BAB II MELACAK PAHAM KEISLAMAN DENIE ASSEIF DAN PENYIMPANGAN KELOMPOKNYA
Tak seorang muslim pun yang beriman kepada Allah
dan hari akhir kecuali dia
berharap untuk selalu berada di atas jalan yang lurus serta terhindar dari berbagai bentuk penyimpangan dan kesesatan dalam urusan agamanya. Namun upaya menghindarkan diri dari berbagai kesesatan dan penyimpangan terasa sulit bagi mayoritas muslimin ketika mereka mulai jauh dari ilmu Al-Qur‘an dan As-Sunnah serta para ‗ulamanya. Berbagai kesibukan duniawi telah menghalangi mereka dari kesabaran dan ketekunan untuk meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya guna mempelajari dan mengkaji ilmu Al-Qur‘an dan As-Sunnah sesuai dengan yang dipahami oleh generasi salafus shalih. Seandainya pun ada itu pun tak lebih hanya sebatas sisa pembelajaran masa kanak-kanak saja, yang bila dibandingkan sungguh tak sebanding dengan ilmu dunia yang telah diraih, yang kadang dalam hal itu orang berlomba-lomba untuk mencapai strata setingi-tingginya, tak perduli berapa pun biaya yang harus dikeluarkan, serta kehormatan diri yang harus tergadaikan, seakan tingkat keberhasilan hidup hanyalah semata terukur darinya. Sementara untuk ilmu agama justru menjadi urutan yang kesekian dalam kehidupan mereka. Itulah sebuah kondisi yang tidak bisa dipungkiri memang kita harus mengakuinya. Belum lagi, berbagai syubhat (kerancuan berpikir) yang bertebaran di sekitar mereka, semakin mempersulit untuk mengetahui mana yang haq dan mana yang batil. Lingkungan kerja, lingkungan pendidikan, bahkan lingkungan rumah tangga pun tak selamat dari serangan berbagai syubhat yang dilancarkan oleh para pengusung kebatilan. Namun banyak dari mereka tak mengerti apa yang harus diperbuat, sehingga korban demi korban berjatuhan diterkam ganasnya syubhat tersebut. Diantara yang sangat dikhawatirkan adalah terus berkembangnya paham Khawarij (baca: Terorisme berkedok Amar Ma‘ruf Nahi Munkar ) yang menyeret putra-putri kaum muslimin kepada sikap radikal, ekstrim, dan melampaui batas-batas syar‘i. Sudah menjadi sebuah ketentuan yang telah Allah
tetapkan bahwa tidaklah suatu
kebenaran ditegakkan kecuali ada pihak-pihak yang berupaya menghalanginya. Tidaklah seorang menyeru kepada kebenaran kecuali di sana ada orang-orang yang tersinggung, marah, atau sakit hati sehingga berupaya menghalangi dan mengaburkan kebenaran tersebut,
109 | R i s a l a h N a s e h a t 1
serta memusuhi para penyerunya dengan segala daya dan upaya mereka. Inilah yang Allah tegaskan dalam firman-Nya:
― Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang
berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong .‖ (QS. Al-Furqan: 31) ― Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari
jenis) manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.‖ (QS. Al-An‘am: 112) Begitulah para musuh al-haq, dengan berbagai warna dan wajah, mereka bersatu padu dalam memadamkan cahaya al-haq serta memusuhi para penyerunya. Dengan menebar dusta yang dihiasi kata-kata indah, mereka saling bekerja sama untuk menimbulkan fitnah yang menyesatkan. Di sisi lain, manusia yang mayoritas awam dan jauh dari bimbingan ilmu Al-Qur‘an dan As-Sunnah di bawah cahaya pemahaman generasi as-salafush shalih, serta sibuk dengan berbagai urusan dalam rangka merealisasikan ambisi duniawinya, membuat mereka semakin jauh dari al-haq dan semakin sulit membedakan antara yang haq dan yang batil. Semakin mudah tertarik dan terpesona dengan berbagai kedustaan dan upaya penyesatan yang dilakukan oleh para penyeru kebatilan dengan dihiasi kata-kata indah dan tampilan-tampilan yang terkesan ilmiah, sehingga mereka mengira yang haq itu adalah batil dan sebaliknya. Dengan keawaman dan jauhnya mereka dari ilmu Al-Qur‘an dan As-Sunnah di bawah cahaya pemahaman
generasi
as-salafush
shalih
tersebut
membuat
mereka
cenderung
mengedepankan logika dan perasaan dalam menilai atau menyikapi setiap permasalahan yang dihadapinya. Apa yang menurut perasaan dan logikanya baik, maka itu adalah kebenaran.
110 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Sebaliknya apa yang menurut perasaan dan logikanya tidak baik, maka itu adalah suatu kebatilan. Sangatlah mudah mengetahui siapa teroris khawarij yang sebenarnya jika mereka berani dengan terang-terangan, lantang dan jujur mengakui berbagai tindakan teror yang dilakukannya, dengan lantang pula mereka berani mengkafirkan pemerintah-pemerintah kaum muslimin. Model pertama di abad ini terwakili oleh Usamah bin Laden dan koncokonconya yang dengan bangga mengakui bahwa peledakan WTC dan yang lainnya adalah hasil dorongan dan ajakannya. Dengan lantang dan berani pula Usamah bin Laden dan kawan-kawannya berani mengkafirkan pemerintah muslimin tak luput pula daulah tauhid Kerajaan Saudi Arabia yang mereka vonis telah kafir. Pemahaman ‗ nyleneh‘ ini secara mutlak diwarisi oleh Gembong teroris Imam Samudra cs yang dengan ‗heroik‘
membombardir
negeri ini dengan dalih amar ma‘ruf nahi munkar serta jihad fii sabilillah melawan thagut. Namun, sulit bagi kita untuk mengetahui Siapa Teroris Khawarij yang sebenarnya apabila mereka hanya berani lempar batu sembunyi tangan. Tak segan berdusta di hadapan masyarakat atau pihak yang berwajib, berkelit, mengingkari bukti dan fakta demi menyembunyikan tindakan-tindakan terornya. Yang paling gencar melakukan trik-trik ‗lempar batu sembunyi tangan‘ tersebut adalah kelompok sempalan berhaluan khawarij dan
mu‘tazilah Hizbut Tahrir (baca: Himpunan Teroris) dan sejenisnya. Dengan tampilan seolah memperjuangkan kemuliaan Islam dengan penegakan ‗khilafah‘ dan ‗persatuan umat‘, mereka dengan tanpa lelah siang dan malam di mimbar-mimbar mereka, di buletin-buletin, di majalah-majalah, di koran-koran, di radio-radio, di televisi, di situs-situs internet gencar memprovokasi serta menghasut umat dan masyarakat untuk benci dan tidak percaya kepada pemerintahnya sehingga dengan itu mereka menebarkan Teror Pemikiran kepada masyarakat sehingga puncaknya masyarakat akan setuju dengan ide-ide mereka dan benci terhadap penguasa yang mana tujuan akhir dari itu semua adalah Teror Fisik, mereka mengajak umat untuk memberontak, dan menggulingkan, bahkan menumpahkan darah para pemerintah kaum muslimin. Tentunya itu tidaklah dapat terwujud melainkan jika mereka telah berhasil menjejalkan doktrin-doktrin (baca: Teror Pemikiran) mereka kepada umat sehingga mayoritas umat mendukung dan setuju dengan pergerakan dakwah para penyeru kesesatan tersebut. Yang dengan itu mereka mempunyai cukup kekuatan dan tenaga serta dukungan untuk menggulingkan pemerintah-pemerintah kaum muslimin yang telah mereka vonis kafir, hal ini jelas sebagaimana yang tercantum dalam buku mereka ―HIZBUT TAHRIR MENGENAL SEBUAH PARTAI POLITIK ISLAM INTERNASIONAL YANG BERIDEOLOGI ISLAM‖. Itulah kenapa kelompok Hizbut Tahrir (baca: Himpunan Teroris) lebih memilih menganut metode ‗lempar batu sembunyi tangan‘ daripada harus berjibaku secara terangterangan dengan melakukan aksi-aksi teror fisik seperti yang dilakukan oleh Usamah bin 111 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Laden cs, hal ini tak lain adalah demi memuluskan ambisi mereka meraih kekuasaan dengan tampilan seolah bersih dari tindakan-tindakan terorisme.
Siapa Kaum Khawarij ??? Untuk menjawab pertanyaan diatas, maka ketahuilah bahwa mereka adalah orangorang yang mengkafirkan kaum muslimin dengan sebab dosa-dosa besar yang tingkatannya masih di bawah kesyirikan dan kekufuran. Mereka adalah orang-orang yang keluar dari sikap taat kepada penguasa, serta menentang penguasa dengan mengangkat senjata. Mereka juga menyerukan kepada kaum muslimin untuk memerangi penguasa. Jenis yang ini dinamakan dengan penentangan dengan kekuatan fisik 1. Berkata Al-Imam Asy-Syahrastani
(wafat. 548 H) dalam kitabnya Al-Milal wan Nihal
(I/132):
ٙ سٕاء كبٌ ذطٔج ف,بٛسًٗ ذبضجٚ ّٛكم يٍ ذطج عهٗ اإليبو انحكّ انصٖ ارفمذ انجًبعخ عه .ٌ كم ظيبٍٙ ثإحسبٌ ٔ األئًخ فٛ أٔ كبٌ ثعسْى عهٗ انزبثع,ٍٚبو انصبحجخ عهٗ األئًخ انطاشسٚأ ―Setiap orang yang memberontak kepada imam (penguasa) yang sah dan telah disepakati
kaum muslimin maka dia disebut sebagai khawarij . sama saja apakah dia memberontak pada masa sahabat kepada Al-A‘immah (Khulafaur Rasyidun), atau setelah mereka pada masa tabi‘in maupun (pemberontakan) terhadap para imam (penguasa) di setiap zaman .‖ Berkata Al-Imam Al-Barbahari
(wafat. 329 H) dalam Syarhus Sunnah (n0. 34),
ٔ ثبضٍٜ ٔ ذبنف اًّٛ ٔ لس شكّ عصب انًسهٍٙ فٕٓ ذبضجًٛيٍ ذطج عهٗ إيبو يٍ أئًخ انًسه .خٛزخ حبْهٛززّ يٛي 1
Al Khawarij adalah bentuk jamak dari kata Al-Kharijah, yang maknanya secara global adalah: Para pemberontak yang keluar dari sikap taat kepada penguasa muslim.
112 | R i s a l a h N a s e h a t 1
―Barangsiapa yang memberontak kepada salah satu penguasa dari para penguasa kaum
muslimin, maka dia adalah Khawarij dan berarti dia telah memecah belah kesatuan kaum muslimin serta menentang sunnah. Matinya pun dalam keadaan mati jahiliyyah .‖ Sehingga dari penjelasan para ‗ulama di atas kita ketahui bahwa ciri khas Khawarij adalah melakukan pemberontakan atau penentangan terhadap penguasa muslim yang sah di setiap zaman.
Sekte Al-Qa‘adiyyah adalah sekte terjahat dari sekte-sekte Al-Khawarij Di antara sekte-sekte al-khawarij ini ada sebuah kelompok yang dikenal dengan nama Al-Qa‘adiyyah. Mereka adalah orang-orang yang keluar dari garis ketaatan (memberontak) kepada penguasa (muslim) dengan menggunakan lisan seraya menyembunyikan upaya pemberontakan bersenjata, namun mereka memprovokasi umat untuk menentang terhadap penguasanya. Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani
berkata: ―Kelompok Al-Qa‘adiyyah adalah
salah satu sekte kelompok Al-Khawarij yang mereka dahulu tidak pernah terlihat melakukan pemberontakan dengan senjata. Namun mereka selalu berupaya menentang para penguasa yang zhalim atau penguasa yang kejam semaksimal kemampuan mereka. Bersama dengan itu mereka mempropagandakan pemberontakan terhadap penguasa, namun mereka tidak melakukannya secara langsung.‖ (lihat karya beliau yang berjudul Hadyus Saari Muqaddimah Fahtil Baari hal. 459) Sekte Al-Qa‘adiyyah ini adalah kelompok yang selalu memprovokasi umat serta menanamkan di hati umat kebencian terhadap penguasa, serta mengeluarkan fatwa-fatwa yang berisi penghalalan
sesuatu yang telah
diharamkan
oleh
Allah
dengan
mengatasnamakan hal tersebut sebagai upaya pengubahan kemungkaran. Sekte ini adalah kelompok Khawarij yang paling jahat.
113 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Telah diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud Al-Imam Ahmad Muhammad
dalam kitab beliau yang berjudul Masa‘il
(hal. 271) dari seorang ‗ulama besar
yang bernama ‗Abdullah bin
bahwa beliau berkata : ―Kelompok Qa‘adiyyah Khawarij adalah kelompok
Khawarij yang paling jahat .‖ Kelompok yang mirip dengan sekte Al-Qa‘adiyyah pada masa kita ini adalah kelompok sempalan Hizbut Tahrir. Kelompok ini dengan tegas menentang upaya perlawanan dengan mengangkat senjata terhadap penguasa, namun di balik itu mereka selalu berupaya memprovokasi
rakyat
serta
menanamkan
kebencian
dan
permusuhan
terhadap
pemerintahnya dengan berkedok slogan ―amar ma‘ruf nahi munkar‖. Perlu
ditambahkan
bahwa
kaum
Khawarij
tersebut,
tidaklah
mereka
melakukan
pemberontakan dengan senjata terhadap penguasa kecuali setelah melalui tahapan pengkafiran terlebih dahulu terhadap penguasa tersebut dan orang-orang pemerintahannya, serta semua pihak yang bekerja sama dengan mereka. Hal itu disebabkan Khawarij tersebut melakukan tindakan pengkafiran disebabkan para penguasa tersebut melakukan dosa besar dan maksiat sebelum mereka melakukan upaya pemberontakan dan pembunuhan. Teror pemikiran ini pula yang dijejalkan oleh Hizbut Tahrir Sebagaimana yang ditekankan oleh Hizbut Tahrir di dalam bukunya yang berjudul TITIK TOLAK PERJALANAN DAKWAH HIZBUT TAHRIR pada pasal yang ke-19, yang berbunyi :
― Hizb harus menyadari bahwa tahap yang sedang dilalui oleh umat Islam adalah tahap revolusi pemikiran dan perasaan, yang akan dapat mendorong kaum muslimin mengemban qiyadah fikriyah mereka secara internasional ke seluruh dunia untuk mengalahkan seluruh qiyadah fikriyah lain dalam segala aspek kehidupan. Hizbut Tahrir harus menyadari bahwa dia wajib memikul tugas tersebut. Karena itu, aspek pemikiran tetap menjadi asas kegiatan Hizb. Aspek pemikiran ini (yang harus selalu dibarengi dengan aktivitas politik) adalah tumpuan utama kegiatan Hizb. Maka dari itu, Hizb harus selalu mencermati kondisi politik internasional dan kondisi politik di negeri-negeri Islam, terutama kondisi politik di tempat dia berkiprah…‖ Di antara contoh statemen provokasi para gembong Khawarij masa ini adalah:
Usamah bin Laden : Aku (Usamah) memandang dengan penuh kemuliaan dan penghormatan kepada para pemuda yang mulia, yang telah menghilangkan kehinaan 114 | R i s a l a h N a s e h a t 1
dari umat ini, baik mereka yang telah meledakkan (bom) di kota Riyadh, atau peledakan di kota Khubar, ataupun peledakan-peledakan di Afrika Timur dan yang semisalnya. Dan juga pernyataan tegasnya dalam mengkafirkan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan negeri-negeri muslimin lainnya, sebagaimana dimuat dalam Koran Ar Ra‘yul ‗Am Al Kuwaity edisi 11-11-2001 M dalam sebuah wawancara dengan Usamah bin Laden, ia menjawab: ―Hanya Afghanistan sajalah Daulah Islamiyyah itu. Adapun Pakistan dia memakai undang-undang Inggris. Dan saya tidak menganggap Saudi itu sebagai Negara Islam….‖ (jika setingkat Negara Saudi Arabia saja sudah dikatakan bukan Negara Islam lebih-lebih lagi Indonesia, padahal di Saudi ditegakkan padanya hukum-hukum Islam, landasan hukum mereka Al-Qur‘an dab As-Sunnah, serta disana terdapat tanah suci makkah dan madinah.) Pernyataannya kepada Al Jazeera tanggal 5-12-1423 H: ―Perbedaan pendapat antara kami dan pemerintah (pemerintah muslimin) bukanlah perbedaan dalam masalah furu‘ yang bisa ditolerir begitu saja. Tapi yang kita permasalahkan adalah masalah yang paling prinsip dalam Islam, yaitu dalam hal syahadat: Laa ilaha ilallah Muhammadur rasulullah. Para pemerintah itu telah melanggar dua kalimat syahadat tersebut dalam masalah yang paling prinsip. Yaitu sikap loyal mereka terhadap orangorang kafir, menjadikan undang-undang buatan manusia sebagai syariat, serta persetujuan mereka untuk berhukum kepada undang-undang atheis. Maka kepemimpinan (kekhilafahan) mereka itu telah gugur secara syar‘I sudah sejak lama, dan tidak ada lagi pemerintahan Islam setelahnya. [Lihat Mereka Adalah Teroris hal.251]
Pernyataan Hizbut Tahrir : ― Kondisi kaum muslimin saat ini, yang hidup di Darul Kufur (Negeri Kafir), karena mereka menerapkan sistem hukum selain dari apa yang diturunkan Allah
,
maka keadaan negeri mereka serupa dengan negeri mekkah pada masa diutusnya Rasulullah
, Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari
kemerosotan yang demikian parah; membebaskan umat dari ide-ide, sistem-sistem, dan hukum hukum kufur; serta membebaskan mereka dari kekuasaan dan dominasi negara-negara kafir. Hizbut Tahrir juga bermaksud untuk membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga urusan pemerintahan dapat dijalankan kembali sesuai dengan wahyu yang telah diturunkan Allah Swt.
115 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Di antara umat Islam ada juga yang menggunakan metode kekuatan fisik dan mengangkat senjata, tanpa membedakan antara dâr al-Islâm (daulah Islam) dan dâr al-kufr (negara kufur), tanpa membedakan antara metode menyampaikan dakwah dan menentang kemungkaran di masing-masing tempat tersebut. Sementara itu, negara yang sedang kita tempati saat ini (Indonesia) adalah dâr al-kufr, karena di dalamnya diterapkan hukum-hukum kufur. Sementara itu, dalam konteks dâr al-Islâm yang menerapkan di dalamnya hukum-hukum Allah Swt., apabila penguasanya telah terbukti
menyimpang
dengan mengadopsi dan memberlakukan hukum kufur secara nyata, maka wajib bagi umat Islam untuk menentang dan
meluruskannya agar penguasa tersebut kembali pada
hukum Islam. [HIZBUT TAHRIR MENGENAL SEBUAH PARTAI POLITIK ISLAM BERIDEOLOGI ISLAM hal.7]
Imam Samudra : Vonis kafir terhadap pemerintah Indonesia oleh Imam Samudra dalam bukunya ―Aku Melawan Teroris‖ dia menyatakan bahwa pemerintah telah berbuat kesyirikan dan memvonisnya sebagai musyrik. Dia hukumi demikian secara mutlak tanpa ada perincian, dia berkata tentang pemerintah Indonesia: ―Aku di jalan Islam, di jalan Allah, sedangkan mereka di atas jalan jahiliyyah. Di jalan Neo-Ilyasiq, atau clone (kembaran) Ilyasiq. Tetapi manusia makhluk Allah yang paling zhalim dan bodoh lagi lemah, malah membuat way of life sendiri, menandingi hukum Allah yang sempurna. Manusia telah menyekutukan hukum Allah dengan hukum buatannya sendiri. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh. (Al Ahzab: 72). TETAPI MEREKA ANGKUH LAGI MUSYRIK, ―manusia dijadikan bersifat lemah.‖ (An Nisaa: 28)…. Di Indonesia, dan dimana-mana, banyak kita temukan tipe manusia seperti itu. Bahkan jumlah mereka mayoritas. Mereka telah menyekutukan hukum Allah dengan hukum made-in gado-gado.‖
Bibit dan Generasi Awal Kaum Khawarij Perlu diketahui bahwa paham-paham menyimpang di atas bukanlah suatu bentuk paham yang baru keberadaannya. Sesungguhnya paham tersebut adalah paham dan metodologi Al-Khawarij, yang percikan api fitnah pertamanya dicetuskan oleh seorang yang dijuluki Dzulkhuwaishirah, yang nama sebenarnya adalah Hurqush bin Zuhair At Tamimi,
116 | R i s a l a h N a s e h a t 1
sebagaimana telah diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam hadits no. 5881 dan 3414, dan Muslim nomer 1064, 1065.
بٚ : فمبل,ىًٛ رُٙصطح ٔ ْٕ ضجم يٍ ثٕٚ أربِ شٔ انر.مسى لسًبٚ ْٕ ٔ ًُب َحٍ عُس ضسٕل اهللٛث .))عسل إش نى أعسل لس ذجذ ٔ ذسطد إٌ نى أكٍ أعسلٚ ٍهك ٔ يٚٔ(( : فمبل.ضسٕل اهلل اعسل ―Ketika kami berada di sisi Rasulullah
di saat beliau sedang membagi harta rampasan perang, datang kepada beliau seorang yang dikenal dengan Dzulkhuwaishirah, dia adalah seorang dari qabilah bani Tamim. Kemudian orang tersebut berkata: ―Wahai Rasulullah berbuatlah adil ! (dalam membagi harta rampasan perang). Maka Rasulullah menjawab: ―Celaka engkau, lalu siapa yang bisa berbuat adil kalau aku sendiri sudah tidak berbuat adil ? Maka merugi dan merugilah aku, jika aku sudah tidak berbuat adil .‖ Perhatikanlah kondisi orang tersebut yang telah lancang terhadap Rasulullah
dengan cacian
dan pengingkaran yang jelek itu, bahwa lelaki tersebut bukanlah seorang preman, dan bukan pula golongan orang-orang pemabuk atau pecandu narkoba. Bahkan ciri-ciri yang ada pada orang tersebut adalah ciri-ciri kebaikan dan ketaqwaan, dia juga ikut berjihad bersama Rasulullah
, pun juga mengucapkan syahadat Laa ilaha ilallah Muhammadur Rasulullah , dan
secara zhahir dari pembicaraannya adalah amar ma‘ruf nahi munkar menyeru kepada keadilan. Bahkan Rasulullah
menyebutkan sifat-sifat pengikut lelaki tersebut ketika menyampaikan
kepada para shahabatnya setelah perginya orang tersebut (Dzulkhuwaishirah), sebagaimana dalam lanjutan hadits di atas:
جبٔظٚ مطؤٌٔ انمطآٌ الٚ ,بيٓىٛبيّ يع صٛحمط أحسكى صالرّ يع صالرٓى ٔ صٚ إٌ نّ أصحبثب .خًٛطق انسٓى يٍ انطيٚ ٍ كًبًٚطلٌٕ يٍ انسٚ ,ٓىٛرطال ―Sesungguhnya orang itu memiliki para pengikut yang salah satu di antara kalian (para
shahabat) akan menganggap rendah (minder) shalat kalian dibandingkan shalat mereka, serta puasa kalian dibandingkan puasa mereka. Mereka tekun membaca Al-Qur‘an, namun bacaan mereka itu tidak mampu melalui kerongkongan mereka (tidak mereka pahami dengan benar). Mereka melesat keluar dari batas-batas agama seperti melesatnya anak panah menembus (tubuh hewan) buruannya.‖
117 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Sifat-sifat yang disebutkan oleh Rasulullah
di atas, telah menjelaskan kepada kita tentang
kondisi mereka. Bahwa mereka adalah para ahli ibadah, bahkan ibadah mereka melebihi dan melampaui ibadah para shahabat. Generasi awal Khawarij adalah orang-orang yang cenderung meremehkan ilmu para shahabat dan kefaqihan mereka. Mereka cenderung pula meremehkan untuk duduk belajar kepada ‗ulama dari kalangan shahabat, dan merasa bahwa ilmu yang mereka miliki jauh lebih baik dibandingkan ilmu para shahabat
serta berbangga diri, sehingga mereka membenci para
shahabat dan mengkafirkan ‗Utsman bin Affan dan ‗Ali bin Abi Thalib serta para shahabat yang lainnya. Bahkan kaum khawarij tersebut membunuh Utsman bin Affan Abi Thalib
dan Ali bin
karena menganggap keduanya sudah tidak berhukum dengan hukum Allah
Al-Alamah Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin
.
berkata ketika mengomentari hadits di
atas: ―Bahkan anehnya kritikan tersebut telah ditujukan kepada Rasulullah
ketika dikatakan kepada beliau : ‗berbuat adillah, sesungguhnya pembagian ini bukanlah pembagian yang diinginkan dengannya wajah Allah !‘ Ini semua sebagai dalil terbesar bahwa Al-Khuruj (pemberontakan) terhadap seorang penguasa bisa jadi dengan mengangkat senjata, dan bisa pula dengan pernyataan-pernyataan dan ucapan-ucapan. Maksudnya adalah dalam hadits di atas, tidaklah orang itu (Dzulkhuwaishirah) mengangkat senjata terhadap Rasulullah , namun hanya sebatas melakukan aksi pengingkaran kepada beliau dengan lisan . Kita semua tentu paham, dengan seyakin-yakinnya bahwa sudah merupakan suatu keharusan pemberontakan dengan mengangkat senjata tidak mungkin terjadi kecuali telah didahului oleh adanya upaya pemberontakan melalui lisan dan ucapan. Karena kaum muslimin tidak mungkin akan mengangkat senjatanya untuk memerangi penguasa tanpa adanya suatu perkara yang memprovokasi mereka. Maka sudah dipastikan bahwa adanya suatu perkara yang membakar emosi mereka yaitu dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Sehingga tindakan pemberontakan terhadap penguasa melalui ucapan-ucapan adalah tindakan pemberontakan yang hakiki, sebagaimana telah ditunjukkan oleh dalil-dalil dari sunnah Rasulullah
dan sebagaimana pun telah dibuktikan oleh realita fakta yang ada. –sekian dari
Asy-Syaikh Utsaimin, dinukil dari kitab Fatawa Al-Ulama Al-Akabir 2 hal.96.
2
Kitab Fatawa Al Ulama Al Akabir, adalah sebuah kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani Al-Jazairi. Kitab ini menjelaskan dan membantah syubhat-syubhat kaum Khawarij di negeri Aljazair yang mengatasnamakan tindakan mereka dengan nama Ahlus Sunnah dan telah benyak berdusta serta memanipulasi fatwa-fatwa para ‘ulama, beliau adalah seorang ulama yang berkebangsaan Aljazair dan banyak mengerti tentang realita sebenarnya yang terjadi di negerinya.
118 | R i s a l a h N a s e h a t 1
.
Perbuatan Keji (Al Fuhsy) ― Sesungguhnya orang-orang yang menginginkan tersebarnya (berita) perbuatan yang keji di tengah-tengah orang-orang yang beriman, maka bagi mereka akan mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.‖ (QS. An-Nur 19)
Definisi Perbuatan Keji (Al Fuhsy) Setiap perkara yang melampaui batas, tergolong perbuatan keji. Perbuatan keji itu tidak hanya terbatas pada perbuatan zina, homoseksual, atau minuman keras. Al Imam As-Suyuti
dalam kitab tafsirnya yang berjudul Ad-Durrul Mantsur V/62 berkata:
―telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Khalid bin Ma‘dan bahwa dia berkata: ―barangsiapa yang selalu memberitakan setiap perkara yang dia lihat dengan kedua matanya atau dia dengar dengan kedua telinganya, maka dia tergolong orang-orang yang menginginkan tersebarnya (berita) perbuatan keji di tengah-tengah orang-orang yang beriman.‖ Pernyataan di atas terkait dengan pihak yang berupaya menyebarkan berita yang berdampak negative terhadap kaum muslimin, walaupun berita itu benar, maka upaya tersebut sudah tergolong sebagai bentuk perbuatan keji. Lalu bagaimana dengan pihak-pihak yang berupaya secara langsung melakukan teror fisik, pembunuhan, perusakan, demonstrasi di
jalan-jalan? Maka
sesungguhnya, baik
pelaku
maupun
orang
yang
berupaya
menyiarkannya menanggung dosa yang sama. 119 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Telah diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari
dalam kitab beliau yang berjudul Al-Adabul
Mufrad (hadits no. 324) dari shahabat Ali bin Abi Thalib
bahwa beliau berkata:
اإلثى سٕاءٙع انفبحشخ فٛشٚ ٘انمبئم انفبحشخ ٔ انص ―Orang yang berkata dengan perkataan keji dan orang yang menyiarkan (berita tentang) perbuatan keji menanggung dosa yang sama.‖ Berkata Asy-Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani
:
Golongan atau kelompok atau perkumpulan atau jamaah apa saja dari perkumpulan Islamiyah, selama mereka semua tidak berdiri di atas Kitabullah (Al Qur‘an) dan Sunnah Rasulullah
serta di atas manhaj (jalan/cara) Salafus Shalih, maka dia (golongan itu) berada
dalam kesesatan yang nyata! Tidak diragukan lagi bahwasanya golongan (hizb) apa saja yang tidak berdiri di atas tiga dasar ini (Al Qur‘an, Sunnah Rasulullah
dan Manhaj Shalafus
Shalih) maka akan berakibat atau membawa kerugian pada akhirnya walaupun mereka itu (dalam dakwahnya) ikhlas. Manhaj Salafus Shalih ini adalah dasar yang agung maka dakwah setiap golongan kaum Muslimin harus berada di atasnya. Dan setiap golongan atau kelompok yang ada di muka bumi Islam ini, saya berpendapat sesungguhnya mereka semua tidaklah berdakwah pada dasar yang ketiga, sementara dasar yang ketiga ini adalah pondasi yang kokoh. Mereka hanya menyeru kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah
saja, di sisi lain mereka tidak menyeru
(berdakwah) pada manhaj Salafus Shalih , hingga akhirnya menjadi berselisih dan berbedabedalah mereka dalam memahami dan memutusi suatu nash yang ada. Menuntut ilmu agama tidak cukup bermodal semangat saja. Harus tahu pula rambu-rambu yang telah digariskan syariat. Tujuannya agar tidak bingung menghadapi seruan dari banyak kelompok dakwah. Dan yang paling penting, tidak terjatuh kepada pemahaman yang menyimpang! Dewasa ini banyak sekali ‗jalan‘ yang ditawarkan untuk mempelajari dienul Islam. Masing-masing pihak sudah pasti mengklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang menawarkan jalan dengan memenej qalbunya, ada yang mengajak untuk ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat untuk segera mendirikan Khilafah 120 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Islamiyah, ada pula yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia ramairamai ke masjid. Namun lihat pula sekeliling kita. Kondisi umat Islam masih begini-begini saja. Kebodohan dan ketidakberdayaan masih menyelimuti. Bahkan sepertinya makin bertambah parah. Adakah yang salah dari tindakan mereka? Ya, bila melihat kondisi umat yang semakin jatuh dalam kegelapan, sudah pasti ada yang salah. Mengapa mereka tidak mengajak umat untuk kembali mempelajari agamanya saja? Mengapa mereka justru menyibukkan umat dengan sesuatu yang berujung kesia-siaan?
Siapakah HIZBUT TAHRIR ? Mukadimah Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiyuddin An Nabhani. Gerakan ini berpusat di Yordania, Syiria, dan Libanon. Menyebarkan virusnya ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Dalam bukunya ―Mengenal HT, 2001‖ disebutkan bahwa Hizbut Tahrir adalah parpol yang berideologi Islam, Hizbut Tahrir merupakan organisasi politik, bukan organisasi kerohanian, bukan lembaga ilmiyah, bukan lembaga pendidikan, dan bukan lembaga sosial. Membahas tentang Hizbut Tahrir haruslah mengetahui tentang firqah Mu‘tazilah. Hal ini penting karena golongan ini tidak segan-segan melakukan penipuan besar-besaran dengan mengatakan bahwa manhaj yang mereka tempuh adalah manhaj jumhur Ahlul Ilmi (Ahli Hadits). Padahal kenyataannya, pernyataan para imam justru sebaliknya (akan datang penjelasannya). Mu‘tazilah menyatakan bahwa hadits ahad tidak bisa memberikan faedah apa-apa melainkan dzan (prasangka) belaka. Padahal untuk menetapkannya sebagai akidah mestilah memerlukan dalil yang Qath‘i (pasti). Jadi dasar pijakan Hizbut Tahrir sebenarnya bersumber dari dasar pijakan kaum Mu‘tazilah yang telah menyimpang dari pemahaman Salafus Shalih (Islam).
121 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Maka janganlah tertipu dengan pengakuan mereka yang dusta. Mu‘tazilah-lah nenek moyang dan pendahulu mereka! Aqidah Hizbut Tahrir Kesesatan Aqidah Hizbut Tahrir Membahas Hizbut Tahrir haruslah mengetahui tentang Mu‘tazilah. Hal ini penting karena firqah ini tidaklah segan-segan untuk berdusta dan berlaku keji dengan menisbatkan diri bahwa manhaj yang mereka tempuh adalah manhaj jumhur Ahlul Ilmi sebagaimana perkataannya : ―Jumhur kaum Muslimin baik dari kalangan shahabat, tabi‘in, tabi‘ut tabi‘in, serta ulama-ulama setelah mereka baik dari kalangan muhadditsin, fuqaha, serta ulama ushul sepakat bahwa hadits ahad hanya menghasilkan dzan (dugaan) saja, tidak menghasilkan keyakinan.‖ (Syamsudin Ramadlan, Absahkah? Berdalil Dengan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah Dan Siksa Kubur, halaman …, 2001) Padahal kenyataannya, pernyataan para imam justru sebaliknya (akan datang penjelasannya). Azas yang paling menonjol dari Mu‘tazilah yaitu dalam memahami dan melaksanakan Islam, mereka menjadikan akal sebagai hakim/tolok ukur kebenaran. Kedua (akibat dari prinsip pertama tersebut) adalah menolak hadits ahad dalam masalah akidah. Hadits ahad (menurut akal filsafat Mu‘tazilah) tidak bisa memberikan faedah apa-apa kecuali dzan (dugaan) belaka. Sementara HT menyatakan bahwa : ―Hadits ahad tidak bisa memberikan faedah ilmu dan yakin, hal ini telah disepakati oleh orang-orang yang berakal.‖ (Syamsudin Ramadlan, Absahkah? Berdalil Dengan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah Dan Siksa Kubur, halaman …, 2001) Sedangkan iman yang dibangun di atas dzan adalah kekufuran (naudzubillah)!! berikut ucapan Abdurrahman Al Baghdadi (gembong HT di Bogor) : ―Sesungguhnya mengambil khabar ahad dalam masalah akidah sama artinya telah mengambil dzan dan telah memperturutkan hawa nafsu. Tentunya, hal semacam ini adalah perbuatan haram. Mengambil khabar ahad dalam masalah akidah sama artinya dengan membangun akidah di atas dzan. Iman yang dibangun di atas dzan tentu di dalamnya akan dipenuhi oleh keraguan dan kontradiksi. Padahal ini adalah sebuah kekufuran … ―Akhir kata, kegigihan untuk tetap mengambil khabar ahad dalam masalah akidah, serta terus komitmen pada pendapat tersebut merupakan sikap kepala batu.‖ (Syamsudin Ramadlan, Absahkah? Berdalil Dengan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah Dan Siksa Kubur, halaman …, 2001)
122 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Ucapan Abdurrahman yang keji di atas mengandung takfir (pengkafiran) terhadap Salafus Shalih dan kaum Muslimin Ahlus Sunnah wal Jamaah. Lihat betapa jahatnya penentangan dan permusuhan Hizbut Tahrir terhadap manhaj Salafus Shalih yang menyatakan wajibnya mengimani dan membenarkan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang rawinya terpecaya dan sampai kepada kita dengan sanad yang shahih, baik itu berupa hadits ahad maupun mutawatir. Jadi dasar pijakan firqah Hizbut Tahrir sebenarnya bersumber dari dasar pijakan kaum Mu‘tazilah yang telah menyimpang dari pemahaman Salafus Shalih. Maka janganlah tertipu dengan pengakuan-pengakuan mereka yang dusta. Mu‘tazilah-lah nenek moyang dan pendahulu mereka! para ulama Ahlus Sunnah baik yang dahulu maupun pada masa sekarang telah banyak menulis kitab yang memperingatkan kesesatan pemahaman Mu‘tazilah dengan dalil-dalil dan keterangan-keterangan tentang wajibnya berpegang dengan hadits ahad (yang shahih) baik dalam masalah hukum maupun akidah. Salah satu dalil yang dibawakan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dengan sanad shahih oleh Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ketika mengutus Muadz radhiallahu 'anhu ke negeri Yaman, beliau bersabda kepadanya : ―Jadikanlah yang pertama engkau dakwahkan kepada mereka adalah syahadat Laa Ilaaha Illallah
(tidak
ada yang berhak
diibadahi dengan
benar kecuali Allah).‖
Siapakah Muslim yang ragu bahwa syahadat ini merupakan azas/pokok Islam yang pertama kali? Artinya sebagai akidah pertama yang diatasnya dibangun keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-Rasul-Nya? Sesungguhnya Muadz telah pergi sendirian saja sebagai penyampai dan juru dakwah yang menyeru kaum musyrikin agar mereka beriman kepada Dienul Islam. Maka datanglah kaum filsafat ini dengan bukunya yang penuh kedustaan dan pengkafiran terhadap Ahlus Sunnah yang berjudul Absahkah? Berdalil Dengan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah Dan Siksa Kubur§) untuk membantah Syaikh Albani (menurut dzan mereka). Mereka datang dengan membawa kilahnya orang yang sedang kebingungan dengan perkataannya : ―Hal-hal di atas sama sekali tidak menunjukkan bolehnya mengambil khabar ahad untuk membangun pokok akidah, akan tetapi hanya menunjukkan bolehnya menerima Tabligh Islam (baik tabligh dalam masalah hukum maupun akidah) dengan khabar ahad. Penerimaan terhadap Tabligh Islam tidaklah berarti menerima khabar ahad untuk menetapkan akidah. Tabligh (penyampaian) berbeda dengan Itsbat (penetapan). Seseorang boleh menolak Tabligh Khabar seseorang, buktinya Umar bin Khattab menolak khabar yang 123 | R i s a l a h N a s e h a t 1
disampaikan oleh Hafshah tentang Al Qur‘an(?). Umar menolak tabligh, sebab dari sisi itsbat berita riwayat itu tidak disandarkan pada bukti yang qath‘i … . Al Qur‘an dari sisi itsbatnya adalah khabar mutawatir … . Meskipun Al Qur‘an didakwahkan seorang diri kepada penduduk Jepang, tidak otomatis bahwa Al Qur‘an menjadi riwayat ahad.‖ (Absahkah? Berdalil Dengan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah Dan Siksa Kubur, Syamsudin Ramadlan, halaman 49-50, 2001) Maka benarlah apa yang dikatakan Syaikh Albani : ―Mengapa mereka jadi begini? Sesungguhnya mereka telah datang dengan membawa filsafat, kemudian mereka terperangkap secara sambung-menyambung ke dalam banyak filsafat. Akhirnya dengan filsafat tersebut mereka keluar dari jalan lurus yang pernah ditempuh para shahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Ucapan mereka yang bingung itu tidaklah menggugurkan kenyataan bahwa Muadz radhiallahu 'anhu adalah da‘i Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam di negeri Yaman. Akidah Islamiyah diajarkan dengan khabar ahad Muadz radhiallahu 'anhu, sebagaimana Muadz radhiallahu 'anhu (dan para shahabat lainnya) menerima khabar tersebut dari Rasulullah
.
Ratap tangis keruntuhan Daulah Utsmaniah Duka nestapa orang-orang yang bersemangat tanpa ilmu Sebenarnya kalau mau sedikit cermat dan kritis dalam berpikir, tentu kita akan bertanya: kenapa kilafah Utsmaniah bisa runtuh? Hendaknya kita jujur dan sprotif dalam mengintrospeksi ini semua. Jangan terbawa dengan perasaan, tapi hendaknya di atas ilmu dan bashiroh. Kalau semata-mata makar kaum zionis dan salibis internasional (yang meruntuhkan kekilafahan Utsmaniah) maka sesungguhnya tipu daya musuh-musuh Islam itu lemah. Daulah Islamiyah (Jika memang benar-benar ditegakkan syariat Islam secara Kaffaah) tentu dengan bantuan dan taufiq dari Allah akan mampu menghadapi itu semua. Karena Allah telah berjanji: 124 | R i s a l a h N a s e h a t 1
―Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu .‖ (QS. Muhammad: 7) Tapi kenapa khilafah itu bisa sampai runtuh?? Allah telah menyatakan:
―(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui‖. (QS. Al- Anfaal 53) Perlu diketahui, bahwa daulah Utsmaniyah yang banyak diratapi dan ditangisi keruntuhannya oleh Hizbiyyun (orang-orang partai) dan para teroris itu, sesungguhnya pada waktu itu daulah tersebut sudah berhukum dengan hukum buatan manusia, melindungi dan membiarkan berkembangnya aqidah shufiyah: Wihdatul Wujud (yang di pulau jawa dikenal dengan istilah Manunggaling kawulo gusti / bersatunya Allah dengan makhluknya) dan Al Hulul, yang keduanya merupakan aqidah yang bid‘ah dan kufur, serta (merajalela pula, tradisi) mengagung-agungkan kuburan. Sehingga kesyirikan dan kebidahan tersebar dan merajalela. Sehingga pantas dan layak jika kemudian umat ini tidak berwibawa di hadapan musuhmusuhnya, yang kemudian dengan mudah dihancurkan dan dikuasai oleh orang-orang kafir. Jadi sebab sentralnya: (adalah) ketika mereka mulai meninggalkan Ad-Dien. Inilah akar masalah yang mestinya harus dipahami (seyogyanya kita merujuk kepada sejarah kekalahan pasukan Rasulullah pada Perang Uhud dan Perang Hunain, hanya kesalahan kecil yang diperbuat oleh sebagian sahabat yang baru saja masuk Islam, berdampak dengan dipukul mundurnya dan kocar kacirnya barisan kaum muslimin yang dipimpin secara langsung oleh Makhluk termulia Rasulullah Muhammad , lebih-lebih lagi jika itu kesalahan yang lebih besar berupa aqidah yang bid‘ah dan kufur, aqidah Sufiyah, maksiat, tentu pertolongan Allah tidak akan terwujud dikarenakan Allah tidak ridho), namun sayang hal ini tidak disinggung oleh para hizbiyyun dan teroris. Untuk lebih jelasnya kita simak penjelasan lebih terperinci pada pembahasan berikut:
Hakekat Sebenarnya Daulah Utsmaniyah Sering kita mendengar kesedihan dan ratap tangis dari sekelompok muslimin yang meratapi runtuhnya daulah Utsmaniah sehingga mendorong mereka untuk melakukan sebuah acara Bid‘ah berupa peringatan atas runtuhnya Daulah tersebut (hal ini sebagaimana dilakukan oleh Hizbiyyun beraqidah teroris khawarij dan mu‘tazilah, Hizbut Tahrir (baca: Himpunan Teroris). Mereka berkumpul dan turun di jalan-jalan dengan membawa spanduk 125 | R i s a l a h N a s e h a t 1
dan poster-poster disertai dengan orasi-orasi yang membakar emosi, dengan harapan untuk mengembalikan ingatan mereka kepada keberadaan Daulah Utsmaniah serta membangkitkan semangat umat untuk kembali menegakkan Daulah yang telah runtuh dan hilang tersebut (kita katakan: sungguh sebuah kedunguan, lha wong keruntuhan kok diperingati?? Kan mestinya yang diperingati adalah kemenangan walaupun itu sebenarnya tidak disyariatkan, namun kita hanya berandai-andai saja, seandainya memang akal mereka waras tentunya bukan keruntuhan yang diperingati tetapi kemenangan). Demikian juga berbagai macam tulisan dan buku dikarang dan disusun, bahkan tak jarang di antara tulisan-tulisan itu berisi tudingan-tudingan dan kedustaan-kedustaan terhadap pihak-pihak yang mereka nilai telah ikut andil sedikit ataupun banyak dalam makar peruntuhan daulah ‗utsmaniyah. Banyak muda-mudi aktivis maupun non aktivis yang terkagum-kagum dengan tulisantulisan tersebut dan mengkhayalkan kembalinya daulah yang telah runtuh dan telah lenyap itu di tengah-tengah umat ini. Tanpa mereka mau mengerti tentang hakekat yang sebenarnya dari apa yang mereka elu-elukan dan mereka khayalkan itu. Maka pada kesempatan ini kita sebutkan secara singkat tentang kondisi sebenarnya Daulah ‗Utsmaniyyah sejak jauh sebelum keruntuhannya.
Kondisi Pemerintahan Disebutkan oleh Asy-Syaikh DR. Shalih bin ‗Abdullah Al-‗Ubud dalam disertasi doktoralnya yang berjudul خٛ انعبنى اإلساليٙخ ٔ أثطْب فٛد يحًس ثٍ عجس انْٕبة انسهفٛسح انشٛ[عمAqidah Salafiyyah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab serta pengaruhnya dalam dunia Islam]: Bahwa daulah ‗utsmaniyyah secara menyeluruh sejak awal abad kedua belas hijriah yaitu – sejak jauh hari sebelum munculnya dakwah Asy_Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab — telah lemah bahkan secara de facto dinyatakan fii hukmiz zawal (dihukumi atau dianggap tidak ada). Banyak dari penguasanya yang telah tunduk bertekuk lutut di hadapan beberapa negara kafir pada waktu itu, baik negara-negara Eropa barat maupun Eropa timur. Hal tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan sebuah perjanjian damai pada tahun 1110 Hijriah, bertepatan dengan 1699 Masehi 3. Yang mana hal itu merupakan bukti resmi kelemahan mereka untuk melindungi negara mereka dari kekuatan negara-negara nashara yang memusuhi Islam dan kaum muslimin. Akibat dari kelemahan tersebut negara-negara Eropa (Barat) berambisi untuk melemahkan Daulah ‗Utsmaniyyah secara menyeluruh. Barat menggelari penguasa dinasti ‗utsmaniyyah pada waktu itu sebagai penguasa yang sedang sakit. Kemudian barat sepakat untuk mulai membagi-bagi ―warisan‖ dari penguasa dinasti ‗utsmaniyyah ini kepada negara-negara kafir yang bersekutu dengan mereka pada waktu itu. 3
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab lahir pada 1115 hijriah, 5 tahun setelah perjanjian damai tersebut ditandatangani. Sehingga tidak bisa untuk dinyatakan bahwa dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab merupakan usaha persekongkolan untuk meruntuhkan daulah ‘utsmaniyah. Maka sangat tidak benar apa yang dituduhkan oleh kelompok neo-khawarij, neo-mu’tazilah (seperti Hizbut Tahri), atau pun aliran-aliran sesat yang lainnya terhadap dakwah tauhid yang dikibarkan oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab.
126 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Namun terjadi perselisihan di antara mereka (barat) tentang rincian hak masing-masing negara dari ―warisan‖ tersebut. Perselisihan yang terjadi antara mereka itu menyebabkan tertundanya makar peruntuhan Daulah ‗Utsmaniyyah dalam beberapa waktu lamanya. Secara kenyataan, penguasa dinasti ‗utsmaniyyah tidak lagi memiliki kekuasaan dan wewenang apapun dalam pemerintahan. Kekuasaan dan wewenang pada waktu itu justru ada pada beberapa menterinya yang kebanyakan dari mereka adalah unsur-unsur asing dari Eropa dan dari kalangan yahudi yang menampakkan keislaman dan terdiri pula dari orang-orang yang silau dan kagum terhadap kafir nashara 4. Akibat itu semua muncul beberapa pemberontakan dan tindakan kerusuhan atau pembunuhan bahkan sebagian menterinya dan beberapa penguasa di daerah, melakukan gerakan revolusi dengan membentuk pemerintahan-pemerintahan kecil 5. Berkata Muhammad Khamal Jam‘ah dalam kitabnya Al-Intisyar : ―di kala itu istana negara dan para menteri serta orang-orang penting negara telah dipenuhi dengan wanita-wanita tawanan perang yang ternyata wanita-wanita asing tersebut berfungsi sebagai mata-mata dalam gerakan spionase yang dilancarkan oleh negara-negara kafir terhadap daulah ‗utsmaniyyah‖.
Kondisi Aqidah Daulah ‗utsmaniyyah ternyata adalah daulah yang didirkan di atas aqidah tashawuf, mendukung penuh gerakan shufi dengan berbagai macam tareqat-tareqatnya, jauh dari gambaran Islam dan Tauhid. Telah masuk dan tercampur dalam pemerintahan daulah ‗utsmaniyyah berbagai macam bentuk adat, termasuk sebagian adat-adat peribadatan nashara, seperti cara kehidupan kependetaan yang dikenal dengan Ar-Rahbaniyyah (hidup membujang), pelantunan dzikir-dzikir dengan lantunan nada disertai dengan tarian-tarian mengiringi lantunan dzikir tersebut, disertai pula teriakan-teriakan dan tepuk tangan. Berbagai macam bentuk peringatan maulid, dan berbagai macam aliran bid‘ah yang lainnya. Bahkan telah masuk pula adat-istiadat hindu, persia, dan yunani dengan berbagai macam da‘wa اaqidah yang menyesatkan, seperti aqidah al-hulul dan Wihdatul wujud (yaitu aqidah yang meyakini bahwa Allah ada dimana-mana dan telah menyatu dengan dzat makhlukmakhluknya dan meyakini bahwa seluruh wujud yang ada di alam semesta ini adalah wujud Allah , atau sering dikenal di negeri Indonesia ini dengan istilah Manunggaling Gusti Kawula, sebuah aqidah yang mengandung kekufuran) aqidah ini merupakan aqidah sesat dan menyesatkan yang dimotori oleh tokoh-tokoh sesat tashawuf semacam al-halaj, yang telah menyatakan dalam salah satu syairnya:
4
Lihat kitab: Fiqrah al-qaumiyyah al-arabiyyah ‘ala dhau-i al-islam, DR. Shalih bin Abdullah Al-‘Ubud, hal .3536; kitab : intisyaru da’wah asy-syaikh muhammad bin abdul wahab kharija al-jazirah al-arabiyyah, M. Kamal Jam’ah, hal. 11-12. 5 Lihat kitab: hadhirul ‘alam al-islamiy, watsrub al-imriky dengan footnote dari Asy-Syaikh As-Salam, I/259.
127 | R i s a l a h N a s e h a t 1
ّسزًٛ كٙة إال عب ثس ف ّ ٔ يب انط
ط إال إنُٓبٚيب انكهت ٔ انرُع
Tidaklah anjing dan babi itu kecuali dia juga Tuhan kita Dan Rabb itu pada hakekatnya adalah seorang hamba yang sedang beribadah di gerejanya. Pemerintahan daulah ‗utsmaniyyah beranggapan bahwa ini merupakan inti dari agama Islam. Sehingga para penguasanya benar-benar menghormati dan merendahkan dirinya di hadapan tokoh-tokoh tashawuf serta berlebihan dalam mengagungkan mereka. Di negeri tersebut dan daerah-daerah kekuasaannya, dipenuhi dengan kubur-kubur yang diagungkan dan dikeramatkan dengan didirikan di atasnya kubah-kubah. Hal itu dilindungi secara resmi oleh daulah ‗utsmaniyyah sehingga banyak umat yang berdatangan ke kubur-kubur dalam rangka mengagungkannya. Demikian juga, telah tersebar luas dan merata di daulah ‗utsmaniyyah menyembelih kurban dan bernadzar untuk selain Allah . Do‘a dan istighosah kepada kubur merupakan suatu keadaan yang menyelimuti negeri tersebut 6. Gambaran dan kondisi Daulah ‗Utsmaniyyah yang bobrok dan bejat aqidahnya seperti di atas, telah ada jauh sebelum dilahirkannya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdu Wahab . Semua itu berakibat semakin lemahnya daulah ‗utsmaniyyah, tercerai-berainya persatuan mereka, sehingga mereka benar-benar lemah di hadapan musuh-musuhnya. Hilang wibawa mereka sehingga dengan penuh kerendahan dan kehinaan mereka harus menandatangani perjanjian damai dengan negara-negara kafir, yang menunjukkan betapa lemahnya daulah ‗utsmaniyyah. Hal ini semua sebagai bukti nyata bahwa daulah ‗utsmaniyyah tidak menjunjung tinggi tauhid sunnah Rasulullah yang karenanya Allah tidak memberikan pertolongannya kepada mereka. Telah hilang dari janji Allah :
― Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.‖ (QS. Muhammad: 7) Mereka tercerai-berai akibat telah meninggalkan prinsip dan sunnah Rasulullah . Maha benar Allah yang telah berkata di dalam kitab-Nya:
― Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.‖ (QS. AlAn‘am: 153)
6
Lihat Al-Intisyar, hal. 11-14.
128 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Dengan keterceraiberaian itu sebagai akibat perbuatan mereka mengabaikan tauhid dan sunnah, yang kemudian diikuti ambisi masing-masing pihak dalam bentuk berbagai pemberontakan, pada akhirnya hal itu berujung pada hilangnya kekuatan dan kewibawaan mereka di hadapan musuh-musuhnya. Hal ini sebagai mana firman Allah ta‘ala:
― Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.‖ (QS. Al-Anfal: 46) Dan benar pula Rasulullah yang telah menyatakan: ٘ٔ جعم انصل ٔ انصغبض عهٗ يٍ ذبنف أيط ―Dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi pihak-pihak yang menyelisihi perintahku.‖ (HR. Ahmad II/50, 92 dari Ibnu Umar)
PERANG TELUK Pernyataan Teroris khawarij nasional Imam Samudra ketika berbicara soal Perang Teluk, yaitu agresi Militer Saddam Husein atas Kuwait yang terjadi tahun 90-an. Imam Samudra berkata: ―100.000 tentara salibis Amerika dan sekutunya telah menduduki jazirah Arab. 30 % dari angka tersebut tentara wanita, bangsa kafir penjajah itu melengkapi penghinaan terhadap kelahiran Nabi dan turunnya wahyu. Total agresosr itu berjumlah 130.000 personil. Sedangkan tentara nasional Arab Saudi sendiri dibatasi hanya 50.000 personil, tidak boleh lebih meski hanya satu personil. Ketentuan itu mutlak dibuat oleh Amerika. Rasio miring ini hampir tak masuk akal. Tetapi begitulah keadaannya jalan ceritanya cukup panjang. Mulanya, tahun 1990-1990 7, drakula bin monster Amerika dan gerombolannya menyajikan pentas super kolosal, devide at impera (politik belah bambu) atas Irak-Kuwait-Arab Saudi yang lebih famous dengan Gulf War. Cerita sampingannya Kuwait dikibulin dan ditakuttakuti oleh drakula Amerika bahwa Irak akan mencaplok ladng minyak Kuwai. Dari Kuwait, begitu kata sutradara tolol drakula bin monster Amerika dan gerombolannya, Irak nantinya menganeksasi (gabung paksa) Arab Saudi. Karena itulah drakula bin monster itu menawarkan ―jasa baik‖ mereka sebagai polisi dunia untuk menjaga keamanan teluk. Caranya dengan 7
Demikian yang tertulis pada buku aslinya Aku Melawan Teoris hal. 91-93
129 | R i s a l a h N a s e h a t 1
mengirim pasukan keamanan multi nasional ke area konflik tersebut, terutama katanhya demi menjaga Baitullah gratis??? Oh no ! semua biaya mulai dari transportasi, logistik, instrument perang, sampai gaji personil tentara terkutuk itu ditanggung oleh negara teluk, terutama Arab Saudi. Kaum muslimin dunia protes. Kalangan mahasiswa dan ulama non-goverment melayangkan kritik dan pandangan. Mereka juga menawarkan diri untuk menjadi penjaga keamanan di Baitullah dan sekitarnya. Tetapi suara-suara dan niat-niat suci itu berakhri di balik jeruji besi. Penjara-penjara di Saudi Arabia dipenuhi oleh ribuan mujahid dan ulama-ulama yang tidak disukai oleh kerajaan tirani Saudi Arabia, dinasti As-Su‘ud. Di antara mereka terdapat Syaikh DR. Safar Al-Hawali, yang menulis fakta pendudukan tentara zionis dan salibis terhadap jazirah Arab khususnya dan dunia Islam umumnya. Fahd bin Abdul Aziz sang raja dinasti su‘udiyyah mengikuti jejak langkah Mustafa Kamal AtTaturk dan Abu Righal (penunjuk jalan Raja Abrahah saat menyerang Ka‘bah dengan pasukan gajah). Ia dan gerombolan pembisiknya mengelabui dewan fatwa Saudi Arabia yang --dengan segala hormat--- kurang mengerti trik-trik politik. Menyikapi peperangan dilakukan Amerika dan gerombolan monsternya, dewan fatwa Saudi yang ketika itu diketuai AsySyaikh bin Baz segera mengeluarkan fatwa justifikasi tentang bolehnya menggunakan drakula Amerika dan monster sekutunya sebagai penjaga keamanan Baitullah dan sekitarnya. Ironis, tragis, dan amat menyayat hati, sedangkan Allah berfirman : ― Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. ― (QS. At Taubah: 28) Mulanya fatwa ini hanya berlaku untuk beberapa bulan. Tetapi kemudian terus diperpanjang. Sampai saat ini belum ada pencabutan. Sehingga saat ini pasukan ―planet of the apes‖ alias yahudi dan gerombolan salibis masih mengangkangi jazirah arab, dan bersiaga untuk mengadakan serangan berikutnya. ―Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.‖ (QS. Al-Baqarah: 217) [Aku Melawan Teroris, karya Imam Samudra. Hal 91-93]
130 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Itulah pernyataan Imam Sanudra tentang kasus perang teluk yang isinya penuh kesalahpahaan tentang fakta, atu bahkan kedustaan dan pemutarbalikan fakta. Dari pernyataan Imam Samudra di atas bisa disimpulkan beberapa poin berikut : 1. Amerika membuat :pentas kolosal‖ bahwa Irak akan mencaplok Kuwait. 2. Pemerintah Saudi menjebloskan ke penjara ribuan mujahiddin yang menawarkan diri untuk melindungi Baitullah dan sekitarnya. 3. Pelecehan terhadap Raja Fadh dan Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz secara khusus dan Hai‘ah Kibaril Ulama secara umum. 4. Dewan fatwa kerajaan Saudi Arabia telah mengeluarkan fatwa justifikasi tentang bolehnya menggunakan drakula Amerika dan monster sekutunya sebagai penjaga keamana Baitullah dan sekitarnya. Fatwa ini diperpanjang dan sampai saat ini belum ada pencabutan. Sehingga jazirah arab hingga kini masih diduduki oleh yahudi dan salibis.
BANTAHAN POINT PERTAMA: Sandawira kolosal AS di Timur Tengah?! Kisah ―Gombal‖ ―Komik‖ berjudul Wa‘du Kissinger Amerika membuat ―Sandiwara‖ bahwa Irak akan mencaplok Kuwait, demikian kesimpulan pertama atas pernyataan Imam Samudera. Sekaligas inilah pandangan mayoritas Hizbiyyun terhadap kasus Teluk yang terjadi saat itu. Salah satu ―Penulis (baca: Provokator) kawakan― yang banyak ‖membongkar‖ (baca: Membuang dan Mengkhayal) sekenario AS di Timur Tengah sekaligus salah satu tokoh senior idola Imam Samudera dan para Hizbiyyun yang cukup terkemuka: DR. Safar Al Hawali dalam bukunya Wa‘du Kissinger, yang dipuji oleh Imam dengan ucapannya: ―.........yang menulis fakta pendudukan tentara Zionis dan Salibis terhadap jazirah Arab khususnya dan dunia Islam umumnya.........‖, darimana si Safar tahu semua itu?? Akankah Amerika setolol dan sebodoh itu membocorkan segala rencana dan makar busuknya terhadap Islam dan muslimin. Safar Al Hawali, seorang ahli fiqih waqi‘, telah mengambil ―Istimbat Hukum‖ yang demikian itu setelah dia menelaah dan melakukan dirasah (Studi) terhadap koran-koran dan majalah-majalah, siaran radio Inggris, Australia, dan.......dan, tak ketinggalan juga siaran-siaran TV. Yang semua orang tahu bahwa itu semua jelas-jelas media-media yang lebih banyak diwarnai oleh musuh-musuh Islam dengan berbagai macam kepentingan mereka. Seorang muslim yang waras akalnya dan benar agamanya tidak akan berbuat yang demikian dalam beberapa kesempatan mereka sok mengerti dan mengetahui rencana-rencana rahasia Amerika Serikat dan sekutunya, sekali lagi 131 | R i s a l a h N a s e h a t 1
itu semua didasarkan dari berita-berita yang dimuat dan disebarkan oleh media-media masa tersebut diatas. (yang oleh para hizbiyyun dijuluki media liberal). Masya Allah, Luar Biasa.........!!!!! tentunya para pembaca masih ingat dengan perang dingin dan permusuhan yang dahsyat antara dua negara super power AS dan Uni Soviet yang berlangsung lama dan sengit. Masing-masing negara tersebut berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa mengetahui dan membongkar rahasia-rahasia lawannya melalui gerakan inteligen dan spionase tingkat tinggi. AS melancarkan gerakan spionasenya melalui Organisasi Intelegennya yang dibanggakan, yaitu CIA. Dengan berbagai macam cara dan peralatan yang super canggih dan strategi yang tersusun rapi, dengan anggaran biaya yang luar biasa besarnya. Bahkan menyusupkan orang-orangnya tak ketinggalan juga para wanita, ke jantung pertahanan lawan. Dan sebaliknya pula Uni Soviet melakukan gerakan yang tak kalah canggih pula. Dengan itu semua, ternyata mereka belum mampu untuk membongkar segala rahasia lawannya. Apakah mungkin kiranya mereka para teroris yang mengklaim dirinya memahami realita melebihi para ulama kibar (besar) itu, mampu untuk mengetahui dan membongkar rahasia AS dan sekutunya. Apakah sebodoh itu, mereka akan menyebarkan rahasia-rahasia militer negaranya di media-media masa??!! Jawablah wahai orang-orang yang berakal!!!! Wahai Ahli Tatsabbut dan Tabayyun.........mana itu prinsip-prinsipmu??? Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurot 6) Perlu diketahui bahwa buku wa‘du Kissinger kebanggaan Imam Samudera dan para hizbiyyun itu berisi data dan fakta dari media-media yang mereka juluki dengan media-media liberal!!! Wajar saja kalau Imam Samudera dan Hizbiyyun berkesimpulan bahwa yang terjadi di Teluk saat itu merupakan skenario kolosal yang dimainkan oleh AS, karena memang buku Wa‘du Kissinger kebanggaan mereka itu, merupakan buku yang tak ubahnya dengan sebuah komik yang berisi mimpi-mimpi buruk bocah ingusan kemarin sore tentang apa-apa yang bakal menimpanya esok hari. Ketika sang bocah tersebut terbangun dalam keadaan terbelalak kedua matanya dan bulu kuduknya berdiri, dia berteriak memanggil orang-orang disekitarnya bahwa akan terjadi musibah dan malapetaka yang akan menimpa dirinya dan semua orang disekitarnya. Maka bocah-bocah ingusan seusianyapun ikut menangis dan menjerit. Melihat gelagat tersebut, tentu saja ayah ibunya dan orang-orang dewasa lainnya tidak terpengaruh dengan mimpi dan tingkah si bocah, maka kemudian mereka menenangkan si bocah dan teman-temannya yang sudah terlanjur menangis dan menjeritjerit ketakutan. Karena orang-orang dewasa itu menyaksikan bahwa realita yang sebenarnya jauh berbeda dengan mimpi si bocah. Namun si bocah tersebut terus berteriak dan menangis, 132 | R i s a l a h N a s e h a t 1
demikian juga dengan teman-teman sebayanya. Bahkan si bocah dan teman-temannya menuduh orang tua mereka yang berusaha menenangkan mereka itu, tidak mengerti realita. Demikian kiranya gambaran isi buku Wa‘du Kissinger tersebut. Dimana penulisnya menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Dia mengamati dan memahami peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, pada waktu itu dengan sikap yang berlebihan dan perkiraan-perkiraan yang bombastis serta melampaui batas melebihi porsi yang semestinya. Dari sikap berlebihan tersebut melarikan gambaran-gambaran dan perhitungan-perhitungan yang salah terhadap realita (Waqi‘) yang sebenarnya. Hal ini kemudian berujung pada kesimpulan dan keputusan yang keliru dan menyesatkan. Hal itu bisa kita lihat pada kesimpulan oleh Safar Al-Hawali dalam buku tersebut. Dia menyatakan bahwa masuknya pasukan asing (tentara multinasional, AS dan sekutunya) ke Saudi Arabia merupaka agresi militer dan usaha penaklukan negara-negara Islam. Kesimpulan ini diambil dari sumber-sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kemudian dengan jiwa dan emosi kekanak-kanakannya dia menyimpulkan dan menyikapi berita tersebut. Sudah barang tentu yang muncul adalah sikap berlebihan diluar porsi yang semestinya. Dari sikap dan kesimpulan yang berlebihan serta salah itu, tentu melahirkan tindakan yang salah pula. Kita ambil contoh sikap ingusan penulis: Pernyataannya: ―.....hal ini dalam keadaan bahwa Saddam Husein sendiri belum memulai penyerangan ke negeri kita (Saudi), bahkan Saddam Husein sendiri menyatakan berulang kali bahwa dirinya sama sekali tidak berencana melakukan penyerangan tersebut.....‖ dalam pernyataan tersebut, Safar telah melakukan beberapa kesalahan fatal sekaligus, yang menunjukkan bahwa tulisannya dalam buku Wa‘du Kissinger (yang telah diterjemahkan oleh penerbit Al-Jazirah dalam bahasa Indonesia berjudul ―Belitan Amerika di Tanah Suci‖). Itu hanya didasarkan pada emosi dan sikap berlebihan. 1. Darimana sumber informasi yang dia terima sehingga omongan tersebut benarbenar diucapkan oleh Saddam Husein? Kalau Safar Al Hawali (pengarang kitab Wa‘du Kissinger) memang berakal jernih dan mengerti bimbingan Islam dalam menerima informasi, maka dia akan bertanya terlebih dahulu: siapakah sumber beritanya? Seorang muslim yang jujurkah atau media massa kuffar?? Yang notabene media-media massa kufar itu dikendalikan oleh orang-orang kafir dan fasiq yang mengabaikan kejujuran dan keakuratan berita serta cenderungnya hanya memoles dan menghias berita-berita itu sedemikian rupa sehingga menjadi ―hangat dan menarik‖, yang itu mereka lakukan dalam rangka memuluskan program bisnis mereka. Bahkan tidak jarang media massa-media massa tersebut sengaja memprofokasi manusia untuk kepentingan tertentu.
133 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Apakah sang Doktor – yang dinyatakan oleh Imam Samudera dan para Hizbiyyun termasuk ―ulama Mujahid‖- tidak tahu tentang firman Allah : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurot 6) 2. Kalau memang benar bahwa omongan tersebut di atas diucapkan oleh Saddam Husein, bagaimana dia bisa dipercaya dengan omongan Saddam yang sosialis tersebut? Sehingga dari situ dia bersikap dan menentekan keputusan berdasarkan omongan tersebut. Tragisnya lagi Safar Al Hawali menjadikan berita tersebut sebagai landasan untuk memprofokasi umat untuk membenci dan menentang majelis dewan fatwa ulama besar Saudi Arabia dan pemerintahnya, sehingga menimbulkan suasana panas dan kacau. Apakah sang ulama ‗mujahid‘ ini (Safar Al Hawali) ini tidak mengerti firman Allah : ― Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri). kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)‖. (QS. AnNisaa‘ 83). Namun memang demikianlah sikap bocah ingusan yang baru kemarin sore. Demikianlah sikap orang yang sudah dikuasai hawa nafsunya dan pemikiranpemikiran khawarij (terorisme), serta demikianlah sikap bocah yang ―demen yang ribut-ribut dan berbau kematian‖ semisal Imam Samudera cs dan kelompokkelompok sempalan berhaluan terorisme lainnya, seperti Hizbut Tahrir, LDII, FPI, MMI, NII, dan lain-lain, yang gemarnya membuat kacau dan suasana menjadi panas dengan cara-cara teror, baik teror fisik maupun teror pemikiran. Yang sikap seperti itu, mereka warisi dari pendahulu mereka, yang telah menimbulkan 134 | R i s a l a h N a s e h a t 1
kekacauan pada masa kholifah Utsman bin Affan c yang berujung kepada terbunuhnya kholifah Utsman dan orang-orang disekitarnya. 3. Prediksi dan keputusan dusta sang ―Ulama Mujahid‖ tersebut terbukti kedustaannya ketika pada kenyataannya Saddam Husein dengan segala kekuatan yang
dia
miliki
benar-benar
telah
melakukan
serangan
brutal
tanpa
perikemanusiaan terhadap kaum muslimin di negeri Kuwait!!!
Safar Al-Hawali menyatakan bahwa jumlah tentara AS saja berjumlah 400.000 personil, dan jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Kita nyatakan pada dia: 1. Dari mana berita tersebut wahai Safar?? Dari radio BBC, Radio Australia, koran, TV, dll? Bukankah mereka semua media-media kufar, media liberal? Mana tatsabut dan Tabayyun kebanggaanmu dan kebanggaan kalian wahai hisbiyun? 2. Apakah kau percaya pada kabar dari orang-orang kafir? Bahkan kau menjadikan itu sebagai dasar dan alasan untuk bersikap dan menentang fatwa para ulama besar Ahlus Sunnah dan kebijakan pemerintah (dalam hal ini kerajaan Saudi Arabia). Tidak cukup itu saja, bahkan kau menggerakkan dan memprovokasi umat untuk ikut-ikutan pemerintah dan memusuhi pemerintah dan para ulamanya. 3. Ketahuilah wahai fiqhul waqi‘, wahai ―Ulama Mujahid‖, realita dan kejadian sebenarnya tidaklah demikian. Apa yang tersebut di atas hanyalah sebagian kecil dari contoh dan bukti yang ada pada buku Wa‘du Kissinger tersebut (telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Al-Jazeerah dengan judul ―Belitan Amerika di Tanah Suci‖) yang menunjukkan bahwa buku itu berisi pernyataan-pernyataan yang bombastis dan prediksi-prediksi yang sangat jauh dari realita yang sebenarnya. Dan itu semua semakin terbukti kedustaannya ketika Perang Teluk terjadi dan sesudahnya. Namun, pantas saja jika anak muda ingusan semacam Imam Samudera cs, yang tindakannya sering didasari semangat tanpa ilmu, serta sebagaiman yang dia nyatakan dalam bukunya ―Aku Melawan Teroris‖ hal 67 dengan pernyataan ―demen yang ributribut dan berbau kematian‖. Untuk tertarik pada tulisan-tulisan semacam Wa‘du Kissinger yang isinya dipenuhi dengan berita-berita dan prediksi-prediksi kosong dan tidak realistis, serta bisa menimbulkan susasana menjadi ribut dan berbau kematian. Karena itu Imam Samudera memuji penulis buku tersebut dengan menyatakan ―Syaikh DR. Safar Al-Hawali‖ yang menulis fakta pendudukan tentara Zionis dan Salibis terhadap Jazirah Arab khususnya dan dunia Islam umumnya‖. Dan sangat 135 | R i s a l a h N a s e h a t 1
disayangkan, ternyata buku ini cukup menjiwai perjuangan salah seorang teroris nomor wahid abad ini, sang bintang kaos oblong, stiker, serta gantungan kunci hingga jok sepeda motor Usama bin Laden yang menjadi inspirasi Imam Samudera. Asy-Syaikh Abdul Malik Ramadhani Al Jazairy berkata: ―sudah barang tentu, berita dan media-media informasi kafir lebih banyak dustanya daripada beritanya orang fasik, tragisnya mereka menjadikan media-media tersebut sebagai landasan berita! Jangan heran bila kemudian mereka menjadi sumber malapetaka dan kekacauan! Karena media-media tersebut telah dikuasai oleh Yahudi – semoga Allah menghinakan mereka-! Berita orang kafir hukumnya tertolak berdasarkan kesepakatan orang Islam. Bukankah suatu kecerobohan yang sangat fatal jika seorang muslim beranggapan bahwa musuhnya telah memberitakan seluruh rencana dan programnya melalui media-media masa secara umum?! Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Safar Al Hawali yang mengoleksi berita-berita dalam bukunya yang berjudul Wa‘du Kissinger. Dia menganggap itulah ilmu! Sebenarnya ia telah membuang-buang waktu yang berharga tanpa faedah, bahkan buku tersebut telah banyak menyia-nyiakan waktu para pemuda! (khususnya aktivis-aktivis hizbiyyun yang mana pernyataan-pernyataan mereka tentang kisah Perang Teluk kebanyakan merujuk pada pernyataan Safar Al Hawali dan dikopi paste secara mentahmentah tanpa ilmu wa tatsabut wa la tabayyun oleh para cecunguk-cecunguk ingusan semisal Denie Asseif dan kontjoe kontjoe-nya serta fans beratnya bernama Hasan Aja alias Cak Mus bin Musykilah) Bahkan buku itu mengakibatkan terbukanya front antara para pelajar ingusan dengan para ulama besar Ahlu Sunnah. Disamping juga telah memicu permusuhan antara Umaro‘ dan para ulama. Pengalaman telah membuktikan! [Lihat Madarikun Nazhar hal 331]. Asy-Syaikh Abdul Malik Ramadhani Al Jazairy berkata: ―Karena itu jangan heran jika anda mendengar pengamatan Safar Al Hawali saat berkobarnya Perang Teluk berdasarkan berita yang dibacanya dari salah satu majalah kafir bahwa tentara Amerika telah berlatih khusus di Gurun Nevada. Yang kemudian ia menjadikannya sebagai indikasi atau bukti bahwa Amerika sengaja akan menyerang Teluk Arab, dengan indikasi bahwa kondisi alam Gurun Nevada sama dengan kondisi alam di Jazirah Arab. Darisitu ia menetapkan bahwa Perang Teluk adalah usaha penjajahan negara Teluk!! [lihat Madarikun Nazhar hal 335] Beliau juga berkata: ―Prediksi ke depan yang tidak realistis, perkiraan-perkiraan semua yang tidak ada bedanya dengan perkiraan-perkiraan politikus yang lebih dikenal dengan sebutan ―Pengamat Politik‖ sebagaimana yang menjadi hobi seorang pemuda bernama Denie Asseif di dalam salah satu profil facebook-nya yang dia istilahkan ―watching politic‖. Orang-orang bertanya kepada mereka (para hizbiyyun): ―Bagaimana menurut predisi saudara tentang masadepan negara-negara Arab setelah kehadiran kekuatan asing?‖ Ia (Safar Al Hawali) berkata :―Menurut saya, janji
136 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Kissinger8 benar-benar telah terjadi!‖ ia menyatakan juga:‖Ini merupakan NeoImperialisme yang sudah saya baca sejak 1 dekade yang lalu dari salah satu majalah terbitan Amerika!‖ pengamat lain mengatakan:‖Inilah hari terakhir penerapan syariat Islam, kekuatan asing itu tidak akan angkat kaki sebelum diterapkannya undangundang internasional baru di jazirah Arab! Pengamat lain mengatakan ―Kita sekarang telah terjajah!‖. Pengamatan-pengamatan politik yang berdasarkan hanya pada perkiraan tanpa dasar ilmu. Sekarang telah nyata bagi setiap orang, baik berilmu maupun jahil, bahwa realita mendustakan perkataan mereka (Safar Al Hawali dan orang-orang yang terprovokasi olehnya) itu! Semua statement mereka tidak lain hanya sekedar perkiraan dan khayalan yang muncul dari sikap putus asa!‖ [lihat Madzarikun Nazar hal 336]. --Sekian Asy-Abdul Malik-Ketika perang benar-benar terjadi, muncullah statement-statement dari mereka yang membuat umat bingung, khususnya para pengikutnya yang mulai sadar dan sedikit berilmu. Berbeda halnya dengan Imam Samudra (Gembong teroris nasional) yang masih muda untuk dipermainkan oleh lelucon jagoan fiqhul waqi‘ Safar Al Hawali dan Salman Al-‗Audah. Di antara lelucon itu selain yang sudah tersebut di atas adalah: 1. Ketika hawa perang teluk sudah mulai memanas, tokoh-tokoh khawarij (teroris) semacam Salman Al-‗Audah, Safar Al-Hawali, dan Nashir AlUmar memprovokasi umat dengan memastikan bahwa datangnya tentaratentara asing ke jazirah arabia dalam jumlah yang sangat besar merupakan bentuk agresi militer dalam rangka pendudukan, bukan sekedar bantuan militer. Akibatnya banyak yang terprovokasi sehingga mereka menentang fatwa-fatwa Dewan Fatwa Ulama Besar Saudi Arabia. Namun setelah terjadi dan terbukti bahwa kenyataannya tidak seperti yang mereka gemborgemborkan selama ini, mereka kemudian bersembunyi di balik pernyataan: ―Ini adalah masalah khilafiah. Sehingga tidak sepantasnya orang yang berbeda pendapatnya dengan kita untuk dicaci-maki.‖ Ucapan ini dinyatakan oleh Nashir Al Umar, salah satu tokoh teroris pengikut Safar Al-Hawali dan Salman Al-Audah dalam sebuah ceramahnya di kota AdDammam yang berjudul ―Daging Para Ulama Beracun‖, tepatnya sebulan pasca perang Teluk. Dia berusaha untuk membela dan menutupi kesalahankesalahan Salman Al-Hawali dan Safar Al-Audah ketika umat menyaksikan 8
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pada waktu itu
137 | R i s a l a h N a s e h a t 1
secara langsung bahwa prediksi-prediksi dan provokasi yang diucapkan oleh mereka tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Padahal kenyataan yang sebenarnya adalah jumhur ulama besar di kerajaan Saudi Arabia telah sepakat tentang bolehnya beristi‘anah (meminta bantuan kepada pihak lain, walaupun orang kafir) pada waktu itu. 2. Ketika Saddam dan tentaranya telah terusir dari Kuwait, warga Kuwait telah kembali ke negerinya dengan aman, dan tentara asing ditarik secara bertahap dari jazirah Arabia, maka dengan itu terbuktilah kedustaan dan kebohongan pernyataan-pernyataan mereka selama ini, yaitu ucapan mereka bahwa yang terjadi adalah agresi militer dan pendudukan bukan bantuan
militer.
Sebagian
umat
kemudian
bertanya-tanya
seolah
menuntut pertanggung jawaban secara ilmiah atas statement-statement mereka selama ini. Namun dengan enteng mereka balik berkata: ― apakah
kalian mengira(memahami) bahwa yang kami maksud adalah agresi atau pendudukan secara militer ? ini menunjukkan jeleknya pemahaman kalian (yakni pemahaman yang keliru) karena sesungguhnya yang kami maksudkan adalah agresi dan pendudukan dalam bidang ekonomi, politik, dan pemikiran !!!!......‖ Luar biasa! Betapa mereka sudah terdidik dengan pola pendidikan (tarbiyah) kebatinan Sufi, yang menggiring umat untuk menghukumi dan menilai perkara dan ucapan dari sisi batinnya bukan zhahirnya. Hal ini persis dengan Gus Dur yang sering melontarkan statement-statement kontroversial, yang orang awam sekalipun tahu kerusakan ucapan tersebut (misalnya pernyataannya bahwa Al Qur‘an itu porno atau Assalamu‘alaikum itu lebih baik diganti dengan selamat pagi dan pernyataan-pernyataan ngawurnya yang lain) namun para pengikut setianya punya seribu satu cara untuk ―menafsirkan‖ statement tersebut pada maksud batinnya. Inilah cara mereka dalam membela diri dan mengelabui umat, yaitu dengan menempuh cara-cara kebatinan sufi. Yang ini sebenarnya mereka ―import‖ dari pemikiran-pemikiran Ikhwanul Muslimin (yang didirikan oleh Hasan Al-Banna) yang telah menerapkan tarbiyah sufiyah. Dengan mengikuti ‖fakta dan data‖ dusta yang dipaparkan dalam buku wa‘du Kissinger tersebut, Imam Samudera dengan berani dengan mengatakan bahwa perang Teluk adalah pentas kolosal yang disutradarai oleh Amerika dengan lakon ―Belah Bambu Irak-Kuwait-Arab Saudi‖ 138 | R i s a l a h N a s e h a t 1
dengan cerita sampingan ―Irak Mencaplok Kuwait‖ dan kemudian Irak akan menganeksasi Arab Saudi. Kenyataan dan realita yang ada mendustakan hal tersebut.
Perang teluk benar-benar merupakan agresi militer yang dilakukan oleh Saddam Husein bukan hanya cerita kolosal bikinan AS -------------------------------------------------------------------Perang teluk merupakan aksi teror dalam bentuk agresi militer yang dilakukan oleh Saddam Husein, presiden Irak yang berideologi komunis dengan partai Ba‘ats-nya. Saddam mengerahkan tentaranya untuk mencaplok negara kecil Kuwait pada tahun 1411 hijriah. Kemudian Saddam juga mengerahkan pasukannya hingga sampai ke perbatasan Saudi Arabia, untuk menteror kaum muslimin dan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Bahkan mereka telah memasuki sebagian wilayah Saudi dan juga telah meluncurkan rudal-rudalnya yang mematikan ke pusat pemerintahan Riyadh, ibukota dari sebuah negara yang merupakan simbol aqidah Islamiyyah dan yang dibanggakan dengan penegakan syariat Islam di dalamnya serta penentangannya terhadap partai Ba‘ats. Dan tentunya penduduk Riyadh jauh lebih baik aqidahnya dari pada kaum sosialis pengikut Saddam. Ini merupakan bentuk teror yang dahsyat terhadap kaum muslimin bahkan terhadap pusat terbitnya cahaya Islam. Betapa banyak kaum muslimin yang tidak berdosa dibunuh dan dibantai tanpa mengerti apa sebabnya mereka diserang dan dibantai. Betapa banyak kerugian dalam bentuk harta benda. Dengan menambahkan tulisan ―Allahu Akbar‖ di bendera negaranya, Saddam menjadikannya sebagai kedok agar ia lebih leluasa membantai dan membunuh kaum muslimin. Ini merupakan kejadian teror yang nyata dan benar-benar terjadi wahai Imam Samudra (dan wahai sekalian Hizbiyyun).....bukan sekedar sandiwara dan pentas kolosal bikinan AS. Bukan hanya sekedar menakut-nakuti dan mengibuli Kuwait. Tapi benarbenar Saddam –dedengkot partai Ba‘ats- yang tidak punya agama, sadis dan tidak ada rahmah/kasih sayang sedikitpun di hatinya –telah membantai ribuan kaum muslimin secara dholim dan biadab !!!-. Di dalam buku ―Fatawa wa Ara-u ‗ulama-il ‗Alamil Islamy fil Ghazwil ‗Iraqi lil Kuwait wa atsarihi al mudammirah‖ , disebutkan beberapa realita dan fakta sebenarnya dari berbagai macam kejahatan dan kebengisan Saddam Husein dan tentaranya yang mungkin tidak pernah dilakukan oleh tentara Tartar atau Hittler dengan Nazi-nya sekalipun. Diantaranya :
139 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Tentara Saddam mengumpulkan para orang tua dan nenek-nenek serta anak-anak kecil di salah satu markas mereka yang bernama ―Jaazinkan‖, kemudian para tentara itu menyemprotkan virus-virus penyakit ke tengah-tengah kerumunan orang tua dan anak-anak kecil tersebut. Sehingga mereka tertimpa berbagai macam penyakit yang mematikan, dan akhirnya matilah mereka satu-persatu. Sementara di bagian depan arela tersebut tertancap sekian papan yang tertulis padanya: ―AREAL TERLARANG, DILARANG MENDEKAT !!!‖ Mereka mendirikan penjara-penjara penyiksaan yang masing-masingnya mereka beri nama dengan nama-nama surat di Al-Qur‘an atau nama para Shahabat. Diantaranya ada yang dinamakan: Penjara Utsman bin Affan, penjara Umar bin Khottob, dll. Tujuannya adalah untuk membuat orang benci dan trauma terhadp Al-Qur‘an dan nama-nama mulia tersebut di atas. Terjadi di daerah ‗Hajar‘ yaitu suatu daerah yang terkenal dengan pertanian dan berbagai macam buah-buahan dan sayur-sayuran. Dimana pada suatu hari tentaratentara Saddam yang bengis dan kejam itu menyemprotkan berbagai macam bahan kimia yang mematikan semua kebun yang hijau tersebut, tak luput pula sumur-sumur air minum mereka rusak sehingga tak tersisa setetes air pun untuk diminum ! hal ini sama dengan firman Allah yang menceritakan tentang orang-orang kafir munafikikn:
― Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS. Al-Baqarah: 205) Kemudian mereka setelah itu memaksa penduduknya untuk keluar meninggalkan kampung tersebut, dengan dipisahkannya antara suami dan istrinya, saudara laki-laki dengan saudara perempuannya, bahkan anak-anak kecil dan bayi yang sedang menyusu ditarik dengan paksa dari gendongan ibunya, kemudian para ibu diletakkan di ssebelah utara, dan anak-anak dan bayi-bayi mereka di sebelah selatan. Isak tangis ribuan anak kecil terdengar bersahutan sementara para ibu hanya bisa menjerit dan menangis melihat keadaan anak-anaknya. Dalam kondisi yang mencekam seperti itu, tentara-tentara bengis memerintahkan para ayah dan ibu untuk menggali lubang-lubang atau liang-liang kemudian diperintahkan untuk mengubur hidup-hidup anak-anak mereka. Lalu setelah itu seorang suami diperintah pula untuk mengubur hidup-hidup istrinya ! isak tangis bayi dan anak-anak di kegelapan malam yang sangat dingin dan mengerikan tersebut, tidak ada secuil makanan pun dan setetes minuman pun yang bisa mengurangi rasa haus dan lapar sepanjang hari, tapi itu semua tidak membuat hati para tentara Saddam yang bengis itu tersentuh, yang ada justru bentakan-bentakan disertai dengan todongan moncong senjata. 140 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Yang tak kalah kejamnya dan menyayat hati, apa yang terjadi di daerah Khurdistan yang merupakan salah satu daerah provinsi Kurkuk, laki-laki tentara Saddam husein yang kejam di bawah pimpinan salah satu komandannya yang bengis bernama Ali Husein Majid memerintahkan seluruh penduduk daerah tersebut untuk keluar dari rumah-rumah mereka. Kemudian mereka menyuruh para wanita untuk maju kedepan dengan menggendong bayi-bayi mereka. Kemudian tentara-tentara bengis itu memegang kaki bayi dan menarik dengan paksanya dari gendongan ibunya, kemudian memukulkan dan membenturkan kepala bayi tersebut ke tank-tank lapis baja, dua sampai tiga kali pukulan, hingga pecahlah kepalanya dan berhamburanlah otaknya!!! Kemudian mereka menarik bayi yang berikut dan melakukan hal yang sama, demikian seterusnya. Hal itu semua dilakukan dihadapan ayah-ayah dan ibu-ibu dari bayi tersebut! Kemudian Komandan bengis tersebut memerintahkan tank-tank untuk menghancurkan dan merobohkan rumah-rumah penduduk tersebut. Kemudian setelah itu dikumpulkan lebih 6.000 anak-anak kecil yang berumur antara 2-5 tahun. Kemudian mereka diberondong dengan hujanan peluru dari moncong-moncong senjata para tentara biadab itu. Kemudian setelah itu digiringlah kaum lelaki dan para orang tua, yang berjumlah kurang lebih 1.500 orang, menuju provinsi Tikrit. Kemudian 1.500 pria tersebut dibunuh di hadapan penduduk Tikrit dalam rangka untuk menanamkan rasa takut kepada penduduk disana. Dan di salah satu perbatasan Kuwait, tentara Saddam Husain yang bengis dan kejam itu membantai saudara-saudara kita kaum muslimin yang tengah melakukan shalat jum‘at di salah satu masjid di perbatasan tersebut. Di mana di saat mereka menyelesaikan shalat yang sebagiannya berdzikir dan sebagiannya bergegas keluar dari masjid dengan secara tiba-tiba mereka diberondong oleh tembakan senjata tentara Saddam, disertai darah-darah mereka, disertai dengan jeritan dan rintihan, membasahi rumah Allah yang suci itu. LUAR Biasa....... tanpa ada belas kasih dan perasaan takut kepada Allah mereka telah menodai Baitullah dengan darah hamba-hambaNya yang sedang melakukan ibadah kepadanya. Wahai DR. Safar Al-Hawali, dimana pernyataanmu bahwa Saddam Husain semdiri menyatakan berulang kali bahwa dirinya sama sekali tidak berencana melakukan penyerangan tersebut. Masya A‘llah... kau percaya kepada ucapan seorang kafir, mulhid Saddam Husain. Yang dengan itu kau memprovokasi umat dan mencaci maki para ulama, dan tidak jarang dari para pengikut dan pendukungmu di beberapa negeri (seperti salah satu korbannya dua jagoan konyol kelas kroco Denie Asseif serta fans beratnya Cak Mus bin Musykilah alias Hasan) ikut berdemonstrasi menyatakan dukungan kepada Saddam dan tentaranya. Demi Allah wahai Safar, sedikit atau banyak kau telah ikut bertanggung jawab atas semua itu di hadapan Allah . Ataukah kau tidak tahu tentang kejadian itu semua ??! Luar Biasa. Kau yang mengklaim fiqhul waqi‘, yang katanya mengetahui realita lawan dan kawan bahkan tidak jarang SOK tahu tentang rencana-rencana dan tindakan-tindakan rahasia 141 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Amerika dan sekutunya yang berada jauh dari negerimu, sementara kau tidak tahu tentang realita yang terjadi pada kaum muslimin di negara tetanggamu. Lalu fiqhul waqi‘ apa yang sebenarnya kau inginkan? Kalau ternyata kau tahu itu semua dan telah mendengar apa yang telah menimpa kaum muslimin di negeri tetangga tersebut dari berbagai macam kekejaman dan kebengisan tentara Saddam Husain namun tetap saja menutup mata dan memprovokasi umat untuk membenci para ulama serta menjatuhkan kredibilitas mereka di hadapan umat disebabkan kepentingan hawa nafsumu dan aqidahmu yang sesat, maka pertanggungjawabannya di sisi Allah akan semakin besar. Tak jauh beda dengan seniornya, sang teroris cilik Imam samudra pun menyatakan pernyataan yang hampir sama, dimana dia berkata: ―....Drakula bin monster Amerika dan gerombolannya menyajikan pentas super kolosal, devide at impera (politik belah bambu) atas Irak – Kuwait – Arab Saudi yang lebih famous dengan Gulf War. Cerita sampingannya Kuwait dikibulin dan ditakut-takuti oleh drakula Amerika bahwa Irak akan mencaplok ladng minyak Kuwai. Dari Kuwait, begitu kata sutradara tolol drakula bin monster Amerika dan gerombolannya, Irak nantinya menganeksasi (gabung paksa) Arab Saudi...‖ Perhatikan wahai pembaca, pernyataan yang penuh dengan kebodohan hasil imajinasi yang bersumber dari sebuah komik Wa‘du Kissinger (telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh pustaka Al-Jazeera dengan judul ―Belitan Amerika di Tanah Suci‖) karangan senior Imam samudra, DR. Safar Al-Hawali tersebut. Dia memandang bahwa itu hanya sebuah sandiwara dan upaya untuk menakut-nakuti Kuwait. Sekali lagi, itulah kondisi lapangan yang sebenarnya. Benar telah terjadi pembantaian dan kebiadaban oleh AS dan sekutunya di Palestina dan Afghanistan. Tapi ingat di Kuwait pun terjadi pembantaian yang tak kalah kejinya oleh Saddam. Jika di Palestina dan Afghanistan mereka adalah saudara-saudara kita muslimin, sama juga di Kuwait pun mereka adalah saudara-saudara kita kaum muslimin. Keduanya sama-sama fakta dan kejadian nyata, bukan sandiwara atau usaha menakut-nakuti danmengibuli Kuwait. Tapi benar-benar Saddam Husain yang kafir itu telah membantai kaum muslimin di Kuwait, yang jauh lebih kejam dan sadis dibanding pembantaian oleh Yahdui terhadap kaum muslimin di Palestina. Tidak ketinggalan dengan saudara seperguruannya, Salman Al-Audah juga ikut berteriak dan menjerit-jerit dalam masalah ini. Dengan lantang jagoan waqi‘ ini menyatakan di dalam sebuah ceramahnya yang berjudul: ‖Pembebasan Terotorial atau Pembebasan Manusia ?‖, -dimana dia membantah para ulama yang membolehkan isti‘anah (Permintaan Bantuan) dari orangorang musyrik –dia berkata: ―dan ketika kalian mendatangkan mereka (tentara asing tersebut) dan kalian telah memberikan waktu dan harta yang sangat banyak untuk mereka (kepentingan tersebut, pent). Apakah tujuan kalian sebatas pengusiran sang Taghut Irak kemudian menjadikan 142 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Thagut yang lain menggantikan posisinya. Yaitu Thagut Kuwait kalian jadikan sebagai ganti Thagut Irak. Kalau begitu, maka hakekatnya kalian belum berbuat apa-apa. Karena tujuan dari usaha pembebasan itu bukan sekedar pembebasan teritorial (wilayah / negara), tapi tujuan yang sebenarnya dari pembebasan itu adalah pembebasan manusia dari cengkeraman-cengkeraman aqidah yang rusak dan menjadikan mereka selalu terikat dengan Allah , serta penegakan hukum-hukum Allah di muka bumi ini. Ini semua tidak terjadi.‖. itulah trik dan cara dia untuk menutupi kesalahan-kesalahan fatalnya dalam statement-statement dan sikapsikapnya selama ini seputar kasus teluk. Selama ini dia (Salman), dan para teroris khawarij lainnya telah menggembar-gemborkan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah agresi militer AS dalam rangka menfufuki jazirah Arab, termasuk juga Imam Samudra yang mengatakan bahwa perang tersebut merupakan pentas kolosal yang sedang dimainkan agresor AS dan sekutunya. Ternyata mereka mendapati kenyataan dan peristiwa yang terjadi tidak berpihak kepada mereka. Terbukti nyata atas kedustaan dan kesalahan omongan-omongan mereka. Ketika mendapati realita yang ada berbeda dengan prediksi-prediksi mereka selama ini, maka mereka putar haluan dengan mengeluarkan statement-statement diatas. Namun justru mereka sendiri malah mendukung pergerakan kelompokkelompok/partai-partai bid‘ah yang sesat dan menyesatkan di saat mereka menghabisi muwahhidin (ahli tauhid) dari kalangan Ahlussunnah di negeri Kunar Afghanistan. Setelah berhasil membantai dan menumpahkan darah-darah suci para ahlu tauhid, partai-partai/kelompok-kelompok bid‘ah tersebut kemudian berusaha untuk membebaskan Kota Kabul dari cengkeraman Rusia. Kita tanya: ―apakah tujuan dari usaha tersebut hanya sebatas pembebasan teritorial Kabul dari cengkeraman komunis Rusia atau pembebasan umat dari cengkeraman aqidah-aqidah sesat, dan menjadikan umat ini selalu terikat dengan Allah, dengan menyerahkannya kepada para ahlu tauhid agar ditegakkan di bumi tersebut tauhid dan peribadatan kepada Allah semata serta ditegakkan sunnah Rasulullah r di atasnya?! Atau justri yang terjadi adalah pembebasan Kabul dari cengkeraman komunis Rusia untuk digantikan dengan komunis-komunis Afghanistan yang bersama dengannya kelompok-kelompok sesat tashawwuf Sufi, kebatinan, dan syi‘ah rafidhah.
BANTAHAN POINT KEDUA: Penjara Saudi penuh dengan ‗mujahidin‘?? Imam Samudera menyatakan: ―……penjara-penjara di Saudi Arabia dipenuhi oleh ribuan mujahid dan para ulama yang tidak disukai oleh Dinasti As Su‘ud [Aku Melawan Teroris: hal. 92] 143 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Siapa yang dimaksud dengan ―ribuan mujahid dan para ulama‖ disini oleh Imam Samudera? Dari penjelasan-penjelasan di atas, pembaca tentu telah paham siapa yang dimaksud. Dan kalau kita lihat pada kenyataan yang ada, memang yang dipenjarakan adalah orang-orang semacam DR. Safar Al-Hawali, Salman Al Audah, dan orang-orang yang semisalnya. Kita telah sama-sama tahu di atas, bahwa mereka bukan mujahid, bukan pula ulama. Sebaliknya mereka adalah provokator, takfiri (orang yang bermudah-mudahan dalam mengkafirkan seorang muslim), dan pemukanya para teroris –namun itulah kriteria menurut Imam Samudera (dan juga para Hizbiyyun tentunya)- dan telah kita tahu pula, bahwa pemerintah Saudi menjebloskan mereka ke penjara dengan rekomendasi dewan fatwa ulama besar Saudi Arabia. Memang para teroris dan provokator yang menebar fitnah dan kekacauan memang pantas untuk dijebloskan ke dalam penjara. Apa yang cela dari pemerintah Saudi ketika memenjarakan para pengacau, teroris, dan para pemberontak? Bahkan lebih dari itu, Rasulullah
berkata dalam haditsnya:
بيخٕٛو انمٚ لزهٓى أجطا نًٍ لزهٓى عُس اهللٙزًٕ ْى فبلزهْٕى فإٌّ فٛفإشا نم ―Maka jika kalian mendapati mereka (khawarij), perangilah mereka! Karena sesungguhnya orang-orang yang memerangi mereka akan mendapat pahala dari Allah pada hari kiamat‖ . [Bukhori-Muslim], dari sahabat Ali bin Abi Tholib. Beliau juga bersabda:
خ – أللزهُٓى لزم ثًٕزٚ ضٔاٙنئٍ أزضكزٓى أللزهُٓى لزم عبز – ٔ ف ―Jika aku mendapati mereka (khawarij), benar-benar aku akan memerangi kaum Ad –dalam riwayat lain- seperti memerangi kaum Tsamud‖. [Bukhori-Muslim] dari sahabat Abu Sa‘id Al Khudri. Tidakkah kita ingat bagaimana Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib memerangi khawarij dan menghabisi mereka dalam perang Nahrawan? Beliau memberikan semangat dan menggerakkan kaum muslimin untuk memerangi khawarij pada hari Nahrawan tersebut. Beliau mengingatkan kaum muslimin sebuah hadits yang beliau hafal dari Rasulullah tentang hal itu. Suwaid bin Ghaflah berkata: Ali bin Abi Thalib berkata: menyampaikan hadits kepada kalian dari Rasulullah
―Jika aku
, maka sungguh aku jatuh dari langit 144 | R i s a l a h N a s e h a t 1
lebih aku sukai daripada aku berkata atas nama beliau sesuatu yang tidak pernah beliau ucapkan (berdusta atau membuat hadits palsu). Adapun bila ucapan itu pembicaraan di antara kita saja, boleh jadi itu hanya tipu daya, karena sesungguhnya peperangan itu adalah tipu daya, aku mendengar Rasulullah
bersabda:
مطأٌٔ انمطآٌ الٚ خٚط لٕل انجطٛمٕنٌٕ يٍ ذٚ آذط انعيبٌ لٕو أحسس األسُبٌ سفٓبء األحالوٙرطخ فٛس ًٍ لزهٓى أجطا نٙزًْٕى فبلزهْٕى فإٌّ فٛخ فإش نمًٛطق انسٓى يٍ انطيٚ ٍ كًبًٚطلٌٕ يٍ انسٚ جبٔظ حُبجطْىٚ بيخٕٛو انمٚ لزهٓى عُس اهلل ―akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang muda-muda umurnya, pendek akalnya.
Mereka mengatakan sebaik-baik ucapan manusia. Mereka membaca Al-Qur‘an, tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari batas-batas agama ini seperti melesatnya anak panah dari tubuh buruannya. Maka jika kalian mendapati mereka (khawarij), perangilah mereka karena sesungguhny orang-orang yang memerangi mereka akan mendapat pahala dai Allah pada hari kiamat‖. [Bukhori 3611 dan Muslim 1066] Ali bin Abi Thalib bertakbir dan bertahlil tatkala yang terbunuh hanyalah orang-orang khawarij saja pada peperangn tersebut, dan dalam riwayat lain beliau melakukan sujud syukur. Al Imam Bukhori
meletakkan bab di dalam shohihnya bab: memerangi khawarij dan
mulhidin setelah menegakkan hujjah terhadap mereka [lihat shohih Bukhori, kitab no. 88 Istitabatul Murtaddin wal Mu‘anidin wa Qitalihim, Bab no. 6] Oleh karena itu, Al-Imam Al Ajurri berkomentar: ―........ maka pedang Ali bin Abi Thalib yang dihunuskan kepada khawarij menjadi pedang kebenaran hingga hari kiamat!‖ Bahkan salah seorang ulama tsughur Al-Imam Asy-Syafi‘i
menegaskan:‖Tidak kami dapati
seorangpun yang membenci beliau dalam memerangi khawarij......‖ [Riwayat
Al-Baihaqi
VIII/ 188]. Sehingga waliyyul Amr (Pemerintah) harus berani tampil dengan tegas membasmi dan membersihkan para pemberontak yang merongrong kewibawaan pemerintah dan membikin kacau dan menebar fitnah di tengah-tengah umat.
BANTAHAN POINT KETIGA:
145 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Imam Samudra berkata dalam melecehkan dan menghina pimpinan negeri Saudi Arabia: ―Fahd bin Abdul Aziz, sang raja dinasti Su‘udiyah, mengikuti jejak langkah Mustafa Kamal At-Taturk dan Abu Righal (Penunjuk jalan Raja Abrahah saat menyerang Ka‘bah dengan pasukan gajahnya). Ia dan gerombolan pembisiknya mengelabui Dewan Fatwa Saudi Arabia...‖ [Aku Melawan Teroris, hal 92) Entah kenapa Imam samudra begitu membenci Al Malik Fahd bin Abdul Aziz dan menyamakannya dengan Abu Righal. Padahal Al Malik Fahd menyatakan : ―Alhamdulillah –segala puji bagi Allah
dalam salah satu khutbahnya
- yang telah melimpahkan kepada kita
dari sisinya nikmat hidup dan tinggal di tengah-tengah negeri yang aman dan wilayah AlHaram yang aman serta telah menjadikan khidmah (pengurusan) Al-Haramain Asy Syarafain (Mekkah dan Madinah yang mulia), begitu pula khidmah jama‘ah haji dan umrah serta para tamu sebagai tugas terbesar, tertinggi, dan termulia bagi kami. Amalan inilah di antara yang menjadi perhatian terbesar Al-Malik Fahd bin Abdul Aziz sehingga karenanya beliau mendapat laqab(julukan) Khadimul
Haramain yang beliau
bersyukur dan bangga dengan tugas tersebut. Namun selayaknya manusia biasa, Al-Malik Fahd
pun sangat mungkin untuk jatuh pada
kesalahan. Namun apa yang beliau lakukan berupa berbagai macam kebaikan dan fasilitas dalam memuliakan dua Masjidil Haram yang mulia serta para jama‘ah haji, begitu pula fasilitas-fasilitas yang beliau sediakan untuk kepentingan dakwah tauhid dan sunnah, baik di dalam negeri Saudi sendiri maupun di segenap penjuru dunia, dalam bentuk: didirikannya sekolah-sekolah, universitas-universitar, pembagian-pembagian buku-buku agama secara gratis, pembagian mushaf-mushaf Al-Qur‘an secara gratis, pembangunan masjid-masjid dan pondok-pondok pesantren di banyak negeri.... dan masih sangat banyak lagi, semua itu tentunya menunjukkan kemuliaan dan kelebihan beliau yang pantas dan harus kita hargai. Namun sayang orang semacam Imam samudra dan konco-konconya (serta para Hizbiyyun lainnya) adalah jenis orang yang tidak mau menghargai keutamaan dan kelebihan orang lain, oadahal sebagian dari mereka ada juga yang ikut menikmati dan memakan fasilitas-fasilitas dari Saudi, baik langsung ataupun tidak, disadari ataupun tidak, diakui ataupun tidak. Imam samudra dan para konconya ini seperti perkataan seorang penyair. ى رًطّزاٛٔ إٌ أَذ أكطيذ انهئ
ّى يهكزٚإٌ أَذ أكطيذ انكط : ―Jika engkau memuliakan seorang yang mulia, pasti engkau akan dapat menguasainya. Namun jika engkau memuliakan orang yang tercela /licik maka ia pasti akan bersikap melampaui batas (Kurang Ajar)‖
146 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Mestinya Imam samudra (dan para Hizbiyyun) tahu diri dan menyadari akan kekurangan dan kebodohan dirinya. Dan telah kita sebutkan contoh-contohnya yang menunjukkan kebodohan dan kejahilan dia pada pembahasan-pembahasan sebelumnya.
BANTAHAN POINT KEEMPAT:
Tafadhol bisa antum baca di buku mereka adalah teroris terbitan pustaka qaulan sadida malang halaman 415 waktunya gk nutut ana mesti segera berangkat ke jakarta, kereta berangkat beberapa jam lagi, musti kudu packing & preparing. Afwan jiddan, mungkin jika ada kesempatan di masa yang akan datang insyaAllah kita akan bertemu lagi, semoga sedikit waktu luang dan juga akses internet di negeri yaman mudah didapatkan.
نكتف بهذا القدر وصلى اهلل و السلم عل النبي محمد و على آله و صحبه و سلم
147 | R i s a l a h N a s e h a t 1
BAB III WAJIBNYA TAAT PEMERINTAH
??????? Semoga ada waktu dan kesempatan untuk melanjutkannya.
148 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Di penghujung risalah nasehat pertama ini Kuharap kau baca risalahku..., kau pikirkan hingga hatimu tak ragu, Kuharap hatimu tak sekeras batu..., tak sekedar ikuti hawa nafsu. selagi masih mampu, secercah harapan itu kan terus kupintal untukmu, walau hanya melalui sepenggal pesan, yang kuharap tak berakhir di "Recycle Bin" laptop kesayangan.
149 | R i s a l a h N a s e h a t 1
TegakkanLah DauLah Islamiyyah iTu DI Dalam HaTimu masing-masing, niscaya TegakLah Daulah IsLam itu Di Negerimu Dengan SenDirinya.
150 | R i s a l a h N a s e h a t 1
DAFTAR PUSTAKA Kitab Bahasa Arab 1. Al-Qur’anul Karim. 2. Taisir Karimir Rahman/Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di/Daar Ash Shomai’iy, Riyadh/Cetakan Pertama 1418 H -1997 M. 3. Shohihul Bukhari/Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al Bukhari/Penerbit Darul Kutub Al Ilmiyyah-Beirut-Lebanon/Cetakan kelima; 1428 H – 2007 M. 4. Shohihul Muslim/Abul Husein Muslim bin Hajaj bin Muslim Al Qusyairi/Penerbit Darul Kutub Al Ilmiyyah-Beirut-Lebanon/Cetakan Keempat; 1427 H – 2006 M. 5. Riyadhus Shalihin/Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syarf An Nawawi/Penerbit Darul Aqidah-Kairo-Mesir/Cetakan Pertama; 1420 H – 2000 M. 6. Syarh Mandhumah Al Qowaid wal Ushul/Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Penerbit Darul Ghoddil Jadid-Mesir/Cetakan Pertama 1426 H – 2005 M. 7. Risalah Lathiifatu Jamiatun fii Ushulil Fiqhil Muhimmah/Al Allamah Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di/Penerbit Maktabah Adhwaus Salaf, Riyadh-Saudi Arabia/Cetakan Pertama 1419 H – 1998 M. 8. Al Qawaidul Fiqhiyah/Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di/Daarul Haramain, Kairo/Cetakan Pertama 1420 H – 1999 M.
9. At Ta’liqat Al Atsriyyah ‘Alal Mandhumati Al Baiquniyyah/Penerbit Daar Ibnul Jauziy/Tanpa Tahun Cetakan. 10. Syarah Ushuluts Tsalasah/Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Daar Ats Tsurayaa, Riyadh/Cetakan Kedelapan 1426 H – 2005 M. 11. Fathul Majid Syarah Kitabut Tauhid/Asy Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh/Darul Fikr, Beirut-Lebanon 1426 H – 2005 M. 12. Muhaadharah Al Aqidah wad Da’wah/Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan/Lembaga Pengkajian dan Fatwa, Saudi Arabia/Tanpa Tahun Cetakan.
Kitab- kitab Terjemah 1.
Mereka Adalah Teroris!/Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh/Pustaka Qaulan Sadida, Malang/Cetakan Kedua; 1426 H – 2005 M.
151 | R i s a l a h N a s e h a t 1
2. Menebar Dusta Membela Teroris Khawarij/Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh/Pustaka Qaulan Sadida, Malang/Cetakan Pertama; 1428 H – 2007 M. 3. Al Munawwir Kamus Arab – Indonesia/Penerbit Pustaka Progressif, Surabaya-Indonesia/Edisi Kedua 1997. 4. Mengidentifikasi Neo-Khawarij Sebagai Sejelek-jelek Mayat di Kolong Langit/Jamal bin Furaihan Al Haritsi/Penerbit Pustaka Qaulan Sadida, Malang/Cetakan Pertama 1428 H – 2007 M. 5. Hizbut Tahrir Mu’tazilah Gaya Baru/Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani/Penerbit Cahaya Tauhid Press, Malang/Cetakan Kesebelas 1429 H – 2009 M. 6. Obyektifitas Dalam Mengkritik Studi Ilmiah Terhadap Metode Muwazanah dalam Jahr dan Ta’dil/Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali/Penerbit Cahaya Tauhid Press, Malang/Cetakan Pertama 1425 H – 2004 M. 7. Refleksi Akhir Tahun 2006 Hizbut Tahrir Indonesia Selamatkan Indonesia Dengan Syariah Menuju Indonesia Lebih Baik/Hizbut Tahrir Indonesia/Cetakan Pertama Dzulhijah 1427 H – Desember 2006 M. 8. Peraturan Hidup Dalam Islam/Taqiyuddin An Nabhani/Penerbit Pustaka Thariqul ‘Izzah Bogor/Cetakan Ketiga 1424 H – 2003 M. 9. Menggugat Demokrasi dan Pemilu Menyingkap Borok-borok Pemilu dan Syubhat Para Pemujanya/Asy Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Imam/Pustaka Salafiyyah, Banyumas/Cetakan Keempat 1428 H – 2007 M. 10. Mengenal Tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin/Syaikh Ahmad bin Yahya bin Muhammad An Najmi/Cahaya Tauhid Press, Malang/Cetakan Pertama 1426 H – 2005 M. 11. Tidak Berhukum Dengan Hukum Allah = Kafir ?/Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani/Pustaka Ar Rayyan, Solo/Cetakan Revisi 2007 M. 12. Wajibnya Taat Pemerintah/Syaikh Abdussalam bin Barjaz Abdulkarim/Cahaya Tauhid Press, Malang/Cetakan Pertama 1424 H – 2003 M.
Situs- situs Internet 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
www.salafy.or.id www.sahab.net www.merekaadalahteroris.com www.hizbut-tahrir.co.id http://free-islamic-ebook.blogspot.com/ http://www.ziddu.com/downloadlink/6229672/manifesto-ht-untuk-indonesia.pdf http://www.misrsalaf.com/vb/showthread.php?t=35].
http://www.misrsalaf.com/vb/showthread.php?t=35].
http://denoxcyber.blogspot.com/search/label/asseifff http://www.facebook.com/profile.php?id=1052720309&v=wall#/profile.php?id=1052720309&v= info 11. http://www.facebook.com/profile.php?id=1052720309&ref=nf 12. http://free-islamic-ebook.blogspot.com/ 13. http://profiles.friendster.com/12059527
152 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Artikel- artikel Softcopy 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengenal Sebuah Partai Politik Islam International Yang Berideologi Islam/Hizbut Tahrir. Biografi Singkat Syaikh Taqiyuddin An Nabhani/Ihsan Samarah/Al Azhhar Press, Bogor 2002 Manifesto Hizbut Tahrir Untuk Indonesia/Hizbut Tahrir. Titik Tolak Perjalanan Dakwah Hizbut Tahrir/Hizbut Tahrir. Konsep Hizbut Tahrir/Hizbut Tahrir. Aqidah dan Hadits Ahad/Hizbut Tahrir.
Program- program CD ( Software) 1. Al-Qur’an Digital Versi 2.1/Freeware 2. Mush-haful Madinatin Nabawiyyah lin Nasyril Hasubi/Majma’ul Malik Fadh linthiba’atil Mushhafisy Syarif/1427 H./ ( www.qurancomplex.org ) 3. Mausu’at Tarikh/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 4. Maktabah Ibnu Rajab Al Hanbali/Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 5. Maktabah Sunnah/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 6. Mausu’at Tafsir Al-Qur’an/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 7. Mausu’atil Hadits Nabawi/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 8. Al-Qur’anul Karim Ma’at Tafsir/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com 9. Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah/ Program Maktabah Ruhul/Freeware www.islamspirit.com
Lampiran I 153 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Tafsir Ibnu Katsir QS. An Nisaa‘ 59-65:
154 | R i s a l a h N a s e h a t 1
155 | R i s a l a h N a s e h a t 1
156 | R i s a l a h N a s e h a t 1
157 | R i s a l a h N a s e h a t 1
Lampiran II
Tafsir Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa‘di QS. An Nisaa 59-65
158 | R i s a l a h N a s e h a t 1
159 | R i s a l a h N a s e h a t 1
160 | R i s a l a h N a s e h a t 1