1. BATIK JAWA Sejarah Motif Batik Jawa dan Penjelasannya -- Batik untuk pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada masa tersebut memakai batik pada kegiatan konferensi PBB. Batik merupakan sebuah proses kreasi pewarnaan terhadap selembar kain yang diberi gambar, memiliki makna filosofi yang luhur, menjadikan suatu karya seni penuh makna bagi masyarakat jawa sejak dahulu hingga menjadi warisan budaya Indonesia dalam bidang seni. Para perempuan Jawa masa lalu menjadikan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan
eksklusif
perempuan
sampai
ditemukannya
"Batik
Cap"
yang
memungkinkan masuknya para laki-laki ke dalam bidang batik ini. Ada beberapa pengecualian fenomena bahwasanya batik adalah perempuan, yaitu batik pesisir yang terkesan memiliki garis yang cenderung maskulin seperti yang bisa kita lihat pada motif batik Mega Mendung, di mana pada beberapa daerah pesisir, pekerjaan membatik merupakan suatu hal yang lazim bagi kaum pria.
2. BATIK BALI Sejarah Batik Bali Industri batik Bali dimulai sekitar tahun 1970 yang dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna yang berasal dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar, Bali. Pada awalnya, Ketut Krisna masih menggunakan teknik batik cap dengan bantuan alat tenun yang manual atau biasa disebut dengan Alat Tenun Bukan Mesin. Masyarakat Bali sendiri sebenarnya menggunakan kain batik dalam berbagai aktivitas yang erat kaitannya dengan upacara adat ataupun ritual keagamaan yaitu kain batik yang diikatkan pada bagian pinggang juga dijadikan sebagai ikat kepala atau dalam bahasa bali diistilahkan dengan udeng.
3. BATIK JAMBI Sejarah Batik Jambi Sejarah batik Jambi tidak diketahui secara jelas awal mula kegiatan membatik ini dilakukan oleh masyarakat setempat hingga menjadi budaya sampai sekarang. Jika kita runut melalui fakta sejarah kerajaan pada masa kuno yaitu dimulai dari era Kesultanan Melayu di Jambi, yang juga tidak diketahui secara jelas waktu dan tahunnya dimana pada masa kesultanan tersebut batik Jambi sudah dikenal dan dikenakan oleh para kalangan atas dengan motif utamanya yaitu flora dan fauna. Hingga pada akhirnya ketika masa pemerintahan Soeharto sekitar tahun 1980an, batik Jambi mulai dikembangkan dengan pemerintah Jambi sebagai motor penggerak utama dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat guna menggeliatkan kembali budaya batik khas Jambi.
4. BATIK RIAU Sejarah motif batik Riau dan penjelasannya -- Batik Riau mulai dikenal dan menjadi budaya mulai dari jaman Kerajaan Melayu kuno, yaitu Kerajaan Daik Lingga pada tahun 1824-1911 Masehi di Kepulauan Riau. Batik di jaman Lingga ini tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, melainkan pewarna perak dan kuning dicap pada bahan kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Kain yang digunakan untuk membatik adalah kain halus seperti sutra. Seiring perkembangan peradaban, penggunaan bahan logam perunggu mulai ditinggalkan dan beralih ke kayu lunak yang selanjutnya biasa kita sebut kerajinan kain telepuk. Arti kata telepuk itu sendiri berarti motif bunga prada pada kain. Kerajinan telepu berakar pada budaya India masa lalu.
5. BATIK ACEH Sejarah Motif Batik Aceh Motif Batik Aceh terlihat unik dan khas karena menggunakan unsur alam dan budaya Aceh dalam paduan warnanya. Warna yang digunakan pada Batik Aceh lebih dominan pada warna-warna yang cerah seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan lain sebagainya. Keberanian memainkan warna itulah yang memberikan kesan unik dan glamor. Jarang sekali penggunaan motif binatang pada Batik Aceh, hal tersebut dikarenakan larangan syariat Islam untuk menggambarkan makhluk bernyawa dalam pembuatan kain batik. Pengaruh Islam yang kuat pun tercermin pada bentuk sulur, melingkar, dan garis pada tiap motif.