PENCAHAYAAN ALAMI Makalah untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Yang dibina oleh P. Pranoto
Disusun oleh : Ahmad Widia Pranoto 170521626027 Pendidikan Teknik Bangunan Offering A
FAKULTAS TEKNIK TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Tujuan Umum : 1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara bouwplank pada pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut. 2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses pemasangan bouplank dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan bouwplank yang datar dan tidak miring. CARA PEMASANGAN BOPLANG / BOUWPLANK DAN LANGKAHNYA B. BAHAN 1.
Kayu
: sebagai bahan utama yang digunakan untuk bouwplank.
2. Tali
: sebagai batas yang di kerjakan/sipat datar.
C. ALAT 1. Gerobak
: alat yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan.
2. Palu
: alat memukul paku dan kayu
3. Paku
: alat pengikat kayu.
4. Sabit 5. Meteran 6. Siku
: alat menajamkan bagian bawah kayu. : alat yang digunakan mengukur. : alat yang digunakan untuk menyiku bagian pojok.
7. Unting-unting
: alat untuk meluruskan ( vertikal ).
8. Gergaji
: alat untuk memotong kayu.
9. Sekrop
: sebagai alat untuk mengambil pasir.
10. Cetok
: sebagai alat untuk meratakan pasir.
11. Timba
: sebagai alat untuk memudahkan pengambilan pasir.
D. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala. 4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu. 5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan. 7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.
E.
LANGKAH KERJA YANG ADA DI PROYEK
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. 2. Siapkan kayu untuk pembatas. 3. Ukur bagian yang akan dikerjakan. 4. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu. 5. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku. 6. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran. 7. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan menggunakan unting- unting supaya tegak. 8. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya. 9. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 10. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
F.
KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATAN
Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemasangan bouwplank harus diperhatikan kelurusan dan kedataran tali yang digunakan sebagai pembatas kerja menggunakan unting-unting. Dan pekerjaan dalam proyek tersebut sudah benar karena sudah sesuai dengan prosedur-prosedur dan aturan atau teori yang disarankan.