Berbohong - Hotd

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Berbohong - Hotd as PDF for free.

More details

  • Words: 7,360
  • Pages: 21
Hadith of the Day

[HOTD] beRbOhOng April 3rd, 2007 Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. (QS. Al Maa’idah, 5 : 62-63) Hadist riwayat Bukhori, Dari Abi bakroh ra. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda: “Ingatlah aku beritahukan kepadamu Dosa yang paling besar”. Kami menjawab: “Ya wahai Rasulullah” Beliau bersabda: “Musyrik kepada Allah, dan berani kepada kedua orang tua, dan Rasulullah SAW. itu duduk bersandar kemudian duduk (tegak) lalu bersabda lagi: Ingatlah, dan ucapan bohong. dan kesaksian bohong, Ingatlah dan ucapan bohong dan kesaksian bohong, tiada hentinya Rasul mengulanginya sampai kami berkata: Rasul tidak diam. Links: [adakah beRbOhOng yang dibOlehkan?] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/3117 [apRil’s fOOl day: haRi dimana bOleh menyakiti ORang lain] http://swaramuslim.net/more.php?id=1694_0_1_0_M [wasiat bOhOng daRi syaikh ahmad penjaga kubuR Rasulullah] http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1201&bagian=0 [sumpah dengan menyebut nama Allah] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/8558 [hadits-hadits dha’if dan maudhu’] http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=481 [banyaknya kebOhOngan dan tidak teguhnya ORang dalam menyampaikan beRita] http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1618&bagian=0 [hukum beRbOhOng] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/21222 [membela kehORmatan ORang lain] http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=406&Ite mid=23 -perbanyakamalmenujusurgaintisaRi:  Dusta yang diperbolehkan: (1) Orang yang berbicara dengan masud hendak mendamaikan, (2) orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan (3) suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)  April's Mop bukanlah budaya Islam. April's Mop merupakan tragedi pembantaian umat Islam Spanyol

http://orido.wordpress.com

1

Hadith of the Day  



 

Surat yang mengatakan bahwa Syaikh Ahmad Penjaga Kubur Rasulullah telah bertemu Rasulullah adalah wasiat bohong Mengucapkan sumpah dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wata`ala dibenarkan manakala memang isi sumpahnya kita yakini kebenarannya. Namun bila seseorang sudah terlanjur mengucapkan sumpah dengan nama Allah Subhanahu Wata`ala lalu tidak mampu menjalankan sumpahnya, yang bisa dilakukannya adalah mencabut sumpahnya itu dan membayar kaffarah / denda. Hadits-hadits yang dinisbatkan kepada Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Salam ada yang shahih, hasan, dha'if (lemah), dan maudhu' (palsu). Sebagian ulama kontemporer berpendapat, hadits dha'if itu boleh diambil dan diamalkan, tetapi harus memenuhi kriteria berikut: (1) Hadits itu menyangkut masalah fadha'ilul a'maal (keutamaan-keutamaan amalan) (2) Hendaknya berada di bawah pengertian hadits shahih. (3) Hadits itu tidak terlalu amat lemah (dha'if).(4) Hendaknya tidak mempercayai ketika mengamalkan, bahwa hadits itu berasal dari Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Wajib bersikap kritis dan selektif dalam menukil berita atau hadits-hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meneliti para perawinya untuk mengetahui mana yang dapat dipercaya dan mana yang tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak mau mendengarkan ghibah (gunjingan) dan tidak rela mendengarkan namimah (hasutan) dan buhtan (tuduhan palsu dan ucapan bohong).

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/3117 Konsultasi : Aqidah Adakah Berbohong Yang Dibolehkan? Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr. wb. Sebenarnya bagaimana kedukukan 'berbohong' dalam Islam? Saya sering sekali mendengar gurauan dan canda yang ternyata tidak benar. Ada yang bertampang arab tapi di sebut asli Manado. Saya yang memang tidak tahu tadinya percaya tapi kemudian jadi kecewa. Adalagi yang ketika ceramah memberi ilustrasi sangat menarik, ternyata ujung-ujungnya ketahuan cuma lawakan dan fiktif. Mohon penjelasan Wassalam RT Jawaban: Assalamu `alaikum Wr. Wb.

http://orido.wordpress.com

2

Hadith of the Day Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d Pada dasarnya Islam melarang seorang muslim untuk berbohong. Bahkan berbohong dalam Islam dipandang sebagai salah satu sifat kekufuran dan kemunafikan. Di dalam Al-Qur�an Alloh SWT berfirman: �Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah mereka yang tidak mengimani (mempercayai) tanda-tanda kekuasaan Alloh. Mereka adalah kaum pendusta�. (An-Nahl: 105) Rasulullah SAW pun menggolongkan mereka yang berdusta termasuk orang-orang yang memiliki karekteristik kemunafikan. Beliau bersabda: �Empat hal jika semuanya ada pada seseorang ia adalah munafik semurni-murninya munafik. Jika satu di antara yang empat itu ada pada dirinya maka padanya terdapat saru sifat kemunafikan hingga ia dapat membuangnya; Jika berbicara ia berduta, jika diberi amanah ia khianat, jika berjanji ia melanggar dan jika membantah ia berbohong. (HR. Bukhori Muslim) Dalil-dalil di atas menunjukan dengan tegas bagaimana kecaman Islam terhadap kebohongan dan orang-orang yang melakukannya. Namun demikian Rasulullah SAW memberikan pengecualian terhadap tiga kebohongan yang boleh (mubah)dilakukan oleh seorang muslim Dari Ummu Kultsum RA ia berkata:�Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran berdusta kecuali dalam tiga hal: [1] Orang yang berbicara dengan masud hendak mendamaikan, [2] orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan [3] suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)�. (HR. Muslim) Tidak mungkin dapat diterima jika orang yang hendak mendamaikan pihak-pihak yang berselisih menyampaikan apa yang oleh satu pihak kepada pihak lain. Itu pasti akan lebih mengobarkan api yang sedang menyala. Ia harus berusaha meredakan suasana, jika perlu ia boleh menambah-nambah dengan berbagai perkataan yang manis dan tidak menyebut cercaan atau umpatan pihak yang satu terhadap pihak yang lain. Dalam suasana perang pun tidak masuk akal jika orang memberi informasi kepada musuh, membuka rahasia pasukannya sendiri, atau memberitahu musuh tentang informasi-informasi yang mereka butuhkan. Rasulullah SAW bersabda: �Perang itu adalah tipu daya� Demikian pula, tidak bijaksana jika seorang istri berkata terus terang kepada suaminya tentang perasaan kasih sayangnya terhadap lelaki lain sebelum pernikahannya dengan suami sekarang padahal perasaan itu sendiri sudah hilang ditelan waktu.Atau pun suami mengkritik secara terbuka makanan yang dengan susah payah dimasakan oleh istrinya bahwa ini tidak enak lah, kurang anulah. akan menjadi lebih baik jika suami

http://orido.wordpress.com

3

Hadith of the Day mengatakan makanan ini sangat lezat (meskipun pada kenyataannya memang tidak) hanya saja mungkin perlu tambahan ini dan itu. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://swaramuslim.net/more.php?id=1694_0_1_0_M APRIL'S FOOL DAY : hari dimana boleh menyakiti orang lain Salam & Info Oleh : Erros Jafar 01 Apr 2005 - 8:00 am Cerita menyedihkan dibalik April Mob Hari ini tepat tanggal 1 April, biasanya banyak diantara kita akan begitu sibuk dan bersiap siap untuk merayakannya dengan membuat rencana besar untuk MENIPU orang lain / sahabat / saudara terdekat pacar dan bahkan orang tua sendiri. Budaya tersebut begitu eratnya melekat, seakan akan pada tanggal 1 April tersebut, kita boleh berbuat DOSA. Kepala kita penuh dengan rencana mencari mangsa-mangsa untuk dipermain-mainkan. Bahkan sewaktu sedang bekerja atau sedang makan pun kita akan mencari cara dan membuat rencana 'penganiayaan' ini. Yang penting kita ingin puas melihat muka mangsa-mangsa gurauan April Mop mereka merah padam karena dipermain-mainkan. Padahal baru saja mereka diberikan kado/ucapan Kasih Sayang pada hari St.Valentino 14 Feb Lalu. Ini adalah sebuah Kekonyolan disamping juga bertentangan dengan Aqidah dan tidak membawa manfaat sedikitpun. Sewaktu masa sekolah dahulu, pernah terbaca tentang suatu tragedi yang terjadi pada tanggal 1 April ini. Seorang suami yang suka jahil tentang agama, telah mengucapkan, 'Aku ceraikan kamu dengan talak 3' pada isterinya dengan niat untuk bercanda. Isterinya yang pada mulanya tercengan-cengang terus meraung, kemudian si suami dengan muka tanpa dosa kemudian mengucapkan 'April MOP!!'. Setelah itu, giliran si suami pula untuk meraung saat diberitahu bahwa talak yang dilafazkan tersebut telah jatuh!!!. Wahai umat Islam, berhati hatilah terhadap budaya ini..... hindari diri kita dari berbuat Dzolim apalagi April's Mop bukanlah budaya Islam. Tetapi tahukah anda berapa banyak diantara kita yang tidak mengetahui kenyataan pahit Sejarah yang menimpa umat Islam Spanyol di belakang perayaan April's Mop ??

http://orido.wordpress.com

4

Hadith of the Day Tragedi Pembantaian Umat Islam Spanyol QS Albaqaroh 2:120*** Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yg benar)". Dan sesungguh nya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengeta huan datang kepadamu, maka Allah tdk lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Sebagaimana sudah firman Allah SWT tersebut, sepanjang masa, tidak akan pernah hilang keinginan mereka musuh-musuh Islam untuk selalu menghancurkan Islam dan memadamkan cahaya Allah SWT. berbagai cara akan mereka lakukan, termasuk sejarah pembantaian muslim Spanyol pun 1 April berkembang menjadi perayaan April's Mop. Dahulu kala, Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam namun memperaktekkan kehidupan secara Islam. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, untuk bir dan juga segala hal yang diharamkan dalam Islam. Jika mereka membaca tentang hijab di Al-Qur'an, mereka memperaktekkan nya tidak seperti kebanyakan kita. Kaum Kafir mencoba membersihkan Islam dari kekuasaan Spanyol, mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Lalu mereka mengirim pengintai ke Spanyol untuk mempelajari Islam dan menemukan bahwa kekuatan yang dimiliki kaum Muslim adalah taqwa. Begitu kaum Kristen mengetahui kekuatan umat Islam, mereka mencari strategi untuk menghancurkannya. Mulailah dengan mengirim alkohol dan cigarette secara gratis kepada mereka. Taktik ini cukup berhasil dan melemahkan keyakinan umat Islam terutama kaum mudanya. Hasil dari usaha ini adalah jatuhnya Spanyol dari kekuasaan umat Islam dan mengakhiri penguasaan umat Islam seluruhnya terhadap Spanyol selama delapan ratus tahun. Daerah terakhir yang jatuh kepada kekuasaan kaum Kristen adalah Grenada (Ghornata) pada tanggal 1 April Dibalik perayaan April Mop (April Fool's Day) ini, sangat dipercayai bahwa April Mop mula mula dirayakan pada saat kejatuhan kerajaan Islam di Spanyol. Setelah sekian lama berkuasa di Granada, Spanyol, kerajaan Islam akhirnya runtuh diserang tentaratentara Kristen. Penduduk-penduduk Islam di Sepanyol (Moors) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen tidak puas dan berusaha untuk menghapuskan orang-orang Islam dari Spanyol. Penduduk-penduduk Muslimin ini, diberitahu bahwa mereka diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan barang-barang keperluan mereka dengan menggunakan kapal-kapal yang berlabuh di perlabuhan.

http://orido.wordpress.com

5

Hadith of the Day

Orang-orang Muslimin khawatir dan curiga atas tawaran tersebut, dikhawatirkan tawaran tersebut merupakan suatu penipuan, kemudian mereka pergi kepelabuhan untuk melihat apakah ada kapal yang dimaksud oleh tentara Kristen dan setelah dilihat keberadaan kapal kapal dipelabuhan, merekapun membuat persiapan untuk berlayar. Keesokan harinya (1 April), mereka mengambil semua barangan yang telah disiapkan lalu menuju ke perlabuhan. Pada saat itulah, pihak Kristen mengambil kesempatan menggeledah dan membakar rumah penduduk-penduduk Islam itu. Bahkan mereka juga tidak sempat untuk menaiki kapal karena semuanya telah musnah dibakar. Pihak Kristen kemudian menyerang kaum Muslimin dan membunuh kesemuanya, lelaki, perempuan, serta anak-anak kecil. Peristiwa berdarah yang meyedihkan ini kemudiannya dirayakan oleh tentara Kristen. Perayaan ini akhirnya dirayakan setiap tahun bukan saja di Spanyol tetapi juga di seluruh dunia sebagai April Fool's Day. Yang menyedihkan, orang-orang Islam yang jahil pun turut memperingati April Fool's Day tanpa menyadari mereka sebenarnya merayakan ulang tahun pembunuhan masal saudara se-Islam mereka sendiri. Wahai umat Islam, berhati hatilah terhadap budaya ini..... hindari diri kita dari berbuat Dzolim. Ingatkanlah saudara saudara kita sesama muslim. - Ingatlah bahwa tanggal 1 April adalah hari pembantaian umat Islam Spanyol - Dan yang penting dalam Al Quran & Hadist tidak ada perintah dimana boleh menipu orang lain sebagai bahan gurauan.

Terlepas dari apapun sejarahnya gurauan / Fool tersebut, mereka para musuh musuh Islam yang berlindung dibalik retorika Toleransi, Demokrasi, Liberalisasi, HAM, Persamaan Gender atau senjata Bush Laknatullah yang popular saat ini "War on Terrorism dan Iraqi Freedom" percayalah mereka justru sangat serius ingin memudarkan cahaya Islam.

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1201&bagian=0 Rabu, 1 Desember 2004 06:16:18 WIB Kategori : Al-Masaa'il

http://orido.wordpress.com

6

Hadith of the Day Wasiat Bohong Dari Syaikh Ahmad Penjaga Kubur Rasulullah Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ditujukan kepada siapa saja diantara orang-orang Islam yang mendapatkan surat ini, semoga Allah menjaga mereka dengan agama Islam, dan melindungi kita serta mereka dari kejahatan para pendusta yang bohong dan tengik. Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Amma ba'du : Kami telah membaca edaran yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi, Dengan judul : "Ini Adalah Wasiat Dari Madinah Munawwarah Dari Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi " Dalam wasiat ini dikatakan : pada suatu malam Jum'at aku pernah tidak tidur, membaca Al Qur'an, dan setelah membaca Asma'ul Husna aku bersiap siap untuk tidur, tiba tiba aku melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang telah membawa ayat ayat Al Qur'an dan hukum hukum yang mulia, kemudian beliau berkata : wahai Syaikh Akhmad, aku menjawab : ya, ya Rasulullah, wahai orang yang termulia diantara makhluk Allah, beliau berkata kepadaku : aku sangat malu atas perbuatan buruk manusia itu, sehingga aku tak bisa menghadap Tuhanku dan para malaikat, karena dari hari Jum'at ke Jum'at telah meninggal dunia sekitar seratus enam puluh ribu jiwa (160 000) dengan tidak memeluk agama Islam . Kemudian beliau menyebut contoh contoh dari perbuatan maksiat itu, dan berkata : "maka wasiat ini sebagai rahmat bagi mereka dari Allah Maha Perkasa", selanjutnya beliau menyebutkan sebagian tanda tanda hari kiamat dan berkata :" wahai Syaikh Ahmad, sebarkanlah wasiat ini kepada mereka, sebab wasiat ini dinukil dari Lauhul Mahfudz, barang siapa yang menulisnya dan mengirimnya dari suatu negara ke negara lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain, baginya disediakan istana dalam sorga, dan barang siapa yang tidak menulis dan tidak mengirimnya, maka haramlah baginya syafaatku di hari kiamat nanti, barang siapa yang menulisnya sedangkan ia fakir maka Allah akan membuat dia kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah pasti mengampuninya, dia dan kedua orang tuanya, berkat wasiat ini, sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya maka hitamlah mukanya di dunia dan ahirat". Kemudian beliau melanjutkan :" Demi Allah 3x wasiat ini adalah benar, jika aku berbohong, aku keluar dari dunia ini dengan tidak memeluk agama Islam, barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, ia akan selamat dari siksaan neraka, dan jika tidak percaya maka kafirlah ia". Inilah ringkasan dari wasiat bohong yang dikatakan dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam itu, kita telah berkali kali mendengar wasiat bohong ini, yang mana telah tersebar luas dikalangan umat manusia secara terus menerus, anehnya hal ini sangat

http://orido.wordpress.com

7

Hadith of the Day laku dikalangan umum. Dalam wasiat tersebut terdapat beberapa ungkapan yang saling kontradiktif, diantaranya pendusta itu mengatakan bahwa ia (Syaikh Ahmad) melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika hendak tidur, berarti ia melihatnya ketika berjaga (tidak dalam mimpi), ia juga telah mendakwakan (dalam wasiat itu) berbagai hal yang jelas jelas bohong dan bathil, dan kami akan terangkan nanti Insya Allah. Pada tahun tahun yang lalu kami telah menjelaskan kepada semua orang tentang kebohongan dan kebatilan wasiat itu secara terang-terangan, ketika kami membaca selebaran terahir ini, kami raguragu menulisnya, karena jelas kebatilannya dan keberanian pembohong itu, dan kami tidak menduga sebelumnya hal itu bisa laku di kalangan orang-orang berakal sehat, bahkan banyak dari kawan kami yang memberitahukan, bahwa wasiat bohong itu telah tersebar diantara mereka, dan ada yangmempercayainya. Atas dasar itu semua kami memandang perlu untuk menulisnya ; menjelaskan ketidakbenaran dan kebohongan wasiat itu terhadap Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, sehingga tak seorangpun dapat tertipu olehnya. Barang siapa diantara para ahli ilmu yang beriman dan orang orang yang berfikiran sehat mau mempelajarinya, niscaya ia akan tahu bahwa hal itu adalah kebohongan ditinjau dari beberapa segi, kami telah menanyakan kepada keluarga dekat Syaikh Ahmad yang wasiat bohong itu dinisbatkan kepadanya, tetapi mereka mengingkari kebohongan itu, bahkan hal itu merupakan pembohongan terhadap almarhum Syaikh Ahmad, sebab beliau belum pernah mengatakannya sama sekali, dan beliau telah lama meninggal dunia, seandainya Syaikh Ahmad tersebut maupun yang lebih hebat daripadanya mendakwakan bahwasanya ia melihat Nabi Muhammad ketika sedang tidur atau berjaga, kemudian mewasiatkan seperti ini, pasti kita tahu bahwa hal itu bohong belaka, atau yang mengatakan kepadanya setan bukan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, berdasarkan keterangan keterangan di bawah ini. Diantaranya : bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak akan dapat dilihat oleh seseorang ketika ia berjaga setelah beliau wafat, jika ada dari kalangan sufi yang mendakwakan bahwasanya ia melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika ia berjaga setelah ia wafat, atau beliau menghadiri peringatan maulid atau yang lainnya, maka betul-betul ia telah berbuat salah dan menyeleweng, karena sesungguhnya mayat itu akan bangkit dari kuburnya pada hari kiamat, bukan di dunia sekarang ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Kemudian sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian pasti akan mati, kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat" [Al Mu'minun, 15-16] Dengan demikian berarti Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan bahwasanya kebangkitan mayat itu pada hari kiamat bukan di dunia seperti sekarang ini, barang siapa yang menyalahi itu berarti ia jelas pembohong dan penyeleweng, ia tidak mengetahui kebenaran sebagaimana telah diketahui oleh ulama salaf, para sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan para pengikut mereka dengan sebaik-

http://orido.wordpress.com

8

Hadith of the Day baiknya. Kedua : bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak akan mengatakan sesuatu berlawanan dengan yang hak, baik di masa hidupnya maupun sesudah wafatnya, dan wasiat di atas tadi benarbenar telah menyalahi syariatnya secara terang terangan ditinjau dari beberapa segi seperti di bawah ini. Memang kadang kadang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dapat dilihat dalam mimpi, barang siapa yang melihat wajah beliau yang mulia, berarti ia betul-betul melihatnya, karena syetan tidak bisa meyerupai wajah beliau, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam hadits hadits shohih. Yang paling penting ialah bagaimana keimanan orang yang mimpi tersebut, kejujurannya, keadilannya,hafalannya, agamanya dan amanatnya ? Apakah ia melihat wajah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam atau yang lainnya ? Jika ada hadits disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam di masa hidupnya diriwayatkan tidak melalui jalur orang orang terpercaya, adil dan kuat hafalannya, maka hadits tersebut tidak bisa dijadikan landasan huhum (argumen), atau hadits tersebut melalui jalur di atas, tapi bertentangan dengan riwayat para perowi lain yang lebih terpercaya dan lebih kuat hafalannya, sedangkan tidak ada jalur sanad yang lain untuk dikorelasikan, maka yang pertama dimansukh (dihapus masa berlakunya) oleh yang kedua, dan tidak boleh diamalkan, dan hadits kedua sebagai nasikh, boleh diamalkan dengan syarat syarat tertentu jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan untuk dikorelasikan maka yang lebih lemah hafalannya dan lebih rendah tingkat keadilannya harus ditinggalkan, berarti kedudukan hadits tadi syadz (bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak bisa diamalkan. Sekarang bagaimana dengan penyampaian wasiat yang tidak diketahui bahwa ia telah menukil dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, tidak diketahui keadilan dan amanatnya ? Benar benar wasiat ini harus ditinggalkan dan tidak perlu diperhatikan, walaupun isinya tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan harus lebih ditinggalkan jika wasiat itu mencakup hal hal yang menunjukkan kebatilan dan kebohongan terhadap Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, bahkan mencakup pensyariatan agama yang tidak diizinkan oleh Allah, sedangkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda : "Artinya : Barang siapa yang mengatakan sesuatu hal (yang dinisbatkan kepada saya) yang saya sendiri tidak pernah mengatakannya maka bersiaplah ia menduduki tempatnya dari api neraka". Pendusta itu telah mengatakan wasiat itu dari Rasulullah, sedangkan beliau tidak pernah mengatakannya, berarti ia telah berdusta pada Rasulullah dan pada dirinya sendiri, bagaimana ia akan bebas dari azab Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sangat pedih itu, jika ia tidak cepat-cepat bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan memberitahukan kepada khayalak ramai bahwa ia telah mendakwakan dengan kebohongan wasiat itu atas diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, sebab orang yang telah menyebarkan kebatilan diantara manusia tidak akan diterima taubatnya kecuali dengan mengumumkannya, sehingga diketahui oleh mereka bahwa ia telah kembali kepada jalan yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

http://orido.wordpress.com

9

Hadith of the Day

"Artinya : Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat(pula)oleh semua (makhluk)yang dapat melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan), maka terhadap merekalah Aku (Allah) menerima taubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang" [Al Baqarah : 159-160] Dalam ayat di atas, Allah telah menjelaskan barang siapa yang menyembunyikan suatu kebenaran, maka taubatnya tidak akan diterima, kecuali jika ia mengadakan perbaikan dan menjelaskan kebenaran tersebut, Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi hamba-Nya, dan menyempunakan ni'mat-Nya kepada mereka dengan mengutus Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan wahyu yang diturunkan kepadanya adalah sempurna, beliau tidak akan dicabut nyawanya kecuali telah disempurnakan agamaNya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya : "Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nu'matKu, dan telah Kuridloi Islam sebagai agama bagimu" [Al Maidah : 3] Pendusta wasiat ini telah datang pada abad keempat belas untuk mengelabuhi manusia dan mensyariatkan kepada mereka agama baru, barang siapa yang mengikutinya, maka baginya disediakan sorga, dan barang siapa yang menolak syariat itu, maka baginya disediakan neraka. Dengan demikian ia hendak menjadikan wasiat ini lebih baik dari Al Qur'an, yang mana jika seseorang tidak menulisnya dan tidak mengirimkannya dari suatau negara ke negara lainnya diharamkan baginya syafaat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pada hari kiamat, ini merupakan pembohongan yang paling hina dan jelas sekali, betapa tidak punya malu pembohong itu, ia telah berani berbuat bohong, kerena barang siapa yang menulis Al Qur'an yang mulia dan mengirimkannya dari suatu negara ke negara yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, tidak akan mendapatkan keutamaan seperti itu jika ia tidak mengamalkan kandungannya, bagaimana ia bisa memperoleh keutamaan itu jika hanya menulis dan mengirimkan wasiat bohong itu dari suatu negara ke negara yang lain. Barang siapa yang tidak menulis Al Qur'an dan tidak mengirimkannya dari suatu negara ke negara yang lain, maka tidak diharamkannya baginya syafaat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, jika ia benar-benar mengimaninya dan mengikuti syariatnya, satu kebohongan dalam wasiat ini saja sudah menjadi bukti atas kebatilannya, kebohongannya yang jelas, kecerobohan, kebodohan, dan jauhnya dari ajaran Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Selain apa yang telah kami sebutkan tadi, masih banyak lagi hal-hal yang menunjukkan ketidakbenaran wasiat tersebut, walaupun pendusta itu bersumpah seribu kali atau lebih atas kebenarannya. Seandainya pembuat wasiat itu bersumpah, jika ia berdusta pasti ia akan tertimpa azab yang sangat pedih sebagai saksi atas kebenarannya, maka tetap ia tidak bisa dipercaya, dan wasiat itu tidak berubah menjadi benar, bahkan saya berani bersumpah demi Allah dan demi Allah, bahwa perbuatan itu merupakan kebohongan yang paling besar dan kebatilan yang paling hina, kita bersaksi kepada Allah dan kepada malaikat

http://orido.wordpress.com

10

Hadith of the Day yang telah datang kepada kita dan kepada kaum muslimin yang telah memperoleh tulisan ini, suatu kesaksian kita sampaikan kepada Allah, bahwasanya wasiat ini dusta dan bohong kalau dinisbatkan kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam, semoga Allah membuat hina orang orang yang menisbatkan wasiat itu kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, dan menyiksanya sesuai dengan perbuatannya. Diantara sekian banyak kebatilan dan kebohongan wasiat tersebut adalah : Pertama : Isi kandungan wasiat tersebut yang berbunyi :" karena dari Jum'at ke Jum'at telah meninggal dunia sekitar 160.000 orang dengan tidak memeluk agama Islam ", kerena hal itu merupakan ilmu ghaib, dan wahyu bagi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah berhenti setelah beliau wafat, sedangkan pada masa hidupnya beliau tidak tahu ilmu ghoib, mana mungkin hal itu bisa terjadi sepeninggal beliau ? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Artinya : Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghoib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat, aku mengetahui apa yang telah diwahyukan kepadaku, katakanlah, apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ? maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" [Al An'am : 50] “Artinya : Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghoib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan" [An Naml : 65] Dalam hadits shahih disebutkan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Artinya : Banyak orang orang yang dijauhkan dari telagaku pada hari kiamat nanti, maka aku berkata : ya Rabb, mereka adalah sahabat sahabatku, mereka sahabat sahabatku, maka dikatakan kepadaku : sesungguhnya engkau tidak tahu tentang apa yang mereka perbuat setelah engkau wafat ?, maka aku berkata sebagaimana hamba sholeh(Nabi Isa) berkata :" Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau telah mewafatkan aku, Engkaulah yang menjadi penguasa bagi mereka dan sesungguhnya Engkau MahaMengetahui atas segala sesuatu". Kedua : Ungkapan yang mengatakan : "Barang siapa yang menulisnya sedangkan ia orang fakir, maka Allah akan menjadikan kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akan mengampuninya serta kedua orang tuanya berkat wasiat ini, ... dan seterusnya", ini merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebohongan pedusta itu, betapa ia tidak punya malu terhadap Allah dan hamba hambaNya, karena ketiga hal di atas tidak bisa dicapai hanya dengan menulis Al Qur'an, apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya, tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan mengkaburkan manusia saja, serta menjadikan mereka selalu bergantung kepada wasiat itu, sehingga mereka mau menulisnya dan mengelu elukan keutamaan yang dijanjikan, dengan meninggalkan tuntunan yang telah disyari'atkan

http://orido.wordpress.com

11

Hadith of the Day Allah kepada hamba hambaNya, ia menjadikan wasiat itu sebagai sarana mencapai kekayaan, membayar hutang, dan ampunan Tuhan, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dan syetan. Ketiga : Isi kandungannya yang berbunyi :"Sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya, maka hitamlah mukanya di dunia dan akhirat". Ini juga merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebatilan wasiat tersebut serta pengecutnya pendustanya, mana ada orang yang berakal akan menerima perkataan itu, pembawa wasiat itu adalah seorang manusia yang hidup pada abad keempat belas hijriyah, dan tidak diketahui identitasnya, ia mendakwakan kebohongan atas diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan anggapan bahwa barang siapa yang menulisnya akan dijamin dengan tiga jaminan di atas. Maha Suci Engkau Ya Allah, ini merupakan kebohongan yang besar, bukti bukti dan realita yang secara empiris telah menunjukkan atas kebohongan pendusta itu, betapa besar dosanya di sisi Allah, sebab kelancangannya benar-benar ia tidak punya malu terhadap Allah dan semua manusia, karena telah banyak orang yang tidak menulis wasiat ini, namun mereka toh mukanya tidak hitam, di lain pihak telah banyak orang yang menulis wasiat ini, namun mereka masih juga tetap tidak bisa membayar hutangnya, dan tetap saja dalam kefakirannya. Maka marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari kecenderungan hati dan dari kotoran dosa, sifat-sifat dan balasan-balasan di atas tidak pernah di janjikan oleh syariat yang mulia bagi orang orang yang menulis kitab suci Al Qur'an, kitab yang paling mulia dan paling agung, bagaimana hal itu bisa dicapai oleh orang yang menulis wasiat bohong, wasiat yang mencakup berbagai kebatilah, dan dihiasi bermacam macam kekafiran. Maha Suci Allah, alangkah sabarnya Dia (Allah) terhadap hamba hamba yang berbuat dusta atas-Nya. Keempat : Isi wasiat ini berbunyi :"Barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, pasti akan selamat dari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah dia". Ini juga merupakan keberanian yang luar biasa untuk berbuat bohong, dengan kebatilannya pendusta itu mengajak semua manusia untuk mempercayai tipu dayanya, ia mengira bahwasanya mereka akan selamat dari api neraka jika memang mau mempercayainya, dan barang siapa yang tidak mempercayainya maka ia pantas dianggap kafir, demi Allah, pembohong itu tidak mengatakan sesuatu yang haq, bahkan sebaliknya, jika ada orang yang mempercayainya maka ia pasti dianggap kafir, bukan orang yang mendustakannya karena dakwaannya tidak berdasar dalil. Kita bersaksi kepada Allah, bahwasanya dakwaan itu adalah bohong belaka, pendusta itu hendak mensyariatkan kepada manusia apa apa yang tidak di izinkan Allah, dan sengaja memasukkan sesuatu hal baru dalam agama mereka apa apa yang tidak ada didalamnya, sedangkan Allah telah melengkapi dan mencukupkan agama umat ini, sejak empat belas abad yang silam, yaitu sebelum datangnya pendusta ini.

http://orido.wordpress.com

12

Hadith of the Day

Maka berwaspadalah, wahai para sidang pembaca dan kawan-kawan seagama, janganlah percaya terhadap dakwaan-dakwaan dusta seperti ini, jauhilah penyebarannya di kalangan anda sekalian, karena yang haq selalu disinari oleh cahaya yang tidak kabur, carilah kebenaran disertai dalilnya, bertanyalah kepada para Ulama jika kamu mendapatkan kesulitan, dan janganlah tertipu oleh sumpah sumpah bohong pendusta, karena iblis telah bersumpah kepada kedua orang tua kita yaitu Adam dan Hawa, bahwasanya ia sebagai penasehat bagi keduanya, padahal ia tak lain adalah gembong penghianat dan pendusta ulung, sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Al Qur'an : "Artinya : Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa), sesungguhnya saya adalah termasuk orang orang yang memberi nasehat kepadmu sekalian " [Al A'raf : 21] Maka dari itu, anda sekalian harus selalu waspada terhadap pendusta ini dan para pengikutnya, sebab banyak diantara mereka yang mempunyai sumpah bohong, mengingkari janji, dan menghiasi perkataan-perkataannya untuk membujuk dan menyesatkan. Semoga Allah tetap memelihara kami, anda sekalian dan kaum muslimin semua dari segala kejahatan syetan, fitnah orang-orang yang menyesatkan, penyelewengan orang orang yang menyimpang, dan tipu daya musuh musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka hendak membaurkan agama dan memadamkan cahaya Allah dengan mulutmulut mereka dan mengkaburkan agamaNya bagi umat manusia, tetapi Allah pasti menyempurnakan cahaya-Nya serta menolong agama-Nya, walaupun musuh musuh-Nya baik dari kelompok syetan dan pengikutnya maupun orang orang kafir dan atheis itu tidak rela. Adapun hal hal yang telah disebutkan pendusta ini tentang timbulnya kemungkarankemungkaran adalah realitas, dan Al Qur'an dan hadits pun telah memperingatkan kita sejauh mungkin, pada keduanya (Al Qur'an dan Hadits) terdapat hidayah dan kecukupan. Mari kita memohon kepada Allah, agar berkenan memperbaiki keadaan kaum muslimin dan memberi karunia kepada mereka untuk tetap mengikuti yang haq dan tetap konsisten dalam menjalankannya, serta mau bertaubat kepada-Nya dan meminta ampunan-Nya dari segala macam dosa, karena sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Pemurah dan berkuasa atas segala galanya. Adapun yang telah disebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, maka hal itu sudah dijelaskan oleh hadits-hadits shahih, selain juga Al Qur'an telah menyinggung sebagian saja, barang siapa yang ingin mengetahuinya ia dapat mendapatkannya pada bab-bab tertentu dalam buku buku hadits serta karangan karangan para ahli ilmu dan iman. Akhirnya, sudah cukup jelas bagi kita bahwa kebohongan pendusta itu tidak diragukan lagi, karena ia telah mengkaburkan dan mencampur adukan antara yang haq dan yang batil, cukup Allahlah sebagai penolong kita, Dia sebaik baik pelindung, tak ada kekuasaan dan kekuatan apapun kecuali di tangan Allah.

http://orido.wordpress.com

13

Hadith of the Day [Disalin dari buku Waspada Terhadap Bid'ah, Penulis Syaikh Abdullah Bin Abdul Aziz Bin Baz, Penerbit Departemen Agama Saudi Arabia]

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/8558 Konsultasi : Aqidah Sumpah Dengan Menyebut Nama Allah Pertanyaan: Assalamualaikum wr wb pak ustadz, Bagaimanakah hukum seseorang yang mengucap sumpah dengan menyebut nama Allah. Dosa apakah yang akan diterima jika sumpah tersebut palsu? Wasalamualaikum wr wb Sutihat Jawaban: Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba�d. Mengucapkan sumpah dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wata`ala dibenarkan manakala memang isi sumpahnya kita yakini kebenarannya. Apalagi untuk keperluan pengadilan, maka sumpah ini menjadi sangat penting. Namun bila seseorang sudah terlanjur mengucapkan sumpah dengan nama Allah Subhanahu Wata`ala lalu tidak mampu menjalankan sumpahnya, yang bisa dilakukannya adalah mencabut sumpahnya itu dan membayar kaffarah / denda. Bentuknya telah dijelaskan dalam ayat Al-Quran Al-Kariem berikut ini : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud , tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah . Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur.(QS.Al-Maidah : 89) Jenis-jenis Sumpah Syariat Islam membagi dua atau tiga jenis sumpah, yaitu ada yang mun'aqid dan

http://orido.wordpress.com

14

Hadith of the Day ada yang tidak mun'aqid. Ditambah satu lagi yaitu Ghamus menurut Abu Hanifah. 1. Sumpah Laghwi / Yang Tidak Mun'aqid Sumpah yang tidak mun'aqid adalah jenis sumpah yang tidak terkena kewajiban untuk melaksanakannya oleh sebab terucap tanpa sengaja oleh lisan dan tidak berangkat dari kesadaran yang penuh dari dalam hati. Sumpah jenis ini disebut dengan sumpah laghwi. Imam Asy-Syafi`i mengatakan bahwa sumpah yang tidak mun'aqid adalah sumpah yang diucapkan secara terburu-buru dan bagian dari kebiasaan dalam percakapan. Seperti orang terbiasa berkata,�Demi Allah�. Padahal dia sama sekali tidak bermaksud untuk bersumpah. Belau mengutip riwayat Aisyah ra yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,�Sumpah yang tidak mun'aqid itu adalah ucapan seseorang di rumahnya [ya demi Allah, Tidak demi Allah]. Sedangkan jumhur ulama mengatakan bahwa sumpah yang tidak mun'aqid adalah sumpah tentang sesuatu yang lampau atau tentang masa sekarang ini dengan menyangka bahwa sesuatu itu terjadi, namun pada kenyataannya tidak terjadi. Dalilnya adalah riwayat Ibnu Abbas dalam laghwil yamin,�Bersumpah bahwa sesuatu itu demikian padahal kenyataannya tidak demikian�. Hal sama diriwayatkan juga oleh Mujahid. 2. Sumpah Yang Mun'aqid Sebaliknya, sumpah yang mun'aqid adalah jenis sumpah yang disengaja dengan diucapkan dengan sepenuh kesadaran. Atau sebagaimana pendapat jumhur, yaitu sumpah untuk melakukan sesuatu di masa yang akan datang namun tidak dikerjakan. 3. Sumpah ghamus Selain itu ada jenis yang ketiga menurut Al-Hanafiyah, yaitu dusta atau sumpah yang diucapkan dengan berbohong dengan sengaja untuk suatu hal / kejadian yang terjadi di masa lalu atau masa sekarang. At-Thabari meriwayatkan dari Malik bahwa sumpah itu ada 3 macam : 1. Sumpah yang mewajibkan kaffarah. 2. Sumpah yang tidak mewajibkan kaffarah. 3. Sumpah yang tidak berdosa. Sumpah jenis pertama, seseorang bersumpah untuk tidak mengerjakan sesuatu namun dikerjakan juga. Maka wajiblah baginya untuk membayar kaffarah. Sumpah jenis kedua, seseorang bersumpah di atas dasar bohong, maka dia tidak perlu membayar kaffarah. Sumpah jenis ketiga, seseorang bersumpah atas sesuatu dengan menyangka bahwa hal itu memang terjadi. Ternyata kenyataannya tidak seperti dugaannya. Unutk itu

http://orido.wordpress.com

15

Hadith of the Day dia tidak wajib membayar kaffarah karena sumpah ini adalah sumpah laghwi. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=481 Hadits-Hadits Dha'if Dan Maudhu' Dikirim oleh Cyber Muslim || Sabtu, 24 Maret 2007 - Pukul: 09:28 WIB MediaMuslim.Info - Hadits-hadits yang dinisbatkan kepada Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Salam ada yang shahih, hasan, dha'if (lemah), dan maudhu' (palsu). Dalam kitab haditsnya, Imam Muslim menyebutkan di awal kitab sesuatu yang memperingatkan tentang hadits dha'if, memilih judul: "Bab larangan menyampaikan hadits dari setiap apa yang didengar." Berdasarkan sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam, yang artinya: "Cukuplah seseorang sebagai pendusta, jika ia menyampaikan hadits dari setiap apa yang ia dengar." (HR: Muslim) Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Muslim, menyebutkan: "Bab larangan meriwayatkan dari orang-orang dha'if (lemah)." Berdasarkan sabda Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Salam, yang artinya: "Kelak akan ada di akhir zaman segolongan manusia dari umatku yang menceritakan hadits kepadamu apa yang kamu tidak pernah mendengarnya, tidak juga nenek moyang kamu, maka waspadalah dan jauhilah mereka." (HR: Muslim) Imam lbnu Hibban dalam kitab Shahih-nya menyebutkan: "Pasal; Peringatan terhadap wajibnya masuk Neraka orang yang menisbatkan sesuatu kepada Al-Mushthafa (Muhammad), sedangkan dia tidak mengetahui kebenarannya." Selanjutnya beliau menyebutkan dasarnya, yaitu sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam, yang artinya: "Barangsiapa berbohong atasku (dengan mengatakan) sesuatu yang tidak aku katakan, maka hendaknya ia menempati tempat duduknya di Neraka." (HR: Ahmad, hadits hasan) Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Salam memperingatkan dari hadits-hadits maudhu' (palsu), dengan sabdanya, yang artinya: "Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaknya ia menempati tempat duduknya di Neraka." (Muttafaq 'alaih) Tetapi sungguh amat disayangkan, kita banyak mendengar dari para syaikh haditshadits maudhu' dan dha'if untuk menguatkan madzhab dan kepercayaan mereka. Di antaranya seperti hadits, yang artinya: "Perbedaan (pendapat) di kalangan umatku adalah rahmat." Al-Allamah lbnu Hazm berkata, "ltu bukan hadits, bahkan ia hadits batil dan dusta, sebab jika perbedaan pendapat (khilafiyah) adalah rahmat, niscaya kesepakatan (ittifaq) adalah sesuatu yang dibenci. Hal yang tak mungkin diucapkan oleh seorang muslim."

http://orido.wordpress.com

16

Hadith of the Day

Termasuk hadits makdzub (dusta) adalah: "Belajarlah (ilmu) sihir, tetapi jangan mengamalkannya." "Seandainya salah seorang di antara kamu mempercayai (meski) terhadap sebongkah batu, niscaya akan bermanfaat baginya." Dan masih panjang lagi deretan hadits-hadits maudhu' lainnya. Adapun hadits yang kini banyak beredar: "Jauhkanlah masjidku dari anak-anak kecil dan orang-orang gila." Menurut Ibnu Hajar adalah hadits dha'if, lemah. Ibnu Al-Jauzi berkata, hadits itu tidak shahih. Sedang Abdul Haq mengomentari sebagai hadits yang tidak ada sumber asalnya. Penolakan terhadap hadits tersebut lebih dikuatkan lagi oleh ada-nya hadits shahih dari Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, yang artinya: "Ajarilah anak-anakmu shalat, saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya, ketika mereka berusia sepuluh tahun." (HR: Ahmad, hadits shahih) Mengajar shalat tersebut dilakukan di dalam masjid, sebagaimana Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah mengajar para sahabatnya. Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengajar dari atas mimbar, sedang anak-anak ketika itu berada di masjid Rasul, bahkan hingga mereka yang belum mencapai baligh. Tidak cukup pada akhir setiap hadits kita mengatakan: "Hadits riwayat At-Tirmidzi" atau lainnya. Sebab kadang-kadang, beliau juga meriwayatkan hadits-hadits yang tidak shahih. Karena itu, kita harus menyebutkan derajat hadits: shahih, hasan atau dha'if. Adapun mengakhiri hadits dengan mengatakan, "Hadits riwayat Al-Bukhari atau Muslim" maka hal itu cukup. Karena hadits-hadits yang diriwayatkan oleh kedua imam tersebut senantiasa shahih. Hadits dha'if tidak dinisbatkan kepada Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, karena adanya cacat dalam sanad (jalan periwayatan) atau matan (isi hadits). Jika salah seorang dari kita pergi ke pasar, lalu melihat daging yang gemuk segar dan daging yang kurus lagi kering, tentu ia akan memilih yang gemuk segar dan meninggalkan daging yang kurus lagi kering. Islam memerintahkan agar dalam berkurban kita memilih binatang sembelihan yang gemuk dan meninggalkan yang kurus. Jika demikian, bagaimana mungkin diperbolehkan mengambil hadits dha'if dalam masalah agama, apalagi masih ada hadits yang shahih...? Para ulama hadits memberi ketentuan, bahwa hadist dha'if tidak boleh dikatakan dengan lafazh: Qoola Rasuulullaahi Shallallaahu 'alaihi wa sallam (Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda), karena lafazh itu adalah untuk hadits shahih. Tetapi hadits dha'if itu harus diucapkan dengan lafazh "ruwiya" (diriwayatkan), dengan shighat majhul (tidak diketahui dari siapa). Hal itu untuk membedakan antara hadits dha'if dengan hadits shahih. Sebagian ulama kontemporer berpendapat, hadits dha'if itu boleh diambil dan diamalkan, tetapi harus memenuhi kriteria berikut:

http://orido.wordpress.com

17

Hadith of the Day 1. Hadits itu menyangkut masalah fadha'ilul a'maal (keutamaan-keutamaan amalan) 2. Hendaknya berada di bawah pengertian hadits shahih. 3. Hadits itu tidak terlalu amat lemah (dha'if). 4. Hendaknya tidak mempercayai ketika mengamalkan, bahwa hadits itu berasal dari Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Tetapi, saat ini orang-orang tak lagi mematuhi batasan syarat-syarat tersebut, kecuali sebagian kecil dari mereka. (Sumber Rujukan: Al Firqotun Naajiyah, oleh Asy Syaikh Muhammad Jamil Zainu)

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1618&bagian=0 Kamis, 20 Oktober 2005 06:43:05 WIB Kategori : Hadits BANYAKNYA KEBOHONGAN DAN TIDAK TEGUHNYA ORANG DALAM MENYAMPAIKAN BERITA Oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MUKADIMAH Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya. Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak. ________________________________ Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersada : “Artinya : Pada generasi belakangan umatku akan muncul orang-orang yang mengatakan kepadamu apa-apa yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapak-bapak kamu sebelumnya. Karena itu jauhkanlah dirimu dari mereka” [Shahih Muslim, Al-Muqadimmah, Bab An-Nahyi’an Ar-Riwayah’an Adh-Dhua’afa I : 78] Dan dalam riwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi bersabda.

http://orido.wordpress.com

18

Hadith of the Day

“Artinya : Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah di dengar oleh bapak-bapak kamu sebelumnya, karena itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu” [Shahih Muslim Syarah Nawawi I : 78-79] Imam Muslim juga meriwayatkan dari Amir bin Abdah, katanya : Abdullah (Ibnu Mas’ud) berkata : “Artinya : Sesungguhnya syetan dapat menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki, lalu datang kepada suatu kaum lantas menceritakan berita bohong kepada mereka, kemudian mereka berpisah, lalu ada di antara mereka yang berkata kepada orang lain, saya mendengar seseorang yang saya kenal rupanya tetapi tidak saya ketahui namanya berkata begini begitu” [Shahih Muslim, Al-Muqadimmah I : 79] Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata. “Artinya : Sesungguhnya di laut ada syetan-syetan yang ditahan, yang diikat oleh Nabi Sulaiman, mereka akan keluar dan membacakan Al-Qur’an kepada manusia” [Shahih Muslim, Al-Muqadimmah, Bab An-Nahyi’an Ar-Riwayah’an AdhDhu’afa’ I : 79-80] Imam Nawawi berkata, “Maksudnya, mereka membacakan sesuatu yang bukan dari Al-Qur’an dan dikatakan Al-Qur’an dengan maksud untuk memperdayakan orang banyak, tetapi mereka tidak terperdaya” [Syarah Muslim I : 80] Alangkah banyaknya berita yang aneh-aneh pada masa sekarang ini, maka banyak pula orang yang tidak berhati-hati terhadap berita-berita bohong ini dan dalam memindahkan perkataan (berita-berita) tanpa menyeleksi kebenarannya. Yang demikian itu berarti menyesatkan dan memfitnah orang lain. Karena itulah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan agar jangan membenarkan mereka begitu saja. Dan para ulama hadits telah menjadikan hadits-hadits ini sebagai dasar wajibnya bersikap kritis dan selektif dalam menukil berita atau hadits-hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meneliti para perawinya untuk mengetahui mana yang dapat dipercaya dan mana yang tidak dapat dipercaya. Karena banyak terjadi kebohongan yang terjadi pada manusia sekarang ini maka mereka tidak lagi dapat membedakan mana berita yang benar dan mana yang tidak benar. [Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/21222 Konsultasi : Masalah Umum

http://orido.wordpress.com

19

Hadith of the Day

Hukum berbohong Pertanyaan: Apabila si A berbohong dengan maksud tidak mau menyakiti perasaan temannya/menjaga perasaannya, tapi ternyata si B kemudian tau bahwa apa yang ditanyakan dulu pada si A sebenarnya si A tau tapi ia tidak mau ngasih tau pada si B. Lantas si B merasa dibohongi. Apakah si B dapat dikategorikan sebagai pihak yang dizholomi? akhwat Jawaban: Assalamu alaikum wr.wb. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Pada dasarnya berbohong adalah perbuatan yang terlarang, kecuali dalam tiga hal: 1. Dalam rangka mendamaikan dua saudara yang sedang bermusuhan atau bersengketa. 2. Bohong yang dilakukan oleh suami atau isteri dalam rangka keharmonisan rumah tangga. 3. Bohong dalam kondisi perang. Karena itu, jika bohong yang dilakukan oleh si A adalah termasuk dari ketiga kategori di atas, maka tidak bisa dikatakan menzhalimi. Karena itu, jika kemudian si B mengetahui kondisi yang sebenarnya sebaiknya diberitahu tujuan dari tindakannya itu agar tidak salah paham dan tidak merasa dizhalimi. Wallahu a'lam bish-shawab. Wassalamu alaikum wr.wb.

http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=406&Ite mid=23 Membela Kehormatan Orang Lain Dikirim oleh Kontributor || Senin, 15 Januari 2007 - Pukul: 08:59 WIB Majlis yang paling mulia adalah majlis dzikir dan ilmu. Sekarang, bagaimana menurutmu bila seorang manusia terpilih dan pembimbing umat maju mengetengahkan pembicaraan dan pengarahan dan bimbingan-nya! Beliau selalu mengoreksi orang yang keliru, meluruskan kesalahan orang yang jahil, memperingatkan orang yang lalai, sama sekali tidak di dapatkan dalam majlis beliau kecuali kebaikan-kebaikan. Hal itu adalah salah satu bukti kesucian majlis dan ketulusan hati beliau. Beliau selalu menyimak dengan baik dan mendengarkan dengan saksama orang yang berbicara kepada-nya. Akan tetapi beliau tidak mau mendengarkan ghibah (gunjingan) dan tidak rela mendengarkan namimah (hasutan) dan buhtan (tuduhan palsu dan ucapan bohong). Beliau selalu membela kehormatan orang lain.

http://orido.wordpress.com

20

Hadith of the Day

Dari 'Itban bin Malik Radhiallahu'anhu ia berkata: "Pada sebuah kunjungan, beliau mengerjakan shalat rumah kami. Seusai shalat beliau bertanya: "Di mana gerangan Malik bin Ad-Dukhsyum?" Ada seseorang yang menyahut: "Dia adalah seorang munafik, dia tidak mencintai Alloh dan Rasul-Nya!" Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam segera menegur seraya berkata: "Jangan ucapkan demikian, bukankah kamu mengetahui dia telah mengucapkan kalimat syahadat Laa ilaaha illallaahu sematamata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh?" Sesungguhnya Alloh Subhanahu wata’ala telah mengharamkan atas neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaahu semata-mata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh! Sesungguhnya Alloh telah mengharamkan atas Neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaahu semata-mata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh ! (Muttafaq 'alaih) Beliau sangat memperingatkan dari persaksian palsu dan perampasan hak! Dari Abu Bakar radhillaahu anhu ia berkata bahwa Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, yang artinya: "Inginkah aku kabarkan kepadamu tentang dosa-dosa yang paling besar?" Kami menjawab: "Tentu saja wahai Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam!" Beliau berkata: "Mempersekutukan Alloh , mendurhakai kedua orang tua, lalu beliau bangkit dari sandarannya sambil berkata: "Ketahuilah, berikutnya adalah persaksian palsu!" beliau terus mengulangi ucapan itu sehingga kami berharap beliau menghentikannya." (Muttafaq 'alaih) Meskipun beliau mencintai 'Aisyah radhiallaahu anha, beliau tetap menyanggah ghibah yang diucapkan istri beliau tercinta itu. beliau jelaskan kepadanya betapa besar bahaya ghibah. 'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata: "Cukuplah bagimu tentang kekurangan Shafiyyah radhiyallahu 'anha bahwa dia begini dan begini." Perawi menjelaskan: Yaitu pendek tubuhnya. Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam langsung menegur, yang artinya: "Engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicampur dengan air lautan niscaya akan mengotorinya." (HR: Abu Daud) Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira bagi orang yang membela kehormatan saudaranya (seagama). Beliau bersabda, yang artinya: "Barangsiapa yang membela kehormatan saudara-nya dari perkataan ghibah, niscaya Allah Subhanahu wata’ala akan membebaskannya dari api Neraka." (HR: Ahmad) (Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu'alaihi Wasallam, AsySyaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

http://orido.wordpress.com

21

Related Documents

Berbohong - Hotd
October 2019 14
Sholawat - Hotd
October 2019 27
Hotd-banjir
October 2019 35
Hotd-tayamum
October 2019 20
Hotd-istisqa
October 2019 14
Amanah - Hotd
October 2019 23