Bukit Pelangi Kota Pontianak Oleh : Santy Wahyuni, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Indonesia memiliki gunung dan bukit yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa gunung tersebut di jadikan sebagai objek wisata yang kemudian dapat menambah perekonomian masyarakat sekitar. Kota Pontianak sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat dengan wilayah yang datar, sebenarnya memiliki bukit yang cukup unik namum belum diketahui oleh semua orang. Bukit ini berada jauh dari pusat Kota Pontianak. Perekonomian masyarakat sekitar juga bergantung pada bukit ini. Namun, bukit yang kita bayangkan bukan lah bukit seperti bukit pada umumnya. Jika kita berada di sekitar bukit ini maka akan tercium berbagai aroma. Kita juga akan merasa sangat panas dan melihat beberapa tempat yang cukup lembab yang dikerumuni oleh lalat. Hal ini dikarenakan bukit yang ada di Kota Pontianak ini adalah “bukit pelangi”, bukit yang terbentuk Pontianak.
dari tumpukan sampah masyarakat Kota
Bukit pelangi ini berada di TPA (tempat pembuangan akhir) Kota Pontianak, tepatnya berada di ujung Jalan Kebangkitan Nasional, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara. TPA ini sudah menampung sampah di Kota Pontianak sejak tahun 1998. Setiap harinya sekitar 140 truk pengangkut sampah masuk setiap harinya yang mengangkut sampah-sampah yang berasal dari kegiatan permukiman, perdagangan, industri, komersil dan beberapa kegiatan lainnya yang selalu menghasilkan sampah. Setidaknya, saat ini sampah yang ada di TPA sekitar 400 ton. sekitar 75% dari total luas TPA seluas 26,6 Ha, telah dipenuhi oleh tumpukan sampah yang telah menumpuk dan menjadi bukit sampah. Hanya tersisa sekitar 5-6 Ha lahan yang belum tertumpuk oleh bukit sampah. Nama bukit pelangi ini muncul karena tumpukan sampah yang menumpuk seperti bukit dan warna-warni pada bukit ini berasal dari warna-warna berbagai jenis sampah. Bukit pelangi ini juga menjadi sumber mata pencaharian beberapa masyarakat di sekitar TPA Batulayang. Mereka mengumpulkan barang-barang yang masih memiliki nilai ekonomis yang layak untuk mereka jual. Pengelolaan sampah di TPA ini hanya berupa pemadatan sampah dengan menggunakan alat berat berupa bulldozer dan ekskavator. Terdapat pula beberapa tumpukan sampah yang diselubungi oleh terpal yang bertujuan untuk mempercepat proses pembusukan. Namun, kondisi ini terkadang digunakan oleh anak-anak untuk bermain prosotan dan itu sudah membuat mereka senang dan bahagia. Selagi mengisi waktu kosong mereka sering bermain disekitar bukit pelangi dan bermain prosotan di atas tumpukan sampah.