Backup Of Ktkl 16-18.docx

  • Uploaded by: emi2
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Backup Of Ktkl 16-18.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,416
  • Pages: 8
Di lapang, horizon sombrik dengan mudah keliru diidentifikasi sebagai horizon A tertimbun. Horizon tersebut dapat dibedakan dari sebagian epipedon tertimbun, dengan cara mengikuti penyebarannya secara lateral. Pada irisan tipis, bahan organik horizon sombrik tampak lebih terkonsentrasi pada butir-butir struktur (peds) dan di dalam pori-pori, daripada terdispersi secara seragam di seluruh matriks.

Horizon Spodik Horizon spodik adalah lapisan iluvial yang tersusun 85 persen atau lebih dari bahan spodik (didefinisikan di bawah). Karakteristik yang diperlukan Horizon spodik biasanya merupakan horizon bawah-permukaan yang terletak di bawah horizon O, A, Ap, atau E. Walaupun begitu, horizon ini mungkin dapat memenuhi definisi epipedon umbrik. Horizon spodik harus memiliki suatu lapisan setebal 2,5 cm atau lebih, yang bukan bagian dari sebarang horizon Ap, dengan kandungan bahan spodik 85 persen atau lebih,.

Karakteristik Diagnostik Tanah untuk Tanah Mineral Karakteristik diagnostik tanah adalah kenampakan tanah yang digunakan dalam berbagai tempat di dalam kunci atau dalam definisi horizon-horizon diagnostik.

Perubahan Tekstur Nyata Perubahan tekstur nyata adalah suatu jenis perubahan spesifik, yang dapat terjadi diantara suatu epipedon tanah mineral atau suatu horizon eluvial dan horizon argillik, glosik, kandik, atau natrik yang terletak di bawahnya. Perubahan

tersebut dicirikan oleh kenaikan kandungan liat yang cukup besar (considerable) pada zona kontak, dalam jarak vertikal yang sangat pendek. Pada tanah-tanah yang memiliki perubahan tekstur nyata, biasanya tidak ada horizon peralihan (transisi) diantara epipedon mineral atau horizon eluvial dan horizon argillik, glosik, kandik, atau natrik, atau horizon peralihan terlalu tipis untuk diambil contohnya. Walau begitu, sebagian tanah memiliki horizon glosik, atau memiliki penjuluran menjari dari bahan albik (didefinisikan di bawah) ke dalam bagian-bagian dari horizon argillik kandik, atau natrik. Batas atas dari horizon seperti itu adalah tidak teratur, atau bahkan berbentuk diskontinuitas atau terputus-putus. Pengambilan contoh campuran ini sebagai satu horizon tunggal dapat menimbulkan kesan kuat adanya satu horizon peralihan relatif tebal, padahal tebal peralihan yang sebenarnya pada zona kontak, yang mungkin tidak lebih dari 1 mm saja. Karakteristik yang diperlukan Perubahan tektur nyata memenuhi kedua persyaratan berikut: 1. Kandungan liat nonkarbonat di dalam fraksi tanah halus pada horizon argillik, glosik, kandik, 
atau natrik sekurang-kurangnya ( minimal) 8 persen (berdasarkan berat); dan 
 2. Kandungan liat nonkarbonat di dalam fraksi tanah halus pada horizon argillik, glosik, kandik, 
atau natrik, harus memenuhi salah satu berikut: a.

Dua kali lipat dalam jarak vertikal 7,5 cm atau kurang, jika kandungan liat dalam fraksi tanah-halus dari epipedon yang tersusun dari bahan tanah mineral, atau dari horizon eluvial, kurang dari 20 persen (yaitu, kenaikan dari 4 persen menjadi 8 persen); atau 


b.

Meningkat 20 persen atau lebih (absolut) dalam jarak vertikal 7,5 cm atau

kurang (yaitu, kenaikan dari 22 persen menjadi 42 persen) dan kandungan liat pada sebagian horizon adalah dua kali lipat atau lebih dari kandungan liat epipedon yang tersusun dari bahan tanah mineral yang terletak di atasnya, atau dari horizon eluvial. 


Bahan Albik Bahan albik (Bahasa Latin, albus, putih) adalah bahan tanah dengan warna yang ditentukan terutama oleh warna dari pasir primer dan partikel debu, bukan oleh warna selaput partikel- partikel tersebut. Definisi ini menyatakan secara tidak langsung bahwa liat dan/atau oksida besi bebas telah dilepaskan dari bahan tersebut, atau bahwa oksida-oksida tersebut telah mengalami segregasi sedemikian kuat sehingga warna tanah sebagian besar ditentukan oleh warna dari partikelpartikel primer. Karakteristik yang diperlukan Bahan-bahan albik memiliki salah satu dari warna berikut: 1. Kroma 2 atau kurang; dan salah satu: a.

Value warna, lembab, 3, dan value warna, kering, 6 atau lebih; atau 


b.

Value warna, lembab, 4 atau lebih, dan value warna, kering, 5 atau lebih; atau 


2. Kroma 3 atau kurang; dan salah satu: 
 a. Value warna, lembab, 6 atau lebih; atau 
 b. Value warna, kering, 7 atau lebih; atau 
 3. Kroma dikendalikan oleh warna butir-butir debu atau pasir tanpa selaput, hue 5

YR atau lebih merah, dan value warna seperti yang diuraikan dalam butir 1-a atau 1-b di atas. Lapisan-lapisan yang relatif tidak berubah dari pasir berwarna terang, abu volkan, atau bahan lain yang diendapkan oleh angin atau air, tidak dianggap sebagai bahan albik, meski mereka mungkin memiliki warna yang sama dan morfologi yang mirip. Deposit-deposit ini adalah bahan induk, yang tidak dicirikan oleh adanya pemindahan liat dan/atau besi bebas, dan tidak terletak di atas horizon illuvial atau horizon tanah lain, terkecuali tanah tertimbun. Krotovina berwarna terang atau saluran bekas akar yang terisi, harus dianggap bahan albik, hanya jika mereka tidak memiliki stratifikasi halus atau lamela, dan hanya jika penutupan apa saja sepanjang dinding krotovina telah rusak/ tidak ada, serta jika bahan penutup ini, kandungan besi oksida dan/atau liatnya telah tercuci sesudah diendapkan.

Sifat-sifat Tanah Andik Sifat tanah andik biasanya terbentuk selama pelapukan bahan semburan letusan gunung api (tephra) atau bahan induk lain yang mengandung gelas volkanik dalam jumlah yang signifikan. Walaupun demikian, tanah-tanah yang berada di iklim lembab dan sejuk serta memiliki karbon organik melimpah, dapat membentuk sifat tanah andik tanpa pengaruh gelas volkanik. Serangkaian gelas dan mineral diselaputi gelas yang kaya (senyawa) silika diberi istilah “gelas volkanik” dalam taksonomi ini. Mineral-mineral ini relatif mudah larut, dan mengalami transformasi agak cepat, jika tanah dalam kondisi lembab. Sifat tanah andik merepresentasikan satu tingkat dalam peralihan pelapukan, dimana pelapukan dan transformasi alumino-silikat primer (yaitu, gelas volkanik) telah berlangsung hanya sampai titik pembentukan mineral rantai pendek (short-rangeorder), seperti alofan, imogolit, dan ferrihidrit, atau komplek humus-metal. Konsep sifat tanah andik mencakup bahan tanah cukup terlapuk, kaya mineral

rantai pendek, atau komplek humus-metal, atau keduanya, dengan atau tanpa gelas volkan (karakteristik yang diperlukan nomor 2), dan tanah sedikit terlapuk, kurang kaya mineral rantai pendek yang mempunyai gelas volkan (karakteristik yang diperlukan nomor 3). Kandungan relatif alofan, imogolit, ferrihidrit, atau kompleks humus-metal dalam fraksi koloid diduga dari analisis laboratorium kandungan aluminium, besi dan silika yang diekstrak dengan amonium oxalat (NH4Oac) dan dari retensi fosfat. Pakar tanah dapat menggunakan tingkat kelicinan (smeariness) atau pH dalam larutan 1 N natrium fluorida (NaF) sebagai indikator lapang adanya sifat tanah andik. Kandungan gelas volkan adalah persen gelas volkanik (dengan metoda penghitungan butir) dalam fraksi debu kasar dan pasir (0,02 -2,0 mm). Sebagian besar bahan tanah dengan sifat tanah andik tersusun dari bahan tanah mineral, tetapi sebagian merupakan bahan tanah organik yang kandungan organik karbonnya kurang dari 25 persen.

Gambar 1. Tanah yang diplot dan masuk di bagian berwarna kelabu memenuhi syarat bahan tanah andik, kriteria c, d, dan e dalam butir 3 karakteristik yang diperlukan. Untuk memenuhi syarat sebagai tanah dengan sifat andik, tanah harus juga memenuhi persyaratan untuk kandungan karbon organik, retensi fosfat, dan sebaran besar butir

Karakteristik yang diperlukan Bahan tanah dengan sifat tanah andik, harus memiliki fraksi tanah-halus yang memenuhi persyaratan beriku: 1. Karbon organik kurang dari 25 persen (berdasarkan berat), dan memenuhi salah satu atau kedua sifat berikut: 2. Semua berikut:

a.

Berat volume, diukur pada retensi air 33 kPa, adalah 0,90 g/cm3 atau kurang; dan 


b.

Retensi fosfat 85 persen atau lebih; dan 


c.

Persen kandungan Al plus 1⁄2 persen kandungan besi (dengan amoniumoksalat) 2,0 persen atau lebih; atau 


3. Semua berikut: a.

30 persen atau lebih fraksi tanah-halus berukuran 0,02 sampai 2,0 mm; dan 


b.

Retensi fosfat 25 persen atau lebih; dan 


c.

Kandungan Al plus 1⁄2 kandungan Fe (ekstraksi amonium oxalat) 0,4 persen atau lebih; dan d. Kandungan gelas volkanik 5 persen atau lebih; dan
e. [(Kandungan Al plus 1⁄2 kandungan Fe, persen) dikalikan (15,625)] + [kandungan gelas volkanik, persen] = 36,25 atau lebih.
Area diberi warna kelabu dalam gambar 1, menjelaskan kriteria 3c, 3d, dan 3e.

Kondisi Tanpa Air (Anhydrous) Kondisi tanpa air (Bahasa Yunani, anydros, tanpa/kurang air) menyatakan kondisi kelembaban pada tanah-tanah di gurun yang sangat dingin dan wilayah lain dengan permafrost (beku permanen) (seringkali berupa permafrost kering). Tanah-tanah ini secara khusus memiliki curah hujan rendah (biasanya kurang dari 50 mm air eqivalen setiap tahun) dan kandungan kelembaban kurang dari 3 persen berdasarkan berat. Kondisi tanah tanpa air adalah mirip dengan rejim kelembaban aridik (didefinisikan di bawah), terkecuali bahwa suhu tanah pada kedalaman 50 cm adalah kurang dari 50C sepanjang tahun pada lapisan-lapisan tanah yang

mempunyai kondisi ini. Karakteristik yang diperlukan Tanah dengan kondisi tanpa air (anhidrous) memiliki suhu tanah rata-rata tahunan 00C atau lebih dingin. Lapisan tanah dari 10 sampai 70 cm di bawah permukaan 0

tanah memiliki suhu tanah kurang dari 5 C sepanjang tahun, dan lapisan ini: 1. Tidak mencakup permafrost dipadatkan oleh es; dan 
 2. Kering (air ditahan pada tegangan 1500 kPa atau lebih) pada setengah tanah atau lebih, selama setengah atau lebih waktu, saat lapisan memiliki suhu tanah di atas 00C; atau 
 3. Memiliki kelas resistensi pecah lepas sampai sedikit keras pada keseluruhan tanah, saat suhu tanah 00C atau lebih dingin, terkecuali di mana terdapat horizon pedogenik yang tersementasi. 


Related Documents

Backup
April 2020 27
Backup
October 2019 36
Backup
November 2019 29
Backup
June 2020 24
Backup Of Resume English
October 2019 16

More Documents from ""

11.pdf
November 2019 5
22.pdf
November 2019 6
Prakt.prhl.docx
November 2019 4