Tugas Pembagian laut berdasarkan kedalaman dan bagaimana proses dinamika di laut
Di Susun Oleh : SUBHAN ABDULLAH 05171711009
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS KHAIRUN 2018
1. Pembagian Zona Laut Menurut Kedalamannya a. Zona Laut Pasang-Surut (Zona Litoral) Zona litoral adalah zona yang berupa daratan saat air surut dan menjadi lautan saat air pasang. Karena itu, luas zona ini sangat dipengaruhi oleh ketinggian air pasang. Zona ini sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah-rumah karang. Pada zona ini juga banyak ditemukan binatang laut yang dapat dikonsumsi seperti kerang dan kepiting. b. Zona Laut Dangkal (Zona Neritik) Zona laut dangkal atau zona neritik adalah zona yang memiliki kedalaman antara 0–200 m. Zona ini biasanya pada landas benua. Landas benua adalah kelandaian benua yang menjorok ke laut. Di zona ini banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya yang biasa ditangkap oleh nelayan. Faktor-faktor yang memengaruhi zona ini banyak dijumpai ikan adalah: 1) perairannya banyak mengandung oksigen 2) banyak dijumpai plankton yang mengapung di permukaan air 3) banyak mendapat sinar matahari. c. Zona Laut Dalam (Zona Batial) Zona laut dalam atau zona batial memiliki kedalaman antara 200–1.000 m. Pada zona ini, biasanya sinar matahari sudah tidak dapat lagi menembus kedalaman air. Di zona ini masih banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya, namun sudah jarang ditemukan tanaman-tanaman laut.
d. Zona Laut Sangat Dalam (Zona Abisal) Zona laut sangat dalam atau zona abisal memiliki kedalaman lebih dari 1.000 m. Pada zona ini, tekanan air sangat tinggi dengan suhu yang sangat rendah. Di zona ini hanya sedikit jenis ikan dan hewan laut, dan tidak ditemukan tanamantanaman laut. Pada bagian laut ini binatang laut memiliki sistem tubuh yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim.
Gambar: Pembagian Zona Laut (sumber: https://www.berpendidikan.com)
2. Zona Laut Menurut Intensitas Matahari 1. Eufotik atau Fotik (epilagic) Zona ini adalah wilayah perairan paling atas dan disebut juga sunlight zone. Cahaya matahari dapat menembus perairan ini dan mendukung terjadinya fotosintesis. Karena fotosintesis dapat terjadi, lebih dari 90% biota laut hidup di zona ini. Cahaya matahari dapat menembus hingga kedalaman 600 kaki. Plankton-plankton betebaran di daerah ini yang merupakan sumber utama rantai makanan di lautan.
2. Disfotik (mesopelagic) Daerah ini disebut juga twilight zone. Hanya sedikit berkas cahaya yang bisa menembus perairan. Seiring bertambahnye kedalaman, tekanan hidrostatik pun makin besar. Vegetasi laut tidak bisa tumbuh di daerah ini. Beberapa biota laut yang bisa hidup di wilayah remang ini antara lain Paus, Gurita dan Hiu. 3. Afotik (bathypelagic) Zona ini disebut juga sebagai midnight zone dengan lingkungan yang gelap dan tanpa cahaya. Tekanan air sangat tinggi sekali dan suhunya sangat rendah. Apa yang bisa hidup di zona afotik ?. Bakteri-bakteri dan mikroorganisme lain bisa berkembang di zona gelap ini. Berbagai hewan unik yang mampu mengeluarkan cahaya pun banyak ditemukan seperti Angler Fish, Vampire Fish dan Tripod Fish
Gambar: Biota di zona laut dalam (Sumber : https://www.gurugeografi.id)