Model Optimasi Tata Guna Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pengendalian Banjir (Studi Kasus: Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur) Oleh: Zulfakar
Promotor: Prof.DR.Ir.Sugiono Soetomo, DEA Co-Promotor : DR.rer.nat.Ir Imam Buchori Co-Promotor : DR.Ir Suripin
Abstrak Bencana yang sering terjadi dan paling banyak merugikan di wilayah Indonesia adalah banjir. Kerugian akibat banjir mencapai dua pertiga dari semua bencana alam yang terjadi. Masalah banjir pada umumnya terjadi akibat adanya interaksi berbagai faktor penyebab, baik yang bersifat alamiah maupun faktor yang diakibatkan kegiatan manusia. Adapun tindakan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah perubahan tata guna lahan (land-use). Kondisi penggunaan lahan seringkali masih kurang memperhatikan konservasi tanah dan air, terutama kesesuaiannya terhadap kemampuan dan peruntukan lahan sehingga kemampuan infiltrasi tanah menjadi berkurang (nilai C > 0,5). Model Optimasi Tata Guna Lahan sangat diperlukan untuk memaksimalkan komposisi penggunaan lahan yang sesuai untuk mengendalikan banjir. Dengan model tersebut dapat diketahui kawasan rawan banjir, nilai konversi lahan serta luas lahan yang tidak sesuai. Ketidaksesuain lahan tersebut akan semakin meningkatkan resiko terjadinya banjir sehingga dengan model itu pula dapat melakukan tindakan pencegahan sekaligus penanganan terhadap bencana banjir yang terjadi. Penggunaan GIS sebagai alat analisis akan semakin mempermudah dalam mengaplikasikan model yang telah dibuat. Model Optimasi Tata Guna Lahan berbasis SIG menganalisis beberapa data spasial dengan input data skoring dan pembobotan yang kemudian dioverlay secara sistematis sehingga menghasilkan peta tingkat kerawanan banjir dan proporsi optimal masing-masing jenis penggunaan lahan sehingga dapat mengendalikan banjir. Model diaplikasikan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikarenakan wilayah Kalimantan merupakan kawasan banjir terluas di Indonesia, sedangkan Kota Samarinda pernah mengalami banjir besar pada tahun 2008 sehingga dianggap dapat mewakili wilayah lain sebagai studi kasus. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui proporsi yang optimal untuk jenis-jenis penggunaan lahan di Kota Samarinda sehingga banjir dapat terkendali.
Keywords: banjir, tata guna lahan, optimasi, model, GIS