BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan pengalaman selama melaksanakan kerja praktek di PT. Indopora pada Proyek Pembangunan PLTU-2 Cirebon khususnya pengamatan pekerjaan tiang pancang pada bangunan Boiler, dan juga berdasarkan metode pelaksanan tiang pancang yang telah dipaparkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Proyek Pembangunan PLTU-2 Cirebon dengan kapasitas 1000MW dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik Jawa-MaduraBali . 2. Pelaksanaan pengawasan terhadap suatu proyek konstruksi adalah suatu hal yang sangat penting. Pengawasan dilakukan supaya pekerjaan yang dilaksanakan
oleh
kontraktor
sesuai
dengan
rencana,
pedoman
pelaksanaan konstruksi yang ada, spesifikasi teknis, dan gambar rencana proyek tersebut. Pada proyek ini dilaksanakan pengawasan terhadap mutu bahan, pengawasan pelaksanaan pekerjaan, pengendalian waktu serta evaluasi kemajuan pekerjaan. 3. Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentrasfer (menyeluruhkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Seperti tipe pondasi yang lain, tujuan dari pondasi tiang adalah: a) Untuk menyalurkan fondasi ketanah keras. b) Untuk menahan beban vertical dan lateral 4. Pondasi tiang pancang yang dipakai dalam proyek ini adalah tiang pancang baja. Keuntungan pemakaian tiang pancang baja antara lain : a) Pondasi tiang pancang baja pada memiliki sifat ringan, kuat dan mampu menahan beban yang berat. b) Penyambungan tiangpun dapat dilakukan dengan sangat mudah.
5. Pekerjaan dimulai dengan menentukan titik pemancangan berdasarkan titik pekerjaan pemancangan. Sebelum pekerjaan pemancangan dilakukan pendataan berupa tanggal dan pengecekan ulang terhadap material yanng akan digunakan. 6. Rencanakan urutan pemancangan yang disesuaikan dengan siklus kerja yang disepakati bersama dengan main contractor. B. SARAN Dalam pelaksanaan pondasi tiang pancang pada Proyek Pembanguan PLTU-2 Cirebon, terjadi beberapmpermasalahan yang terjadi sehingga membuat keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Masalah financial baik untuk para karyawan, pekerja dan untuk alat
pekerjaan secara khusus sebaiknya diperhatikan, karena masih ada pekerja yang tidak memakai perlengkapan pengaman saat melakukan pekerjaan yang mana hal itu merupakan salah satu prosedur pelaksanaan proyek. 2. Pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dilakukan
secara ketat untuk mengurangi kesalahan karena pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan. 3. Adanya controling dan maintenance mesin atau perlengkapan alat yang
dilakukan secara periodik. 4. Kedisiplinan terhadap waktu sebaiknya lebih diperhatikan, sehingga
pelaksanaan pekerjaan setiap harinya tidak memerlukan waktu lembur sampai malam hari yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan para pekerja. 5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan kerja di lokasi proyek. Untuk itu perlu tindakan tegas terhadap para pekerja yang tidak mengikuti peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3). 6. Segera melakukan perbaikan apabila terdapat fasilitas yang rusak.
7. Clening service perlu ditambah untuk menjaga kondisi tempat kerja tetap
bersih dan nyaman. Demikian
pokok-pokok
kesimpulan
disampaikan penulis selama Kerja Praktek.
dan
saran-saran
yang dapat