fertilitas Kesuburan (Fertilitas) Berkat kemajuan ilmu dan teknologi dalam berbagai bidang, maka kemakmuran masyarakat Indonesia pada masa sekarang makin meningkat. Hal ini berpengaruh pada makin tingginya taraf pendidikan masyarakat, khususnya wanita, sehingga banyak di antara mereka yang mendahulukan karir dan menunda usia pernikahan atau kehamilan. Kenyataan ini memberikan pengaruh pada makin banyaknya pasangan suami istri (pasutri) yang sukar memperoleh keturunan (subfertil atau infertil). Pada pihak lain, juga sebagai hasil kemajuan masa kini, angka fertilitas (kesuburan pada pasangan, khususnya wanita) di Indonesia telah dapat ditekan cukup rendah. Temuan sekarang adalah banyaknya keluarga yang mempunyai anggota keluarga minimal. Apabila dahulu adopsi mudah dilakukan karena tersedia cukup banyak anak atau bayi yang akan diserahkan kepada pasutri yang sukar mempunyai anaknya sendiri (infertil), maka sekarang keadaan itu makin sulit. Untuk mencapai keluarga yang bahagia (dan sejahtera) mereka membutuhkan bantuan para pakar infertilitas agar dari keadaan infertil/subfertil (tidak/kurang 'subur') dapat dibuat menjadi fertil ('subur'). Dengan demikian jelas bahwa infertilitas merupakan bentuk kegagalan reproduksi, yang menjadi masalah besar bagi kesehatan dan kehidupan sosial pasangan suami-istri (pasutri) di seluruh dunia. Sekitar 8-10% pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas selama masa reproduksinya. Banyak pasangan yang mendambakan keturunan karena telah beberapa tahun atau bahkan bertahun-tahun menikah tetapi belum berhasil mendapatkan anak (infertil). Meskipun anak bukanlah satu-satunya faktor kebahagiaan dalam rumah tangga, namun kehadiran anak merupakan dambaan bagi pasutri dalam mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera. Perubahan gaya hidup masa kini yang cenderung mengejar karir dan menunda perkawinan, yang berarti juga menunda mempunyai anak, menyebabkan semakin banyak pasangan yang mengalami masalah infertilitas. Karena pada saat mereka siap untuk memiliki anak mereka telah melewati umur kesuburan optimal (24-25 tahun). Kadang waktu berjalan dengan cepat dan mereka tidak menyadari mempunyai masalah infertilitas sampai mereka mendekati batas atas alami dari umur reproduksi mereka. Definisi
1. Fertilitas
Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil oleh dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya.
2. Infertilitas
Kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski pun dapat terjadi pembuahan, tetapi kehamilan yang terjadi terganggu dalam perjalanannya dan berakhir dengan keguguran atau lahirnya bayi yang mati.
3. Pasangan infertil Pasangan suami-istri yang meski dengan sanggama teratur tanpa pemakaian kontrasepsi, dalam masa 12 bulan berturut-turut tak menghasilkan kehamilan dan/atau melahirkan bayi hidup.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000
individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
yume ga areba michi wa aru sebesar apapun mimpimu pasti ada jalan keluarnya
Menyiapkan perubahan sikap manusia terhadap Lingkungan. tinggalkan komentar » Perubahan yang dimaksud disinibukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi,sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidupberperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada higienis, perilaku hidupbersih. Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan (bukan budaya lho)yang tidak higienis, seperti makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Dikatakantidak higienis karena bisa saja ditangannya terdapat bibit penyakit atau,terselip dikuku hitamnya, telur-telur cacing hal ini dapat mengakibatkanseseorang menderita cacingan. Begitujuga sikap manusia terhadap air. Walaupun agak jauh berhubungan; pernah denger tentang air yang di beri doa-doa ala dalai lama, dikatakan “kamu baik”, “kamujelek”, dihadapkan pada gambar lukisan pegunungan, didengarkan lagu lagu klasiksemacam Bethoven, mozart, suara tarian kecak dari bali, lagu rock. Perbedaanrespon air yang berasal dari berbagai kota besar dan dari pegunungan. Semuanya ditelitioleh seorang peneliti jepang “Masaru” ternyata air memberikan respon yangberbeda-beda. Apabila dikatakan baik, didengarkan doa-doa, lagu klasik maka airakan membentuk kristal-kristal yang bagus, bila dikatakan jelek, bodoh didengarkanlagu rock maka air akan membentuk kristal yang semrawut dan jelek bahkan tidakberbentuk. Inti sebenarnya yang dapat ditarik dari penelitian ini bukan hanyaterbatas pada air tapi pada seluruh ciptaan Nya. Betpa kita harus hati-hati /menghormatipada tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnyapada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumiini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkanpenyakit, sumber vektor bahkan menjadi bencana alam. Kasus ang sedang merebak saat ini contohnya flu burung, orang yang terkena dampakpenyakit flu burung sebagai hasil dari penularan unggas ke manusia merupakansalah satu penampakan dari masalah. Masalah sebenarnya ada dibelakang kasus tersebut. Mengobati manusia yang terjangkit dan membunuh unggas-unggasmerupakan sebagian dari penyelesaian masalah. Bila dilihat latar belakanglingkungannya coba lihat dan amati apakah mereka dapat menjaga
kebersihanlingkungan sekitar kandang? Cara yang paling efektif agaknya dengan mempelajaridaur hidup virus tersebut dan bagaimana unggas dapat terjangkit, sehingga dapatditemukan pemutus lingkaran setan kasus tersebut. Ingat motto 3 M, menguras, menutup dan mengubur (emangnya orang, klo mati dikubur)dalam memberantas penyakit demam berdarah. Hal ini merupakan salah satu carauntuk memutuskan rantai dari daur hidup nyamuk Aedes Aegypti. Dengan mengobatimanusia yang terjangkit, hanya menyelesaikan satu masalah, tapi dengan 3M dapatmenyelesaikan masalah lebih besar. Walaupundemikian terdapat beberapa indigenous power atau kearifan lokal yang dapat ditemui di masyarakat, hal ini patutditiru dan jangan sampai dalam melakukan perubahan malah menghilangkan kearifanyang sudah ada akan tetapi dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan program.Contohnya di Bali, nelayan disana sebelum melaut, melakukan sembahyang dulu,dengan tujuan untuk menghormati laut sebagai sumber penghidupannya. Bahkan sakinghormatnya pada laut hingga sampah yang kecilpun seperti puntung rokok engganmereka buang ke laut. Ketika habis merokok, mereka padamkan kemudian menyimpanpuntungnya untuk dibuang ditempat semestinya. Jangan contoh merokoknya tapicontohlah rasa penghormatannya pada laut dengan tidak membuang sampahsembarangan. Seperti yang terlihat pada gambar1 dalam mempersiapkan perubahan sikap masyarakat terhadap lingkungan kita harusmemperhatikan hal diatas. Penilaian peran serta diartikan sebagai penilaian akan kebiasaan dan budaya yang potensial untuk dikembangkan ataudiangkat sebagai pendukung program. Misalnya gotong royong yang terdapat dimasyarakat pedesaan dapat mendukung program yang akan dilaksanakan. Keberadaan Komando teritorial seperti babinsa dan koramil dapat membantu menyukseskan programpemerintah dalam artian yang baik. Peran serta mereka sangat penting mengingat mereka adalah pengayom masyarakat yang telah dapat berbaur lebih dulu dibanding kita. Teknologi yang diterima diartikansebagai teknologi yang dapat diterima oleh masyarakat baik itu dalam segibiaya, teknis, penggunaan dan pemeliharaan. Para ahli yang tidak berpikirsistemik biasanya hanya mementingkan dari segi teknis tanpa memperhitungkan halyang lainnya, dan akhirnya teknologi tersebut rusak akibat salah penggunaan, tidakterpelihara atau bahkan enggan digunakan oleh masyarakat. Contohnya dalam pengadaan wc umum, didaerah yang memiliki kebiasaan buang air besar dikebun (anggap saja disebut “Dolbon”) sistem pengolahan seperti apa yang dapat diterapkan, kita mungkin akan langsungmenentukan, digunakan sistem riol, pengolahan, air olahan yang jernih dibuangke sungai. Dari segi teknis mungkin sangat baik, tapi apa dapat diterima olehmasyarakat pengguna, belum tentu. Dalam kebiasaan Dolbon ini ternyata adaprinsip ; apa yang dibuang oleh manusia masih dapat bermanfaat, masyarakattidak terganggu oleh kebiasaan ini karena alam masih mampu mengatasinya, masihada mekanisme self purification olehalam.
Komunikasi dengan masyarakat jangan sampai terlewat. Apapun yang akan diterapkan sebaiknya dikomunikasikan,sehingga dapat diketahui apa keinginan mereka dan mereka dapat menerima apayang mereka inginkan. Adapun dalam penyampaian sesuaikan dengan kemampuanmereka menangkap pesan, tidak perlu seperti memberi kuliah kepada mahasiswaatau menggurui seperti pada anak sekolah, yang penting apa yang disampaikanoleh instruktur dan diutarakan oleh peserta dapat dimengerti oleh masing-masingbelah pihak. Selanjutnya beralih ke strategi pelaksanaan. Dalam masyarakat kita harus mengetahui perbedaan struktur sosial ekonomi dan budayayang ada didalamnya. Pengambilan keputusandalam masyarakat ditentukan oleh siapa, apakah oleh konsensus atau oleh pemukaadat yang suaranya mewakili masyarakat. Jangan sampai kita terkecoh dengankomitmen diantara mereka, ternyata pengambil keputusan tidak mewakili seluruhmasyarakat hanya golongannya saja, hal ini akan menimbulkan konflik. Cara yangpraktis dalam mengetahui siapa pengambil keputusan sebenarnya adalah dengannarasumber yang dapat diajak bicara tentang masyarakat atau wilayah tersebutseperti : guru sd, pemuka agama, bidan yang kira-kira memiliki keinginan untukmaju tidak ABS (asal bapa senang). Komposisi penduduk tentu sangat beragam mulai dari yang trampil, tidak terampil dan tertarik. Menarik bila kitamendapati masyarakat yang terampil dan dia tertarik untuk ikut program akantetapi akan menjadi kendala bila trampil dan tidak tertarik, biasanya akanmenjadi penghalang dalam kemajuan karena hanya mengkritik saja tanpa memberikasolusi. Orang yang terampil dapat digunakan untuk mendukung program, contohnya dalampengadaan air bersih, seperti tukang bangunan dan montir dapat menjadi perintisdan membangun program yang akan dikembangkan. Hal ini berhubungan dengan penggunaan peran serta yang telahdisebutkan diawal, yaitu melibatkan sesuai teknik khusus yang dimiliki. Pendekatanke pada masyarakat dapat melalui pendekatan sosiologisterkait, seperti agama dan budaya. Studimasyarakat dapat dilakukan untuk mengetahui standar kesehatan masyarakat,tingkat kesadaran akan water bornedisease, pola kepemimpinan yang berdasar konsensus / pemuka, bahan bangunan,tenaga yang tersedia, kemampuan membayar. Contohlah pengadaan fasilitas MCK di pedesaanAsmat. Perlu digambarkan bahwa mereka buang air tidak di lingkungan rumahnyatetapi di perjalanan antara rumah ke tempat pengambilan sagu. Dan ada isu yangcukup penting bahwa buangannya itu tidak boleh tercium karena dapat menyebabkanpeperangan. Selain itu pengadaan bahan bangunan sulit dilakukan, batu pun dapatmenjadi maskawin karena sangat jarang sekali ada batu disana. Disinilah tantangannyabagaimana memindahkan MCK ke lingkungan rumahnya tanpa menimbulkan bau, bahanapa yang digunakan untuk mengganti bahan bangunan seperti pvc, lem, semen, batudan pasir. Mereka menggantinya dengan bahan-bahan lokal seperti kayu, getah,pasak. Adapun untuk rancangan WC harus disesuaikan dengan kondisi merekamengingat isu yang sangat sensitif. Blogged with Flock
Written by kharistya Oktober 6, 2006 pada 1:08 pm Ditulis dalam Environmental •
Home
•
ASMAT 2008
•
PROGRAM KERJA
•
DIGITAL LIBRARY
•
MILIS ALUMNI
•
CONTACT US
•
HOME
Asosiasi Matematika Terapan Undip Be a Mathematics Scientist
Top of Form
Bottom of Form
« Analisa Lokasi Pembangunan BTS PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Wilayah Kota Semarang dengan Metode Branch and Bound SYARAT KUHN-TUCKER UNTUK MEMAKSIMUMKAN PENDAPATAN PADA PENGANGKUTAN BARANG »
Ukuran Dasar Demografi, Fertilitas, Mortalitas dan Proyeksi Penduduk di Kabupaten Purworejo dan Kecamatan Ngombol Latar Belakang Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk
pertama kalinya oleh Achille Guilard dalam karangannya yang berjudul ’Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares’ pada tahun 1885. Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Para ahli kependudukan memperkirakan penduduk dunia sekitar 250 juta pada saat lahirnya Nabi Isa. Sedangkan kapan manusia mendiami bumi ini, diperkirakan sejak 2 juta tahun yang lalu. Penduduk dunia berkembang secara lambat sampai pertengahan abad ke-17. Pada sekitar tahun 1665 penduduk dunia kemudian menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu 200 tahun yaitu pada tahun 1850. Dalam jangka waktu 80 tahun kemudian penduduk dunia menjadi 2 kali lipat lagi, yaitu pada tahuun 1930. Sedangkan untuk mencapai 4 milyar kemudian, hanya diperlukan waktu 45 tahun.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat ini dapat dimengerti apabila kiita melihat adanya penemuan Penicilin pada tahun 1930 dan program kesehatan masyarakat yang makin meningkat sejak tahun 1960-an. Dengan perkembangan teknologi obat-obatan maka angka kematian menurun sedangkan angka kelahiran masih tetap tinggi sehingga membuat selisih antara kedua angka tersebut semakin besar. Dengan kata lain pertumbuhan penduduk makin cepat. Tujuan Ketiga komponen demografi / variabel demografi, bermacam-macam karakteristik penduduk, dan gejala-gejala yang saling berhubungan dalam masyarakat tersebut dipakai oleh para ahli demografi untuk empat tujuan pokok : 1. mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3. mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Posted on December 15th, 2008 under Digital Library, Umum • RSS 2.0 feed • Leave a response, or trackback Leave a Reply Top of Form
Name (required) Mail (will not be published) (required) Website
Submit Comment
172
Bottom of Form
flash clocks, blog clock MAIN MENU •
ASMAT 2008
•
PROGRAM KERJA
•
DIGITAL LIBRARY
•
MILIS ALUMNI
•
CONTACT US
•
HOME
MENU •
Agenda Kegiatan Asmat
•
•
Digital Library ○
Pemodelan Matematika
○
Riset Operasi
○
Umum
Math News
ARSIP ASMAT •
December 2008
•
November 2008
Free Math e-book •
books.google.com
•
citeseer.ist.psu.edu
•
Digital Library ITB
•
Digital Library ITS
•
ele-math.com
•
emis.de
•
Gigapedia.com
•
itl.nist.gov
•
matwbn.icm.edu.pl
•
pdfcoke.com
Math News •
mate-mati-kaku.com
•
mathworld.wolfram.com
Organization Link •
Fakultas MIPA UNDIP
•
HM Matematika FMIPA UNDIP
•
Matematika Undip
•
Universitas Diponegoro
Techno And Science News •
cnn.com
•
msnbc.com
Admin ASMAT
Ketua ASMAT 2008
COUNTRY VISITOR
stats
GEO VISITOR
stats Jumlah Pengunjung : hit counter Online Counter stats Asmat's Rank stats statistics Recent Posts •
SYARAT KUHN-TUCKER UNTUK MEMAKSIMUMKAN PENDAPATAN PADA PENGANGKUTAN BARANG
•
Ukuran Dasar Demografi, Fertilitas, Mortalitas dan Proyeksi Penduduk di Kabupaten Purworejo dan Kecamatan Ngombol
•
Analisa Lokasi Pembangunan BTS PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Wilayah Kota Semarang dengan Metode Branch and Bound
•
MINIMALISASI BIAYA OPERASIONAL PENDISTRIBUSIAN AIR DI PDAM CABANG SEMARANG TENGAH
•
TERIMA KASIH
ISI BUKU TAMU ! ASMAT'S CHAT
Copyright © 2008-2009 Asosiasi Matematika Terapan Undip - All Rights Reserved Powered by WordPress - WP Themes by BFA Webdesign