BAB III TINJAUAN KASUS 1.
Pengkajian a. Pengumpulan Data 1. Identitas Klien Nama
: Tn. E
Umur
: 30 th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Serasi Dusun 10
Tgl. Masuk
: 17.03.2019
Tgl. Pengkajian
: 19.03.2019
No. Medrek
: 18.77.98
Diagnosa Medis
: TBC (Paru)
2. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. E
Umur
: 31 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Serasi Dusun 10
Hubungan dengan Klien : Istri 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Keluhan utama saat masuk RS
Klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengeluh tidak enak badan ,lemas disertai panas badan dan menggigil, serta keluar keringat banyak setiap malam diatas jam 01.00 WIB. Klien merasakan nafsu makan turun, kadangkadang klien batuk berdahak dengan lendir kekuningan. Satu bulan sebelum klien masuk rumah sakit,klien merasakan badannya lemas mual ,muntah sehingga klien dibawa oleh keluarga ke RS. L (UGD). Selanjutnya diruangan mawar dilakukan dilakukan tindakan operasi limpa denoopati pada daerah leher pinggang dan lipatan paha. 2. Keluhan utama saat dikaji Pada saat dilakukan
pengkajian klien mengeluh sesak nafas. Sesak
dirasakan ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang ketika klien beristirahat, sesak dirasakan pada daerah dada ( kedua lapang paru ) dan tidak menyebar, sesak dirasakan oleh klien seperti diikat oleh tali yang keras, klien merasakan nyeri sepanjang hari. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan pernah dirawat di RS. L pada tahun 2018 dengan gastritis selama 3 hari, klien juga mengatakan punya penyakit TBC ini sudah sejak tahun 2017 sampai sekarang dan pernah berobat selama 6 bulan, setelah itu tidak berobat lagi dikarenakan kebutuhan ekonomi keluarga / dialihkan kepentingan keluarga. b. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien tinggal bersama dengan keluarga istrinya, Menurut klien dikeluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti jantung, hypertensi, dan yang lain, namun dikeluarga pihak perempuan ada yang menderita penyakit menular seperti TBC sedangkan mertua laki-laki mempunyai penyakit TBC.
GENOGRAM
Ket. : : Laki-Laki : Perempuan : Sakit
Pola Aktivitas No . 1
Aktivitas Nutrisi Makan - jenis makanan - Frekuensi - keluahan
Minum Jenis keluhan
2
Pola Eliminasi a. BAB b BAK
3
Pola Istirahat
4
Personal hygiene Kebersihan kulit Kebersihan gigi Kebersihan rambut
5
Aktivitas
Sebelum sakit
Nasi, sayur lauk pauk kadangkadang buah – buahan. 2-3 x / hari, habis ¾ porsi.
Sesudah sakit
Nasi, sayur, buahbuahan. 3x/hari, habis ½ porsi 3 – 6 gelas / hari
klien mengatakan Klien mengatakan nafsu makan tidak ada keluhan berkurang karena apapun. sering mual.dan . nyeri pada daerah perut kiri. 3 botol aqua besar 3-6 gelas /hari dan paling sedikit 6 - 8 gelas hari (1500 – 2000 cc) air putih Air putih dan air teh klien mengatakan Tidak ada keluhan jarang minum
3 x / hari 2 x/ hari, 3x / hari konsistensi lembek kuning jernih 5 x / hari Kuning jernih klien mengatakan tidur tidak tentu Siang jam 14.00selama 1-2 jam 17.00 WIB malam perhari pada malam hari jam 22.00hari dan pada siang 05.00 WIB. hari sekitar 2 jam tidak tentu. Klien mengatakan Klien mengatakan hanya dilap dengan mandi 2x/hari air hangat 1x/hari. Klien gosok gigi 2x Klien gosok gigi 2x /
/ hari
hari
Klien mencuci Klien mengatakan rambut 2x / minggu selama dirawat belum pernah dicuci Klien dapat rambut. melakukan aktifitas sendiri tanpa Klien melakukan bantuan dari orang aktifitas dibantu oleh lain.klien juga perawat dan keluarga seorang karyawan termasuk ketika dari PT TNT hendak BAB. Pemeriksaan Fisik c. Keadaan umum : Compos mentis d. Tanda-Tanda Vital TD : 100 / 70 mmhg
N : 100 x / menit
S : 37ْ0C
R : 24 x / menit
e. System Pernapasan Bentuk hidung simetris, septum terdapat, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, patensi hidung kuat, tidak terdapat nyeri tekan sinus.bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi intercostalis, vertebrate lurus, tidak terdapat masa dan tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus antara paru kanan dan kiri simetris, pengembangan paru saat bernafas simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara psru terdengar vesikuler.respirasi 24 x/ menit. f. Sistem Pencernaan Bibir dan mukosa lembab, tidak terdapat kelainan pada bentuk bibir, gigi jumlah 32 buah, pergerakan lidah bebas, tidak terdapat lesi, warna merah muda, tidak terdapat nyeri tekan, terdapat reflek menelan, bentuk perut datar dan terasa sakit bila ditekan kwadran kanan bawah, dan tidak teraba pembesaran hepar dan limpa, BU 8x/menit, BB 48 kg g. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening. Pada leher kiri terdapat bekas opersi lympadenopati, tidak terdapat tanda-tanda gangguan hormonal seperti moonface ataupun exopthalmus, tidak terdapat tremori pada kedua belah tangan. h. Sistem Genetourinaria
Bentuk utuh, pada supra pubis terdapat luka post operasi kelenjar KGB + 5 cm yang masih basah, jahitan masih utuh, pada pacpasi tidak terdapat pembesaran ginjal, blas terasa kosong. i. Sistem Muskoloskeletal -
Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat menahan pada saat dagu diberi tahanan.
-
Leher dapat difleksikan 45o, hypertensi 135o, flexi lateral kidanka 45o, dan rotasi 360o.
-
Extermitas Atas Bentuk tangan simetris, bahu dapat extensi 18oC, aduksi 45oC rotasi
360o,
pergelangan tangan dapat di extensikan , fleksi, rotasi, supehasi, prohasi, jari-jari tangan dapat di abduksikan, reflek bisep, tidak terdapat odiem terpasang infus RL 20 tpm pada tangalo kanan. -
Extermitas bawah Pada kaki kiri panggul extensi 90o, fleksi, abduks 20o abduksi 45o, extensi lutut 120o, pergelangan kaki dapat difleksikan, extensi dan jari-jari kaki dapat diversikan, inversi, abduksi, abduksi.
j. Sistem Integumen Rambut agak kotor, tidak mudah tercabut, kulit kepala berketombe, tugor kulit baik) S . 376C., terdapat luka operasi pada daerah lipatan paha pinggang k. Sistem penglihatan dan pendengaran dan wicara Klien dapat membaca dengan baik, klien dapat menjawab pertanyaan bila diajukan perawat dengan benar klien dapat bicara dengan arti kulasi yang jelas Data Psikologis l. Status Emosi Emosi klien tampak stabil dan berbicara dengan nada rendah m. Kecemasan Expresi wajah klien tampak lemas dan pucat, klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa kambuh lagi, klien mengatakan tidak tahu banyak tentang penyakitnya dan cara perawatannya. n. Pola koping Menurut klien apabila klien punya masalah klien suka bercerita padaGaya Komunikasi
Klien berbicara cukup jelas, expressi muka sesuatu yang klien rasakan o. Konsep Diri -
Gambaran diri / body image Klien merasa tidak puas pada kondisi badannya karena menderita sakit TBC.
-
Identitas Diri Klien sebagai seorang laki-laki yang telah menikah pegawai PT TNT, dan klien adalah seorang ayah yang memiliki seorang anak. Peran Klien berperan suami dan tidak dapat melaksanakan perannya karena sakit
-
Idiel Diri Harapan klien ingin cepat sembuh dan lekas pulang, sehingga ia dapat beraktivitas sebagaimana sebelum sakit
-
Harga Diri Klien merasa bangga dengan dirinya, klien tidak merasa malu dengan keadaannya saat ini
Data Sosial Klien dimasyarakat sebagai seorang pekerjaan buruh di PT. TNT, dan klien sehari-hari berhubungan baik dengan tetangga-tetangganya. Di RS komunikasi dengan perawat baik, hubungan dengan keluarga baik dan keluarga mau untuk di ajak kerja sama. Data Spiritual Falsafah Hidup Klien percaya dengan adanya sehat dan sakit, klien mengatakan jika sakit akan sembuh dengan pengobatan yang teratur disertai do’a kepada Tuhan YME. Selama di RS klien tidak dapat menjalankan ibadahnya seperti biasa. Data Penunjang (1). Laboratorium Tanggal 17 – 03 – 2019 HAEMATOLOGI I G / DL 13-16 (lk), 12-14 (*)
Haemoglobin
: 9.1
Leukosit
: 4300
/ **3
5000 – 10000
Haematokrit
: 29.8
%
40-48 (lk), 37-46 (*)
JUmlah Trombosit
: 261.00
/**3
150.000 – 400.000
(2). Hasil pemeriksaan sputum Tgl 17 – 03 – 2019 BTA + Tgl 19 – 03 – 2019 BTA + Photo thorax : kesan thorax kusam TB paru duplex Aktif Therapy -
Anadex 3 x 1 tablet
-
Santibi 2 H
-
Rifamficin 1 x 1
-
Inoxin 1 x 1 tablet
-
Dumin 3 x 1 tablet
-
Tusilan 3 x 1 tablet
Broxed 1 x 2 gr Ranitidin
2 x 1 amp
Cedantron 3 x 1 amp
ANALISA DATA N
Data
Penyebab dan Dampak
Masalah
o 1.
Ds : -
Klien sesak
mengeluh nafas
dan
batuk
Invasi mycobacterium
Gangguan
tuberculosa
oksigenasi
terbentuk tuberkel pada paru
Do :
-
Klien tampak sesak
-
Klien batuk
-
Ro : thorax kusam
pertukaran gas pada alveoli
Tb paru duplex aktif
terhambat
-
Terdengar ronchi
keruakan jaringan alveoli
suara
Gangguan oxigenasi difusi
diffusi
:
-
Nadi 100 x / mnt
-
Respirasai 28x/mnt
-
Sputum warna kuning
kental
no 2.
Data Ds : -
Klien
mengatakan
badan klien lemah dan lemah. -
Klien
Penyebab dan Dampak
Masalah
Infeksi kuman TBC pada paru
Gangguan
intoleransi
inflamasi / peradangan pada
aktivitas
paru-paru merasa
mudah lelah.
penyekatan membrane respirasi
Do :
-
Klien tampak lemas
oksigenasi kurang
-
Hb 9,1 gr/dl dari
nilai normal 13-16 gr/dl. -
Klien terlihat pucat.
-
TD
:
100/70
mmHg. -
Nadi : 100x/menit.
-
Resp : 28x/menit.
-
Suhu : 37 0c
-
Keperluan klien di bantu oleh keluarga dan perawat
metabolisme menurun energi yang dihasilkan menurun lemah aktifitas intolerans
N
Data
Penyebab dan Dampak
Masalah
Masuknya Mikroorganisme
Gangguan
TBC
pemenuhan
kebutuhan
terjadi reaksi antigen dan
nutrisi
antibodi Penyebab dan Dampak
Masalah
Kurangnya informasi kerusakan jaringan paru-paru
Kurangnya
o 3.
Ds : -
Klien
mengeluh
tidak
ada
nafsu
makan no
-
Mual Data
Do : 6.
-Ds :Porsi makan tidak
tahusetiap kali makan tentang Kurangnya pengetahuan pasien suplai 02 kejaringan berkuang Klien mengatakan habis, hanya tidak ¼
penyakitnya. - BB: 48 KG
tentang keadaan penyakitnya
-Do :Hb : 9,1 mg/dl Proses Merangsang sering bertanya -Klien Klien tampak lemas metabolis me impuls saraf penyakitnya -apakah Konjungtiva pucat menurun bisa lagi kambuh merangsang pemecahan medulla karbohidrat,pr vomoitng 7. DS : otein, lemak center Klien mangatakan ada mual / respon luka bekas insisi pada makan daerah leher, lipatan menurun paha. intake nutrisi DO : tidak adekuat Terdapat luka bekas insisi
pada
pengetahuan perawatan di rumah
Adanya luka insisi pada leher
Resiko infeksi
dan paha port of entry bagi m.o untuk menginvasi resiko infeksi
leher,
lipatan paha - luka sepanjang 3 cm
no 4.
Data
Penyebab dan Dampak
Masalah
Kurangnya pengetahuan pasien
Gangguan
tentang keadaan penyakitnya
rasa aman
terus keadaan penyakit
cemas
nya dan menanyakan
Salah persepsi
Ds : Klien
menanyakan
apa pantangannya
DIAGNOSA KEPERAWATAN 19 -03-2019 -
Gangguan oxigenasi : difusi berhubungan dengan kerusakan membran alveoli.
-
Resiko infeksi pada luka insisi b.d post op limfadenopati
-
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d anoreksia akibat sesak nafas
-
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan RAS yang teraktivasi akibat sesak dan nyeri dada
-
Aktivitas intolerance b.d kelemahan fisik
-
Resiko kambuh ulang b.d kurangnya pengetahuan klien tantang perawatan dirumah.
PERENANCAAN KEPERAWATAN Nama : Tn. E Umur : 30 Tahun No. Medrec : 58-02-83 No
Diagnosa : TB Paru Aktif Ruang : Tanjung Tgl. Pengkajian : 19-03-2019
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tujuan :
1.
Gangguan oksigenasi : diffusi b.d kerusakan membran alveoli. Ditandai dengan : Ds :
Tidak terjadi gangguan oksigenasi : diffuse.
Perencanan Intervensi 1. Atur dan pertahankan posisi tidur klien dalam semi fowler. 2.
Observasi status pernafasan setiap 8 jam sekali termasuk frekuensi nafas, kedalaman dan bunyi nafas
3.
Kolaborasi pemberian O2 lembab sesuai dengan kebutuhan klien
Tupen :
1.
2.
Setelah dilakukan perawatan selama
-
Klien mengeluh sesak nafas dan batuk
Do : -
Klien tampak sesak
-
Klien batuk
-
Ro : tharox kusam Tb paru
5 hari, akumulasi secret berkurang dengan kriteria : -
Ronchi berkurang
-
Frekuensi nafas dalam batasbatas normal 18-24 x/mnt
-
Klien tidak terlihat sesak
4.
duplex akitf -
Terdengar suara ronchi
-
Nadi 100 x / mnt
-
Respirasai 28x/mnt
Sekret kental warna kuning
3. 4.
Ajarkan metode dalam dan batuk efektif 2-3 kali sehari
5.
Laksanakan program media Mucos 3 x 1 tab 1. Brodxed 3 x 26 mg. Lanjutkan therapi antibiotik - Rifampisin 450gr 1 x 1 tab - INH 100mg 3 x 1 tab - Etambutol 500mg 2x2 tab - Pirazinamid 500mg 2 x 1 tab 6. Anjurkan klien untuk banyak minum ± 1600-2000 ml/ hari
5.
6.
Rasional posisi membantu memaksi malkan ekspansi paru dan menurunkan upaya per napasan. Untuk mengetahui efekti vitas jalan nafas serta kondisi tubuh akibat jalan nafas yang tidak efektif. 8 jam ditentukan dari pergerakan mukus di saluran nafas yang di dorong oleh silia (1cm/ment) Meningkatkan ventilasi maksimal dan oksigenasi Metode ini memudahkan ekspansi maksimum paru sehingga dahak akan terdorong keluar. Agen mukolik menurunkan kekentalan dan perlengketan sekret dan mencegah penyebaran kuman lebih lanjut. dengan minum banyak air membantu klien untuk mengeluarkan secret.
2.
Resiko infeksi pada luka insisi
Tujuan :
b.d post op lympadenopati
Tidak terjadi infeksi.
Ditandai dengan :
Tupaen :
DS :
Setelah
Klien mangatakan ada luka bekas
keperawatan
insisi pada daerah leher, lipatan
tanda infeksi tidak terjadi. Dengan
paha.
kriteria :
DO :
Tanda-tanda infeksi tidak ada.
Terdapat luka bekas insisi pada
Luka insisi tidak menunjukan adanya
leher, lipatan paha
infeksi.
dilakukan
tindakan
selama 3 hari tanda-
1.
kaji keadaan luka bekas insisi.
2.
kaji tanda-tanda vital
3.
lakuikan perawatan luka insisi.
1.
Tingkatkan pemahaman klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuhnya serta diit yang di butuhkan
2.
Anjurkan minum air hangat sebelum makan dan anjurkan klien untuk memakan makanan dalam keadaan hangat. Atur pola makan dengan porsi kecil tapi sering atau makanan yang disukai klien, roti, nasi atau susu. Motivasi keluarga untuk memenuhi klien saat makan Cegah/atasi penurunan selera makan klien dengan cara meningkatkan oral hygiene klien dan beri motivasi. Berikan rantin 3 x 1 ampul sesuai instruksi.
1.
untuk mengetahui apakah luka dalam keadaan baik. 2. untuk mengetahui adanya infeksi melalui peningkatan suhu tubuh. 3. untuk mencegah infeksi.
- luka sepanjang 3 cm 3.
Gangguan pemenuhan kebutuh an nutrisi b.d anorexsia akibat mual, ditandai dengan :
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Tupen :
Ds : Klien mengeluh tidak ada
Setelah dilakukan perawatan selama
nafsu makan
lima hari kebutuhan nutrisi klien
-
Mual
Do :
terpenuhi dengan kriteria :
Porsi makan tidak habis,
-
Mual berkurang
hanya ¼ setiap kali makan
-
Porsi makan habis
-
BB: 48 KG
-
Nafsu makan meningkat
-
Hb : 9,1 mg/dl
-
BB naik 0.5 kg
-
Klien tampak lemas
-
Konjungtiva pucat
-
3.
2. 3.
4.
1. Pemahamanan yang baik tentang pentingnya nutrisi terhadap kondisinya akan meningkatnya motivasi klien dalam memenuhi kebutuhan nya. 2. Makanan/minuman dalam keadaan hangat akan menam bah menetralisiri asam lambung. 3. Porsi kecil akan mengurangi mual dan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi 4 Dukungan keluarga terdekt diharapkan membangkitkan semangat klien untuk makan. 8. Oral hygeine yang kurang akan menimbulkan bau mulut yangkurang sedap sehingga akan menurunkan selera makan klien. 9. Antiemetik dapat mengu rangi mual.
5.
Berikan ATP 3 x 1 tab sesuai instruksi 6. Timbang BB secara rutin
4.
Gangguan pemenuhan kebutuh an istrirahat
tidur
berhubungan
Tujuan: Kebutuhan
1. istirahat
tidur
klien
dengan RAS yang teraktivitas akibat sesak dan nyeri dada, ditandai dengan :
terpenuhi
Setelah dilakukan perawatan selama Klien
mengatakan
susah
tidur -
Pertahankan upaya untuk mengurangi sesak dan nyeri dengan tidur klien dalam semi fowler. 2. Bereskan tempat tidur dan lingkungan tempat tidur.
1.
Untuk mencegah kehilangan oksigen.
2.
Memberikan rasa nyaman dan diharapkan klien dapat beristirahat.
3.
3.
Pengunjung yang banyak akan menganggu klien untuk istirahat
4.
Lampu yang redup akan mengendorkan syarat-syaraf yang ada pada pola mata sehingga klien akan tidur.
Tupen :
Ds : -
10. Vitamian bisa membantu mengembalikan atau meningkatkan daya tahan tubuh. 11. Untuk mengetahui perkemba ngan klien.
Tidur malam 1-2 jam sering terjaga
Do : -
Wajah lesu
-
Mata merah
-
Frekwensi nafas meningkat
tiga hari
tidur klien bertambah
dengan kriteria : -
Klien tampak segar
-
Klien tidak sering menguap
-
Jam tidur menjadi tujuh jam
Anjurkan klien dan keluarga untuk membatasi pengunjung dan penunggu hanya boleh dua orang. 4. Anjurkan keluarga klien untuk mematikan atau meredupkan lampu ketika klien mau tidur. 5.
6.
Anjurkan klien untuk minum susu hangat ketika akan tidur. Anjurkan untuk selalu berdo’a menjelang tidur.
5.
Asam tritokan yang terkandung dalam susu di harapkan akan membuat klien mengantuk dan tertidur 6. Berdo’a dapat menenangkan jiwa klien.
5.
6.
Aktivitas intolerance b.d kelemahan fisik akibat tidak seimbangnya antara demand dan supply 02, ditandai dengan: Ds : - Klien mengatakan badan klien lemah dan lemah. Klien merasa mudah lelah. Do : - Klien tampak lemas - Hb 9,1 gr/dl dari nilai normal 13-16 gr/dl. - Klien terlihat pucat. - TD : 100/70 mmHg. - Nadi : 100x/menit. - Resp : 28x/menit. - Suhu : 37 0c - Keperluan klien di bantu oleh keluarga dan perawat
Gangguan rasa aman cemas sedang b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan cara pencegahan dan perawatan, ditandai dengan : Ds : Klien menanyakan terus keadaan
Tujuan:
2.
Jelaskan pada klien melakukan aktivitas
untuk
1.
Menambah pengetahuan pada klien tentang penting nya melakukan aktivitas secara bertahap.
3.
Siapkan dan dekatkan peralatan untuk memenuhi kebutuhan ADLnya
2.
3.
Menyiapkan dan mendekat kan semua peralatan akan memudahkan klien untuk memenuhi ADLnya. Agar energi tidak terbuang sehingga mengurangi kelelah an. Menjaga kebersihan klien dan memberikan rasa nyaman. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk mengum pulkan tenaga baru. Agar keluarga tidak ber gantung pada perawat untuk pemenuhan kebutuhan ADL klien. Untuk mengetahui keadaan umum klien setelah melakukan aktivitas.
Klien dapat bertoleransi terhadap aktivitas secara bertahap Tujuan: Aktivitas klien terpenuhi dalam 4 hari
-
Lemas berkurang
-
Klien dapat beraktivitas secara
Ajarkan pada klien metoda penghematan energi untuk aktivitas. 5. Bantu klien memenuhi kebutuhan personal hygiene
bertahap
6.
dengan kriteria
-
Kulit bersih
-
Rambut dan kulit kepala bersih
Tujuan: Raman aman cemas teratasi Tupen Rasa aman cemas terpenuhi dengan kriteria : - Cemas berkurang - Klien mengerti pencegahan dan
4.
7.
Berikan waktu istirahat setelah klien melakukan aktivitas. Libatkan anggota keluarga untuk melatih klien untuk memenuhi kebutuhannya
4. 5. 6.
7.
8.
Hitung denyut nabi dan RR setelah klien melakukan aktivitas
1.
Bina hubungan saling percaya
1.
Dengan hubungan saling percaya diri meningkatkan keyakinan klien terhadap perawat.
2.
Berikan penjelasan tentang pengetian, pencegahan, pera
2.
Menambah pengetahuan sehingga klien merasa nyaman
penyakit nya dan menanyakan apa pantangannya
-
perawatan Klien mengerti tentang kondisi dan proses terjadinya penyakit
Do :
7.
Ekspresi wajah agak tegang, klien selalu menanyakan dan proses kejadiannya penyakit pada pemeriksa klien terlihat murung Resiko kambuh ulang berhubungan dengan ketidak teraturannya klien minum obat. DS : Klien mengatakan dahulu tidak teratur minum obat. klien mengatakan tidak minum obat karena terdorong oleh kebutuhan ekonomi. DO : Klien terlihat serius menceritakan kisahnya . Klien -
Tujuan : Tidak terjadi kambuh ulang Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 hari pengetahuan klien tentang perawatan di rumah meningkat dengan kriteria : - Klien mengetahui tentang penyakit TBC, penyebab, cara penularan dan perawatan di rumah - Keluarga dapat bekerjasama untuk mengawasi klien minum obat secara teratur - Klien minum obat secara teratur
watan dan pengobatan (satpel terlampir) 3.
Libatkan keluarga dalam memberikan support sistem
1.
Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya kesehatan.
2.
berikan pendidikan kesehatan tentang manfaat obat.
3.
libatkan keluarga untuk turut mendukung kesehatan klien
4.
Libatkan keluarga pengawas obat klien
menjadi
3.
Dukungan keluarga terdekat diharapkan membangkitkan semangat klien untuk sembuh
1.
Menambahkan pengetahuan klien tentang pentingnya kesehatan bagi klien. 2. dengan diberikannya pendkesh obat klien diharapkan mengetahui tentang pentingnya obat. 3. dukungan keluaraga turut mendukung kesehatan klien. 4.
keluarga adalah yang pertama berhubungan dengan klien.
CATATAN PERKEMBANGAN Tgl
Waktu
29-042006
07.30
Implementasi
Membina hubungan saling percaya antara S : perawat dan klien. - Klien mengatakan batuk
Hasil : Respon
29-042006
29-042006
29-042006
08.00
08. 30
09.0
Evaluasi
Terbina hubungan baik antara klien dan perawat terbukti dari klien mau berbicara dan mengungkapkan perasaannya. Merapikan tempat tidur dan lingkungan disekitar klien Hasil : Respon - Klien mengatakan merasa nyaman - Tempat tidur klien terlihat rapi - Klien terlihat sedikit tenang Mengatur posisi klien senyaman mungkin (semi fowler) dan mengganti balutan Hasil : Respon Klien mengatakan dengan posisi semi fowler merasa lebih baik, klien merasa lemah - Memberikan penjelasan kepada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. - menemani klien saat makan siang menganjurkan klien untuk untuk mengonsumsi makanan lain seperti roti, nasi, susu sebagai pengganti makanan yang tidak habis menganjurkan klien untuk memakan makanan. - Dalam keadaan masih hangat Hasil : Respon Klien mengatakan nafsu makan biasa saja.
dan sesak nafas -
Klien mengatakan keluar dahak hanya sedikit
O: -
Klien tampak batuk-batuk dan sesak nafas
-
Pada
auskultasi
masih
terdengar ronchi -
Pernafasan 24 x menit
A: -
Masalah belum teratasi
P: -
Lanjutkan intervensi
1. Mempertahankan
posisi
tidur semifowler 2. Mengobservasi frekuensi nafas
kedalaman
bunyi nafas
dan
30-042006
09. 10
-
Memandikan klien dengan cara di 3. Memberikan O2 sesuai lapangan menggunakan sabun. kebutuhan klien dan - Memberikan penjelasan pada klien - Tentang pentingnya mandi bagi tubuh mengobservasi efektivitas - Menganjurkan untuk meningkatkan pemberian oksigen, oral hygiene klien Hasil : Respon lembab sesuai dengan Klien mengatakan badan terasa segar kebutuhan klien. Klien terlihat bersih 4. Menganjurkan klien selalu
mengeluarkan
dahak saat batuk 5. Memberikan obat sesuai program Broxed 1 x 2 Gr IV
Tgl
Waktu
10 juni 2006
07.00
Implementasi
Evaluasi
Memberikan O2 sesuai kebutuhan klien S : dan mengobservasi efektivitas pemberian - Klien mengatakan mual oksigen, lembab sesuai dengan kebutuhan klien. berkurang dan nafsu Hasil : Respon makan ada Klien terpasang O2 2lt/menit
07.00
10.30
10.25
11.00
Tgl
Waktu
Memberikan obat sesuai dan ganti balutan obat diberikan pad klien - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1 Hasil : Respon Klien minum obat dan ganti balutan sudah diberikan. - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1 Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : Respon TD = 110/80 mmHg N = 100x/menit S = 376C R = 24 x menit Menganjurkan kepada keluarga agar membatasi pengunjung dan mengajurkan kepada klien agar minum susu dan berdo’a sebelum tidur Hasil : Respon - Yang menunggu klien istirahat keluarga yang lain menunggu diluar. - Klien akan mencobanya. Memberikan pendidikan kesehatan kesehatan pada klien pentingnya pengobatan secara teratur dan perawatan di rumah
Implementasi
O: -
Klien belum makan
-
BB tidak ada kenaikan
A: -
Masalah teratasi
P: -
Lanjutkan intervensi
1. Memberikan
makanan
dalam keadaan hangat 2. Memberikan ranitidine I ampul per IV 3. Kaji
ulang
nutrisi
Evaluasi
pemberian
01-052006
07.00
07.05
08.00
08.00
Tgl
Waktu
Hasil : Respon Klien dan keluarga mengatkan mengerti apa yang dijelaskan perawat terbukti klien dapat mengulangi apa telah perawat katakan Merapikan tempat tidur dan lingkungan disekitar klien Hasil : Respon - Klien mengatakan merasa nyaman - Tempat tidur klien terlihat rapi - Klien terlihat sedikit tenang - Pertahankan posisi tidur setengah duduk - Menciptakan lingkungan yang tenang - Menganjurkan keluarga membatasi pengunjung Hasil : Respon Klien mengatakan dengan posisi semi fowler merasa lebih baik - Memandikan klien dengan cara dilap menggunakan sabun - Memberikan penjelasan pada klien tentang pentingnya mandi bagi tubuh Hasil : Respon S : Klien mengatakan badan teras segar O : Klien terlihat bersih Memberikan obat sesuai terapi dan ganti balutan (up jahitan) obat diberikan pada klien. - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1 Hasil : Respon Klien minum obat sudah dilaksanakan - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1 Implementasi
S: -
Klien
mengatakan
sudah bisa tidur -
Klien
mengatakan
tidur 7 jam sehari A: -
Masalah teratasi
P : -
Lanjutkan intervensi
-
Pertahankan
posisi
tidur setengah duduk -
Menciptakan lingkungan
yang
tenang -
Menganjurkan keluarga
membatasi
pengunjung
Evaluasi
08.30
10.00
02-052006
07.00
07.05
08.00
Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : Respon O: TD = 100/80mmHg N = 100 x menit S = 376 oC R = 24 x menit - Mengajarkan klien batuk efektif - Menganjurkan klien selalu mengeluar kan saat batuk Hasil : Respon - Klien masih batuk-batuk disertai dahak - Sesak nafas mulai berkurang Merapikan tempat tidur dan lingkungan disekitar klien Hasil : Respon - Klien mengatakan merasa nyaman - Tempat tidur klien terlihat rapi - Klien terlihat sedikit tenang Mengatur posisi klien senyaman mungkin (semi fowler) Hasil : Respon Klien mengatakan dengan posisi semi fowler merasa lebih baik Memberikan obat sesuai terapi obat diberikan pada klien dan ganti balutan (angka jahitan) - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1 Hasil : Respon Klien sudah diganti balutan dan nyaman - Anadex 3 x 1 - Santibi 2 H - Rifamficin 1 x 1 - Inoxin 1 x 1 - Dumin 3 x 1 - Tusilan 3 x 1
S: -
Klien
mengatakan
lemas berkurang O: -
Masalah teratasi
P: -
Lanjutkan intervensi
-
Memfasilitasi
alat-
alat mandi -
Menghitung nadi
setelah
denyut klien
melakukan aktivitas
02-052006
07.00
Merapihkan tempat tidur dan lingkungan disekitar klien Hasil : Respon - Klien mengatakan merasa nyaman - Tempat tidur terlihat rapi - Klien terlihat sedikit tenang