NAMA: DEWIAYU KELAS: VIIIG NIS:
19308
NO URUT :11 SMP NEGRI 6 MAKASSAR
Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang dianggap sebagai fitohormon, yaitu : 1. Auksin, adalah hormon tumbuhan yang paling pertama berhasil diisolasi yaitu pada tahun 1885 oleh Salkowski dan F.W.Went (1926-1928). Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) . Diketahui adanya zat yang dihasilkan oleh ujung tumbuhan yg berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Went menemukannya pada ujung koleoptil kecambah sejenis gandum (avena satifa) ternyata, auksin dapat ditemukan diujung batang dan akar serta tempat pembentukan bunga, buah, dan daun pada tumbuhan. Fungsi auksin diantaranya adalah mengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. pengaruh auksin yang lain adalah merangsang pembelahan sel2 kambium, meningkatkan perkembangan bunga dan buah, merangsang perkembangan akar lateral, dan menyebabkan pembengkokan batang.Sel-sel yang mengandung lebih banyak auksin, berukuran lebih panjang daripada yang mengandung sedikit auksin, akibatnya batang membengkok.Pembengkokan batang yang diakibatkan oleh datangnya sinar ternyata juga berhubungan dengan penyebaran auksin. batang yang terkena sinar memiliki auksin lebih sedikit, karena auksin mengalami kerusakan bila terkena sinar, akibatnya batang membengkok menuju arah datangnya sinar. 2. Etilen, berhasil diisolasi pada tahun 1901 oleh Dimitry Neljubow. Etilen berfungsi; Mendorong pematangan; Memberikan pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin; Mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga. Tempat dihasilkannya: Buah yang matang, buku pada batang, daun yang sudah menua. 3. Giberellin, ditemukan oleh Yabuta dan Sukumi pada tahun 1938. Homon Giberellin ini biasa disebut dengan asam giberelat (GA). Asam giberelat ini berfungsi ;Menghambat pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air, Mempertahankan dormansi. Tempat dihasilkannya: Daun; batang, akar, buah berwarna hijau. 4. Sitokinin, berhasil ditemukan pada tahun 1955 oleh Miller dan rekan-rekannya, Sitokinin berfungsi; Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar; Mendorong
pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum, Mendorong perkecambahan; dan menunda penuaan. Tempat dihasilkannya: Pada akar, embrio dan buah, berpindah dari akar ke organ lain. 5. Asam Absisat yang berhasil diisolasi pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott. Asam Absisat atau yang disingkat ABA berfungsi; Menghambat pertumbuhan; Merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air, Mempertahankan dormansi. Tempat dihasilkannya: Daun; batang, akar, buah berwarna hijau. 6.. Brassinolide, adalah hormon terbaru yang ditemukan pada tumbuhan. Brassinolide baru berhasil diisolasi dan dikenali pada tahun 1979 oleh Mitchel Grove dan rekanrekannya. Penemuan Brassinolide ini sebetulnya tidak sengaja, ketika pada tahun 1970 Mithel dan rekan-rekannya menemukan perangsang pertumbuhan pada ekstrak minyak yang dihasilkan oleh serbuk sari, yang ada pada awalnya diperkirakan sebagai giberellin,karena mirip dengan sifat dengan sifat promotif giberellin pada tumbuhan. Keberhasilan Grove dan rekan-rekannya pada tahun 1979, mengisolasi senyawa yang terkandung di dalam minyak inilah yang selanjutnya mengantar kepada studi lebih lanjut mengenai brassinolide (termasuk jalur biosintesis, respon dan signaling-nya). Sampai akhirnya juga diketahui adanya kemiripan struktur dengan steroid pada hewan dan cendawan. Secara rinci beberapa fungsi brassinolide adalah sebagai berikut :
•
meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
•
menghambat penuaan daun (senescence)
•
mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
•
menghambat proses gugurnya daun
•
menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
•
meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
•
menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
•
merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
•
merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
•
menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat
Dari beberapa sumber yang ada hanya terdapat 6 fitohormon yang dilengkapi dengan penenunya, serta funsinya tetapi sesungguhnya masih banyak hormon-hormon yang terdapat ditumbuhan lainnya seperti: 7.Kalin yang berfungsi merangsang pebentukan organ tumbuhan. Hormon ini dibedakan atas rizokalin (pembentukan akar), kaulokalin (pembentukan batang), filokalin (pembentukan daun), antokalin/florigen (pembentukan bunga) 8. Asam traumalin yang berfungsi merangsang pembelahan sel – sel di bagian tumbuhan yang luka sehingga bagian luka bisa tertutup 9 Asam jasmonat, 10. Salisilat, dan 11. Poliamina.