BAB II ADMINISTRASI PROYEK
2.1
Proses Pelelangan Administrasi adalah keseluruhan proses yang dimulai dari proses pemikiran,
rencana, pengaturan, penggerakan, pengawasan sampai dengan proses tercapainya tujuan. Dalam administrasi proyek ada yang dinamakan dengan pelelangan. Pelelangan (tendering, tender, bid) adalah suatu sistem penawaran dari pemilik pekerjaan (owner) kepada kontraktor untuk diberikan kesempatan mengajukan besarnya penawaran biaya suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan estimasi pemborong tersebut. Penawaran yang dimaksud dari tiaptiap pemborong yang mengikuti lelang tersebut akan dievaluasi dan dianalisa, mana yang dianggap memenuhi syarat-syarat dan kriteria yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan (owners), sehingga dapat ditetapkan pemenang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Secara umum persyaratan kualifikasi penyedia barang/jasa telah diatur dalam pasal 19 ayat ( 1 ) Perpres nomor 54 tahun 2010 yaitu sebagai berikut: Penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha;
b.
Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan Barang/Jasa;
c.
Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman sub kontrak;
d.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
e.
Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
6
f. Dalam hal penyedia Barang/Jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; g. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperassi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; h. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) usaha untuk non-kecil, kecuali utntuk Pengadaan Barans dan Jasa Konsultasi; i. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut; SKP = KP - P KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan; 1) untuk Usaha Kecil , nilai kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan; dan 2) untuk Usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N. P = jumlah paket yang sedang dikerjakan N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. j. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa; k. Sebagai wajib pajak sudah memiliki nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun akhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan; l. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak; m. Tidak masuk dalam Daftar Hitam (Black List);
7
n.
Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan
o.
Menandatangani Fakta Integritas. Petunjuk teknis pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada instansi
pemerintahan dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut: a.
Pelelangan umum yaitu metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia baran/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat.
b.
Pelelangan terbatas yaitu metode pemilihan pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan yang kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai resiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai diatas Rp 100.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
c.
Pemilihan langsung dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metode pemilihan langsung yaitu dilakukan
dengan
membandingkan
sebanyak-banyaknya
penawaran,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,(dalam draft perubahan Perpres 54 tahun 2010 tanggal 28 maret 2012 nilainya paling tinggi Rp 5.000.000.000,-) d.
Penunjukan langsung Yaitu metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa. Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langssung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat diertanggungjawabkan.
8
e.
Pengadaan langsung Yaitu pengadaan barang/jasa langsung kepada penyedia barang/jasa tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan langsung dan dapat diakukan terhadap pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 100.000.000,- (dalam draft perubahan Perpres 54 tahun 2010 tanggal 28 maret 2012 nilainya paling tinggi Rp 200.000.000,-)
f.
Kontes/sayembara kontes/sayembara dilakukan khusus untuk pemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang merupakan hasil industri kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri.
2.2
Proses Pemilihan Penyedia Jasa Proses pelilihan penyedia jasa pada proyek ini memiliki beberapa tahapan
proses pelelangan yang berlangsung, antara lain : a.
Pengumuman pemilih langsung dengan pasca kualifikasi
b.
Pendaftaran dan download dokumen pengadaan
c.
Pemberian penjelasan (Aanwijzing)
d.
Penyampaian BAPP Termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada)
e.
Pemasukan (upload) Dokumen Penawaran dan Kualifikasi
f.
Pembukaan Dokumen Penawaran
g.
Evaluasi Dokumen Penawaran
h.
Kesimpulan
i.
Pembuktiaan Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi
j.
Pengumuman pemenang lelang
Proses pemilihan ini dilakukan secara online pada web resmi LPSE. Secara detail, proses pelelangan yang di lakukan pada proyek Pembangunan Kantor DPRD Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut : 1.
Pengumuman Pascakualifikasi Pengumuman Pascakualifikasi tanggal 30 Juli 2018 sampai dengan 6 Agustus
2018, melalui website : www.lpse.kalteng.go.id ;
9
2.
Pendaftaraan dan Download Dokumen Pengadaan Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi (dengan cara megunduh)
melalui aplikasi SPSE website LPSE, dimulai tanggal 30 Juli 2018 sampai dengan 6 Agustus 2018. Calon Penyedia Jasa yang mendaftar sebanyak : 11 (Sebelas) perusahaan Penyedia Jasa. 3.
Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) Pemberian penjelasan Dokumen Pengadaan dilaksanakan pada tanggal 1
Agustus 2018 melalui website : www.lpse.kalteng.go.id pada pukul 09.00 WIB s.d. 12.00 WIB secara chatting (online) karena metode pelaksanaan pengadaan secara elektronik (full e-procurement). 4.
Penyampaian/pemasukan Dokumen Penawaran a. Batas waktu pemasukan dokumen penawaran Hari
: Selasa
Tanggal
: 7 Agustus 2018
Jam
: 14.00 WIB
b. Tempat
: melalui website www.lpse.kalteng.go,id
c. Peserta yang memasukkan/upload dokumen penawaran : 1 (satu) perusahaan. Tabel 2.1 Keterangan Upload Dokumen Penawaran No.
Nama Perusahaan
Alamat
Keterangan
JlN. SANGGA BUANA I 1.
PT. DUA BERSAMA
NO. 22 PALANGKA
Lengkap
RAYA
d. Penyedia jasa yang terlambat memasukkan dokumen penawaran : 0 (nol) perusahaan. 5.
Pembukaan Dokumen Penawaran a. Pemasukan Penawaran dinyatakan ditutup pada : Hari
: Selasa
Tanggal
: 7 Agustus 2018
10
Jam
: 15.00 WIB
b. Pembukaan Penawaran dilakukan pada :
6.
Hari
: Selasa
Tanggal
: 7 Agustus 2018
Jam
: 14.00 WIB
Tempat
: website www.lpse.kalteng.go.id
Evaluasi Dokumen Penawaran Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut : a. Evaluasi Administrasi Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi kelengkapan persyaratan yang diminta dalam Dokumen Pengadaan; Surat Penawaran; Surat Jaminan Penawaran, dan lain-lain. 1)
Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi = 1 (satu) penawaran, yaitu penawaran : a) PT. DUA BERSAMA
2)
Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah
penawaran
yang
dinyatakan
memenuhi
syarat/lulus
administrasi = 1 (satu) penawaran, a) PT. DUA BERSAMA 3)
Penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi gugur/tidak lulus administrasi = 0 (nol) penawaran
b. Evaluasi Teknis Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, meliputi : Metode Pelaksanaan, Jadwal Pelaksanaan, Spek Teknis, Peralatan dan Personel inti. Hasil evaluasi teknis adalah sebagai berikut : 1)
Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi = 1 (satu) penawaran, yaitu:
11
a) PT. DUA BERSAMA 2)
Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus teknis = 1 (satu) penawaran, yaitu: a) PT. DUA BERSAMA
3)
Penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur = 0 ( nol ) penawaran,
c. Evaluasi Harga Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. 1)
Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu: Total harga penawaran terhadap HPS; Harga satuan timpang; Mata pembayaran yang harga satuannya nol; Penulisan nilai harga penawaran antara angka dan huruf (khusus untuk kontrak lumpsum); Kewajaran harga; Harga Evaluasi Akhir (HEA) berkaitan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri [ditulis apabila memenuhi syarat untuk diberlakukan yaitu nilainya di atas Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%].
2)
Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi
= 1
(satu)
penawaran,
= 1
(satu)
penawaran,
yaitu: a) 3)
PT. DUA BERSAMA
Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan yaitu: a)
4)
PT. DUA BERSAMA
Penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur = 0 (nol) penawaran
d. Evaluasi Kualifikasi 1)
Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon pemenang cadangan (jika ada). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
12
2)
Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi, yaitu sesuai dengan persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
3)
Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi =
1 (satu) penawaran, yaitu
penawaran : a) 4)
PT. DUA BERSAMA
Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus kualifikasi = 1 (satu) penawaran, yaitu penawaran : a)
5)
PT. DUA BERSAMA
Penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur = 0 (nol) penawaran
e. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta salinannya. 1)
Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah perusahaan yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus kualifikasi = 1 (satu) perusahaan, yaitu perusahaan : a) PT. DUA BERSAMA
2)
Penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus Jumlah perusahaan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat/gugur kualifikasi = 0 (nol) perusahaan
f. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi maka Kelompok Kerja (POKJA) II ULP Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan peserta yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai calon pemenang lelang serta calon pemenang cadangan (jika ada) adalah sebagai berikut :
13
a. CALON PEMENANG : Nama Perusahaan
: PT. DUA BERSAMA
Alamat Perusahaan
: Jl. Sangga Buana I No. 22 Palangka Raya
NPWP
: 01.261.345.1-711.000
Harga Penawaran Terkoreksi : Rp19.987.375.585,29 (Sembilan Belas Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Lima Koma Dua Puluh Sembilan Rupiah). 2.3
Dokumen Proyek Dalam pelaksanaan suatu proyek, antara pemberi pekerjaan dengan
pelaksana (kontraktor) dibuat suatu perjanjian kerja yang harus disetujui oleh kedua belah pihak dan biasanya disebut Dokumen Kontrak. Dokumen Kontrak memuat semua hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk tambahan perubahan yang dibuat pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing). 2.4 Jadwal Waktu Pelaksanaan Tujuan utama dalam pembuatan jadwal waktu pelaksanaan adalah : a. Pelaksanaan pekerjaan dapat di urutkan sesuai dengan tingkat urutannya (sesuai dengan stepnya). b. Sasaran pekerjaan akan lebih efektif. c. Penggunaan sumberdaya akan lebih efisien. Berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan ini diharapkan pekerjaan akan dapat diselesaikan pada waktunya (120 hari kalender) terhitung sejak keluarnya surat perintah kerja. Jadwal waktu pelaksanaan ini disusun berdasarkan urutan pekerjaan yang harus disahkan oleh pengawas lapangan, konsultan pengawas dan pimpinan proyek. Penyusunan jadwal waktu pelaksanaan dipengaruhi oleh faktor penentu antara lain : 1. Jenis atau macam pekerjaan yang terdapat dalam proyek. 2. Besarnya biaya proyek. 3. Jangka waktu pelaksanaan.
14
4. Keadaan atau kondisi medan yang terdapat pada lokasi proyek tersebut. 5. Penyediaan sumber tenaga, peralatan yang tersedia dan material yang digunakan. 6. Pengaruh faktor-faktor lainya berupa : a. Iklim b. Cuaca c. Musim dan lain-lainnya. Ketetapan penetuan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta logika ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lainnya berkaitan sehingga terjadi suatu kesinambungan pelaksanaan pekerjaan. Lamanya waktu pelaksanaan dan penyelesaian suatu tahapan pekerjaan harus dihitung bobot persentase jenis pekerjaan terhadap keseluruhan pekerjaan proyek. Perhitungan bobot persentase adalah sebagai berikut : Bobot persentase =
Biaya suatu pekerjaan 100% Biaya total
Sedangkan perincian tentang perhitungan yang berhubungan dengan tenaga kerja, material dan peralatan tersusun dalam rencana anggaran biaya proyek. Perhitungan ini didasarkan pada : 1. Keefektifan penggunaan material (pentingnya material yang digunakan). 2. Jarak angkut (transportasi) material dari tempat ke lokasi pekerjaan. 3. Mudah atau sulitnya memperoleh material yang diperlukan di pasaran apabila pada saat tertentu material tersebut tidak tersedia. 4. Pengolahan material sebelum dipergunakan dalam pekerjaan. 2.5
Organisasi Kegiatan Pada dasarnya setiap organisasi lembaga atau instansi jenis apapun harus
mempunyai sistem administrasi (manajemen) yang baik dan semua kegiatan yang terkait dengan sumber daya diperlukan suatu organisasi yang baik. Demikian pula dalam pelaksanaan suatu kegiatan diperlukan administrasi yang berguna untuk melaksanakan, menerapkan, dan mengendalikan kegiatan. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kantor DPRD Kota Palangka Raya
15
terdiri dari bagian-bagian yang memegang peranan penting yang berkaitan dengan pelaksana pembangunan tersebut antara lain : 1.
Pemberi Tugas (Owner) Pemberi tugas adalah suatu badan yang memberikan pekerjaan kepada
seorang ahli bangunan untuk merencanakan suatu bangunan yang diinginkan. Yang bertindak selaku pemberi tugas adalah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Palangka Raya. 2.
Pengelola Teknis Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawas dan
pengoreksian. 3.
Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah orang atau usaha badan yang bergerak dibidang
perencanaan konstruksi, yang ditunjuk oleh pemilik untuk membuat perencanaan secara lengkap dari suatu bentuk bangunan yang diinginkan pemilik. Struktur Organisai Konsultan Perencana seperti terlihat pada Gambar 2.1.
16
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PERENCANA
Site Engineer
Administrasi
Ahli Struktur
Estimator
Keterangan :
Ahli Arsitektur
Drafter
: Garis Perintah : Garis Koordinasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Konsultan Perencana
17
Surveyor
Struktur organisasi konsultan perencana sebagai berikut : a)
Site Engineer a)
Sebagai pemimpin dalam organisasi konsultan perencana yang mengatur dan mengawasi orang-orangnya sehingga dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b) Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan pihak kontraktor dan pemilik proyek jika ada hal-hal yang dirasa perlu untuk kelancaran pekerjaan. c) b)
Site Engineer bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.
Administrasi Tugas dan Kewajiban administrasi keuangan antara lain : 1) Pembuatan laporan keuangan. 2) Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan. 3) Mengenal termin, koordinasi dengan insan teknik dan selalu melaporkan perkembangan proses termin kecabang. 4) Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar.
c)
Ahli Struktur Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur antara lain : 1) Mempelajari dan menganalisa data hasil pekerjaan struktur. 2) Membantu Site Engineer dalam menyusun laporan. 3) Menganalisa pembebanan pada bangunan baik yang diakibatkan oleh beban statis maupun dinamis. 4) Menganalisa stabilitas bangunan terhadap guling, geser dan daya dukung tanah. 5) Menganalisa struktur seluruh bangunan yang dibutuhkan dalam pengawasan seperti analisa pembebanan pada konstruksi, analisa penulangan kolom, plat atau balok dan analisa kekuatan bahan (strengh of material). 6) Mengkoordinir Draftmen dalam pembuatan gambar. 7) Membuat analisa teknis dan persyaratan bahan.
18
d)
Ahli Arsitektur Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur antara lain : 1) Membuat
kerangka
umum
atau
konsep
arsitektur
dan
pengembangan desainnya. 2) Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis (DED) arsitektur gedung atau bangunan. 3) Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada. 4) Melakukan tahapan konsultasi dengan owner dan instansi terkait dengan proyek. 5) Membuat
atau
menyusun
perencanaan
dan
prarancangan
(Schematic Design) dari awal sampai tahap penjabaran TOR (Termr Of Reference) atau KAK (Kerangka Acuan Kerja) pra desain sampai dengan detail pengembangan perancangan. 6) Mampu dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan. 7) Mampu mengembangankan rancangan dan gambar kerja. 8) Penyiapan dokumen pelaksanaan dan proses pengadaan pelaksana konstruksi, serta pengawasan berkala. e)
Estimator Tugas dan tanggung jawab Estimator antara lain : 1) Membuat perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek, yang meliputi : a. Membuat
daftar
rincian
pekerjaan
secara
lengkap
berdasarkan gambar bestek proyek. b. Melakukan perhitungan volume dari setiap item pekerjaan. c. Membuat analisa perhitungan dari setiap item pekerjaan (terdiri dari bahan dan upah kerja). d. Melakukan rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya tersebut. 2) Membuat perhitungan harga upah kerja (progres kerja).
19
3) Membuat Time Schedule dan Kurva S, sebagai acuan waktu pelaksanaan pekerjaan yang berguna sebagai kontrol waktu dan progress dari setiap item pekerjaan sebuah proyek. 4) Ikut membantu dalam menyusun berkas penawaran harga borongan, yang biasanya dibuat untuk Owner dan lelang tender proyek swasta atau pemerintah. 5) Memberikan data informasi pada bagian pembelian (purchasing), untuk membeli barang dan bahan kebutuhan proyek di lapangan, baik itu jumlah (quantity), jenis, merk dan spesifikasi barang yang akan dibeli. 6) Melakukan kontrol terhadap pemakaian bahan yang dilakukan di lapangan (proyek), apakah sesuai dengan perhitungan semula atau tidak. Memeriksa apabila terjadi selisih dan mencari penyebabnya apabila ada kebocoran pemakaian bahan dan ditindak lanjuti secara bijak agar ketidaksesuaian tersebut segera terselesaikan. 7) Melakukan kontrol terhadap pengeluaran biaya upah kerja. 8) Membuat berkas penagihan termin pembayaran, yang biasanya dalam bentuk laporan progress kerja. Penagihan termin bisa dibuat berdasarkan presentase proyek selesai , misalnya 20%, 50% dan seterusnya, bisa dibuat periodik setiap bulannya atau sesuai yang ditetapkan pada kontrak kerja sebuah proyek. f)
Drafter 1) Membuat gambar-gambar pelaksanaan. 2) Memperbaiki gambar-gambar rencana dari konsultan.
g)
Surveyor Tugas dan tanggung jawab Surveyor yaitu : Sebelum pekerjaan fisik mulai, surveyor harus memeriksa pengukuran (staking out) yang dilaksanakan kontraktor, yaitu pemindahan dari gambar ke lapangan, ketinggian-ketinggian (level elevasi) dan potongan melintangnya (cross section).
20
4.
Konsultan Pengawas Konsultan pengawas adalah pihak yang ditugaskan oleh pemberi tugas untuk
melakukan pengawasan dan koordinasi agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta spesifikasi yang telah ditetapkan atau perubahan–perubahan rencana yang diinginkan oleh pemberi tugas dalam pelaksanaan kegiatan. Struktur Organisai Konsultan Pengawas seperti terlihat pada Tabel 2.2. Konsultan pengawas dalam kegiatan ini telah ditunjukan/ditetapkan oleh pemberi tugas yang tugasnya: a)
Mengadakan pengawasan langsung mengenai pelaksanaan pekerjaan.
b) Menyiapkan
perubahan
desain,
membuat
perhitungan
kualitas,
perubahan gambar perencanaan dan spesifikasi bila diperlukan. c)
Bertanggung jawab atas pengendalian mutu pada pelaksanaan kegiatan, menandatangani laporan bulanan atas hasil pekerjaan yang telah diterima dengan baik, konsultan pengawas akan memberikan laporan secara tertulis kepada pimpinan kegiatan apabila ada kekurangan pada kuantitas perencanaan dari informasi tata laksana.
d) Mengadakan surat menyurat mengenai kegiatan-kegiatan. e)
Menunjuk dan menempatkan petugas pengawas lapangan.
f)
Menghitung dan menentukan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan tiap bulan.
g) Mengadakan pemeriksaan pekerjaan dan material yang digunakan. h) Memantau pelaksanaan kegiatan, sehingga apabila ada penyimpangan dapat segera diatasi. i)
Memberikan petunjuk, pertimbangan dan persetujuan terhadap kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan.
Struktur organisasi konsultan pengawas sebagai berikut : a)
Site Engineer Tugas-tugas keluar Site Engineer :
21
1)
Bertindak mewakili pemimpin bagian proyek, untuk semua kegiatan di lapangan, baik menyangkut kualitas, waktu, maupun pengendalian kuantitas selama berlangsung pelaksanaan proyek.
2)
Memberi saran-saran dan assistance kepada pemimpin Bagian Proyek meliputi semua masalah yang ada hubungannya dengan pelaksanaan proyek.
3)
Memberikan
petunjuk-petunjuk
dan
saran-saran
kepada
kontraktor meliputi masalah-masalah yang dihadapi kontraktor di lapangan. 4)
Melaksanakan korespondensi (surat menyurat) sehubungan dengan proyek dengan Pemimpin Bagian Proyek dan Kontraktor.
5)
Membuat teguran tertulis terhadap kontraktor bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dari spesifikasi dan dokumen, kontrak lainnya. Adanya keterlambatan kontraktor di dalam melaksanakan proyek terhadap schedule yang telah direncanakan (program kerja).
6)
Monitoring secara berkala terhadap kemajuan proyek, dan apabila terjadi keterlambatan yang cukup serius, segera dipelajari, dievaluasi dan bersama-sama kontraktor dan pemimpin bagian proyek dibuat revisi program kerja secara keseluruhan untuk mengejar keterlambatan tersebut.
Tugas-tugas Site Engineer di dalam organisasi intern konsultan pengawas : 1)
Sebagai koordinator tim konsultan pengawas.
2)
Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan-kegiatan anggota konsultan perencana dan terhadap performance semua angota konsultan pengawas.
3)
Selalu membina anggota tim konsultan pengawas, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada semua stafnya.
4)
Menciptakan organisasi konsultan pengawas yang solid dan menjaga ketentuan serta kerjasama yang baik.
5)
Menerima laporan-laporan dari staf-stafnya. 22
6) b)
Membuat laporan bulanan.
Quality Engineer Bertanggung jawab kepada Site Engineer dan membawahi surveyorsurveyor dan kalau proyek yang diawasi cukup besar, dapat dibantu oleh seorang asisten. Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer kepada Site Engineer : 1)
Menghitung kembali semua volume sesuai dengan program kerja yang dibuat (disetujui) bersama-sama di lapangan (dengan kontraktor dan pemilik proyek) disesuaikan dengan kondisi lapangan sebenarnya.
2)
Menghitung pembayaran bulanan kepada kontraktor.
3)
Menghitung Price Escalation, apabila diperlukan sehubungan dengan adanya perubahan moneter.
4)
Membantu Site Engineer membuat laporan bulanan, dengan menyiapkan data-data yang diperlukan.
5)
Mengkoordinir penggambaran oleh Draft Man bila terjadi perubahan rencana (redesign), dan bila tidak ada gambar rencana.
6)
Memberi petunjuk dan bimbingan kepada Surveyor dan Draft Man.
Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer kepada Inspector : 1)
Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaan fisik di lapangan.
2)
Bersama-sama dengan Quality Engineer memeriksa usulan Monthly Certificate dari kontraktor.
3)
Menyelesaikan semua permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau diputuskan oleh Inspector.
4)
Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada Inspector.
5)
Memeriksa semua laporan-laporan dari Inspector.
6)
Memberikan
saran-saran
dan
petunjuk-petunjuk
kepada
kontraktor menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung dan yang akan dilaksanakan, seperti : i.
Prioritas pekerjaan yang akan dilaksanakan.
23
c)
ii.
Jenis peralatan yang digunakan.
iii.
Jumlah material dan pekerja.
Quantity Engineer Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer antara lain : -
Mengadakan pengukuran dan menghitung volume pekerjaan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan.
d)
Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Site Engineer.
Inspector 1) Mengawasi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor sesuai spesifikasi, dan selalu berada di lapangan pada setiap hari kerja. 2) Memberikan petunjuk kepada kontraktor, supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. 3) Membuat laporan harian yang mencakup : kemajuan pekerjaan, daftar peralatan yang digunakan, jumlah tenaga kerja, kondisi cuaca dan lain-lain yang diperlukan. 4) Tidak
diperkenankan
memberhentikan
pekerjaan
tanpa
memberikan saran jalan keluar kepada kontraktor. e)
Drafter 1) Membuat gambar-gambar pelaksanaan. 2) Memperbaiki gambar-gambar rencana dari konsultan.
f)
Operator Komputer Mengetik konsep-konsep surat, naskah, daftar, matrik dan lain-lain dengan menggunakan komputer sesuai standar, pedoman dan prosedur sesuai perintah atasan.
24
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS Tabel 2.2 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas Site Engineer (Muhammad Atek, ST) Tenaga Ahli
Quantity Engineer (Deny Prianata, ST) Quality Engineer (Frans Jay Lie Simanjuntak, ST) Inspector (Tri Deby Hermawan, ST) (Yanmampas Methoarius Aral, ST)
Asisten Tenaga Ahli
Drafter (Apriadi, ST) (Yan Aribowo, ST)
Tenaga Pendukung
Operator Komputer (Anjasmoro, S.Pd)
(Sumber : Dokumen Kontrak Pembangunan Kantor DPRD Kota Palangka Raya) 5.
Kontraktor Kontraktor adalah perusahaan/badan usaha yang bergerak dibidang jasa
pemborongan untuk melaksanakan pekerjaan yang telah disetujui oleh pemilik pekerjaan (Setiawan, 2010:13). Tugas dan tanggung jawab kontraktor meliputi : 1.
Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar rencana, hitungan dan peraturan serta persyaratan yang telah dilakukan.
2.
Menggerakan pekerjaan bila telah selesai tepat pada waktunya dan memenuhi pekerjaan yang telah ditentukan.
3.
Memberikan laporan pelaksanaan (tiap akhir minggu) kepada pemimpin proyek berdasarkan laporan harian yang telah disahkan oleh direksi (pengawas) yang memuat antara lain situasi pekerjaan sehari-hari, kemajuan pekerjaan, situasi peralatan, situasi tenaga kerja, situasi material dan situasi cuaca.
4.
Menjaga keselamatan tenaga kerja.
5.
Memperbaiki kerusakan selama masa pemeliharaan. 25
6.
Mengkonsultasikan mengenai gambar-gambar atau hal-hal yang kurang jelas.
7.
Bertanggung jawab atas bahan baku dan material yang digunakan dalam pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi.
8.
Bertanggung jawab atas penempatan personil di proyek dengan keahlian yang sesuai dengan jabatan di struktur organisasi dari kontraktor.
9.
Membuat jadwal waktu pelaksanaan (time schedulle).
10.
Menyusun strategi untuk mempercepat suatu pekerjaan agar tetap sesuai dengan kontrak. Struktur organisasi kontraktor sebagai berikut : a)
Site Manager Site manager adalah seorang yang ditunjuk oleh kontraktor untuk mangatur pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan. Sesuai dengan tugasnya seotang Site Manager di lapangan dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.
b)
Pelaksana Lapangan Pelaksana lapangan adalah seorang teknisi yang melaksanakan pekerjaan fisik secara menyeluruh di lapangan. Dalam pekerjaan pelaksana lapangan dibantu oleh kepala tukang.
c)
Quality Engineer dan Quantity Control Engineer Tugas Quality Engineer yaitu : -
Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai
-
Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen
-
Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer antara lain : -
Mengadakan pengukuran dan menghitung volume pekerjaan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan.
-
Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Site Engineer.
26
d)
Pengawas Mutu Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung
- Mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis - Mempelajari gambar kerja/shop drawings, rencana kerja yang disyaratkan (RKS) dan spesifikasi teknis - Memeriksa kesiapan lokasi pekerjaan - Melakukan inventaris lingkup pekerjaan - Melakukan pemilihan atas rencana mutu (quality plan) - Mempersiapkan proses dan metode pelaksanaan - Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan struktur - Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan arsitektur (finishing) - Mempelajari tahapan dan proses yang mendukung pekerjaan , mechanikal, electrical dan plumbing - Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan tata lingkungan bangunan - Mengadakan pengujian - Menyiapkan benda uji - Membuat jadwal pengujian bahan - Melaksanakan pengujian - Menyimpan hasil pengujian - Mengidentifikasi kesiapan pelaksanaan pekerjaan - Menerima rencana pelaksanaan pekerjaan - Memeriksa persiapan kerja sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis - Memeriksa kondisi lapangan pasokan bahan dan tenaga kerja agar sesuai dengan dokumen kontrak - Memberi ijin pelaksanaan pekerjaan - Melakukan pengawasan proses pelaksanaan pekerjaan - Mencatat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis - Mencatat pekerjaan yang tidak sesuai dengan proses dan metode serta yang melampaui batas toleransi ketelitian kerja - Memastikan penggunaan bahan sesuai dengan spesifkasi - Memastikan penggunaan bahan tenaga kerja sesuai dengan kompetensi - Memastikan penggunaan perlatan sesuai dengan spesifikasi
27
STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR
Site Manager (Arrindra Prayudhatama Rovieq, ST)
Pelaksana Lapangan (Darmono)
Pelaksana Lapangan Quality/Quantity Control
(M. Nor Hidayat, ST)
(Sepri Mariandi, ST)
Pengawas Mutu Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung (Fitri Indah, ST)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor (Sumber : Dokumen Kontrak Pembangunan Kantor DPRD Kota Palangka Raya)
28