Benda Asing Di Esofagus

  • Uploaded by: Lorensia Fitra Dwita
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Benda Asing Di Esofagus as PDF for free.

More details

  • Words: 1,196
  • Pages: 64
Diskusi Pra Kualifikasi Bronkoesofagologi

BENDA ASING DI ESOFAGUS

Dr. Indriani dr. Lorensia Fitra Dwita Konsulen : dr. Ade Asyari, Sp.THT-KL dr. Fachzi Fitri, Sp.THT-KL, MARS dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K)

PENDAHULUAN Benda asing di esofagus

benda tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan secara sengaja ataupun tidak sengaja. (Yunizaf,2007)

Prevalensi

Jenis

• Anak-anak puncaknya usia 6 bulan- 6 tahun • Dewasa dengan gangguan kejiwaan, kesehatan

• Anak-anak  mainan, logam • Dewasa  makanan, tulang, gigi palsu

• Di lokasi penyempitan fisiologis esofagus Lokasi

Tatalaksana

• Faktor-faktor penyerta (jenis, lokasi, lamanya) • Untuk menghilangkan obstruksi dan cegah komplikasi

ANATOMI ESOFAGUS

• Organ silindris berongga dengan sekitar 25 cm dan diameter sekitar 2 cm saat kosong dan 3 cm saat berisi makanan.

• Panjang pada bayi 8-10 cm dengan diameter 0,5 cm. Terdiri dari 2 sfingter : • Sfingter atas/ sfingter krikofaringeus • Sfingter bawah/ sfingter diafragmatika

Otot esofagus : • Otot longitudinal memendek • Otot sirkular berupa gelombang dari atas ke bawah

PERSYARAFAN

Ekstrinsik

Intrinsik

Simpatis

Plx. Aurbach

Parasimpatis (Vagus)

Plx. Meissner

PERDARAHAN Bagian

atas tengah bawah

a. tiroidea inferior,a. subklavia a.bronkialis,cabang aorta a. gastrika sinistra,a.frenika

Bagian

atas tengah bawah

v.tiroidea inf v.azygos v.esofageal

AREA PENYEMPITAN ESOFAGUS • Krikofaringeal • Aorta • Left bronchus • Diafragma

Penyempitan

Diameter

Vertebra

Krikofaring

Trans 23mm, Ant-post 17mm

C6 (paling sempit)

Aorta

Trans 24mm, Ant-post 19mm

T4

Bronkial kiri

Trans 23mm, Ant-post 19mm

T5

Diafragma

Trans 23mm, Ant-post 23mm

T10

FUNGSI ESOFAGUS

Primer

Sekunder

•Menelan

•Drainage

FISIOLOGI MENELAN 1. Fase oral (volunteer)

pendorongan bolus ke posterior kontraksi m. veli palatini 2. Fase orofaringeal (involunteer) pergerakan faring dan laring ke atas kontraksi m.stilofaring,m.salfingofaring, m.tirohioid,dan m.palatofaring

3. Fase esofageal  relaksasi m. krikofaringeus  Sfingter esofagus bagian atas terbuka gerakan peristaltik

kontraksi lebih kuat bolus terdorong

masuk sfingter esofagus bawah

tidak refluks

BENDA ASING ESOFAGUS

Anak

Dewasa

Anak-anak Anomali kongenital,retardasi

Belum tumbuhnya gigi molar

Dewasa Pemakaian gigi palsu yang sudah tidak tepati

Makan yang terburu-buru

Koordinasi menelan dan sfingter laring belum optimal Gangguan mental/psikosis Kebiasaan Dalam pengaruh alkohol

Penyakit yang mendasari kelainan anatomi

PATOFISIOLOGI

• >>> di esofagus servikal tepat di bawah konstriksi krikofaringeal benda asing perubahan patologis (lama)

inflamasi, perforasi komplikasi....

Perubahan dinding esofagus ringan dan lambat Mengikuti gerakan yang tidak menyebabkan trauma Jika tertahan  lama  erosi, ulserasi  jar.fibrosa Perforasi spontan (benda tajam)

DIAGNOSIS Gejala Klinis

• Riw ingesti • Identifikasi benda tertelan (nyeri servikal/nyeri substernal) • Nyeri menelan, sulit menelan • Hipersalivasi • Gejala pernafasan

Pem. Fisik (+ Tes minum)

• Kekakuan lokal pada leher • Perforasi ; mediastinitis,emfisema auskultasi : suara getaran,palpasi : adanya krepitasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Radiologi  Servikal posisi AP dan lateral, dan Thorax  radio-opaque : koin,kuku,baterai cakram  Radio-lusen : tulang, plastik, gelas,

CT SCAN • Indikasi kecurigaan adanya benda asing di esofagus yang tidak ditemukan pada foto polos • Dapat menunjukkan adanya gambaran inflamasi jaringan lunak dan abses

Bila dicurigai riwayat tertelan benda asing,  lakukan ESOFAGOSKOPI

Untuk pasien tertelan makanan bukan tulang, lakukan ESOFAGOSKOPI

PENATALAKSANAAN • Evaluasi jalan nafas (pertimbangkan ETT) • Waktu ▫ Esofagoskopi mempertimbangkan ukuran,bentuk,jenis, lokasi anatomssis, dan berapa lama ▫ bila pertama gagal  ulang 2x24jam ▫ Baterai arloji  24 jam pertama

Operatif  Esofagoskopi

Indikasi

• Diagnostik • Evaluasi disfagia,odinofagia • Evaluasi perjalanan penyakit • Evaluasi kelainan divertikel, stenosis, pasien post-op • Terapeutik • Mengeluarkan benda asing • Dilatasi striktur esofagus

Kontra indikasi

• Aneurisma aorta • Kiposis atau skoliosis vertebra • Berhubungan dengan pemberian anestesi spt : penderita yg tidak kooperatif, bayi prematur, usia lanjut, kel. jantung

Jenis Esofagoskop RIGID ESOFAGOSKOP

• Untuk terapi (pengambilan BA, ekstirpasi tumor jinak, skleroterapi, dilatasi) • Untuk menilai keadaan esofagus bag. Proksimal (Pharingoesofagial junction) • Kel. Esofagus pd bayi dan anak

FLEKSIBEL ESOFAGOSKOP

• Untuk diagnostik kelainan pd esofagus yg disertai adanya kel. di lambung

• Pengangkatan benda asing dengan esofagoskopi dan cunam yang sesuai dengan benda asing • Jika tidak bisa dengan esofagoskopi  pembedahan  esofagotomi • Secara umum penatalaksanaan berdasarkan kondisi pasien: stabil atau tidak stabil ▫ Tidak stabil : management airway, endoskopi urgensi ▫ Stabil : endoskopi (gold standar), observasi (jika benda kecil),obat yang merelaksasi sfingter

Persiapan Esofagoskopi • Instrumen ▫ ▫ ▫ ▫

Esofagoskop rigid ukuran sesuai umur Alat ekstraksi sesuai ukuran dan jenis benda asing Suction tip Teleskop dan kamera bila tersedia

• Anestesi • Ruangan

Persiapan bagi endoskopis  Mempersiapkan runner/assistant, memilih instrumen dan tipe anestesi yg sesuai  Mengadakan kontak dgn ahli anestesi ttg keadaan umum penderita  Memperhatikan indikasi esofagoskopi dgn umur dan keadaan umum penderita  Memeriksa keadaan mulut, hidung, tenggorok serta fungsi sendi mandibula

Persiapan bagi Penderita  Puasa 6 jam sebelumnya  Pemeriksaan laboratorium

 Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler, fgs respirasi dan ginjal  Pengukuran suhu tubuh (khusus pd kasus BA)  Pemeriksaan foto ronsen thorak, tulang belakang dan esofagus

Persiapan Alat

 Esofagoskop  Standar (Chevalier Jackson) punya lumen dan saluran untuk cahaya

Ukuran Esofagoskop • Umur • • • • • •

Prematur Bayi Baru Lahir 3 – 6 bulan 1 – 2 tahun 4 – 12 tahun Dewasa

Ukuran 3,5 mm x 25 cm 4,0 mm x 35 cm 4,0 mm x 35 cm 5,0 mm x 35 cm 6,0 mm x 35 cm 9,0 mm x 30 cm 9,0 mm x 45 cm 9,0 mm x 53 cm

Evaluasi endoskopi

• Saliva/sisa makanan diangkat dgn suction • Visualisasi benda asing

Ekstraksi

• • • • • •

Evaluasi

Fiksasi endoskop Menyentuh benda asing dengan ujung distal Memegang bagian benda asing dengan kuat Menarik benda asing Mempertahankan stabilitas Mempertahankan esofagoskop sejajar esofagus dan faring, menarik bersama

• Evaluasi tanda laserasi • Cedera akibat manuver

KOMPLIKASI • Laserasi mukosa,perdarahan,perforasi lokal dengan abses leher/retrofaringeal atau mediastinitis • Perforasi: selulitis lokal,fistula trakeoesofagus

• Pneumotoraks/piotoraks • Striktur esofagus

• Nekrosis esofagus

PENANGANAN POST-OP • Antibiotik Intra vena broad-spectrum sesegara mungkin • Bila ekstraksi sulit dan timbul laserasi : Konservatif, NGT dalam 3 jam pertama hingga 10 hari dengan kontrol vital sign ketat.

• Penanganan bedah Indikasi : - Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan secara endoskopik - Adanya tanda perforasi esofagus.

• Lesi servikal  servikotomi kiri sepanjang anterior M.Sternokleidomastoideus • Lesi atas toraks dan yang mengakibatkan efusi pleura kanan  torakotomi posterolateral kanan dengan pipa drainase pleura besar

• Inflamasi yang menghambat penutupan perforasi  consider esofagektomi parsial, drain T0tube, rekonstruksi sekunder

REFERENCE 1.

Mariana,Y. Benda Asing di Esofagus. Dalam:Soepardi EA,Iskandar NH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher,edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ; 2007. hal 299-302. 2.Harry A Asroel. Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus. Dalam : Majalah Kedokteran Nusantara, volume 40. 2007. hal 157-59. 3.David WM. Esophageal Foreign Bodies in Emergency Medicine Medication. Diakses dari http://emedicine.com pada tanggal 04 Juli 2011. 4.John,JH. Esofagus. Dalam : Richard EB,Robert K,Ann MA. Nelson Ilmu Kesehatan Anak,edisi 15. Jakarta: EGC;2000. hal 1302-03. 5. Leighton,GS. Penyakit Jalan Napas Bagian Bawah, Esofagus dan Mediastinum: Pertimbangan Endoskopik.Dalam: George LA,Boies RB. Buku Ajar Penyakit THT,edisi 6. Jakarta : EGC; 1997. hal 455-64. 6.Sri Herawati J. Benda Asing Esofagus pada Anak di RSU Dr. Soetomo Surabaya. Dalam : Jurnal Kedokteran YARSI,edisi 13. 2005. hal 306-312. 7. Lorraine MW,Glenda NL. Gangguan Esofagus. Dalam : Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi volume 1,edisi 6. Jakarta: EGC;2005. hal 404-07

Related Documents


More Documents from "edi istyawan"