BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. Beberapa pendapat yang menyebutkan tentang pengertian Skizofrenia, antara lain : “Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk Skizofrenia yang ditandai dengan perilaku klien regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, wajah dungu, tertawa-tawa aneh, meringis dan menarik diri secara ekstrim”. (Townsend, alih bahasa Helena, 1998:143). Kekambuhan merupakan keadaan penyakit setelah berada pada periode pemulihan yang disebabkan 3 faktor yaitu: aspek obat, aspek klien, aspek keluarga (Wardani, Hamdani dan Wiarsih, 2009) dan hasil penelitian Siahaan dan Wardani (2012) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak patuhan minum obat klien halusinasi yang mengalami kekambuhan/ relaps yang mencakup factor penyakit yang mempengaruhi ketidak patuhan minum obat sebanyak 81 orang (81,2%) tidak patuh, faktor regimen terapi yang mempengaruhi ketidak patuhan minum obat sebanyak 73 orang (73,7%) tidak patuh, dan faktor interaksi klien dengan professional kesehatan yang memepengaruhi ketidak patuhan minum obat sebanyak 58 orang (58,6%) tidak patuh. Kesimpulannya bahwa tingginya angka ketidak patuhan minum obat pasien skizofrenia akan mengalami kekambuhan dan harus dirawat kembali di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan ataupun perawatan pendidikan kesehatan tentang kepatuhan minum obat juga dapat mempengaruhi pasien halusinasi tidak patuh dalamminum obat.Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh Pendidikan kesehatan Terhadap kepatuhan minum obat pada pasien halusinasi.
B. Saran 1. Diharapkan para
tenaga
kesehatan
baik
yang
di
bidang
pendidikan
maupun dilapangan secara langsung mampu melakukan dan menerapkan proses
keperawatan pada klien skizofrenia sesuai dengan disiplin ilmu teori maupun praktik klinik secara komprehensif dan berdasarkan evidence base 2. Diharapkan para tenaga kesehatan dimanapun dan kapanpun selalu bisa menjalian komunikasi dan koordinasi yang baik dengan klien, keluarga dan tim medis lainnya demi
tercapainya
asuhan
dipertanggungjawabkan.
keperawatan
yang
berkualitas
dan
dapat