Buku Panduan Mahasiswa Blok Dms 2018.pdf

  • Uploaded by: hanif fakhruddin
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Panduan Mahasiswa Blok Dms 2018.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,949
  • Pages: 40
MODUL BLOK DERMATO MUSKULOSKELETAL

PANDUAN TUTOR

UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS1

BLOK 13 BLOK DERMATO MUSKULOSKELETAL Edisi Ke-5 TA 2018-2019

Editor dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK dr. Gigih Setiawan, S.Ked

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau Seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penyusun

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS2

TIM BLOK DAN KONTRIBUTOR EDITOR: dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK dr. Gigih Setiawan, S.Ked PENYUSUN: dr. Reni Zuraida, S.Ked, M.Si dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes KONTRIBUTOR BLOK: DR.dr. H. M. Syafe’i H, S.Ked, Sp.KK dr. Arif Effendi, S.Ked, Sp.KK dr. Yulisna, S.Ked, SpKK dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK dr. E Marudut S, S.Ked, SpBO dr. A. Fauzi, S.Ked, M.Epid, SpOT dr. Bayu, SpOT dr. Sanjoto, S.Ked, Sp. RM. dr. Karyanto, S.Ked, Sp. Rad dr. Tantri, S.Ked, Sp.Rad dr. Sri Indah, SpRad dr. M. Galih, S.Ked, SpF DR. dr. Muhartono, S.Ked, M. Kes, Sp. PA dr. Rizki Hanriko, S.Ked, SpPA DR. dr. Jhons FS, S.Ked, M.Kes dr. Betta Kurniawan, S.Ked, M.Kes dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes Prof. DR. dr. Efrida Warganegara, S.Ked, M.Kes, SP.MK dr. Ety Apriliana, S.Ked, M.Biomed dr. Tri Umiana Soleha, S.Ked, M.Kes dr. Khairunisa Berawi, M.Kes, AIFO dr. Anggraeni Janar Wulan, S.Ked, M.Sc DR. dr. Asep Sukohar, S.Ked, M.Kes dr. Novita Carolia, S.Ked, M.Sc dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H dr. Merry Indah Sari, S.Ked, M.Med.Ed dr. Rasmi Zakiah, S.Ked, M.Farm dr. Fitria Saftarina, M.Sc dr. Diana Mayasari, MKK Ratna Widiastuti, Psi, M.Psi BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS3

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan buku Blok Dermato-Muskuloskeletal (DMS). Buku ini diharapkan dapat dipakai sebagai panduan untuk proses tutorial pada Blok DMS yang akan diberikan pada semester lima Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ajaran 2018-2019. Buku Panduan Blok DMS ini berisi tema pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mahasiswa mempelajari mengenai fisiologi dan patologi dari sistem Dermato Musculoskeletal. Panduan ini dilengkapi dengan lingkup bahasan materi yang tercakup dalam blok DMS, metode pembelajaran, materi kegiatan praktikum, kasus untuk tutorial, sistem evaluasi dan referensi sumber belajar. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun sampaikan kepada Konstributor blok DMS yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan demi memperkaya materi di buku ini. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan buku ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan masukan dari segala pihak demi perbaikan buku ini kedepannya. Semoga buku panduan tutor ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Penyusun

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS4

I. PENDAHULUAN Gambaran umum blok Blok Dermato-muskuloskeletal iniakan dilaksanakan pada tahun ke 3 semester 5. Waktu pelaksanaan blok ini adalah 6 minggu yang terdiri dari 5 minggu aktif (5 modul) dan 1 minggu evaluasi akhir. Pada blok ini mahasiswa akan belajar tentang fisiologi dan patologi kulit, fisiologi dan kelainan sistem muskuloskeletal, pemeriksaan fisik, jenis-jenis pemeriksaan penunjang serta penatalaksanaan awal kelainan dermato-muskuloskeletal. Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi problem based-learning, comunity based learning dan team based learning untuk memenuhi standar kompetensi dokter Indonesia dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump, kuliah, praktikum, belajar mandiri,dan pleno. Bidang ilmu terkait Dalam mempelajari blok DMS terlibat beberapa bidang ilmu yang terkait, yakni Anatomi,Fisiologi, Ilmu Penyakit Kulit, Bedah Orthopaedi, Mikrobiologi, Parasitologi, Radiologi, Patologi Anatomi, Farmakologi, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Forensik, Bioetika, Gizi, Ilmu Kedokteran Okupasi dan Psikologi. Hubungan dengan blok lain Dalam mempelajari blok ini, terdapat kaitan dengan beberapa blok sebelum dan setelahnya, yakni: 1.

Blok MBS 2

: Anatomi tulang, histologi jaringan

2.

Blok MBS 3

: PA Neoplasma, pendahuluan mikrobiologi , parasitologi umum, Prinsip umum Farmakologi, Fisiologi gerak

3.

Blok NP

: Fisiologi sistem saraf, kelainan saraf perifer

4.

Blok HI

: Imunologi

5.

Blok Emergency

: Kegawat daruratan Dermatomuskuloskeletal

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS5

Kerangka Topik

Dermato muskulos kletal Dermatologi

Dasar Infeksi-Gigitan serangga dan Infestasi

Alergiautoimun

Muskuloskletal

Patologi

Neoplasma

Dasar

Dermatitis

Kelainan kulit lainnya

TOPIK PENYAKIT BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS6

Patologi

Tulang dan sendi

Otot dan Jaringan Lunak

DERMATOLOGI

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS7

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS8

MUSKULOSKLETAL

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS9

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS10

TUJUAN PEMBELAJARAN BLOK Tujuan Umum Setelah melalui tahap pembelajaran blok DMS ini, diharapkan mahasiswa mampuuntuk: 1.

Menjelaskan bentuk,struktur dan fungsi kulit

2.

Mengilustrasikan anatomi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah

3.

Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak dan fisiologi olah raga)

4.

Menginterpretasikan bentuk lesi kelainan kulit (effloresensi kulit)

5.

Menganalisis bentuk luka dan jejas pada kulit

6.

Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi

7.

Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi penyakit kulit

8.

Menjelaskan gambaran klinis dan penegakkan diagnosis serta penatalaksanaan penyakit kulit berdasarkan etiologi

9.

Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan kulit

10. Mengidentifikasi parasit yang berperan pada kelainan kulit 11. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan kulit 12. Menjelaskan bentuk sediaan obat setengah padat (khususnya sediaan topikal) 13. Mengaplikasikan dermatoterapi yang digunakan pada penyakit kulit 14. Menjelaskan penanganan secara psikologis pasien dengan penyakit kulit kronis 15. Menjelaskan langkah diagnosis penyakit akibat kerja khususnya pada kelainan kulit dan muskuloskletal. 16. Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan muskuloskeletal 17. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan sistem muskuloskeletal 18. Menganalisis gambaran klinis dan penegakkan diagnosis pada kasus kelainan muskuloskeletal 19. Mengaplikasikan obat-obat yang digunakan pada penyakit muskuloskeletal 20. Mengidentifikasi gambaran radiologi normal dan abnormal dermatomuskuloskelatal 21. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan muskuloskeletal 22. Menjelaskan bahaya potensial terkait gangguan dermatologi dan muskuloskletal terutama di bidang agromedicine BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS11

23. Menjelaskan penatalaksanaan awal dan lanjutan pada penyakit dan kelainan kulit dan muskuloskeletal yang komprehensif (mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) di bidang agromedicine 24. Menjelaskan prinsip rehabilitasi dan penatalaksanaan kelainan tulang dan fraktur 25. Menjelaskan penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal 26. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal 27. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah 28. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis Tujuan Khusus 1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit 2. Menjelaskan vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas dan akstremitas bawah 3. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi normal pada ekstremitas 4. Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak) 5. Menjelaskan fisiologi olah raga 6. Menjelaskan dasar kelainan kulit dan bentuk lesi kulit 7. Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi 8. Menjelaskan bentuk dan jenis luka/jejas pada kulit 9. Menjelaskan bakteri yang berperan pada infeksi kulit dan mukosa 10. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang disebabkan bakteri 11. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang disebabkan virus 12. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang disebabkan jamur 13. Menjelaskan definisi,pemeriksaan, kriteria diagnosa dan terapi pada penyakit kulit yang disebabkan parasit 14. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi dermatitis 15. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan eritro-squamosa BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS12

16. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan kelenjar sebasea dan ekrin 17. Menjelaskan kriteria diagnosis penyakit vesikobulosa 18. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit kulit alergi 19. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit autoimun (Lupus) 20. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi inflamasi non infeksi 21. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi reaksi obat 22. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan pigmentasi 23. Menjelaskan definisi, pemeriksaan tumor pada kulit 24. Menjelaskan antiviral, anti fungi, anti histamin, steroid yang digunakan pada penyakit kulit 25. Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (khusus topikal) 26. Menjelaskan prinsip terapi pada penyakit kulit 27. Menjelaskan penanganan pasien (edukasi dan konseling) psikologis dengan penyakit kulit kronis 28. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit kulit 29. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan infeksi muskuloskeletal 30. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan penyakit degeneratif dan metabolik muskuloskeletal 31. Menjelaskan definisi, jenis, etiologi, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan tumor muskuloskletal 32. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi kelainan muskuloskeletal 33. Menjelaskan farmakologi obat-obat yang digunakan pada penatalaksanaan penyakit muskuloskeletal 34. Menjelaskan prinsip, alat dan proses rehabilitasi medis pada kelaianan muskuloskeletal 35. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan trauma (fraktur dan dislokasi) 36. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan patologi tulang belakang 37. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit/kelainan muskuloskeletal BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS13

38. Menjelaskan definisi, jenis, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan kelainan kongenital sistem muskuloskletal 39. Menjelaskan penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal 40. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal 41. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah 42. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis 43. Menjelaskan langkah diagnosis penyakit akibat kerja khususnya pada kelainan kulit dan muskuloskletal. 44. Mengidentifikasi bahaya potensial terkait gangguan dermatologi dan muskuloskletal di tempat kerja terutama di bidang agromedicine 45. Mengidentifikasi penyakit kulit akibat kerja dan ergonomi pada kelainan muskuloskletal

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS14

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pada blok ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut: 1.

Kuliah

2.

Tutorial (seven jumps)

3.

Praktikum

4.

Pleno

5.

Belajar mandiri

6.

Diskusi

7.

Community based learning

8.

Team based learning

Kuliah Selama blok ini berjalan akan dilakukan beberapa kali tatap muka dengan para pakar dalam bentuk kuliah. Kuliah yang diberikan akan disesuaikan dengan modul masing-masing tiap minggunya. Fungsi dari kuliah ini antara lain penstrukturan materi, penjelasan subjek yang dirasa sulit, diskusi materi yang tidak terbahas dalam tutorial, memberikan pandangan multidisiplin ilmu, mengintegrasikan pengetahuan dan diskusi yang terkait topik yang ditemukan di buku. Tutorial Tutorial merupakan diskusi kelompok untuk mempelajari suatu tema dengan pencetus suatu skenario dengan menggunakan metode seven jumps (tujuh langkah). Setiap kelompok terdiri dari 10 – 12 mahasiswa dengan didampingi oleh seorang fasilitator / tutor. Tutorial dilakukan dalam 2 kali pertemuan setiap minggunya, dimana pertemuan pertama membahas tema dalam langkah ke1 sampai 5, kemudian pertemuan kedua membahas langkah ke-7 setelah sebelumnya pada langkah ke-6 mahasiswa mencari dan mempelajari kembali sumber bacaan yang sesuai. Praktikum Selama blok ini berlangsung, akan dilakukan beberapa kali praktikum untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa. Praktikum dijadwalkan sesuai dengan modul yang telah disusun.

Pleno Pleno adalah kegiatan pembahasan hasil diskusi tutorial dan tugas lapangan yang dipandu oleh penanggungjawab blok dan para pakar sebagai nara sumber. Belajar mandiri Belajar mandiri adalah proses mendapatkan informasi oleh mahasiswa sendiri baik belajar sendiri ataupun kelompok. Diskusi Belajar yang dilakukan dengan proses bertukar pendapat dalam kelompok di kelas besar, diskusi ini akan difasilitasi oleh penanggungjawab blok. Community based learning Mahasiswa mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di komunitas terutama komunitas agrikulutur sesuai dengan kasus yang telah dipelajari di modul. Team based learning Mahasiswa terbagi dalam kelompok yang bekerja bersama-sama dalam tim untuk mempelajari materi yang ditentukan. Metode TBL mengembangkan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis mahasiswa terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.

III. PENILAIAN BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS16

A. Sistem Penilaian Blok Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif. 1. Penilaian formatif, terdiri dari: a.

Nilai pelaksanaan diskusi tutorial Penilaian berdasarkan diskusi, laporan makalah dan kehadiran. Kehadiran tutorial 100% kecuali dengan alasan yang dibenarkan institusi, mahasiswa boleh tidak mengikuti tutorial maksimal 1 skenario (2 kali tutorial). Sebagai pengganti mahasiswa diwajibkan membuat tugas tertulis dan dipresentasikan.

b.

Nilai Praktikum Hasil penilaian praktikum berupa lulus atau tidak lulus, didasarkan pada standar yang dibuat oleh bagian tempat praktikum. Evaluasi praktikum akan menilai afektif, kognitif dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Kehadiran dalam praktikum harus 100%.

c.

Pleno Pleno akan diadakan pada akhir minggu ke-3 dan ke-5 setelah semua proses pembelajaran selesai. Kelompok tutorial yang ditunjuk harus mempresentasikan hasil diskusinya sesuai modul yang ditentukan. Narasumber akan diundang untuk menjawab permasalahan terkait ilmu yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran.

d.

Nilai Sikap Profesional (professional behavior) Nilai sikap professional diperoleh dari penilaian sikap mahasiswa selama proses kegiatan diskusi tutorial dan praktikum. Penilaian menggunakan check list penilaian sikap professional. Hasil penilaian berupa sufficient atau unsufficient.

Semua penilaian formatif ini adalah prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok. Seorang mahasiswa boleh mengikuti ujian akhir blok jika: ❖ Kehadiran tutorial 100%, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan institusi. ❖ Kehadiran praktikum 100%. BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS17

❖ Kehadiran kuliah tidak kurang dari 80%. ❖ Nilai sikap professional sufficient. e.Nilai tugas Mahasiswa membuat ringkasan seluruh penyakit yang terdapat di daftar penyakit buku blok ini. Tugas dikumpulkan paling lambat setelah UAB blok Dermatomuskuloskletal. 2. Penilaian Sumatif Berdasarkan pada nilai lembar belajar mandiri,diskusi tutorial, praktikum, tugas,ujian tengah blok, dan ujian akhir blok. a.

Nilai Lembar Belajar Mandiri Penilaian berdasarkan laporan makalah atau tugas tertulis yang diberikan setelah tutorial pertemuan pertama setiap minggunya berdasarkan hasil learning objectives yang didapat mahasiswa selama diskusi tutorial tersebut. LBM akan dikumpulkan pada saat pertemuan kedua tutorial dan akan diperiksa serta diberi penilaian oleh tutor yang mengisi di pertemuan kedua tutorial tersebut. Hasil LBM akan dikembalikan lagi pada mahasiswa saat pertemuan pertama tutorial selanjutnya.

b.

Nilai Diskusi Tutorial Penilaian performa selama melakukan diskusi tutorial

c.

Nilai Praktikum Penilaian diberikan dengan memberikan ujian praktikum pada akhir blok. Dengan menilai afektif, kognitif, dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Instruktur akan memberikan pre-test atau post-test dan tugas.

d.

Nilai Ujian Tengah Blok (UTB) Ujian tengah blok dilaksanakan pada akhir minggu ke 3 blok. Jumlah soal ujian adalah 100 butir dengan 1 hari ujian.

e.

Nilai Ujian Akhir Blok (UAB)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS18

Ujian akhir blok dilaksanakan pada minggu ke 6 pada akhir blok. Jumlah soal ujian adalah 100 butir dengan 1 hari ujian. Syarat mengikuti ujian blok adalah kehadiran kuliah minimal 80%. f.

Nilai Tugas Tugas akan diadakan mulai dari awal blok sampai akhir blok. Tugas terdiri dari laporan belajar mandiri, tugas lapangan berupa identifikasi masalah kesehatan yang ada di komunitas seperti komunitas agroindustri (bidang agromedicine), TBL dan pleno. Pembobotan Nilai : Hal yang dinilai

Bobot

• Praktikum

20 %

• Ujian Tengah Blok

35 %

• Ujian akhir blok

25 %

• Tugas (diskusi tutorial, LBM, TBL,

20 %

CBL, pleno, quiz dll) Nilai Total

100 %

Penentuan Nilai Akhir Huruf Mutu A B+ B C+ C D E

Bobot 4 3,5 3 2,5 2 1 0

Skore Nilai > 76 71-<76 66 - <71 61 - <66 56 - <61 50 -<56 <50

Penentuan huruf mutu berdasarkan ketentuan nilai PAP.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS19

B. BLUEPRINTUTB dan UAB No 1 2 3

Tujuan Menjelaskan bentuk,struktur dan fungsi kulit Menjelaskan bentuk lesi kelainan kulit Menjelaskan Traumatologi (bentuk luka dan jejas) pada kulit

DM

LVL



Mtd

Bgn

Kognitif

C2,C3

5

Mcq

IKK

Kognitif

C2,C3

7

Mcq

IKK

Kognitif

C3,C4

4

Mcq

Forensik

4

Menjelaskan klasifikasi kelainan kulit berdasarkan etiologi

Kognitif

C3,C4

3

Mcq

IKK

5

Menjelaskan gambaran klinis, penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan kelainan kulit berdasarkan etilogi

Kognitif

C2,C3 , C4

18

Mcq

IKK

6

Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan kulit

Kognitif

C2,C3

6

Mcq

PA

7

Menjelaskan cara pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan berkaitan dengan kelainan kulit

Kognitif

C3,C4

5

Mcq

IKK

8

Menjelaskan mikroorganisme dan parasit yang berperan pada kelainan kulit

Kognitif

C2,C3 , C4

14

Mcq

Mikrobiologi Parasitologi

9

Menjelaskan obat-obat yang digunakan dalam penatalaksanaan penyakit kulit

Kognitif

C3, C4

9

Mcq

Farmako

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS20

10

Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (topikal)

Kognitif

C3, C4

5

Mcq

Farmasi

11

Menjelaskan bentuk,struktur dan fungsi muskular dan skeletal

Kognitif

C2,C3 , C4

10

Mcq

Anatomi, Fisiologi, Bedah

12

Menjelaskan patofisiologi kelainan sistem muskuloskeletal

Kognitif

C3, C4

5

Mcq

Bedah

13

Menjelaskan gambaran klinis dan penegakkan diagnosis kelainan muskuloskeletal

Kognitif

C2,C3 , C4

10

Mcq

Bedah

14

Menjelaskan penatalaksanaan awal dan lanjutan kelainan muskuloskeletal

Kognitif

C3, C4

7

Mcq

Bedah

15

Menjelaskan gambaranradiologi normal dan abnormal yang menunjang

Kognitif

C2, C3, C4

8

Mcq

Radiologi

16

Menjelaskanmorfologi dan patologi muskuloskletal

Kognitif

C2, C3

6

Mcq

PA

17

Menjelaskan penatalaksanaan penyakit dan kelainan kulit dan musculoskeletal yang komprehensif (mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)

Kognitif

C2, C3, C4

10

Mcq

Rehabilitasi Medis

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS21

18

19

Menjelaskan obat-obat yang digunakan dalam penatalaksanaan penyakit muskuloskeletal Menjelaskan psikologi pasien dalam upaya menangani pasien secara holistik

Menjelaskan tentang diet pada penyakit muskuloskletal dan diet prabedah dan paskabedah Menjelaskan profesionalisme 21 dokter dalam menangani penyakit kronis Menjelaskan diagnosis okupasi, penyakit kulit akibat 22 kerja dan ergonomi pada gangguan muskuloskletal Menjelaskan bahaya potensial 23 di tempat kerja terutama di bidang agromedicine Total Keterangan: 20

Kognitif

C3, C4

5

Mcq

Farmako

Kognitif

C2, C3, C4

5

Mcq

Psikologi

Kognitif

C2, C3

10

Mcq

Ilmu Gizi

Kognitif

C2, C3, C4

4

Mcq

Bioetika

Kognitif

C2, C3, C4

10

Mcq

Kedokteran okupasi

Kognitif

C2, C3, C4

5

Mcq

Kedokteran okupasi

200

DM : Domain,

LVL

: Level

Jml : Jumlah

Mtd

: Metode

Bgn : Bagian Menurut taksonomi Bloom, kriteria kompetensi terbagi atas: C1

: Hanya sebatas tahu, mengingat/menghafal

C2

: Pemahaman, menerjemahkan dan menyimpulkan

C3

: Aplikasi, penerapan, penggunaan konsep, prisip, prosedur untuk memecahkan masalah

C4

: Analisa, memecah konsep menjadi bagian-bagian, mencari hubungan antara bagian

C5

: Sintesis, diagnosis, menggabungkan bagian-bagian menjadi satu

C6

: Evaluasi, membandingkan nilai-nilai, ide-ide, metode dengan standar SOP BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS22

C. SUMBER BELAJAR Referensi minimal : 1. Ilmu kulit dan kelamin • Goldsmith, L., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A., Leffel, D.J., & Wolff, K. 2012. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. New York. Mc Graw-Hill. • Menaldi, SLSW., Bramono, K., & Indriatmi, W. 2014. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. • Graham-Brown, R & Burns, T. 2005. Dermatologi. Penerbit Erlangga Medical Series (EMS). 2. Bedah • Salter RB. 1999. Diagnosis of disorders and injuries of musculoscletal system. 3rd edition. Philadelphia: Lippincot-William-Wilkins. • Brunicardi FC, Anderson DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Matthews JB, Pollock RE. 2017. Schwartz’s, Principles of surgery 10th edition.USA. Mc graw hill. • R. Sjamsuhidayat&Wim de Jong. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC. • Way,Laurence W.,Doherty,Gerard M., Current Surgical Diagnosis and Treatment. 11st edition. New York. Mc Graww Hill. 1994 3. Radiologi • Palmer PES. 1995. Petunjuk Untuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. EGC.Jakarta. • Rasad S. 2005. Radiologi diagnostik. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 4. Mikrobiologi • Jawetz, melnick, adelberg’s. 2004. Medical Microbiology. 23th edition. New York. Mc Graw Hill.2004. • MIMS (monthly indeks of medical specialisty)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS23

5. Patologi Anatomi • Robbins & Kumar. 2015. Buku Ajar Patologi. Edisi 9. Jakarta. EGC • Underwood JCE. 2016. General and Systemic pathology, 6th edition. Jakarta: EGC. • Rubin R & Strayer DS. 2016. Rubin’s Pathology: Clinicopathologic Foundations of Medicine. 6th. Lippincot William & Wilkins. 6. Parasitologi • Garcia LS Brokner D.A. 2008. Diagnostic Medical Parasitology. 6th edition. ASM. Press. Washington DC. • Beaver PC, Yung R.C, Cupp E.W. Clinical Parasitology. 9th edition. Lea&Febiger. Philadelphia. 1984 • Heelan J.S Ingersoll F.W. Essentials of Human Parasitology Albany (NY). Delmar Thomson. Learning Inc. 2002. • Agoes R, dkk : Bunga Rampai. Bagian Parasitologi. Universitas Padjadjaran. 1999 7. Rehabilitasi Medik • Sinaki, Mehrsheed. Basic Clinical Rehabilitation Medicine. 2nd edition. USA. Mosby. 1993 • Delisa, Joel A. Rehabilitation Medicine Principle and Practice. Lippincot. 1998 8. Anatomi • Moore KL & Dalley AF. 2014. Anatomi Berorientasi Klinis. Edisi 5. Jakarta : Erlangga Medical Series. • Sadler TW. 2014. Embriologi Kedokteran Langman, Edisi 12. Jakarta: PT EGC. 9. Farmakologi • FK UI. 2016. Farmakologi dan Terapi, edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. • Bertram G.Katzung. Farmakologi dasar dan klinik. 10th ed. Jakarta. EGC; 2010

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS24

10. Forensik • Idries, MA. Pedoman ilmu kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Bina Rupa Aksara. 1997

11. Ilmu Gizi Hartono A. 2015. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: PT EGC. Heimburger & Douglas C. Handbook Of Clinical Nutrition. Hill, G.L. 2000. Buku Ajar Nutrisi Bedah (Disorders of Nutrition and Metabolism in Clinical Surgery : Understanding and Management) (Alih Bahasa). Jakarta : Farmedia 12. Psikologi Walker C & Papadopoulos L. 2005. Psychodermatology. New York: Cambridge University Press. Hadjistavropoulos T & Craig KD. 2003. Pain: Psychological Perspectives. New Jersey: Lawrence Erlbaum Assc Inc.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS25

IV. MODUL PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran blok dermatomuskuloskeletal ini akan dicapai melalui 5modul. Masingmasing modul akan dilaksanakan selama 1 minggu. Tujuan pembelajaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui kuliah, praktikum, tutorial, kegiatan lapangan dan belajar mandiri. Adapun penjabaran tujuan pembelajaran modul tersebut sebagai berikut :

A. MODUL 1 (MINGGU I) Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit 2. Menjelaskan dasar kelainan kulit, klasifikasi kelainan kulit dan bentuk lesi kelainan kulit 3. Menjelaskan bahaya potensial di tempat kerja 4. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi virus (veruka vulgaris, moluskum kontagiosum, varisela, herpes zooster, herpes simpleks, campak) 5. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kondiloma akuminata 6. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi bakteri (impetigo, ektima, folikulitis superfisialis, furunkel, karbunkel, eritrasma, erisipelas, skrofuloderma, leprosi, in growing toe nail, paronikia) 7. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada reaksi lepra 8. Mengenali dan menjelaskan aktinomikosis 9. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi fungal (tinea, tinea vesikolor, kandidiasis mukokutaneus) 10. Melakukan diagnosis dan merujuk penyakit jamur sistemik 11. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi gigitan serangga dan infestasi (pedikulosis capitis dan pubis, reaksi gigitan serangga, skabies, cutaneus larva migran, filariasis tanpa komplikasi) BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS26

12. Menjelaskan dan mengidentifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab penyakit kulit 13. Menjelaskan obat antiviral dan antifungi 14. Menjelaskan dan mengidentifikasi parasit penyebab skabies Strategi pembelajaran: 1.KULIAH 1.

IKK K1. Struktur dan Fungsi kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK) K2. Efloresensi primer dan sekunder (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK) K3. Infeksi virus, bakteri dan jamur pada kulit (dr. Yulisna, SpKK) K4. TB kulit dan Kusta (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK) K5. Gigitan serangga dan infestasi parasit pada kulit (dr. Yulisna, SpKK)

2.

Ilmu Kedokteran Okupasi K1. Bahaya Potensial di tempat kerja (dr. Diana Mayasari, MKK)

3.

Mikrobiologi K1. Bakteri dan virus penyebab infeksi kulit (dr. Ety Apriliana, M.Biomed) K2. Jamur penyebab infeksi kulit (dr. Tri Umiana S, M.Kes)

4.

Parasitologi K1. Parasit penyebab infeksi kulit (dr. Hanna Mutiara, M.Kes)

5.

Farmakologi K1. Antiviral (dr.Novita Carolia, M.Sc) K2. Antifungi (dr. Dwi Indria A, M.Sc, SpKK)

2. PRAKTIKUM 1)

Parasitologi P1. Sarcoptes scabiei dan cutaneus larva migran

2)

Mikrobiologi P1. Identifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi kulit

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS27

B. MODUL 2(MINGGU II) Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada dermatitis eksim (dermatitis kontak iritan, dermatitis atopik, dermatitis numularis, napkin eczema) 2. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada dermatitis kontak alergi dan liken simpleks kronis (neurodermatitis) 3. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada lesi eritrosquamosa yaitu dermatitis seboroik dan pitiriasis rosea. 4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada psoriasis vulgaris 5. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada kelainan kelenjar sebasea dan ekrin yaitu akne vulgaris, hidradenitis supuratif, dermatitis perioral, miliaria. 6. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada rosasea 7. Melakukan diagnosis dan merujuk hiperhidrosis 8. Melakukan diagnosis dan merujuk pada penyakit vesikobulosa yaitu pemphigus vulgaris, pemphigoid, dermatitis herpetiformis 9. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada penyakit kulit alergi yaitu urtikaria dan dishidrosis. 10. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada angioedema 11. Mengenali dan menjelaskan tentang dermatomiositis 12. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada skleroderma 13. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada gangguan keratinasasi yaitu ichthyosis vulgaris dan klavus 14. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada inflamasi non infeksi yaitu liken planus dan granuloma annulare 15. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada exanthema drug eruption

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS28

16. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kelainan pigmentasi yaitu vitiligo, melasma dan hiperpigmentasi dan hipopigmentasi paska inflamasi 17. Melakukan diagnosis dan merujuk pada albino 18. Menjelaskan langkah-langkah diagnosis okupasi Strategi pembelajaran: 1.KULIAH 1.

IKK K6. Dermatitis dan Lesi Eritro-squamosa (dr. Arief Effendi, SpKK) K7. Akne Vulgaris (dr. Yulisna, SpKK) K8. Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin serta penyakit vesikobulosa (dr. Arief Effendi, SpKK) K9. Penyakit kulit alergi, penyakit autoimun, gangguan keratinasi (dr. Arief Effendi, SpKK) K10. Inflamasi non infeksi, reaksi obat dan kelainan pigmentasi (dr. Yulisna, SpKK)

2. Kedokteran okupasi K2. Diagnosis Okupasi (dr. Fitria Saftarina, M.Sc) 2.COMMUNITY BASED LEARNING •

Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di pesantren dan panti asuhan (skabies, dll)

3. TUTORIAL

C. MODUL 3(MINGGU III) BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS29

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu: 1.

Mengenali dan menjelaskan tumor epitel jinek

2.

Melakukan diagnosis dan merujuk pada keratosis seboroik

3.

Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kista epitel

4.

Melakukan diagnosis dan merujuk pada pada tumor epitel maligna yaitu squamosa cell carcinoma dan basal cell carcinoma

5.

Melakukan diagnosis dan merujuk pada tumor dermis yaitu xanthoma dan hemangioma

6.

Mengenali dan menjelaskan tumor dermis yaitu limfangioma dan angiosarkoma

7.

Melakukan diagnosis dan merujuk pada tumor melanosit yaitu lentigo dan nevus pigmentosus

8.

Mengenali dan menjelaskan melanoma maligna

9.

Melakukan diagnosis dan merujuk pada alopesia areata, alopesia androgenik dan telogen efluvium

10. Menjelaskan tentang traumatologi pada kulit (vulnus laseratum, punctum, perforatum, penetratum) 11. Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan kulit 12. Menjelaskan aspek psikologi terkait penyakit kulit kronis 13. Menjelaskan aspek etikomedikolegal pada pasien dengan penyakit kulit kronis dan gangguan muskuloskletal 14. Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (topikal) 15. Menjelaskan, mendiagnosis dan melakukan tatalaksana pada penyakit kulit akibat kerja

Strategi pembelajaran: 1.KULIAH 1)

IKK K11. Tumor Kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK) K12. Kelainan rambut : alopesia (dr. Arief Effendi, SpKK) BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS30

2) 3) 4)

5)

6)

K13. Dermatoterapi (dr. Arief Effendi, SpKK) Patologi anatomi K1. Morfologi dan patologi kulit (dr. Rizki Hanriko, SpPA) Psikologi == senin pagi sd jam 3, jumat pagi sd sore K1. Penanganan pasien dengan penyakit kulit kronis (Ratna Widiastuti, Psi., M.Si) Bioetika K1. Aspek etikomedikolegal pada pasien dengan penyakit kulit kronis dan gangguan muskuloskletal (dr. Merry Indah Sari, M.Med.Ed) Farmasi K1. Bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (topikal) (dr. Rasmi ZO, M.Farm) Kedokteran Okupasi K3. Penyakit Kulit Akibat Kerja (dr. Diana Mayasari, M.KK)

2. PRAKTIKUM a) P1. Patologi Anatomi : Morfologi dan patologi kelainan kulit b) P2. Mikrobiologi : Pemeriksaan KOH 3. TEAM BASED LEARNING • Penyakit Infeksi Pada Kulit 4. TUTORIAL

D. MODUL 4(MINGGU IV) Tujuan Pembelajaran BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS31

Mahasiswa diharapkan mampu: 1. 2. 3. 4.

Menjelaskan Perkembangan normal sistem Muskuloskletal dan kelainannya Menjelaskan tentang vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas dan bawah Menjelaskan tentang fisiologi gerak Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada trauma (fraktur dan dislokasi) 5. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteoartritis, osteoporosis, tenosivitis supuratif, dan lesi meniskus, medial dan lateral 6. Melakukan diagnosis dan merujuk pada kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis, kifosis, lordosis, displasia panggul, instabilitas sendi tumit, malformasi kongenital, claw foot, drop foot, claw hand, drop hand 7. Menjelaskan pembacaan radiologi normal pada muskuloskletal 8. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada ulkus tungkai 9. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteomielitis 10. Menjelaskan mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal 11. Menjelaskan obat anagetik 12. Menjelaskan ergonomi pada gangguan muskuloskletal Strategi pembelajaran: 1.KULIAH 1) Bedah K1. EM (dr. Edy Marudut, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 dan 5 a) Fraktur terbuka dan tertutup b) Fraktur clavicula c) Osteoporosis d) Fraktur patologis K2. TH (dr. Thurman, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 dan 5 a) Osteoartritis b) Lesi meniskus medial dan lateral c) Trauma sendi (sprain/ strain) d) Dislokasi sendi dan ekstremitas e) DDH f) Necrosis caput femur/ AVN BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS32

K3. AF (dr. A Fauzi, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 dan 5 a) Tenosinositis supuratif b) Spine c) Osteomielitis d) Fraktur os dislokasi tulang belakang e) OI + Richets f) Akondroplasia g) Kongenital K4. BS (dr. Bayu S, SpOT) Kuliah 2x di minggu 4 dan 5 a) Ruptur tendon medialis b) Lipoma c) Ulkus Tungkai d) FD e) Tumor tulang primer f) Osteosarkoma g) Sarkoma Ewing h) Ganglion i) Tendinitis achiles j) Tumor jaringan lunak 2)Anatomi K1. Vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc) K2. Vaskularisasi dan inervasi ekstremitas bawah (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc) 3).Fisiologi K1. Fisiologi gerak (dr. Khairunnisa, M.Kes.AIFO) 4) Radiologi K1. Gambaran radiologi normal sistem muskuloskletal (dr. Karyanto, SpRad) K2. Gambaran radiologi kelainan sistem muskuloskletal (dr. Karyanto, SpRad) 5) Mikrobiologi K3. Mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal (dr. M.Ricky Ramadhian, M.Sc) 6).Farmakologi K3.Analgetik (Opioid dan NSAID) (dr. Rasmi ZO, M.Farm) 7).Kedokteran Okupasi BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS33

K4.Ergonomi pada gangguan muskloskletal (dr. Fitria Saftarina, M.Sc) 8). Rehabilitasi Medik K1. Prinsip rehabilitasi medik 1 (dr. Sanjoto, SpKFR) 2.PRAKTIKUM 1) Anatomi : vaskularisasi dan inervasi ektremitas atas dan bawah 3. COMMUNITY BASED LEARNING - Mengidentifikasi masalah ergonomi pada gangguan muskuloskletal di komunitas agrikultur (pertanian, perkebunan, dll) 4.TUTORIAL

E. MODUL 5(MINGGU V) Tujuan Pembelajaran BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS34

Mahasiswa diharapkan mampu: 1) 2) 3) 4) 5) 6)

Menjelaskan neoplasma muskuloskletal Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan muskuloskletal Menjelaskan diet pada osteoartritis dan osteoporosis Menjelaskan diet pra bedah dan paska bedah Menjelaskan obat anestesi umum dan lokal Menjelaskan konsep rehabilitasi medik penyakit kulit dan kelainan muskuloskletal

STRATEGI PEMBELAJARAN 1.KULIAH 1).Bedah K1. EM (dr. Edy Marudut, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 dan 5 a) Fraktur terbuka dan tertutup b) Fraktur clavicula c) Osteoporosis d) Fraktur patologis K2. TH (dr. Thurman, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 a) Osteoartritis b) Lesi meniskus medial dan lateral c) Trauma sendi (sprain/ strain) d) Dislokasi sendi dan ekstremitas e) DDH f) Necrosis caput femur/ AVN K3. AF (dr. A Fauzi, Sp.OT) Kuliah 2x di minggu 4 a) Tenosinositis supuratif b) Spine c) Osteomielitis d) Fraktur os dislokasi tulang belakang e) OI + Richets f) Akondroplasia g) Kongenital BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS35

K4. BS (dr. Bayu S, SpOT) Kuliah 2x di minggu 5 a) Ruptur tendon medialis b) Lipoma c) Ulkus Tungkai d) FD e) Tumor tulang primer f) Osteosarkoma g) Sarkoma Ewing h) Ganglion i) Tendinitis achiles j) Tumor jaringan lunak 2).Patologi anatami K2. Morfologi dan patologi muskuloskletal (dr. Rizki Hanriko, SpPA) K3. Morfologi dan patologi soft tissue (dr. Rizki Hanriko, SpPA) 3). Gizi K1. Diet pada osteoartritis dan osteoporosis (dr. Dian Isti Angraini, MPH) K2. Diet prabedah dan paskabedah (dr. Tutik Ernawati, M.Gz, SpGK) 4).Farmakologi K4. Obat anestesi umum dan lokal (dr. Novita Carolia, M.Sc) K5. Obat untuk gangguan tulang dan sendi (Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes) 5).Rehabilitasi Medik K2. Prinsip rehabilitasi medik 2 (dr. Sanjoto, SpKFR) 2.PRAKTIKUM - Patologi Anatami

JADWAL BLOK DERMATOMUSKULOSKLETAL 20 Agustus – 29 September 2018

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS36

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS37

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS38

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS39

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS40

Related Documents


More Documents from "hidayatzahir"