Bismillah.docx

  • Uploaded by: ICIM ARIFA
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bismillah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 619
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan perhatian.

reproduksi remaja saat ini menjadi masalah yang perlu mendapat

Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya

masalah seksual saja tetapi

menyangkut segala aspek tentang reproduksinya, termasuk masalah menstruasi dan dysmenorrhea. Pemahaman menstruasi sangat diperlukan untuk dapat mendorong remaja yang mengalami gangguan menstruasi agar mengetahui dan mengambil sikap yang terbaik mengenai permasalahan reproduksi yang mereka alami berupa kram,nyeri karna ketidak nyamanan yang dihubungkan dengan menstruasi yang disebut dysmenorrhea (Sembirin, 2011). Sedangkan Polat (2009) menjelaskan bahwa kejadian dysminore juga dapat menjadi pemicu turunnya kualitas hidup seseorang akibat tidak masuk kerja maupun sekolah dikarenakan nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitasnya. dysmenorrhea sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu salah satunya disminore primer banyak ditemukan pada remaja biasanya nyeri yang timbul tanpa adanya kelainan organ reproduksi maupun organ yang lain, sedangkan untuk disminore sekunder biasanya terjadi pada kebanyakan wanita dewasa yang mana nyeri timbul saat setelah selesai mensruasi ( Astarto,2011). Menurut Paramita, 2010, angka kejadian dysmenorrhea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitia di Amerika Serikat persentase kejadian dysmenorrhea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dysmenoorhea dialami oleh 30-50% wanita usia reproduktif dan 10-15% diantaranya kehilangan

kesempatan kerja,mengganggu kegiatan belajar disekolah dan kehidupan keluarga. Dismenore juga terjadi pada wanita dengan tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan tingkat stres sedang 29% dan wanita dengan tingkat stres tinggi sebesar 44% (Noviana, 2008). Menurut WHO (2012), didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami dysmenoorhea dengan 10-15% mengalami dysmenoorhea berat. Di Indonesia angka kejadian dysmenoorhea terdiri dari 54,89% dysmenoorhea primer dan 9,36% dysmenoorhea sekunder (Purnamasari,2013). Di Jawa Timur jumlah remaja putri yang reproduktif yaitu berusia 10-24 tahun adalah sebesar 56.598 jiwa. Sedangkan yang mengalami dysmenoorhea dan datang kepelayanan kesehatan sebesar 11.565 jiwa (1,31%) (BPS Provinsi Jawa Timur, 2010). Jumlah penduduk remaja di Kabupaten Jombang yang berusia reproduktif sebesar 27,988 jiwa, dengan jumlah yang mengalami menstruasi dan datang ke pelayanan kesehatan karena nyeri saat haid sebesar 9.678 jiwa (BKKBN, Kabupaten Jombang, 2010 dalam Nino, 2012) Kejadiaan disminore bisa dikarenakan beberapa fakor diantaranya kekurangan zat besi (anemia), zat besi sendiri mempunyai fungsi penting untuk pembemtukan hemoglobin dalam darah, fungsi hemoglobin sendiri adalah untuk mengikat oksigen yang kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Dysminore terjadi karena organ reproduksi mengalami vasokontriksi mengakibatkan oksigen yang diedarkan dalam tubuh sedikit. Hal ini dipicu karena kadar hemoglobin kurang dan oksigen yang diedarkan dalam tubuh sedikit sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa tersalurkan ke pembuluhpembuluh darah di organ reproduksi wanita (Tjokronegoro,2004).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan………… Peran tenaga kesehatan dalam menghadapi masalah ini adalah sebagai edukator yang dapat memberikan informasi tentang kadar hemoglobin dengan kejadian dismenore diantaranya yaitu memberikan edukasi mengenai dismenore,

penyebab

dismenore serta upaya untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneiti hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian dysminore pada remaja putri di..

1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian disminorrhea pada remaja putri?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian dysmenorrhea pada remaja putri. 13.2 Tujuan Khusus 1. Mengindentifikasi hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian dysmenorrhea pada remaja putri. 2. Menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian dysmenorrhea pada remaja putri.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Menambah pengembangan ilmu pengetahuan tentang keperawatan maternitas khususnya pada Faktor kadar hemoglobin pada remaja putri terhadap dysmenor serta bermanfaat menjadi acuan awal,refrensi dan pengetahuan yang terkait tentang kadar hemoglobin dengan kejadian dysmenorrhea, bagi seluruh jajaran staf, dan mahasiswa STIKES ICME Jombang. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat penelitian ini bisa menambah informasi bagi siswi sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang faktor kadar hemoglobin dengan kejadiaan dysmenorrhea pada remaja putri.

DAFTAR PUSTAKA Vitiasaridesy Feny,(2014). Kadar Hemoglobin dengan kejadian disnenorea pada remaja putri. Jurnal Edu Health, Vol 4 No 2,September 2014

More Documents from "ICIM ARIFA"

Bismillah.docx
April 2020 5
Undangan.docx
April 2020 2
Bismillah 1.docx
April 2020 4
Jurnal 1.docx
April 2020 2