BIOSKOP Yang dimaksud dengan gedung bioskop adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana umum dengan membayar dapat menonton film di tempat tersebut. NO I II
III
KOMPONEN Perizinan (V) Bioskop harus mempunyai izin dari Pemerintah Daerah. Bagian Luar 1. Lokasi : Sesuai dengan perencanaan Tata Kota. (V) 2. Halaman (V) - Terdapat tempat parkir kendaraan yang cukup luas. - Bersih, tidak terdapat sampah yang berserakan, genangan air, olie dll. - Penerangan cukup 3. Tempat sampah (V) - Tersedia tempat-tempat sampah dan tempat pengumpulan sampah sementara yang kedap air, tertutup dan mudah diangkat. 4. Saluran pembuangan air hujan - Terdapat saluran air hujan yang berhubungan dengan saluran air hujan umum. Bagian Dalam 1. Jamban (V) - Jumlah jamban minimal 1 buah untuk setiap 200 kursi, dengan tipe leher angsa - Jamban untuk laki-laki dan perempuan harus terpisah - Harus tersedia air penggelontor maupun untuk pembersih dalam jumlah yang - cukup. - Keadaannya harus selalu bersih dan terpelihara. - Penerangan cukup 2. Peturasan (V) - Jumlah peturasan minimal 1 buah untuk setiap 100 kursi - Tersedia air pembersih yang cukup 3. Ruang pertunjukan a. Kursi (V) - Konstruksi cukup kuat dan tidak mudah untuk bersarangnya nyamuk, kutu busuk/ serangga lainnya. - Cukup lebar, minimal 40 cm - Tiap kursi diberi sandaran punggung yang tidak boleh terlalu tegak - Letak kursi agar diatur sedemikian rupa sehingga semua penonton dapat melihat gambar secara penuh dengan tidak terganggu. - Setiap penonton harus dapat melihat dengan sudut penglihatan maksimal 30° - Penonton yang duduk dibaris terdepan harus masih dapat melihat seluruh gambar sepenuhnya, artinya bagian tepi layar atas, bawah dan samping kiri kanan berturut-turut maksimum membentuk sudut 60° - 80° dengan titik mata. b. Lalu lintas/ gang (V) - Lalu lintas dalam ruang pertunjukan harus diatur sesuai dengan pengaturan kursi : - Lalu lintas utama (untuk keluar masuk penonton dalam ruang pertunjukan) minimal lembarnya 1.6 m. - Lalu lintas keliling pertunjukan lebar minimal 50 cm. - Lalu lintas antara baris kursi untuk jalan para penonton menuju tempat - Duduknya masing-masing minimal 40 cm.
BOBOT 5 25
35
NILAI
SKOR
IV
V
c. Pintu bahaya (V) - Lebar minimal 1,6 m untuk tiap-tiap pintu - Jarak satu pintu bahaya dengan yang lainnya maksimal 5 m dengan tinggi 1,8 dan membuka keluar. - Letak pintu bahaya sebalah kanan dan sebelah kiri ruang pertunjukan harus simetris. - Diatas pintu bahaya harus dipasang lampu merah dengan tulisan yang jelas “Pintu Bahaya “ d. Pemadam Kebakaran (V) Pada setiap pemadam kebakaran perlu adanya Penjelasan tentang cara Pemakaiannya. e. Ventilasi (V) - Harus terdapat perlengkapan untuk mengatur sirkulasi udara dalam ruang pertunjukan sehingga penonton merasa nyaman. f. Pencahayaan (V) - Sistim pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata - Tersedia penerangan untuk pembersihan. - Kekuatan penerangan pada tangga 3 f.c. g. Proyektor (V) - Tidak boleh bergetar, sehingga gambar turut bergerak - Harus dapat memproyeksi gambar dengan jelas - Ruang proyektor harus mempunyai ventilasi/pertukaran udara yang cukup h. Layar (V) - Harus berwarna putih dengan pinggiran yang berwarna hitam atau lain warna yang gelap i. Sistim suara (V) Sistim suara harus baik, tidak terlalu keras ( pada penonton terdekat dengan pengeras suara harus kurang dari 85 dBA ), dan tidak bergema (agar supaya suara tidak bergema pada dinding dan langit-langit ruang pertunjukan paling sedikit harus berlapis dengan bahan peredam suara ). LAIN-LAIN 1. Peti P3.K. (V) Harus tersedia minimal 1 buah peti P3.K. yang berisi obat-obatan untuk P3.K. 2. Bar/restaurant. (V) Bila pada gedung bioskop terdapat bar atau tempat menjual makanan dan minuman, maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku untuk itu. KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN 1. Memenuhi persyaratan tersebut diatas. (V) 2. Mengusahakan agar setiap karyawan mempunyai sertifikat kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kotamadya. (V) NILAI MAKSIMAL
20
15
2800
P E T U G A S