Bibliografi.docx

  • Uploaded by: Julian Risqi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bibliografi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,248
  • Pages: 16
BIBLIOGRAFI 5.1 Pengertian Bibliografi Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah penulisan buku. Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah menjadi rujukan dari sebuah tulisan yang disusun secara alfabetis sesuai aturan. Tujuan pembuatan bibliografi adalah untuk memberikan informasi tentang bahan-bahan yang menjadi rujukan dalam kepenulisan, baik dari buku, jurnal ilmiah, internet, dan sebagainya. 5.2 Ciri-ciri Bibliografi Ada beberapa ciri-ciri bibliografi, yaitu sebagai berikut: 1. diambil dari suatu buku, majalah, makalah, surat kabar, internet, orasi dalam karya ilmiah, dsb, 2. berisikan nama pengarang atau lembaga, 3. memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit. 5.3 Fungsi Bibliografi Bibliografi memiliki arti penting dalam tulis menulis. Adanya bibliografi membantu bagi seorang penulis untuk mencari sumber-sumber yang menjadi rujukan dalam tulis menulis. Ada beberapa fungsi bibliografi, yaitu: 1. Memberikan

informasi

bahwa

pernyataan

dalam

karangan

itu

bukan

hasil pemikiran penulis sendiri, tapi terdapat hasil pemikiran orang lain. 2. Memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat ditelusuri bila perlu. 3. Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, maka dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan. 4. Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. 5. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. 6. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya yang dia buat.

5.4 Ketentuan Penulisan Bibliografi Ada beberapa ketentuan umum dalam penulisan karya ilmiah, yaitu: 1. Rujukan dari buku, tuliskan nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, kota tempat terbit dan nama penerbit. Setiap bagian pembatas, diakhiri dengan tanda titik, kecuali setelah nama kota tempat terbit diakhiri dengan tanda titik dua. Contoh: Nasoetion, Andi Hakim. 1980. Metode Statistika. Jakarta: Gramedia. Keraf, Gorys, dkk. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

2. Bibliografi disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya. Contoh: Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. 3. Penulisan bibliografi tidak perlu dibuat penomoran. Contoh: 1) Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2) Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta. 3) Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 4) Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. 4. Bibliografi diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka yaitu enter satu spasi. Contoh: Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

5. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing bibliografi diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7-8 karakter.

6. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 7 atau 8 ketukan. Contoh: Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung. Alfabeta. --------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta. 7. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama bagian akhir. Nama pengarang tersebut dibalik. Contoh: Abu Ahmadi menjadi Ahmadi, Abu Sudarwan Danim menjadi Danim, Sudarwan Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri 8. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua maupun ketiga dan seterusnya tidak dibalikkan. Contoh: Masri Singarimbun dan Sofian Effendi menjadi Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi Ralph Dale Kennedy, Stewart Y, dan McMullen menjadi Kennedy, Ralph Dale, Stewart Y, dan McMullen 9. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” atau et. all. (dan kawan-kawan). Contoh: Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukanto, et. all. 1980. Business Forecasting. Yogyakarta: FE Universitas Gadjah Mada. 10. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya. Contoh: Yong She tetap Yong She Chiou Chen Fang tetap Chiou Chen Fang 11. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka bibliografi disusun menurut urutan waktu (tahun).

Contoh: Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. --------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

12. Jika nama pengarang dan tahun sama, judul berbeda. Maka penulisan bibliografi diberi kode tahun a, tahun b, tahun c, dan seterusnya. Contoh: Iskandar. 2009a. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Ciputat: GP Press. --------. 2009b. Metodologi Penenlitian Pendidikan dan Sosial: Kualitatif dan Kuantitatif. Ciputat: GP Press. 13. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”; (t.t.) jika tempat penerbitan tidak ada; (t.p.) jika nama penerbit tidak ada; (t.th.) jika tahun penerbitan tidak ada. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital. Contoh: Johan, Untung. Tanpa Tahun. Johan, Untung. t.th. 14. Judul buku yang tidak ditulis miring, maka harus diberi garis bawah. Contoh: Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. 15. Bila sumber acuan merupakan karya terjemahan. Tuliskan penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh: nama penerjemah), nama penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan. Contoh: Martienez, A. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Terjemahan Rahayu Hidayat dari Elemen de Lingusitique General (1980). Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Leech, John. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furcham. (1980). Surabaya: Usaha Nasional.

16. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar. Contoh: Dr. Riduwan, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Riduwan Prof. Dr. Sudarwan Danim, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Danim, Sudarwan 17. Jika dalam kumpulan artikel yang diacu itu tercantum nama editor/penyunting, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed) atau (Peny) Tuliskan penulis artikel, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), nama editor atau penyunting, judul buku (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit. Contoh: Wibowo, Istiqomah. 2009. “Sikap”. Sarwono, Sarlito W, dan Eko A. Meinarno (Peny), Psikologi Sosial (hlm. 80—99). Jakarta: Salemba Humanika. 18. Jika dalam sumber tidak tercantum nama pengarangnya, tetapi yang ditulis hanya lembaganya saja. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Rencana Strategi Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka. 19. Rujukan dari majalah atau koran. Tuliskan penulis, tanggal bulan tahun, judul artikel, nama majalah atau koran (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume dan halaman. Contoh: Hanafi, A. 13 November 2011. “Menyiasati Krisis Lestrik Musim Kering”. Jawa Pos, hlm. 6. Karlina. 12 Desember 1981. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan”. Kompas, No. XXXI, Vol. 3, hlm. 7. 20. Rujukan dari majalah atau koran tanpa pengarang. Contoh: Jawa Pos. 13 November 2011. Menyiasati Krisis Lestrik Musim Kering, hlm. 6.

Kompas. 12 Desember 1981. Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan, hlm. 7.

21. Rujukan dari jurnal. Contoh: Chrisnajanti, Wiwik. 2002. “Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan Belajar”. Jurnal Pendidikan Penabur, 1(4), hlm. 81–86. Dharmawan, Johan. 1982. “Urea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif”. Jurnal Argo Ekonomi, 2(5), hlm. 1–27. 22. Rujukan dari skripsi, tesis, dan disertasi. Tuliskan penulis, tahun, judul (beri tanda kutip), skripsi/tesis/disertasi (harus ditulis miring), nama fakultas/program pasca sarjana, universitas, dan kota. Contoh: Zulhafizh. 2011. “Perbandingan Hasil Belajar IPA dengan IPS terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Pinang”. Skripsi. Tidak diterbitkan. Pekanbaru: UNRI. Febianto, Debi. 2008. “Persepsi Penggunaan Media Pembelajaran dan Kemampuan Membaca Pemahaman terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP Islam AsShofa Pekanbaru”. Tesis. Tidak diterbitkan. Padang: UNP. Swenson, Geoffrey C. 1973. “The Effect of Increases in Rice Production on Employment and Income Distribution in Thanjavur District, South India”. Disertation. Unpublished Ph.D. Minchigan: Minchigan University.

23. Bibliografi yang diperoleh atau merujuk pada laporan hasil penelitian. Tuliskan nama peneliti, tahun, judul laporan penelitian (diberi tanda kutip), nama laporan penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota. Contoh: Zulhafizh. 2012. “Modul Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Tingkat SD/MI”. Pengabdian Masyarakat, Pemda Inhil, Tembilahan. 24. Bibliografi yang diperoleh dari internet, hendaknya dituliskan kapan data tersebut atau diakses (jika tidak dapat diunduh). Tuliskan nama penulis, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), alamat website, tanggal dan jam diakses Contoh:

Tahun tulisan ditulis

Tahun Anda mengaksesnya

Spiszer, John M. 1999. “Leadership and Combat Motivation: The Critical Task”. (http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.html diakses tanggal 12 September 2012 pukul 19.20.21 WIB).

Karim, Z. 1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”. (http://olam.ed.asu.edu/epaa/ diakses pada tanggal 12 Juni 2011 pukul 13.30.10 WIB). Kumaidi. 1998. “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya”. (http://www. malang.ac.id diakses 20 Januari 2000 pukul 10.39.10 WIB). (Bagian ini ditulis jika data tidak dapat diunduh. Data hanya bisa diakses jika terhubung ke internet. Jika data berupa buku dapat Anda unduh maka daftar pustakanya mengikuti penulisan daftar pustaka buku. Jika data berupa artikel dalam sebuah jurnal dapat Anda unduh maka daftar pustakanya mengikuti penulisan daftar pustaka artikel jurnal bagitu juga dengan yang lain.) 25. Bibliografi dari paper dalam seminar/lokakarya. Tuliskan penulis, tahun, judul artikel (beri tanda kutip), judul prosiding seminar (harus ditulis miring), kota seminar. Contoh: Mangundikoro, Apandi. 19 83. “Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitasi Lahan di Wilayah Daerah Aliran Sungai”. Lokakarya Pola Tanam dan Usaha Tani ke-IV, Bogor, 20–21 Juni. Suranggadjiwa, L.M. Harris. 1 9 7 8 . “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai”. Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5—6 Juni. Karim, Z. 1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, Pekanbaru, 1—2 September. Waseso, M.G. 2001. “Isi dan Format Jurnal Ilmiah”. Makalah disajikan dalam Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Universitas Lambungmangkurat, Banjarmasin , 9—11 Agustus. 26. Bibliografi dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Gramedia.

BAB I PENDAHULUAN Paragraf Pengantar

1.1 Latar Belakang Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Seluruh aspek kehidupan manusia terkena dampak kehadiran internet, salah satunya sektor bisnis merupakan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Kebutuhan manusia yang tinggi mengharuskan dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Keberadaan internet sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang diunggah melalui akses internet dapat membawa keuntungan besar bagi penjual karena produknya dapat dilihat siapa pun dan dimana pun dengan hanya mengakses akun penjualan tersebut. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. Kutipan Menurut Robert (2013:43) keberadaan e-commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini. Hal tersebut dijelaskan oleh Lestarini dan Handayani, (2011:29) yaitu: E-commerce dapat memudahkan setiap orang dalam berbisnis. Penerapan konsep e- Ini latar commerce pada kalangan bisnis dengan tujuan meminimalkan pengeluaran, meningkatkan belakang efisiensi, dan memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dan pihakpihak yang turut bekerja sama, seperti pemasok. Saat ini, e-commerce telah dianggap menjadi komponen yang semakin penting dalam organisasi bisnis secara umum untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi dan mendapatkan akses terhadap pasar Simpulan global yang luas. Penjelasan dari kutipan

latar Pendapat tersebut menyatakan kemudahan dengan menggunakan e-commerce. Hal belakang tersebut dikarenakan akses yang mudah mulai dari penjualan sampai transaksi tanpa saling Ini latar bertemu serta pembeli pun mendapatkan barang yang ia inginkan. Pedagang dapat meminimalkan belakang

pengeluarannya dengan tidak perlu membayar sewa toko. Pembeli pun terbantu dalam mencari barang yang ia inginkan hanya dengan mengakses akun tanpa perlu pergi jauh-jauh mengeluarkan energi dan ongkos. Perdagangan dari sudut pandang penjual dan pembeli akan terasa lebih efektif dan efisien. Hal tersebut pun menjadi penting dalam dunia usaha untuk menunjang pemasaran produk yang dijual serta menambah daya saing dalam kompetisi dunia usaha. Kemudahan, kefektifan, dan efisiensi dalam e-commerce membuat penulis tertarik untuk membahas hal tersebut dalam makalah ini. Kemudahan, kefektifan, efisiensi dalam e-commerce yang seperti apa sehingga hal tersebut banyak diminati orang zaman sekarang dalam jual beli On

Harapan

Line. Pembahasan ini nantinya diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan lengkap mengenai hal tersebut seiring perkembangan e-commerce yang semakin lama semakin maju.

Sesuaikan antara rumusan dan tujuan masalah

Pengantar minimal 3 kalimat

1.2 Rumusan Masalah Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar lebih memudahkan dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjawab permasalahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis berikan ada beberapa rumusanan sebagai pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan masalah dari makalah ini yaitu: 1) apakah definisi dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli? Rumusan 2) bagaimana dampak negatif dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli? berupa 3) bagaimana ruang lingkup dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli? pertanyaan Pengantar minimal 3 kalimat

1.3 Tujuan Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Hal tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan dibahas. Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini. Tujuan 1) Mendeskripsikan definisi dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli berupa 2) Menjelaskan dampak negatif dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli pernyataan 3) Menjelaskan ruang lingkup dari dampak negatif dari e-commerce berdasarkan dari berbagai ahli

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu: 1. bagaimana 2. apakah 3. bagaimana

Berikut rumusan masalah dari makalah ini.

atau

1. Bagaimana 2. Apakah 3. Bagaimana

BAB II PEMBAHASAN

Penjelasan dari penulis

2.1 Pengertian E-Commerce Elita (2012:11) menyatakan bahwa perdagangan elektronik yang biasa disebut e-Kutipan commerce adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Proses bisnis yang dilakukan mulai dari menjual sampai melakukan pembelian menggunakan jaringan komunikasi melalui komputer. Jaringan internet sebagai sarana penting dalam komunikasi perdagangan yang dilakukan oleh seseorang dalam e-commerce. Komunikasi Kutipan

Penjelasan dari penulis

Penjelasan dari penulis

dalam jaringan dilakukan untuk memenuhi penjualan produk maupun saling melakukan penawaran. Hal yang lebih lengkap disampaikan oleh Darmanto (2013:12) yang menyatakan ecommerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan-jaringan komputer lainya. Sistem menjadi penekanan yang penting dalam e-commerce. Perdagangan yang dilakukan seluruh aktivitas penawaran, promosi, sampai kepada pembelian dilakukan dengan sistem yang terhubung dengan jaringan. Hal tersebut dilakukan melalui komputer yang terhubung dengan jaringan secara internet. Hal yang beragam disampaikan oleh Whinton (2009:9) mendefinisikan e-commerce dariKutipan beberapa perspektif, antara lain sebagai berikut: 1) Perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman informasi, barang dan jasa, melalui jaringan telepon atau jalur komunikasi lainnya. 2) Perspektif layanan, e-commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan pengiriman barang. 3) Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis. 4) Perspektif online, e-commerce adalah menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli barang melalui internet dan jaringan jasa online lainnya. Seluruh definisi yang dijelaskan tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen pembeli, penjual, barang dan jasa, media yang digunakan dalam hal iniSimpulan adalah internet. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah sistem Definisi perdagangan yang terhubung ke dalam jaringan mulai dari pemasaran, komunikasi penawaran barang dan jasa, promosi produk, maupun transaksi uang melalui komputer, laptop, ataupun HP secara lebih efektif dan efisien. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Bentuk Pertama

Paragraf Pepengantar

2.2 Dampak Negatif E-Commerce Perkembangan e-commerce menjadikan setiap orang bisa berdagang dengan mudah. Kemudahan tersebut ternyata memiliki dampak negatif yang bisa merugikan orang atau pengguna e-commerce. Ada banyak dampak negatif e-commerce dalam proses bisnis yang dilakukan. pedagang, pemiliki aplikasi e-commerce dan pembeli semuanya dapat terkena dampak negatif. Hal tersebut pun juga disampaikan oleh Trianto (2013:23) yang memberikan dampak negatif dari e-commerce, yaitu: 1. Pencurian informasi yang berharga. Pencurian informasi dapat dilakukan dalam e-commerce melalui Hacker untuk mengubah atau pun mengambil data berharga dalam akun perdagangan tersebut. Hal ini dapat merugikan orang yang memiliki akun dalam e-commerce baik berupa uang, data promosi, bahkan perubahan harga yang tidak sesuai sehingga memberikan dampak neatif bagi penjual maupun pembeli. 2. Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan.

Pelayanan dalam e-commerce sangatlah tergantung pada jaringan internet yang memadai sehingga selalu dapat memantau penawaran, penjualan maupun pembelian produk. Layanan jaringan yang tidak memadai akan membuat gangguan dalam proses perdagangan. Karena mengalami kesulitan dalam proses tawar menawar, proses pengunggahan produk, proses transaksi uang, dan lain-lain. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi pendapat pedagang dalam e-commerce. 3. Pengunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak merupakan bentuk yang illegal atau meretas akun yang bukan milikinya. Hal tersebut dilakukan unutk merusak dagangan orang dalam sebuah aplikasi e-commerce. Pelaku hanya berniat merusak data ataupun merusak aplikasi e-commerce tersebut. Dampak tersebut ada, karena kemudahan jaringan untuk masuk dan menggunakan ecommerce. Kemudahan itu, tidak digunakan dengan baik sesuai dengan esensi penciptaan ecommerce yang bertujuan memajukan perdagangan dalam teknologi digital. Selain itu, hal yang sama pun di jelaskan oleh Ariana (2014:33) tentang dampak negatif dari e-commerce, hanya saja Ariana menambahkan dampak negatif e-commerce dalam penggunaannya yaitu: 1. Pencurian data dalam akun e-commerce 2. Gangguan layanan dalam proses e-commerce 3. Adanya pihak yang meretas akun 4. Barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipasarkan dalam aplikasi Perdagangan melalui e-commerce bisa saja barang yang diunggah tidak sesuai dengan yang telah dikirim. Hal tersebut terjadi karena terkadang pedagang tidak memperlihatkan secara detil produknya atau memang berniat untuk mengambil untung yang besar. Pembeli merasa dirugikan karena barang yang dipesan tidak sesui dengan apa yang telah ditawarkan dalam aplikasi e-commerce. Karena aplikasi e-commerce bisa melakukan proses jual beli tanpa bertemu membuat kesempatan pedagang tidak jujur dan tidak lengkap dalam memasarkan produknya sehingga pembeli terbuai dan tertipu dengan apa yang dipasarkan. Penambahan tersebut merupakan bagian dari produk sebagai dampak negatif e-commerce. Barang sebagai hal penting yang ditawarkan dalam e-commerce harus sesuai dengan apa yang telah diunggah. Oleh karena itu, barang yang tawarkan haruslah sesuai dengan barang yang dikirim sebagai pesanan dari pembeli melalui aplikasi e-commerce yang digunakan. Aregar (2013:73) juga menyatakan hal yang sama tentang dampak negatif e-commerce dengan tambahan sebagai berikut: 1. Peretasan akun dan pencurian data e-commerce. 2. Gangguan jaringan yang berakibat pada pelayanan e-commerce. 3. Ketidaksesuaian produk yang dikirim 4. Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer Pedagang yang menggunakan e-commerce bisa melakukan penipuan dengan tidak mengirim barang walaupun uang telah ditransfer. Hal tersebut karena proses jual beli tidak dilakukan secara langsung atau bertemu, hanya sebatas dalam jaringan saja. Oleh karena itu, pedagang bisa saja tidak mengirim barang pesanan walaupun uang sudah dikirim. 5. Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam sebuah jaringan. Karena setiap orang bisa terhubung ke dalam jaringan maka setiap orang pun bisa menjadi pedangang yang tujuannya ingin menipu melalui e-commerce. Kesempatan tersebut bisa disalahgunakan sebagian orang untuk menipu dengan menggunankan aplikasi e-

commerce. Hal tersebut menjadi dampak negatif dari pekembangan e-commerce yang setiap orang bisa menggunakannya. Dampak tersebut seiring dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi yang digunakan dalam e-commerce. Ada banyak dampak negatif yang ada dalam e-commerce pada pengoperasiannya. Hal tersebut dimulai dari akun e-commerce, pengguna e-commerce, sampai kepada produk yang ada pada e-commerce. Berdasarkan penjelasan dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 6 dampak negatif e-commerce dalam proses bisnis yaitu: 1. Peretasan akun e-commerce 2. Pencurian data e-commerce Simpulan 3. Gangguan jaringan yang berakibat pada pelayanan e-commerce 4. Ketidaksesuaian produk yang dikirim 5. Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer 6. Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam sebuah jaringan

Bentuk Kedua

2.2 Dampak Negatif E-Commerce Perkembangan e-commerce menjadikan setiap orang bisa berdagang dengan mudah. Kemudahan tersebut ternyata memiliki dampak negatif yang bisa merugikan orang atau pengguna e-commerce. Ada banyak dampak negatif e-commerce dalam proses bisnis yang dilakukan. pedagang, pemiliki aplikasi e-commerce dan pembeli semuanya dapat terkena dampak negatif. Hal tersebut pun juga disampaikan oleh tiga pendapat ahli sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Pendapat Ahli No

1 2

Pendapat Ahli Trianto (2013:23) Ariana (2014:33) Pencurian Pencurian data informasi yang dalam akun eberharga. commerce 1 Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan.

2

Gangguan layanan dalam proses ecommerce

Aregar (2013:73) Peretasan akun dan pencurian data ecommerce. Gangguan jaringan yang berakibat pada pelayanan ecommerce.

Perhatikan penomoran dan panah dalam menyimpulkan kesamaan dan perbedaan dari tiga pendapat ahli tersebut

3

4

Pengunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. 3

Adanya pihak yang meretas akun

Ketidaksesuaian produk yang dikirim 4

Barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipasarkan dalam aplikasi

5

Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer 5

Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam sebuah jaringan.

Kutipan Penjelasan

1. Pencurian informasi yang berharga. Pencurian informasi dapat dilakukan dalam e-commerce melalui Hacker untuk mengubah atau pun mengambil data berharga dalam akun perdagangan tersebut. Hal ini dapat merugikan orang yang memiliki akun dalam e-commerce baik berupa uang, data promosi, bahkan perubahan harga yang tidak sesuai sehingga memberikan dampak neatif bagi penjual maupun pembeli. 2. Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan. Penjelasan Pelayanan dalam e-commerce sangatlah tergantung pada jaringan internet yang memadai sehingga selalu dapat memantau penawaran, penjualan maupun pembelian produk. Kutipan Layanan jaringan yang tidak memadai akan membuat gangguan dalam proses perdagangan. Karena mengalami kesulitan dalam proses tawar menawar, proses pengunggahan produk, proses transaksi uang, dan lain-lain. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi pendapat pedagang dalam e-commerce. Kutipan 3. Pengunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak merupakan bentuk yang illegalPenjelasan atau meretas akun yang bukan milikinya. Hal tersebut dilakukan unutk merusak dagangan orang dalam sebuah aplikasi e-commerce. Pelaku hanya berniat merusak data ataupun merusak aplikasi e-commerce tersebut. Kutipan 4. Barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipasarkan dalam aplikasi Perdagangan melalui e-commerce bisa saja barang yang diunggah tidak sesuai dengan yang telah dikirim. Hal tersebut terjadi karena terkadang pedagang tidak memperlihatkan secara detil produknya atau memang berniat untuk mengambil untung yang besar. Pembeli merasa dirugikan karena barang yang dipesan tidak sesui dengan apa yang telah ditawarkan dalamPenjelasan aplikasi e-commerce. Karena aplikasi e-commerce bisa melakukan proses jual beli tanpa

bertemu membuat kesempatan pedagang tidak jujur dan tidak lengkap dalam memasarkan produknya sehingga pembeli terbuai dan tertipu dengan apa yang dipasarkan. 5. Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer Pedagang yang menggunakan e-commerce bisa melakukan penipuan dengan tidakPenjelasan mengirim barang walaupun uang telah ditransfer. Hal tersebut karena proses jual beli tidak Kutipan dilakukan secara langsung atau bertemu, hanya sebatas dalam jaringan saja. Oleh karena itu, pedagang bisa saja tidak mengirim barang pesanan walaupun uang sudah dikirim. 6. Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam Kutipan sebuah jaringan. Karena setiap orang bisa terhubung ke dalam jaringan maka setiap orang pun bisa menjadi pedangang yang tujuannya ingin menipu melalui e-commerce. Kesempatan tersebut bisaPenjelasan disalahgunakan sebagian orang untuk menipu dengan menggunankan aplikasi ecommerce. Hal tersebut menjadi dampak negatif dari pekembangan e-commerce yang setiap orang bisa menggunakannya. Dampak tersebut seiring dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi yang digunakan dalam e-commerce. Ada banyak dampak negatif yang ada dalam e-commerce pada pengoperasiannya. Hal tersebut dimulai dari akun e-commerce, pengguna e-commerce, sampai kepada produk yang ada pada e-commerce. Berdasarkan dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 6 dampak negatif e-commerce dalam proses bisnis yaitu: 1. Peretasan akun e-commerce 2. Pencurian data e-commerce Simpulan 3. Gangguan jaringan yang berakibat pada pelayanan e-commerce 4. Ketidaksesuaian produk yang dikirim 5. Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer 6. Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam sebuah jaringan

BAB III SIMPULAN DAN SARAN Paragraf Pengantar 3.1 Simpulan Penulis membahasa secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. hal tersebut berdasarkan dari pendapat ahli, buku, maupun penelitian sebagai dasar pemikiran dalam penjelasan maupun pembahasan. Penulis berharap penjelasan dari pendapat ahli bisa meyakinkan pembaca mengenai apa yang penulis jelaskan serta bisa dipahami dengan baik. Setelah melakukan pembahasan mengenai e-commercer, penulis menyimpulkan dari temuan dan pembahasan mulai dari definisi, manfaa, dampak dan tujuannya. Berikut simpulan dari makalah ini. 1. E-commerce adalah sistem perdagangan yang terhubung ke dalam jaringan mulai dari pemasaran, komunikasi penawaran barang dan jasa, promosi produk, maupun transaksi uang melalui komputer, laptop, ataupun HP secara lebih efektif dan efisien 2. Ada banyak dampak negatif yang ada dalam e-commerce pada pengoperasiannya. Hal Simpulan disesuaikan dari Setiap Rumusan Masalah

tersebut dimulai dari akun e-commerce, pengguna e-commerce, sampai kepada produk yang ada pada e-commerce. Berdasarkan penjelasan yang telah djelaskan dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 6 dampak negatif e-commerce dalam proses bisnis yaitu: a) b) c) d) e)

Peretasan akun e-commerce Pencurian data e-commerce Gangguan jaringan yang berakibat pada pelayanan e-commerce Ketidaksesuaian produk yang dikirim Barang tidak dikirim setelah uang ditransfer

f) Setiap orang punya kesempatan untuk melakukan penipuan setelah terhubung ke dalam sebuah jaringan 3. … 4. …

Paragraf Pengantar 3.2 Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini, ada beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukkan bagi pembaca maupun penulis selanjutnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi saran yang tepat untuk nantinya bisa dilakukan oleh pembaca. Penulis memiliki beberapa saran untuk penulis selanjutnya agar makalah ini bisa terus berlanjut sehingga memberikan banyak manfaat bagi dunia adminsitrasi bisnis. Berikut beberapa saran dari masalah yang bisa dilakukan untuk penulis selanjutnya. 1. Klasifikasi menenai e-commerce 2. Pengaruh e-commerce pada dunia ekonomi sekarang 3. E-commerce dalam Masyarakat Ekonimi Asean

Saran harus mengenai hal diluar dari rumusan masalah

More Documents from "Julian Risqi"

Puebi.docx
October 2019 8
Teori Belajar Sosial.docx
October 2019 15
Bibliografi.docx
October 2019 14
Tokoh Psikologi.docx
October 2019 19