Bagaimana Orang Islam

BAGAIMANA ORANG ISLAM SEMESTINYA DALAM MEMPOSISIKAN HARTA KEKAYAAN Oleh : Muchamad Mukhlis, S.Pd.I Pada dasarnya harta mempunyai sifat yang saling bertolak belakang. Kadangkadang dapat menyelamatkan pemiliknya, namun tak sedikit pula mencelakakan. Oleh sebab itu Islam telah mengatur bagaimana caranya seorang muslim dapat memanfaatkan harta yang dimilikinya itu agar berguna bagi kehidupan dunia dan akhirat. Belumlah lengkap jika harta itu hanya dinikmati untuk kepentingan duniawi dan sama sekali tidak berpengaruh pada kehidupan akhirat. Keduanya harus mendapat porsi yang seimbang. Proses perjalanan hidup manusia memang perlu adanya harta sebagai bekal kehidupan dari segi fisik. Namun harta juga harus bisa dijadikan alat sebagai bekal kehidupan dari segi non-fisik (ruhaniah). Hal inilah yang harus diperhatikan oleh semua umat Islam, bagaimana semestinya kita dalam memposisikan harta kekayaan yang dimiliki. Apakah harta itu bisa menghidupi dirinya dari segi fisik dan juga dari segi nonfisik (ruhaniah) ataukah hanya kehidupan fisik semata? Islam mengajarkan bahwa harta adalah bagian dari perantaraan untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. Inilah yang dimaksud dengan harta dapat menghidupi manusia dari segi non-fisik (ruhaniah). Islam mengajarkan bahwa ada hak untuk fakir miskin dari sebagian harta yang kita miliki, ada hak anak-anak yatim, ada hak orangorang jompo. Yang semua hal itu bisa dilakukan dengan cara menyedekahkan harta kepada mereka. Tujuan hidup adalah melaksanakan suatu kewajiban-kewajiban. Adapun harta benda yang kita miliki merupakan sarana untuk mendukung pelaksanaan kewajibankewajiban itu. Jadi harta adalah pelayan kita dalam menjalankan kewajiban manusia kepada Allah selama hidup di dunia. Bukannya manusia yang menjadi pelayan atas harta yang diberikan Allah kepada manusia.