34
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Miftahul Umam Pondok Labu – Jakarta Selatan 1. Sejarah Berdirinya MTs Miftahul Umam Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam berdiri di bawah yayasan dengan nama yang sama di jalan R. S. Fatmawati Gg. H. Kamang No. 25 Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan. Yayasan ini menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan dan sosial. Pada bidang pendidikan, yayasan mengelola lembaga Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Di bidang sosial, yayasan ini menyelenggarakan kegiatan santunan bagi anak yatim dan fakir miskin. Yayasan Miftahul Umam berdiri pada tanggal 5 Januari 1976 di atas tanah yang diwakafkan oleh Almarhum H. Mansyur. Para pendiri yayasan ini ialah putra-putra dari Almarhum yang merupakan tokoh masyarakat di Pondok Labu dan sekitarnya, mereka adalah Drs. H. M. Thoyib Mansyur, H. Abdul Mansyur, Almarhum H. A. Zaidi Malik beserta KH. Abdul Hakim dan H. Syamsudin B.A. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga yang pertama kali didirikan, bukan saja dilingkungan yayasan namun juga di wilayah Pondok Labu. Hal ini mendapat respon yang positif dari masyarakat, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari sekolah yang sebelumnya berada pada jarak yang cukup jauh. Terlebih lagi sebelumnya telah berdiri madrasah Ibtidaiyah di wilayah ini. Maka berdirinya Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam sangat membantu masyarakat yang menginginkan putra putrinya mempelajari pelajaran agama sekaligus pelajaran umum. 1 2. Adapun Visi dan Misi MTs. Miftahul Umam a. Visi: Beriman yang kuat, berilmu manfaat sehingga terwujudnya madrasah Tsanawiyah yang unggul baik di bidang IPTEKmaupun IMTAKnya. b. Misi: 1) Mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif, kreatif, dan 1 Hasil Observasi di MTs. Miftahul Umam Jak-Sel, pada tgl 9 Mei 2008.
34
35
menyenangkan. 2) Mendorong dan membantu siswa mengenali dan menggali potensi yang ada pada
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara
optimal. 3) Memberi
motivasi
dan
menumbuh
kembangkan
semangat
penghayatan dan pengamalan ajaran Islam. 4) Meningkatkan strategi belajar mengajar sehingga diperoleh NEM yang tinggi. 5) Mendorong siswa untuk menguasai IPTEK dan IMTAK. 2 3. Keadaan Geografis Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam terletak di wilayah RT 06 RW 010 kelurahan Pondok Labu kecamatan Cilandak Kota Madya Jakarta Selatan. Berada dekat dengan perbatasan antara Jakarta Selatan dan Kabupaten Bogor sehingga keadaan cuaca terasa sejuk dan tidak terlalu panas dan cukup mendukung bagi kegiatan belajar mengajar. Letak Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam cukup strategis dan mudah dijangkau karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari jalan R. S. Fatmawati yang berjarak kurang lebih 200 M. Lokasi MTs. Miftahul Umam berada dilingkungan pendidikan dimana pada jarak yang tidak terlalu jauh tedapat lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, hingga Perguruan Tinggi serta terdapat juga objek wisata dan pendidikan Museum Layang-layang Indonesia yang bersebrangan dengan Yayasan Miftahul Umam. Diantara Lembaga tersebut, Sekolah Dasar memiliki jumlah paling banyak yaitu kurang lebih 8 unit sedangkan Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 3 unit. Adapun Sekolah Menengah Pertama yang berjarak tidak jauh dari MTs. Miftahul Umam berjumlah 4 unit sedangkan Madrasah Tsanawiyah berjumlah 2 unit termasuk MTs. Miftahul Umam. Dari perbedaan jumlah tersebut, MTs Miftahul Umam sebagai sekolah lanjutan pertama saat ini didominasi oleh
2 Hasil Observasi di MTs. Miftahul Umam Jak-Sel, pada tgl 9 Mei 2008.
35
36
tamatan Sekolah Dasar.3 4. Keadaan Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam a. Struktur Organisasi Kepala Sekolah merupakan pimpinan tertinggi di Lembaga Madrasah Tsanawiyah yang memiliki kebijakan kebijakan penuh dalam mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar meskipun demikian ia juga memiliki tanggung jawab kepada Yayasan. Dalam menjalankan kepemimpinanya, Kepala Sekolah dibantu oleh staf yang ditunjuk, yaitu 2 orang Wakil Kepala Sekolah serta Tata Usaha yang mengatur kegiatan administrasi sekolah. Berikut susunan organisasi MTs. Miftahul Umam. Sejak bersdiri hingga saat ini, terdapat tiga kali pergantian kepala sekolah. Pada priode awal yakni tahun 1976 hingga 1990 madrasah ini di kepalai oleh KH. Abdul Hakim dan pada priode kedua yakni tahun 1990 hingga 2002 kepemimpinan di pegang oleh Drs. H. Marzuki Dasuki. Pada tahun 2002 hingga saat ini madrasah ini berada dibawah pimpinan Dra. Hj. Mastanah AS. Adapun struktur organisasi dimadrasah Tsanawiyah Miftahul Umam adalah sebagai berikut: 4
Tabel 5 Struktur Organisasi MTs. Miftahul Umam 3 Hasil Observasi di MTs. Miftahul Umam Jak-Sel, pada tgl 9 Mei 2008 4 Dra. Subahn, Kaur Tata Usaha MTs. Mifatahul Umam, Data atau Arsip Madarash, tgl 15 April 2008.
36
Komite Bendahara Sekolah Wakil I Drs.ArfahS.Ag Hj. Maronih
Wali Kelas Orang Tua Murid Siswa Direktur Yayasan Guru Kepala Sekolah Ketua Yayasan K. H. Hakim Drs. Hj.Abdul Mastanah AS H. Abdullah HM
Kaur TUII Wakil Drs.Subhan Drs. Mastari MA
37
Tahun 2008
b. Keadaan Siswa Dalam perkembangannya, Madrasah Tsanawiyah Miftahul Umam tidak hanya dipenuhi oleh siswa dari Pondok Labu saja namun juga oleh siswa yang berasal dari luar wilayah Pondok Labu. Hal ini menandakan bahwa keberadaan Madrasah ini cukup baik perkembangannya di mata masyarakat. Jumlah siswa yang meningkat dari tahun ketahun merupakan indikator perkembangannya, seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 Perkembangan Siswa Mts Miftahul Umam Tahun 2007 – 2008
37
38
NO 1 2 3
Siswa Kelas Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Jumlah Siswa 162 Orang 165 Orang 129 Orang 456 Orang
c. Keadaan Guru Guru merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar-mengajar serta sebagai pigur sentral dalam mengemban amanat yang amat mulia disuatu lembaga pendidikan. Guru juga turut berperan aktif dalam pengembangan sumberdaya manusia yang sangat potensial di dalam mengoptimalisasikan hasilhasil pembangunan. Dengan demikian guru sebagai salah satu unsur pendidikan harus dapat berperan lebih aktif serta melaksanakan tugasnya sebagai tenaga professional sesuai dengan perkembangan. Tenaga pengajar selain tugas mengajar dikelas, pada umumnya guru di MTs. Miftahul Umam mendapat tugas tambahan, seperti mendapat tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah, Urusan Kesiswaan, Urusan Bimbingan Penuluhan BP, Urusan Kurikulum, Urusan Sarana Prasarana, Pembina Osis, Pramuka, Wali Kelas, dan Bendahara. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 5
Tabel 7 Data Keadaan Guru MTs. Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan NO 1 2 3 4 5 6
Nama Pengajar Dra. Hj. Mastanah AS Drs. H. Mastari Latif, MA Hj. Maronih, SA.g Drs. H. Marzuki Dasuki Hj. Fatimah Bisyri, BA Hj. Asmanih, BA
Mata Pelajaran Bahasa Arab Mulok, Fiqih, Qur’an Hadist Bahasa Arab, Mulok PPKn Fiqih Fiqih
5 Dra. Subahn, Kaur Tata Usaha MTs. Mifatahul Umam, Data atau Arsip Madarash, tgl 15 April 2008.
38
39
7. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Dra. Hj. Siti Nurbaiti Ust. H. Tarmizi Wahab Abdi Budi Sabenih Muh. Zen Drs. H. Mansur Dra. Hj. Muhibah Yusuf Mu’min Dra. Hj. Supartini Hasan Asyar’I, SA.g Shofiyah, SA.g Yose Rusdiana, SP.d Dra. Masiti M. Nurkholily Siti Maesaroh SE H. Syukron, Lc Ahmad Riyadi Mukhtar Luthfi Supendi Tuti Aliyah Ustuati, S.Si Muryadi Sri Rahayu Lestari, SP.d Siti Hairoh,SAg Drs. Subhan Siti Mariam, SP Dra. Arfah Nashrullah, S. Comp Hj. Nurun Nabilah, S. Ag Mahmudi Istiqomah, S.Pd Khalifsyah
Matematika, Mulok Aqidah, Mulok,Seni Budaya Penjaskes Penjaskes PPKn Aqidah Akhlak IPS Komputer Seni Budaya IPS SKI Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris IPS Bahasa Arab Matematika Seni Budaya BIQ.Ekskul Matematika Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Qur’an Hadist Aqidah Akhlak IPA PPKn IPA Bahasa Arab Penjaskes IPA Pegawai
d. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di MTs Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan adalah sebagai berikut : Tabel 8 Sarana dan Prasarana Menurut Jumlah dan Kondisi No 1 2 3 4 5 6
Jenis Ruang Ruang Belajar Lab. Komputer Perpustakaan Lapangan Olah raga Kantin Ruang Kantor Kepala Sekolah
39
Jumlah 9 1 1 1 1 1
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik
40
7 8 9 10
Ruang Kantor Tata Usaha Ruang Guru Musholla Kamar Mandi / WC
1 1 1 1
Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua jenis ruang terkondisi baik. Terlihat juga jenis ruang belajar, laboratorium komputer dan perpustakaan terkondisi baik. B. Deskripsi Data Bagian ini mendeskripsikan mengenai variabel minat belajar yang terdiri dari lima indikator yaitu; (1) Perasaan senang, (2) Partisipasi, (3) Perhatian Belajar, (4) Ketertarikan, (5) Semangat. Secara lebih lengkap, deskripsi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 9 Perasaan Senang No 1
Pertanyaan
Jumlah
Persentas e
Mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak a. Selalu
41
82 %
b. Sering
8
16 %
c. Kadang-kadang
1
2%
0 50
0% 100 %
d. Tidak Pernah Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir semua siswa mengikuti materi pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini dibuktikan dengan perolehan persentase (82 %) yang menyatakan bahwa pelajaran Aqidah Akhlak selalu diikuti. Artinya bahwa secara keseluruhan siswa menyatakan menyukai mata pelajaran ini. Tabel 10 Senang Membaca Buku al Aqidah Akhlak No 2
Pertanyaan Membaca buku yang berkaitan dengan
Jumlah
%
a. Selalu
5
10 %
b. Sering
11
22 %
Aqidah Akhlak
40
41
c. Kadang-kadang
33
66 %
d. Tidak Pernah 1 2% Jumlah 50 100 % Data tersebut memperlihatkan bahwa untuk menopang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran Aqidah Akhlak, maka hanya 5 % siswa menyatakan bahwa mereka juga selalu membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Sebesar 11 % siswa menyatakan sering membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran Aqidah Akhlak. Sementara itu 33 % siswa menyatakan kadang-kadang membaca yang berkaitan dengan pelajaran Aqidah Akhlak. Tabel 11 Perasaan Senang No 3
Jumlah
%
a. Selalu
43
86 %
b. Sering
3
6%
c. Kadang-kadang
4
8%
0 50
0% 100 %
a. Selalu
2
4%
b. Sering
0
0%
c. Kadang-kadang
7
14 %
41 50
82 % 100 %
Merasa
Pertanyaan senang hadir dalam
mata
pelajaran Aqidah Akhlak
d. Tidak Pernah Jumlah Tabel 12 4
Kehadiran Absen (bolos) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
d. Tidak Pernah Jumlah
Indikasi kesenangan siswa mengikuti pelajaran diukur juga dengan perasaan senang hadir dalam mengikuti pelajaran ini. Tingkat absensi yang rendah, menunjukkan mata pelajaran ini benar-benar diminati oleh siswa. Hal ini terlihat jelas dari data faktual di atas, yaitu sekitar 82 % siswa menyatakan bahwa
41
42
mereka tidak pernah bolos dalam pelajaran Aqidah Akhlak. Dua item instrumen tersebut makin memperjelas bahwa betapa senangnya mereka mengikuti materi pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga untuk membolos sekalipun mereka tidak berkehendak. Tabel 13 Senang Berkonsultasi No 5
Pertanyaan Menanyakan materi yang belum dipahami pada
Jumlah
%
a. Selalu
5
10 %
b. Sering
4
8%
c. Kadang-kadang
36
72 %
5 50
10 % 100 %
mata pelajaran Aqidah Akhlak kepada guru.
d. Tidak Pernah Jumlah
Dari data diatas, terlihat bahwa aktivitas siswa dikelas ketika terdapat materi yang belum dipahami siswa sangat kurang antusias untuk menanyakannya kepada guru. Ini terlihat dari data yang ada, bahwa mayortas siswa atau sekitar 36 % menyatakan kadang-kadang menanyakan materi yang belum dipahami kepada guru. Tabel 14 Aktif Bertanya No 6
Pertanyaan Menyampaikan pertanyaan kepada guru di dalam
Jumlah
%
b. Sering
2
4%
c. Kadang-kadang
2
4%
d. Tidak Pernah
39
78 %
kelas pada mata pelajaran Aqidah Akhlak a. Selalu
7 14 % Jumlah 50 100 % Partisipasi siswa pada mata pelajaran ini ditunjukkan dengan seringnya siswa menyampaikan pertanyaan di dalam kelas. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa 78 % siswa menyatakan mereka terkadang menyampaikan
42
43
pertanyaan kepada guru di dalam kelas. Data berikutnya yaitu hanya sebesar 4 % saja yang menyatakan mereka selalu dan sering bertanya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Kondisi ini tentu sangat kecil dan dapat mengakibatkan korang optimalnya kegiatan pembelajaran. Tabel 15 Menjawab Pertanyaan No 7
Jumlah
%
a. Selalu
8
16 %
b. Sering
9
18 %
c. Kadang-kadang
29
58 %
4 50
8% 100 %
Dalam
suatu
Pertanyaan diskusi kelas
merespon
pertanyaan dari teman lain
d. Tidak Pernah Jumlah
Diskusi merupakan interaksi pembelajaran yang paling baik dalam rangka mengembangkan kreatifitas berfikir siswa. Oleh karena itu sebaiknya seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran dengan metodologi tersebut. Namun respon siswa sangat kecil terhadap diskusi. Kondisi ini terlihat dengan jelas pada data sebagai berikut; yaitu hanya sekitar 16 – 18 % siswa yang aktif dalam diskusi, selebihnya sekitar 58 % lebih hanya sebagai pendengar dalam diskusi. Tabel 16 Mengerjakan Tugas No 8
Pertanyaan Menyempatkan diri untuk mengerjakan
Jumlah
%
semua tugas mata pelajaran Aqidah Akhlak a. Selalu
14
28 %
b. Sering
13
26 %
c. Kadang-kadang
21
42 %
12 50
24 % 100 %
d. Tidak Pernah Jumlah
Upaya keras untuk dapat belajar secara baik pada suatu mata pelajaran merupakan indikasi partisipasi yang tinggi terhadap sesuatu. Oleh karena itu maka
43
44
mengerjakan tugas telah menunjukkan data bahwa semua siswa memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran Aqidah Akhlak. Tabel 17 Aktif Diskusi No 9
Pertanyaan Lebih senang lagi bila penyajian mata pelajaran
Jumlah
%
a. Selalu
10
20 %
b. Sering
9
18 %
c. Kadang-kadang
28
56 %
3
6% 100 %
Aqidah Akhlak disampaikan dengan metode diskusi
d. Tidak Pernah Jumlah
Metode diskusi merupakan metode yang berupaya melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam belajar. Namun tampaknya, hal ini belum dapat maksimal. Terlihat dari hanya sekitar 20 % siswa yang menyenangi sistem pembelajaran diskusi. Tabel 18 Mendengarkan Penjelasan Guru No 10
Pertanyaan Memperhatikan setiap kali guru menerangkan
Jumlah
%
a. Selalu
15
30 %
b. Sering
20
40 %
c. Kadang-kadang
15
30 %
0 50
0% 100 %
materi pelajaran Aqidah Akhlak
d. Tidak Pernah Jumlah
Dari data diatas terlihat bahwa siswa yang selalu memperhatikan penjelasan guru sebanyak 30 % dan siswa yang hanya terkadang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 30 %. Dengan demikian perhatian belajar siswa menunjukkan kondisi yang seimbang atau stabil. Tabel 19
44
45
Mengkaji Ulang Materi No 11
Pertanyaan Mengkaji ulang materi yang diajarkan di
Jumlah
%
a. Selalu
3
6%
b. Sering
6
12 %
c. Kadang-kadang
38
76 %
3 50
6% 100 %
rumah
d. Tidak Pernah Jumlah
Motivasi siswa untuk melakukan kaji ulang terhadap materi pelajaran menunjukkan kondisi yang kurang baik. Ini terlihat dari data di atas, yaitu sebagian besar siswa atau sebesar 76 % hanya terkadang saja mengulang pelajaran di rumah. Dan hanya 6 % siswa yang menyatakan mereka selalu mengulang pelajaran di rumah. Tabel 20 Mencatat Materi No 12
Pertanyaan Mencatat materi yang perlu dan penting di
Jumlah
%
a. Selalu
22
44 %
b. Sering
16
32 %
c. Kadang-kadang
11
22 %
1 50
2% 100 %
buku catatan
d. Tidak Pernah Jumlah
Siswa melakukan pencatatan materi pembelajaran secara aktif untuk memudahkan di ingat di rumah, data menunjukkan bahwa 44 % siswa menyatakan sangat selalu artinya mereka memang benar-benar melakukan kegiatan pencatatan. Begitu pula ada sekitar 32 % menyatakan sering melakukan hal ini. Ini menunjukkan bahwa mereka serius dalam belajar. Tabel 21 Meningkatkan Pengetahuan No
Pertanyaan
Jumlah
45
%
46
13
Berupaya meningkatkan pengetahuan tentang Aqidah Akhlak a. Selalu
19
38 %
b. Sering
11
22 %
c. Kadang-kadang
19
38 %
1 50
2% 100 %
d. Tidak Pernah Jumlah
Keinginan menambah pengetahuan lain di luar kegiatan jam pelajaran juga dilakukan dengan baik oleh siswa hal ini terlihat dari data yaitu, sebesar 38 % mereka selalu berupaya meningkatkan pengetahuan Aqidah Akhlak. Sebesar 22 % menyatakan sering berupaya meningkatkan pengetahuan mereka tentang Aqidah Akhlak. Ini menunjukkan hal yang sangat positif, karena dapat membantu pembelajaran di dalam kelas.
Tabel 22 Tepat Waktu Mengikuti Pelajaran No 14
Pertanyaan Hadir tepat waktu pada mata pelajaran
Jumlah
%
a. Selalu
32
64 %
b. Sering
13
26 %
c. Kadang-kadang
4
8%
1 50
2% 100 %
Aqidah Akhlak
d. Tidak Pernah Jumlah
Hampir secara keseluruhan siswa, yaitu sekitar 64 % menyatakan bahwa mereka selalu hadir tepat waktu ketika mata pelajaran Aqidah Akhlak disampaikan. Artinya dengan ketepatan waktu tersebut, maka perhatian belajar menunjukkan perhatian yang signifikan. Tabel 23 Antusias Mengikuti Pelajaran di Kelas
46
47
No 15
Pertanyaan Antusias mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak
Jumlah
%
a. Selalu
12
24 %
b. Sering
22
44 %
c. Kadang-kadang
16
32 %
0 50
0% 100 %
d. Tidak Pernah Jumlah
Semua siswa memiliki antusias dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak. Data menunjukkan 24 % selalu antusias, dan 44 % menyatakan sering. Antusiasme sangat penting dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi belajar yang baik.
Tabel 24 Tidak Pernah Menunda Tugas dari guru No 16
Pertanyaan Mengerjakan semua tugas yang diperintahkan
Jumlah
%
a. Selalu
14
28 %
b. Sering
19
38 %
c. Kadang-kadang
17
34 %
0 50
0% 100 %
guru Aqidah Akhlak.
d. Tidak Pernah Jumlah
Tugas pada mata pelajaran yang dapat dikerjakan dengan baik dan tuntas oleh seluruh siswa menunjukkan bahwa mata pelajaran ini memang benar-benar disenangi dan diminati siswa. Data menunjukkan mereka yang selalu mengerjakan 28 % dan yang sering mengerjakan hampir 38 %. Tetapi berimbang dengan siswa yang lain yang hanya terkadang-kadang saja mengerjakan tugas, yaitu sekitar 34 %. Tabel 25 Siap Menjadi Model Belajar di Kelas No 17
Pertanyaan Siap menjadi pembaca dan penulis Aqidah Akhlak
47
Jumlah
%
48
di papan tulis bila dikehendaki guru a. Selalu
12
24 %
b. Sering
6
12 %
c. Kadang-kadang
24
48 %
8 50
16 % 100 %
d. Tidak Pernah Jumlah
Dengan data sebesar 24 % siswa menyatakan selalu siap menjadi pembaca dan penulis Aqidah Akhlak, dan 12 % menyatakan sering. Dari data tersebut diketahui bahwa hampir sebagian siswa berkehendak untuk menjadi pembaca dan penulis materi Aqidah Akhlak di papan tulis ketika pelajaran sedang berlangsung. Kondisi ini mempunyai makna bahwa hampir sebagian siswa ingin terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas. Tabel 26 Memiliki Karya Produktif No 18
Pertanyaan Membuat karya pengetahuan tentang Aqidah
Jumlah
%
a. Selalu
1
2%
b. Sering
2
4%
c. Kadang-kadang
33
66 %
Akhlak setiap kali ada kesempatan
d. Tidak Pernah Jumlah
14 50
28 % 100%
Hasil karya merupakan indikasi keseriusan siswa dalam mengikuti materi pelajaran ini. Tetapi hanya sekitar 4 % siswa yang sering membuat karya yang ada kaitannya dengan pelajaran. Data di atas menjelaskan bahwa sedikit sekali siswa yang memiliki kemampuan dalam membuat karya pengetahuan dalam kaitannya dengan Aqidah Akhlak seperti kisah para nabi, karikatur tentang perilku siswa dan lain-lain. Tabel 27 Semangat Mencari Informasi No 19
Pertanyaan Membeli buku bacaan yang berkaitan dengan
48
Jumlah
%
49
Aqidah Akhlak di toko buku a. Selalu
3
6%
b. Sering
1
2%
c. Kadang-kadang
22
44 %
d. Tidak Pernah 24 48 % Jumlah 50 100% Membeli buku bacaan menjadi bagian penting dari keinginan siswa untuk memperdalam ilmu yang dimilikinya. Dalam hal materi kajian Aqidah Akhlak, sebagian besar atau sekitar 48 % menyatakan bahwa mereka tidak pernah membeli buku yang berkaitan dengan pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa sangat minim tingkat pengetahuan siswa, karena hanya mengandalkan buku-buku yang ada di sekolah. Dan hanya 6 % siswa yang selalu membeli buku yang berkaitan dengan pelajaran. Tabel 28 Keinginan Kuat untuk Memperoleh Nilai Baik No 20
Pertanyaan Berupaya agar nilai pelajaran Aqidah Akhlak
Jumlah
%
a. Selalu
27
54 %
b. Sering
14
28 %
8
16 %
1 50
2% 100%
merupakan nilai yang terbaik
c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah Jumlah
Dari data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa, yaitu sekitar 54 % menyatakan selalu berupaya mendapatkan nilai yanga bagus. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk memperoleh nilai terbaik pada mata pelajaran ini. Tabel 29 Usaha yang Gigih untuk Mempelajari Materi yang Sulit No 21
Pertanyaan Mempelajari dan mengerjakan materi Aqidah Akhlak dengan sebaik-baiknya, walaupun materi
49
Jumlah
%
50
itu sangat menyulitkan a. Selalu
15
30 %
b. Sering
14
28 %
c. Kadang-kadang
21
42 %
0 50
0% 100%
d. Tidak Pernah Jumlah
Kesulitan rata-rata siswa dalam mempelajari Aqidah Akhlak adalah pada pemahaman terhadap keimanan terhadap yang gaib. Oleh karena diperlukan keinginan kuat untuk selalu memperoleh semangat agar materi yang sulit sekalipun dapat dipelajari dengan baik. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh 30 % siswa yang menyatakan selalu mempelajari materi sesulit apapun akan tetap dipelajari untuk memperoleh hasil maksimal, dan 42 % siswa menyatakan kadang-kadang saja mempelajari materi bila materi sulit. Tabel 30 Sering Memberikan Motivasi pada Teman No Pertanyaan 22 Khawatir dengan teman anda, apabila ketinggalan
Jumlah
%
a. Selalu
6
12 %
b. Sering
6
12 %
c. Kadang-kadang
28
56 %
10 50
20 % 100%
dalam pelajaran Aqidah Akhlak
d. Tidak Pernah Jumlah
Data di atas memberi sinyal mengenai toleransi dan komunikasi belajar antar siswa. Dijelaskan pada data tersebut yaitu 12 % siswa menyatakan selalu membantu siswa lain yang ketinggalan materi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Artinya bila ada siswa lain yang mengalami kesulitan pada mata pelajaran ini, maka 12 % siswa tersebut akan membantu dengan senang hati. Selanjutnya ada sekitar 56 % yang menyatakan kadang-kadang membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sekitar 20 % siswa menyatakan tidak pernah membantu temannya.
50
51
Tabel 31 Kecermatan dalam Belajar No 23
Pertanyaan Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
Jumlah
%
a. Selalu
18
36 %
b. Sering
16
32 %
c. Kadang-kadang
15
30 %
1 50
2% 100%
teliti dan cermat
d. Tidak Pernah Jumlah
Dari data di atas dapat terlihat bahwa rata-rata siswa melakukan tugas secara cermat dan teliti pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Mereka yang berada pada level sebesar 36 % Dan hanya 2 % yang mengaku dalam mengerjakan tugas tidak pernah mengerjakan dengan teliti dan cermat. C. PENGOLAHAN DATA Data dalam tabel dibawah ini merupakan keterangan dari ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara minat belajar Aqidah Akhlak dengan Prestasi Belajar Siswa kelas VIII MTs Mifatahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan. Tabel 32 DATA NILAI MINAT BELAJAR AQIDAH AKHLAK KELAS VIII SEMESTER I Mts. MIFTAHUL UMAM PONDOK LABU JAKARTA SELATAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Variabel X 72 58 69 68 58 70 57 67 71 73 60
51
52
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 69 63 68 48 64 48 65 64 56 62 67 71 63 57 70 57 56 57 67 72 49 63 53 62 59 68 64 49 56 55 43 60 67 69 63 51 55 53 Tabel 33 DATA NILAI RAPORT KELAS VIII SEMESTER I MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
Mts. MIFTAHUL UMAM PONDOK LABU JAKARTA SELATAN Tahun Ajaran 2007-2008
52
53
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Nama Rizqi Sumantri Falakhusyian Syah Awaludin Nurfaizi Laila Kamilia Iskandar Syah Bahar Widiyatmoko Mirathania Annisa Pratiwi Istigatsyah Nur Hasanah Maulidia Kamila Yuli Handari Wendy Triyansyah Aisyah Rahma Utami Varouque Alviano Faizin Maida Sari Diba Ainuni Ridwan Alamsyah Fahrisal Prima Satya Rizki Munazar Rasongko Andolarin Ade Saputra Erlis Ernawati Rino Septianjaya Amelia Apriliyani Arini Qonita Nindya Syifa Fauziah Nur Azizah Ida Parwati Yuli Permani Aklima Euis Ayu Aminah M. Solihin Devi Kartikawati Wiwit Lestari Kevin Widi Raos Farikesit Dewa A Hermanto Dani Rahmat Putri Prihatmanti Haryati Ningsih Mia Pramelia Ratna Ayu Fitria
53
Nilai 78 91 73 83 80 76 88 83 80 91 79 70 82 66 88 77 92 73 69 60 67 61 62 84 67 79 62 70 64 60 61 61 60 62 61 61 61 60 61 68 60 71 73 78 77
54
46 47 48 49 50
Khoirul Saputra Ahmad Widianto M. Ravi Khan Abdul Kholil Maulana Maisyah A
74 81 73 77 77
Tabel 34 Hasil Perhitungan Product Moment Correlatio. Variabel X dan Variabel Y No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
X 72 58 69 68 58 70 57 67 71 73 60 51 69 63 68 48 64 48 65 64 56 62 67 71 63 57 70 57 56 57 67
Y 78 91 73 83 80 76 88 83 80 91 79 70 82 66 88 77 92 73 69 60 67 61 62 84 67 79 62 70 64 60 61
X2 5184 3364 4761 4624 3364 4900 3249 4489 5041 5329 3600 2601 4761 3969 4624 2304 4096 2304 4225 4096 3136 3844 4489 5041 3969 3249 4900 3249 3136 3249 4489
54
Y2 6084 8281 5329 6889 6400 5776 7744 6889 6400 8281 6241 4900 6724 4356 7744 5929 8464 5329 4761 3600 4489 3721 3844 7056 4489 6241 3844 4900 4096 3600 3721
XY 5616 5278 5037 5644 4640 5320 5016 5561 5680 6643 4740 3570 5658 4158 5984 3696 5888 3504 4485 3840 3752 3782 4154 5964 4221 4503 4340 3990 3584 3420 4087
55
32 72 33 49 34 63 35 53 36 62 37 59 38 68 39 64 40 49 41 56 42 55 43 43 44 60 45 67 46 69 47 63 48 51 49 55 50 53 ∑ = 50 ∑ = 3057
61 60 62 61 61 61 60 61 68 60 71 73 78 77 74 81 73 77 77 ∑ = 3612
5184 2401 3969 2809 3844 3481 4624 4096 2401 3136 3025 1849 3600 4489 4761 3969 2601 3025 2809 ∑ = 189709
3721 3600 3844 3721 3721 3721 3600 3721 4624 3600 5041 5329 6084 5929 5476 6561 5329 5929 5929 ∑ = 265602
4392 2940 3906 3233 3782 3599 4080 3904 3332 3360 3905 3139 4680 5159 5106 5103 3723 4235 4081 ∑ = 221414
Hasil hitung Product Moment Correlation dari Karl Pearson rxy =
=
=
=
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
[ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ][ N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 50(221414) − (3057)(3612) {50(189709) − (3057) 2 }{50( 265602) − (3612) 2 11070700 − 11041884 {9485450 − 9345249}{13280100 − 13046544} 28816 {140201}{233556}
=
28816 32744784756
=
28816 = 0,159 180955,201
Angka indeks korelasi “r” produk momen adalah angka yang didapat dari hasil pembagian dari perkalian banyaknya siswa (N) dengan perkalian variabel X
55
56
dan variabel Y (∑XY) dikurangi perkalian dari jumlah variabel X (∑X) dan jumlah variabel Y (∑Y) dibagi oleh akar dari perkalian banyaknya siswa (N) dengan jumlah kuadrat variabel X (∑X2) dikurangi perkalian jumlah variabel X yang dikuadratkan (∑X) 2 dikalikan dengan banyaknya siswa (N) dengan jumlah kuadrat variabel Y (∑Y2) dikurangi perkalian jumlah variabel Y yang dikuadratkan (∑Y) 2 , maka didapatkan penyebut antara lain 28816 dan pembilang 180955,201 sehingga diperoleh nilai atau angka indeks korelasi sebesar 0,159. D. ANALISIS DATA Dari hasil perhitungan korelasi antara variabel minat belajar Aqidah Akhlak dengan prestasi belajar siswa, selanjutnya diadakan interpretasi terhadap data diatas dengan menggunakan dua cara, yaitu: 1. Interpretasi sederhana. Dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara minat belajar Aqidah Akhlak dengan Prestasi Belajar tidak bertanda negatif, berarti di antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya rxy atau r hitung 0,159, yang besarnya berkisar antara 0,00 – 0,20, berarti korelasi positifnya termasuk korelasi positif sangat lemah atau rendah. 2. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Niali ”r”: df = N – nr = 50 – 2 = 48. Dengan memeriksa Tabel Nilai ”r” Product Moment, ternyata df sebesar 48 tidak terdapat di dalam tabel, maka digunakan df 50. Dengan df sebesar 50 diperoleh rtabel pada taraf sigmifikansi 5% sebesar 0,273, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel = 0,354. Dengan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment maka dapat diketahui bahwa pada df sebesar 50 diperoleh ‘r” product moment pada taraf signifikansi 5% dan pada taraf signifikansi 1% adalah sebagai berikut: Tabel 35 Harga ” r ”
56
57
df. (degrees of r hitung
freedom)
Banyaknya variabel yang
atau :
dikorelasikan :
db. (derajat bebas)
0,159
2 Harga “r” pada taraf signifikansi: 5% 1% 0,273 0,354
50
Dengan membandingkan besarnya rxy atau rhitung dengan rtabel maka ternyata rxy ≤ rtab baik pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,273 maupun pada taraf signifikansi 1 % yaitu 0,354. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang sangat signifikan antara minat belajar Aqidah Akhlak dengan Prestasi Belajar Siswa atau Ho diterima. Angka rh 0,159 masuk dalam kriteria korelasi sangat lemah atau sangat rendah, maka rh = 0,159. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) yang berbunyi terdapat hubungan yang positif/signifikan antara variabel X (Minat Belajat Aqidah Akhlak) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) ditolak dan kurang teruji kebenarannya.
3. Menentukan kontribusi variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r² x 100 %. KD = r2 x 100% = ( 0,159 )2 x 100% = 0,025281 x 100% = 2,5281% Koefisien Determinan diperlukan untuk mengetahui seberapa persen korelasi minat belajar Aqidah Akhlak terhadap prestasi Belajar siswa, perhitungan dengan cara mekuadratkan angka indeks korelasi yang dikalikan dengan nilai sempurna atau 100%, dari perhitungan didapat persentase korelasi sebesar 2,5281%. Maka kontribusi sumbangan minat belajar Aqidah Akhlak terhadap prestasi Belajar siswa menyumbang 2,5281% dan sisanya sebesar 97,4719%
57
58
disumbang oleh faktor lain. Tabel 36 Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment Dari Pearson untuk berbagai df.* df. (degrees of freedom) atau :
Banyaknya variabel yang dikorelasikan :
db. (derajat bebas)
1
2 Harga “r” pada taraf signifikani : 5% 0,997
1% 1,000
2
0,950
0,990
3
0,878
0,959
4
0,811
0,917
5
0,754
0,874
6
0,707
0,834
7
0,666
0,798
8
0,632
0,765
9
0,602
0,735
10
0,576
0,708
11
0,553
0,684
12
0,532
0,661
13
0,514
0,641
14
0,497
0,623
15
0,482
0,606
16
0,468
0,590
17
0,456
0,575
18
0,444
0,561
19
0,433
0,549
20
0,423
0,537
21
0,413
0,526
58
59
22
0,404
0,515
23
0,396
0,505
24
0,388
0,496
25
0,381
0,487
26
0,374
0,478
27
0,367
0,470
28
0,361
0,463
29
0,355
0,456
30
0,349
0,449
35
0,325
0,418
40
0,304
0,393
45
0,288
0,372
50
0,273
0,354
60
0,250
0,325
70
0,232
0,302
80
0,217
0,283
90
0,205
0,267
100
0,195
0,254
125
0,174
0,228
150
0,159
0,208
200
0,138
0,181
300
0,113
0,148
400
0,098
0,128
500
0,088
0,115
1000
0,062
0,081
* Dinukil dari : Henry E. Garrett, Statistics in Psychology and Education, (New York: Longmans, G2een and Co.), h.437-439, dengan penyesuaian seperlunya; sesuai dengan kebutuhan variabel yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 (dua) buah.
59