Biografi Tokoh Intrepreneur

  • Uploaded by: Ainul Mardiah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biografi Tokoh Intrepreneur as PDF for free.

More details

  • Words: 1,354
  • Pages: 4
BIOGRAFI TOKOH INTREPRENEUR DANU SOFWAN “DARI CENDOL HASILKAN OMSET MILYARAN”

Nama Lengkap

: Syaputra Kamandanu Sofwan

Lahir

: 20 Agustus, 1987. Tasikmalaya, Jawa Barat

Pekerjaan

: Wirausahawan, Pembicara Nasional

Tahun Aktif

: 2014-Sekarang

Orang Tua

: Iwan Sofwan

Akun Twiter

: danusofyan

Alasan Saya memilih Danu Sofyan Sebagai Intrepreneur karena saya melihat bahwa Danu Sofyan memiliki kriteria sebagai Intrepreneur, dia telah menjadi inspirasi saya dan inspirasi anak-anak muda masa kini. Berawal dari keadaan ekonomi keluarga dimana semenjak ayahnya meninggal dunia, lantas tidak membuat ia larut dalam kesedihan dan berpangku tangan. Tetapi ia tertuntut untuk jadi lebih mandiri. Ia mempelajari berbagai macam ilmu yang mendukung pekerjaanya sebagai pebisnis dengan cara otodidak. Mulai dari pembentukan merek, perancangan model bisnis, analisis pasar, pembuatan menu, keuangan, dan pemasaran, ia pelajari sendiri guna diaplikasikan pada kegiatannya sehari-harinya dalam menjalankan Randol . Nama Danu kini dikenal sebagai tukang cendol, namun ia bukan tukang cendol biasa. Ia mendirikan sebuah bisnis franchise berbasis kuliner minuman, yaitu Radja Cendol “Pelopor Cendol Susu dan Cendol Variasi Topping”. Tak butuh waktu terlalu lama sejak didirikan bulan Juni 2014 lalu, Radja Cendol (Randol) kini sudah memiliki 580 gerai tersebar di seluruh Indonesia. Tidak seperti franchise lainnya yang memerlukan modal ratusan juta, untuk membuka satu gerai Randol, mereka yang berminat hanya memerlukan biaya di bawah Rp 10 juta. Sejak dulu Danu memang suka sekali berjualan macam-macam. Tetapi karena tidak punya banyak modal, dia sering sekali berjualan ide dan konsep, kepada teman-temannya yang memiliki modal untuk mengeksekusinya.

Sejak ditinggal seorang ayah, Danu merasa harus mengembalikan kesejahteraan keluarganya. Hidupnya kala itu morat-marit dan sekeluarga harus menjual seisi rumah beserta beberapa aset yang mereka miliki. Ketika itu ayahnya pergi dengan tidak meninggalkan sesuatu yang berlebih. Tahun 2008, dia mencoba berbisnis jualan sepatu. Danu menemukan vendor yang tepat di Bandung. Dengan sampel yang sudah diuji di vendor tersebut mereka membuka pre-order, dan ternyata teman-temannya banyak yang tertarik. Modalnya didapatkan dari uang peninggalan sang ayah sebanyak Rp 20 juta. Seketika itu kemudian Danu menjadi bersemangat dan dia memutuskan untuk produksi banyak. 20 Juta telah dikirim ke Vendornya. Akan tetapi, si vendor menghilang dan membawa kabur uang Danu. Dia ditipu!. Yang membuat saya sangat kagum dengan sosoknya, setelah ditipu Danu tidak mau diam begitu saja, dia lakukan apapun untuk bisa mendapatkan penghasilan. Sempat pula mengamen di Roti Bakar Eddie, dan pekerjaan terakhirnya sebelum merintis Randol adalah menjadi kuli angkut pasir di Cianjur, dengan penghasilan Rp 50 ribu per minggu. Awal bertemu konsep Raja Cendol adalah saat Danu pergi ke sebuah bazar kuliner, dia melihat banyak sekali stan-stan kuliner milik anak muda. Namun menunya kebanyakan adaptasi dari kuliner luar negeri, seperti dari Amerika, Korea, Thailand, China, dan Jepang. Hampir tidak ada stan yang menyajikan menu tradisional Indonesia. Padahal di Indonesia banyak sekali ragam menu kuliner tradisional, yang dapat dimodernisasi dengan berbagai cara. Danu kemudian berpikir, menu tradisional apa yang khas sekali dan banyak dicari orang. Dia pun melakukan riset, lalu menemukan bahwa cendol termasuk dalam 50 minuman terlezat sedunia versi CNN. CNN juga mengumumkan sebelumnya bahwa rendang adalah masakan terlezat nomor satu di dunia. Akhirnya Danu memilih cendol untuk menjadi basis dari bisnisnya. Kemudian Danu berinovasi terhadap resep cendol dan varian topping-nya. Dia menghindari santan dan menggantinya dengan susu, agar dapat ikut berkampanye Indonesia Minum Susu. Danu juga memberikan nama-nama yang unik di setiap varian menunya, seperti Sundel Bolong singkatan dari Tiramisu Pake Cendol Boleh Dong. Tanggal 23 Juni 2014, di kawasan Pondok Kelapa, Danu memulai hari pertamanya sebagai tukang cendol. Dia menerapkan banyak sekali strategi untuk menarik pelanggan. Pasar didapatkan awalnya dari teman-teman, tapi dia juga ingin sekali masyarakat sekitar ‘ngeh’ dengan Randol. Di hari pertama Randol, Dia berhasil menjual lebih dari 200 cup. Antrean yang panjangpun dimanfaatkan, dia ambil foto orang-orang yang antre. Lalu dijadikan foto profil di BBMnya, beserta status yang berbunyi “Pertama kali di Indonesia, peluang usaha terbaru franchise Radja Cendol, pelopor cendol susu dan cendol variasi topping di

Indonesia”. Dan hari itu juga Danu langsung membuka franchise, hanya saja belum pantas disebut franchise karena bisnis ini masih di bawah satu tahun dan belum mencapai 20 mitra. Jadi mereka yang membuka franchise Randol, yang sebut dengan mitra. Daya diremehkan oleh banyak orang karena pekerjaannya itu. Sedangkan Danu tidak ambil pusing dengan itu semua. Ia banyak meminjam uang dari teman-temannya, totalnya ada lebih dari 50 orang. Modal awalnya Rp 15 juta, dan sudah kembali di hari pertamanya membuka gerai Randol. Randol adalah sebuah merek yang memiliki merek-merek lainnya di dalamnya. Untuk para mitra, mereka boleh membuat nama gerai mereka sendiri, misalnya seorang mitra namanya Bunga, bunga disebut sebagai Panglima. Panglima Bunga mempunyai gerai di Jalan Pramuka, ia beri nama gerainya Randol Pramuka. Dengan begitu, Panglima memiliki mereknya sendiri untuk dipasarkan sendiri. Sejak tiga mitra pertama, banyak sekali orangorang yang telepon dan e-mail untuk menjadi mitranya. Begitu selanjutnya hingga kini sampai ada 580, mulai dari Sabang hingga Ambon. Penggunaan nama merek tersendiri bagi para mitra adalah strategi terbesarnya. Jadi mitra dituntut untuk mengembangkan juga jiwa kewirausahaan mereka. Mitra diajarkan untuk berinteraksi dengan media sosial, sebagai media pemasaran yang mudah dan tidak perlu banyak biaya. Banyak sekali akun-akun Facebook, Twitter, dan Instagram dengan nama mitra-mitra mereka. Sejak adanya Randol, sudah ada sekitar 20 merek cendol susu baru yang muncul. Hal yang mengejutkan adalah mereka menggunakan merek susu yang juga Danu gunakan. Padahal merek susu tersebut Danu dapatkan dari pengetesan berbulan-bulan. Sejak pertama kali Danu merintis Randol, dia membentuk sebuah merek yang sangat kuat dengan menjadikannya pelopor cendol susu dan cendol variasi topping pertama di Indonesia. Jika muncul merek cendol susu lain, jelas mereka bukan pelopor dan konsumen dapat menilainya sendiri. Awalnya memang kompetisi tersebut sempat membuat ‘ciut’ hati para pegawai, namun Danu berusaha membesarkan hati mereka. Bahwa dengan adanya kompetisi ini, mereka harus terus bersemangat dalam menjaga kualitas Randol. Setiap tiga bulan sekali, Danu mengeluarkan varian baru sebanyak dua varian. Hingga lima tahun ke depan, dia sudah menyiapkan varian baru yang akan kami keluarkan. Yang terbaru adalah durian fussion, dengan nama yang inovatif yaitu Kece Parah, singkatan dari Keju Cendol Pake Duren Ahh. Nama-nama tersebut hanya Randol yang mengeluarkannya. Danu tidak memiliki kriteria tertentu dalam memilih tim yang mendukung dan mengembangkan Randol. Asalkan ia masih muda dan mau belajar, pasti. Anak-anak muda biasanya lebih dapat menerima pelajaran ini dan itu, guna mengembangkan kapasitas diri. Latar belakang pendidikan mereka pun beragam.

Sudah banyak sekali investor yang ingin bekerjasama dengan Randol, namun masih Danu tolak. Karena dia merasa masih bisa mengelola pemasukan dan pengeluar segala keperluan Randol, termasuk soal ekspansi. Danu sekaligus ingin membuktikan, bahwa dengan bekerja keras, usaha kecil seperti cendol ini dapat menjadi besar dan inovatif. Pendapatan dari masing-masing gerai berbeda-beda. Ada yang jelas untuk terus mendapatkan penghasilan, kuncinya hanya jualan. Ada gerai yang 1 minggunya mendapatkan Rp 10 juta, ada pula yang 1 bulan mendapatkan Rp 30 juta, seperti di Randol Panglima Polim. Estimasinya adalah ia berhasil menjual minimal 300 cup dengan harga masing-masing Cendol Susu Original Rp 10 ribu. Jika ia menjual varian lain, dengan harga Rp 12-17 ribu, pendapatannya pasti lebih tinggi lagi. Bisa dihitung pendapatannya salah satunya dari peningkatan jumlah franchise, mereka berhasil mendapatkan sekitar Rp 4 miliar selama satu tahun Randol berjalan. Saat ini Randol telah meluncurkan Radja Cendol Foundation. Kantornya pindah dari Tebet ke kawasan Pondok Kelapa. Di sana mereka sudah menyiapkan sebuah rumah untuk kantor baru dan sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi anak jalanan, pengamen, dan anak-anak kurang mampu. Disana mereka belajar berbagai macam hal, terutama kewirausahaan dan sudah berjalan sejak bulan Desember 2015. “Setiap harinya adalah hari-hari terbaik. Tapi saya bersyukur karena dengan Randol, saya bisa membantu banyak orang untuk memiliki lahan usaha sendiri. Yang terpenting dalam hidup ini adalah menjadi berguna bagi orang lain. Bukan hanya bagi pebisnis, pekerjaan apapun yang kamu lakukan, yang kamu perlukan adalah berusaha selalu kerja keras. Terkadang dalam bekerja keras, kamu memerlukan pengorbanan. Namun di situlah mental diuji. Modal utama manusia itu bisa berpikir dan bergerak” (Syaputra Kamandanu Sofwan). Itulah alasan saya mengapa memilih Danu sebagai sosok Intrepreneur yang sangat menginspirasi saya. Dari kisah hidupnya, banyak sekali hal-hal yang mencerminkan dia sebagai Intrepreneur sejati. Semoga dia bisa menjadi inspirasi bagi orang yang ingin mengembangkan usahanya maupun yang ingin menjadi seorang Intrepreneur sejati.

Nama Anggota: - Ainul Mardiah (17TKM200) -

Related Documents

Biografi Tokoh Intrepreneur
October 2019 18
Tokoh-tokoh Dalam Gem
November 2019 64
Tokoh
May 2020 40
Tokoh
October 2019 51
Biografi
August 2019 78
Biografi
August 2019 62

More Documents from "Wawan Arai Musadat"