BABY MASSAGE (Pijat Bayi)
MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III Semester Enam Yang Diampu Oleh Ns. Dewi Setyawati, MNS. Kelompok IV Disusun oleh : Elman Hardiansyah
(G2A016084)
Hanifah Sahar A
(G2A016090)
Fivie Fridayanti
(G2A016085)
Agus Supriono
(G2A016091)
Shindy Mayangsari
(G2A016086)
Eka Sarima H
(G2A016092)
Agstri Dwi Marsela
(G2A016088)
Yoga Angga T
(G2A016093)
Endah Titis Ningrum
(G2A016089)
Fitrian Dewi W
(G2A016094)
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “BABY MASSAGE (Pijat Bayi)”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas III di Universitas Muhammadiyah Semarang. Dalam penulisan makalah ini menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ns. Dewi Setyawati, MNS. Selaku dosen koordinator pada mata kuliah Keperawatan Komunitas II. 2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Keperawatan Komunitas III. 3. Keluarga yang selalu mendukung penyusunan. 4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “BABY MASSAGE (Pijat Bayi)” yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki dalam penyusunan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Semarang, 23 Maret 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………… B. TUJUAN PENULISAN………………………………………….. C. RUANG LINGKUP PENULISAN ………………………………………… BAB II : TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN .............................................................................. B. TUJUAN .................................................................................... C. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI ............................................ BAB III : PENUTUP A. KESIMPULAN ............................................................................. B. SARAN ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik. Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal diperlukan berbagai faktor, yaitu kebutuhan fisik diantaranya adalah gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak, kebersihan perorangan dan lingkungan, sandang, kesegaran jasmani dan lain-lain. Kebutuhan emosi dan kasih sayang juga diperlukan serta kebutuhan. (Roesti, 2004) Secara fisiologis, semakin bertambahnya usia semakin bertambah pula berat badan. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan tubuh. Setelah lahir, pertumbuhan tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu (1), Pola umum, yang meliputi pertumbuhan tulang, otot skeletal, sistem pencernaan, pernapasan, peredaran darah dan volume darah, (2), Pola neural yaitu pertumbuhan dari sistem saraf tubuh, (3), Pola lymfoid yang berfungsi menghasilkan sistem imun dalam tubuh, dan (4), Pola genital yaitu pertumbuhan dari organ reproduksi yag mulai aktif pada masa adolesen. Tubuh terdiri dari berbagai macam komponen sistem organ dan organ. Sebuah organ yang tumbuh berarti organ tersebut menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya , organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa akan stimulasi mental berupa pola asuh yang baik. (Roesli, 2013) Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Agar anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, maka diperlukan suatu bentuk perawatan yang lebih intensif diantaranya berupa sentuhan dan stimulasi yang terus-menerus. Salah satunya adalah dengan pemberian massage. Massage merupakan upaya pemenuhan kebutuhan anak baik secara fisik, kasih sayang serta stimulasi mental. Massage adalah suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang memberi banyak manfaat bagi bagi anak maupun orangtua.. Massage pada anak berfungsi untuk membantu untuk relaksasi baik lokal maupun general, daerah yang dimassage secara refleks akan terjadi dilatasi pembuluh darah, dimana sirkulasi darah akan meningkat. Sirkulasi darah yang lancar akan membutuhkan O2 yang lebih banyak
dalam aliran darah Kebutuhan O2 yang meningkat memacu sistem pernapasan. Sentuhan pada kulit akan merangsang peredaran darah dan akan menambah energi gelombang oksigen yang lebih banyak dikirim ke otak sehingga memacu sistem sirkulasi dan respirasi menjadi lebih baik.. Rasa nyaman akibat massage akan meningkatkan kualitas tidur. Pada saat tidur sekitar 80% terjadi pertumbuhan otak dan fisik. Pada saat itu otak akan memproduksi hormon pertumbuhan. Tidur berkualitas penting dalam proses pertumbuhan optimum karena pada saat tidur aktifitas regenerasi sel-sel tubuh dan tumbuh kembang otak berlangsung pada puncaknya. Massage merangsang hormon tiroid yang berfungsi pada matabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Meningkatkan sistem sekresi. Meningkatnya tonus n. vagus (saraf otak ke 10) membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan mengakibatkan nafsu makan akan bertambah.Massage pula dapat memacu kerja sistem limfiod yang merangsang sistem kekebalan tubuh, membuat daya tahan tubuh semakin bertambah. Membantu melancarkan metabolisme sehingga proses sekresi dan ekresi di dalam tubuh menjadi lancar. (Roesti, 2004) Dari serangkaian proses yang dialami oleh tubuh yang merupakan efek dari massage, maka massage dapat memacu pertumbuhan fisik anak dengan bertambahnya komponen komposisi tubuh seperti tulang, otot, cairan serta organ – organ tubuh lainnya. Dengan demikian maka berat badan akan mengalami peningkatan. B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami mengenai terapi komplementer pada baby massage 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa Mampu Mengetahui apa Definisi Baby Massage b. Mahasiswa Mampu Mengetahui Tujuan Baby Massage c. Mahasiswa Mampu Mengetahui Indikasi dan Kontraindikasi Baby Massage d. Mahasiswa Mampu Mengetahui Prosedur Tindakan Baby Massage C. RUANG LINGKUP PENULISAN Makalah yang disusun tidak hanya sekedar berisi deretan paragraf melainkan harus memiliki dasar penyusunan. Kemudian harus mampu dikemukakan dengan menjelaskan pengetahuan penulis, sehingga memerlukan berbagai referensi yang baik dan benar. Hal ini bertujuan makalah juga mengandung ilmu pengetahuan yang isinya dapat dipertanggungjawabkan dan bisa dijadikan referensi bagi orang lain yang mengangkat permasalahan yang serupa
BAB II TINJAUAN TEORI A. DEFINISI Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal dengan manusia dan yang paling popular. Piat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan didunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009). Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan meningkatkan peristaltic usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat (Hady. 2014). B. TUJUAN 1. Tujuan dari pijat bayi adalah antara lain : a. Pernyataan kasih saying Yang terutama yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan dan jari orang tua bisa membuat bayi merasakan pernyataan kasih sayang orang tua. b. Menguatkan otot Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot bayi. c. Membuat bayi lebih sehat Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan bayi. Bahkan memijat bayi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh si bayi. d. Membantu pertumbuhan Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat. e. Meningkatkan kesanggupan belajar Dengan merangsang indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si bayi, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan belajar sang bayi. f. Membuat bayi tenang Dengan memijat bayi, sama seperti orang dewasa, akan membuat bayi merasa rileks. Hal ini dapat membuat ia bisa tidur lelap lebih lama dan akan lebih tenang.
C. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI 1. Indikasi a. Bayi lahir premature b. Bayi Berat badan kurang c. Bayi yang sulit makan d. Bayi yang rewel karena kecapekan e. Bayi sehat untuk merangsang perkembangan motorik Pemijatan Bolleh dilakukan sejak (Trubus, 2004) a. Bayi dapat dipijat sejak lahir b. Bila bayi dibawah usia 2 bulan, pemijatan dilakukan dengan lembut c. Pemijatan setiap hari selama 15 menit dalam 6 hingga 7 bulan pertama hidupnya akan sangat bermanfaat bagi bayi d. Pemijatan dapat dilakukan hingga usia 3 tahun Syarat-syarat diperbolehkan (Roesti, 2004) : a. b. c. d. e. f.
Bayi dalam keadaan sehat, tidak sakit Bayi tidak dalam keadaan lapar Bayi yang sudah selesai minum susu sekitar satu jam yang lalu Buka seluruh baju bayi Jangan sekali-kali memaksa bayi bila terlihat ia sedang tidak ingin dipijat Gunakan baby oil untuk memudahkan pijat bayi
2. Kontra Indikasi a. Memijat langsung setelah selesai makan setelah makan sebaiknya bayi jangan langsung dipijat karena bisa muntah b. Memijat saat bayi tidur Bayi yang dipijat saat tidur akan mengganggu tidurnya karena bayi bisa terbangun dan rewel c. Bayi dalam keadaan sakit Bayi dalam keadaan sakit atau demam sebaiknya tidak dilakukan pijat bayi karena akan meningkatkan suhu tubuh bayi d. Memaksa bayi yang tidak mau dipijat Bayi yang sedang tidak mau dipijat jika dipaksakan justru akan membuat bayi tidak nyaman dan menangis
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Karena pijatan lembut akan membantu meringankan ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan tidur. Pemijatan pada bayi juga akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan meningkatkan peristaltic usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat. Jadi pijat bayi sangat penting serta berguna sekali dalam memberikan suatu kenyamanan yang di butuhkan oleh bayi.
B. SARAN Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dari para pembaca sangat kami harapkan, agar makalah ini dapat mencapai hasil yang di harapkan dan dapat bermanfaat bagi kami penulis maupun bagi pembaca. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA Hady, A. 2014. Pengaruh pemijatan pada bayi terhadap peningkatan berat badan di wilayah kerja puskesmas Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Belu. Naskah Publikasi: Stikes Nani Husada Pare pare Kelly, Paula. 2010. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta : EGC Lee, Nuarah. 2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Yogyakarta: CV. Distribusi Roesti, Utami. 2004. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. PT. Elex Media Komputindo Keluarga Gramedia: Jakarta Trubus Agriwidya, S. 2004. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC