Bab Ii.doc

  • Uploaded by: farhan mujahid
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,152
  • Pages: 4
2

BAB II PEMBAHASAN A. Pemanfaatan Media Pembelajaran 1. Pola pemanfaatan media Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain : a. Pemanfaatan media dalam situasi kelas ( classroom setting ). Dalam tatanan ( setting ) ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Pemanfaatannya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya. b. Pemanfaatan media di luar situasi kelas. Pemanfaatan media secara pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama : 1. Pemanfaatan secara bebas. Pemanfaatan secara bebas adalah bahwa media itu digunakan tanpa control atau diawasi. Pembuatan program media mendistribusikan program media di masyarakat pemakai media, baik dengna cara diperjualbelikan maupun didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu aka digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tetentu. Pemakaian media menggunakan media menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapa pun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian. 2. Pemanfaatan media secara terkontrol. Pemanfaatan media secara terkontrol adalah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik ( audience ) diorganisasikan dengan baik. Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor.

3

Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atu ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya mereka dapat belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan akat evaluasi tersebut. Pelksanaan evalusi dapat diatur oleh para tutor. Penilaian juga dapat dilakukan oleh tutor menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program. c.

Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal.

Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya, media itu digunakan oleh orang saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangna. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri. Apabila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan meda secara perorangan sebaikna masing-masing menempati karel sehinnga tidak saling menggangu. Karel adalah meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil yang hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media, seperti tape recorder, proyek-proyek film bingkai, earphone, layar kecil dan sebagainya. Media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 s/d 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pemimpin kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok adalah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan : 1. Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya. 2. Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok. 3. Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara dan memperbesar gambar. Media dapat juga digunakan secara masal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televise, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm.

4

2. Srategi Pemanfaatan a. Persiapan sebelum menggunakan media. Pertama-tama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak. b. Kegiatan selama menggunakan media Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Jika menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentarsi. Ada kemungkinanselama sajian media berjalan, kita diminta melakukan sesuatu, misalnya menunjuk gambar, membuat garis, menjawab pertanyaan dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan sampai mengganggu teman lain. c. Kegiatan tindak lanjut. Maksud kegiatn tindak lanjut disini adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. B. Pemanfaatan Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Di bawa ini beberapa para ahli mengutarakan tentang pemanfaatan media pembelajaran di antarang : 1. Dale (1969:180)  Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;  Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;  Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;  Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;  Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;  Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;  Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;  Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;  Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;

5



Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna. 2. Sudjana dan Rivai (1992;2)  Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;  Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;  Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;  Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. 3. Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)  Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.  Memperbesar perhatian siswa.  Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.  Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.  Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.  Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.  Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"