Baru_peranan Partisipasi Masyarakat-1.docx

  • Uploaded by: Nafiul Umam
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Baru_peranan Partisipasi Masyarakat-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,709
  • Pages: 12
PERANAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KESEHATAN MENGATASI KESULITAN MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat Dosen Pengampu Oleh Ibu Pudji Suryani SKp., MKM

Oleh : Nafi’ul Umam

(P17421171001)

Putri Vija Tri Melati

(P17421173009)

Aurelia Noviyanti Tresa Lalo (P17421173014) Mochamad Rizal Choirudin

(P17421174019)

Aisyah Rohmi Nuril Syafitri

(P17421174020)

Putri Ayu Galuh Wulandari

(P17421174030)

PROGRAM STUDI D-IV PROMOSI KESEHATAN JURUSAN KESEHATAN TERAPAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG Februari 2019

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah komunikasi kesehatan. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Pudji Suryani SKp., MKM Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Peranan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Kesehatan Mengatasi Kesulitan Makan Pada Anak Usia Pra-Sekolah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 26 Februari 2019

Penyusun

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii Daftar Isi.................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1 1.1

Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3

Tujuan............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3 2.1

Penggerakan Masyarakat ................................................................................ 3

2.2

Metode Partisipasi Mayarakat dengan Edukasi .............................................. 3

2.3

Strategi Partisipasi Mayarakat ........................................................................ 4 2.3.1 Progam yang diberikan oleh Puskesmas ke Lembaga non kesehatan (ibu-ibu PKK)............................................................................................ 4 2.3.2 Metode dalam Strategi Partisipasi Masyarakat........................................... 5

BAB III PENUTUP ...................................................................................................9 3.1

Kesimpulan..................................................................................................... 9

3.2

Saran ............................................................................................................... 9

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia pra sekolah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Oleh karena itu anak membutuhkan nutrisi lebih banyak, nutrisi termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada usia pra sekolah yang sedang mengalami pertumbuhan pesat terutama pertumbuhan pada otak. Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan dan perkembangan otak. Kebutuhan nutrisi sangat bervariasi tergantung dari aktivitasnya. Anak lakilaki lebih aktif daripada anak perempuan walaupun seusia, sehingga kebutuhan nutrisinya lebih banyak pada anak laki-laki (IDIAI,2002). Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita masih menjadi masalah gizi utama yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius. Data WHO (2010) menggambarkan 35% anak meninggal akibat kekurangan gizi. Prevalensi balita dengan berat badan kurang di negara berkembang mengalami penurunan sekitar 11% pada periode 1990—2010. Namun target tersebut belum memenuhi target MDG’s untuk menurunkan prevalensi berat badan kurang setengah dari prevalensi pada tahun 1990, yaitu 14,5%. Berdasarkan pengambilan data pada tanggal 4—6 Oktober 2018, di TK RA. Al-Ihsan Sumber Porong, Lawang, diperoleh data melalui hasil penimbangan, dari 42 wali murid, mengatakan memiliki anak usia pra sekolah di TK RA. Al-Ihsan Sumber Porong, Lawang, dan 23 orang (55%) diantaranya mengatakan bahwa berat badan anaknya tidak bertambah atau tidak naik. Ternyata dari 23 orang ibu tersebut mengatakan bahwa anaknya mengalami masalah sulit makan. Oleh karena itu, kami tertarik untuk membahas permasalahan ini.

1

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan partisipasi masyarakat dalam metode dan strategi masyarakat dalam program kesehatan?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui peranan partisipasi masyarakat dalam metode dan strategi masyarakat dalam program kesehatan

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penggerakan Masyarakat Menggerakkan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan kesulitan makan pada anak usia pra-sekolah tentunya membutuhkan partisipasi

ataupun

mobilisasi.

Dua

hal

tersebut

tentunya

saling

berkesinambungan tergantung mana yang lebih cocok untuk dilakukan. Dibutuhkan pula peran serta dari masyarakat ataupun dinas terkait guna memberikan informasi kepada masyarakat dan juga memberikan dukungan untuk penanganan masalah kesehatan ini. Peran serta dinas terkait khususnya dar Dinas Kesehatan yang menangani permasalahan gizi sangatlah dibutuhkan karena digunakan untuk menambah edukasi dari masyarakat sekitar. Bantuan dari Dinkes diharapkan tidak menimbulkan ketergantungan (Dependency) karena diharapkan pihak terkait hanya membantu dalam menambahkan edukasi kepada masyarakat dan menimbulkan kemandirian dari masyarakat sendiri. Masyarakat diharapkan untuk ikut serta dalam memecahkan permasalahan kesulitan makan pada anak usia pra-sekolah. Dengan cara: a. memikirkan; b. merencanakan; c. melaksanakan; dan e. mengevaluasi program kesehatan yang cocok untuk permasalahan kesulitan makan pada anak usia pra-sekolah. Dinas terkait hanya ikut serta untuk memotivasi dan memberikan bimbingan kepada masayarakat.

2.2 Metode Partisipasi Mayarakat dengan Edukasi Dalam menghadapi kesulitan makan pada anak usia pra-sekolah tentunya metode partisipasi yang dikembangkan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang untuk anak, terutama untuk anak usia pra-sekolah. Partisipasi haruslah didasari oleh kesadaran terlebih dahulu. Dalam hal tersebut tentunya sulit dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Namun, jika hal tersebut sudah tumbuh pada diri

3

masyarakat tentunya akan menimbulkan rasa tanggung jawab pada setiap individu. Partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan harus tumbuh dan berkembang tanpa adanya paksaan, karena hal itu akan bersifat permanen. Perlunya suatu organisasi juga untuk merangsang partisipasi dari masayarakat mengenai pentingnya menjaga gizi seimbnag untuk anak terutama anak usia pra-sekolah.

2.3 Strategi Partisipasi Mayarakat Dalam menumbuhkan partisipasi pada masyarakat tentunya bukanlah hal yang mudah, kegiatan ini membutuhkan kesadaran dari dalam diri tanpa adanya paksaan dan tentunya membutuhkan waktu yang lumayan lama. Namun hal tersebut dapat dikembangkan dengan strategi : 2.3.1 Progam yang diberikan oleh Puskesmas ke Lembaga non kesehatan (ibu-ibu PKK) Kegiatan non kesehatan yang dapat mendukung upaya menumbuhkan pastisipasi masayrakat adalah PKK. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan cara pengadaan penyuluhan pada saat adanya kegiatan PKK. Berikut keterangan kegiatan: Wadah kegiatan

: PKK

Perencanaan

: kegiatan PKK biasanya dilaksanakan satu bulan sekali, dalam kegiatan PKK tersebut akan ada iuran yang dapat dimanfaatkan juga untuk berjalannya program

Perencanaan pelaksanaan : a. Dalam kegiatan ini Puskesmas dapat bekerjasama dengan organisasi PKK untuk menyisipkan edukasi mengenai pentingnya gizi pada anak terutama pada anak usia pra-sekolah b. Tenaga kesehatan membentuk teamwork dari ibu-ibu PKK dan diberi edukasi lebih mendalam mengenai pentingnya gizi pada anak terutama pada anak usia pra-sekolah kepada orang tua dari anak

4

c. Dalam pelaksanaannya, pihak puskesmas tidak memegang penuh berjalannya program. Hanya memonitor dan membimbing pada proyek/program. 2.3.2 Metode dalam Strategi Partisipasi Masyarakat Dalam pelaksanaannya, pelaksanaan program membutuhkan strategi untuk menarik partisipasi dari masyarakat, berikut merupakan strategi untuk menarik partisipasi dari masyarakat : a. Pendekatan masyarakat Untuk menarik perhatian dari masyarakat, diperlukan sebuah pendekatan. Pendekatan ini dilakukan kepada pimpinan dari masyarakat setempat (kepala desa/yang berkuasa) baik dengan bersifat formal dan non formal.

b. Pengorganisasian masyarakat Setelah melakukan pendekatan dengan pimpinan dari masyarakat setempat (kepala desa/yang berkuasa), dilakukan koordinasi oleh pimpinan

masyarakat

setempat

dengan

masyarakatnya

dan

dibentuklah tim kerja (teamwork) untuk membantu berjalannya program kesehatan.

c. Survey diri Tim kerja (teamwork) yang telah dibentuk diberi tugas untuk melakukan survey dari permasalahan kesehatan yaitu masih terdapatnya anak yang menagalami sulit makan yang dapat mengakibatkan tidak tercukupinya gizi pada anak. Tim kerja mendata jumlah anak yang mengalami gizi kurang ataupun anak yang mengalami sulit makan, diambil sampel di sebuah TK di wilayah desa sumber porong yaitu TK RA. Al-Ihsaan.

5

Berdasarkan data yang didapatkan dari individu pada tanggal 23 Oktober 2018, diperoleh hasil berikut: 1) Frekuensi Masalah Kesulitan Makan pada Anak

40 20

0 Sulit makan (23/55%)

tidak sulit makan (19/45%)

Diagram 1 frekuensi masalah kesulitan makan pada anak

Dari diagram di atas diketahui bahwa berdasarkan anak mengalami sulit makan dari 42 anak, yang mengalami sulit makan berjumlah 23 anak atau (55%), sedangkan yang tidak mengalami sulit makan berjumlah 19 anak (45%) 2) Menurut Peran Ibu Mengingatkan Anaknya untuk Makan

50

0 Mengingatkan (100%)

Tidak Mengingatkan (0%)

Diagram 2 Distribusi frekuensi ibu berdasarkan peran ibu mengingatkan anaknya untuk makan di TK RA. AL-Ihsaan Sumber Porong Lawang

Dari diagram di atas diketahui bahwa berdasarkan peran ibu dalam hal mengingatkan anaknya untuk makan dari 42 responden, seluruhnya selalu mengingatkan anaknya untuk makan (100%).

6

3) Pengetahuan ibu dalam mengatasi sulit makan pada anak usia pra sekolah di TK RA. Al-Ihsaan Sumber Porong Lawang 30 25 20 15 10 5 0 Pernah (40%)

Belum Pernah (60%)

Diagram 3 Presentase pengetahuan ibu dalam mengatasi sulit makan pada anak usia pra sekolah di TK RA. Al Ihsaan Sumber Porong Lawang Tahun 2018

Dari diagram di atas diketahui bahwa dari 42 ibu, terdapat 12 responden (40%) pernah mendapatkan penyuluhan atau pengetahuan tentang mengatasi kesulitan makan pada anak dan

30

responden

(60%)

belum

pernah

mendapatkan

penyuluhan atau pengetahuan tentang mengatasi kesulitan makan pada anak. d. Perencanaan program Setelah dilakukan survey oleh tim kerja (teamwork) maka selanjutnya adalah penentuan prioritas masalah dari data yang diperoleh oleh tim kerja (teamwork), selanjutnya dilakukan perencanaan program yang cocok untuk prioritas masalah yang dilakukan langsung oleh masyarakat dari hasil survey tim kerja (teamwork) tadi. Dari data yang dipaparkan dapat dilihat bahwa masih terdapat anak usia pra sekolah yang masih mengalami kesulitan makan. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dari ibu atau orang tua anak usia pra sekolah yang belum semuanya baik dikarenakan ada yang belum mendapat penyuluhan atau informasi mengenai kesulitan makan pada anak usia pra sekolah. 7

e. Training Setelah terpecahnya masalah dan mendapatkan program apa yang cocok untuk dilaksanakan sesuai dengan budaya masyarakat, selanjutnya adalah dilakukan training yang dipimpin langsung oleh pimpinan puskesmas/tim kesehatan dan membuat tim training yang disebut dengan tim tehnis. Tim ini mencatat dari pelaporan setiap hasil survey yang dilakukan oleh tim kerja (teamwork) dan melakukan rujukan sesuai dengan hasil yang diperoleh.

f. Rencana evaluasi Setelah dilakukan training, dilakukan evaluasi dari keberhasilan program. Hal ini diterapkan dengan kriteria keberhasilan suatu program secara sederhana dan mudah dilakukan. Indikator keberhasilan pada kasus anak kesulitan makan ini antara lain: 

Dilakukan dengan cara melihat perilaku anak secara langsung dan mengajak orangtua untuk bekerja sama mengubah perilaku.



Orangtua mengetahui pengetahuan mengenai permasalahan kesulitan makan pada anak yang mempengaruhi gizi anak yang dapat diukur melalui kuisioner



Anak usia pra sekolah tidak lagi mengalami kesulitan makan yang dapat diukur dengan cara dilakukan pembagian kuisioner



Kebijakan/program yang ada dapat berjalan baik di lingkungan yang terpapar permasalahan

8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam hal ini untuk memperoleh simpati masyarakat di daerah Sumber Porong Lawang terkait masalah anak usia pra-sekolah yang sulit makan adalah dengan metode dan strategi edukasi penyuluhan kepada masyarakat.

3.2 Saran Seharusnya Pemerintah memberi edukasi pengetahuan kepada masyarakat tentang anak usia pra-sekolah sehingga masalah ini dapat diminimalisir.

9

Related Documents


More Documents from "Hilman Rachmat Ginanjar"

Praktek Riset Filsafat.docx
November 2019 8
Desa Sukorejo.docx
May 2020 19
Pembiayaan.docx
June 2020 0
Cover.pdf
December 2019 1