ISLAM DIBUMI NUSANTARA
Belakangan ini ramai dibicarakan masyarakat tentang islam nusantara ,sebutan baru yang mendapat ruang popularitas di era pemerintahan di Indonesia sebuah istilah yang katanya sudah lama telah tergagas oleh salah satu pelopor ahlussunah wal jamaah nahdatul ulama ( NU ) di negeri nusantara ,namun tiba- tiba menjadi sangat terkenal sejak dijadikan sebuah tema Dalam muktamar ke-33 organisasi tersebut dijawa timur Popularitasnya semakin tersohor setelah menjadi wacana penting yang disuarakan lewat corong kepresidenan dan wakilnya dalam banyak kesempatan terakhir sekaligus , menjadi klimaks perdepatan dan polemik dikalangan masyarakat nomer satu indonesisa tersebut,menyinggungnya dalam pidato presiden dalam acara munas alim ulama Nu dan menyambut ramadhan 1436/2015 Menurut presiden RI islam nusantara adalah islam yang penuh sopan santun, tata krama , toleransi,yang mana masyarakatnya hidup makmur dan sejahtera “islam kita adalah islam nusantara,islam rohmatalil alamin yang penuh sopan santun ,islam yan penuh tata krama yang mana masyarakatnya hidup makmur dan sejahtera ,itulah islam nusantara yang penuh toleransi” Sedangkan menurut azyumardi azra islam nusantara adalah islam yang berbunga bunga howery islam dengan ritual ritual seperti tahlilan ,nyekar (ziarah kubur)walimatussyafar,khitanan,tasyakuran empat bulanan tujuh bulanan kehamilan dan lain sebagainya yang ada dinusantara Selain itu definisi islam nusantara menjelaskan bahwa islam nusantara dari salah satu pendukung model gagasan ini,dia menjelaskan bahwa islam nusantara bermaksud hanya sebagai proses eskavasi arkeologi ilmu pengetahuan dengan mempelajari karya ulama lintas teritorial dan zaman Dan masih banyak lagi definisi-definisi lain yang secara substansi dan maknanya berbeda dengan definisi-definisi diatas namun sebab berbagai keterbatasan tidak bisa disebutkan dalam kesempatan ini Tentu saja aneka ragam definisi yang ada ini membuat penulis bertanya Tanya,bagaimana bisa sebuah iistilah yang belum disepakati dan dipahami jami’ ddan mani’nya bisa itu bisa menjadi sebuah tema dan wacana nasional ? Apakah hanya untuk mode try and eror seperti kebiasaan nya atau memang sengajaa dibuat demikian demi menciptakan polemik yang juga tidak dapat dipertanggungg jawabkan ? Jika dipertegas lagi ,ketika mendefinisikan islam nusantara adalah islam yang tidak lembut, non nusantara tidak lembut,tidak sopan dan tidak toleran maka itu salah