dari tidak optimalnya pembangunan ekonomi yang dijalankan, selain itu hasil yang diperoleh dari berbagai aktifitas ekonomi bangsa, seperti pajak, menjadi jauh lebih kecil dari yang seharusnya dicapai. Kerugian dalam bidang politik, praktek korupsi menimbulkan

diskriminasi

pelayanan

publik

ataupun

diskriminasi

penghargaan terhadap hak-hak politik masyarakat. Sedangkan kerugian dalam bidang sosial-budaya dan moral, praktek korupsi telah menimbulkan “penyakit” dalam masyarakat, bahwa perbuatan tersebut seakan dianggap sebagai perbuatan yang halal dan wajar.7

5

Purwaning M. Yanuar, Pengembalian Aset Hasil Korupsi, Alumni, Bandung, 2007, hlm. 5. 6 Mien Rukmini, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi, Alumni, Bandung, 2009, hlm. 111. 7 Edi Suandi Hamid dan Muhammad Sayuti (penyunting), Menyingkap Korupsi, Kolusi, Nepotisme di Indonesia, Aditya Media, Yogyakarta, 1999, hlm. v.

Mengenal HIV dan AIDS 211 15.2. Pembahasan 15.2.1. Pengertian Korupsi Istilah korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu Corruptio-corruptus, selanjutnya istilah korupsi muncul dalam beberapa bahasa di Eropa seperti bahasa Inggris yaitu corruption, bahasa Belanda yakni corruptie. Arti harfiah dari istilah korupsi menunjukkan kepada perbuatan yang rusak, busuk, bejad, tidak jujur yang disangkutpautkan dengan keuangan.8 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.9 sedangkan dalam Black’s Law Dictionary korupsi adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain, secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.10 Sedangkan menurut para ahli, Huntington memberi pengertian korupsi sebagai perilaku menyimpang dari public official atau para pegawai dari norma-norma yang diterima yang dianut oleh masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.11 Menurut Vito Tanzi korupsi adalah perilaku yang tidak mematuhi prinsip, dilakukan oleh

8

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1996, hlm. 115. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 462. 10 Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St. Paul Minesota, 1990, hlm. 191. 11 Huntington dikutip dari Chaerudin, Op. Cit, hlm. 2. 9

212 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) perorangan di sektor swasta atau pejabat publik, keputusan yang dibuat berdasarkan hubungan pribadi atau keluarga akan menimbulkan korupsi, termasuk juga konflik kepentingan dan nepotisme.12 Sedangkan menurut Alatas mengemukakan pengertian korupsi dengan menyebutkan benang merah yang menjelujuri dalam aktivitas korupsi, yaitu subordinasi kepentingan umum di bawah kepentingan tujuan-tujuan pribadi yang mencangkup pelanggaran norma-norma, tugas dan kesejahteraan umum, dibarengi dengan kerahasiaan, penghianatan, penipuan dan kemasabodohan yang luarbiasa akan akibat-akibat yang diderita oleh masyarakat.13

15.2.2. Korupsi Dalam Perspektif Hukum dan Jenis-Jenisnya Setelah diulas tentang pengertian korupsi baik dari segi bahasa dan pendapat menurut ahli tiba saatnya mengetahui korupsi dalam perspektif hukum. Fakta menunjukkan bagi masyarakat yang tidak mengetahui tentang hukum tidak dapat membedakan apakah perbuatan yang dilakukannya merupakan tindak pidana korupsi atau bukan. Korupsi menurut hukum telah tertuang dengan jelas dan tegas dalam 13 buah Pasal yang terdapat di Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (selanjutnya akan ditulis UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi). Berdasarkan pasalpasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam tiga puluh jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai

12 13

Ibid. Alatas, Korupsi Sifat, Sebab dan Fungsi, LP3ES, Jakarta, 1987, hlm. 7.

Mengenal HIV dan AIDS 213 perbuatan yang dapat dikenakan pidana penjara karena korupsi. Dari tiga puluh jenis korupsi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis perbuatan yang digolongkan sebagai tindak pidana korupsi, dengan kata lain terdapat tujuh jenis perbuatan yang digolongkan sebagai perbuatan pidana korupsi yang apabila melakukan perbuatan tersebut dapat dinyatakan sebagai pelaku tindak pidana korupsi dan dapat diancam dengan pidana penjara. 15.2.3. Kerugian keuangan negara Perbuatan yang dapat merugikan

keuangan

negara

dapat

digolongkan sebagai perbuatan korupsi sebagaimana telah diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2 UU Tindak Pidana Korupsi menyatakan “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Berdasarkan pasal ini perbuatan yang dilakukan seseorang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain, dari akibat perbuatan itu dapat merugikan keuangan negara, maka perbuatan tersebut merupakan perbuatan korupsi karena telah merugikan keuangan negara. 15.2.4. Suap menyuap Suap menyuap merupakan perbuatan menjanjikan atau memberi sesuatu kepada seorang pegawai negeri atau penyelenggara negara, di mana dengan menjanjikan atau pemberian sesuatu kepada pegawai negeri atau

214 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) penyelenggara negara tersebut pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut akan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya. Perbuatan suap menyuap ini merupakan bagian dari perbuatan korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan “Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banya Rp. 250.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)setiap orang yang (a) memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentaangan dengan kewajibannya; atau (b) .................”. 15.2.5. Penggelapan dalam jabatan Penggelapan dalam jabatan diatur dalam Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 UU Tindak Pidana Korupsi. Pasal 8 UU Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa “..............Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambila atau digelapkan oleh orang lain, atau membantu dalam perbuatan tersebut”. Berdasarkan pasal tersebut dapat mewakili perbuatan korupsi dalam bentuk penggelapan dalam jabatan, bahwa pegawai negeri atau selain pegawai negeri yang ditugaskan untuk menjalankan suatu jabatan secara terus menerus atau untuk sementara waktu, pegawai negeri ini melakukan penggelapan dengan sengaja terhadap uang atau surat berharga yang disimpan karena

Mengenal HIV dan AIDS 215 jabatannya. Juga termasuk penggelapan dalam jabatan jikalau pegawai negeri tersebut membiarkan uang atau surat berharga tersebut digelapkan oleh orang lain atau juga pegawai negeri tersebut turut membantu dalam perbuatan penggelapan uang atau surat berharga tersebut. Semua perbuatan yang dilakukan pegawai negeri tersebut merupakan perbuatan pidan korupsi dalam bentuk penggelapan dalam jabatan. 15.2.6. Pemerasan Pemerasan digolongkan sebagai perbuatan korupsi, apabila pemerasan tersebut dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara, dimana dalam melakukan pemerasan tersebut bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melalui perbuatan memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sebagaimana diatur dalam Pasal Pasal 12 huruf e UU Tindak Pidana Korupsi. juga termasuk perbuatan korupsi dalam bentuk pemerasan jika pegawai negeri atau penyelenggara negara pada saat menjalankan tugas meminta atau menerima pekerjaan, atau menyerahkan barang yang seolaholah merupakan utang kepada dirinya, dimana yang sebenarnya diketahui bahwa hal tersebut bukanlah merupakan utang. Juga termasuk perbuatan korupsi dalam bentuk pemerasan pegawai negeri memeras pegawai negeri yang lain. 15.2.7. Perbuatan curang Perbuatan korupsi dalam bentuk perbuatan curang adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pemborong yang berbuat curang pada waktu membuat bangunan atau pada saat menyerahkan bahan bangunan, dari perbuatan tersebut dapat membahayakan keamanan orang atau barang atau

216 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) keselamatan negara dalam keadaan perang sebgaimana telah diatur dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a UU Tindak Pidana Korupsi. Demikian juga pengawas bangunan yang membiarkan perbuatan curang pada saat melakukan pembangunan atau penyerahan barang sebagaimana telah diatur dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b UU Tindak Pidana Korupsi. demikian juga rekanan yang berbuat curang pada waktu menyerahkan barang keperluan TNI dan/atau Kepolisian Negara RI, termasuk di dalamnya adalah pengawas. Pegawai negeri yang menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang lain juga bagian dari perbuatan korupsi dalam bentuk curang. 15.2.8. Benturan kepentingan dalam pengadaan Perbuatan korupsi ini diatur dalam Pasal 12 huruf i UU Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan “.................... (i) pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya”. Berdasarkan pasal ini yang dimaksud dengan perbuatan korupsi dalam bentuk kepentingan dalam pengadaan adalan pegawai negeri atau penyelenggara negara ikut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan sementara dirinya sebagai pengawas terhadap pemborongan, pengadaan atau persewaan tersebut, maka perbuatan ini merupakan perbuatan korupsi. 15.2.9. Gratifikasi Perbuatan korupsi

yang

dilakukan

pegawai

negeri

atau

penyelenggara negara dengan cara menerima gratifikasi (pemberian dari orang lain) yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan

Mengenal HIV dan AIDS 217 kewajiban atau tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 12 B UU Tindak Pidana Korupsi.

15.3. Upaya Pencegahan Korupsi Upaya penegakan hukum untuk memberantas korupsi telah maksimal dilakukan pemerintah melalui para penegak hukum KPK, Polisi dan Kejaksaan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya para pejabat yang

menjadi

tersangka

kasus

korupsi

akhir-akhir

ini.

Untuk

mengoptimalkan pemberantasan korupsi dapat juga dilakukan dengan cara pencegahan, upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sejak dini, mulai dari tingkat siswa, mahasiswa sampai pada tingkat orang dewasa. Soerjono Soekanto menyatakan terdapat empat unsur yang harus dipenuhi jika kesadaran hukum dinyatakan tercapai:14 1. Pengetahuan tentang hukum; 2. Pemahaman tentang hukum; 3. Sikap hukum; dan 4. Pola prilaku hukum. Pengetahuan hukum adalah pengetahuan seseorang mengenai beberapa prilaku tertentu yang diatur oleh hukum. Pengetahuan tersebut berkaitan dengan perilaku yang dilarang ataupun perilaku yang diperbolehkan oleh hukum. Sebagaimana dapat dilihat di dalam masyarakat

14

Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, Alumni, Bandung, 2004, hlm. 56.

218 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bahwa pada umumnya seseorang mengetahui bahwa membunuh mencuri, dan seterusnya dilarang oleh hukum. Pemahaman hukum dalam arti di sini adalah sejumlah informasi yang dimiliki seseorang mengenai isi peraturan dari suatu hukum tertentu. Dengan lain perkataan pemahaman hukum adalah suatu pengertian terhadap isi dan tujuan dari sutu peraturan dalam suatu hukum tertentu, serta manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur oleh peraturan tersebut. Sikap hukum adalah suatu kecenderungan untuk menerima hukum karena adanya penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang bermanfaat atau menguntungkan jika hukum itu ditaati. Suatu sikap hukum akan melibatkan pilihan warga terhadap hukum yang sesuai dengan nilainilai yang ada dalam dirinyasehinga akhirnya warga masyarakat akan menerima hukum berdasarkan penghargaan terhadapnya. Sedangkan pola prilaku hukum merupakan hal yang utama dalam menciptakan kesadaran hukum, karena di sini dapat dilihat apakah suatu peraturan berlaku atau tidak dalam masyarakat. Dengan demikian sampai seberapa jauh kesadaran hukum dalam masyarakat dapat dilihat dari pola perilaku hukum suatu masyarakat. Tentunya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sejak dini, diperkenalkanlah tentang hukum sehingga masyarakat mengetahui dan memahami hukum sehingga menciptakan sikap hukum dan menjadi pola prilaku hukum, di mana masyarakat akan patuh dan taat terhadap hukum. Sebagaimana diungkapkan oleh Soetandyo Wignjosoebroto, bahwa untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat harus dilaksanakan program-

Mengenal HIV dan AIDS 219 program yang lebih edukatif, tidak hanya untuk menjadikan masyarakat tahu isi hukum atau undang-undang yang telah diundangkan tetapi lebih dari itu, yakni untuk menjadikan masyarakat bangkit kesediaan mereka untuk menghormati dan menaati hukum atau undang-undang yang telah mereka ketahui dengan penuh kesadaran dan komitmen.15 Inilah salah satu cara untuk mencegah kejahatan korupsi yakni, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sejak dini, mulai dari tingkat siswa, mahasiswa sampai orang dewasa. Diperkenalkan tentang tindak pidana korupsi beserta aturan-aturannya dan membangkitkan kesediaan mereka untuk mentaati undang-undang tersebut sehingga tidak mencobacoba untuk melakukan korupsi. Selain itu, sebenarnya masyarakat kita memiliki budaya jujur dan hal ini telah dipraktikkan oleh orang tua kita terdahulu, dimana transaksitransaksi khususnya yang bersifat keperdataan seperti jualbeli, hutang piutan dan perjanjian-perjanjian semuanya didasari oleh kepercayaan (kejujuran). Berkembangnya kehidupan dan munculnya sikap materialisme yang dipengaruhi oleh globalisasi budaya jujur tersebut terkikis bahkan sudah mulai hilang pudar, masyarakat telah berlomba-lomba melebihi kebutuhan hidupnya dengan menghalalkan segala cara, prilaku yang demikian menimbulkan sikap koruptif bahkan sebagaimana dikatakan oleh Robert Klitgaard sebagai “budaya korupsi”. Tentu saja yang disebut Klitgaard bukan hakekat keberadaan “budaya” atau semua orang Indonesia melakukan korupsi, sehingga sulit untuk diperangi dengan cara apapun,

15

Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam Masyarakat, Bayumedia, Malang, 2008, hlm. 157.

220 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) tetapi situasi dan sikap permisif masyarakat terhadap tindak pidana korupsi menyebabkan prilaku korupsi berkembang di tengah-tengah masyarakat. Berprilaku jujur mulai sejak dini menjadi modal penting untuk mencegah terbentuknya sifat koruptif. 15.4. Penutup Tidak ada seorangpun yang menyepakati perbuatan korupsi karena dampak yang ditimbulkan sangat luarbiasa, baik dari sisi perekonomian, pembangunan dan bahkan moral. Mencegah dan memberantasnya meupakan keharusan, namun dalam mencegah dan memberantasnya dibutuhkan strategi-strategi agar pencegahan dan pemberantasan korupsi dapat berjalan efektif. Dari sisi penegakan hukum terus dilakukan bahkan sudah sesuai dikembangkan model-model baru, seperti perampasan aset, pemiskinan dan saat ini berkembang wacana agar ada efekjera bentuk pidana korupsi ditekankan pada denda empat kali lipat. Disamping upaya penegakan untuk memberantas korupsi harus juga didampingi dengan upaya pencegahan salah satunya dengan memberi pengetahuan tentang korupsi sejak dini, khususnya perbuatan-perbuatan korupsi yang telah diatur dalam UU Tindak Pidana Korupsi, selain itu, meningkatkan nilai kejujuran sejak dini.

PENUTUP 221

BAB 16 PENUTUP Buku Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2Maba) Tahun Akademik 2015/2016 merupakan acuan pelaksanaan bagi pimpinan, panitia pelaksana, mahasiswa baru peserta PK2/P2MABA, pemateri, dan komponen lain yang terlibat. Hal-hal lain yang belum termuat dalam buku pedoman ini akan ditetapkan antara segenap pimpinan dan panitia pelaksana dengan tetap mengacu pada peraturan yang berlaku di lingkungan UNEJ. Buku pedoman ini diharapkan dapat memandu terselenggaranya PK2 secara lebih terarah, efektif, dan akuntabel baik secara administratif maupun substantif. Meskipun demikian, perlu disadari pula bahwa buku pedoman ini masih ada kekurangannya sehingga saran penyempurnaan sangat diharapkan. Kepada para mahasiswa baru UNEJ, disampaikan selamat mengarungi kehidupan dan suasana baru dalam lingkup pendidikan tinggi, semoga dapat meningkatkan kompetensi dan sukses dalam meraih cita-cita. Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha yang kecil. Think globally, act locally. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, mahasiswa adalah agent of change yang harus selalu menjadi man of analysis.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

DAFTAR BACAAN Alatas, Korupsi Sifat, Sebab dan Fungsi, LP3ES, Jakarta, 1987. Chaerudin dkk, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Refika Aditama, Bandung, 2009. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989. Dirjen Dikti Depdiknas. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Pancasila, Bagian I. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Dirjen Dikti Depdiknas. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Pancasila, Bagian II. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Edi Suandi Hamid dan Muhammad Sayuti (penyunting), Menyingkap Korupsi, Kolusi, Nepotisme di Indonesia, Aditya Media, Yogyakarta, 1999. Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St. Paul Minesota, 1990. Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila (Edisi Reformasi). Yogyakarta: Paradigma. Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman Umum LKMM. 1996. Pedoman Umum Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktur Kemahasiswaan DIKTI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Anti Korupsi Tahun 2003. Mahfud, M.D.1988. “Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum”. Makalah Diskusi Panel Pusat studi Pancasila. Yogyakarta: UGM.

SUMBER BACAAN| Marwan Effendy, Sistem Peradilan Pidana (Tinjauan Terhadap Beberapa Perkembangan Hukum Pidana), Referensi, Jakarta, 2012. Mien Rukmini, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi, Alumni, Bandung, 2009. Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, Alumni, Bandung, 2004. Purnomo, HB. 2006. Keterampilan Belajar. Makalah: disampaikan pada kegiatan residensial mahasiswa baru PJJ ICT FKIP UNEJ. Purwaning M. Yanuar, Pengembalian Aset Hasil Korupsi, Alumni, Bandung, 2007. Rousseau. 1986. Kontak Sosial. Yogyakarta: Erlangga. Setijo, Pandji. 2006. Pendidikan Pancasila Perspektif Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Grasindo. Setneg RI. 1995. “Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI”. Jakarta: Setneg. Setyono, B. 2006. Self Directed Learning. Makalah: disampaikan pada kegiatan residensial mahasiswa baru PJJ ICT FKIP UNEJ. Sinar Grafika. 2002. UUD 1945 Hasil Amandemen Agustus 2002.Jakarta: Sinar Grafika. Soehino. 1988. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty. Soeroso, H.P.1987. Pancasila sebagai Paradigma Ilmu. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam Masyarakat, Bayumedia, Malang, 2008. Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1996.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Universitas Jember. 2008. Buku Pedoman Akademik UNEJ Tahun 2008. Jember: Jember University Press. Universitas Jember. 2009. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2008. Jember : Universitas Jember. Universitas Jember. 2010. Laporan Tahunan Rektor:Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka Dies Natalis ke-46 Universitas Jember, Tanggal 12 November 2010. Jember:Universitas Jember. Universitas Jember. 2011a. Laporan Tahunan Rektor:Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka Dies Natalis ke-47 Universitas Jember, November 2011. Jember:Universitas Jember. Universitas Jember. 2011b. Materi PK2 UNEJ Tahun 2011. Jember: Jember University Press. Universitas Jember. 2011c. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2011/2012. Jember : Jember University Press. Universitas Jember. 2012. Laporan Tahunan Rektor: Rapat Terbuka Senat Universitas Jember Dalam Rangka Dies Natalis ke-48 Universitas Jember, November 2012. Jember: Universitas Jember. Universitas Jember. 2013. Laporan Tahunan Rektor: Rapat Terbuka Senat Universitas Jember dalam Rangka Dies Natalis ke-49 Universitas Jember, November 2013. Jember: Universitas Jember. Universitas Jember. 2013. Pedoman Kemahasiswaan, Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA Tahun Akademik 2012/2013

SUMBER BACAAN| Wibisono, Koento. 1989. ”Pancasila sebagai Ideologi Terbuka”. Makalah Lokakarya Dosen-Dosen Pancasila PTN dan PTS se Kopertis Wilayah V. Yogyakarta: TPP.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) LAMPIRAN 1.

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Fakultas : 1. Hukum 2. Teknologi Pertanian 3. Kesehatan Masyarakat HARI, TANGGAL Minggu, 9 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 – 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia Universitas

Panitia

KETERANGAN Tempat: Stadion UNEJ (Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai), Pakaian bebas Sopan, bersepatu Tempat: Stadion UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam.

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu.

Persiapan Upacara Pelantikan dan Serah Terima Mahasiswa Baru Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan 07.00 – 08.30 Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Pengenalan Hymne dan Mars 08.30 – 09.00 Universitas Jember Pengumuman/Penjelasan kegiatan 09.00 – 10.00 PK2 06.30 – 07.00

Penerimaan di Fakultas dan 10.00 – 12.00 Penjelasan Materi PK2

Selasa, 11 Agustus 2015

06.00

Caracter Building di Secaba Gelombang I

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing Berkumpul di Stadion Unej dan diberangkatkan Secaba dengan jalan kaki menuju Secaba berpakaian olah raga dan sepatu olah raga

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

Rabu, 12 Agustus 2015

16.00 06.30 – 7.00

KEGIATAN Caracter Building di Secaba Gelombang I

Secaba

Mengisi Daftar Hadir

Panitia

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Pendidikan Tinggi di Indonesia dan Kegiatan Akademik di Perguruan 07.15 – 08.30 Tinggi dan Mengenal Universitas Jember dan Fakultas Masing-masing 07.00 – 07.15

Kamis, 13 Agustus 2015

08.30 – 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi 09.45 – 10.00

Jum'at,

PETUGAS

KETERANGAN Dipulangkan berangkat dari Secaba menuju Stadion Unej Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua PS/ PD I/Sekretaris I

sda

Pemateri yang ditunjuk Panitia Pemateri yang ditunjuk

Istirahat Kode Etik Mahasiswa Universitas 10.00 – 11.15 Jember Pengembangan Kemahasiswaan dan PD 11.15 – 12.45 Layanan Mahasiswa dan Student III/Sekretaris III Plan 06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Panitia

sda sda sda sda Tempat Fakultas / PS

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL 14 Agustus 2015

WAKTU

KEGIATAN

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember

07.15 – 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis) 06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir 07.00 – 07.15 07.15 - 09.15 09.15 - 09.30 09.30 - 11.30 11.30 – 12.45 Minggu, 16 Agustus 2015

KETERANGAN setara Fakultas masingmasing

07.00 – 07.15

Sabtu, 15 Agustus 2015

PETUGAS

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan berkomunikasi) Istirahat LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir Prestatif) LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan Pengembangan Diri)

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM

Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM Pemateri LKMM Panitia

Sda Sda Sda Sda Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Implementasi TI untuk Kegiatan 07.15 - 09.15 Akademik (Sister) dan Student Plan 09.15 - 09.30 Istirahat Penjelasan dan Pengisian Formulir 09.30 - 11.30 Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 – 07.15

Senin, 17 Agustus 2015

06.30 – 09.00

UPACARA HUT RI 17 AGUSTUS 2015

Minggu, 23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus 05.30 – 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi UKM UNEJ)

PETUGAS

KETERANGAN

PSM Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu.

Panitia

Pakaian Olah Raga, Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

SUMBER BACAAN|

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Fakultas : 1. Pertanian 2. PS Ilmu Keperawatan 3. Farmasi 4. Kedokteran Gigi HARI, TANGGAL Minggu, 9 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 – 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia Universitas

Panitia

KETERANGAN Tempat: Stadion UNEJ (Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai), Pakaian bebas Sopan, bersepatu Tempat: Stadion UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 – 07.00

Persiapan Upacara Pelantikan dan Serah Terima Mahasiswa Baru Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Pengenalan Hymne dan Mars Universitas Jember Pengumuman/Penjelasan kegiatan PK2

PETUGAS

KETERANGAN Bersepatu.

07.00 – 08.30 08.30 – 09.00 09.00 – 10.00

Selasa, 11 Agustus 2015

10.00 – 12.00

Penerimaan di Fakultas dan Penjelasan Materi PK2

06.30 – 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Pendidikan Tinggi di Indonesia dan 07.15 – 08.30 Kegiatan Akademik di Perguruan 07.00 – 07.15

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing Tempat Fakultas / PS Panitia setara Fakultas masingmasing PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua PS/ PD

sda

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Tinggi dan Mengenal Universitas Jember dan Fakultas Masing-masing

I/Sekretaris I

08.30 – 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi 09.45 – 10.00

Istirahat Kode Etik Mahasiswa Universitas 10.00 – 11.15 Jember 11.15 – 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan Layanan Mahasiswa

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Menyanyikan Hymne dan Mars Rabu, 07.00 – 07.15 Universitas Jember 12 Agustus 2015 07.15 – 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis) 09.15 – 9.30

Istirahat

Pemateri yang ditunjuk Panitia Pemateri yang ditunjuk PD III/Sekretaris III

KETERANGAN

sda sda sda sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia

Sda Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU 09.30 - 11.30

KEGIATAN LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan berkomunikasi)

PETUGAS

KETERANGAN

Pemateri LKMM

Sda

Kamis, 13 Agustus 2015

06.00 - selesai

Caracter Building di Secaba Gelombang II

Secaba

Jum'at, 14 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba Gelombang II

Secaba

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir 07.15 - 09.15 Prestatif) 09.15 - 09.30 Istirahat LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan 09.30 - 11.30 Pengembangan Diri)

07.00 – 07.15 Sabtu, 15 Agustus 2015

Panitia PSM Fakultas Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM

Berkumpul di Stadion Unej dan diberangkatkan dengan jalan kaki menuju Secaba berpakaian olah raga dan sepatu olah raga Dipulangkan berangkat dari Secaba menuju Stadion Unej Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing Sda Sda Sda Sda

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN

11.30 – 12.45

Implementasi TI untuk Kegiatan Akademik (Sister) dan Student Plan

Akademik Fakultas

Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu.

Panitia

Pakaian Olah Raga, Tempat Stadion UNEJ

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Minggu, 16 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Penjelasan dan Pengisian Formulir 07.15 - 09.15 Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 – 07.15

Senin, 17 Agustus 2015

06.30 – 09.00

UPACARA HUT RI 17 AGUSTUS 2015

Minggu, 23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus 05.30 – 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi UKM UNEJ)

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Fakultas : 1. Ekonomi 2. MIPA 3. Kedokteran HARI, TANGGAL Minggu, 9 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 – 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia Universitas

Panitia

KETERANGAN Tempat: Stadion UNEJ (Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai), Pakaian bebas Sopan, bersepatu Tempat: Stadion UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu.

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Persiapan Upacara Pelantikan dan Serah Terima Mahasiswa Baru Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan 07.00 – 08.30 Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Pengenalan Hymne dan Mars 08.30 – 09.00 Universitas Jember Pengumuman/Penjelasan kegiatan 09.00 – 10.00 PK2 06.30 – 07.00

Selasa, 11 Agustus 2015

10.00 – 12.00

Penerimaan di Fakultas dan Penjelasan Materi PK2

06.30 – 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Pendidikan Tinggi di Indonesia dan 07.15 – 08.30 Kegiatan Akademik di Perguruan Tinggi dan Mengenal Universitas 07.00 – 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing Tempat Fakultas / PS Panitia setara Fakultas masingmasing PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua PS/ PD I/Sekretaris I

sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

KETERANGAN

Jember dan Fakultas Masing-masing 08.30 – 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi 09.45 – 10.00

Istirahat Kode Etik Mahasiswa Universitas 10.00 – 11.15 Jember 11.15 – 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan Layanan Mahasiswa

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Menyanyikan Hymne dan Mars 07.00 – 07.15 Rabu, Universitas Jember 12 Agustus 2015 07.15 – 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis) 09.15 – 9.30 Istirahat 09.30 - 11.30 LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan

Pemateri yang ditunjuk Panitia Pemateri yang ditunjuk PD III/Sekretaris III

sda sda sda sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri

Sda Sda Sda

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN berkomunikasi)

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir 07.00 – 07.15 Kamis, 13 Agustus 2015

07.15 - 09.15 09.15 - 09.30 09.30 - 11.30 11.30 – 12.45

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir Prestatif) Istirahat LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan Pengembangan Diri) Implementasi TI untuk Kegiatan Akademik (Sister) dan Student Plan

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Jum'at, 14 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Penjelasan dan Pengisian Formulir 07.15 - 09.15 Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 – 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

LKMM

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM Akademik Fakultas

Sda Sda Sda Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

06.00

Caracter Building di Secaba Gelombang III

Secaba

Minggu, 16 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba Gelombang III

Secaba

Senin, 17 Agustus 2015

06.30 – 09.00

UPACARA HUT RI 17 AGUSTUS 2015

Panitia

Minggu, 23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus 05.30 – 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi UKM UNEJ)

Sabtu, 15 Agustus 2015

Panitia

KETERANGAN Berkumpul di Stadion Unej dan diberangkatkan dengan jalan kaki menuju Secaba berpakaian olah raga dan sepatu olah raga Dipulangkan berangkat dari Secaba menuju Stadion Unej Tempat: Lapangan UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu. Pakaian Olah Raga, Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

SUMBER BACAAN|

REVISI JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Fakultas : 1. Teknik 2. Sastra 3. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik HARI, TANGGAL Minggu, 9 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

06.00 – 06.30 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS

Panitia Universitas

Panitia

KETERANGAN Tempat: Stadion UNEJ (Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai), Pakaian bebas Sopan, bersepatu Tempat: Stadion UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam.

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 – 07.00

Persiapan Upacara Pelantikan dan Serah Terima Mahasiswa Baru Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Pengenalan Hymne dan Mars Universitas Jember Pengumuman/Penjelasan kegiatan PK2

PETUGAS

KETERANGAN Bersepatu.

07.00 – 08.30 08.30 – 09.00 09.00 – 10.00

Selasa, 11 Agustus 2015

10.00 – 12.00

Penerimaan di Fakultas dan Penjelasan Materi PK2

06.30 – 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Pendidikan Tinggi di Indonesia dan 07.15 – 08.30 Kegiatan Akademik di Perguruan 07.00 – 07.15

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing Tempat Fakultas / PS Panitia setara Fakultas masingmasing PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua PS/ PD

sda

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Tinggi dan Mengenal Universitas Jember dan Fakultas Masing-masing

I/Sekretaris I

08.30 – 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi 09.45 – 10.00

Istirahat Kode Etik Mahasiswa Universitas 10.00 – 11.15 Jember 11.15 – 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan Layanan Mahasiswa

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir 07.00 – 07.15 Rabu, 12 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember

07.15 – 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis) 09.15 – 9.30

Istirahat LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan 09.30 - 11.30 berkomunikasi)

Pemateri yang ditunjuk Panitia Pemateri yang ditunjuk PD III/Sekretaris III

KETERANGAN

sda sda sda sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM

Sda Sda Sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir 07.00 – 07.15 Kamis, 13 Agustus 2015

07.15 - 09.15 09.15 - 09.30 09.30 - 11.30 11.30 – 12.45

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir Prestatif) Istirahat LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan Pengembangan Diri) Implementasi TI untuk Kegiatan Akademik (Sister) dan Student Plan

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Jum'at, 14 Agustus 2015

Senin, 17 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Penjelasan dan Pengisian Formulir 07.15 - 09.15 Rencana Studi (FRS) secara on-line UPACARA HUT RI 06.30 – 09.00 17 AGUSTUS 2015 07.00 – 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM Akademik Fakultas

Sda Sda Sda Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ Pakaian Putra :

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Selasa, Caracter Building di Secaba 06.00 - selesai 18 Agustus 2015 Gelombang IV

Secaba

Rabu, 19 Agustus 2015

Secaba

Minggu, 23 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba Gelombang IV

Pengenalan Lingkungan Kampus 05.30 – 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi UKM UNEJ)

Panitia

KETERANGAN Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu. Berkumpul di Stadion Unej dan diberangkatkan dengan jalan kaki menuju Secaba berpakaian olah raga dan sepatu olah raga Dipulangkan berangkat dari Secaba menuju Stadion Unej Pakaian Olah Raga, Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)

REVISI JADWAL PELAKSANAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS (PK2) MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Fakultas : 1. KIP 2. PSSI HARI, TANGGAL Minggu, 9 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

WAKTU

15.30-17.00

KEGIATAN

GLADI BERSIH

PETUGAS

Panitia Universitas

06.00 – 06.30 Mengisi Daftar Hadir

Panitia

06.30 – 07.00 Persiapan Upacara Pelantikan dan

Panitia

KETERANGAN Tempat: Stadion UNEJ (Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai), Pakaian bebas Sopan, bersepatu Tempat: Stadion UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju Putih, Rok Hitam. Bersepatu. sda

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

Serah Terima Mahasiswa Baru Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru oleh Rektor, dilanjutkan Pembukaan 07.00 – 08.30 Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Pengenalan Hymne dan Mars 08.30 – 09.00 Universitas Jember Pengumuman/Penjelasan kegiatan 09.00 – 10.00 PK2

Selasa, 11 Agustus 2015

10.00 – 12.00

Penerimaan di Fakultas dan Penjelasan Materi PK2

06.30 – 7.00

Mengisi Daftar Hadir

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Pendidikan Tinggi di Indonesia dan Kegiatan Akademik di Perguruan 07.15 – 08.30 Tinggi dan Mengenal Universitas Jember dan Fakultas Masing-masing 07.00 – 07.15

PETUGAS

KETERANGAN

Panitia

sda

Panitia

sda

Panitia

sda

Tempat Fakultas / PS Panitia Fakultas setara Fakultas masingmasing Tempat Fakultas / PS Panitia setara Fakultas masingmasing PSM Fakultas

sda

Dekan/Ketua PS/ PD I/Sekretaris I

sda

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

08.30 – 09.45 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi 09.45 – 10.00

Istirahat Kode Etik Mahasiswa Universitas 10.00 – 11.15 Jember 11.15 – 12.45

Pengembangan Kemahasiswaan dan Layanan Mahasiswa

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir 07.00 – 07.15 Rabu, 12 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember

07.15 – 09.15 LKMM Pra-Dasar (Sifat Kritis) 09.15 – 9.30

Istirahat LKMM Pra-Dasar (Ketrampilan 09.30 - 11.30 berkomunikasi) Kamis, 13 Agustus 2015

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir

PETUGAS Pemateri yang ditunjuk Panitia Pemateri yang ditunjuk PD III/Sekretaris III

KETERANGAN sda sda sda sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM Panitia

Sda Sda Sda Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masing-

SUMBER BACAAN| HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

07.00 – 07.15

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember LKMM Pra-Dasar (Pola Pikir Prestatif) Istirahat LKMM Pra-Dasar (Pengenalan dan Pengembangan Diri) Implementasi TI untuk Kegiatan Akademik (Sister) dan Student Plan

PETUGAS

KETERANGAN masing

07.15 - 09.15 09.15 - 09.30 09.30 - 11.30 11.30 – 12.45

06.30 – 07.00 Mengisi Daftar Hadir Jum'at, 14 Agustus 2015

Senin, 17 Agustus 2015

Menyanyikan Hymne dan Mars Universitas Jember Penjelasan dan Pengisian Formulir 07.15 - 09.15 Rencana Studi (FRS) secara on-line

07.00 – 07.15

UPACARA HUT RI 06.30 – 09.00 17 AGUSTUS 2015

PSM Fakultas Pemateri LKMM Panitia Pemateri LKMM Akademik Fakultas

Sda Sda Sda Sda Sda

Panitia

Tempat Fakultas / PS setara Fakultas masingmasing

PSM Fakultas

Sda

Akademik Fakultas

Sda

Panitia

Tempat: Lapangan UNEJ Pakaian Putra : Baju Putih,Celana Hitam. Pakaian Putri: Baju

| Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) HARI, TANGGAL

WAKTU

KEGIATAN

PETUGAS

Kamis, 20 Agustus 2015

06.00

Caracter Building di Secaba Gelombang V

Secaba

Jum'at, 21 Agustus 2015

16.00

Caracter Building di Secaba Gelombang V

Secaba

Minggu, 23 Agustus 2015

Pengenalan Lingkungan Kampus 05.30 – 12.00 (Jalan Sehat, Pengenalan/Atraksi UKM UNEJ)

Panitia

KETERANGAN Putih, Rok Hitam. Bersepatu. Berkumpul di Stadion Unej dan diberangkatkan dengan jalan kaki menuju Secaba berpakaian olah raga dan sepatu olah raga Dipulangkan berangkat dari Secaba menuju Stadion Unej Pakaian Olah Raga, Tempat Stadion UNEJ

Catatan : Mahasiswa harap membawa pakaian secukupnya untuk bermalam di Secaba selama 1 malam Keterangan: ** Hymne dan Mars Universitas Jember dapat diunduh di http://www.UNEJ.ac.id

KISI-KISI KURIKULUM P2MABA 221 LAMPIRAN 2. KISI-KISI KURIKULUM MATERI P2-MABA UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Modul / Materi 1. Budi pekerti

Topik / Kegiatan Moral dan etika

2. Kiat sukses studi & berorganisasi

1. 1.Metode belajar yang efektif 2. 2.Manfaat berorganisasi 3. 3. Manajemen waktu 4. 4.Menciptakan kreatifitas 3. Dasar-dasar Penulisan 1. Metode Ilmiah Karya Ilmiah 2. Macam Karya Ilmiah 4. Motivasi dan 1. Motivasi Aktualisasi diri 2. Aktualisasi diri 5. Pengembangan 1. Tujuan Pengembangan Mahasiswa dan Ormawa Kemahasiswaan 2. Pengenalan masing-masing Ormawa 6. Materi wajib 1. Profil fakultas Fakultas 2. Sosialisasi SOP pelayanan mahasiswa 7. Materi Wajib Jurusan/PS 1. Profil Jurusan/PS 2. Paradigma Keilmuan Jurusan/PS 3. Sosialisasi SOP pelayanan mahasiswa 8. Enterpreuneur-ship spirit 1. Konsep enterpreuneurship 2. Esensi menjadi enterpreuneur 9. Aktualisasi Potensi mahasiswa baru

1. Kompetisi minat dan bakat mahasiswa baru 2. Interaksi sosial

Metode Ceramah Diskusi Peragaan/ Contoh aplikasi Ceramah Diskusi

Ceramah Latihan Ceramah Eksperimen Ceramah Diskusi Demo Ceramah Diskusi Ceramah Diskusi

Ceramah Diskusi Demo Praktek/peragaan /lomba

Catatan : 1. Durasi waktu pelaksanaan tiap materi disesuaikan dengan kondisi masing-masing Fakultas/Jurusan/Program Studi. 2. Materi muatan Jurusan atau Program Studi diserahkan kepada Jurusan atau Program Studi masing-masing dengan pertimbangan: a. Jurusan/Program Studi lebih mengetahui karakteristik mahasiswa anak didiknya. b. Jurusan atau Program Studi lebih mengetahui arah pembinaan yang diinginkan dari mahasiswa peserta didiknya. 3. Tidak menutup mata, bahwa setiap Jurusan atau Program Studi selama ini mempunyai visi dan misi yang berbeda.

KISI-KISI KURIKULUM P2MABA 221 LAMPIRAN 3. UKM TINGKAT UNIVERSITAS JEMBER – 2015

NO.

1.

2.

3.

UKM

BOLA BASKET

BULUTANGKIS

CATUR

4.

KEROHANIAN HINDU

5.

INKAI COMMUNITY

6.

7.

8.

KARATE FKTI

KARATE JUKC

KEROHANIAN KATOLIK

Nama Anggota:WildanFaisol HP : 085749732041 Anggota : DwiPutriDesiyanti HP : 085940962271 Ketua:SatrioBagus P HP : 087857575819 Anggota:BintiNafiah HP : 08997036451 Ketua: RendiHidayah F. T. HP : 08980443945 Anggota: Imam Shouhaji HP : 087757540404 Ketua:Ni PutuFibtiantani HP :087703010012 Anggota:AnggaBayuSaputr a HP :082301819785 Ketua:DaniarWira N HP :085231411414 Anggota:EniMasrokhatin HP : 087791397133 Ketua:NicoBenardy M HP :085749295928 Anggota: HP : Ketua: YusnitaHerawati HP : 085749888352 Anggota: InayaturRofi’ HP : 089687574940

PEMBINA

Purbo

Suprapto, S.H.

Ariwan Joko N, S.E.,M.M. Dulkhalim, S.H., M.H.

KEMPO

BejoSiswan to

SugikYuliant o Ali Amrah, S.P

Ir. Tri AgungPrasetya

Ir. Eddy Suhan

ErfanRosadi, S.P.

Charles Vircow W.L, S.H. (DAN II Karate)

MohamadJazuli, S.H.

1. Dr. Ahmad Nuri, Sp.A. 2. DanangSigit , S.E. 3. RifqiRaditya 4. AgustaJaka Purwana

Ketua:Katarina Asti N HP :085258899758 Anggota: HP : Ketua: YudiEka P HP : 085258486428

9.

PELATIH

Anggota: HP :

222 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 10.

KESENIAN

11.

LEMBAGA DAKWAH KAMPUS

12.

KEROHANIAN KRISTEN

13.

KSR PMI

14.

MENWA

15.

MERPATI PUTIH

Ketua:Ibnu HP : 085784810215 Anggota:Erlina HP : 082334940206 Ketua: Sandy Pradipta HP : 085204869109 Anggota:Harun Ismail HP : 085745486713 Anggota: YuliArahmat HP : 085704999452 Ketua:AgungAgustina HP : 085258712008 Anggota:Ali Wardani HP :085761092989 Ketua:AhmatAbidin HP :082339891585/ 089656536625 Anggota:EniMasrokhatin HP :087791397133 Anggota: YessiAprilia Sari HP : 087857304219 Ketua:Marwah F.A HP : 085730243443 Anggota:RahlayPrawira H. HP : 087850297146 Anggota: Fauzan F HP : 087757599198 Ketua:Muhammad Khumaidi HP : 089681351195 Anggota:DyahAyu Y. S. HP : 085736215153 Ketua:ArifJainuri HP : 083847292945

16.

PELITA

17.

PENCAK ORGANISASI

18.

PERISAI DIRI

19.

PRAMUKA

Drs. EkoSuwargono, M. Hum.

Anggota:ArifWicaksono HP :08970567877 Ketua : Wenda Marta As’ad HP : 089650708594 Anggota: SellyIsmiQomariyah HP : 089693595028 Ketua: Muhammad Rifa’i HP : 085745101203 Anggota:Dewi HP : 08984667595 Ketua: NendyAngga P. C HP : 087712573224 Anggota:KhoirunNisa’ HP : 085258860501

Dr. Jayus, S.H., M.Hum / Budi Santoso, S.Sos.

Drs. M. Syaharuddin,M.Si. 1. drh. Wuryanti Handayani, M.Si. 2. Dr. Hobri, M.Pd. 3. Drs. AndangSubahariant o, M.Hum.

Dr. Hobri, M.Pd Drs.

1. Supaeri Dr. Imam Suroso, S.E., 2. SitiMauli M.Si. da

Tri BektiSulistiyo

Drs. Sumarjono, M.Si.

NAMA-NAMA ORMAWA 223 20.

PS PERTASI

21.

PSHT

Ketua: Husein HP : 085790477705 Anggota: Jonathan HP : 085790477705 Ketua:Putra HP :085749025222 Ketua: Moh. IkhsanFanani HP : 085941263124 Anggota: Irma Harifiyani HP : 08992576792

Dr. DyahOchtorina S, S.H., M.Hum

H. Muhtaris

-

Ketua: ChintamiRizqa W HP : 085236112233 22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

PSM

REOG

SEPAK BOLA

TAE KWON DO

TAPAK SUCI

TEGAL BOTO

TENIS LAPANGAN

USEF

Anggota: IkkaAprelia S HP : 085607318395 Ketua: Rhugandanu N HP :089697135169 Anggota: Dimas HP : 085735324009 Ketua:Risalatul Umami HP :085746468655 Anggota:Firma HP : 082230962729 Anggota: Henny HP : 08563354541 Ketua: Son Haji S HP : 08970571866 Anggota: Tiwi K HP : 085606915250

Drs. A. LilikSlamet R. -

VOLLY

Rokhmat Hidayant o, S.S. Helmi Tri Fata, S.E. WahyonoA diSeputro, S.S.

Jarkasi, S. Sos / Suharto , S.S.

BarleanBagusSatrioAji

MuryRirianti, S.KM., M.Kes

-

AgusSatr iaLakson o Puranggi Septi W

Ketua:HarisWijaya HP :085854963071 Anggota: HP : Ketua:SyahrulFatoni HP : 085732704398 Anggota:Nurfitriani HP :085749670758 Ketua:WeniOktariani HP : 081946644399 Anggota: HP : Anggota: Tri indahOktariani HP :085730239793 Anggota:SitiRofiah HP : 085708266429

IkwanSetiawan, S.S., M.A

Subagio, S.Sos / HariWibowo

Dra. Supiastutik / Drs. Yogi Kiswantono, M.M.

Ketua: SitaNastiti Y HP :082333069366 30.

M. AbiAufa, S.H.

Anggota: NovilaSanti I HP : 083847357890 ANggota: RikiDwi I HP : 082333069377

AgusLastariyono, S.H.

YoyokFendr ianto, S.H./ Iswahjudi, S.E.

224 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Anggota: RizaNurfadila HP :085749699683

1. Drs. H. Sonny

Sumarsono, M.M. 2. Mohammad

31.

32.

33.

34.

35.

KEPENDUDUKAN

PAMUR

KOPERASI MAHASISWA

BRIDGE

TENNIS MEJA

36.

AIESEC

37.

GANNAS

Anggota: Niko Oktarian HP : 085233265265

Ketua:Widi Hartono HP : 085259788796 Anggota:Nia HP : 082335370540

Nurhudan, S.Sos.,M.Si. 3. Ni’malBaroya, S.KM., M.PH. Dr. Abd. Qadim H.S., M.Si.

Ketua: Abdul Nuis Al Wahid HP : 085330212103 Anggota:Fiqih Muhammad HP : 085745150997 Ketua:LukmanHarisudin HP : 085746734239 Anggota:Sherly Citra W HP :087757769422 Ketua: Moh. FaizalWildi HP :085233720521 Anggota: Basofi Ali M HP : 082331350136 Anggota: ShalihahNur A HP : 085233720521

Ketua:FildzahAmalia HP : 083866850311 Anggota :RizkiHerdatullah HP : 08980192366 Ketua : ErniRahayu HP : 087712924938

Budi Santoso, S.Sos.

Prof. Ir. AchmadSubagio, M.Agr., Ph.D.

Honest Dody, S.Sos., M.Si., MA

NanangSam sulArifin, S.P.

NAMA-NAMA ORMAWA 225

DATA ORGANISASI KEMAHASISWAAN / UKM TINGKAT FAKULTAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER 2014/2015 1. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) NAMA ORMAWA / UKM Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UKM Kesenian “Ph 9” UKM Paduan Suara Mahasiswa “Gita Pusaka” UKM Pers Mahasiswa “SINVESTA”

NAMA PENGURUS Ketua : Nabigh Abdul Jabbar Presiden : Anggi Aditama Ketua : Rizal Vara Saputro Ketua : Nurika Amalia

No. HP 082232575195 085730271773 083847879569 085648444190

Ketua : Intan Mustiko 081236827563 Pertiwi UKM Penalaran “LENTERA” Ketua : Aminatul Laila 087850180550 UKM Komunitas Peduli HIV/AIDS Ketua : Galih Eka Prasetya 085745707394 (KOMPLIDS) UKM Kerohanian Islam “Ash Shihah” Ketua : Akbar Rio 083847257255 UKM Pecinta Alam “MAPAKESMA” Ketua : Siti Fatimatun 085646864343 Nafisah UKM Olah Raga (Cab. Futsal, Sepak Ketua : Joyo Wiyono 083852876694 Bola, Volly, Basket, Bulu Tangkis.)

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) NAMA ORMAWA / UKSM UKSM Paduan Suara Mahasiswa “Gema Swara Denta” UKSM Olah Raga (DENSITE) UKSM Islamic Dentistry (ID) UKSM Lintas Seni Mahasiswa (LISMA) UKSM Pers Caninus UKSM Penalaran Kedokteran Gigi Klinik (Insisivus) UKSM Persekutuan Mahasiswa Kristen Katolik (PMKK) UKSM Penalaran Kedokteran Gigi Dasar (DENTINE) BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa)

NAMA PENGURUS

No. HP

226 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 3. Fakultas MIPA NO NAMA ORMAWA / UKM NAMA PENGURUS 1 UKM Dewan Perwakilan Mahasiswa Ketua : Ricki Dito Rosanda (DPM) 2 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Presiden : Maulana Jauharil Habib 3 UKM HIMATIKA (Himpunan Ketua : Rere Figurani Armana Mahasiswa Matematika) 4 UKM HIMAFI (Himpunan Ketua : Nur Irvansyah Mustijab Mahasiswa Fisika) 5 UKM HIMAKI (Himpunan Ketua : Marena Thalita Rahma Mahasiswa Kimia) 6 UKM HIMABIO (Himpunan Ketua : Muslimatin Mahasiswa Biologi) 7 UKM Seni “TITIK” Ketua : Muhammad Agung F. 8 UKM Kerohanian “IONS” Ketua : Muhammad Syukron Ali 9 UKM Pecinta Alam “PALAPA” Ketua : Chadli Hakim 10 UKM Pers “ALPHA” Ketua : Nurul Mahmuda 11 UKM OR dan Paduan Suara Ketua: Sandy Tri Radianto “SPORA”

No. HP 085655414711 085745432985 085745082198 085645520611 085749408044 089694467124 082334144203 085748780477 085655142717 085645139648 083866533202

4. Fakultas Sastra NO NAMA ORMAWA / UKM 1 UKM Lembaga Kerohanian (LEKFAS) 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NAMA PENGURUS No. Hp Ketua : Mohammad 082240784292 Haryanto Mahasiswa Ketua : Risna Fajarria 085646058617

UKM Paduan Suara “MELODI” UKM Dewan Kesenian Kampus (DKK) UKM Pencinta Kelestarian Alam (SWAPENKA) UKM Lembaga Pers Mahasiswa Sastra (LPMS) UKM Persatuan Olah Raga Mahasiswa (PORSA) English Departement Student Association (EDSA) Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (IMASIND) Badan Keluarga Mahasiswa Sejatah (BKMS) Himpunan Mahasiswa Program Televisi dan Film (HIMAFISI)

Ketua : Rio Priatma Ketua : Ilham Taufiqur Rizki

083852036125 085645407306

Ketua : Saddam Husaen

083847700303

Ketua : Waliyudin Yahya

085236669681

Ketua : Bayu Wicaksono Ketua : Agus Sholeh

085745291297

Lisyo 085649379724

Ketua : Muhammad 085655093813 Aminullah Ketua : Ega Marsa 089681351245

5. Program Studi Sistem Informasi (PSSI) NO NAMA ORMAWA / UKM 1 HIMASIF 2 Divisi Sumber Daya Manusia 3 Divisi Riset dan Teknologi

NAMA PENGURUS Ketua : Yudha Herlambang CP Ketua : Nindi Norya Tindra Ketua : Yudi Candra K

No. Hp 082231273691 085735890893 08988886146

NAMA-NAMA ORMAWA 227

4 5 6 7 8 9. 10

Divisi Hubungan Masyarakat Divisi Kewirausahaan Divisi Minat dan Bakat UKM Linux and Open Source (LAOS) UKM –O (Olah Raga) UKM Kesenian ETALASE UKM MAPALA BALWANA

Ketua : Rizki Vadilla Ketua : Diah Ayu Sukmawati Ketua : Dimas Arifianto Ketua : M A’la Maududy Ketua : Bagus Cahyo Nugroho Ketua : Yosafat Parulian D Ketua : Rahmatullah

087857414650 085604430133 081937544754 087759546992 085731073307 089626100679 085746794200

6. Fakultas Hukum NO 1 2 3 4 5 6 7 8. 9 10

NAMA ORMAWA / UKM IMPA Akasia Jantung Teater Bahana Justitia FK2H Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gymnastic ALSA Imparsial Lembaga Ilmiah SIB

NAMA PENGURUS

No. HP

7. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) NO 1 3 4 5 6 7 8 9 14 15

8. NO 1 2 3 4 5 6 7

NAMA ORMAWA UKSM Olah Raga UKSM PSM (Nursing Philarharmony Choir) UKSM Gadar (Gawat Darurat) UKSM Kajian Keputrian UKSM Musik UKSM PA (Pelestarian ALam) UKSM Zona Ners UKSM Nursing Studi Club UKSM Tari UKSM Pengabdian Masyarakat (Social Nursing Corporation)

NAMA PENGURUS

No. HP

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) NAMA ORMAWA PG Paud UKM Teater (Teater Tiang) UKM Penerbitan (Pijar) UKM Penelitian dan Riset Mahasiswa (Prisma) UKM Paduan Suara Mahasiswa (Paranada) UKM Pencinta Alam (Gemapita) UKM Kerohanian Islam (UKKI)

NAMA PENGURUS

No. HP

228 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 8 HMP Pendidikan Matematika (Matematics Students Club “MSC”) 9 HMP Pendidikan Fisika (Neutron) 10 HMP Pendidikan Biologi (LumbaLumba) 11 HMP Pendidikan Ekonomi (Libra) 12 HMP Pendidikan Sejarah (Kelamas) 13 HMP Pendidikan Bahasa Inggris (English Students Association “ESA”) 14 HMP Pendidikan Bahasa Indonesia (Imabina) 15 HMP Pendidikan Luar Sekolah (Andragogie) 16 HMP Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Mercusuar) 9. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Fakultas Pertanian NAMA ORMAWA F-SIAP UKSM PANJALU MAPENSA UKKM UKMO UKKMK LPMP PLANTARUM HIMASETA HIMAHITA IMHPT IMAGRO UKM CR (Chorus Rusticarum)

NAMA PENGURUS Ketua : Bayu Gusti Saputra Ketua : Sandy Abdillah Wahid Ketua : Ahmad Suprayogi Ketua : M. Faisal Aminudin Ketua : Rizki Ramdhani Soleh Ketua : Pricilia Mariska Gunawan Ketua : Nineng Puspito Ratih Ketua : Jovi Lutvi Atrianto Ketua : Wahyu Hidayat Ketua : Iqbal Abipraya Siregar Ketua : Hendra Rizmadhani Ketua : Yeremia Andika Putra

No. HP 085608761157 087712611273 085749862045 085745219871 087859572230 085645765887 085204607623

085236142443 085694473405

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) NAMA ORMAWA DPM BEM HMJ THP (HIMAGIHASTA) HMJ TEP (HIMATEKTA) UKM PA Khatulistiwa UKMKI Kosinusteta LPM Manifest UKKM Agritech Ship UKM Olah Raga Sahara UKM Kesenian Dolanan UKM Paduan Suara Mahasiswa

NAMA PENGURUS Ketua : Moh. Dian Nurul Hidayat Ketua : Kasang Heru Cokro F Ketua : Rizki Kurniawan Ketua : Andi Bilfahmi Ketua : Mohammad Riyanto Ketua : Mohammad Ridwan Ketua : Joko Cahyono Ketua : Dimas Mandala Putra Ketua : Abraham Andri Pranata Ketua : M. Abduh Amiruddin Ketua : Rizki Ridha Jawara

No. HP 085655041755 085749478867 085274575522 085732032322 085646835574

085730099104 085330822224

NAMA-NAMA ORMAWA 229

11.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

NAMA ORMAWA MAPALUS UKM Bulu Tangkis UKM Sepak Bola / Futsal UKM Bola Volly UKM Bola Basket UKM Prima UKM Siklus UKM Wisma Gita UKM PSM UKM Persk. Mhs. Kristen UKM Kewirausahaan UKM Limas HMJ HIMAHI HMJ HIMAISTRA HMJ Ilmu KS HMJ HIMASOS HMJ HIMADITA PROFIS

12.

Fakultas Kedokteran

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 13.

NAMA ORMAWA BEM BPM UKM TBM VERTEX UKM SRCR UKM Olah Raga UKM Kristen Katolik UKM PSM UKM IMSAC UKM Kesenian

NAMA PENGURUS Ketua : Alif Sholahuddin Ketua : Deki Satya We. N Ketua : Ahdiatama Raffi W Ketua : Ahmad Rivaldy H Ketua : Subhan Kristyanto Ketua : Anita Carolina W Ketua : Iswiyanti Ketua : Wahyu Pamungkas Ketua : Riza Ayu Retnowati Ketua : Yulian Adi K Ketua : Frieda Yulianti M Ketua : M. Habib Nasrulloh Ketua : Muhammad L. H. Ketua : Fajri Maulana Ketua : Renandra Saputra Ketua : Nur Aini Ketua : Amirul Maulidi Haq Ketua : Agam Galih R

NAMA PENGURUS Presiden : Fuad Adi Prasetyo Ketua : Alief Ilman Z. Ketua : Rakhmat Ramadhani Ketua : Kiky Martha Ariesaka Ketua : Ronni Handoyo Ketua : Boby Gunawan Ketua : Adhang Isdyarsa Ketua : Mudzakkir Taufiqur Rahman Ketua : Sri Weli Teguh Pujo Sakti

NAMA PENGURUS Ketua : M. Saiful Miftah

2

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

3

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) IESP Himpunan Mahasisawa Jurusan (HMJ) Manajemen Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akutansi Himpunan Mahasiswa Diploma Tiga (HIMADITA) D.3

Presiden : Haikal Auzan Syah Ketua : Purna Pria Atmaja

5 6

089635376430 085745344206

085733227107

No. HP 085725362732 085732466735 081333559625 085755956675 0813265196477 08983615556 082226190039 085655276320 -

Fakultas Ekonomi

NO NAMA ORMAWA 1 Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

4

No. HP 085745485058 085731101045 08970077828 087755707473 089691856273 085859994775 085655625111 083876682382 085746594407

No. HP 082233621849/ 082187389715 085749995383 085749449917

Ketua : Firdaus H I

085749716980

Ketua : Rahmad Budi Santoso Ketua : M. Arif Rahman

085648255353 082330833113

230 | Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) 7 MAHAPENA (Mahasiswa Pencinta Alam Prog. S-1) 8 MAHAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam Prog. D-3) 9 Paduan Suara Mahasiswa (PSM) 10 Lembaga Studi Islam dan Lingkungan (BASTILING) 11 Lembaga Pers Mahasiswa Ekonomi (LPME) Ecpose 12 Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) 13 Kelompok Studi Kewirausahaan Muda (KSKM) 14 Kelompok Studi Penelitian Ekonomi (KSPE) CEER 15 Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) 16 Seni dan Budaya KURUSETRA 17

14.

Olah Raga “SPORT’S”

Ketua : Ibnu Dwi Sauri

085646557789

Ketua : Ramdhany F

0331-333133/ 087712815151 085790444368 085645622202

Ketua : Adinda Mahardika Ketua : A. Faisal Ketua : Tina Laksmi W Ketua : Nindya A. Putra Ketua : Handayani Novika Sari Ketua : Azhar Adaby Ketua : Novilia A Ketua : Alfan Rizky P. M. Ketua : M. Zaki

085749356306/ 089681964052 085744025222 08978348702 087755806940 081291453171 085655858993/ 089677252214 085732510237/ 087712473892

Fakultas Teknik

NO NAMA ORMAWA 1 BEM 2 Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) 3 Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) 4 Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) 5 UKM Robotika 6 UKM Go Kart 7 UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) 8 UKM Remaja Islam Teknik (Ristek) 9 UKM MAHADIPA 10 UKM CCE 11 UKM Olah Raga 12 UKM Kesenian (Kolang-Kaling)

NAMA PENGURUS Ketua: Abdul Kholiq Abrori Ketua: Sofyan Ahmadi

No. HP 08985132244 081233543511

Ketua: Naufan Arviansyah

083847434168

Ketua: Hashfi Rafid Ketua: Devry Berta Irawan Ketua: Sanditya Ramadhan Ketua: Muhammad Mawahib

08988038396 085730556316 081234304614 085815461661

Ketua: Indrawan Sutiyalin Ketua: Dovy Risko Baskoro Ketua: Yohanes Ketua: Rizky Aidzin Fitri Ketua: Buyung Kurnia Sandy

085647538126 085933713262 085736461407 081937996290 081357604987

15. Fakultas Farmasi NO NAMA ORMAWA / UKM 1 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2 UKKI Asy Syifa’ 3 UKM Kristen Katolik 4 UKMO Fassenden 5 UKM Essensi

NAMA PENGURUS Presiden : Bannan Muthi’atul Afidah Ketua : Nurul Fitriah Ketua : Elok Dea O Ketua : Muh. Agus Mauluddin Ketua : Baiq Wahyudyah Karnia Qish

No. HP 085749955951 085727300126 085203419059 085745845035 085732694547

NAMA-NAMA ORMAWA 231

6 7 8. 9.

UKM Lingkar UKM Pring Kuning UKM Karisma MPM

Ketua : Chandranadia R Ketua : Lisa Ayu Wardani Ketua : Hidayah Dwi Renggani Ketua: Dhany Alghifari

085646269600 08546313145 085645215491 085646005690

Related Documents


More Documents from "hanif fakhruddin"

Review Makalah
August 2019 56
November 2019 75
November 2019 57