MENGUKUR BERAT BADAN (BB), TINGGI BADAN (TB), LINGKAR LENGAN ATAS (LLA),LINGKAR (LP), INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
Mengukur Berat Badan (BB) Pengertian Berat Bedan (BB)
Berat badan merupakan salah satu parameter yang penting untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang.
Menimbang berat badan adalah pengukuran yang dilakukan dengan menimbang berat badan seseorang menggunakan alat timbangan badan.
Berat badan merupakan salah satu parimeter yang memberikan gambaran massa tubuh. Berat badan ideal adalah untuk tinggi badan tertentu secara statistik dianggap paling tepat dan menjamin umur panjang (BKKBN, 2002).
Tujuan Mengukur Berat Badan (BB) a. Mengetahui berat badan b. Membantu menentukan program pengobatan c. Menentukan status nutrisi klien/pasien d. Menentukan status cairan klien/pasien
Indikasi Menimbang Berat Badan (BB) Indikasi menimbangan berat badan dilakukan: a. Setiap pasien baru b. Pasien khusus DM (Diabetes mellitus) c. Pasien pennyakit jantung d. Pasien penyakit ginjal e. Ibu hamil ,anak-anak, dan bayi
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara mengatur penunjuk angka tepat diangka ”nol”
Meminta pasien melepas sepatu / sandal dan meletakkan barang bawaan yang berat Meminta pasien naik keatas timbangan, dengan posisi berhadapan dengan pemeriksan
Memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan tegak lurus dengan angka Mengiformasikan hasil pengukuran pada pasien.
Mencatat pada kartu status atau buku. Menanyakan kepada pasien apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran berat badannya.
Macam-macam alat menimbang berat badan 1. Timbangan injak
2. Timbangan dengan pengukur tinggi badan
Mengukur Tinggi Badan (TB) Pengertian Tinggi badan merupakan salah satu parameter yang dapat melihat keadaan status gizi sekaran dan keadaan yang telah lalu. Pertumbuhan tinggi/panjang badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi pada waktu singkat (Anggraeni, 2012).
Mengukur tinggi badan adalah pengukuran yang dilakukan dengan mengukur tinggi badan seseorang.
Tujuan pengukuran tinggi badan Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan benar
Standar Operasional Prosedur (SOP) • Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan • Menganjurkan pasien agar melepas alas kaki • Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran, dan menghadap petugas • Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien • Melihat skala yang ada pada pengukur TB • Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki kembali • Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis.
Gambar alat ukur tinggi badan a. Alat ukur TB remaja dan dewasa
b. Alat ukur TB anak-anak
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) pengertian LLA (Lingkar Lengan Atas) merupakan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
Pengukuran LLA (Lingkar Lengan Atas) dilakukan pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam ukuran cm (centi meter) (Zeman dan Ney, 1988).
SOP pengukuran LLA Memberitahukan kepada pasien terhadap apa yang akan dilakukan
Mempersilahkan pasien untuk menggulung lengan kir atau lengan baju kanan bagi pasien yang kidal Menentukan posisi pangkal bahu dan ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan dilipat kearah perut
Tentukan titik tengah lengan antara pangkal bahu dan ujung siku Kemudian lingkarkan pita LLA antara pangkal bahu dan ujung siku, melingkarkan pita LLA pada lengan, pitanya jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
Membaca hasil pengukursan pada skala pita LLA yang ditunjukkan oleh garis merah Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis.
Gambar alat ukur LLA
Mengukur Lingkar Perut (LP) Pengertian Pengukuran lingkar perut adalah pengukuran yang dilakukan untuk menggambarkan ketebalan lemak diperut.
Tujuan Tujuan pengukuran lingkar pinggang adalah untuk memngetahui resiko obesitas abnormal/sentral yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler
SOP pengukuran lingkar perut • Petugas menyiapkan alat • Petugas mempersilahkan pasien berdiri tegak • Pengukuran dilakukan pada saat akhir mengeluarkan nafas • Petugas menarik alat pengukur lingkar perut dan melingkarkan ke perut pasien dimulai dari bagian kiri secara sejajar mendatar kekanan melingkari pinggang melewati perut dan sampai bagian kiri • Petugas melihat skala yang ada pada alat ukur • Petugas mencatat hasil pengukuran di rekan medis
Gambar alat pengukur lingkar perut
Mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) Pengertian IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kalli ditemukan oleh seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukuran komposisi tubuh yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna unutkk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada obesitas anak (Daniels et al, 1997).
IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai resiko komplikasi medis, (Pudjiadi et al, 2010).
Dampak Kekurangan dan kelebihan IMT 1. Kekurangan indeks massa tubuh adalah Pada olahragwan Tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet binaragawan) yang cendrung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemak tubuh mereka dalam kadar yang rendah Pada anak-anak Tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada laki-laki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai presentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia.
Pada kelompok bangsa
Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi 23,0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa seperti Cina, India, dan Melayu (CORE, 2007)
2. Kelebihan IMT Biaya yang diperlukan tidak mahal Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan seseorang Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah ditanyakan pada tabel IMT
3. Tujuan pengukuran indeks massa tubuh Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengukuran status gizi seseorang
4. SOP pengukuran IMT a. Petugas melakukan penimbangan berat badan b. Petugas melakukan pengukuran tinggi badan c. Petugas menghitung IMT dengan rumus yang ada d. Petugas mengklasifikasi hasil IMT yang didapat Kurus • Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0 • Kekurangan berat badan tingkat ringan
• Normal >18,5-25,0 Gemuk • Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0 • Kelebihan berat bedan tingkat berat >27,0
e. Petugas membacakan hasil perhitungan IMT dan memberitahukan klasifikasinya