BAB V PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL DAN KETERAMPILAN SOSIAL
A. Permainan Tradisional Direktorat Nilai Budaya (2000) menjelaskan bahwa permainan rakyat tradisional untuk bertanding terdiri dari tiga kelompok, yaitu: (1) permainan yang bersifat strategis (game of strategy). seperti permainan galah asin; (2) permainan yang lebih mengutamakan kemampuan fisik (game of physical skill), seperti permainan bakiak; serta (3) permainan yeng bersifat untung-untungan (game of change) seperti suit A. Permainan bersifat strategis (Game of strategy) 1. Permainan Galasin/ Gobak Sodor Pemain
: 6 Orang atau lebih
Alat/bahan
: kapur
Tempat
: Lapangan/ halaman rumah
Permainan ini terdiri dari 2 grup, yaitu grup jaga dan grup lawan. Setiap orang di grup jaga membuat penjagaan berlapis dengan cara berbaris ke belakang sambil merentangkan tangan agar tidak dapat dilalui oleh lawan. Satu orang penjaga Iagi bertugas di garis tengah yang bergerak tegak lurus dari penjaga lainnya. Jarak antara satu penjaga dengan penjaga lain di belakangnya sejauh 5 Iangkah, sedangkan jarak rentangan ke samping sejauh 4 kali rentangan tangan. Wilayah permainan dan garis jaga ditandai oleh kapur Selama permainan berlangsung, salah satu kaki penjaga harus tetap di atas garis jaga. Jadi, ia tidak bisa bergerak bebas, untuk menghalangi pemain lawan melaluinya.
A. Husna M (
) | 16
Jika pemain lawan tersentuh oleh penjaga maka pemain pun gugur. Kemenangan akan diperoleh grup jaga jika berhasil mengenai seluruh pemain lawan. Nah, bagaimana caranya agar pemain lawan dapat menang? Mereka harus bekerja sama untuk melewati garis jaga tanpa tersentuh penjaga dan ini harus dilakukan bolak-balik hingga minimal ada satu orang dari grup lawan yang kembali dengan selamat ke tempat semula. Dengan demikian, grup lawan akan-menjadi pemenangnya. 2. Permainan Cina boy/ boy-boyan Pemain
: 4 orang atau lebih
Alat/bahan
: 1. Bola kasti
Pemain dibagi menjadi 2 grup, yaitu grup main dan grup lawan. Tugas grup main adalah merubuhkan menara genting susunan kepingan kgenting dengan menggunakan bola dari jarak tertentu. Selanjutnya, grup main harus menyusun kembali menara genting yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari grup lawan. Jika ada pemain yang terkena tembakan bola dari grup lawan maka ia gugur. Perjuangan tidak berhenti sampai di situ saja. Masih ada teman-temannya yang beIum gugur untuk menyelesaikan misi permainannya. Sementara itu, grup lawan harus saling bekerja sama menembakkan bola agar semua orang di grup main gugur dan gagal menyusun kembali menara genting. ingat, bola tidak boleh dibawa lari, tetapi harus dioper ke teman lainnya. Hindari menembak ke arah bagian kepala dan bagian tubuh yang vital. 3. Permainan Bentengan Pemain
: 4 orang atau lebih
Tempat
: Halaman rumah/lapangan/taman bermain
Pemain dibagi menjadi 2 grup, masing-masing grup memilih tiang atau pohon sebagai bentengnya. Tugas setiap grup adalah merebut benteng musuh. Hanya saja, tidak semudah itu untuk "menduduki” benteng musuh A. Husna M (
) | 17
karena mereka akan berusaha mempertahankan bentengnya danmerebut Juga benteng lawannya. Dalam permainan ini, benteng berfungsi sebagai pengisi kekuatan pemainnya. Orang yang berada di luar benteng, kekuatannya akan berkurang sehingga dapat ditangkap oleh musuh yang baru keluar dari bentengnyaf. Untuk itu, setiap pemain harus memperbarui kekuatannya dengan menyentuh tiang benteng agar bisa menangkap musuh yang berada lebih lama di luar bentengnya. Pemain yang tertangkap akan menjadi tawanan musuh dan ”dipenjara” di sebelah benteng lawan. Ia bisa diselamatkan asal disentuh oleh teman satu grupnya. B. Permainan yang mengutamakan kemampuan fisik ( Game of physic skill) 1. Permainan Lompat tali/ karet Pemain
: 3 orang atau lebih
Alat/bahan
: karet gelang yang dijadikan panjang
Tempat
: lapangan/halaman rumah/taman bermain
Dua orang masing-masing di sisi kanan dan kiri memegangi tali karet. Pemain yang Iain harus meloncatinya. Tinggi karet mulai semata kaki, kemudian naik selutut, lalu sepaha, kemudian sepinggang. Pada ketinggian tersebut, setiap pemain harus mampu meloncatinya tanpa menyentuh tali karet. Selanjutnya adalah setinggi dada, dagu, telinga, ubun-ubun. tangan yang diangkat ke atas tanpa berjinjit, kemudian sambil berjinjit. Pemain diperbolehkan menggunakan segala cara agar dapat melewati ketinggian tersebut asalkan tidak menggunakan alat bantu. Bila pemain tidak berhasil melompati karer dengan benar maka ia bertukar posisi dengan pemegang karet. 2. Permainan Enggrang Pemain
: 2 orang atau lebih
Alat/bahan
: Bambu, pisau
Tempat
: lapangan/halaman rumah/taman bermain A. Husna M (
) | 18
Keterangn
: Bimbingan orang dewasa
Dengan bantuan orang dewasa, dua buah bambu dipotong sepanjang 2 m. Penopang kaki dipasang di ketinggian 30 atau 50 cm, tergantung keinginanmu. Untuk menaikinya, kamu dapat menggunakan kursi atau alat bantu lainnya yang sejajar dengan penopang kaki engrang. Cobalah berjalan dengan pengawasan orang dewasa terlebih dahulu sampai kamu mampu mengendalikan engrang sendiri. Ajaklah teman-temanmu adu cepat menggunakan enggrang dengan meialui berbagai rintangan seperti naik turun tangga, melompati tali, menggiring bola atau rintangan yang kamu rancang bersmaa teman-teman. 3. Mencari Jejak Pemain
: 4 orang atau lebih
Alat/bahan
: Kapur tulis
Tempat
: lapangan/halaman rumah/taman bermain
Buatlah 2 grup yang masing-masing beranggotakan minimal 3 orang. Setiap orang dibekali kapurtulis. Grup yang memenangkan undian menjadi buronannya, sedangkan grup yang kalah undi menjadi grup pengejar. Sebelumnya, sepakati dulu daerah bentengnya. Grup pengejar menutup mata dan menghitung sampai 100. Sementara itu, grup buronan harus segera melarikan diri. Sang buronan harus meninggalkanjejak berupa coretan kapur gambar tanda panah setiap sepuluh langkah yang menunjukkan arah larinya. Untuk mengecoh grup pengejar dan memperlambat pengejaran, grup buronan dapat membuat panah dua arah jika menemui persimpangan, asalkan jangan menipu. Misalnya, membuat arah panah ke kiri, tetapi sebenarnya lari ke arah kanan. Sebaliknya, diperbolehkan membuat arah panah ke kanan dan ke kiri, meskipun mereka hanya belok ke kiri. Grup buronan dapat juga saling berpencar ke kiri dan ke kanan. Jika salah satu pemain dari grup buronan tiba terlebih dahulu ke benteng maka ialah pemenangnya. Grup pengejar harus semuanya ikut mengejar. Tidak boleh ada yang tinggal di benteng. Tugasnya adalah mengejar grup buronan dengan mengikuti tanda panah sebelum tiba lebih dulu di benteng. Setiap tanda panah yang ditemukan harus diberi tanda silang oleh grup pengejar sebagai A. Husna M (
) | 19
tanda bahwa jejak itu telah dilalui. Grup pengejar akan memenangkan permainan jika berhasil menangkap semua buronan. 4. Permainan Polisi maling Pemain
: 6 orang atau lebih
Tempat
: Lapangan/halaman rumah/taman bermain
Awalnya perlu dilakukan pengundian, siapa saja yang menjadi maling atau polisi. Salah satu kaki para pemain disatukan, kemudian ditunjuk bergiliran
untuk
mengetahui
siapa
yang
menjadi
maling
dengan
menyanyikan lagu: ”Ma… ma.. ma... ma... siapa jadi maling?" Pemain yang kakinya ditunjuk ketika lagu selesai akan menjadi malingnya. Untuk memilih polisi, kaki ditunjuk kembali sambil menyanyikan lagu: ”Po… po... po... po... siapa yang jadi polisi?” Pemain yang kakinya ditunjuk akan menjadi polisi. Setelah itu, kembali memilih maling dan polisi secara bergantingan hingga semua pemain kebagian peran. Pemain yang menjadi maling diberi waktu untuk kabur dalam waktu 1O hitungan. Setelah itu, para polisi akan mengejar dan memasukkannya ke dalam pagar rumah yang berfungsi sebagai sel tahanan. Ketika semua maling telah tertangkap, para polisi kelelahan dan tertidur. Kesempatan emas ini digunakan para maling untuk kabur dari penjara Ketika para polisi terbangun dan mengetahui tawanannya telah kabur maka mereka pun mencari dan mengejar para maling tersebut. Permainan ini tidak akan ada habisnya. Hanya kelelahan yang bisa menghentikan permainan. 5. Bekel Pemain
: 2 orang atau lebih
Alat/bahan
: Bola bekel dan kuwuk
Tempat
: Bebas
A. Husna M (
) | 20
Permainan ini membutuhkan konsentrasi dan ketangkasan. Saat bola dilempar, pemain mengambil kuwuk, lalu menangkap bola. Bola hanya boleh memantul di lantai satu kali. Jumlah kuwuk yang digunakan 10 buah. Kuwuk diambil satu per satu sampai habis. Selanjutnya. dua-dua, tiga-tiga, sampai kesepuluhnya diambil sekaligus. Setelah itu, membalikkan kuwuk yang tertelungkup menjadi terlentang semua, lalu diambil satu-satu, dua-dua, dan seterusnya. Setelah selesai, Iakukan hal sebaliknya Telungkupkan kuwuk yang terlentang seperti cara di atas, diambil satu-satu, dua-dua, sampai sepuluhnya. 6. Permainan Balap karung Pemain
: 3 grup atau lebih
Alat
: karung goni
Tempat
: Lapangan
Ini adalah perlombaan antargrup yang masing-masing terdiri dari 3 orang atau lebih. Permainan ini dapat pula dilombakan perorangan. Setiap grup diberi 1 karung goni yang akan digunakan bergantian dengan temantemannya dalam satu grup. Pemain pertama dari setiap grup memasukkan kakinya ke dalam karung goni dan bersiap di garis start bersama para pemain dari grup lain. Jika aba-aba telah dibunyikan maka para pemain berlari secepat mungkin dengan kaki dan setengah badan di dalam karung goni hingga mencapai garis batas yang ditentukan oleh panitia, kemudian berbalik kembali ke garis start. setibanya di garis start, pemain bertukar karung goni dengan temannya, kemudian temannya melakukan hal yang sama dengan pemain sebelumnya. Begitu seterusnya hingga seluruh pemain dalam grup Selesai menuntaskan balap karungnya. Pemain terakhir yang berhasil kembali ke garis start lebih awal maka grupnyalah yang menang. Perlombaan ini juga dapat dilakukan
A. Husna M (
) | 21
perorangan. Caranya sama dan pemain yang paling cepat kembali ke garis start, dialah pemenangnya. 7. Permainan Bakiak Pemain
: 3 grup atau lebih
Alat/bahan
: Sendal bakiak untuk 2-3 orang
Tempat
: Lapangan
Setiap grup terdiri dari 2-3 orang sesuai dengan kapasitas sandal bakiaknya. Sandal bakiak adalah sandal yang terbuat dari kayu memanjang seperti papan es seluncur yang hanya terdiri dari beberapa selop. Setiap pemain dalam grup menaiki bakiak bersamaan di garis start. Setelah aba-aba, setiap grup yang telah memakai bakiak saling berlombalomba tiba digaris yang telah ditentukan dan kembali ke garis start. Agar dapat berjalan cepat dan tidak jatuh, diperlukan kekompakan dalam satu grup. Supaya tetap kompak, para pemain sepakat mulai melangkah kaki kanan atau kaki kiri dulu. Selanjutnya, mereka berjalan cepat sambil memberi komando dalam langkah mereka: “kanan!, kiri!, kanan!, kiri!” Setelah tiba di garis depan, mereka harus berputar dan kembali ke garis akhir. Pada saat memutar ini biasanya para pemain ini terjatuh karena kesulitan untuk mengatur kekompakan langkah. Jika tidak ada ketentuan cara memutar maka pemain dapat melepas bakiaknya, membalik arah bakiak, kemudian memakainya kembali. Grup yang pertama kali tiba di garis start adalah pemenangnnya. 8. Permainan Perang bantal Pemain
2 orang atau lebih
Alat/bahan
: Batang banbu berdiameter besar atau pohon, bantal, oli
Tempat
: Lapangan
Permainan ini adalah permainan perseorangan (satu lawan satu) yang dilakukan di atas kolam, sawah, atau empang. Di atas kolam tersebut dibentangkan batang bambu secara melintang sehingga menyerupai A. Husna M (
) | 22
jembatan. Setiap pemain dibekali bantal. Kedua pemain saling berhadapan di tengah-tengah bambu yang melintang di atas kolam. Setelah aba-aba dimulai, masing-masing pemain saling memukulkan banta!nya ke lawan hingga terjatuh. Pemain yang terjatuh berarti kalah, sedangkan pemain yang tetap bertahan di atasbambu dialah pemenangnya Bagaimana jika keduanya terjatuh? Permainan harus diulangi kembali sampai dapat ditentukan siapa pemenangnya. Melicinkan bambu dengan oli dapat dilakukan untuk membuat permainan lebih seru. 9. Permainan tarik tambang Pemain
: 2 grup
Alamat/bahan
: Tali tambang
Tempat
: Lapangan
Setiap grup terdiri dari 3 orang atau lebih. Semakin banyak anggotanya, akan semakin seru. Masing-masing grup memegang ujung-ujung tambang. DI tengah-tengah mereka diberi garis. Ketika aba-aba dimulai, setiap grup harus menarik tambang tersebut sekuat tenaga sehingga grup musuh terseret dan melewati garis tengah. Atau jika grup lawan melepas talinya maka grup dialah pemenangnya. C. Permainan Bersifat untung-untungan ( Game of Change) 1. Permainan Suit Pemain
: 2 orang
Tempat
: Bebas
Ini adalah pengundian satu lawan satu dengan hanya menggunakan 3 jari, yaitu jempol, telunjuk, dan jari kelingking. Jempol mewakili "gajah", telunjuk mewakili ”manusia", dan kelingking mewakili 'semut'. Jempol mengalahkan telunjuk, telunjuk mengalahkan kelingking, dan kelingking mengalahkan jempol. 2. Permainan Cang kacang panjang A. Husna M (
) | 23
Pemain
: 3 orang atau lebih
Tempat
: Bebas
Semua pemain berkumpul membentuk lingkaran. Salah satu tangan dari masing-masing
pemain
digunakan
dalam
permainan
ini.
Sambil
menyanyikan lagu “Cang kacang panjang nu panjang ucing!” pemain menekuk dan merentangkan tangannya ke depan. Pemain yang kalah adalah pemain yang berbeda sendiri posisi tangannya. Permainan ini juga dapat digunakan untuk membentuk kelompok. Pemain yang sama-sama merentangkan tangannya berarti satu kelompok. Sebaliknya, pemain yang sama-sama menekuk tangannya adalah satu kelompok. Permainan terus berulang sampai tujuan yang dimkasud tercapai 3. Hom pim pa Pemain
: 3 orang atau lebih
Tempat
: Bebas
Semua pemain berkumpul dan menyanyikan lagu “Hom pim pa”. saat lagu selesai di nyanyikan, semua pemain menelungkupkan dan menengadahkan tangannya. Pemain yang kalah adalah pemain yang posisi tangannya berbeda sendiri dengan yang laian Lagu “Hom pim pa” Hom pim pa alaihum gambreng, Mpok ijah pake baju rombeng!
A. Husna M (
) | 24