BAB III HASIL PENGKAJIAN I.
Gambaran RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 merupakan cabang dari RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta didirikan pada tanggal 15 Februari 2009. Berdirinya rumah sakit ini merupakan pengembangan dari RS PKU Unit 1 Muhammadiyah Yogyakarta di jalan KH Ahmad Dahlan. Visi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah menjadi rumah sakit islam yang berlandaskankan Al-Quran dan Sunnah Rasul, dan sebagai rujukan terpercaya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dengan kualitas pelayanan kesehatan yang islami, profesional, cepat, nyaman dan bermutu setara dengan kualitas pelayanan rumah sakit terkemuka di Indonesia dan Asia. Misi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II adalah: 1. Menyelenggarakan praktik keperawatan di rumah sakit dengan menggunakan pendekatan metode pemberian asuhan keperawatan professional. 2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan bagi semua staf keperawatan. 3. Mengupayakan
pemanfaatan
teknologi
yang
dapat
mendukung
pelayanan
keperawatan. 4. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang didasari nilai-nilai Islam sebagai bentuk da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar.
II.
Gambaran Umum Ruang Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 Ruang Firdaus RS PKU Muhammadiyah Unit 2 Yogyakarta merupakan unit rawat inap Medikal Bedah, Anak, dan Kebidanan. Ruang perawatan terdiri dari 2 ruang VIP didalamnya terdapat 1 kamar mandi dalam, 1 tempat tidur pasien, 1 tempat tidur penunggu, 1 meja kabinet, 1 AC, 1 TV, 1 kulkas, 1 lemari, 1 wastafel dan 1 meja. Terdapat 2 kelas 1
yang didalamnya berisi 1 tempat tidur, 1 kamar mandi dalam, 1 AC, 1 lemari, 1 meja kabinet, dan 1 kursi panjang . Kelas II terdapat 2 ruangan yang didalamnya berisi 2 tempat tidur pasien, 1 kamar mandi dalam, 1 AC, dan 2 meja kabinet. Kelas III terdapat 5 ruang yang terdiri dari 5 tempat tidur, 5 meja kabinet, 1 AC, dan 1 kamar mandi dalam. Dalam usaha mengembangkan pelayanannya Ruang Firdaus mempunyai karakteristik manajemen sebagai berikut: 1. Falsafah Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II berkeyakinan: Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional dan amaliah ibadah, diberikan dengan memandang pasien sebagai makhluk yang holistik, tanpa membedakan suku, kepercayaan, agama, status sosial, dan ekonomi. 2. Tujuan Tujuan Manajemen Keperawatan adalah: Mewujudkan pelayanan keperawatan yang diselenggarakan secara professional, menggunakan teknologi sesuai perkembangan dan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. 3. Motto AMANAH ( Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal). Falsafah, Tujuan dan Motto Ruang Firdaus RS PKU Muhammadiyah unit 2 sama dengan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Ruang Firdaus belum mempunyai visi dan misi ruangan tersendiri, masih menjadi satu misi dan visi rumah sakit.
STRUKTUR ORGANISASI RUANG FIRDAUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Manajer Pelayanan Medik dan Keperawatan Arif Riyanto, S.Kep Ns
Supervisor Firdaus Eny Hernani, S.Kep, Ns
Perawat Primer A 1. Brilian Ayuningtyas, S.Kep. NS 2. Ninuk Setyawati, AMD.Kep
Perawat Primer B 1. Uzil fathuljannah AMD.Kep 2. Lusi anindia M AMD.Kep
Perawat Asosiate Sri wahyuni eka AMD.kep Mawanti catur reni AMD.kep Nungki fajarwati AMD.kep
Perawat Asosiate 1. Fathoni arif AMD.kep 2. Atikah Apriliana AMD, Kep
1. 2. 3.
Pramu Husada 1. Nani Arifiati 2. Ita Purwati
Perawat Primer C 1. Anif Nazar Astuti, AMD.Kep 2. Sutarni Isnaeni,AMD.Kep
Perawat Asosiate 1. Anita dwi astuti AMD.kep
HASIL A. Unsur Input 1.
Row Input a. Pasien Konsep : RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit 2 sebagai rumah sakit tipe C yang menerima rujukan dari puskesmas, dokter yang berasal dari daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Ruang Firdaus merupakan ruangan yang dikhususkan untuk pasien medikal bedah, anak, kebidanan. Kajian : Pasien yang dirawat di ruang Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit 2 adalah pasien dewasa dan anak kelas I, II, III, dan VIP. dengan berbagai macam penyakit. Jumlah pasien yang dirawat selama periode bulan Januari – Maret 2012 dapat dilihat pada tabel 1: Distribusi Jumlah Pasien Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Bulan Januari - Maret 2012 No 1 2 3
Bulan Jumlah Januari 2012 196 Februari 2012 186 Maret 2012 191 Jumlah total 573 Sumber: Buku Register Pasien Bulan Januari - Maret 2012
% 34,2 % 32,5 % 33,3 % 100 %
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa pasien di ruang Firdaus kuantitasnya mengalami peningkatan maupun penurunan yang tidak begitu signifikan. Jumlah pasien paling banyak pada bulan Januari yaitu sebanyak 196 orang atau sebesar (34,2%) dan terendah pada bulan Februari sebanyak 186 orang atau sebesar (32,5%)
Dari jumlah tersebut, terdapat sepuluh masalah terbanyak yang terdapat di Bangsal Firdaus dalam 3 bulan terakhir ini yaitu dari bulan Januari Maret 2012 seperti dalam tabel berikut ini.
Daftar 10 Penyakit terbanyak pada tahun 2011 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 No
Nama Penyakit
Jumlah
1
Diare dan Gastroentritis
302
2 3 4 5
Dispepsia Cedera kepala Hipertensi CKD (Chronic Kidney Diseases)
193 161 153 108
6 7
Diabetes Milletus DHF (Dengue Fever)
107 98
8 9
Stroke ISK (Infeksi Saluran Kemih)
85 78
10
Asma
64
Sumber : Sistem Informasi Register Pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah yang diderita pasien bervariasi, dan yang paling banyak penyakit yang diderita oleh pasien adalah Diare dengan jumlah 302 pasien dan penyakit yang paling sedikit diderita oleh pasien adalah Asma dengan jumlah 64 pasien. Dari data tersebut dibuat acuan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat yang spesifik dan pelatihan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas.
2. Instrumental Input a. Man/ Perawat 1) Kuantitas Di Ruang Firdaus terdapat 15 perawat. Menurut kebijakan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II, penghitungan kebutuhan perawat
menggunakan penghitungan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (d/h Depertemen Kesehatan Republik Indonesia).
Konsep teori: Kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan berdasarkan karakteristik klien, model penugasan dan kompetensi yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Kesesuaian tenaga keperawatan yang mencakup jumlah, jenis dan kualifikasi dengan kebutuhan pelayanan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien (DepKes, 2002). Ada beberapa kriteria jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi, sore, dan malam yaitu: Tabel.1. Kriteria jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi, sore, malam Klasifikasi pasien Jumlah pasien
Minimal
Parsial
Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 1
0,17 0,14
0,17
0,27 0,25
0,10
0,36 0,30
0,20
Untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dapat menggunakan rumus : a) Menurut perhitungan Gilies adalah sbb: AxBxC F = =H (C − D) x E G Keterangan : A = Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari B = Rata-rata jumlah pasien /hari C = Jumlah hari/tahun D = Jumlah hari libur masing-masing perawat E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
𝑥=
4,23 𝑗𝑎𝑚 𝑥 10 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 (365 − 74)𝑥 6,6 𝑗𝑎𝑚
Jadi kebutuhan perawat di ruang Firdaus menurut Gillies = 8 orang perawat. Analisa: Berdasarkan perhitungan menurut
Gillies, jumlah perawat yang dibutuhkan
sebanyak 8 orang. Mengingat jumlah SDM yang bertugas di Ruang firdaus sebanyak 15 orang perawat (termasuk pekarya). Maka, dengan BOR 69% jumlah perawat untuk ruang firdaus mengalami kelebihan perawat 7 orang.
b) Kebutuhan Tenaga Perawat menurut Direktorat Pelayanan Keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) untuk Hari libur/ cuti/ hari besar (loss day) dengan rumus:
Jumlah hari minggu dalam setahun (53) + cuti (12) + hari besar (10) x jumlah perawat tersedia Jumlah hari kerja efektif
53 + 12 + 10 x 15 = 4 Orang 365 – (53 + 12 + 10)
Jam efektif di ruang Firdaus adalah, sbb: 1 pasien x 3 jam :
3 jam
6 pasien x 5 jam : 30 jam
3 pasien x 7 jam : 21 jam + 54 jam Kebutuhan perawat : Rata − rata jumlah jam efektif perawat Jam kerja efektif per shift (7)
54
7 = 7,7 8 orang
Jadi kebutuhan perawat menurut Teori Depkes adalah : = 8 orang + 4 orang = 12 orang Berdasarkan perhitungan menurut
Depkes
jumlah perawat
yang
dibutuhkan sebanyak 12 orang. Mengingat jumlah SDM yang bertugas di Ruang firdaus sebanyak 15 orang perawat (termasuk pekarya). Maka, dengan BOR 69% jumlah perawat untuk Ruang firdaus mengalami kelebihan SDM sebanyak 3 orang.
c) Menurut perhitungan Douglas adalah sebagai berikut : Jam efektif di ruang Firdaus adalah, sbb: 1 pasien x 3 jam :
3 jam
6 pasien x 5 jam : 30 jam 3 pasien x 7 jam : 21 jam + 54 jam Jadi, Rata-rata jam efektif di ruang Firdaus adalah 54/21= 2,57 jam. Perhitungan jumlah tenaga keperawatan di Ruang Firdaus menurut Douglas sesuai dengan klasifikasi derajat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Minimal care
: 1 orang
Intermediate care : 6 orang Total care
: 3 orang
Jumlah kebutuhan perawat ialah : i.
Shift pagi
Minimal care
: 1 pasien x 0.17 = 0.17
Intermediet care
: 6 pasien x 0.27 = 1.62
Total care
: 3 pasien x 0.36 = 1.08 2.87 = 3 Perawat
Jumlah ii.
Shift Sore Minimal care
: 1 pasien x 0.14 = 0.14
Intermediet care
: 6 pasien x 0.15 = 0.9
Total care
: 3 pasien x 0.30 0.9 1.94 = 2 Perawat
Jumlah iii.
Shift Malam Minimal care
: 1 pasien x 0.07 = 0.07
Intermediet care
: 6 pasien x 0.10 = 0.6
Total care
: 3 pasien x 0.20 = 0.6 1.27 = 1 perawat
Jumlah
Total Perawat 6 orang + 20% (antisipasi kekurangan atau cadangan tenaga yang dibutuhkan) =6+1 = 7 orang Berdasarkan perhitungan menurut Douglas jumlah perawat yang dibutuhkan sebanyak 7 orang.
d) Analisa data perhitungan dari beberapa teori/pendapat Hasil Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat / Perawat Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta per Januari 2013 Metode
Hasil
Yang ada
Keterangan
Gillies Douglas Depkes
8 7 12
15 15 15
Lebih Lebih Lebih
Perhitungan kebutuhan perawat melalui metode Gillies, Douglas, dan Depkes diperoleh hasil jumlah kebutuhan perawat dengan jumlah perawat yang terdapat di Bangsal Firdaus mengalami kelebihan tenaga. Berdasarkan kebijakan
RS PKU Muhammadiyah Unit II perhitungan kebutuhan perawat menggunakan Depkes dan setelah mahasiswa melakukan perhitungan kebutuhan perawat sesuai kebijakan dari RS jumlah kebutuhan perawat mengalami kelebihan sebanyak 3 perawat dari jumlah perawat yang tersedia. Sehingga tidak terdapat masalah antara kebutuhan perawat dengan ketersediaan perawat di Bangsal Firdaus. 2) Kualitas Kebijakan mengenai kualitas keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II, digambarkan dalam pola ketenagaan yang digunakan sebagai acuan untuk perencanaan dan pengembangan staf keperawatan. Pengembangan staf keperawatan dilakukan dengan cara pendidikan berkelanjutan baik yang diselenggarakan sendiri oleh rumah sakit maupun mengikutsertakan staf yang diselenggarakan pihak luar rumah sakit. Perawat yang mengikuti pelatihan diluar rumah sakit wajib mensosialisasikan hasil pelatihan. Pengiriman peserta diklat menggunakan sistem seleksi sesuai ketentuan rumah sakit.
a) Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan di Ruangan Firdaus No.
Jenis Pendidikan
∑
%
Keterangan
1.
SI Keperawatan
2
13,33
Supervisor dan Perawat Primer
2.
DIII
11
73,33
Perawat Asosiet
3.
DI
2
13,33
Asisten perawat
15
100
Jumlah
Dari data diatas kualitas ketenagaan di Ruang Firdaus berdasarkan pendidikan, terdiri dari S1 Keperawatan 2 orang, D III Keperawatan 11 orang dan D I keperawatan 2 orang. Analisis: Kualitas ketenagaan yang memiliki jenjang pendidikan S1 di ruang Firdaus masih kurang, sehingga perlu adanya peningkatan pendidikan perawat misalnya ditambahkan dengan beberapa pelatihan terkait dengan skill
maupun kegiatan yang ada di rumah sakit. b) Kajian Data Pendidikan Formal Tenaga perawat di Bangsal Firdaus berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Distribusi Perawat Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Pelatihan yang pernah diikuti di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No 1
Nama Eni Hernani,
Pendidikan Terakhir S1 Keperawatan
Pelatihan yang pernah diikuti Terlampir
Lama Kerja 6 tahun 2 bulan
S1 Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
2 tahun 10 bulan 13 tahun
DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
2 tahun 5 bulan
DIII Keperawatan
Terlampir
1 tahun
S.Kep,Ns 2
Brilian Ayuningtyas, S.Kep,Ns
3
Anif Nazar Astuti, Amd.Kep
4
Sri Wahyuni Eka, Amd.Kep
5
Mawanti Catur Reni, Amd.Kep
6
Nungki Fajarwati, Amd.Kep
7
Minuk Setyawati, Amd.Kep
8
Atikah Apriliana, Amd.Kep
9
Anita Dwi Astuti, Amd.Kep
10
Fathoni Arif,
2 tahun 10 bulan 2 tahun 10 bulan 1 tahun 5 bulan 3 tahun 10 bulan 3 tahun 4 bulan
Amd.Kep 11
Sutarni Ismaeni,
5 bulan DIII Keperawatan
Terlampir
DIII Keperawatan
Terlampir
Amd.Kep 12
Lusi Anindia, Amd.Kep
16 tahun 4 bulan 3 tahun 11 bulan
13
Uzli Fathul Janah,
DIII Keperawatan
Terlampir
Amd.Kep 14
Nani Arifiati
3 tahun 4 bulan
DI Keperawatan
Terlampir
3 tahun 11 bulan
15
Ita Purwati
DI Keperawatan
Terlampir
2 tahun 10 bulan
Analisa : Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa standar menjadi KARU di ruang firdaus sudah terpenuhi yakni berpendidikan S1 keperawatan dan lama bekerja (6 tahun 2 bulan), untuk perawat primer di ruang firdaus sudah terpenuhi dengan berpendidikan S1 keperawatan atau DIII Keperawatan dengan lama bekerja rata – rata di atas 2 tahun, walaupun masih banyak yang berpendidikan DIII keperawatan dibandingkan dengan S1 keperawatan. Sedangkan perawat asosiet di ruang firdaus juga sudah memenuhi standar perawat asosiet yang dibutuhkan yakni berpendidikan DIII keperawatan. c) Kajian Data Pendidikan Non Formal Distribusi Perawat Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Pelatihan yang pernah diikuti di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No 1
Nama Eni Hernani, S.Kep,Ns
Pelatihan
Tahun
Pel. Keperawatan Profesional
2007
Pel. Customer Service
2007
2
Pel. BLS Bagi Perawat
2007
Pel. PPGD Bagi Perawat
2008
Pel. Penerapan MPKP
2008
Pemebekalan dan pelatiahn AMT
2009
Refressing HIV-AIDS
2009
Pel. Pengelolaan Penyiapan Obat
2009
Pel. SIM RS
2010
Pel. Pelayanan Prima
2010
Seminar Penanganan Diabetus
2010
Pel. Edah Trauma
2010
Pel. Kep. Patient Safety di IBS
2010
Work. Infection Control Patient Safety
2010
Pel. Askep pasien Post Operasi
2010
Sosialisasi pstient safety
2010
Pelatihan pelayanan prima
2010
Work. Hospital Disaster Plan
2011
Pel. Manajemen Kepala Ruang
2011
Pel. PPI RS
2011
Pel. K3
2011
Pel. Tim Akreditasi PKU 2
2011
Anif Nazar Astuti,
Lat. Pelayanan Prima
2001
Amd.Kep
Sem. Kesehatan Reproduksi
2002
Pel. Pengembangan Pribadi
2002
Pel. Askep dan teknik dasar BLS
2002
Baitul Arqom
2002
Simp. Konsep Mutakhir Diare
2003
Sem. Cedera Muskuloskeletal
2003
Pel. HIV-AIDS dan SARS
2003
Pel. CMV Pada Anak
2004
Sem. Perdarahan pada anak
2004
3
4
Pel. Penanganan demam berdarah
2004
Pel. Program Polio
2004
Sem. Tumbuh Kembang anak
2005
Pel. Penanganan balita gizi buruk
2005
Pel. Poliomyelitis
2005
Pel. Resusuitasi cairan pada anak
2005
Pel. Keperawatan Anastesi
2005
Simposium Asma
2008
Penyegaran pasien DHF
2009
Refressing HIV-AIDS
2009
Pel. SIM RS
2010
Pel. Askep Pasien post operasi
2010
Pel. Pelayanan prima
2011
Pel. PPGD
2011
Pel. AMT
2011
Brilian Ayuningtyas,
Pel. Paradigma Tamu
2010
S.Kep,Ns
Pel. Perawatan Luka
2010
Pel. Askep Post Op
2011
Pel. AMT
2011
Sri Wahyuni Eka,
Pel. Perawatan Luka
2010
Amd.Kep
Pel. Pencegahan dan Pengendalian
2010
INOS Pel. AMT
2011
Pel. Tata Cara Peti Jenazah Secara
2011
Medis dan Agama 5
Mawanti Catur Reni,
Pel. Pelayanan Prima
2010
Amd.Kep
Pel. Keperawatan Bedah Patient Safety
2010
di IBS Pel. BLS PLUS
2011
Pel. Tata Cara Peti Jenazah Secara
2011
Medis dan Agama 6
Nungki Fajarwati,
Pel. AMT
2011
Amd.Kep
Training Untuk Perawat Pemakaian
2011
Infus Pump dan Syringe Pump Bekerjasama dengan Termo 7
Minuk Setyawati,
Pel. Refreshing HIV/AIDS
2009
Amd.Kep
Pel. Pelayanan prima
2010
Pel. Keperawatan Patient Safety
2010
Pel. Menghadapi Orang Sakit
2010
Pel. Pelayanan Prima Dengan Konsep
2011
Paradigma Tamu
8
Pel. PPGD
2011
Pel. AMT
2011
Pel. AMT
2011
Atikah Apriliana,
Pel. Refreshing HIV/AIDS
2009
Amd.Kep
Pel. BLS Untuk Perawat
2009
Pel. Phlebotomy
2009
Pel. Pelayanan Prima
2010
Pel. PPGD Lapangan dan Seminar
2010
Pel. AMT
2011
Training Untuk Perawat Pemakaian
2011
Anita Dwi Astuti, Amd.Kep
9
Infus Pump dan Syringe Pump Bekerjasama dengan Termo 10
Fathoni Arif, Amd.Kep
Pel. AMT
2011
11
Sutarni Ismaeni,
Baitul Arqom
2003
Amd.Kep
Sem. Tumbuh keimbang anak
2004
Pel. Penanganan Shocl
2004
Presentasi Manajemen Keperawatan
2004
Pel. Perawatan bayi dan anak
2005
Pel. Pijat bayi
2006
d)
Sem. Pelayanan RS Patient Safety
2006
e)
Pel. Post Anastesi General
2006
Pel. Komputer Under windows
2006
Pel. Terkini resusitasi BBL
2006
Sem. Perawat anak pasien safety
2006
B
Workshop terapi oksigen pada anak
2007
e
Pel.PPGD Perawat
2008
r
Pel. Perinatal resiko tinggi
2008
d
Refressing HIV-AIDS
2009
a
Pel. SIM RS
2010
s
Pel. Pelayanan Prima
2010
Pel. AMT
2011
Training Infus Syringe Pump
2011
Pel. Refreshing HIV/AIDS
2009
Pel. Pelayanan Prima Dengan Konsep
2010
a r 12
k
Lusi Anindia, Amd.Kep B
e 13
r d
Paradigma Tamu Pel. AMT
2011
Uzli Fathul Janah,
Pel. Keperawatan Bedah
2010
Amd.Kep
Pel. Menghadapi Orang Sakit
2010
Pel. AMT
2011
Pel. Rescucitation Neonatus dan KMC
2011
a s a 14
Nani Arifiati
15
Ita Purwati B
Pel. AMT
2011
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa standar menjadi KARU di ruang firdaus dinilai dari pendidikan non formal sudah terpenuhi yakni telah mengikuti pelatihan manajemen keperawatan pola 40 jam dan pelatihan lainnya. Untuk perawat primer di ruang firdaus sudah terpenuhi yakni pelatihan manajemen asuhan keperawatan dan pelatihan lainnya. Hal yang sama juga dijumpai pada perawat asosiet di ruang firdaus sudah terpenuhi untuk standar
perawat yang dinilai dari beberapa pelatihan yang telah diikuti.
b. Material dan Machine Konsep : Pelayanan medis akan berjalan dengan baik jika sarana dan prasarana yang tersedia memenuhi standar dan dalam keadaan baik. Kajian : Dari hasil observasi yang dilakukan di ruang Firdaus, didapatkan kondisi ruang sebagai berikut: Ruang perawat terletak di lantai 2 depan pintu masuk ruang perawat terbagi menjadi 5 sekat: ruang obat-obatan dan ruang konsultasi dokter, ruang kerja perawat, ruang istirahat yang dimanfaatkan sebagai ruang ganti pakaian dan sholat, selain itu juga terdapat pantry.
Denah Bangsal Firdaus:
Daftar Instrumen di ruang Firdaus RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 No 1
2
Nama Barang Emergency Kit : Bagging Nasal O2 Dewasa Epinephrine Atropine sulfat Aminofilin Spuit 3 cc disposible Spuit 10 cc disposible Kapas alcohol/alcohol swab Meylon Alat dan Bahan Habis Pakai Dextrose 40% NaCl 25 ml D 10% Aminofluid Betadine Rivanol Savlon Kassa Hidrofil Kassa Steril Kapas pembalut Elastik Bandage Selang NGT Urine bag Infus set makro 20 Infus set makro 60 Selang kateter ukuran 16,20 Selang kateter ukuran 10 Handscone steril S : 6½ Handscone bersih Size M Masker Disposible Abocat ukuran 22,20,24 (Surflo dll) Spon Betadin Antiseptik Spuit 3
Jumlah
Keterangan
1 1 4 3 2 2 2 2 1
Buah Buah Ampul Ampul Ampul Buah Buah Pack (@100pcs) Buah
8 6 1
Plabot Plabot Plabot
3 2 1 3 2 1 2 5 11 1 6 2 5 5 2 2 14 2 1 2
Botol Botol Buah Pack @5 pcs Pack Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Pack Pack (@100 pcs) Pack (@100 pcs) Pack Buah Pack Buah
Spuit 5 Spuit 10 Needle Cefotaxime Steril Water 100 ml Akuades Alkohol 70% Rifanol 3
Alat Medis dan Keperawatan Edta Clot Activator Ventilator Set suction Kaca Mata Pelindung Transfusi set Fixomul Stretch (15 x 5) Tensi Digital Omron SEM-1 Tensi meter raksa Rister Stetoskop Anak Rister Stetoskop Dewasa Rister Stetoskop Dewasa Littman Senter Hammer reflek Tounge spatel Bengkok Troli pengobatan Set Korentang Tromol kasa Set bedah minor Suction portable Spekulum hidung Termometer digital Torniquet Gluko test Medline Gelas ukur Urinal Pispot
2 1 10 1 3 10 1 1
Buah Buah Buah Ampul Plabot Plabot Botol Botol
3 6 Central 1 5 5 1 1 4 1 2 1 1
1 2 1 1
Buah Buah Central Buah Buah Buah Pack Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
1
Buah
3 1 1
Buah Buah Buah
Per Kamar Per Kamar 20
di kamar di kamar Buah
Martil Plester Rak obat Syring pump Humidifier Vacum Nebulizer Set medikasi Tiang infus Tabung O2 Bloodwarmer Suction cateter Sonde Spalk Resucscicator EKG Fukuda C.110 Buli-buli / WWZ 5
Fasilitas Bangsal Tempat sampah umum Lemari linen Troli Linen Lemari es Tempat Plabot AC Bantal Kursi roda Troli kebersihan Keranjang alat obat Keranjang besar Pneumetic Tube Tabung pemadam kebakaran CCTV Papan nama pasien Lemari alat makan pasien Jam Dinding
5
Alat Tenun Sprei
2 1 2 1
Buah Rol Unit Unit
Central 1 1 Per Pasien Central 1 1 26 1 1 1 1
Central Unit Unit Per Pasien
11 1 1 1 1 4 Per Pasien 2 1 3 1 1 1 1 31 1 1
Buah Buah
92
Central Unit Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Buah Buah Buah Per Pasien Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Per Pasien Buah Buah
Buah
6
Alas sprei Sarung bantal Sarung guling Selimut Taplak Handuk Jas pasien Jas tindakan Jas besuk Perlak
98 82 63 90 17 15 30 20 (-) 18
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Fasilitas Nurse Station Meja Nurse Station Besar Komputer Loker ATK Timbangan badan Injak Dewasa Kalender Jam Dinding Meja Kerja Kecil Meja Kerja Dokter Telpon Lemari Alat Medis Kursi Papan Daftar Pasien Bangsal Box Informasi Lampu Pembaca Rontjen Bel Central Tempat sampah infeksius Tempat sampah domestik Softa Man Kulkas 2 Pintu Dispenser Kompor gas Kaca cermin Rak sepatu Wastafel Keset Tisue Tempat cuci piring Rak piring Tempat tidur
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 7 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 4 1 1 2
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Buah
7
Fasilitas Ruangan Kamar Kelas III : Bed Bantal Bedsite Kabinet Tiang Infus Oksigen Vacum AC ruangan Kursi Ceret Kamar Mandi Kloset Duduk Shower Ember Gayung Waskom Pispot Gelas Ukur Urine Tampung Jemuran Washtafel Sabun Cucitangan cair Cermin
5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Kelas II : Bed Bantal Bedsite Kabinet Tiang Infus Oksigen Vacum AC ruangan Kursi Ceret Kamar Mandi Kloset Duduk Shower Ember Gayung
2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Waskom Pispot Gelas Ukur Urine Tampung Jemuran Washtafel Sabun Cuci tangan cair Cermin Kotak Sampah Rak Pispot Nierbecken
1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Kelas I : Bed Bantal Bedsite Kabinet Tiang Infus Oksigen Vacum AC ruangan Kursi Ceret Kamar Mandi Kloset Duduk Shower Ember Gayung Waskom Pispot Gelas Ukur Urine Tampung Jemuran Washtafel Sabun Cuci tangan cair Cermin Kotak Sampah Rak Pispot Guling Shofa & meja
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Kamar VIP :
Buah 1 Bed Paramount Buah 2 Bantal Buah 1 Bedsite Kabinet Buah 1 Tiang Infus Buah 1 Oksigen Buah 1 Vacum Buah 1 AC ruangan Buah 1 Kursi Buah 1 Ceret Buah 1 Kamar Mandi Buah 1 Kloset Duduk Buah 1 Shower Buah 1 Ember Buah 1 Gayung Buah 1 Waskom Buah 3 Pispot Buah 1 Gelas Ukur Buah 1 Urine Tampung Buah 1 Jemuran Buah 1 Washtafel Buah 1 Sabun Cuci tangan cair Buah 1 Cermin Buah 1 Kotak Sampah Buah 1 Rak Pispot Buah 1 Guling Buah 1 Shofa & meja Buah 1 Televisi 21 Inchi Buah 1 Kulkas 1 Pintu 1 Buah Lemari Berdasarkan acuan standar keperawatan dan melihat kondisi nyata, maka setting ruang perawatan dilakukan penyesuaian dengan mengacu pada standar ruang perawatan yang baik. Berdasarkan tabel di atas, ada masalah yang perlu diperhatikan yaitu belum terdapat struktur organisasi, serta belum adanya papan nama perawat penanggung jawab setiap pasien. Analisa : Alat yang tersedia di ruang Firdaus sudah terpenuhi dan berfungsi dengan baik. Peralatan yang ada sudah memenuhi standar pelayanan minimal untuk kategori rumah sakit kelas C. Hal ini sesuai dengan peraturan kementerian
kesehatan PERMENKES RI Nomer 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit tipe A, B, C, D dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012. c. Methode Kebijakan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II ,pendekatan secara sistematik digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berorientasikan
pada
kebutuhan
pasien
dengan
menggunakan
proses
keperawatan. Langkah-langkah proses keperawatan terdiri dari: a.
Pengkajian
b.
Diagnosa
c.
Perencanaan
d.
Tindakan.
e.
Evaluasi.
Standar
keperawatan
yang
digunakan
adalah
Standar
Asuhan
Keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat senantiasa menghormati
hak-hak
pasien
serta
memenuhi
kewajibannya
dengan
menyampaikan informasi dari saat masuk rumah sakit sampai pulang, meliputi: a.
Peraturan rumah sakit tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga.
b.
Informasi tentang petugas yang akan merawat.
c.
Informasi tentang catatan perkembangan kondisi pasien dan rencana asuhan keperawatan dan kebidanan.
d.
Informasi tentang waktu konsultasi.
e.
Informasi tentang persiapan pasien pulang (Discharge Planning).
Metode penugasan keperawatan yang digunakan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah: Ruang Rawat Inap menggunakan sistem modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer), dimana sekelompok perawat
yang dipimpin oleh seorang perawat bertanggung jawab secara terus menerus terhadap pasien hingga pasien pulang.
Konsep: Terdapat metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu metode kasus (total), metode fungsional, metode tim, dan metode keperawatan primer. Kajian: 1. Metode penugasan Berdasarkan observasi yang dilakukan metode penugasan asuhan keperawatan di Ruang Firdaus menggunakan metode modifikasi tim primer. Metode ini bagian dari metode MPKP namun kegiatan-kegiatan yang termasuk didalamnya belum tampak dilakukan sesuai standar MPKP. Perawat belum melaksanakn tugasnya sesuai dengan perannya. Setelah dilakukan wawancara sebagian perawat masih merasa bingung dan menganngaap system tersebut rumit. Seperti dijelaskan dalam tabel di bawah ini yang dilakukan selama tiga hari. Kegiatan MPKP di Ruang Firdaus No
Jenis Kegiatan
Prosentase %
1
Operan jaga
76,92%
2
Pre Conference
0%
3
Post Conference
0%
4
Kolaborasi
79,17 %
5
Ronde Keperawatan
0%
Kegiatan seperti operan jaga belum dilakukan secara maksimal ditunjukkan berdasarkan instrumen penilaian operan jaga didapatkan rata-rata hasil 76,92%. Pre dan post conference sudah dilaksanakan, tetapi belum maksimal dikarenakan perawat belum begitu mengerti mengenai metode yang diterapkan. Ronde keperawatan belum dilaksanakan sehingga tidak didapatkan hasil. Kolaborasi dilakukan dengan hasil intrumen penilaian 79,17%.
Kesimpulan : Kegiatan MPKP di ruang Firdaus sudah berjalan tetapi belum berjalan maksimal, karena masih terdapat beberapa perawat yang masih bingung dengan metode yang diterapkan di bangsal Firdaus, terdapat bebrapa perawat yang hanay menjalankan metode yang telah diterapkan tetapi kurang paham dan mengerti funsi dan tujuan dari metode tersebut. 2. Metode Pedoman Kerja Ruang Firdaus Standar Operasional Prosedur (SOP) 1.
Syok Anaphilaktik
2.
Resusitasi Jantung Paru
3.
Intubasi TrackheaMenghitung Denyut Nadi
4.
Menghitung Pernafasan
5.
Mengukur Suhu Tubuh
6.
Menimbang Berat Badan
7.
Pemberian Obat Melalui Mulut
8.
Pemberian Obat Intra Muskuler
9.
Pemberian Obat Injeksi Sub Cutan
10. Pemberian Obat Injeksi Intra Cutan 11. Pemberian Obat Melalui Anus 12. Pemasangan Infus 13. Penggantian Cairan Infus 14. Pemakaian Nebulizer 15. Pemberian Transfusi Darah 16. Kateterisasi Urine 17. Irigasi Kandung Kemih 18. Pencegahan Gangguan Integritas Kulit 19. Penggunaan Air Conditioner
d. Money/Dana Konsep : RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit swasta yang sumber dananya diperoleh mutlak dari pasien yang dirawat. Pengelolaan keuangan di ruang firdaus berpusat dibagian keuangan RS PKU muhammadiyah Yogyakarta.
B. Unsur Proses 1. Dokumentasi dan Observasi menggunakan Instrument A Sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang Firdaus adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter, perawat, kerohanian dan lain-lain. Asuhan keperawatan belum bisa digunakan sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan karena data yang ada pada asuhan keperawatan tersebut kurang lengkap. Pendokumentasian asuhan keperawatan terkadang bersifat rutinitas dan kadang tidak berdasarkan hasil pengkajian terhadap pasien. Berdasarkan pengambilan data di Ruang Firdaus dengan menggunakan instrumen studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan (SAK) di rumah sakit (Depkes) adalah sebagai berikut:
Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan: Dokumentasi di Ruang Firdaus Tabel
No
Nilai Rata-rata Instrumen A Di Ruang Firdaus Tanggal (n = 10)
Aspek yang
Hasil (%)
Keterangan
45 % menjadi 98%
Pengkajian pada pasien dilakukan sejak pasien datang sampai pasien pulang. masalah dirumuskan berdasarkan data status kesehatan yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian yang ditetapkan rumah sakit. Diagnosa keperawatan sudah dirumuskan
dinilai 1
Pengkajian
2
Diagnosa
46,7%
3
Perencanaan
4
Tindakan
5
Evaluasi
6
Catatan asuhan keperawatan
menjadi 91% 30% menjadi 84% 45% menjadi 83% 20% menjadi 90% 60% menjadi 92%
berdasarkan masalah dan diagnosa sudah mencerminkan PES. Rumusan tujuan sudah berdasarkan dengan diagnosa keperawaan dan rencana tindakan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Tindakan yang dilaksanakan sudah mengacu pada rencana perawatan, semua tindakan yang dilakukan hampir semua dicatat. Evaluasi mengacu pada tujuan, hasil evaluasi sudah dicatat dengan jelas dan ringkas. Pencatatan sudah ditulis dengan jelas, dan sudah mencantumkan tanggal jam dilakukan tindakan serta terdapat tanda tangan dan nama terang pada catatan asuhan keperawatan.
41,12% menjadi 89,67% Sumber : Studi Dokumentasi tanggal 21 – 22 April 2012 Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi dokumentasi di bangsal Firdaus meningkat dari 41,12% menjadi 89,67%. Hasil ini dalam kategori baik sehingga perlu ditingkatkan dan dipertahankan. Pendokumentasian asuhan keperawatan diruang firdaus terdapat perubahan lebih baik setelah dilakukan role play pendokumentasian askep yang benar. Rata-rata (%)
2. Proses Manajemen Pelayanan/Operasional Keperawatan a. Planning atau Perencanaan Berdasarkan hasil wawancara mengenai pelaksanaan perencanaan di Bangsal Firdaus kepada Kepala Ruang yang di koordianasikan dengan perawat keperawatan didapatkan data sebagai berikut: 1) Perencanaan jangka panjang, di Bangsal firdaus memiliki perencanaan tahunan dan untuk pelatihan, pengembangan ketenagaan dan kebutuhan tenaga sudah direncanakan dikoordinasikan dengan Kepala keperawatan. 2) Perencanaan jangka pendek meliputi pertemuan Audit Dokumen Askep jarang dilakukan yang dihadiri oleh semua perawat Bangsal firdaus dan Kepala Sie keperawatan bagian askep. 3) Rencana jangka pendek dikoordinasikan dengan perawat keperawatan yaitu rencana tahunan.
4) Pertemuan rutin ruangan dilakukan setiap sebulan sekali tetapi insidental karena menurut pertimbangan bahwa kepala ruang sudah menginformasikan informasi baru yang berkaitan dengan kebijakan RS dan saat melakukan operan jaga serta tertunda dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak RS. 5) Penjadwalan dinas dilakukan oleh kepala ruang setiap bulan dan dikoordinasikan dengan staf. Tabel 3.10. Kajian Planning No Standar Data 1. Jadwal dinas Ada 2. Rencana kerja Tahunan Instalasi Rawat Inap Ada 3. Rencana kerja Bulanan Ada 4. Rencana kerja Harian Ada 5. Visi dan Misi Keperawatan Tidak Ada 6. Rencana Pengembangan staf Ada 7. Rencana Kebutuhan alat Ada 8. Rencana kebutuhan tenaga Tidak Ada 9. Rencana Cuti Ada Sumber : wawancara tanggal 31 Desember 2012 - 3 Januari 2013
Analisis data Berdasarkan kajian data dan wawancara dengan kepala ruang didapatkan data bahwa di Bangsal firdaus sudah mempunyai rencana kerja pertahun, bulan dan minggu. Tetapi visi, misi keperawatan di ruangan dan filosofi ruangan serta tujuan pemberian asuhan keperawatan belum tersosialisasi dengan baik karena masih dalam proses pembuatan. Struktur organisasi tidak tertempel di ruangan tetapi hanya berupa kertas pembagian tim dalam melakukan kegiatan asuhan keperawatan setiap shiftnya. b. Pengorganisasian Model pemberian asuhan keperwatan yang diberlakukan di ruangan firdaus menggunakan modifikasi tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok klien. Ketua tim bertanggung jawab membuat perencanaan dan evaluasi asuhan keperawatan untuk
semua klien yang ada di bawah tanggung jawab timnya. Anggota tim melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien sesuai perencanaan yang telah dibuat oleh ketua tim. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai pelaksanaan pengorganisasian di ruangan, kepada kepala ruang didapatkan data sebagai berikut: a)
Dalam pengorganisasian di ruangan mengacu metode modifikasi tim yaitu setiap shift tidak selalu harus ada perawat primer, tetapi terdapat perawat asosiate yang dibantu dengan asisten perawat.
b) Data proses pengorganisasian manajemen pelayanan menggunakan modifikasi tim terlihat pada tabel dibawah Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No
1 2 3
4 5
6 7
8 9 10 11 12
Variabel Yang Dinilai
Membagi staff ke dalam grup tim sesuai dengan kemampuan dan beban kerja Membuat jadwal dinas coordinator tim Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas coordinator sift dan pelaksana Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal Membagi pasien kedalam tim dan sesuai dengan kemampuan dan beban kerja Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore, malam, libur Berperan serta sebagai konsultan Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga Mengadakan Continuing Nursing Education tiap 2 bulan sekali yaitu audit dokumen kasus.
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
Jumlah Total % = 27/36 x 100%
21 75 %
6
0
0
S u mber : Hasil observasi pada tanggal 21-23 Januari 2013
Analisa data : Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 75%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012 - 2 januari 2013 didapatkan hasil 52,7% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 22,3 %. Dapat diketahui bahwa sebelum dan setelah diadakan role play kepala ruang di ruang Firdaus terdapat perubahan yang signifikan. Dengan begitu dapat dikatakan kepala ruang di Firdaus melaksanakan tugas sebagai kepala ruang 75% sesuai uraian tugas yang sudah ditetapkan. Evaluasi Pelaksanaan Tugas PP (Koordinator Team) Di Bangsal Firdaus
No
VARIABEL YANG DINILAI
1 2
Bertugas pada pagi hari Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA yang tugas malam Bersama PA melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga malam Bersama PA melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam Melakukan pre conference dengan semua PA yang ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
3 4 5 6 7
8 9 10
11
12
Membagi tugas atau pasien kepada PA sesuai kemampuan dan beban kerja Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada bukti di rekam keperawatan Memonitor dan membimbing tugas PA Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh PA yang ada di bawah tanggung jawabnya Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari PA untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
SL
Observasi SR KD
TP
13 14
15 16 17 18 19 20
Mendampingi PA dalam operan tugas jaga kepada PA yang tugas jaga berikutnya Memperkenalkan PA yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada pasien/keluarga baru Mendelegasikan tugas kepada PA pada sore malam libur Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi hari tidak bertugas Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan tim kes lain setiap minggu Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada PA minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ bed side teaching) Jumlah
30
Total % = 45/ 60 x 100%
10
5
75 %
Sumber : Hasil Observasi pada PP pada tanggal 21-23 Januari 2013
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 75%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012-2 januari 2013 didapatkan hasil 28,3% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 46,6%. Sudah ada peningkatan yang sangat signifikan.
Evaluasi Pelaksanaan Tugas PA di Di Bangsal Firdaus NO . 1 2 3 4 5
VARIABEL YANG DINILAI Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada PA yang ada dalam satu grup Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan setiap pasien Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal tugas Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
6 7 8
9 10 11 12
13
14 15 16 17 18 19
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada PP Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PN Bila tak ada PP wajib mengenalkan PA yang ada dalam grup yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru Melaksanakan pendelegasian tugas PP pada sore malam libur Berkoordinasi dengan PJTJ/dokter/tim kesehatan lain bila ada masalah pasien pada sore malam libur Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain setiap seminggu sekali Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas PA Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik keperawatan
Jumlah Total % = 44/57 x 100% Sumber : Hasil observasi pada tanggal 21-23 Januari 2013
30
10 4 77,19 %
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 77,19%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012 -2 januari 2013 didapatkan hasil 38,59%, dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 38,6%. Hal ini berarti terjadi peningkatan kesadaran dari PA pada ruang Firdaus untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
0
Rekapitulasi Hubungan Profesional antara Staf Keperawatan dengan Pasien Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta No 1 2
3 4 5 6
7
8
9
10
VARIABEL YANG DINILAI Kepala ruang melakukan supervisi seluruh pasien yang ada di ruangan setiap awal tugas PP dan PA mensupervisi seluruh pasien yang menjadi tanggungjawabnya segera setelah menerima operan tugas setiap pasien. PP menginformasikan peraturan dan tata tertib RS yang berlaku kepada setiap pasien atau keluarga baru PP memperkenalkan perawat dalam satu grup yang akan merawat selama pasien dirawat di RS PP atau PA melakukan visit atau monitoring pasien untuk mengetahui perkembangan atau kondisi pasien PP memberikan penjelasan setiap rencana tindakan atau program pengobatan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. Setiap akan melakukan tindakan keperawatan PP atau PA memberikan penjelasan atas tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga Kesediaan PP atau PA untuk menerima konsultasi/keluhan pasien/keluarga dan berupaya mengatasinya Pasien atau keluarga mengetahui siapa PP atau perawat yang bertanggung jawab selama ia dirawat dan ditulis pada papan nama pasien. PP atau PA memberitahu dan mempersiapkan pasien pulang. Jumlah
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
18
Total %= 22/30x100% Sumber: Hasil wawancara dan observasi tanggal 21-23 Januari 2013
4
0
73,33%
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 73,33%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember - 2 januari 2013 didapatkan hasil 66,67% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 6,66%. Dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase hubungan professional antara perawat dengan pasien. Setelah operan jaga, PP dan PA berkeliling ke kamar pasien untuk mengenalkan nama perawat yang
0
menggantikan pada shift berikutnya, sehingga keluarga pasien mengetahui nama perawat yang bertanggung jawab atas dirinya. . Evaluasi Hubungan Professional Antar Staf Keperawatan Di Bangsal Firdaus No
VARIABEL YANG DINILAI
1
SL 3
Observasi SR KD 2 1
Penanggung Jawab Pelayananan mengadakan pertemuan rutin Karu minimal 1x/minggu 2 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh staf kep minimal sebulan sekali 3 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin dengan PP minimal 1x/minggu 4 PP mengadakan pre dan post conference pada setiap awal dan akhir jaga pagi 5 PP menerima serah terima dari PA yang tugas jaga sebelumnya 6 PA mendampingi serah terima tugas jaga antara PA pada tugas jaga berikutnya. 7 PA melaksanakan serah terima tugas jaga dari jaga sebelum dan kepada tugas jaga berikutnya. 8 PP melakukan dokumentasi askep terutama dalam pengkajian, menetapkan diagnosa dan penyusunan rencana keperawatan. 9 PA melakukan dokumentasi askep terutama dalam hal pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. 10 PP membuat laporan tugas pada PJRu Kep setiap akhir tugas terutama keadaan umum pasien dan permasalahan yang ada. 11 PP melakukan motivasi/bimbingan/reinforcement dengan PA setiap hari 12 PA menggantikan tugas PP bila PP tidak ada 13 PJTJ menggantikan tugas PP pada tugas S/M/HL Jumlah 24 6 2 Total % 32/39x100 82 % Sumber: Hasil observasi dan wawancara dengan PP dan PA tanggal 21-23 Januari 2013 Analisa data: Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 82%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012 - 2 januari 2013 didapatkan hasil 79,49% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 2,51%. Dapat diketahui bahwa
TP 0
0
terjadi peningkatan dalam hubungan antar staf keperawatan antara sebelum dan sesudah dilakukan role play. Pelaksanaan pre conference sudah dilakukan dengan baik, sehingga masing-masing PA mengetahui pasien serta tindakan dan pendokumentasian implementasi pada rekam medis pasien.
Hubungan Profesional / Kemitraan Antara Staf Keperawatan Dengan Dokter / Tim Kesehatan Lain Di Bangsal Firdaus No VARIABEL YANG DINILAI 1 2 3 4
5
6
7 8
SL 3
PP atau PA melakukan visite bersama dengan dokter/tim kesehatan lain yang merawat PP melakukan diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan minimal 1x/minggu. Hubungan profesional/kemitraan dengan dokter/tim kesehatan lain tercermin dalam dokumen rekam medik. PP atau PA dapat segera memberikan data pasien yang akurat dengan cepat dan tepat kepada dokter/tim kesehatan lain bila dibutuhkan. PP/PA menggunakan rekam medik sebagai sarana hubungan profesional dalam rangka pelaksanaan program kolaborasi. Dokter/tim kesehatan lain menggunakan rekam keperawatan sebagai sarana hubungan professional dalam rangka program kolaborasi. Dokter/Tim kesehatan yang lain mengetahui setiap pasien siapa PPnya. PP memfasilitasi pelaksanaan konsultasi pasien/keluarga dengan dokter/tim kesehatan lain. Jumlah 15 Total %=20/24X100% Sumber : Hasil observasi dengan tanggal 21-23 Januari 2013
Observasi SR KD 2 1
TP 0
4 1 83,33%
0
Keterangan : PP : sama dengan ko-shift PA : sama dengan perawat / perawat pelaksana Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 83,33%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012 – 2 januari 2013 didapatkan hasil 79,17% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 4,13%. Dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hubungan profesional antara perawat dengan tim kesehatan lain/dokter
antara sebelum dan sesudah dilakukan role play. PP atau PA slalu mendampingi dokter visit dan memfasilitasi pelaksanaan konsultasi pasien dengan dokter.
Evaluasi Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (operan jaga) Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta No
VARIABEL YANG DINILAI
1
Menyiapkan tempat untuk serah terima tugas jaga
2
Serah terima tugas jaga diikuti Karu, PP,PA
3
Didahului dengan doa bersama Komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan 4 penerima tanggung jawab dilakukan di depan pintu dengan suara perlahan / tidak ribut Menyebutkan identitas pasien, dx medis, dx 5 keperawatan, tindakan keperawatan yang telah dilakukan beserta waktu pelaksanaannya Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan 6 keperawatan yang belum dilakukan Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama 7 shift Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah 8 dilakukan (bila ada) 9 Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta 10 waktunya yang dilakukan selama shift Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan 11 selama shift Menginformasikan kepada pasien / keluarga nama 12 perawat shift berikutnya pada akhir tugas Memberi salam kepada pasien, keluarga, serta mengobservasi dan menginspeksi keadaan pasien, 13 menanyakan keluhan-keluhan pasien (dalam rangka klarifikasi) Jumlah Total %= 36/39x100% Sumber : Hasil observasi tanggal 21-23 Januari 2013
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
30
6
0
0
92,3 %
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 92,3%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 Desember 2012 – 2 Januari 2013 didapatkan
hasil 76,92 % dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 15,38%. Dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase pelaksanaan serah terima tugas jaga (operan jaga). Pada saat operan perawat juga sudah menginformasikan kepada pasien dan keluarga nama perawat shift berikutnya pada akhir tugas.
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference Di Bangsal Firdaus VARIABEL YANG DINILAI N No
1
2 3 4 5
6 7 8 9 10 11
Menyiapkan ruangan / tempat
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference Memandu pelaksanaan pre conference Menjelaskan masalah keperawatan pasien, keperawatan dan rencana keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerja Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan pasien/tindakan Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya Memberikan reinforcement positif pada AN Menyimpulkan hasil pre conference Jumlah 18 Total : 27/33x100% Sumber : Hasil observasi tanggal 21-23 Januari 2013
8 1 81,81%
0
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 81,81%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 Desember 2012 – 2 Januari 2013 didapatkan hasil 0% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 81,81%. Dapat
diketahui bahwa
terjadi peningkatan yang signifikan dalam pelaksanaan pre conference antara sebelum dan sesudah dilakukan role play. Evaluasi Pelaksanaan Post Conference Di Bangsal firdaus VARIABEL YANG DINILAI No 1 2 3 4
5
Menyiapkan ruangan / tempat Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya
SL 3
Observasi SR KD 2 1
TP 0
Menjelaskan tujuan dilakukannya post conference Menerima penjelasan dari AN tentang hasil tindakan/hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan AN Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya penyelesaian masalah
6
Memberi reinforcement pada AN
7
Menyimpulkan hasil post conference
Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan 8 operan tugas jaga shift jaga berikutnya (melakukan ronde keperawatan) Jumlah Total % 16 ∕24 x 100% Sumber : Hasil observasi tanggal 21-23 Januari 2013
12
4
0 66,7%
0
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 66,7%. Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 Desember 2012 – 2 Januari 2013 didapatkan hasil 0% dari hasil perbandingan didapatkan peningkatan 66,7%. Dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dalam pelaksanaan post conference antara sebelum dan sesudah dilakukan role play. Pelaksanaan post conference kurang dilakukan secara optimal hal tersebut dikarenakan perawat sedang sibuk dengan asuhan/tindakan ke pasien, jadi terkadang hanya dilakukan secara tidak resmi hanya untuk menegevaluasi tindakan selama shift.
Evaluasi Pelaksanaan Informasi Pasien Baru Di Bangsal Firdaus No NO
Kegiatan
1. Persiapan a. Menyiapkan ruangan khusus yang rapi dan tenang untuk memberikan informasi bagi pasien baru/keluarga b. Menyiapkan pedoman informasi pasien baru 2 buah c. Mengajak pasien/keluarga ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan informasi d. Mempersilahkan pasien/keluarga duduk berhadapan dengan perawat 2. Pelaksanaan a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan, pemberian informasi pasien baru. b. Menyerahkan satu berkas pedoman informasi pasien baru kepada pasien/keluarga untk dibaca bersama c. Menjelaskan informasi secara urut, sesuai pedoman d. Mempersilahkan keluarga membaca informasi mengenai hak dan kewajiban pasien e. Meminta pasien/keluarga bertanya jika ada hal yang belum jelas. 3. Pendokumentasian a. Meminta pasien/keluarga untuk mengisi formulir peryataan menerima informasi dan menandatanganinya b. Menandatangani pernyataan yang sudah dibuat pasien/keluarga. c. Menyimpan bukti pemberian informasi pada tempat yang sudah ditentukan 4. Pemberian Informasi Berkelanjutan a. Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarga mengenai perkembangan pasien setiap hari b. Mencatat informasi yang diberikan direkam perawatan pasien Jumlah Total %= 26/28 X 100%
Pelaksanaan Ya Tidak 2 1
24
2 92,8%
Sumber : Hasil Observasi 21-23 Januari 2013
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata rata studi dokumentasi 92,8%, Dari hasil pengkajian sebelumnya pada tanggal 31 desember 2012 – 2 januari 2013 didapatkan hasil
85,71%. Dapat diketahui bahwa terdapat perubahan secara signifikan dalam pelaksanaan informasi pasien baru antara sebelum dan sesudah dilakukan role play.
Evaluasi Pelaksanaan Universal Precaution Di Bangsal Firdaus No.
OBSERVASI
ASPEK YANG DINILAI SL
SR
1.
Perawat cuci tangan ketika akan kontak dengan pasien atau melakukan tindakan pada pasien
2.
Perawat cuci tangan ketika selesai kontak dengan pasien atau telah selesai melakukan tindakan terhadap pasien
3.
Perawat mencuci tangan dengan sabun/detergen/desinfektan
4.
Perawat mencuci tangan[ di tempat air mengalir (wastafel)
5.
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan dengan pasien
6.
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan
√
7.
Perawat menggunakan baju pelindung ketika melakukan tindakan
8.
Perawat menggunakan alat-alat steril untuk satu pasien
9.
Perawat menggunakan alat-alat disposable hanya untuk sekali pakai
10.
Setelah menggunakan alat-alat non-disposible perawat mencucinya dengan larutan desinfektan
11.
Perawat mensterilkan alat-alat steril di instalasi sterilisasi sentral
12.
Perawat menyiapkan alat-alat kesehatan di tempat khusus
13.
Perawat membuang benda-benda tajam ditempat khusus benda-benda tajam
14.
Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis
KD
TP
15.
Perawat membuang sampah nonmedis di tempat sampah nonmedis
Jumlah 43/45 x 100%
39
Total %
4
0 95,55%
Sumber : Hasil Observasi tanggal 21-23 Januari 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan universal precaution dibangsal firdaus sudah baik ditunjukan dengan total penilainya adalah (95,55%), tetapi masih terdapat kekurangan dalam menngunakan alat pelindung diri (APD) dalam melaksanakan tindakan. Pengembangan MPKP Dengan Modifikasi Tim Di Ruang Firdaus No 1
Aspek yang dinilai Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang Keperawatan
2
Pelaksanaan Tugas Koteam
3
Pelaksanaan Tugas Perawat Associate (pelaksana)
4
Hubungan Profesional antara Staf Keperawatan
Hasil (%) 52,7% menjadi 75%
Analisa
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap tugas kepala ruang keperawatan, didapatkan hasil sebesar 75% (cukup baik). Berdasarkan hasil observasi kepada KaRu. KaRu sebagian besar sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan perannya. KaRu memfasilitasi untuk kelancaran tugas dan koordinator shift dan PA. 28,3% Berdasarkan hasil observasi kepada ko tim menjadi Bangsal firdaus, didapatkan hasil bahwa ko tim 75% telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya sebagai ko tim sebanyak 75% dengan kategori cukup baik. Pada setiap awal dan akhir jaga dan menerima laporan akhir tugas jaga dari perawat pelaksana untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya. 38,59% Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menjadi terhadap tugas Perawat pelaksana didapatkan hasil 87,7% sebesar 87,7% (baik). Berdasarkan hasil observasi Perawat pelaksana bahwa dalam memberikan asuhan keperawatan sudah dilakukan sesuai dengan jadwal tiap shif, Perawat pelaksana sudah melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh karu dan ko tim, dokumentasi tindakan keperawatan ng kaddilaksanakan ko tim dan kadang perawat pelaksana pada setiap shift jaga. 66.67% Berdasarkan hasil observasi, hubungan staf perawat menjadi dengan pasien dalam kategori cukup baik (73,33%). 73,33% Tugas ko tim dan perawat pelaksana terkait monitoring pasien dan informasi setiap tindakan
dengan pasien
yang dilakukan kepada pasien sudah baik serta operan jaga. pre conference belum dilakukan secara maksimal, tetapi pasien sudah mengetahui nama perawatan yang bertanggung jawab atas dirinya. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa hubungan profesional antar staf terjalin cukup baik (82%). Operan jaga, pre conference dan post conference sudah dilaksanakan dengan baik.
5
Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan
79,49% menjadi 82%
6
Hubungan Profesional/ Kemitraan Antara Staf Keperawatan Dengan Dokter / Tim Kesehatan Lain
79,17% menjadi 83,33%
7
Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (operan)
76,9% menja di 92,3%
Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan tugas operan jaga di Bangsal firdaus sudah baik (92,3%). Pada saat operan perawat memperkenalkan grup perawat yang akan jaga pada shift berikutnya dan berkeliling ke kamar pasien serta bertemu dengan pasien dan atau keluarganya serta sudah dilakukan validasi tentang keluhan pasien yang sekarang.
8
Pelaksanaan Pre Conference
0% menja di 81,81 %
9
Pelaksanaan Post Conference
0% menja di 66,7%
Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pre conference temasuk kategori baik (81,81%) sudah dilaksanakan dibangsal firdaus dengan baik, setelah operan jaga selesai semua perwat berkumpul dan melaporkan masing-masing pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan post conference terkasuk kategori cukup baik (66,%) Post conference sudah terlaksana di bangsal Firdaus. KaRu atau PP sering menanyakan kendala dan hasil asuhan/tindakan selama shift berlangsung. Walaupun post konference tidak dilakukan secara resmi.
Berdasarkan hasil observasi hubungan professional antara staf dan tim kesehatan lain/dokter diruang firdaus dalam kategori baik (83,3%). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara perawat dengan tim medis lain sudah bagus, dan kedepannya perlu ditingkatkan dalam hal dokter/Tim kesehatan yang lain perlu mengetahui setiap pasien dan siapa ka tim-nya.
Setelah dilakukan role play serta pelatihan MPKP terjadi peningkatan rata-rata proses keperawatan di bangsal firdaus, sehingga diharapkan hasil output juga akan meningkat.
c. Controling atau Pengawasan Pengontrolan dilakukan oleh kepala ruang dan ka tim pada shift pagi, sedangkan untuk shift sore dan malam pengontrolan dilakukan oleh ka tim . Pengawasan secara tak langsung dengan mendengarkan laporan dari penanggung jawab tim dan melalui catatan yang ada. Bila ada perawat yang melakukan kekeliruan, kepala ruang akan membicarakan dengan perawat bersangkutan dan melakukan klarifikasi informasi yang didapat dengan keterangan langsung dari pihak yang bersangkutan. Ka Ru sudah melakukan pengecekan inventaris alat dan obat-obatan. Fungsi penanggung jawab kepala ruang sebagai pengontrol dilakukan dengan melibatkan ka tim. Penilaian kinerja dilakukan oleh kepala ruang dengan menggunakan instrumen self assesment dan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. Analisis data Secara umum berdasarkan hasil wawancara dan observasi fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala ruang dan kepala tim sudah berjalan dengan baik dimana kepala ruang dan kepala tim melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap seluruh staf dan pelayanan kepada pasien.
B. UNSUR OUTPUT 1.
Mutu Asuhan Keperawatan Kajian Data Prosentase dari masing-masing instrumen akan menentukan tingkat mutu asuhan keperawatan yang dilakukan. Rentang nilai untuk instrumen ABC adalah : 76-100 adalah baik 56-75 adalah cukup baik 40-55 adalah kurang baik < 40 adalah tidak baik (Sumber: Arikunto, 2006)
1) Hasil evaluasi penerapan SAK dengan standar instrument A Instrumen A merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Studi dokumentasi 12 pasien di Bangsal Firdaus dengan kriteria pasien dengan lama perawatan minimal 3 hari adalah 79,32% . prosentase tersebut menunjukan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan di bangsal firdaus, dikategorikan cukup. 2) Hasil evaluasi penerapan SAK dengan standar instrument B Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (n = 12) No. 1. 2.
3.
4. 5. 6. 7.
8. 9.
10.
11.
12.
Daftar Pertanyaan Apakah perawat selalu memperkenalkan diri Apakah pada saat anda masuk ruang keperawatan ini, perawat memberikan penjelasan tentang fasilitas yang tersedia dan cara pengunaannya, cara memanggil perawat ? Selama anda atau keluarga anda dalam perawatan apakah perawat memanggil nama anda dengan benar? Apakah perawat pernah menanyakan bagaimana nafsu makan pasien selama dirawat? Apakah perawat pernah menanyakan pantangan dalam hal makanan pasien? Apakah bila pasien tidak mampu makan sendiri perawat memberikan bantuan? Pada saat pasien dipasang infuse perawat selalu memeriksa cairannya/tetesannya dan area sekitar pemasangan jarum infuse ? Apakah perawat memberi bantuan apabila anda perlu akan melakukan buang air besar/kecil? Apakah lingkungan tempat tidur pasien selalu dijaga kebersihannya dengan disapu dan dipel setiap hari ? Apakah lantai kamar mandi/WC selalu bersih, tidak licin, tidak berbau, penerangan cukup, dan ada pegangan pengamanannya? Apakah perawat memberikan bantuan untuk memandikan apabila pasien tidak mampu melakukan sendiri? Apakah alat-alat tenun seperti seprei, selimut
Jawaban Ya Tidak 6 6 10 2
12
0
8
4
2
10
8
4
8
4
7
5
8
4
6
6
10
2
11
1
Ket.
13.
diganti setiap hari/saat kotor ? Selama pasien dirawat apakah perawat mengawasi keadaan pasien secara teratur pada pagi, sore maupun malam?
14.
Selama pasien dirawat apakah perawat segera memberikan bantuan bila diperlukan? 15. Apakah perawat bersikap ramah dan sopan? 16. Apakah perawat bersedia mendengarkan dan memperhatikan sikap ? 17. Apakah perawat memberikan penjelasan kepada pasien/keluarga sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien? 18. Apakah perawat membantu memberikan/meminumkan obat kepada pasien? 19. Apakah perawat mengajak pasien berdoa sebelum melakukan tindakan/meminumkan obat kepada pasien? 20. Salama pasien dirawat apakah perawat pernah memberikan penjelasan tentang makan pasien, pentingnya gerak bagi pasien, dan hal-hal yang diperhatikan/tidak diperbolehkan apabila pasien sudah diijinkan pulang? Jumlah Ya Kepuasan = x 100% Ya+Tidak
7
5
10
2
8 8
4 4
9
3
10
2
4
8
7
5
159
41
159 =
x 100% 159+41
= 66,25 % Sumber : Data primer kuesioner tanggal 16-18 April 2012 Analisa data Berdasarkan kuesioner yang disebarkan pada tanggal 17 April 2012 didapatkan hasil tingkat kepuasan pasien sebanyak 66,25% yang berarti bahwa pasien merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk itu mutu asuhan keperawatan harus ditingkatkan. c . Obsevasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 16-18 April 2012 adalah sebagai berikut: Tabel . Observasi tindakan keperawatan ruang Firdaus RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit 2 No. Prasat 1. Memberikan obat melalui suntikan 2. Memberikan oksigen
3. 4. 5.
Memasang infus Menyuapi Pasien Menggantikan alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien Sumber : Data primer
Frekuensi 4
% 88,8
Keterangan Baik
4
84,61
Baik
4 4 4
83,9 82,76 90,2
Baik Baik Baik
Berdasarakan tabel diatas rata – rata observasi instrument pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang firdaus dikategorikan baik dengan penilaian rata-rata 86,05%. 3) Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan (Instrument ABC) Pada penilaian mutu asuhan keperawatan, data diperoleh dengan wawancara, kuesioner dan observasi pada pasien, keluarga, dokumentasi asuhan keperawatan dan tindakan pelayanan keperawatan yang dilakukan. Nilai mutu asuhan keperawatan dari keseluruhan instrumen adalah : Hasil Evaluasi Total Instrumen ABC Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Ruang
Nilai Instrument (%) A B C Dewasa 79,32% 66,25% 86,05% Sumber : Rekapitulasi instrument ABC di Ruang firdaus
Rata rata (%) 77,21 %
Analisa data Secara keseluruhan rata-rata nilai penjumlahan instrument ABC adalah 77,21%. Hal ini menunjukkan bahwa mutu asuhan keperawatan di ruang firdaus dalam kategori baik.
Efisiensi Ruang Rawat
Tabel 3.35. Efisiensi Ruang Rawat di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Bulan Januari – Maret 2012
No 1 2 3 4
Indikator BOR LOS TOI BTO
Standar Januari Februari 75 % - 85 % 67,86% 63,98% 7 – 10 Hari 3,06 Hari 2,9 Hari 1 – 3 Hari 1,7 Hari 1,68 Hari 60 kali/tahun 6,5 Kali 6,27Kali 7 kali / bulan Sumber : Rekam Medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Maret 69,65% 3,2 Hari 1,75 Hari 6,16 Kali
Hasil pengkajian BOR ( Pemakaian Tempat Tidur ) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama bulan januari, Februari, Maret 2012 dibawah standar nasional yaitu kurang dari 75%. LOS ( Lama rata – rata hari perawatan ) pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama bulan januari, Februari, Maret 2012 adalah 3,06; 2,9; 3,2 hari yang berarti lebih rendah dari standar nasional untuk rumah sakit umum. Hal ini menunjukkan hari perawatan pasien lebih pendek, ini menunjukkan lama perawatan di ruang Firdaus cukup efisien. TOI ( waktu rata – rata suatu tempat tidur kosong ) di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan januari, Februari, Maret 2012 sesuai dengan standar nasional (artinya baik) yaitu 1,70 ; 1,68 ; 1,75 hari. Hal ini menunjukkan waktu rata – rata tempat tidur kosong pada bulan januari, Februari, Maret 2012 relatif cepat yaitu antara 1-3 hari.
BTO ( Frekuensi pemakaian tempat tidur ) selama bulan januari, Februari, Maret 2012 di ruang Firdaus adalah 6,5 Kali, 6,27 Kali kali dan 6,16 Kali, artinya bahwa untuk BTO diruang Firdaus kurang baik karena di bawah standar nasional.
Kepuasan Kerja Perawat Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat Di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Tanggal 19 April 2012 (n=6) No 1.
Pernyataan Apakah anda merasa puas antara jumlah gaji yang diterima dibandingkan pekerjaan yang
STP
TP
CP 6
P
SP
saudara lakukan. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
8. 9. 10. 11. 12. 13.
14.
15. 16. 17.
18.
19.
Apakah anda puas dengan sistem penggajian yang dilakukan institusi tempat saudara bekerja Apakah anda puas dengan jumlah gaji yang diterima dibandingkan pendidikan saudara Apakah anda puas dengan pemberian intensif tambahan atas suatu prestasi atau kerja ekstra. Apakah anda puas dengan ketersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan. Apakah anda puas dengan ketersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat parkir, dan kantin. Apakah anda puas dengan kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan, dan kebisingan. Apakah anda measa puas dengan jaminan atas kesehatan/keselamatan kerja. Apakah anda merasa puas dengan perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara. Apakah anda puas dengan hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja Apakah anda puas dengan kemampuan dalam bekerjasama antar karyawan Apakah anda merasa puas dengan sikap temanteman sekerja terhadap saudara Apakah anda merasa puas dengan kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan saudara Apakah anda merasa puas dengan kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan Apakah anda merasa puas dengan kemampuan supersivi/pengawas dalam membuat keputusan Apakah anda merasa puas dengan perlakuan atasan selama saya bekerja di sini Apakah anda merasa puas dengan kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan Apakah perasaan anda puas dengan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan Apakah anda merasa puas dengan kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi
6 6 2
4 5
1
5
1
3
3
5 1
1
5 3
3
1
4
1
1
4
1
4
2
4
2
4
2
4
2
3
3
1
3
2
2
3
1
20.
Apakah anda puas dengan kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan kenaikan pangkat Jumlah Total
0 0
2
3
1
10 10
84 168
25 75
1 4
Analisa data Jumlah keseluruhan perawat di Ruang Firdaus adalah 14 orang dan 2 orang pekarya dengan jumlah sampel yang didapat sebanyak 6 orang. Sebagian besar kepuasan kerja perawat merasa cukup puas bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II khususnya di ruang Firdaus karena lingkungan kerjanya yang mendukung, hubungan antar staf baik, adanya jaminan kesehatan/keselamatan kerja, penerapan
kebijakan
RS,
kesempatan
penghargaan terhadap pekerjaan yang bagus.
mengembangkan
karier/pekerjaan,
dan