BANJIR SULAWESI SELATAN Tahun 2019
Banjir besar dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan sejak hujan berintensitas deras melanda wilayah tersebut pada Selasa (22/1/2019) hingga hari ini, Kamis (24/1/2019). Penyebab Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menjelaskan, bencana yang melanda wilayahnya ini diakibatkan adanya pendangkalan sungai dan perusakan hutan. Menurut Gubernur SulSel penyebab banjir akibat pedangkalan dan Sungai Bili-Bili yang sudah serius untukdi tangani. Dan DAS Jeneberang sudah masuk kategori DAS super kritis akibat terjadinya eksploitasi sumber daya hutan di hulu seperti perladangan berpindah dan sebagainya.
Berdasarkan informasi terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah terdampak bencana alam banjir ini meliputi 78 desa dari 52 kecamatan di 10 kawasan kabuaten/kota di Sulawesi Selatan. Wilayah itu adalah Makassar, Gowa, Barru, Wajo, Sidrap, Bantaeng, Pangkep, Janeponto, dam Sopeng. Ketinggian air 1,5 meter – 2 meter dan mengakibatkan terputusnya akses jalan, termasuk jalur Trans-Sulawesi.
sumber : Kompas.com dengan judul "Banjir dan Longsor di Sulsel: Penyebab, Wilayah Terdampak, dan Korban",
DAS JANEBERANG
Sungai Jeneberang adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sungai Jeneberang memiliki panjang antara 75-80 Km mengalir dari timur ke barat dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang menuju ke Selat Makassar. Daerah Aliran Sungai Jeneberang melintasi 8 kabupaten dan 1 kota yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan. Hulu Sungai Jeneberang memiliki tingkat sedimentasi tinggi pascalongsornya kaldera Gunung Bawakaraeng di Tahun 2004. Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang merupakan salah satu DAS yang terdapat di Sulawesi Selatan yang sudah termasuk DAS prioritas. Kondisi lahan di DAS Jeneberang sudah mengalami kerusakan karena adanya alih fungsi lahan dari areal kawasan hutan menjadi kawasan budidaya pertanian dan sistem pertanian yang dilakukan oleh petani tidak menerapkan teknik konservasi untuk lahan dengan kemiringan cukup tinggi. Hal ini memicu terjadinya erosi sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas lahan.
Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang yang meliputi wilayah Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, dan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, semakin memprihatinkan.