Bakti Juli 08

  • Uploaded by: Al Fathan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bakti Juli 08 as PDF for free.

More details

  • Words: 18,738
  • Pages: 35
BAKTI 205/JULI 2008

1

2

BAKTI 205/JULI 2008

Salam dari Redaksi MAJALAH BAKTI diterbitkan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta IZIN TERBIT SK Menpen RI No. 1964/SK/DITJEN PPG/ STT/1993, 31 Desember 1993

PEMBINA : Drs. H. Afandi, M.Pd.I (Kakanwil Depag. Prop. DIY) PENGARAH : H. Maskul Haji, M.Pd.I (Kepala Bagian TU) STAF AHLI : Para Kabid, Pembimas, KaKandepag Kota/Kabupaten se-Prop. DIY KETUA PENYUNTING : Sidik Pramono WAKIL KETUA PENYUNTING : Imam Khoiri PENYUNTING : Muslih Usa, Didik Komaidi, Suwandi, M. Ja’far Arifin, H. Rojiki, H. Fathoni, H. Mukhlas, Gugun El-Guyanie SEKRETARIS PENYUNTING : Hj. Retnosiwi Dwikaningrum, M. Fauzan REPORTER : Farida Kusuma Astuti (Kanwil Suhadi Jamil (Kota), Ponijo (Bantul) Nur Faidah Maharini (Kulon Progo), H. Aminuddin Rosjid (Gunung Kidul), Sigit Purnomo (Sleman) KEUANGAN : Fahrurrozi,Ummu Namiyah FOTOGRAFER : M. Sya’dan DISTRIBUSI : Ida Amriyah, Sujiantoro, Jumadi TATA LETAK/GRAFIS : Slamet Widiarto ALAMAT PENYUNTING & TATA USAHA : Asrama Haji Yogyakarta Jl. Lingkar Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman 55286 Telp. (0274) 513492, email : majalahbhakti @ yahoo.com

Assalamu’alaikum wr wb. Salam damai dan sejahtera untuk semuanya. Dengan tetap menyampaikan segala puji hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan anugerah dan hikmah bagi kehidupan kita semua. Majalah BAKTI kembali hadir di tengah-tengah suasana bahagia para pembaca semuanya, untuk edisi ke-205. Semuanya berkat pertolongan Allah dan juga motivasi semangat moral dari semua pihak. Harapannya, hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Hari besok juga akan lebih baik daripada hari ini. Itulah hari keberuntungan bagi makhluk Tuhan. Tentu para pembaca yang setia, berharap banyak kepada tim pengelola majalah BAKTI agar senantiasa hadir dengan penuh akomodatif dan apresiatif. Dan kami semua dari tim pengelola selalu ber-jihad dan ber-ijtihad untuk selalu merangkul semua elemen pembaca. Semoga berkenan menjadi medium silaturahmi dan ruang tegur sapa yang manfa’ah dan mashlahah. Pada edisi kali ini, tim redaksi mengangkat tema kebebasan. Tentunya tema ini bukan tema baru, namun berkali-kali kebebasan selalu menemukan tafsir lain, bahkan jalan buntu yang memicu kekerasan sesama umat beriman, dan sesama umat manusia. Masih ingatkah dengan ”The Satanic Versus” atau Ayat-Ayat Setan-nya Salman Rushdie, kartun Nabi Muhammad saw yang dimuat di Jylland Postens? Atau yang terakhir beberapa bulan yang lalu, heboh film “Fitna” karya politisi Belanda Geert Wilders? Atas nama kebebasan, kemuliaan agama ternodai. Atas nama kebebasan pula kesucian iman tergadaikan. Bahkan kebebasan yang ditafsirkan dengan naif, akan menghancurkan perdamaian. Lantas apa sih kebebasan, hurriyah, freedom? Selamat menyimak kebebasan. Semoga ilmu kebebasan menjadi cahaya, bukan menjadi kegelapan. Sebagai kaum beriman, sebagai bangsa Indonesia, kita semua harus memiliki bekal kearifan untuk memaknai kebebasan. Wacana kebebasan semoga menjadi pintu kesadaran, bukan jurang kehancuran. Selamat membaca, dan bebaskan hidup kita dari segala sesuatu, kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Wassalamu’alaikum wr. Wb.

DAFTAR I S I : Iftitah ...................................................... 4 Kontak Pembaca ................................... 5 LaporanUtama ...................................... 6 Sakinah ................................................. 10

Cover Depan : MAJALAH BAKTI menerima segala naskah yang layak muat. Naskah yang dikirim harus asli (bukan foto kopi) dengan panjang 3 halaman folio 1 spasi. Naskah yang dimuat mendapat imbalan sepantasnya.

Foto Geert Wilders, sutradara film Fitna

Konsultasi Keluarga .......................... 12 Renungan .............................................. 13 Pendidikan ............................................. 14 Aktualita .............................................. 16 Tamu Kita ............................................ 17 Dapur Kita ........................................... 19 Berita-Berita ........................................ 21 Laporan Khusus................................... 24 Kedinasan ............................................. 26 Suplemen Anak & Remaja .................. 28 Puisi ....................................................... 31 Kisah ..................................................... 32 Telaah Buku ........................................ 33 TTS ....................................................... 34 BAKTI 205/JULI 2008

3

Istimewa

Media Komunikasi dan Edukasi

Negara yang Terhimpit Di Tengah Kebebasan

R

eformasi, yang ditandai dengan runtuhnya rezim Soeharto, telah berlangsung selama sepuluh tahun. Berputarnya roda reformasi yang didorong oleh semangat keterbukaan, kebebasan dalam berpendapat dan berserikat, transparansi, penghargaan terhadap HAM dan tuntutan terwujudnya pemerintahan yang bersih, terbukti telah banyak membawa perubahan. Tatanan dalam bidang hukum, politik, sosial kemasyarakatan, birokrasi pemerintahan dan berbagai segi kehidupan lainnya mengalami perubahan. Dari sudut tertentu, perubahan-perubahan itu positif, sekalipun belum tentu demikian dari sudut yang lain. Namun yang jelas era reformasi bukan tidak menyisakan persoalan. Persoalan itu ada yang muncul sebagai side-effect dari reformasi sendiri, dan ada juga yang lahir akibat perkembangan global yang terjadi. Dalam kehidupan politik, sistem multipartai yang dilahirkan era reformasi ibarat kuda yang berlari begitu kencang dan tidak bisa kita kendalikan. Muncul banyak sekali partai, baik yang sifatnya pecahan dari partai lama maupun partai baru. Euforia kebebasan juga melaju begitu kencang. Atas nama kebebasan seolah semua boleh dilakukan, termasuk dalam bidang agama. Batas antara memperkosa dan menodai sebuah agama, dengan hak beragama sesuai dengan keyakinannya, seolah begitu kabur. Membuat agama dalam agama, seolah dipandang sah-sah saja, karena beragama adalah hak yang dilindungi negara. Kasus Ahmadiyah adalah salah satu contohnya. Kisah sengketa Ahmadiyah di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Ajaran sesat Ahmadiyah dibawa masuk ke Indonesia sekitar tahun 1925 oleh beberapa pemuda asal Sumatera yang pernah dididik di Qadian, India selama beberapa tahun. Demi menyebarkan pahamnya, misionaris Ahmadiyah telah menerbitkan majalah “Sinar Islam”, Studi Islam dan Fathi Islam. Keresahan yang ditimbulkan oleh gerakan penyesatan umat ini sempat menyeret mereka beberapa kali ke dalam debat terbuka pada 1933 di Bandung (Lihat: Fawzy S. Thaha, Ahmadiyah dalam Persoalan, cetakan Singapura, 1982). Meski telah dinyatakan sesat dan kafir (murtad) oleh tokoh-tokoh Islam pada Muktamar ke-5 Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1930 di Pekalongan dan musyawarah Ulama Sumatera Timur tahun 1935, kasus Ahmadiyah kembali mencuat pada 1974 setelah parlemen Pakistan dengan tegas menyatakan penganut Ahmadiyah bukan orang Islam (non Muslim) di mata hukum dan undangundang negara. Pada tahun 1980 Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang waktu itu dipimpin Buya Hamka pun telah menetapkan bahwa aliran Ahmadiyah berada di luar Islam, sesat lagi menyesatkan, dan orang yang menganutnya adalah murtad alias keluar dari Islam (No.05/Kep/Munas/II/MUI/1980). Ketetapan tersebut

4

BAKTI 205/JULI 2008

ditegaskan kembali pada bulan Juli 2005 dalam fatwa resmi MUI yang ditandatangani oleh Prof. Dr. H. Umar Shihab dan Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin. Tanggal 16 April 2008 lalu Bakorpakem (Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat) menyatakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sebagai kelompok sesat dan oleh karenanya merekomendasikan perlunya diberi peringatan keras lewat suatu keputusan bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri (sesuai dengan UU No 1/PNPS/1965) agar Ahmadiyah menghentikan segala aktivitasnya. Polemik ini berujung dengan keluarnya SKB No. 3 Tahun 2008 KEP-033/A/JA/6/2008 ; 199 Tahun 2008, tanggal 9 juni 2008, tentang Peringatan Dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, Dan/Atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Dan Warga Masyarakat. Bagi pemerintah, keputusan ini merupakan wujud dari niat baik dan juga kewenangan pemerintah untuk menertibkan kehidupan beragama dan bukan suatu bentuk intervensi. Memang, keputusan ini tidak memuaskan semua pihak. Mereka yang menuntut agar Ahmadiyah dibubarkan merasa kecewa dengan SKB yang ternyata hanya memberi peringatan. Sementara bagi JAI sendiri, keputusan itu dipandang tidak tepat di samping jelas-jelas merugikan. Alasannya, secara yuridis SKB itu cacat (Lihat tulisan Samsul Wahidin, SKB Tiga Menteri Cacat Yuridis, Jawa Pos, 14/6/ 2008). Posisi negara di era reformasi memang tidak mudah. Niat pemerintah untuk memberikan jaminan hak beragama kepada warga negara, seringkali mendapatkan resistensi dari kelompok masyarakat yang lain. Sayangnya, masyarakat kita sekarang ini tampaknya semakin jauh dari sikap santun dan toleran. Apa yang menjadi kehendaknya harus menjadi kenyataan, sekalipun harus diperjuangkan dengan jalan kekerasan. Sampai pada akhirnya kita sulit membedakan antara gerakan untuk memperjuangkan hak beragama dengan penyalahgunaan kebebasan (abuse of freedom) dalam agama. Yang lebih mengerikan, kondisi ini terjadi di semua lini kehidupan, lebih-lebih dalam ranah politik. Negara menjadi pihak yang dihimpit-himpit dan dipersalahkan, sementara di tingkat bawah rakyat saling pukul dan tendang. Lalu bagaimana nasib negeri ini jika kondisi ini terus berkelanjutan? Tidakkah negara dan pemerintah, bisa diterima sebagai titik temu perbedaan ? Memang, kita semua mengakui, mereka yang menjalankan negara ini belum sepenuhnya baik. Tapi satu yang pasti, jika negara tidak lagi diterima sebagai penengah dan pengatur lalu lintas persoalan, maka kehidupan bangsa ini akan chaos. Termasuk dalam kasus Ahmadiyah. Itukah yang kita inginkan? Imam Khoiri

Aslm.Halo mjlh bakt, mari kt benahi munkar pda umaro’.di kabag humas kp,Saat mengadkn peltihan KIM 3x saya jd peserta, ternyta ibu yg jd MC itu NASRANI TAPI MEMBUKA ACR TSB DGN UCPN ASSALM WR.WB. 081802797xxx

Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai negeri Sipil dan Peraturan Kepala BKN No.30 Th.2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadan Calon Pegawai Negeri Sipil.(Kasubbag Ortala dan Kepegawaian)

Ass wr wb, sampul BAKTI semakin menarik.mudah2 an isinya juga makin menarik. Amien. 081328350xxx

Allow Pimred..... wahh bakti mang asoy bgt dh.top markotob.Blh usul ga?!?Ky’a lbh asyk lo da rubrik tntg lgu2 rhni gt dh..Kn jd’a seru n makin cihuii gto!Thanx’s 085228231xxx

Jawab : Insya Allah Blm reda crt kt tntang kenaikan hrg BBM. Skrng kt disuguhi crt br yg membuat bulu kuduk kt berdiri, FPI it pny siapa n yg mrk serang di MONAS kmrn it siapa?Kebrutalan FPI membuat hilangnya simpati UMAT ISLAM trhdp FPI, Bahkan tak sdkt yg mengutuk ats perbuatannya itu….. 085868533xxx Knaikn hrg BBM mrpkn jlan terbaik Bg bngsa ini. Pemerinthan siapapun, knaikn BBM tdk dptDhndrkan. Pmrnth sudh mmpertmbngkn dgSngt mtng&smua Pilihan it mempnyai resiko,sma halny menaikkn BBM. Buat bngsa, pkirkan untk kdepanny!Unt mencri solusiny, jngn hny demo Yg ujung2ny cma kisruh, bentrok,dan mlah memech belah persatuan bngs ini. BBM imposible unt trun,tp past Akn trz Naek…….. 085643757xxx Juli tgl 1 merupakan hari anak2 Indonesia. Mari kt lindungi hak2 mrk, jgn hlngkn snyum dr mrka,dan jg jangn matikan cita2 luhur&angn2 mrka. Krn mrk,adalh anak2 kt,ank2 indonesia, sbg penerus bngsa. 081802691xxx

Allow bhakti mnykpi dunia yg mkn modrn bhakti jgn mo kalah kt tnjukn sm2 dunia, klo mnsa muslim byk yg brptsi. nih dia sang bhakti wadahnya....... 081931777xxx Asslm wr.wb.Hallo majlah bakti, sy GTT di MTS Negeri,bagaimana nasib gtt apakah akan diangkat menjadi CPNS semua? Utamanya yg udah masuk DATA BASE. Trima kasih. 081328676xxx Jawab : GTT yang sudah masuk Data Base (memiliki Nomor Register Tenaga Honorer dari BKN) dapat diangkat menjadi CPNS apabila memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam PP No.48 Th.2005 jo PP No.43 Th.2007 tentang

Ass wrwb. Hlo crew Bakti, Aq mo nanya neh,knp data depag dg BKN brbeda?Sy prnh msk dlm database depag, tp ktk sy buka d internet data sy tdk ada.Tdk hy sy, tmn2 PTT yg laen jg tdk ada.bhkn tmn2 PTT dr skul laen jg g da. Mhn pnjlsn. Mksh. Wass wr wb. 08562923xxx Jawab : Dep. Agama mendata Tenaga Honorer yang ada di lingkup Dep. Agama. dari hasil pendataan tersebut Dep. Agama mengeluarkan Daftar Tenaga Honorer di lingkungan Dep. Agama. Daftar tersebut dikirimkan ke BKN yang kemudian diteliti. Tenaga Honorer yang memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam PP No.48 Th.2005 oleh BKN diberikan Nomor Register Tenaga Honorer. Dengan demikian memang bisa terjadi seseorang masuk dalam Daftar Tenaga Honorer yang dikeluarkan oleh De. Agama ternyata tidak ada dalam Data Base Tenaga Honorer yang dikeluarkan oleh BKN. (Kasubbag Ortala dan Kepegawaian) Mhn ditambah rubrik HUMORIA, biar seger, gayeng n ga s’paneng. Koreksi utk soal TTS no 14 hrsnya utk pertanyaan mendatar to? Tllng lebih teliti lg ya. Ayu DW, MTsN Yk 2 081802736xxx Jawab : Terima kasih atas koreksinya

Rubrik ini terbuka bagi para pembaca sebagai media komunikasi dengan Redaksi. Kirimkan komentar Anda ke Redaksi via sms ke nomor 081578113939. Redaksi menyediakan 2 voucer @ Rp.10.000 untuk 2 komentar yang menarik (tanda bintang). (voucher tidak berlaku bagi pengelola).

BAKTI 205/JULI 2008

5

Istimewa

Kebebasan

D

alam kehidupan, kita memerlukan yang disebut dengan kebebasan. Bebas untuk bekerja, bebas untuk istirahat, bebas untuk bersilaturrahmi, bebas berbicara, menyampaikan pendapat, bebas berorganisasi, bebas berbuat sesuatu yang diinginkan dan bahkan bebas untuk ke pasar, ke pantai atau apa saja dan kemana saja. Jika sudah demikian, seolah menjadi indahlah hidup ini. Bisakah sesederhana itu kita memberi makna kebebasan? Bisa, jika segenap aktivitas bebas itu tidak menyalahi dan tidak merugikan pihak lain. Namun jika atas nama kebebasan ada pelanggaran atau ada yang dirugikan, maka makna kebebasan yang dianut itu, menjadi keliru, menjadi salah dan melanggar makna kebebasan itu sendiri. Lantas bagaimana memaknai kebebasan?. Sebagai makhluk yang berperadaban, maka kebebasan harus dimaknai dan dipraktikkan secara santun atas dasar etika dan norma yang ada. Hal ini untuk menjaga dan mengatur agar praktik dan prinsip kebebasan yang tidak hanya menyenangkan pihak yang berbuat, tapi menyakitkan pihak lain. Jika sudah demikian, maka kebebasan tidak bermakna lagi, karena sudah melahirkan ketidaktenangan, ketidaktentraman atau bahkan melahirkan kebencian. Kebebasan menjadi bermasalah, manakala sudah dijalankan berdasarkan sukahati atau ditafsirkan sebagai sesuatu yang tanpa batas. Bebas sebebas-bebasnya. Ketika seorang anak sudah menganut kebebasan dalam keluarganya, bebas kemana saja, bebas pulang jam berapa saja, bebas

6

BAKTI 205/JULI 2008

berbuat apa saja, bebas meminta apa saja dan lain sebagainya, maka sesungguhnya dia sudah menghancurkan keluarganya melalui praktik kebebasan. Mengapa? Lembaga keluarga mempunyai etika, norma atau nilai-nilai yang harus ditegakkan di dalamnya. Atau ketika seseorang atau sekelompok orang sudah melakukan sesuatu berdasarkan arti dan prinsip kebebasan menurut tafsiran sendiri tanpa mempertimbangkan universalitas di dalamnya, maka sesungguhnya dia atau mereka sudah melakukan kebebasan yang menanamkan kebencian pihak lain kepadanya. Ini karena kebebasan yang tanpa etika, tanpa norma, dan seolah kebebasan bukan milik bersama. Ketika Kurt Westergaard (atas nama kebebasan) membuat karikatur atau gambar seorang laki-laki yang berjenggot dengan sorban yang dihiasi dengan bom, kemudian diketahui sebagai sindiran seolah sebagai Muhammad Saw, yaitu nabi umat Islam, dan dimuat dalam sebuah tabloid di Denmark, Jyllands-Posten pada 30 September 2005, apa yang terjadi? Lahir kebencian sesama manusia. Atau pada awal April 2008 lalu, ketika seorang anggota Parlemen Belanda dari Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid) Geert Wilders, menayangkan film yang berjudul Fitna dengan durasi 17 menit melalui internet, dengan asumsi dan atas nama kebebasan, menafsirkan al-Quran semaunya, juga menanamkan kebencian. Sekalipun dimaklumi, bahwa Denmark, Belanda dan sejumlah negara Eropa lainnya dengan dasar konstitusi memberikan kebebasan kepada setiap warga negaranya dalam hal berkarya dan urusan agama. Tapi dalam penilaian manusia berperadaban, tetap saja kebebasan semacam itu telah ditafsirkan secara salah. Mengapa? Karena hasilnya hanya melahirkan kebencian antara sesama. Bagaimana di Indonesia? Kadangkala terjadi hal yang sama. Seperti kejadian tanggal 1 Juni 2008 di silang Monas Jakarta. Masalahnya memang tidak bersumber pada penafsiran atas nama kebebasan, tapi seolah bebas berbuat, bebas menghardik, bebas memukul atau menyakiti. Makna bebas yang telah kehilangan arti hakiki, karena praktiknya hanya menanamkan dan melahirkan kebencian. Bedanya dengan Barat, nagara mengambil tindakan hukum, sekalipun agak terlambat. Muslih Usa

Kebebasan yang Menebar Kebencian

G

Istimewa

eert Wilders Ketua Partai Kebebasan (Partij voor de Umat Islam di seluruh dunia kembali menunjukkan kemarahanVrijheid) yang juga anggota Parlemen Belanda, bukanlah nya. Banyak negara yang berpenduduk muslim memboikot orang pertama yang atas nama kebebasan berkarya yang produk Denmark. Akibatnya, negara itu mengalami kerugian menghina umat Islam. Ia hanya merupakan orang yang secara ekonomi milyaran dollar. Apakah kemudian “karya seni” atas nama kebebasan yang kesekian dan jelas tujuan untuk mencari popularitas. Sebelumnya, pada tahun 1988, seorang warga negara menyakiti orang lain berhenti?. Ternyata tidak. Menurut RaInggris kelahiran India, Salman Rushdie, menerbitkan dio BBC dan kantor berita AP yang dikutip Raihul Fadjri novelnya yang berjudul Setanic Verses; ayat-ayat setan. Di (Tempo, 13 April 2008), empat bulan setelah dimuat koran di dalam novel itu, penulis menggambar Nabi Muhammad Denmark, karikatur ini pada 1 Februari 2006, kembali dimuat sebagai seorang yang bernama Mahound yang berusaha koran di Prancis, France Soir, koran Die Welt di Jerman, La Stampa di Itali dan El Periodico di Spanyol. menambahkan ayat-ayat dalam al-Quran. Perbedaannya, di bawah Namun kemudian ayat-ayat kartun tersebut ditulis : “Ya, yang ditambahkan itu dihapus kami berhak menggambar kembali, karena dianggap seTuhan”. Sedangkan Koran bagai godaan setan dan France Soir memasang citraan kemudian ayat-ayat tersebut Tuhan dalam agama Budha, disebut sebagai “ayat-ayat Yahudi, Islam dan Kristen yang setan”. Penulisnya, Salman melayang di awan. Rushdie, ingin menjelaskan Penduduk muslim di negarabahwa atas keadaan seperti ini, negara tersubut (juga dibermaka isi al-Quran sudah kacau bagai belahan dunia), marah. atau bukan lagi kitab suci yang Tapi juga tidak mendapatkan murni dari Tuhan. perhatian yang berarti dari para Umat Islam di seluruh dunia Demo mengutuk film Fitna pemimpinnya karena beralasan marah, dengan melampiaskankebebasan, kecuali sekadar nya pada kepentingan Inggris. permohonan maaf bahwa Sebab, negeri ini tidak melakukan tindakan apa-apa dan bahkan menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Tempo (13/04/08) menulis, apa yang dilakukan Rushdie adalah kebebasan yang apa kemudian warga negara yang mengelola koran menjadi merupakan haknya dalam berpendapat. Dalam hal ini, kapok? Ternyata tidak. Koran-koran di Denmark seperti Jyllandspemerintah Inggris tidak bisa berbuat apa-apa, karena Posten, Politiken dan Berlingske Tidende, justru berkolusi begitulah tradisi dan kebebasan di negara tersebut. Melihat keadaan yang seperti itu, pada tanggal 14 Februari untuk bersama-sama menerbitkan kembali karikatur yang 1989 Pemimpin Tertinggi Republik Iran pada waktu itu, melukiskan Nabi Muhammad karya Westergaard pada 13 Ayatullah Ruhullah Khomeini mengeluarkan fatwa bahwa Februari 2006. Redaktur koran itu mengatakan bahwa tidak darah Rushdie halal dan orang Islam boleh membunuhnya. seorangpun harus terancam jiwanya karena menggambar. Pernyataan Khomeini ini tidak main-main, bahkan akan mem- “Kami melakukan ini untuk mendukung kebebasan berberikan hadiah bagi yang melakukannya. Keseriusan pendapat”, ucap mereka. Baiklah, sebelum kita kembali ke Wilders, kita bahas dulu Khomeini dibuktikan lagi pada bulan Maret 1989, yaitu dengan memutuskan hubungan diplomatik negerinya (Iran) dengan sosok lain penyebar kebencian atas nama kebebasan di negeri Belanda. Dia adalah Theo van Gogh, seorang produser film. Inggris. Tokoh lain yang “berkarya” untuk menyakiti hati umat Ia membuat film berdasarkan buku karya mantan anggota Islam, kita sebut saja misalnya Kurt Westergaard yang Parlemen Belanda Ayaan Hirsi Ali, seorang warga negara membuat 12 karikatur Nabi Muhammad. Karikatur yang Belanda asal Somalia yang membangkang terhadap Islam. Dari film yang berjudul Submission yang bercerita tentang berbentuk kartun ini dimuat di tabloid Jyllands-Posten yang terbit di Denmark pada 30 September 2005. Disini, Kurt kekerasan seksual yang dialami perempuan dalam masyarakat Westergaard melukis seorang Muhammad yang bersorban muslim inilah ia menabur kebencian umat muslim. Dari kedan dalamnya terdapat banyak bom yang siap meledak, se- marahan masyarakat muslim Belanda inilah kemudian memunculkan sikap amat marah seorang pemuda yang berusia olah-olah sebagai sosok teroris. Negara Denmark sebagai tempat terbit koran tersebut, 26 tahun, Muhammad Bouyeri, imigran asal Maroko. Ia dengan hanya meminta maaf, kembali berkelit tidak bisa kemudian menghabisi Theo van Gogh yang sedang bersepeda bertindak apa-apa. Sekali lagi karena dan atas nama kebebasan. di jalan di Amsterdam dengan brutal dan dipandang amat sadis BAKTI 205/JULI 2008

7

oleh masyarakat Belanda. Dari kejadian ini, Geert Wilders si pembuat film Fitna bangkit dari keterpurukan politiknya yang memang belum begitu berkembang. Ia menggunakan isu pembunuhan ini agar masyarakat Belanda tidak memberi peluang bagi berkembangnya kaum muslim (mayoritas imigran) di Belanda. Dengan mempertunjukkan kebenciannya kepada masyarakat muslim melalui dramatisasi apa yang dialami Theo van Gogh, ia munculkan gagasan membatasi gerakan muslim di Belanda dan sekaligus menutup pintu imigrasi bagi kaum muslim, membuat dirinya dielu-elukan. Al-hasil, Partai Kebebasan yang dipimpinya saat itu dapat merebut 9 kursi dalam pemilu. Ini sempat membuat heran para politisi Belanda. Berdasar pada pengalaman inilah Wilders melanjutkan taburan kebencian. Ia membuat film Fitna yang berdurasi 17 menit dengan menayangkan gambar cuplikan kejadian yang seolah-olah dilakukan oleh teroris yang beragama Islam dan menafsirkan ayat al-Quran semaunya (lihat box : 17 Menit Fitnah GeertWilders) dan disebarluaskan melalui video internet. Ini sangat berisiko kemarahan kaum muslim, terutama yang sangat dia harapkan adalah yang berada di Belanda. Untuk apa? Ia ingin popularitas dengan jalan pintas atas nama kebebasan, sebagaimana pernah diraihnya dengan “mempopulerkan” kasus pembunuhan Theo van Gogh. Bedanya, kali ini membuat dirinya dibenci umat muslim (Belanda) dengan karya seni yang isinya memutarbalikkan fakta dan mengacaukan penafsiran al-Quran. Bagaimana pemerintah Belanda? Sama dengan negaranegara Eropa lainnya. Perbuatan ini diberi nilai sebagai hak seseorang dalam mengapresiasi dan mengekspresikan sesuatu atas dasar kebebasan. Kebebasan yang tiada tara, kebebasan yang tiada nilai dan kebebasan yang tidak beretika. Goenawan Muhamad menulis, kita hidup di sebuah zaman ketika benci menjadi advertensi. Jika tuan teriakkan rasa muak, geram dan tak sabar tuan kepada sekelompok manusia, dengan teriakan yang cukup keras, tuan akan menarik perhatian or-

ang ramai. Tuan bahkan akan dapat dukungan. Geert Wilders tahu betul akan hal itu. Dalam wawancara dengan harian De Pers pertengahan Februari 2007 Wilders menguatkan penanaman unsur kebenciannya dengan mengatakan : ”Jika orang muslim ingin hidup di negeri Belanda, mereka harus menyobek dan membuang setengah dari isi al-Quran”. Dan hebatnya, pada 15 Desember 2007, sebelum Fitna ditunjukkan ke masyarakat dunia, Wilders dipilih sebagai Politician of the Year oleh Radio NOS Belanda. Bagaimana dengan kita? Ekspresi masyarakat Indonesia terhadap kebebasan tentu harus beda. Beda bukan karena harus tampil beda, melainkan beda karena harus diterapkan berdasarkan kaedah nilai yaitu kebebasan yang beretika dan tidak melahirkan kebencian atau permusuhan. Jika karena praktik kebebasan kemudian menimbulkan ketidaktentraman, ketidaktenangan bahkan menjadi biang permusuhan, maka kebebasan ini tidak lagi memiliki makna kemanfaatan. Oleh karenanya, aktivitas siapapun yang bersandar pada kebebasan tapi kemudian melahirkan kebencian atau merugikan pihak lain atau menjadi anarkhis, bukanlah kebebasan yang di idamkan. Atau tuntutan kebebasan bentuk lain yang tanpa bersandarkan pada norma dan etika masyarakat yang berbudaya dalam bentuk karya apapun juga, sama tidak layaknya dengan kebebasan yang tanpa norma dan tanpa batas. Janganlah kebebasan yang tanpa batas. Tapi kebebasan perlu untuk keluar dari keterkungkungan apa saja yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) sesuai norma dan hukum yang berlaku. Kebebasan yang menebar kebencian dan atau merusak moral kebebasan, harus kita singkirkan, agar kenyamanan, ketenteraman dan keuntungan hidup berdampingan selalu menjadi sesuatu yang indah. Muslih Usa Dari berbagai sumber

17 Menit Fitnah GeertWilders

F

ilm berjudul Fitna yang diproduksi oleh Geert Wilders, anggota Parlemen Inggris yang ingin kembali memperoleh popularitas karena menghina Islam sebagai isu yang populer di Belanda, sesungguhnya bukanlah sebuah karya yang utuh. Di dalamnya banyak terdapat tampilan guntingan koran dan cuplikan tayangan televisi. Seperti yang ditulis Tempo (13/04/2008), formula utama Fitna, mengutip ayat al-Quran, lalu menempatkannya di luar konteks dan “menabrakkan”nya dengan adegan-adegan yang bikin merinding, plus jepretan-jepretan demonstrasi dan kutipan-kutipan “penting” khutbah pemimpin religius ekstrem dan Presiden Iran Ahmadinejad. Fitna di awali dengan menampilkan kartun pria bersorban yang penuh bom karya Kurt Westergaard yang pernah dimuat JyllandsPosten di Denmark pada 30 September 2005. Setelah itu, dilanjutkan dengan kutipan ayat-ayat al-Quran dan diawali dengan mengutip surat al-Anfal ayat 60 yang isinya dicuplik setengah agar menyesatkan. Target kata yang diulang 2 kali adalah to strike terror. Setelah itu, dilanjutkan dengan gambar pesawat terbang yang

8

BAKTI 205/JULI 2008

ditabrakkan ke gedung WTC yang terjadi pada 11 September 2001, lengkap dengan telepon pada korban. Selanjutnya peristiwa pengeboman di stasiun KA Atocha, Spanyol pada 11 Maret 2004. Lalu ditampilkan wajah-wajah orang terbakar, menderita, dan lain sebagainya. Dalam film ini Wilders mengutip 4 ayat yang ditafsirkan sendiri secara menyeramkan. Selain al-Anfal 60, juga an-Nisa 56, 89 dan surat Muhammad ayat 4. Di sela adegan-adegan berdarah, Wilders memasukkan suatu wawancara dengan gadis kecil yang diarahkan mengatakan : orang Yahudi adalah monyet dan babi. Selanjutnya film ini diakhiri dengan suatu potongan khutbah yang tidak jelas sumbernya yang mengatakan : “Allah is happy when non muslems get killed”. Sebuah propaganda Wilders yang tidak ditanggapi amarah oleh umat muslim Belanda. Abdullah Haselhoef, seorang Imam Muslim di Rotterdam mengatakan : “Jika orang buta mengatakan matahari itu gelap, mengapa kita yang harus repot”.

Memaknai Kebebasan

BAKTI 205/JULI 2008

9

Istimewa

B

erkali-kali masyarakat muslim di seluruh dunia, dilecehkan oleh kelompok masyarakat tertentu di Barat. Tidak hanya dengan kelesanan seperti tuduhan sebagai Islamic terrorist, Islamic bombing atau Islamic fundamentalism. Tapi juga penghinaan melalui media massa, melalui “karya seni” dan lain sebagainya. Bagaimana sikap masyarakat Barat lainnya atas perlakuan seperti itu? Terbelah dua, ada yang kontra dan ada yang pro. Masyarakat yang kontra biasanya tidak banyak dan tidak mempengaruhi yang pro. Mengapa? Karena yang pro jumlahnya lebih banyak dan sebagian besar merupakan elite. Pemerintah mereka?. Biasanya Demo menuntut hukuman mati untuk Wildeers hanya menyatakan maaf dan mengatakan bahwa hal itu sebagai hak individu untuk meng-ekspresikan sesuatu dengan asas Namun Aden Wijdan mengingatkan, bahwa kebebasan kebebasan. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. yang demikian itu, belum tentu sesuai jika diterapkan di IndoMengapa demikian?. Menurut Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si., nesia atau bahkan di Asia, yang memiliki budaya dan kearifan karena negara-negara di Barat telah memisahkan dengan jelas lokal yang berbeda dengan Barat. “Memang diakui, bahwa antara hak-hak negara dengan hak-hak warga negara, ter- kebebasan yang diterapkan di Indonesia masih terkesan “abumasuk yang berkaitan dengan masalah beragama. Masalah abu”, berdasarkan agama tidak, sekuler juga tidak” kata Aden agama telah menjadi hak penuh warga masyarakat dan negara Wijdan, yang sedang menempuh pendidikan S3 di UGM. tidak berhak mengaturnya. ”Tapi apa-pun yang terjadi dan Yogyakarta. apa saja yang mereka lakukan, itu merupakan tanggungjawab Lebih lanjut Dosen FIAI UII Yogyakarta ini mengatakan, mereka sendiri”, jelas Aden Wijdan. bahwa dalam memperjelas model kebebasan mana yang akan Makna kebebasan yang dipraktikkan di Barat dalam hal kita pilih, kita perlu melakukan riset secara mendalam. Namun pemisahan agama dengan negara, dimulai setelah terjadi sebaiknya memang harus berpijak pada kultur dan kearifan revolusi di Perancis. Pada peristiwa ini, terjadi apa yang di- lokal kita sendiri dan tidak perlu berkiblat pada model Barat. sebutkan Aden Wijdan, sebagai sebuah ”perselingkuhan” “Indonesia dalam banyak hal berbeda dengan Barat dan antara gereja dengan negara. Setelah peristiwa ini, banyak karenanya penerapan apapun dalam kaitan dengan sosial, negara mengambil pelajaran dengan menetapkan bahwa budaya dan kebijakan, harus berpijak pada model dan pola negara tidak berhak mengurusi agama yang dianut warganya sendiri, karena kebenaran tidak mutlak milik Barat sebagai dan sebaliknya, urusan agama tidak dicampuradukkan dengan negara-negara maju”, jelas Aden Wijdan. urusan negara. Oleh karenanya, kebebasan model Indonesia harus dalam Tegasnya, kebanyakan negara-negara di Barat menjadikan wajah kebebasan yang tidak “beringas”, bukan kebebasan dirinya sebagai sekuler; putus hubungan dengan agama dan yang kemudian menimbulkan permusuhan antar umat itu menjadi urusan individu masing-masing. Hal inilah yang beragama dan tidak pula kebebasan yang diekspresikan dalam menurut Aden Wijdan, Direktur Pusat Studi Islam UII Yog- model yang menebar kebencian. yakarta, negara tidak bisa dan tidak akan berbuat apa-apa jika persoalannya telah berkaitan dengan persoalan-persoalan Muslih Usa agama. ”Atas prinsip sekularism itulah, persoalan-persoalan agama menjadi hak penuh warga negara”, jelas Aden Wijdan.

Suami, Pemimpin Keluarga K

ehidupan rumah tangga dimulai dengan ijab-kabul. Pernyataan wali untuk menikahkan pengantin wanita dan penerimaan dari pihak suami, menjadi titik tolak dan sebab berubahnya status. Bukan hanya status sosial tetapi juga hukum. Sejak saat itu, yang semula haram bisa menjadi halal. Itulah ikatan yang agung atau mitsqan galidza. Efeknya sungguh dahsyat. Dengan kalimat pendek dan sederhana namun sakral, status seseorang berubah seketika. Asalnya orang lain tiba-tiba menjadi suami, asalnya tetangga tiba-tiba menjadi istri. Semual haram berduaan, apalagi berbagi kasih, kini bukan hanya halal tapi malah bernilai ibadah. Subhanallah. Perubahan-perubahan ini, pada gilirannya akan melahirkan tanggungjawab dan hak yang baru. Suami istri yang semula membujang, kini ada orang lain di sampingnya. Orang tua mereka juga bertambah, tidak hanya orang tua kandung, tetapi juga mertua, yang juga menjadi orang tuanya. Karenanya, andaikata seseorang berumah tangga dan dia tidak siap serta tidak mengerti bagaimana memposisikan diri dan menunaikan hak dan kewajibannya yang baru, maka rumah tangga hanya akan menjadi awal datangnya aneka masalah. Ketika seorang suami tidak sadar bahwa dirinya sudah beristri, lalu bersikap seperti seorang yang belum beristri, sudah pasti akan muncul masalah. Setahun, dua tahun kemudian, jika Allah mengijinkan, akan lahir anak. Berarti, statusnya kini bertambah. Selain sebagai suami istri dan menantu, kini menjadi ayah dan ibu. Bayangkan begitu banyak status yang disandang. Tanpa tahu ilmunya, justru status-status ini akan membawa madharat. Karenanya menikah itu tidak semudah yang diduga. Menikah tanpa ilmu sama halnya dengan memasuki gerbang derita. Keputusankeputusan yang diambil justru memicu masalah baru. Semakin lama, ruwetnya persoalan yang terus berpilin, dapat menjadi penyebab timbulnya stress, konflik dan keretakan rumah tangga. Saling Melengkapi Yang dibutuhkan dalam sebuah rumah tangga adalah sinergi dan saling melengkapi. Suami istri diciptakan tidak untuk saling mendominasi. Keduanya diciptakan dengan konstruksi yang berbeda. Karenanya, masing-masing juga memiliki peran yang berbeda. Sang istri tidak perlu menuntut emansipasi. karena memang tidak perlu ada emansipasi. Yang diperlukan adalah saling topang untuk mencapai tujuan bersama. Seperti halnya sebuah bangunan yang menjulang tinggi, ia dapat berdiri kokoh karena prinsip saling melengkapi. Ada semen, bata, pasir, beton, kayu, dan bahan-bahan bangunan lainnya. Semuanya bergabung dan tersusun dengan tepat sesuai posisi dan proporsinya sehingga kokohlah bangunan itu. Demikianlah rumah tangga itu dibangun.

10

BAKTI 205/JULI 2008

Istimewa

Namun sebaliknya, jika seorang suami tidak sadar akan statusnya, istri tidak tahu hak dan kewajibannya, anak tidak tahu posisinya, mertua tidak tahu perannya, maka rumah tangga itu akan rapuh dan mudah runtuh. Ibarat sebuah bangunan yang tidak diatur konstruksinya, materialnya berserakan tak tertata. Tanggungjawab Suami Allah berfirman, ”Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka” (Q.S. An-Nissa [4]: 34). Rumah tangga adalah sebuah jamaah atau organisasi. Di sana berkumpul sejumlah individu dengan statusnya masingmasing. Layaknya sebuah organisasi, agar ia dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan manajeman dan kepemimpinan. Harus ada visi yang hendak dicapai sehingga arah perjalanan keluarga menjadi jelas. Di samping itu juga harus ada kepemimpinan agar setiap anggotanya berjalan secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama. Dan pemimpin dalam keluarga

adalah suami. Inilah sunnatullah dan fitrah. Menyalahi fitrah ini akan menjadikan perjalanan sebuah keluarga berjalan secara tidak semestinya dan rentan menghadapi goncangan. Dalam rumah tangga, suami adalah pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Sayangnya, tidak sedikit suami yang mengidentikkan kepemimpinan dengan kekuasaan. Karena menjadi pemimpin, maka ia yang berkuasa. Perkataannya adalah sabda. Siapa yang melanggar sabda berarti berhak mendapatkan hukuman. Tidak ada yang boleh membantah kehendaknya. Kepemimpinan disamakan dengan kewenangan dan otoritas, bahkan untuk bertindak otoriter. Benarkah demikian? Yang demikian ini adalah gambaran seorag suami yang sempit ilmunya dan dangkal pemikirannya. Sebab tanggungjawab seorang pemimpin adalah memberikan bimbingan yang benar dan bekerja sekuat tenaga untuk kesejahteraan mereka yang dipimpin. Pada kenyataannya, tidak seorang pun pemimpin yang layak berlaku sombong. Sebab, pemimpin hanya akan menjadi pemimpin jika ada yang dipimpin. Karenanya, seorang pemimpin jangan merasa lebih dari yang dipimpin. Seperti halnya presiden tidak usah sombong kepada rakyatnya, karena tidak akan ada presiden tanpa rakyat. Pemimpin yang sombong, seperti orang yang menghina tukang jahit, sementara ia memakai baju yang dijahit. ”Hmm, tukang jahit itu pegawai rendahan”. Padahal kalau bajunya tidak dijahitkan oleh tukang jahit, tentu dia akan kerepotan menutup auratnya. Dia dihormati karena bajunya diselesaikan tukang jahit. Sama juga dengan orang yang menghina tukang sepatu, ”Ah, dia mah cuma tukang sepatu”, sambil dia kemanamana bergaya memakai sepatu. Sebaliknya, mereka yang dipimpin juga harus menghormati orang yang memimpin. Sebuah kelebihan yang dimiliki istri janganlah membuatnya sombong sehingga merendahkan suami. Namun jadikanlah kelebihan itu sebagai alat untuk memberikan manfaat yang lebih banyak kepada keluarga dan masyarakat luas. Misalnya, sang istri bergelar master lulusan luar negeri sedangkan suaminya lulusan S1. Dalam rumah tangga, kepemimpinan tidak bisa dibalik, istri menjadi pemimpin keluarga. Atau di kantor istri jadi pimpinan sementara suami hanya staf. Saat di rumah, seorang suami tetaplah pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Suami adalah pemimpin keluarga, seumpama pilot bagi pesawat terbang, nakhoda bagi kapal laut, masinis bagi kereta api, sopir bagi angkutan kota, atau kusir bagi sebuah delman. Sebagai seorang pemimpin, dia harus berpikir bagaimana harus mengatur bahtera rumah tangga ini agar berhasil dalam me-

KABUPATEN KULON PROGO SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU

S

ebanyak 139 orang guru yang terdiri dari 20 orang guru Madrasah Ibtidaiyah, 75 orang guru Madrasah Tsanawiyah dan 44 orang guru Madrasah Aliyah baik PNS maupun non PNS mengikuti sosialisasi setifikasi guru yang dilaksanakan pada 10 Juni 2008 di gedung serbaguna Kantor

ngarungi badai gelombang agar bisa mendarat bersama semua awak kapal untuk menepi di pantai harapan, yakni kebahagiaan. Karenanya seorang suami harus tahu ilmu bagaimana mengarungi badai, ombak, relung, dan pusaran air, supaya selamat dalam memimpin rumah tangganya. Oleh karena itu, ketika hendak menikah, seorang laki-laki tidak ada salahnya untuk merenung sejenak, “Sudahkah saya mempunyai kemampuan untuk menyelamatkan anak dan istri dalam mengarungi bahtera kehidupan sehingga bisa kembali ke pantai harapan nanti?!” Jika belum, bagaimana ia harus menyiapkan perangkat-perangkat itu? Kesiapan menikah, bukan hanya kesiapan untuk mencari uang. Dalam keluarga, uang adalah penting, tapi bukan satusatunya yang terpenting. Suami mau bekerja keras dan pintar mencari uang. Sayangnya, uang yang diperoleh tidak halal. Sikapnya otoriter, tidak mau mendengar dan semena-mena terhadap anak istri. Dia kaya tapi tidak shalat. Bagaimana jadinya keluarga yang seperti ini? Dalam keluarga, mencari nafkah termasuk proses mengendalikan bahtera rumah tangga ; agar makanan yang dikonsumsi statusnya halal dan supaya baju yang dipakai statusnya halal. Hati-hatilah. Bahkan ketika di kantong terlihat banyak uang yang halal, tetap harus pintar-pintar mengendalikan penggunaannya. Seperti halnya ketika memancing ikan di tengah lautan, walaupun nampak banyak ikan, tetap harus hati-hati. Siapa tahu yang menyangkut dipancing adalah ikan hiu yang justru bisa mengunyah kita. Ketika melaksanakan ijab kabul, seorang suami harus bertekad, ”Saya harus mampu memimpin rumah tangga ini mengarungi episode hidup di dunia agar seluruh anggota awak kapal dan penumpang bisa selamat, dunia dan akhirat ”. Bahkan jikalau dalam kapal ikut penumpang lain, misalkan ada pembantu, ponakan, atau yang lainnya, maka sebagai pemimpin ia memiliki tugas yang sama, yaitu membawa mereka ke tujuan akhir. Allah mengingatkan kita dalam sabdanya, ”Hai orangorang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (Q.S. At Tahriim [66]:6). Terhadap pembantu, jangan kita hanya mampu menyuruhnya kerja. Pembantu adalah titipan Allah. Kita harus mendidiknya dengan baik, kita berikan kesejahteraan, kita tambah ilmunya. Inilah pemimpin ideal, yaitu pemimpin yang bersungguh-sungguh mau memajukan setiap orang yang dipimpinnya. Abu Alta

Departemen Agama Kabupaten Kulonprogo. Dalam sambutan pengarahannya Drs. H. Syakhrowardi, M. Pd. I menyampaikan pemberian sertifikat diharapkan dapat memacu para guru termasuk yang mengajar di Madrasah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun penjelasan pengisian portofolio disampaikan Kasi Mapenda Kantor Departemen Agama Kabupaten Kulonprogo Drs. H. Nur Rahmawan Sugiharta. (Rien)

BAKTI 205/JULI 2008

11

Diasuh oleh Zainal Abidin Para Pembaca yang budiman; Sejak majalah BAKTI membuka rubrik KONSULTASI KELUARGA, pengasuh telah menerima sejumlah surat dan SMS dari pembaca. Namun mengingat terbatasnya kolom untuk rubrik ini, maka Pengasuh hanya bisa memberikan jawaban untuk satu orang setiap edisi dan yang lainnya menunggu giliran edisi berikutnya, sesuai urut surat/sms yang masuk. Bagi anda yang ingin menyampaikan permasalahannya, silahkan melalui surat ke Pengasuh Konsultasi Keluarga Majalah BAKTI d.a. Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi DIY., Asrama Haji, Ring Road Utara, Yogyakarta. Atau melalui SMS ke nomor 081578113939. Mohon menuliskan nama lengkap dan identitas. Jika dikehendaki, kami akan merahasiakan identitas anda. Terima kasih. Salam Pengasuh

1 Tahun Menikah Belum Punya Momongan Pengasuh Yth. Melalui rubrik ini saya seorang wanita dan telah menikah ingin menyampaikan uneg-uneg saya: 1. Kenapa dalam setahun pernikahan kami belum dikaruniai momongan padahal saya sudah periksa dan dinyatakan subur (bisa hamil). 2. Apakah ada do’ a khusus agar cepat diberi momongan? Jika ada minta do’anya. Terima kasih atas jawaban dan dimuatnya uneg-uneg saya. Wassalam. 0852289xxx

Jawaban :

Saya ikut berempati terhadap masalah Anda, yakni belum diberikan momongan; meskipun sebenarnya belum begitu lama Anda menikah, karena ada keluarga yang sampai 12 tahun menikah, tapi belum dikaruniai anak, namun karena kesabarannya, mereka berusaha dan berdo’a dan akhirnya Allah mengaruniakan anak kepada mereka. Untuk memperoleh momongan, Saudara harus berusaha lahir dan batin. Usaha lahir misalnya dengan memeriksakan diri ke dokter (suami-istri). Tidak kalah pentingnya juga menjaga asupan gizi dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat meningkatkan kesuburan. Pada waktu akan memenuhi kebutuhan biologis jangan lupa berdo’a. Selain itu, jangan lipakan upaya yang bersifat psikologis. Anda membutuhkan ketenangan jiwa saat memadu kasih. Jangan membebani pikiran dengan terlalu memikirkan masalah-masalah yang ada. Tenaga dan fikiran hendaknya jangan terlalu lelah, misalnya karena urusan pekerjaan. Di atas, itu semua, yang sangat penting adalah usaha batiniyah. Usaha secara batiniah adalah dengan senantiasa berdo’a kepada Allah dan menepati perintah wajibnya seperti shalat lima waktu. Akan sangat baik jika pada malam hari Anda dan suami menunaikan shalat malam dan bermunajat memohon kepada Allah momongan. Sebab jika kita mencermati kata-kata yang digunakan dalam al-Qur’an yang membahas masalah anak, semuanya menggunakan kata wahaba yang berarti anugerah. Anak adalah soal karunia. Manusia hanya bisa berusaha. Akankah seseorang diberi keturunan atau tidak, jika diberi berapa jumlahnya, semuanya adalah kekuasaan Allah. Manusia tidak bisa turut

12

BAKTI 205/JULI 2008

campur sedikitpun. Sebab itu, setiap usaha lahir harus dibarengi dengan kepasrahan, ketundukan dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 79 - 80 : “Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudahmudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah, ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong (ku). Di dalam Al-Qur’an terdapat do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria untuk meminta keturunan yaitu :

Artinya : “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik. (Al-Anbiya’ : 89) Nabi Zakaria pun pernah berdo’a :

Artinya : Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seseorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” ‘ Demikian, semoga bermanfaat dan semoga Allah menganugerahkan keturunan yang shalih dan shalihah kepada Anda. Pengasuh

sir Taf

tik a Tem

Diasuh oleh Ja’far Arifin

Kewajiban Ber-Ishlah

Artinya : “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” Kosa Kata (Mufradat) Kata /iqtataluu merupakan bentuk jamak dari kata yang memiliki beberapa arti ; membunuh, berperang, bertengkar/bertikai, berkelahi, mengutuk, memaki. Dalam konteks ayat di atas dengan pengertian bertikai atau bertengkar, maka kata fa qaatiluu tidak tepat kalau diartikan dengan maka perangilah. Akan tetapi pengertian yang lebih bijak adalah maka tindaklah. Meski dengan kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi), tidak mesti dipahami dengan telah melakukan hal itu, tetapi dengan arti hampir melakukannya. Seperti ucapan muadzin qad qaamat ash-shalaat, meski berarti shalat telah ditegakkan, sementara saat diucapkan kalimat itu sholat baru akan ditunaikan. Demikian juga kata iqtataluu dalam bentuk jamak, sementara kata thaifatan berbentuk mutsanna (dual). Maksudnya jika terjadi pertikaian dua antara dua kelompok, maka yang bertikai tentunya lebih dari dua orang. Tetapi sebelum terjadi pertikaian ataupun setelah terhenti pertikaiannya, maka seluruh anggota kembali ke kelompoknya, sehingga mereka hanya terdiri dua kelompok saja. Kata /ashlihu dari kata /ashlaha yang asal katanya /shaluha memiliki arti dari antonim makna kata fasad (rusak), atau manfaat. Maksudnya tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat. Sementara itu, kata ishlah adalah upaya menghentikan kerusakan atau meningkatkan kualitas sesuatu sehingga manfaatnya bertambah. Seperti perbaikan hubungan, perbaikan keharmonisan. Secara sederhana dapat diartikan ishlah dengan damai.

riwayat. Diantaranya diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Abi Malik, bahwa dua orang dari kaum muslimin bertengkar satu sama lain. Maka marahlah masing-masing para pengikut kedua kaum itu, mereka berkelahi dengan menggunakan tangan dan sandal. Maka turunlah ayat di atas sebagai perintah untuk menghentikan perkelahian dan menciptakan perdamaian. Disebutkan pula dalam riwayat lainnya oleh Ibnu Jarir dari Al-Hasan, yaitu berkenaan dengan dua orang Anshar yang tawar menawar dalam memperoleh haknya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Aku akan mengambilnya dengan kekerasan, karena aku mempunyai banyak kawan, sedang yang lainnya mengajak untuk menyerahkan keputusannya kepada Rasulullah Saw. Tetapi orang itu menolaknya, sehingga terjadi pukul memukul dengan sandal dan tangan. Akan tetapi tidak sampai terjadi pertumpahan darah. Maka turunlah ayat di atas yang memerintahkan untuk melawan orang yang menolak perdamaian. Tafsir Ayat Ayat di atas memerintahkan untuk melakukan ishlah sebanyak dua kali. Pada perintah ishlah yang kedua dikaitkan dengan kata bil ‘adl (dengan adil). Ini berarti bukannya perintah ishlah yang pertama tidak harus dilakukan dengan adil, hanya saja pada yang kedua itu lebih ditekankan lagi karena yang kedua telah didahului oleh tindakan terhadap kelompok yang enggan menerima ishlah yang pertama. Dalam menindak (ishlah) itu bisa jadi terdapat hal-hal yang menyinggung perasaan atau bahkan mengganggu fisik yang melakukan ishlah itu, sehingga jika ia tidak berhati-hati dapat saja lahir ketidakadilan dari yang bersangkutan akibat gangguan yang dialaminya pada ishlah yang pertama. Dari sini ayat di atas menyebut secara tegas perintah berlaku adil di dalam melakukan ishlah atau tindakan damai. Penyebutan kata aqsthuu dan almuqsidthiin dari kata alqisth yang bisa diartikan dengan adil. Sebagian ulama mengartikan sama antara keduanya. Sebagian membedakannya bahwa alqisth adalah keadilan yang ditetapkan atas dua pihak atau lebih yang membuat mereka semua senang. Sedang ‘adl adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya walau tidak menyenangkan salah satu pihak. Istilah win-win solution dapat merupakan salah satu bentuk dari alqisth. Allah senang ditegakkannya keadilan walaupun berakibat kerenggangan hubungan dua belah pihak yang berselisih, tetapi Dia akan lebih senang lagi jika kebenaran dapat dicapai sekaligus menciptakan hubungan harmonis antara pihak-pihak yang tadinya tidak berselisih. Dari beberapa sumber kitab

Sebab Turun Ayat (sababun nuzul al-ayat) Sebab turun ayat di atas telah disebutkan dalam beberapa

BAKTI 205/JULI 2008

13

ARTIKEL Oleh Sa’ban Nuroni

Selasa, 27 Mei dan 15 Juli 2008

geografis yang akurat juga penggunaan cara lama yang belum disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir. Telah menjadi kesepakatan di kalangan ulama bahwa menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah seseorang menjalankan shalat. Bagi orang yang berada di kota Makkah dan sekitarnya masalah menghadap kiblat tidaklah menjadi persoalan, karena dengan mudah mereka mengetahui posisi Ka’bah sebagai kiblatnya. Namun, bagi yang jauh dari Makkah timbul permasalahan tersendiri dalam menentukan posisi ke mana arah kiblat yang tepat. Memang, menurut para ulama kekurangtepatan arah kiblat tersebut tidak mengurangi keabsahan sholat. Namun Islam itu sendiri menganjurkan untuk mencari cara yang paling baik dan benar kemudian mengamalkannya dalam rangka mendapatkan kesempurnaan ibadah. Berdasarkan tinjauan astronomis, terdapat beberapa metode atau cara yang dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat secara tepat, di antaranya menggunakan kompas, theodolit, rasi bintang serta fenomena posisi matahari serta transit utama matahari di atas kota Mekkah. Metode terakhir ini dikenal dengan istilah istiwa a’dham atau istiwa utama. Di kalangan pesantren sering disebut dengan istilah rasydul qiblat. Di antara metode di atas, maka metode meluruskan atau mengecek arah kiblat yang terakhir inilah yang paling mudah dan murah asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan tepat. Apa yang dimaksud dengan istiwa a’dham atau istiwa utama? Istiwa adalah suatu fenomena astronomis saat posisi matahari melintasi meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat dhuhur. Pada saat tertentu di suatu daerah dapat terjadi peristiwa yang disebut istiwa utama atau istiwa a’dham yaitu saat posisi matahari berada tepat di titik kulminasi atas (zenit). Fenomena astronomis ini tidak terjadi di semua daerah, tapi hanya terjadi pada daerah berlintang 23,5 ° LU dan 23,5 ° LS. Ka’bah sebagai kiblat umat Islam secara geografis berada pada lintang 21°25’ LU. Dengan demikian fenomena istiwa utama terjadi di Makkah adalah pada saat posisi matahari di atas Ka’bah pada deklinasi matahari sebesar lintang tempat Ka’bah (21°25’ LU) serta ketika matahari berada pada titik kulminasi atas (zenit) dilihat dari Ka’bah (39°50 BT). Istiwa utama dalam satu tahun terjadi dua kali yaitu pada 28 Mei pukul 16:17:56 WIB dan 16 Juli pukul 16:26:43 WIB untuk tahun basithah (tahun pendek). Adapun untuk tahun kabisat (tahun panjang) terjadi pada 27 Mei pukul 16:17:56 WIB dan 15 Juli pukul 16:26:43 WIB. Tahun 2008 merupakan

Hari Meluruskan Arah Kiblat “Sudahkah sholat Anda menghadap kiblat? Tahukah Anda setiap pergeseran 10 (satu derajat) akan membuat sholat Anda melenceng dari Ka’bah sejauh 145,67 kilometer”.

K

alimat bernada provokatif di atas dapat Anda jumpai pada stand Kanwil Depag D.I. Yogyakarta di arena Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun 2008 beberapa bulan lalu. Hal itu dilakukan untuk menggugah kesadaran umat Islam terkait dengan permasalahan arah kiblat yang nampaknya masih memprihatinkan. Terbukti dari hasil pengecekan Badan Hisab Rukyat (BHR) Provinsi D.I. Yogyakarta terhadap arah kiblat 78 masjid Masjid Besar (masjid tingkat kecamatan) ternyata baru 18 masjid atau 23 % yang arah kiblatnya tepat, 60 masjid atau 77 % masih melenceng. Besarnya berkisar antara 5 – 10 derajat terlalu ke utara atau ke selatan. Dari fakta itu kita dapat menghitung, kalau satu derajat saja sudah melenceng 145, 67 kilometer bagaimana dengan yang melenceng sampai lima atau sepuluh derajat? Kita juga dapat menduga, kalau masjid tingkat kecamatan saja arah kiblatnya masih banyak yang belum tepat, lantas bagaimana dengan masjid di desa-desa, di dusun-dusun, dan bagaimana pula dengan kiblat sholat di rumah kita? Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa faktor sebagai penyebabnya, antara lain karena kekeliruan penggunaan kompas terutama kompas kiblat, belum tersedianya data

14

BAKTI 205/JULI 2008

tahun kabisat, maka istiwa utama terjadi pada hari Selasa, 27 Mei 2008 dan 15 Juli 2008. Saat terjadi istiwa utama semua bayangan benda yang berdiri tegak lurus di permukaan bumi menunjukkan arah kiblat. Momen ini sangat baik untuk dimanfaatkan oleh umat Islam untuk mengoreksi arah kiblat masjid, musholla, langgar atau tempat lainnya yang mungkin belum tepat. Tentu saja harus dilakukan dengan teknik yang benar dan tepat sehingga menghasilkan arah kiblat yang cukup akurat. Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk meluruskan/mengoreksi arah kiblat dengan menggunakan cara ini sebagai berikut : 1. Tentukan masjid/musholla/langgar/rumah/tempat lain yang akan diluruskan/dikoreksi arah kiblatnya. 2. Siapkan tongkat lurus sepanjang 1 sampai dengan 2 meter dan benang berbandul sepanjang kurang lebih 2,5 meter serta arloji yang sudah dikalibrasi/dicocokkan waktunya dengan radio/tv/internet. 3. Cari lokasi yang datar di dalam/sekitar masjid/musholla/ langgar/rumah/tempat lain yang masih mendaptkan penyinaran matahari pada antara jam 16.00 – 16.30 WIB. 4. Pasang tongkat secara tegak lurus di lokasi yang sudah

ditentukan dengan bantuan pelurus berupa benang dan bandul. Pemasangan ini harus sudah selesai sebelum pukul 16.00 WIB. 5. Tunggu sampai istiwa utama terjadi (27 Mei 2008 pukul 16:27:56 WIB./ 15 Juli 2008 pukul 16:26:43 WIB). Amatilah bayangan tongkat pada jam tersebut dan berilah tanda dengan menggunakan spidol atau benang kasur yang dipakukan atau alat lain yang dapt membuat garis lurus. Garis lurus itulah yang menunjukkan arah kiblat, bila kita tarik dari ujung sampai ke pangkal bayangan tongkat tersebut. 6. Karena peristiwa ini di Indonesia terjadi pada sore hari, maka bayangan mengarah ke tenggara. Bila berada di luar gedung dan ingin diaplikasikan ke dalam gedung, maka bisa menggunakan tali, susunan tegel lantai atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin dengan menyejajarkan dengan bayangan tongkat tersebut. Agar pada hari H betul-betul sudah siap dan terampil, sebaiknya terlebih dahulu melakukan orientasi pada satu atau dua hari sebelumnya. Mari koreksi arah kiblat shalat kita!. Semoga bermanfaat. Penulis, Sekretaris Badan Hisab Rukyat Kanwil Dep. Agama Prop. D.I. Yogyakarta

KABUPATEN KULON PROGO PEMBINAAN KEP ALA MADRASAH DINIY AH DINIYAH KEPALA

D

alam rangka meningkatkan motivasi para guru Madrasah Diniyah, Pemkab Kulonprogo berencana memberikan bantuan kepada masing-masing guru Madrasah Diniyah sebesar Rp. 200.000,- untuk 250 orang. Dana ter-sebut telah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) tahun 2008 sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) . Untuk memperoleh data jumlah gurui dan Madrasah Diniyah yang akurat maka pada tanggal 7 Juni 2008 di gedung serbaguna Kandepag Kab. Kulonprogo diselenggarakan pendataan dan pembinaan yang diikuti oleh 67 orang Kepala Madrasah Diniyah. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama 3 instansi yaitu Pemkab. Kulonprogo, Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo serta Departemen Agama Kab. Kulonprogo, oleh karena itu pemateri terdiri dari utusan Bagian Kesra Pemkab Arif Prastowo, M.Si., utusan Dinas Pendidikan bagian Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Sri Kholifah, M.Pd. Serta Kasi Penamas dan Pekapontren Kandepag M. Wahib Jamil, S.Ag,M.Pd. (Rien)

BAKTI 205/JULI 2008

15

A K T UALI TA Peluang Usaha

Istimewa

Beternak dan Penggemukan Kelinci

K

elinci kini tak hanya menjadi korban percobaan para ilmuwan atau sekadar hewan peliharaan anak-anak. Hewan yang dijadikan logo majalah Playboy itu juga telah menjadi salah satu ladang usaha yang menjanjikan keuntungan menantang. Sebab, daging kelinci bisa diolah menjadi santapan lezat yang kian digemari masyarakat. Berjalanjalanlah ke daerah Lembang, Jawa Barat, atau ke beberapa lokasi wisata di Jawa Timur seperti Sengkaling, Malang; atau Telaga Sarangan, Magetan. Di situ para pedagang ramai menjajakan sate kelinci. Selain itu, daging kelinci yang rasanya gurih itu pun belakangan diolah menjadi berbagai jenis masakan. Mulai dari masakan tradisional macam rawon dan gulai. Masakan internasional juga ada, seperti kelinci goreng tepung (mirip fried chicken), kelinci BBQ (barbeque) alias kelinci panggang, dan burger daging kelinci. Peluang pasar daging kelinci ini masih menganga. Keuntungannya pun sangat menantang, bisa mencapai 200%, tak kalah dibandingkan dengan usaha penggemukan sapi atau kambing. Tapi, lantaran belum banyak yang mengetahui tata cara beternak dan menggemukkan kelinci, orang yang menekuni usaha ini masih langka. Agar Bongsor dan Banyak Anak Modal untuk memulai usaha ini juga tak kelewat gede. Untuk memiliki peternakan kelinci dengan populasi 1.000 ekor, misalnya, modal yang dibutuhkan sekitar Rp 10 juta. Asalkan tahu rahasianya, risiko kegagalannya kecil. Salah

16

BAKTI 205/JULI 2008

satu rahasianya adalah memilih bibit atau anakan yang tepat. Jangan memilih kelinci lokal. Kendati telaten mengurus anaknya, postur tubuhnya kecil. Jangan pula memilih kelinci Australia, biar badannya bongsor, tapi tak bisa mengurus anak. Pilihlah hasil silangan kelinci lokal dan kelinci Australia. Kelinci blasteran berharga sekitar Rp 6.000 per ekor ini memiliki sifat-sifat unggul seperti: berat tubuhnya mencapai 6–8 kg; rajin beranak, bisa empat kali setahun. Kelinci ”indo” ini juga dikenal sayang dan rajin menyusui anaknya. Berbagai keunggulan ini bisa menekan tingginya risiko kematian bayi kelinci pada umur 0–1,5 bulan. Setelah memperoleh bayi kelinci yang harganya sekitar Rp 6.000 seekor, kelinci itu dimasukkan ke kandang. Untuk menghemat lahan, khususnya untuk usaha penggemukan kelinci, bisa memakai kandang baterai. Kandang baterai ini bisa dibuat dari bambu, kawat, atau papan. Ukurannya 40 cm x 30 cm x 40 cm, satu kandang untuk seekor kelinci. Kandang ini dibuat saling bersambung dan bertingkat. Pakannya adalah sayur-sayuran hijau seperti kubis, kangkung, bayam, atau wortel. Harga sayuran untuk pakan kelinci ini tak begitu mahal. Pakan tersebut bisa diperoleh secara gratis dengan cara mengumpulkan sisa sayur apkiran di pasar-pasar. Untuk mencapai berat ideal 5–8 kg, waktu yang dibutuhkan hanya 2–3 bulan. Di pasaran sekarang ini harga sekilogram kelinci hidup berkisar antara Rp 5.000–7.000. Untuk memasar-kan, umumnya peternak tak mengalami kesulitan. Berbeda dengan penggemukan, usaha peternakan yang bertujuan membiakkan si kelinci sebanyak mungkin tentu membutuhkan pejantan. Seekor pejantan kelinci bisa mengawini lima betina. Peternak harus rajin memperhatikan waktu kawin ternaknya. Begitu si betina terlihat berkeinginan untuk kawin, si pejantan harus segera dimasukkan ke kandangnya. Kelinci blasteran umumnya bisa melahirkan empat kali setahun. Sampai berusia lima minggu, si bayi kelinci tetap berada di kandang induknya untuk disusui dan dijagai ibunya. Setelah itu, si anak disapih dan dimasukkan ke kandang terpisah. Kelinci blasteran yang doyan beranak itu bisa melahirkan anak 6–12 ekor sekali brojol. Jadi, jika memiliki 100 ekor indukan, dalam waktu setahun jumlah ternak kelinci sudah berbiak sedikitnya menjadi 600 ekor. Jika seekor anak kelinci kemudian dijual dengan harga Rp 30.000 saja, coba anda hitung berapa besar omzet yang bisa didapat? Imam Khoiri

TAM U KI TA Dr. Ahmad Badruddin Hassoun

Satu Tuhan Satu Peradaban

M

ungkin belum banyak masyarakat yang mengenalnya. Namun tidak demikian bagi para ulama besar di negara-negara Islam tak terkecuali di Indonesia. Beliau akrab disapa dengan sebutan Dr. Hassoun lahir di kota Halb al-Syahba, Aleppo, Suriah tahun 1369 H/1949 M. Ayahnya Syeikh M Adib Hassoun terkenal seorang pendidik ternama. Dr. Ahmad Badruddin Hassoun menyelesaikan Pendidikan Menengah Atas di kota kelahirannya tahun 1967, memperoleh gelar Lc dalam bidang Sastra Arab dan Studi Islam dari Universitas Cairo. Sedangkan gelar Doctor diperoleh dalam bidang Studi Islam dengan predikat Cumlaude dengan disertasi doktoral Kitab Al-Umm: Tahqiqan wa Syarhan yang terdiri dari 10 jilid dengan tebal sekitar 4.500 halaman. Karya tersebut kemudian menjadi ‘suplemen’ bagi karya monumental Imam Syafi’i itu. Selain itu, dia adalah Mufti Besar Republik Arab Suriah dan Ketua Majelis Fatwa Tertinggi Suriah. Mufti Besar adalah gelar keagamaan selevel menteri, yakni pemegang otoritas keagamaan tertinggi di sebuah negara Sunni seperti Suriah. Dr. Hassoun adalah sosok yang cukup langka. Tidak seperti mufti Sunni yang lain, dia mampu mengkombinasikan dua kepemimpinan yakni selain sebagai religious leader dia juga mampu memposisikan dirinya sebagai community leader. Gelar DR (Honoris Causa) Keistimewaan yang dimiliki diatas menjadi salah satu alasan bagi UIN Sunan Kalijaga memberikan gelar DR (HC). Menurut Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. HM. Amin Abdullah mengungkapkan alasan penganugerahan gelar tersebut. Dr. Hassoun selain menjadi pemimpin agamanya sendiri, ia juga bisa memahami bahwa pengikut agama-agama serta manusia pada umumnya adalah warga dunia. Kalau k i t a membaca k a r y a karyanya

dan melihat profil akademiknya, pasti akan tampak bahwa selain memimpin, menjaga, melindungi komunitasnya sendiri, ia juga menjaga, melindungi dan bekerjasama dengan komunitas lain, menghargai, memberikan apresiasi kepada orang lain. Paduan antara religious leader dan community leader inilah yang menjadi alasan utama UIN Sunan Kalijaga memberikan gelar Doctor Honoris Causa, tandasnya. Disamping pandangan dan sikapnya yang begitu moderat terhadap persoalan agama, namun ia juga begitu tegas dalam mensikapi perjuangan rakyat Palestina akibat tindakan Israel. Ia sangat gigih memperjuangkan hak-hak Palestina dengan bergabung sebagai anggota Komite Pendukung Intifadha dan Perlawanan terhadap Proyek Zionisme. Secara langsung rektor UIN Sunan Kalijaga pada kesempatan tersebut menandatangani Ijasah DR (Honoris Causa) dan menyerahkannya kepada Dr. A Badruddin Hassoun disaksikan Menteri Agama RI di kampus setempat Kamis (22/05/08). Selain Menteri Agama, acara yang digelar di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga tersebut dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Direktur Timur Tengah Deplu RI, para pejabat daerah DIY diataranya Kakanwil Depag Provinsi DIY Drs. H. Afandi, M.Pd.I, pimpinan per-guruan tinggi di DIY serta para tokoh agama dan pimpinan organisasi. Sedangkan Mufti Besar Dr. A Badruddin Hassoun sendiri didampingi Muhammad Adib Hasoun (Putra Mufti Besar) dan Syeikh Dr. Bashir Abdul Bari (Mufti Damaskus). Satu Tuhan Satu Peradaban Sebagai seorang mufti besar, ia telah mengunjungi hampir seluruh negara Arab, dan menjadi pembicara penting dalam berbagai konferensi dan seminar mengenai persoalan Dunia Islam. Pada level internasional, Mufti Besar telah telah diundang ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Austria, Inggris, Turki, Perancis, Kanada, Srilanka, Yunani, India, Italia, Rusia, Armenia dan terakhir Indonesia. Berkat pemikiran dan sikapnya yang konsisten di jalur ini, ia memperoleh apresiasi yang luar biasa baik dari kalangan Islam, pemeluk agama lain serta tokohtokoh besar dunia. Dari berbagai pemikiraanya setidaknya d a p a t BAKTI BAKTI205/JULI 205/JULI2008 2008

17 17

Dok. BAKTI

Penyerahan cinderamata yang disaksikan oleh Menteri Agama RI, M. Maftuh Basyuni

diajukan tiga noktah penting sehubungan dengan peta perjalanan bagi penyelesaian konflik antar kelompok manusia. Pertama, pemikiran mengenai satu peradaban. Menurutnya peradaban manusia saat ini, bukan merupakan hasil konflik dan benturan antarperadaban yang berlangsung dalam waktu yang panjang. Di dalam Parlemen Eropa ia menegaskan ”Peradaban tidak dibangun di atas konflik, pembunuhan dan mayat-mayat yang bergelimpangan. Namun merupakan satu kesatuan, hasil karya dan karsa seluruh umat manusia, seluruh bangsa, generasi baik beragama maupun yang tidak”, tegasnya Sebagai contoh, peradaban yang menjulang dulu dan sekarang, mulai dari piramid hingga supersonik adalah hasil seluruh umat manusia, bukan hasil dari kekuatan Mesir, Persia atau Romawi saja. Peradaban-peradaban mayor itu tidak terpola dalam hubungan yang konfliktual dan saling meruntuhkan. Namun justru sebaliknya, saling menunjang, saling mengembangkan, dan saling meneruskan. Kedua, pemikirannya mengenai agama, hubungan intra agama dan antar agama. Menurut Dr. Hassoun, agama yang ada di semesta alam ini pada hakikatnya adalah satu, yakni agama Allah SWT. Sedangkan kenyataan perbedaan yang ada sesungguhnya hanya pada level syari’at, yang diterjemahkannya sebagai hukum. Syariat yang dibawa nabi-nabi terdahulu sesungguhnya justru tidak berbeda pada level substansinya. Mufti Besar ini hendak menyatakan bahwa agama pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua aspek yakni inti (al-din) dan permukaan (syari’at). Agama jika dilihat dari aspek kedua selalu berbeda, beragam dan sulit untuk bertemu. Cara pandang yang terarah pada permukaan, pada tingkat tertentu juga berpotensi menimbulkan persoalan, perpecahan dan konflik. Oleh karena itu, umat beragama tidak boleh berhenti memahami agama hanya sampai level permukaan. Ia harus terus bergerak ke dalam hingga mencapai suatu titik tempat semua penganut syariat yang beragam itu bertemu. Titik itulah yang tampaknya disebut Mufti sebagai al-din yakni titik hakikat terdalam dan tangga tertinggi dalam agama. Inilah gagasan ”satu agama di alam semesta”. Inilah salah satu pondasi penting dalam dialog antar agama yang dicoba

18

BAKTI BAKTI205/JULI 205/JULI2008 2008

dikembangkan oleh Sang Mufti. Berdasarkan pemikirannya tersebut, apabila terdapat perbedaan dalam agama sebagai contoh di Irak dan Lebanon ia begitu mudah menanggapinya. Menurutnya, perbedaan Sunni-Syi’ah sesungghnya hanya artifisial saja, atau tegasnya tidak ada. Menurut pendapatnya, seseorang tidak akan pernah menjadi seorang penganut Sunnah Nabi yang baik (Sunni), tanpa mencintai Keluarga Nabi (Syiah), sebab bagaimanapun juga mereka adalah transmisi penting dari sunnah nabi. Demikian sebaliknya, seorang muslim tak akan pernah dapat menjadi Syi’ah yang baik apabila ia tidak menghiraukan sunnah, sebab pokok yang dibawa nabi adalah sunnah, dan keluarga nabi juga merupakan orang yang melaksanakan sunnah. Dr. Hassoun berkeyakinan bahwa perbedaan-perbedaan itu dapat dilampaui dengan moderatisme yang merupakan watak asli Islam. Kata-kata Imam Syafi’i yang sering dirujuknya adalah ”Pendapat kita benar, tetapi tidak tertutup kemungkinan salah, dan pendapat orang lain salah, tetapi tidak tertutup kemungkinan benar”. Ketiga, penerjemahan pemikiran ke dalam sikap dan aktifitas. Ia seorang yang konsisten menyerukan, sekaligus melakukan dialog tanpa batas dengan tokoh lintas aliran dalam Islam, terutama Syi’ah. Selain itu ia juga melakukan dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama, bahkan dengan tokohtokoh ateis dan juga tokoh dunia yang beragam latar belakang. Sekilas Negara Suriah ”Negeri yang kami berinama Syam (mencakup Palestina, Lebanon, Suriah dan Yordania) telah menerima setiap misi dari langit. Di bumi kami, Nabi Ibrahim pernah berjalan. Di bumi kami, Musa pernah hidup dengan damai dan sejahtera. Di bumi kami, Isa dilahirkan, dan dari sana pula ia naik ke langit. Ke negeri kami pula, Muhammad datang dari Mekah untuk naik ke langit”, demikian sambutan pembuka Dr. Hasooun saat berbicara di Sidang Senat Terbuka Penganugerahan Gelar Doctor HC di UIN Sunan Kalijaga. Republik Arab Suriah merupakan negara kecil di Timur Tengah yang secara domestik cukup aman dan stabil, dengan luas 185,180 sq. Km dengan ibu kota Damaskus. Namun secara eksternal, negara ini dikelilingi negara yang dilanda konflik dan pertikaian, yakni Lebanon (Barat), Turki (Utara), Irak (Timur), Jordan (Selatan) serta Palestina&Israel (Barat Daya). Penduduk Suriah pada tahun 2005 berjumlah 18.448.752 jiwa dengan komposisi pemeluk agama Sunni (74%), Ismailiyah-Syiah-Druz-Alawiyah (16%) dan Kristen (10%). Pemerintahan Suriah terdiri dari badan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Presiden adalah kepala negara yang dipilih langsung 7 tahun sekali yang sekarang dijabat oleh Dr. Bashar al-Assad. Mengutip pernyataan Dubes Suriah di Jakarta, M. Darwis Baladi, Dunia Islam telah ditopang oleh dua sayap moderat, yaitu sayap Timur Tengah yabg diwakili oleh Suriah dan sayap Asia yang diwakili Indonesia. Agar dapat terbang dengan baik, Dunia Islam memerlukan keseimbangan dan hubungan baik diantara keduanya. Melalui penganuderahan gelar DR (HC) ini, hendaknya dapat menegaskan garis hubung antara dua sayap dunia Islam dengan mengangkat moderatisme dan nilai-nilai keislaman universal. Fauzan

Plecing Kangkung Cumi Asin

Ayam Cabai Hijau

Bahan : - 1/2 ekor ayam, potong-potong - 1/2 sendok teh garam - 1/2 sendok tah lada bubuk - 1 sendok makan air jeruk lemon - 5 lembar daun salam - 4 cm lengkuas, memarkan - 1/2 sendok teh garam - 1 sendok teh gula pasir - 125 cc air - 10 buah cabai hijau, ditumbuk kasar - 8 butir bawang merah, ditumbuk kasar - 2 siung bwang putih, ditumbuk kasar - Minyak goreng secukupnya

Wajah Baru....!!

Bahan : - 3 ikat kangkung, siangi, rebus - 100 gram cumi asin, potong-potong - 1/2 sendok makan air jeruk limau - 8 butir bawang merah, haluskan - 8 buah cabai merah, bakar, haluskan - 8 buah cabai rawit, bakar, haluskan - 12 butir kemiri, sangrai, haluskan - 1 sendok teh terasi, haluskan - 1/2 sendok teh garam

TUNGGU....!!

Cara membuat : 1. Cuci bersih cmi asin, potong-potong. Goreng sebentar. Sisihkan 2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan air jeruk limau, garam, cumi, kangkung. Aduk rata, angkat. 3. Hidangkan panas-panas.

Cara membuat : 1. Lumuri ayam dengan garam, lada, air jeruk lemon. Diamkan 20 menit, goreng hingga matang, sisihkan. 2. Tumis bumbu tumbuk kasar, daun salam, lengkuas hingga harum. asukkan ayam, garam, air, gula pasir. Aduk rata, masak hingga matang. 3. Angkat, hidangkan.

BAKTI Edisi Januari

Untuk 4 porsi. (Madea)

Untuk 4 potong.(Madea) Dari berbagai sumber

BAKTI BAKTI 205/JULI 205/JULI 2008 2008

19 19

P

enderita penyakit batu ginjal sepatutnya berlega hati. Pasalnya penyakit ini bisa diatasi dengan jeruk nipis. Lazimnya, jeruk nipis bisa dikonsumsi sebagai obat sariawan, disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, vertigo (sakit kepala), suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, amandel, mimisan serta menghentikan kebiasaan merokok. Namun, menurut Prof. DR. Mochammad Sja’bani, Kepala Bagian SMF-Penyakit Dalam FK UGM-RS Dr. Sardjito Yogyakarta, jeruk nipis lokal yang punya nama latin Citrus aurantifolia ini dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan batu ginjal, khususnya batu ginjal kalsium idiopatik (gangguan ginjal yang disebabkan faktor genetik, kekebalan, dan alergi). Nipis Lokal Terbaik Penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahun pascakesembuhan pasien menunjukkan tidak adanya kekambuhan. Mengonsumsi jeruk nipis secara teratur bisa mencegah timbulnya batu ginjal. Setelah diteliti lebih lanjut, jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi. Sementara, banyak penderita batu ginjal berkadar sitrat rendah. Lebih jauh Sja’bani menambahkan, pencegahan penyakit ginjal idiopatik penting dilakukan karena 80% penderita batu ginjal termasuk jenis ini. ”Namun, upaya pencegahan dan pengobatan juga perlu dibarengi dengan membatasi konsumsi garam, menambah asupan kalsium, dan mengkonsumsi protein rendah fosfat. Jadi, penderita batu ginjal tetap boleh makan daging dan susu,” jelasnya. Masih menurut Sja’bani, kandungan sitrat jeruk nipis lokal 10 kali lebih besar dibandingkan kandungan sitrat pada jeruk

keprok atau enam kali jeruk manis. Jeruk nipis lokal (berbentuk bulat) kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram/kg, sementara jeruk lemon 48,8 gram/kg, jeruk nipis bangkok (berbentuk lonjong) 39,6 gram/kg, jeruk manis 8,75 gram/kg, dan jeruk keprok hanya 5,4 gram/kg. Kandungan sitrat tertinggi pada jeruk nipis lokal terjadi saat buahnya masih berwarna hijau dengan semburat kekuningan. ”Makin kuning, makin sedikit kandungan sitratnya,” tegasnya. Sementara itu Dr. Wahyono, Kepala Biologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM, menambahkan, jeruk nipis lokal mempunyai zat aktif bernama hisperidin. ”Zat aktif ini m e m i l i k i banyak manfaat, diantaranya sebagai antiradang, antioksidan, dan mengatasi penyakit batu ginjal,” paparnya. Segar atau Sirup Ramuan yang tepat untuk memperoleh hasil optimal adalah perasan dua buah jeruk nipis lokal diencerkan dengan dua gelas air hangat. Jika tak ingin repot, kini banyak tersedia dalam bentuk sirup maupun larutan jeruk nipis siap minum dalam kemasan botol. Larutan jeruk nipis maupun sirup dapat mengatasi berbagai penyakit. Sirup jeruk nipis sebaiknya diminum dalam kondisi suhu ruang pada pagi dan sore hari, masing-masing setengah gelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sja’bani yang menyatakan, ”Biasanya, kandungan sitrat dalam air kemih penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, sehingga jeruk nipis akan lebih berkhasiat jika dikonsumsi setelah makan malam,” ujarnya. Bagusnya lagi, penderita keluhan lambung pun bisa mengkonsumsi jeruk keluarga Rutaceae ini. Aqiel Zidan Dari berbagai sumber

Tips DAPUR KITA

Supaya Kain Tidak Luntur

K

ain/baju yang kuntur sebetuklnya bisa diatasi, dengan merendamnya selama 1 jam dalam larutan ini. Yang terdiri atas 2 buah kentang rebus yang dihancurkan, lalu campur dengan seperempat mangkuk garam dan seperempat mangkuk cuka. Setelah dibiarkan selama 30 menit, masukkan ke dalamnya 40 mangkuk air. Diamkan selama 1 jam, baru dicuci seperti biasa. Cara ini dapat mengurangi kelunturan kain/baju.

20 20

BAKTI BAKTI 205/JULI 205/JULI 2008 2008

Menghilangkan Bau Amis pada Wajan

W

ajan sering berbau amis jika selesai dipakai menggoreng ikan. Ada cara yang sederhana untuk mengatasinya. Setelah wajan dicuci seperti biasa, lalu ambil ampas daun teh, dan sedikit air. Rebuslah selama 20 menit. Setelah itu ampas dibuang, dan kini wajan tidak berbau amis lagi.

KANWIL SELEKSI KELUARGA SAKINAH TINGK AT PRO VINSI TINGKA PROVINSI

S

etelah menjalani seleksi di tingkat kecamatan dan kabupaten, selanjutnya kelima pasang keluarga dari kab/ kota se-Provinsi DIY menjalani seleksi di tingkat provinsi. Seleksi dilaksanakan Sabtu, (31/05/08) bertempat di Aula Muzdalifah Kanwil Depag Provinsi DIY. Dalam penjelasannya Kabid Urais Drs. H. Zainal Abidin, MA mengungkapkan bahwa para peserta seleksi pada hari ini akan menjalani dua materi ujian yakni tulis dan wawancara. Selanjutnya pemenang akan diikutkan pada seleksi di tingkat pusat yang akan berlangsung pada tanggal 14-17 Agustus 2008. Direncanakan pada seleksi di Jakarta akan diagendakan menghadiri sidang Paripurna DPR dan menghadiri peringatan detik-detik proklamasi di istana negara. Kasi Keluarga Sakinah Drs. H. Kusnanto, MA menambahkan bahwa materi yang diujikan dalam seleksi tulis diantaranya Pemahaman serta Pengamalan Ajaran Agama dan Berbangsa, Perkawinan dan Kehidupan Rumah Tangga serta Pengetahuan Umum. Ditambahkan pula bahwa Tim Penilai tingkat provinsi terdiri dari Prof. Dr. Soewadi, MPH, Sp.Kj, Drs. H. Afandi, M.Pd.I dan Drs. H. Mahmudi AF. (Fz)

SELEKSI CASIS MAN INSAN CENDEKIA

S

ebanyak 79 siswa MTs dan SMP se-Provinsi D.I. Yogyakarta mengikuti seleksi penerimaan siswa baru MAN Insan Cendekia Serpong. Seleksi yang diadakan Sabtu, (07/ 06/08) tersebut dipusatkan di MAN Yogyakarta III. Menurut Kepala Bidang Mapenda Kanwil Depag Provinsi DIY Drs. H. Bardan, M.Pd.I, mengungkapkan bahwa siswa yang lulus seleksi akan mendapat beasiswa penuh serta fasilitas asrama selama menuntut ilmu di MAN Insan Cendekia Serpong. Lebih lanjut Khoirul Huda petugas dari MAN Insan Cendekia Serpong yang mendampingi dalam pelaksanaan seleksi di MAN III Yogya mengungkapkan bahwa seleksi diadakan di seluruh Indonesia dan akan diambil 60 siswa putra dan 60 siswa putri berdasarkan ranking teratas secara nasional. Sedangkan materi yang diujikan terdiri dari Tes Bakat Skolastik, MIPA, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. (Fz)

SIK API K ONDISI UMA T K AK ANWIL SIKAPI KONDISI UMAT KAK AKANWIL GELAR JUMP A PERS JUMPA

D

ihadiri sekitar 5 wartawan media cetak dan elektronik, Kakanwil Depag Provinsi DIY Drs. H. Afandi, M.Pd.I menggelar jumpa pers terkait terjadinya konflik antara FPI dan AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan dan Beragama dan Berkeyakinan) di Monas yang lalu. Acara yang digelar Senin, (09/06/08) kakanwil didampingi Subbag Hukmas Imam Khoiri, S.Ag menekankan tentang tugas dan fungsi Departemen Agama dalam pembinaan kehidupan beragama. Ada beberapa point yang disampaikan, yakni. Pertama; mengecam segala tindakan yang bersifat anarkhis yang berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan umat dan bangsa, kepada masyarakat hendaknya menyerahakan pe-

nyelesaian kasus ini kepada pihak berwajib. Kedua; diharapakan semua pihak rela untuk menyerahkan penye-lesaian kasus Ahmadiyah kepada pemerintah. Ketiga; me-nyerukan kepada semua komponen umat Islam untuk tidak terprovokasi dengan kejadian di Monas dan sejumlah daerah. Keempat; kepada pihak yang berseteru agar bersedia me-lakukan dialog dan islah sehingga keutuhan dan ukhuwah umat dapat terjaga, serta menghindari mobilisasi massa yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kelima; kepada tokoh-tokoh umat dari semua agama agar bersama-sama turut menentramkan umat dan memprakarsai aksi-aksi yang menyejukkan bagi terpupuknya kebersamaan dan persatuan dan Keenam; Kepada semua umat Islam diserukan agar memperbanyak doa, dzikir, bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah, tandasnya. (Fz)



SERTIJAB KETU A DHARMA W ANIT A KETUA WANIT ANITA

K

ami ucapkan selamat kepada Ny. Hj. Suyarti Afandi sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan yang baru, semoga dengan kepengurusan yang baru Dharma Wanita ke depan akan lebih eksis dalam melaksanakan setiap program kerja”. Demikian sambutan Ny. Hj. Ngatidjan di acara serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita kepada Ny. Hj. Suyarti Afandi, Rabu (11/06/08). Acara yang berlangsung di Aula Muzdalifah dihadiri Kakanwil Drs. H. Afandi, M.Pd.I, Kabag TU Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I serta seluruh kepala bidang di lingkungan kanwil. Dalam sambutannya Ny. Hj. Suyarti Afandi mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan serta ucapan terima kasih kepada Ny. Hj. Ngatidjan yang telah membesarkan DWP Persatuan Kanwil Depag Provinsi DIY. Ditambahkan Kakanwil dalam sambutannya mengharapkan dalam setiap melaksanakan setiap amanat agar senantiasa dilandasi dengan rasa ikhlas. Dengan sikap ikhlas setiap pekerjaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, dan senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT. (Fz)

KABUPATEN BANTUL EV ALU ASI KBIH K ABUP ATEN BANTUL EVALU ALUASI KABUP ABUPA

D

alam rangka memberikan pembinaan tentang tata administrasi pengelolaan dan meninjau kelayakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Kab. Bantul agar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), diselenggarakan evaluasi terhadap KBIH pada tanggal (29-30/ 04/08). Demikian disampaikan H. Aidi Johansyah, S.Ag (Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh) Kandepag Kab. Bantul. Adapun KBIH yang telah di evaluasi adalah KBIH Hajar Aswad di RM Ny. Suharti; Muslimat NU di Brajan Wonokromo; Arofah di Nyangkringan; Rindu Ka’bah di rumah Bapak Suhartono; dan Aisyiyah di PDM Bantul. Tim evaluasi terdiri dari; 1. Drs.H. Bukhori Muslim, M.Pd.I (Kankandepag) menilai bidang Ketenagaan 2. Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I (Ka.Subag TU) menilai bidang Kurikulum 3. H. Aidi Johansyah, S.Ag (Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh) menilai bidang Kesekretariatan 4. H. Masruqi menilai bidang Sarana

BAKTI 205/JULI 2008

21

KABUPATEN SLEMAN

dan prasarana. 5. Hariry Budiman menilai bidang Kelembagaan. (Jojo)

PENGAMBILAN SUMP AH SUMPAH DAN KENAIK AN P ANGK AT PNS KENAIKAN PANGK ANGKA

K

andepag Kab. Bantul pada Hari Senin, (12/05/08) menyelenggarakan Pengambilan Sumpah PNS dan Penerimaan SK Kenaikan Pangkat periode April 2008 bertempat di Aula setempat, dihadiri oleh pejabat dan semua staf di Kandepag Bantul. Menurut Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I (Ka.Subag TU) dalam sambutannya melaporkan bahwa PNS yang diambil sumpah sejumlah 16 orang, gol II 6 orang dan gol III 10 orang. Adapun penerima SK kenaikan pangkat 2008 sejumlah 65 orang terdiri dari golongan II/b 12 orang, III/a 10 orang, III/b 32 orang dan III/c 11 orang. Prosesi pengambilan sumpah oleh Drs. Bukhori Muslim, M.Pd.I (Kakandepag), Ka. Subag TU dan Kasi Mapenda Drs. Hj. Sulasmi MA sebagai saksi, dan Fathurrohim, S.Ag (Ka. KUA Kasihan) sebagai rohaniawan. Dilanjutkan penandatanganan naskah berita acara diwakili oleh Agung Tri Sulistyo, SE (staf Zawa) dan Tyas Wening Damayanti, SE (Staf TU). Dilanjutkan dengan penerimaan SK Kenaikan Pangkat diwakili oleh Winarsih, Arina Hidayati (Staf TU) dan Sujiyati (Staf Pekapontren). Kakandepag Bantul dalam sambutannya menyampaikan agar PNS yang baru diambil sumpah dan seluruh karyawan Kandepag Bantul agar meningkatkan kedisiplinan, prestasi kerja, dan dedikasi dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. (Jojo)

PEMILIHAN KELUARGA SAKINAH KABUP ATEN BANTUL ABUPA

M

elalui event pemilihan keluarga sakinah teladan diharapkan dapat memberi motivasi bagi setiap keluarga muslim untuk mewujudkan keluarga yang ideal dan sakinah, keluarga yang harmonis, bahagia, sejahtera lahir dan batin. Tim penilai (Drs. H. Bukhori Muslim, M.Pd, H. Aidi Johansyah, S.Ag) akan memberikan penilaan secara obyektif berdasarkan pemantauan langsung calon, disamping dilaksanakan tes tertulis meliputi pengetahuan agama, pengetahuan umum, pengetahuan tentang keluarga sakinah dan pengetahuan praktis keagamaan. Demikian disampaikan oleh Ketua panitia Tim Penilaian tingkat Kab. Bantul Drs. H. Suharto Djuwaini, M.Pd.I (Kasi Urais Kandepag Bantul), Sabtu (24/5/08). Keluarga H Samsudini–Hj Murtinah warga Genengan Mertosanan Kulon Potorono Banguntapan, terpilih menjadi Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Kab. Bantul tahun 2008, selanjutnya akan mengikuti seleksi tingkat Provinsi di Kanwil Depag DIY. Disusul sebagai II pasangan H. Mujiran, BA–Hj. Kadilah asal Gulan-gulan Sidomulyo Bambanglipuro, Juara III pasangan H. Waridi–Hj. Sujinah Blawong I Trimulyo Jetis, dan Juara Harapan pasangan H. Bambang Sririyadi, S.Pd–Hj. Umi sumirah AMa. (Jojo)

22

BAKTI 205/JULI 2008



PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMP AH PEJABA T SUMPAH PEJABAT

P

ejabat yang baru saja dilantik diharapkan untuk selalu meningkatkan kinerja serta memperbaiki perfoma Depag di mata masyarakat,” demikian sambutan yang dibacakan oleh Kakandepag Kab. Sleman Drs.H. Arif Djufandi, MPdI dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kantor Departemen Agama Kab. Sleman. Adapun pejabat yang dilantik adalah: H. Samidi, SH (Ka. KUA Moyudan), H. Nurhuda, Sag, MA (Ka. KUA Sleman), Hasan Fansyuri, MA (ka. KUA Kalasan), Mahfudz Hanafi, Sag (Ka. KUA Gamping), H. Bahaudin, SAg (Ka. KUA Godean), H. Budi Nurohman, Sag (Ka. KUA Ngaglik), Drs. Hoiri (Ka. KUA Pakem), Drs. Ismail, MA (Ka. KUA Prambanan), Drs. Sukirman, MA (Ka. KUA Ngemplak), Drs. Suisdialwan, MA (Ka. KUA Minggir), Drs. Dalhari (Ka. KUA Depok), Drs. Syahri (Ka.KUA Berbah), Drs. Tulus Dumadi, MA (Ka.KUA Seyegan), Tri Almutiah sebagai (Ka. TU MAN III Yogya), Suprihadhi (Ka. TU MAN Pakem), Sukidi, S.Pd, MM (Ka. TU MAN Maguwoharjo), Siti Nurhayati, SH (Ka. TU MAN Tempel), Drs. Suharyanto, MA (Ka. MTsN Pakem). Acara ini diselenggarakan di Aula KIPAS pada hari Sabtu, (13/05/08). Setelah pelantikan dilanjutkan acara serah terima pejabat lama kepada pejabat baru serta diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama. (Pur)

PEMBINAAN PENYULUH AGAMA HONORER K ABUP ATEN SLEMAN ABUPA KABUP

B

ertempat di Masjid Agung Kabupaten Sleman pada Hari Jum’at, (23/05/08) diselenggarakan Pembinaan Penyuluh Agama Honorer (PAH). Adapun isi acaranya adalah: ucapan selamat datang oleh Kandepag Kab Sleman Drs.H. Arif Djufandi, MPdI, Penjelasan Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh Agama Honorer oleh Kabid Penamas Kanwil Depag DIY Drs. H. Najib Sudarmawan, MA dan Pembinaan Teknis Kepenyuluhan Kepada Masyarakat oleh Kasi Kepenyuluhan Kanwil Depag Prop. DIY Drs. H. Surajiman, MPdI. Pembinaan ini dihadiri oleh 436 penyuluh agama honorer se-Kabupaten Sleman. Acara dimulai jam 9.00 pagi dan berakhir jam 11.00 WIB. (Pur)

KOTA JOGJAKARTA PELANTIK AN PEJABA T D AN PELANTIKAN PEJABAT DAN SOSIALISASI ZIS

H

. Hasto Perwiro Utomo, S.Ag selaku Ka. Sub.Bag Tata Usaha mengatakan bahwa dalam rangka penataan pejabat sekaligus kepentingan dinas, pada hari Senin, 12 Mei 2008 jam 08.00 Kantor Departemen Agama Yogyakarta melaksanakan pelantikan pejabat, penyerahan SK Kenaikan pangkat, Pengukuhan sekaligus sosialisasi ZIS Kota Yogyakarta. Adapun pejabat pejabat yang dilantik adalah Drs.H.

Yusron (Ka. KUA Umbulharjo), Saeful Anwar, S.Ag.MA (Ka. KUA Jetis), Drs. Sumanggiyo Usadi (Ka.KUA Ngampilan), Drs. Suparno (Ka. KUA Wirobrajan), Drs. Nur Rokhman, MA (Ka. KUA Gedongtengen), Drs. Moh Jazih (Ka. KUA Tegalrejo), Drs. Suparman (KUA Kec. Danurejan), Murbono (Ka. KUA Gondomanan), Abdul Su’ud, S.Ag.(Ka. KUA Pakualaman), Moh Suhadi Jamil, S.IP. (Ka. TU. MTsN Yogyakarta II). Setelah pelantikan pejabat dilanjutkan dengan penyerahan SK kenaikan pangkat sebanyak 32 pegawai serta pengukuhan ZIS Kota Yogyakarta. Dalam acara tersebut dihadiri oleh pejabat Struktural dan Fungsional dilingkungan Kantor Departemen Agama Kota Yogyakarta serta 8 Camat Wilayah Kota Yogyakarta. Kepala Kantor , H. Nurudin, SH.MA dalam sambutan ringkasnya berpesan kepada pejabat yang baru dilantik mengatakan bahwa Jabatan itu adalah sebuah amanah, yang mana nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada diri sendiri, masyarakat dan kepada Allah SWT. Terakhir bagi 21 pegawai yang baru saja dikukuhkan menjadi pengurus ZIS mengatakan bahwa tujuan ZIS ini yaitu untuk menumbuhkan kesadaran kita sebagai pegawai dalam berzakat, infaq, shodaqoh, karena didalamnya ada hak yang harus dibayarkan untuk 8 asnaf atau sebagai wujud tolong menolong sesama muslim. (Shd)

WORKSHOP GURU MADIN DAN PEMBINAAN ZIS

D

alam rangka meningkatkan profesionalisme guru madin se-Kota Yogyakarta, pada hari Sabtu tanggal 21 Juni 2008 sie Pontren Kandepag. Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Forum Komunukasi Madrasah Diniyah Kota Yogyakarta mengadakan Workshop guru madin profesional bertempat di Madin Tarbiyatul Atfal Glagahsari yang dibuka oleh selaku Kepala Kantor Depag. Kota Yogyakarta Nurudin, SH. MA yang diikuti 50 orang peserta. Sementara itu Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kota Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2008 mengadakan Pembinaan ZIS bagi guru-guru MTs/SLTP dan MA/SMK/ SMA serta pada hari Rabu tanggal 4 Juni 2008 untuk guruguru RA/TK dan MI/SD se-Kota Yogyakarta, bertempat di Aula Masjid Pangeran Diponegoro. Pada kesempatan itu Kakandepag. Kota Yogyakarta Nurudin, SH. MA menyampaikan tentang hakikat zakat dan wajibnya berzakat bagi seorang muslim sebagai mana kewajiban menunaikan ibadah sholat, selain itu zakat juga berperan sebagai bentuk solidaritas kaum muslim dalam membantu saudaranya yang membutuhkannya. (Ok)

KABUPATEN GUNUNGKIDUL PEMILIHAN KELUARGA SAKINAH

S

ebagai salah satu upaya mempertinggi mutu perkawinan dan rumah tangga bahagia sejahtera, dari tanggal 27 s/d 29 Mei 2008 Kandepag Gunungkidul menilai dan menyeleksi beberapa keluarga sakinah wakil dari 8 (delapan) Kecamatan. Untuk peringkat yang pertama dari hasil penilaian/seleksi

setelah dilakukan persiapan dan pembinaan yang intens akan mewakili Gunungkidul untuk lomba yang sama di Tk Propinsi DI Yogyakarta. Setelah melakukan sidangnya maka Tim Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Gunungkidul 2008 pada tanggal 29 Mei 2008 memutuskan peringkat I-VIII. Adapun hasil selengkapnya pemilihan/seleksi adalah Hj. Sri Mulatsih/Playen (peringkat I), Hj Sutirah/Ponjong (II), Sukimah/Semin (III), Hj. Sutami/Ngawen (IV), Rusmi/Nglipar (V), Rukinah/Karangmojo (VI), Siti Romlah/Wonosari (VII) dan Nurhasanah/Gedangsari (VIII). (@min)

PEMBINAAN OLEH SEKRET ARIS DIRJEN SEKRETARIS BIMAS ISLAM

S

ekretaris Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Depag RI, Drs. H. Mudzakir, MM secara khusus menyempatkan berkunjung ke Kandepag Gunungkidul sekaligus untuk melakukan pembinaan dinas bagi Penghulu dan Penyuluh. Pembinaan itu juga diikuti oleh Kakandepag, Kasubag TU, Kasi Urais, Kasi Penamas dan Kepala KUA se Kabupaten Gunungkidul yang bertempat di Lantai Dasar Masjid Agung Al Ikhlas pada Sabtu (7/6/2008). Pada laporannya Kakandepag Gunungkidul Drs. HM. Sabbikhis, MA secara khusus menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan kondisi dan keadaan para penghulu dan penyuluh di samping juga kondisi secara makro Kandepag Gunungkidul. Sedangkan dalam arahan dan pembinaannya Sekretaris Dirjen Bimas Islam salah satunya menyampaikan informasi tentang KUA dan peta anggaran secara nasional dimana anggaran Ditjen Bimas Islam yang paling kecil di bandingkan Ditjen yang lainnya. Namun diingatkan kondisi itu jangan mempengaruhi kinerja dan prestasi bagi para Penghulu, Penyuluh maupun Kepala KUA. (@min)

PENGAMBILAN SUMP AH D AN SUMPAH DAN PELANTIK AN PEJABA T PELANTIKAN PEJABAT

S

ejumlah Kasi, Penyelenggara, Kepala MIN, Ka TU MAN dan MTsN di lingkungan Kandepag Gunungkidul pada Sabtu (31/05/2008) dilantik oleh Kakandepag Gunungkidul Drs. HM. Sabbikhis, MA bertempat di Lantai Dasar M. Agung Al Ikhlas Wonosari. Drs. Buchori Muslim yang sebelumnya Kepala KUA Semanu dilantik sebagai Kasi Urais menggantikan H. Warjono, MA. Kasi Penamas dijabat oleh Drs. Muh. Yusuf yang sebelumnya Kasi Pekapontren yang kemudian dijabat oleh Drs. Sadmonodadi, MA. Dra. Isti Rokhani, MA sebagai Penyelenggara Zawa menggantikan Drs. Sadmonodadi, MA. diikuti oleh pelantikan beberapa Ka TU MTsN/MAN dan Ka MIN. Dalam sambutannya setelah mengambil sumpah, Kakandepag Gunungkidul Drs. HM. Sabbikhis, MA menyampaikan bahwa pergantian, pergesaran maupun pindah jabatan adalah sesuatu yang lumrah dan wajar dalam dunia kedinasan. Dan mohon hal ini dimaknai sebagai sebuah amanah yang harus di emban dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. (@min)

BAKTI 205/JULI 2008

23

L APORAN KHUSUS KUA Kecamatan Imogiri

Dok. BAKTI

”Ikhlas Melayani dengan Ramah, Jujur dan Amanah”

K

antor Urusan Agama (KUA) sebagai unit pelayanan terdepan Departemen Agama yang bersentuhan langsung kepada masyarakat akar umput (grass root) mempunyai peran strategis dalam membangun citra departemen di mata masyarakat. Hal ini tentu saja merupakan tugas yang tidak ringan mengingat begitu kompleksnya tugas KUA selain memberikan pelayanan di bidang pernikahan. Mengingat begitu strategisnya peran KUA dalam membangun citra positif departemen, hendaknya pembenahan dan perbaikan unit KUA perlu terus ditingkatkan. Hal inilah yang mendasari Departemen Agama melalui Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam mengadakan per-lombaan KUA Percontohan baik di tingkat provinsi maupun nasional. Penilaian Tim Penilai Pusat Setelah melalui seleksi di tingkat provinsi dan menyisihkan wakil dari 4 kabupaten/kota lainnya, KUA Kecamatan Imogiri berhasil menjadi juara KUA Percontohan Tingkat Provinsi. Kemenangan ini sekaligus menempatkan KUA Imogiri sebagai wakil dari Provinsi DIY untuk maju dalam lomba KUA Percontohan Tingkat Nasional. Penilaian KUA Percontohan Tingkat Nasional dilakukan pada Rabu, 4 Juni 2008 bertempat di KUA Imogiri Kabupaten Bantul. Menurut Sekretaris Dirjen Bimas Islam Drs. H. Mudzakir, MM didampingi Kabid Urais Drs. H. Zainal Abidin, MA dan Kakandepag Kab. Bantul Drs. H. Buchori Muslim,

24

BAKTI 205/JULI 2008

M.Pd.I, dan Bupati Bantul yang diwakili Assek II, mengungkapkan bahwa kriteria penilaian terdiri dari dua sisi yakni sisi lapangan dan sisi performance kepala KUA. Lebih lanjut dipaparkan bahwa penilaian dari sisi lapangan terdiri dari beberapa aspek yakni pertama aspek visi, misi dan motto KUA, kedua aspek sistim dan prosedur pelayanan, ke-tiga aspek sumber daya manusia dan keempat aspek penilaian responden. Dari beberapa aspek penilaian tersebut penilaian responden memiliki poin terbesar. Ada 14 item dalam angket responden diantaranya kemudahan prosedur pelayanan, kewajaran biaya, ketepatan waktu pelayanan serta kenyamanan kantor. Penilaian dari sisi kedua dilakukan di Jakarta. Dijadwalkan tanggal 14-17 Agustus seluruh kepala KUA pemenang dari 33 provinsi akan diundang Kota Yogyakarta ke Jakarta. Materi penilaian dititikberatkan pada performance kepala KUA berupa tes wawancara dan tertulis serta ketrampilan membaca kitab kuning/Qiroatul Kutub. Diagendakan para kepala KUA tersebut akan mengikuti pidato kenegaraan presiden di gedung DPR (16 Agustus) serta mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi di istana negara (17 Agustus), tandasnya. Dari 33 KUA se-Indonesia akan dipilih 3 KUA peringkat 1 s/d 3. Dari ketiga pemenang tersebut di tahun berikutnya akan diikutkan dalam penilaian bidang pelayanan prima di tingkat kantor Menpan se-Indonesia, ujar Drs. Mudzakir. Penilaian kemudian dilanjutkan dengan observasi lapangan, Tim Penilai Pusat Drs. H. Zainal Arifin, MA dari Biro Ortala sempat melihat berbagai fasilitas dan dokumen, diantaranya arsip buku nikah yang telah dijilid mulai dari tahun 1952 sampai dengan 2008. Diungkapkan oleh kepala KUA bahwa pada saat gempa bumi terjadi, tindakan pertama yang dilakukan adalah menyelamatkan arsip-arsip penting diataranya adalah arsip tentang buku nikah tersebut. Program Unggulan Nadhif, S.Ag, M.Si. dalam paparanya mengungkapkan visi, misi serta berbagai keunggulan di KUA Kecamatan Imogiri. Dengan mengusung visi ”terwujudnya pelayanan prima dan kehidupan bermasyarakat yang agamis”, KUA Imogiri merumuskan lima misi yang harus dijalankan yakni

BAKTI 205/JULI 2008

25

Dok. BAKTI

meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk, mening-katkan peran lembaga dakwah, meningkatkan pengetahuan dan penghayatan ajaran agama, meningkatkan sarana-pra-sarana dan mewujudkan informasi keagamaan berbasis tek-nologi informasi. Lebih lanjut Nadhif, S.Ag, M.Si menuturkan bahwa dalam rangka memberikan pelayanan prima, KUA Imogiri mengusung motto ”Kami Ikhlas Melayani dnegn Ramah, Jujur dan Amanah”. Serta dalam rangka untuk merealisasikan hal tersebut, KUA Imogiri telah menentukan berbagai program unggulan yang terbagi dalam berbagai bidang. Bidang Pelayanan; Untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, KUA Imogiri telah membuka website dengan alamat www.kuaimogiri.org Selain itu program unggulan lainnya yakni pertama, komputerisasi pelayanan nikah, rujuk dan wakaf. Kedua, pembuatan prosedur dan standar pelayanan prima. Ketiga, Tim penilai Drs. Zainal Arifin saat mewawancarai Kepala KUA Imogiri, Nadhif, S.Ag, MSi. Program data base umat berbasis masjid. Disamping sebagai peta dakwah data base ini juga berfungsi sebagai pendataan jamaah maupun masjid yang ada di Profil KUA Imogiri Kecamatan Imogiri. Keempat, data informasi keagamaan KUA Kecamatan Imogiri menempati gedung di Jl. Pundung berbasis TI diataranya pendataan potensi keagamaan, cara Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Menurut penuturuan mantan cepat menghitung zakat dan waris serta cara cepat belajar pegawai H. Jamhari menjelaskan bahwa baru pada tahun 1987 dan mengetahui isi kandungan Al-Qur’an. Keenam, program gedung ini digunakan sebagai tempat pelayanan. Sebelumnya Win Hisab, dengan program ini dapat membantu masyarakat pelayanan dilakukan berpindah-pindah menggunakan rumah untuk penentuan arah kiblat, penetuan waktu sholat dan penduduk. menghitung awal bulan. Pada bulan Maret 2006 terjadi pergantian Kepala KUA Bidang Pembinaan Masyarakat; pertama, optimalisasi Kec. Imogiri yagn semula dijabat oleh H. Asyrofi, BA kemudian kursus keluarga sakinah, konsultasi rutin masalah keluarga, digantikan oleh Nadhif, S.Ag. Selang dua bulan kemudian santapan rohani bagi karyawan pemerintah di lingkungan tepatnya pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 terjadi musibah gempa Kecamatan Imogiri, pembinaan keluarga sakinah bagi bumi yang banyak menimbulkan korban dan mengakibatkan masyarakat melalui pengajian dan majlis taklim dan pengajian gedung KUA mengalami kerusakan berat. rutin bagi tokoh masyarakat. Dikarenakan keadaan yang begitu caos pasca gempa, Bidang Pemberdayaan Lembaga Dakwah. Begitu otomatis pelayan KUA lumpuh total. Baru pada tanggal 20 besarnya andil lembaga dakwah di masyarakat KUA Imogiri Juni 2006 semua pelayanan KUA bisa dilakukan dengan memerasa perlu untuk mengadakan pembinaan agar keberadaan- nempati gedung KUD Hemat Kec. Imogiri. Dengan bantuan nya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. dari semua pihak terutama Departemen Agama, Gedung KUA Adapun lembaga dakwah yang ada di kecamatan Imogiri yang rusak dapat dibangun kembali. Tepatnya pada bulan diantaranya MUI, DMI, IPHI, BAZ, LP2A. LPTQ dan BHR. April 2007 pelayanan KUA dapat dilakukan di gedung yang Bidang Kemitraan, dengan program ini dititikberatkan baru. Baru pada awal tahun 2008 berkat bantuan dari Depag untuk meningkatkan kebersamaan antara aparat KUA dengan provinsi dan kabupaten kondisi lingkungan dan sarana dan instansi terkait dan tokoh masyarakat diataranya dengan pe- prasarana dapat terpenuhi sebagaimana mestinya. nyelenggaraan pertemuan rutin lembaga dakwah, kegiatan Struktur KUA Imogiri terdiri dari empat komponen yang lintas sektoral, dan kegiatan manasik haji. secara langsung membantu dan melaksanakan tugas-tugas Dari segi jumlah dan kualitas SDM, KUA Imogiri telah KUA, yang pertama adalah seluruh karyawan KUA, kedua melampaui syarat minimal yakni 8 orang yang sebagian besar Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), ketiga Penyuluh berijazah sarjana. Terdiri dari 8 orang pegawai terdiri dari Agama, baik yang definitif maupun PAH dan keempat lembaga Nadhif, S.Ag, M.Si (Kepala), Sri Widayani (Pelaksana Doktik), dakwah kecamatan Imogiri. Bayu Dirgohandoyo, S.Ag. (Pelaksana Kepenghuluan), WarDisamping itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan sono MR, S.Ag (Kemasjidan dan Kemitraan Umat), Abu Yazid, langsung kepada masyarakat, KUA Imogiri dibantu oleh 8 S.Pd.I (Pelaksana Binwin dan Produk Halal), H. Sumanto Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), satu penyuluh (Pelaksana ZAWAIBSOS), H. Sarjono (Pembantu Umum) dan agama PNS dan 23 orang Penyuluh Agama Honorer. Drs. Suparyanto (Penyuluh), ujarnya. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan Fauzan langsung kepada masyarakat, KUA Imogiri dibantu oleh 8 Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) serta 23 orang Penyuluh Agama Honorer, ungkapnya.

K EDINASAN

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 Tahun 2008 NOMOR : KEP-033/A/JA/6/2008 NOMOR : 199 Tahun 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU ANGGOTA PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DAN WARGA MASYARAKAT MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

a. bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, setiap orang bebas untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, dan dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang; b. bahwa setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu; c. bahwa Pemerintah telah melakukan upaya persuasif melalui serangkaian kegiatan dan dialog untuk menyelesaikan permasalahan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) agar tidak menimbulkan keresahan dalam kehidupan beragama dan mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, dan dalam hal ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) telah menyampaikan 12 (dua belas) butir Penjelasan pada tanggal 14 Januari 2008; d. bahwa dari hasil pemantauan terhadap 12 (dua belas) butir Penjelasan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sebagaimana dimaksud pada huruf c, Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) menyimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa butir yang telah dilaksanakan namun masih terdapat beberapa butir yang belum dilaksanakan oleh penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sehingga dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat ; e. bahwa warga masyarakat wajib menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat demi terwujudnya persatuan dan kesatuan nasional; f. bahwa dengan maksud untuk menjaga dan memupuk ketenteraman beragama dan ketertiban kehidupan bermasyarakat, serta berdasarkan pertimbangan pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat;

Mengingat :

1. Pasal 28E, Pasal 281 ayat (1), Pasal 28J, dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 156 dan Pasal 156a; 3. Undang-Undang Nomor 1/PnPs/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama jo. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-Undang; 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005; 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan;

26

BAKTI 205/JULI 2008

10. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia; 11. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 12. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005; 13. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia; 14. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP004/J.A/01/1994 tanggal 15 Januari 1994 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM); 15. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-115/J.A/10/1999 tanggal 20 Oktober 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri; 17. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; Memperhatikan

: 1. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 12 Mei 2005; 2. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 15 Januari 2008; 3. Hasil Rapat Tim Koordinasi PAKEM Pusat tanggal 16 April 2008; MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSAAGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA PENGANUT, ANGGOTA, DAN/ATAU ANGGOTA PENGURUS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA(JAI) DAN WARGAMASYARAKAT

KESATU

: Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu.

KEDUA

: Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang mengaku beragama Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.

KETIGA

: Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya.

KEEMPAT

: Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

KELIMA

: Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEEMPAT dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEENAM

: Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini.

KETUJUH

: Keputusan Bersama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juni 2008

BAKTI 205/JULI 2008

27

Suplemen Anak & Remaja Profil Remaja

Siti Atiqoh

Sang Hafidzah dari MAN Wonokromo

P

elajar berprestasi kali ini adalah seorang penghafal Qur’an putri (hafidzah) yang lahir di Bantul pada tanggal 21 Juli 1992. Prestasi remaja kelas XI MAN Womokromo ini pernah meraih juara 1 pada Musabaqoh Hifdzil-Qur’an (MHQ) 10 juz tingkat Provinsi DIY tahun 2008. Padahal tidak banyak remaja yang mampu menghafalkan. Bagaimana gambaran dan teknik dia dalam menghafal Qur’an? Ikuti penuturan salah seorang gurunya, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di madrasahnya, Drs. Jamiat. Siti Atiqoh kini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti MHQ tingkat nasional di Serang Banten, pada bulan Juni 2008 ini.Tiada hari tanpa membaca dan menghafal ayatayat Al-Qur’an. Lebih-lebih untuk menghadapi MHQ tingkat Nasional ini. Di bawah bimbingan ustadznya, Bapak Kyai Muhammad Zuhban dan Bapak Kyai Sudarman, Atiqoh mengasah diri dengan penuh semangat. Setiap hari Atiqoh menyetorkan hafalannya kepada kedua ustadznya. Ustadz akan mengetes kemampuan hafalannya dengan membaca beberapa ayat kemudian Siti Atiqoh diminta untuk meneruskan ayat yang dibacanya. ”Saya tidak menargetkan menjadi juara. Yang penting saya berusaha tampil semaksimal mungkin, dan sebaik-baiknya. Syukur bisa menjadi juara, tidak pun, tidak apa-apa,” katanya merendah. Qiro’ah dan membaca sholawat kesenangannya. Di sekolahnya Atiqoh mempunyai grup solawat hadrah; dan dia sebagai vokalis utamanya karena memang suaranya bagus. Dia mampu melantunkan nada-nada tinggi dengan sempurna. Grup hadrahnya sering diundang untuk mengisi acara-acara seperti pengajian, mantenan dan sebagainya. Siapa yang menjadi idola Atiqoh? Ternyata dai asal Betawi, K.H. Zainudin M.Z. Menurutnya K.H. Zainudin M.Z adalah da’i yang mampu berpidato dengan baik. Vokalnya lantang, jelas, mantap, bicaranya runtut dan diselingi dengan humor-humor segar yang tidak membosankan. Di samping itu da’i sejuta umat ini pidatonya mudah difahami oleh seluruh lapisan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa maupun kalangan masyarakat awam. ”Saya juga ingin seperti beliau, menjadi seorang da’iyah,” katanya, sambil menyembunyikan sedikit perasaan malunya. Di samping itu dia juga ingin seperti ibunya yang hafidzah. Bagaimana keadaan keluarganya? Atiqoh

28

BAKTI 205/JULI 2008

terlahir dari keluarga sederhana, namun bermakna. Kakaknya satu, laki-laki dan adiknya juga satu, perempuan. Ayahnya bernama Thohari dan ibunya Siti Misbah, seorang penghafal Al-Qur’an juga. Ibarat pepatah, ternyata ’buah Apel tak akan jatuh jauh dari pohonnya’. Prestasi yangmengandalkan suara ini tentu hati-hati dalam makan dan minum. Lalu apa makanan favoritnya? Semua makanan, asal halal. Proses menghafal termasuk berat, apa dia lalu tidak bergaul? Dia tetap bergaul bahkan Atiqoh tidak pernah merasa minder dalam bergaul. Pergaulannya supel. Buktinya dia aktif dalam berbagai organisasi, khususnya organisasi keagamaan dan kesenian. Di sekolahnya, gadis ini aktif dalam kegiatan pramuka, hingga dia dapat berlatih disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, hidup mandiri. Kesenian yang ia sukai adalah hadrah, seni baca Al-Qur’an, qasidah. Dandanannya selalu rapi, lugas tidak macammacam, dan tidak pernah terlepas dari jilbabnya yang anggun menutup aurat, sesuai syariat. Apa hambatannya dalam menghafal dan belajar? Ia pun menjawab, ”Hambatan yang saya alami dalam hal belajar adalah soal membagi waktu. Saya belum bisa membagi waktu secara baik untuk kegiatan belajar, bersekolah, mengaji dan organisasi. Saya tidak pernah dolan atau bermain yang tidak bermanfaat. Tidak ada waktu” katanya. Memang kegiatan seharihari Atiqoh sangat padat. Dia bangun pada pukul 03.30. Sholat malam dan sholat shubuh secara berjamaah. Setelah sholat shubuh dia dan teman-temannya mengaji sampai dengan pukul 05.45. Kemudian bersekolah dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.00 dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hadrah atau seni baca Al-Qur’an. Pulang ke pondok pada pukul 16.00. Setelah makan dan mandi diiikuti mengaji sampai pukul 21.30. Setelah itu belajar. Atiqoh pergi tidur setelah jam menunjukkan pukul 23.00. Di akhir perjumpaan dengan BAKTI tak lupa ia berpesan kepada para pembaca, mohon doa restu agar dapat mengikuti MHQ tingkat nasional di Serang Banten ini dengan baik, dapat tampil tenang, tidak grogi. Khusus untuk temanteman sebayanya, dia berpesan ”Raihlah segala cita-citamu, sebelum mencapai cintamu”. Ternyata lebih penting dan memang harus didahulukan adalah cita-cita, baru cinta. Insya Allah. Suwandi

Cerpen Remaja

Sertifikasi Oleh Hanti Watmi R

S

epulang kerja hari Sabtu, aku segera menyelesaikan pekerjaan rumahku sebagai ibu rumah tangga. Ada mencuci, melipat pakaian, dan seterika. Tiga pekerjaan itu kurasakan sebagai kenikmatan, yang penting sehat. Rencananya hari Ahad aku mau ikut seminar di UNY. Tak lupa rencana itu kuceritakan pada anak-anak, kepada suami sudah kuceritakan sebelumnya dan. suamiku mengijinkan. “Seminar itu apa, Bu?” tanya Ais, anakku yang kelas dua SD. “Seminar itu ceramah yang membicarakan sesuatu hal yang penting untuk kepentingan tertentu,” jawabku dengan bahasa yang sederhana. “Sesuatu yang penting itu apa, Bu?” tanya Ais mengejar. “Sesuatu yang penting bagi ibu saat ini adalah mempersiapkan diri untuk sertifikasi dan seminarnya adalah seminar tentang sertifikasi.” “Sertifikasi itu apa?” Ais jadi lebih penasaran. “Sertifikasi itu adalah usaha untuk memperoleh sertifikat yang menunjukkan bahwa seorang guru telah memenuhi syarat menjadi guru yang pintar dan muridnya akan menjadi lebih pintar serta senang terhadap pelajaran.” Ais mendengarkan jawabanku dengan seksama. Anakku yang besar suka bertanya, dan sebenarnya yang kecil, Puput juga suka bertanya tetapi karena mungkin pertanyaan kakaknya sama dengan apa yang akan ditanyakan

sehingga dia hanya bertanya,”Jadi ibu besok tidak libur?” kujawab sambil mengangguk dan tersenyum. Paginya setelah makan bersama aku pamit suami dan anakanak. ”Ibu berangkat dulu ya, Pak. Assalamu’alaikum,” kucium tangan suamiku. ”Wa’alaikumussalam. Hati-hati ya!” pesannya. ”Assalamu’alaikum, nak. Di rumah sama Bapak ya. Nanti kalau Bapak ingin dibantu dalam hal apa-apa pun, kalian bantu ya. Nanti kalau Ibu pulang kalian tinggal laporan bahwa kalian sudah belajar.” Pesan itu kuucap sambil salaman dengan anakanak satu persatu. Dan mereka pun menjawab ”iya”, sambil mengangguk. Sebagai seorang ibu sekaligus guru aku tetap membiasakan anak-anakku belajar meski hari Ahad atau hari libur. Sebenarnya aku juga mengajarkan hal ini kepada murid-muridku. Setelah itu, kulajukan sepeda motorku menuju jalan Magelang. Sampai di jalan Magelang temanku, Bu Yati sudah menunggu. Kami pun berangkat berboncengan sampai kampus UNY. Tiba di kampus kami segera menuju Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan tempat yang akan digunakan untuk menyelenggarakan seminar. Kami pun terus melakukan daftar ulang sambil menunggu satu teman yang lain, Bu Ririn. Setelah Bu Ririn datang kami bertiga masuk ke ruang seminar.

BAKTI 205/JULI 205/JULI 2008 2008

29

Satu demi satu session kuikuti dengan baik. Ada tiga sessi yang akan berlangsung di seminar ini. Pada sessi yang ketiga kurasakan gigi kesayanganku mulai mengeluh. Terasa senutsenut. Aku, biasanya alergi dingin oleh ruangan ber-AC. Selesai sessi ketiga meski sudah keluar ruangan. Aku bersama Bu Yati dan Bu Ririn mengambil snack dan makan siang. Kurasakan makan siangku tidak nikmat karena gigiku rewel dan susah mengunyah. Selesai makan siang aku dan temanteman mengambil sertifikat seminar dan langsung pulang. Sampai di rumah aku disambut oleh kedua anakku. ”Kalian sudah sholat?” tanyaku ”Sudah” jawab mereka ”Sudah belajar?” tanyaku sesuai pesan tadi pagi. ”Belum. Soalnya tadi aku sama Dik Puput disuruh Bapak untuk mencuci piring, gelas, sama sendok. Kata Bapak agar kalau Ibu pulang nanti tinggal istirahat”, jawab Ais. ”Iya. Biar Ibu tidak capai” jawab si kecil, Puput. ”Ya sudahlah. Sekarang Bapak dimana?” ”Bapak takziyah ke Jongke” jawab mereka. ”Yuk, Ibu temani belajar kalian, sambil istirahat”. Ais mau tapi Puput ingin ditinggui Bapak saja nanti kalu sudah pulang dari takziyah. Dia melanjutkan bermain. ”Bu, nemani anak belajar kok sambil tiduran” kritik Ais. ”Gigi Ibu sakit, nak. Tadi pagi kena dinginnya AC” ”Ibu nggak suka ruangan ber-AC?” tanyanya. ”Ibu sih nggak masalah. Tapi giginya nggak mau!” Selesai belajar Ais nonton TV, aku lantas tiduran di kamar. Jam 15.30 suamiku pulang dri takziyah. Aku tak bisa menyambutnya. Tapi dia tak kecewa, malah mencariku ke kamar. ”Gimana Bu? Seminarnya bagus? Capek ya?” begitu sikapnya. ”Bagus sekali. Sayangnya gigiku tak tahan dingin. Jadi, ya sekarang sakit” jawabku. ”Nanti diperiksakan, ya?” sarannya. ”Mana ada dokter gigi yang praktik hari Ahad?” komentarku. ”Kita cari dokter gigi yang buka praktik di rumahnya” suamiku tak putus asa. Dan aku pun menyetujui. Jam lima sore aku berempat menuju rumah drg. Endang tetanggaku. Samapi di rumahnya beliau tidk ada. Disarankan oleh putrinya agar aku menelepon. Ternyata beliau tidak sangup, karena beliau sedng seminar dan pulangnya malam. Kemudian kami, menuju ke rumah dokter gigi yang dinasnya di salah satu puskesmas, ternyata kecele juga. Disrankan oleh adiknya untuk besok saja. Ais menyarankan untuk ke rumah dokter Ana, yang lebih sering dipanggil mbak Ana. Dokter Ana adalah salah seorang keponakan suamiku yang jadi dokter umum. Meski dokter umumsiapa tahu bis membantu mengatasi sakit gigi. Kuturuti saran Ais, meski dia anak kecil. Sampai di rumah dr. Ana. Dia tidak ada, akrena sdang piket di sebuah poliklinik.Tapi kakak iparku menyarankan untuk mennti sebentar. Benar. Sekitar jam enam dr. Ana pulang. ”Sakit apa Bulik?” tanyanya kepadaku. ”Sakit gigi” jawabku ”Wah lebih baik tidak sakit gigi dari pada sakit hati, Bulik” candanya. Aku tertawa meskipun menahan sakit. Setelah diperiksa aku dikasih obat untuk lima hari dan kami bincang-bincang

sebentar setelah diras cukup kami terus pulang. Hari itu Rabu sore. Aku cerita kepada keluarga bahwa besok aku akan mengikuti seminar lagi, namun judulnya berbeda. Mereka mengizinkan. ”Gimana sudah sembuh, Bu?” tanya suamiku. ”Alhamdulillah. Cuma belum total. Kalau tidak ikut ya sayang ’kan? Mumpung ada kesempatan” jawabku semangat. Hari Kamis, sepulang kerja setetalah makan siang aku pergi seminar di gedung Mandala Bhakti Wanita Tama di jalan Solo. Masuk ruang seminar aku tersugesti oleh keadaan. Ruangan seminar dilengkapi dengan empat kipas angin yang besar. ”Ya Allah. Mudah-mudahan gigiku tidak kambuh” Pukul setengah dua seminar dimulai, aku merasa enjoy. Satu jam kemudian aku mulai merasakan dingin. Mula-mula punggungku kemudian kepalaku. Lama-lama dinginnya sampai ke gigi. ”Duh gigiku sayang kamu jangan rewel, ya!” Ya Allah sakitnya gigiku” aku mengeluh dalam hati. Selesai seminar aku bergegas pulang. Aku jadi tak tertarik mampir ke Hotel Saphir yang kata temanku di sana sedang ada bazar batik. Sampai di rumah rasanyaaku terkapar. Aku berbaring di depan anak anak yang sore itu sedang beiajar. Sekarang anak-anak tidak protes karena sudah bisa memahami kondisi ibunya. ”Capek Bu?” tanya suamiku. ”Yeach biasa tapi gigiku, Pak tak mau diajak kompromi” jawabku. Suamiku tertawa. Selanjutnya suamiku memberi soiusi untuk pergi ke dokter gigi. Habis Maghrib kami pergi ke dokter gigi. Sampai di tempat praktik aku harus antri karena jatuh urutan nomor empat. Padahal satu pasien sekitar setengah jam. Masya Allah aku harus menunggu sekitar satu setengah jam. Padahal gigiku sakit sekati. Ketika giliranku tiba, aku dipanggil aku pun terus memasuki ruangan. ”Sakit apa bu?” tanya dokter sambil tersenyum ”Sakit gigi, bukan sakit hati. Kalau sakit hati saya tidak periksa ke sini” jawabku. Dokter gigi itu tertawa. ”Tenang bu. Kalau ibu sakit gigi sayalah yang mau mengobati. Semua skit ada obatnya. Okey? Saya periksa dulu ya?” katanya. Selesai diperiksa dokter mengatakan bahwa gigiku yang sering rewel itu sudah mati. Dia sarankan bahwa kalau sudah sembuh nanti gigiku harus dicabut. Setelah diberi obat dan membayar kami pulang. Sampai di rumah anak-anak segera kami tidurkan di kamar karena mereka sudah tidur di perjalanan pulang. Kami tinggal berdua. Aku terus minum obat. . ”Pak kasih aku dukungan, ya” pintaku pada suamiku. ”Dukungan apa?” tanya suamiku, ”Dukungan agar nantinya aku lulus sertifikasi,” jawabku. ”Iya. Jelas. Aku selalu mendukung bahkan mendoakan agar Ibu nantinya lulus sertifikasi. Tapi patuhi nasihat dokter ya. Besok kalau sudah sembuh giginya yang sering sakit itu dicabut saja”. Suamiku menyarankan. Dan kata-kata terakhir suamiku sebelum pergi tidur, ”Bu, lebih baik lulus sertifikasi dari pada sakit gigi” ”Ah, Bapak,” kucubit lengannya sambil masuk kamar.

Tahun Baru,

30

BAKTI205/JULI 205/JULI2008 2008 BAKTI

Penulis,guru MAN Tempel Sleman

Kuni Aisyah Habibah (Kelas 2 B SD Muhammadiyah Sleman)

Air Terjun Air terjun kau indah sekali Hendak aku melihatmu Mataku jadi berkaca-kaca Air terjun Tak ada kau di desaku Lalu aku menemuimu di sungai Kini mataku jadi berbinar-binar Sub-hanallah

Dwi Rahariyoso (Mhs. FBS UNY)

Panen Mengembarai angin Usia menghitam Serupa kuku-kuku dan embun Berbela karang kesunyianmu Tandas Setiap subuh yang terjatuh Dari sujudmu adala gemuruh tipis Suara mereka Bergetar Lagu-lagu terpantul dari dawai Serupa belalang Padi berjuntai Tanak Pematang kau gadis kecil Ujung-ujung padi Di rambutmu Menguning Penuh matahari

Fatma Hanani (Kelas 5 SDN Karangmojo Gunung Kidul)

Diary-ku

Oh diary-ku Kutuliskan semuanya di tubuhmu Kau tak mengerti apa isi hatiku Aku selalu menderita Di saat waktu kau pergi Aku sangat membutuhkanmu Karena di tubuhmu Tersimpan banyak rahasiaku

Jamhari Sahid (Guru MTsN Gubukrubuh)

Ayat-Ayat Alam Inikah tanda-tanda, betapa dunia sudah tua Bumi bergoncang berkali-kali Bumi semburkan air api Bumi diterj ang badai, banjir dan tsunami Maka dalam bingung ada yang bertanya: Mengapa bumi begini? (mungkin benar kata Ebiet, kita telah terlalu bangga dengan dosa dosa ) Penjarahan kekayaan alam membabi buta seiring tradisi korupsi yang tetap merajalela kapankah adil makmur merata Perempuan perempuan berpose telanjang atas nama seni para lelaki memuja pornografi atas nama apresiasi dekadensi di sana sini Kemaksiatan menjadi lahan bisnis kaum kapitalis penjajahan ekonomi budaya adalah strategi neo kolonialis kita terombang-ambing antara tawa dan tangis Derasnya arus globalisasi informasi menarik menekan mendesak, menggeser norma-norma dan nilai Inikah tanda-tanda, bahwa zaman akhir telah tiba?

BAKTI 205/JULI 2008 BAKTI

31

Perjuangan Abdurrahman bin Auf A

bdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan yang mula-mula masuk Islam; termasuk kelompok sepuluh yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga; termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah (sebagai formatur) dalam pemilihan khalifah sesudah Umar bin Khattab r.a.; dan seorang mufti yang dipercayai Rasulullah saw. untuk berfatwa di Madinah selagi beliau masih hidup di tengahtengah masyarakat kaum muslimin. Namanya pada masa jahiliyah adalah Abd Amr. Setelah masuk Islam Rasulullah saw. memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Itulah dia Abdurrahman bin Auf r.a. Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah saw. masuk ke rumah Al-Arqam, yaitu dua hari sesudah Abu Bakar ash-Shidiq masuk Islam. Sama halnya dengan kelompok kaum muslimin yang pertama-tama masuk Islam, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy, tetapi dia sabar dan tetap sabar. Pendiriannya teguh dan senantiasa teguh. Dia menghindari dari kekejaman kaum Quraisy, tetapi selalu setia dan patuh membenarkan risalah Muhammad. Kemudian dia turut pindah (hijrah) ke Habasyah bersamasama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan kaum Quraisy yang senantiasa menerornya. Tatkala Rasulullah saw. dan para sahabat beliau diizinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor bagi orang-orang yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Dalam perantauan, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang muhajirin dan orang-orang Anshar. Maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ al-Anshari r.a. Pada suatu hari Sa’ad berkata kepada saudaranya, Abdurrahman, “Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas, dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebun itu, kuberikan kepadamu mana yang kamu sukai.... “ Jawab Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada Saudara, kepada keluarga Saudara, dan kepada harta Saudara. Saya hanya akan minta tolong kepada Saudara menunjukkan di mana letaknya pasar Madinah ini.” Sa’ad menunjukkan pasar tempat berjual beli kepada Abdurrahman. Maka, mulailah Abdurrahman berniaga di sana, berjual beli, melaba dan merugi. Belum berapa lama dia berdagang, terkumpullah uangnya sekadar cukup untuk mahar menikah. Dia datang kepada Rasulullah memakai harumharuman. Beliau menyambut kedatangan Abdurrahman seraya

32

BAKTI 205/JULI 2008

berkata, ”Wah, alangkah wanginya kamu, hai Abdurrahman.” Kata Abdurrahman, ”Saya hendak menikah ya Rasulullah.” Tanya Rasulullah, ”Apa mahar yang kamu berikan kepada istrimu?” Jawab Abdurrahman, ”Emas seberat biji kurma.” Kata Rasulullah, ”Adakan walimah, walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu.” Kata Abdurrahman, ”Sejak itu dunia datang menghadap kepadaku (hidupku makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu, maka dibawahnya kudapati emas dan perak.” Dalam Perang Badar, Abdurrahman turut berjihad fi sabilillah, dan dia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, antara lain Umair bin Utsman bin Ka’ab bin Auf atTaimy. Dalam Perang Uhud, dia tetap teguh bertahan di samping Rasulullah. Ketika selesai perang dan kaum muslimin keluar sebagai pemenang, Abdurrahman mendapatkan hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka kecil. Walau luka kecil, namun di antaranya ada yang sedalam anak jari. Perjuangan dan pengorbanan Abdurrahman tidak hanya terbatas pada kegigihannya di medan perang tapi juga dalam mengorbankan harta benda. Pada suatu hari Rasulullah saw. berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri ditengah-tengah para sahabat. Kata beliau, antara lain, ”Bersedekahlah tuan-tuan! Saya hendak mengirim satu pasukan ke medan perang.” Mendengar ucapan Rasulullah saw. tersebut, Abdurrahman bergegas pulang ke rumahnya dan cepat pula kembali ke hadapan Rasulullah di tengah-tengah kaum muslimin. Katanya, ”Ya Rasulullah! saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah dan dua ribu saya tinggalkan untuk keluarga saya.” Lalu uang yang dibawa dari rumah itu diserahkan kepada Rasulullah dua ribu. Sabda Rasulullah, ”Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu terhadap harta yang kamu berikan dan semoga Allah memberkati pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu.” Bisakah perjuangannya kita teladani? Sumber : Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah Karya Abdurrahman Ra’fat Basya

Global Warming dan Egoisme Negara Maju Oleh Sabjan Badio

B

encana Tsumani di Aceh Desember 2004 karbon). Sebagai dampak ulah nyata yang lalu merupakan salah satu bencana manusia, tentu saja laju global warming terbesar dalam catatan sejarah Indonesia, bisa ditekan dengan tindakan nyata pula. bahkan dunia. Kemudian, banjir di manaAda sembilan solusi yang ditawarkan oleh mana, pulau-pulau kecil mulai tenggelam, iklim buku Global Warming ini. tak menentu, salju Kilimanjaro mencair, Kesembilan langkah tersebut adalah (1) gunung es di Tibet mencair dan menewaskan kembali kepada konsep dasar Al Quran dan ribuan orang, es di kutub mencair, es Sunnah tentang menjaga lingkungan, (2) Greenland mencair, el-Nino, gurun-gurun memberikan perhatian yang tinggi terhadap terancaman pemanasan, meningkatnya infeksi lingkungan, (3) “memancing” datangnya dan penyakit menular, dan begitu banyak hujan dengan memelihara binatang, (4) bencana-bencana lain yang kehadirannya melindungi fauna, (5) menanam pohon, (b) susul-menyusul seakan takkan berakhir. tidak merusak hutan dan taman, (7) menSemua bencana tersebut diperkirakan jaga kebersihan lingkungan, (8) menjaga sebagai akibat global warming (pemanasan kelestarian air, (9) tidak hidup boros (hidup global). Bahkan, dalam empat dasawarsa ke sederhana). depan, disinyalir satu milyar manusia Pada tingkat global, usaha yang akan kehilangan tempat tinggal akibat telah dilakukan dimulai dengan pemJudul Buku : Global Warming bencana alam. bentukan IPPC (Intergovermental Sebuah Isyarat Dekatnya Akhir Zaman dan Ada asap pasti ada api, begitu pula Panel on Climate Change) oleh PBB Kehancuran Dunia dengan global warming, pastilah ada pada 1988. IPPC inilah yang kemudian Penulis : Kelompok Telaah Kitab Ar-Risalah pemicu hingga suhu bumi meningkat. memunculkan isue global warming. Penyunting : Abu Fatiah Al-Adnani Isac Asimov dan Frederik Pohl (dalam Beberapa tahun kemudian {1997), lahir Penerbit : Granada Mediatama, Maret 2008 Tebal Buku : 368 halaman Our Angry Earth) mengungkapkan Protokol Kyoto (mulai berlaku Febahwa sebagian besar manusia sulit mebruari 2005) yang mengharuskan senyadari realitas kehancuran lingkungan tiap negara perindustrian mengurangi hidup yang ada di sekitarnya. Ini karena penghancuran- emisi gas rumah kaca. Protokol ini ditentang mentah-mentah penghancuran lingkungan hidup itu teriadi bersamaan dengan oleh Amerika Serikat. Kemudian, AS, Australia. Italia, proses-proses yang sedang mereka kerjakan sendiri, yang Tiongkok, dan India bersatu melawan strategi atas ke“bertujuan” untuk membangun masa depan. Padahal yang mungkinan dimunculkannya Protokol Kyoto II atau Perterjadi adalah sebaliknya, tragedi masa depan itu justru setujuan lain yang bersifat mengekang. sedang berjalan dan kita sendiri yang menjalankannya. Buku yang disunting oleh Abu Fatiah Al-Adnani ini terbagi Dalam buku setebal 368 halaman ini, Kelompok Telaah menjadi delapan bab. Bab 1 membahas global warming dari Kitab Ar-Risalah berusaha mengungkapkan penyebab global sudut pandang ilmiah normatif. Bab 2 menghadirkan tulisan warming. Penyebab tersebut adalah efek rumah kaca (green para pemerhati lingkungan. serta tanggapan atas fenomena house effect). Efek rumah kaca adalah fenomena gelombang pamanasan global. Bab 3 membahas nubuwat Rasulullah saw. pendek radiasi matahari menembus dan diserap atmosfer yang yang telah memberikan isyarat atas dekatnya akhir zaman berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai per- dengan banyaknya bencana alam. mukaan bumi. Sementara, Bab 4 membicarakan global warming dalam Radiasi yang diserap atmosfer disampaikan kembali oleh isyarat Qur’aniah dan Nubuwat Rasulullah saw. Bab 5 bumi sebagai sinar infra merah yang bergelombang panjang. mengupas global warming serta isyarat akhir zaman dan keSinar tersebut akan diserap oleh gas-gas rumah kaca sehingga hancuran dunia. Bab 6 mengetengahkan Indonesia secara tidak terlepas ke angkasa luar dan menyebabkan panas spesifik yang ikut menjadi korban pemanasan global. Bab 7 terperangkap di atmosfer, akhirnva suhu bumi dan lapisan berisi perdebatan tentang pemanasan global, bab ini mengterendah atrmosfer meningkat. Hal ini kemudian menyebabkan gabungkan isyarat nubuwat dengan keilmiahan. Bab terakhir, terjadinya efek rumah kaca di bumi. adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kaum Gas-gas yang berkontribusi tersebut adalah CO2 (karbon muslimin menghadapi global warming. dioksida), SO2 (sulfur dioksida), NO (nitrogen monoksida), 4 NO2 (nitrogen dioksida),CH (gas metana),CFC (khloro, fluoro, BAKTI 205/JULI 2008

33

TTS BAKTI No. 205/Juli 2008 1

5

6

12

2

Jawaban TTS BAKTI No. 204/Juni 2008 13

15

18

3

7

17

20 9

23

10

29

33

H

I

39

I

B

37

40

34

41

42

43

35

38

36

N

28

A

N

A

I

P

U

F

O

B

I

45

PERTANYAAN MENDATAR 1. Tempat dilaksanakannya MTQ Tahun 2008, 2. Salah satu rubrik di majalah BAKTI 3. Beringas (dihilangkan B) 4. Size 10. Tempat 11. Tender 12. Gabungan 18. Tiga 19. Ular (Jawa) 20. Kata tunjuk jauh 22. Siswa Akademi TNI/POLRI 24. .... Maya Sopa, mantan penyanyi cilik 25. Kalkulasi (hilangkan huruf H depan) 26. Ujian Akhir Nasional 27. Identitas 28. Bukan 30. Ujian masuk 33. Setelah 9 bulan 34. Arus 35. Mahkamah Agung 36. Setelah tiga 40. pendidikan dasar di Pesantren 43. Ibu 44. Bakteri 45. Pimpinan sidang PERTANYAAN MENURUN 1. Bukan lama 5. Marah 6. Catatan hasil rapat 7. Halangan 8. Keluar dari Gunung Berapi 9. Menunggu 12. Hemat 13. Aku,dia dan kamu 15. Tata Usaha 16. Nada 17. Tabloit Wanita 21. Sebelum jadi telur 23. Patungan 29. Kabupaten di Bali 30. Tokoh Agama 31. Lawan Siang 32. Tulis LIRNA 37. Hotel Indonesia 38. Universitas Terbuka 39. Tempat Tinggal 41. Lawan cepat 42. Marah 46. Bapak (Arab)

R

A

C

A

U

D

I

E

K

K

I

R

I

R

A

S

S

I

U

P

S

I

R

A N

A

R

A

M

S

T G

A

K

U

I

E

R

A T

M

N

U

R

44

T

M

T

B

F

46

N

R

N

A

S

27

A

U

N

26 32

B O

R

25

31

U I

24

11

30

K

Q

21

22

F I

19

8

4

16

T

P A

A

K

I

S

A

S

I

S

I

Pemenang TTS edisi 204/Juni 2008 1. 085 725 050 806 2. 081 802 612 554 TTS ini ditujukan kepada pembaca yang telah sekian lama merespon Majalah BAKTI, kecuali jajaran Redaksi/Pengelola. Adapun ketentuan selengkapnya sebagai berikut: 1. Menjawab pertanyaan dalam kotak TTS 2. Jawaban dikirim via sms ke nomor 085 868 323 652, paling lambat tanggal 15 di setiap edisi. 3. Disediakan hadiah untuk 2 pemenang berupa voucer pulsa @ Rp.20.000 4. Pengumuman pemenang akan dimuat pada edisi Majalah BAKTI bulan berikutnya. 5. Hadiah langsung dikirim ke nomor pemenang. Pengelola

DAFTAR PENERIMA SANTUNAN SKP BULAN JULI 2008 Kandepag Kabupaten Gunungkidul

Kandepag Kota Yogyakarta

Pensiun

Pensiun No. 1.

N a m a Daelani, BA

NIP 150088763

Tanggal 1 April 2008

Kandepag Kabupaten Bantul Meninggal No.

NIP

Tanggal

150207438

27 Agustus 2007

Nama

1.

Rusedono

1. 2. 3. 4. 5.

Is’adiyah Drs. Sri Murtono Darmijem Sjamsiasih Gita

Pensiun 150129266 150088940 150129199 150129264 150228631

1 Januari 2008 1 April 2008 1 April 2008 1 April 2008 1 April 2008

Meninggal

1.

N a m a Sunarta

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

NIP 150238864

N a m a Moch. Sochib Abdul Rosyid Marzuki Siwuh Dijono Djumiyah Sugiyo Karsilan Salatun Santosa Wasdi, S.Pd

Tanggal

150131259 150172145 150129768 150131261 150130442 150130370 150089254 150131534 150131491 131070994 150131562

1 Nopember 2007 1 Juli 2007 1 Januari 2008 1 Januari 2008 1 Januari 2008 1 Januari 2008 1 Januari 2008 1 Februari 2008 1 Februari 2008 1 Maret 2008 1 April 2008

Kesripahan N a m a

1.

Sudarmi

1. 2.

Tumijem, BA Wahrowi

NIP 150220307

Tanggal 4 April 2008

Pensiun

Tanggal 4 Maret 2008

NIP

Kandepag Kabupaten Kulonprogo

No.

Kandepag Kabupaten Sleman

No.

No.

150129561 150129526

1 April 2008 1 April 2008

Pensiun 1. 2. 3.

34

Achmadu Achmad, AS Jadimin

150130253 150089411 150131713

BAKTI 205/JULI 2008

1 April 2008 1 April 2008 1 April 2008

Ketua

BPSKP KANWIL DEP. AGAMA PROP. DIY Sekretaris,

Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I

Drs. H. Fathony

BAKTI 205/JULI 2008

35

Related Documents

Bakti Juli 08
May 2020 12
Bakti Nov 08
May 2020 19
Ct 1 Juli 08
October 2019 33
Juli
June 2020 24
Juli
July 2020 28
Bakti Guru
May 2020 14

More Documents from ""