Berpikir Kritis… Pernahkah Anda membayangkan bahwa berpikir kritis akan memberikan dampak bagi kehidupan maupun lingkungan Anda, serta permasalahan yang sedang Anda hadapi? Umumnya kebanyakan orang tidak mau berpikir panjang dan kritis terhadap situasi maupun permasalahan yang terjadi. Seringkali kita hanya menerima begitu saja informasi yang disampaikan orang lain tanpa memikirkan terlebih dahulu kebenarannya. Faktanya, kemampuan berpikir kritis itu merupakan bagian vital yang perlu dibangun dan dilatih dalam kehidupan sehari hari. Semakin kita melatihnya, semakin tajam dan pekalah kita… Sebenarnya, mengapa kita perlu untuk berpikir kritis? Kemampuan berpikir kritis membawa kita untuk bisa melihat sebuah masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Dimana kemampuan berpikir tersebut menuntun kita untuk bisa menganalisis sebuah fenomena yang terjadi dengan melihat kekuatan dan kelemahan dari keadaan yang ada. Kemampuan berpikir kritis menuntun kita untuk terus belajar dari setiap hal yang terjadi. Arthur L. Costa (1985) menggambarkan bahwa berpikir kritis adalah : "using basic thinking processes to analyze arguments and generate insight into particular meanings and interpretation; also known as directed thinking". R. Matindas (1996) menyatakan bahwa: "Berpikir kritis adalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan". Bayangkan jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Apa yang akan terjadi dengan pemerintahan kita? Apa yang terjadi dengan organisasi yang ada? Dan apa yang terjadi di dalam kehidupan kita? Berpikir kritis tidaklah sama dengan bersikap kritis. Jika Bersikap kritis, kita cenderung mengekspresikan secara langsung respon kita melalui sikap dan tindakan yang nyata, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan/memikirkan benar tidaknya respon tersebut terhadap informasi yang kita dapatkan. Sedangkan berpikir kritis merupakan pola pikir untuk melihat sebuah solusi dari permasalahan yang terjadi. Yang sangat mengherankan saya, kebanyakan masyarakat kita saat ini tidak bisa memilah-milah informasi dengan baik dan benar. Tidak bisa memilah antara “penyebab” dan yang “bukan penyebab”. Bukannya kita tidak bisa berpikir, melainkan kita tidak mau atau tidak kritis dalam berpikir. Berbeda dengan budaya yang ada di luar negeri, pola pikir orang disana mengajarkan untuk berpikir kritis.
Contohnya saja ketika kita mendengarkan sebuah khotbah ataupun mendapatkan sebuah rhema. Kita sebaiknya mulai belajar untuk menggali lebih dalam lagi informasi yang kita terima, bukan hanya menerima begitu saja dengan muka melongo. Dengan demikian kita di dorong untuk benar benar memahami Firman Tuhan yang kita dapatkan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut.
Keuntungan yang didapatkan sewaktu kita tajam dalam berpikir kritis, kita bisa menilai bobot kemampuan seseorang dari perkataan yang ia keluarkan, kita juga dengan tidak gampangnya menyerap setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu hal yang sedang disampaikan. Bayangkan! Jika kita semua terbentuk dengan kebiasaan ini, bisa dipastikan akan muncul kreatifitas yang baru dan kita bisa terus menerus mengalami pertumbuhan yang lebih baik di setiap aspek dari bidang yang sedang kita tekuni.
Brando Lubis