BAB III STATUS PASIEN 3.1. Identitas Pasien Nama
: Ny. Masdor Siahaan
Umur
: 31 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Lau Rambong
Status
: Menikah
Agama
: Kristen Katolik
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
: SMA
No. RM
: 14 47 65
Tanggal Masuk : 16 Maret 2018
3.2. Anamnesa Pasien Keluhan Utama Ingin melahirkan anak ke-4 dan melakukan Tubektomi. Telaah Pasien mengaku hamil cukup bulan, HPHT -,06,2017 dengan usia kehamilan 38-40 minggu. ANC teratur dibidan , USG (+) 2 x sebelum kelahiran bayi. Pada hasil USG yang terakhir didapati hasil USG cairan ketuban sedikit (Oligohidramnion) dan direncanakan SectioCaesaera dan untuk dilakukan tubektomi. Selama kehamilan pasien mengaku meminum obat penambah darah, selain itu pasien merasakan nyeri saat BAK dan sedikit di akhi-akhir kehamilan serta terasa nyeri jika janin bergerak. Pasien mengaku pola makan pasien cukup i namun sering terlambat makan karna pasien seorang petani. Selama kehamilan pasien tidak pernah merokok dan minum alcohol. Riwayat dikusuk (-), Riwayat penyakit DM,Hipertensi dan Lupus disangkal. Pasien sudah menikah selama 11 tahun.
10
Riwayat Penyakit Dahulu Nyeri saat BAK dan BAK sedikit di akhir-akhir kehamilan serta terasa nyeri jika janin bergerak.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada
Riwayat Penggunaan Obat -
Obat penambah darah
Riwayat Penyakit Alergi Tidak ada
Riwayat Sosial, Pekerjaan dan Kebiasaan Pasien bekerja sebagai Petani
Riwayat Obstetri Riw. Menarche : umur 15 tahun, cyclus 28 hari, lamanya 3-5 hari, teratur, nyeri haid (+) Sifat darah : encer, warna merah Riw. Pernikahan : 1x menikah, umur 20 tahun Riw. Persalinan : G4 P3 A0 Riw. KB : tidak ada
Hamil
Usia anak
ke-
Jenis
Tempat
Usia
Jenis
kelamin
bersalin
kehamilan
persalinan
Kondisi
1
10tahun
Perempuan
Bidan
Aterm
PSP
Sehat
2
8 tahun
Perempuan
Bidan
Aterm
PSP
Sehat
3
5 Tahun
Laki-laki
Bidan
Aterm
PSP
Sehat
4
Hamil ini
11
3.3 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : o TD : 120/80 mmHg o Nadi : 76x/i o RR : 20x/i o T : 36,5 °C
BB : 60 kg sebelum hamil 50 kg
TB : 152 cm
IMT : 25,96kg/m2
Status Generalisata:
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
T/H/T : dalam batas normal
Leher : TVJ 2 R-2 cmH2O, pemb. KGB (-)
Thoraks: simetris, sonor (+/+), ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Jantung : HR 76x/menit, reguler, M1>M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2 gallop(-)
Abdomen : membesar sesuai kehamilan 38-40 minggu,stiriaegravidarum (+), bekasoperasi(-), soepel, distensi (-)hepar dan lien tidak teraba, bising usus (-), peristaltik 2x/i
Ekstermitas : edema (-/-) pucat (-/-)
12
Status Obstetri Leopold I
: Bokong
Leopold II
: Punggung sebelah kiri
Leopold III
: Kepala
Leopold IV
: Belum memasuki PAP
Auskultasi
: DJJ 143 x/i
Vulva Vagina : dalam batas normal
Pemeriksaan Dalam Inspekulo
:-
VT
:-
Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium Darah Rutin
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
11,3 gr/dl
11,5-16,6 gr/dl
Leukosit
10,5 103/mm3
4-11 103/mm3
Trombosit
249 103/mm3
150-450 103/mm3
Eritrosit
3,82 106/mm3
4,0-5,0 106/mm3
Hematokrit
32,8 %
37-45 %
MCV
85,9 fl
82-92 fl
MCH
29,6 pg/sel
27-31 pg/sel
MCHC
34,5 g/dl
32-37 g/dl
Masa Perdarahan
4’00”
< 5’
Masa Pembekuan
6’00”
4-7’
Golongan darah : O (rhesus +)
13
Diagnosis Kerja G4P3AO + Gravida 38-40 minggu + IUGR+Oligohidramnion
Rencana Penatalaksanaan Terminasi Persalinan Sectio Caesarea Pasang Kateter -
IVFD RL20 gtt
-
Cefotaxime 1 gr/12 jam
-
Metronidazole 500 mg
-
Ranitidine 1 amp/8 jam
-
Kalnex/ 8 jam
-
Kaltrofen rectal supp.
Tirah Baring Pemeriksaan Laboratorium lengkap (DPL ulang)
Post Natal Care Evaluasi vital sign Evaluasi Perdarahan kala IV Evaluasi perdarahan luka operasi / perdarahan pervaginam perhatikan evaluasi kontraksi uterus Periksa laboratorium Berikan TKTP Evaluasi luka operasi setiap hari Evaluasi TFU Mobilisasi Edukasi Ibu mengenai gizi Edukasi Ibu untuk menyusui anaknya dengan ASI Edukasi Ibu untuk memberikan imunisasi lengkap kepada bayi Edukasi Ibu dan ayah untuk memakai kondom
14
Follow Up
15
Gambaran Tali Pusat Terpilin
16
Gambar 3. Bayi Oligohidramnion (Ny.M.Siahaan) Keterangan : 1. Bayi Laki-laki, BB : 2450kg, PB : 43 cm
17
BAB IV PEMBAHASAN 4.1
Resume
Pasien mengaku hamil cukup bulan, HPHT -,06,2017 dengan usia kehamilan 38-40 minggu. ANC teratur dibidan , USG (+) 2 x sebelum kelahiran bayi. Pada hasil USG yang terakhir didapati hasil USG cairan ketuban sedikit (Oligohidramnion) dan direncanakan SectioCaesaera dan untuk dilakukan tubektomi. Selama kehamilan pasien mengaku meminum obat penambah darah, selain itu pasien merasakan nyeri saat BAK dan sedikit di akhi-akhir kehamilan serta terasa nyeri
jika janin bergerak. Pasien mengaku pola makan pasien cukup namun sering
terlambat makan karna pasien seorang petani. Pasien sudah menikah selama 11 tahun.
Status Obstetric : Leopold I
: Bokong
Leopold II
: Punggung sebelah kiri
Leopold III
: Kepala
Leopold IV
: Belum memasuki PAP
Auskultasi
: DJJ 143 x/i
18
4.2.
Diskusi
1.Idiopatik Hal ini sesuai teori bahwa salah satu penyebab dari Oligihidramnion sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Faktor resiko seperti penggunaan ACE-Inhibitor, Riwayat penyakit DM,Hipertensi dan Lupus juga disangkal.
2. Pasien mengaku nyeri saat Janin bergerak di akhir-akhir kehamilan. Pembahasan : Hal ini sesuai teori bahwa salah satu manifestasi klinis dari oligohidramnion adalah Ibu merasakan nyeri ketika bayi bergerak didalam kandungan..
3.Berat Bayi Lahir Rendah yaitu 2450 gr Pembahasan
:
Hal ini sesuai Studi yang dilakukan oleh William Ott et al, . Insiden bayi dengan berat badan lahir rendah didapatkan lebih banyak pada pasien dengan oligohidramnion.rata-rata berat badan bayi adalah <2500 gr.
19
BAB V KESIMPULAN
1.
Oligohidramnion adalah kondisi di mana cairan ketuban terlalu sedikit <500ml, yang
didefinisikan sebagai indeks cairan amnion (AFI) di bawah persentil 5 2.
Penyebab Oligohidramnion belum diketahui secara pasti.
Namun Oligohidramnion
hampir selalu didapatkan jika ada obstruksi pada traktus urinarius janin/agenesis ginjal . serta beberapa faktor resiko lain seperti penggunaan obat ACE-Inhibitor selama kehamilan serta riwayat penyakit seperti DM,Hipertensi dan lupus. 3.
Pemeriksaan
yang
dapat
dilakukan
untuk
membantu
penegakan
diagnose
oligohidramnion adalah dengan USG akan didapati indeks cairan amnion di bawah persentil 5. 4.
Insiden bayi dengan berat badan lahir rendah didapatkan lebih banyak pada pasien
dengan oligohidramnion. Dengan berat <2500 gram. 5.
Cairan amnion yang sedikit akan meningkatkan resiko Kompresi tali pusar
6.
Komplikasi yang sering terjadi adalah PJT, hipoplasia paru, deformitas pada wajah dan
skelet, 7.
Oligohidramnion yang terjadi pada awal kehamilan jarang dijumpai dan sering memiliki
prognosis buruk
20
DAFTAR PUSTAKA 1.
Leveno J, Kenneth et all. 2009. Oligohidramnion; dalam buku Panduan Ringkas Obstetri
Williams. Edisi Ke-21. Jakarta: EGC;hal 120-123. 2.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardj 3.
Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin; dalam
buku: Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; p 339361. 4.
Gilbert WM. Amniotic fluid dynamics: In Obstetrics. 16th Edition. New York: Oxford
University Press.NeoReviews 2006;7;e292-e299 5.
Wiknjosastro, Hanifa. 2002.Plasenta dan Likuor Amnii; dalam buku: Ilmu Kebidanan.
Edisi Ketiga. Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; p 66-76. 6. Anastasia, L. Resiko Maternal Dan Luaran Perinatal Dengan Oligohidramnion Di Blu Rsu Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. 2014
21