Bab I.docx

  • Uploaded by: Zanty Rakhmania Putri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,003
  • Pages: 18
BAB I PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan. Sehat jiwa tidak hanya terbatas dari gangguan jiwa tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Supaya dapat mewujudkan jiwa yang sehat, maka perlu adanya peningkatan jiwa melalui pendekatan secara promotif, preventif, dan rehabilitatif agar individu dapat senantiasa mempertahankan kelangsungan hidup terhadap perubahan - perubahan yang terjadi dalam dirinya maupun pada lingkungannya. Tugas home visite psikiatri ini merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk lebih mendekatkan para dokter muda dengan lingkungan yang menjadi tempat tinggal pasien, serta berinteraksi langsung dengan keluarga pasien agar dapat mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kesembuhan pasien, data yang diperoleh dapat digunakan untuk mempengaruhi proses kesembuhan pasien. Kasus yang dipilih yaitu kasus Ny. HT dengan diagnosis Gangguan Skizoafektif Tipe Manik remisi tidak sempurna (F25.0.4). Hal itu dilatarbelakangi oleh karena pasien yang memiliki riwayat masuk rumah sakit dan kambuh lagi karena faktor kepatuhan minum obat. Lingkungan keluarga mendukung kesembuhan pasien. Dengan melakukan home visite psikiatri terhadap pasien tersebut, diharapkan bisa didapatkan faktor-faktor dari keluarga dan lingkungan yang mendukung dan menghambat terhadap proses kesembuhan pasien.

1

BAB II ISI

2.1

OBSERVASI PASIEN

2.1.1

IDENTITAS PASIEN Nama

: Ny. HA

Umur

: 34 tahun

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 24-10-1984 Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Desa Kresan, Dsn. Wonokasian, Kec. Wonoayu RT 11/RW 04 Kabupaten Sidoarjo

2.1.2

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Guru

Pendidikan

: Sarjana S1

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

ANAMNESIS Heteroanamnesis (didapatkan dari suami pasien yang tinggal serumah) A. Keluhan Utama : Marah dan tertawa sendiri B. Riwayat Penyakit Sekarang

:

Pasien dibawa ke RSJ Menur Surabaya oleh suami dan saudaranya pada hari Jumat 16 Februari 2019. Pasien dibawa karena marah-marah tanpa sebab oleh ayah kandung pasien dalam keadaan terfiksasi, karena pasien ngamuk-ngamuk.Keluhan dirasakan sejak 9 tahun SMRS. Pasien marah marah apabila keinginannya tidak dituruti, dengan membentak bentak dengan nada yang tinggi. Keluhan ngamuk ngamuk semakin parah 1 bulan ini karena setiap pasien keluyuran, pasien selalu mengamuk dan bertengkar dengan tetangga sekitarsampai memukulnya, dan dirumah pun pasien sampai merusak perabotan rumah. Keluarga mulai merasakan pasien menjadi pribadi yang suka mengamuk semenjak cerai dengan suaminya 2009 silam, dimana sebelumnya memang pasien memang pribadi yang mudah tersinggung,

2

namun hanya sebatas mengeluh saja tidak membentak-bentak karena tidak pernah mendapat kiriman dari suaminya yang ada di Jayapura semasa masih menikah. Ke anaknya sendiri pun pasien suka membentak tanpa alasan yang jelas. Selain suka mengamuk, keluarga sering mendapati pasien sering berbicara sendiri dikamarnya, pasien sering berbicara sendiri dikamarnya tentang membuka lembaran baru pada hidupnya, curiga tetangga tetangganya dan keluarganya dianggapnya akan menghalanginya untuk membuka lembaran baru hidupnya. Pasien juga suka keluyuran sembari berbicara melantur di jalan sampai malam hari dan bertengkar dengan tetangga tetangganya yang ditemuinya, selama keluyuran pasien tidak pernah menggunakan uang berlebihan, dan dari keterangan keluarga pasien hanya berkeliling di kampungnya saja.

Gejala tambahan: -

9 tahun sebelum MRS pasien samatidak mau minum obat, pasien mengatakan sudah bosan minum obat terus menerus.

-

Pasien sering kali tiba tiba merasa kepalanya sakit mendadak, serangan berlangsung sekitar 2 menit, apabila serangan ssakit kepalanya datang, pasien langsung jongkok dan memegangi kedua kepalanya sampai sakit kepalanya hilang.

-

Pasien mudah sekali curiga akhir-akhir ini, pasien beranggapan orang orang yang ditemuinya akan menghalanginya membuka lembaran baru hidupnya.

-

Selama keluhan mulai dirasakan, pasien sulit tidur, nafsu makan berkurang.

C. Riwayat Dahulu − Pasien memiliki riwayat keluhan seperti ini sejak tahun 2003, keluhan tersebut dirasakan hingga sekarang. Pasien sering dibawa berobat ke RSU Sidoarjo dan pernah MRS di RSJ Menur. Pasien memiliki riwayat tidak patuh terhadap pengobatan. Pasien merasa bosan dan terkadang jika merasa sudah sembuh pasien sudah tidak

3

mau meminum obat lagi, anggapan pasien jika meminum obat terus menerus akan membuat badannya menjadi lebih gemuk. Selain itu, jarak yang jauh terhadap pusat pelayanan membuat pasien Lelah dan akhirnya membuat pasien tidak kontrol secara rutin. − Pada tahun 2019 sepulang dari pelatihan pramuka di Trawas selama 5 hari pasien tampak linglung, pada saat itu pasien tidak membawa obatnya. Beberapa hari sebelumnya ± 10 hari yang lalu pasien suka tertawa sendiri, berbicara sendiri, suka keluyuran hingga kadang lupa jalan pulang. Sehingga suami dan saudaranya berinisiatif membawa pasien untuk kembali MRS di RSJ Menur yang kedua kalinya. Pasien juga lebih suka diam di rumah dan malas untuk beraktivitas. D. Activity of Daily Living -

Makan: pasien makan 2x sehari, pasien jarang menyiapkan makanan. Setiap pagi terkadang suami yang berbelanja dan memasak untuk sarapan.

-

Mandi: pasien mandi 2x sehari, mandi sendiri.

-

Tidur: Pasien sulit tidur jika malam hari, pasien paling lama tidur kurang lebih ± 30 menit..

-

Ibadah: Pasien masih beribadah 5 waktu selama sakit ini.

E. Aktivitas Sehari-hari pasien bekerja. Riwayat Penyakit Dahulu -

Trauma kapitis

:-

-

Epilepsi

:-

-

NAPZA

:-

-

Alkohol

:-

-

Merokok

:-

-

Diabetes Mellitus

:-

-

Hipertensi

:-

F. Riwayat Kehidupan Pribadi

4

-

Riwayat kehamilan dan kelahiran: pasien lahir cukup bulan, lahir di bidan. Selama kehamilan tidak ada masalah. Pasien tidak memiliki riwayat kejang sejak kecil.

-

Pendidikan: pasien sekolah sampai Sarjana S1 dan dinyatakan lulus.

-

Pekerjaan: pasien setelah lulus dari perguruan tinggi kemudian bekerja sebagai guru BTQ dan guru les TPQ. Pasien juga menambah pengahsilannya dengan berdagang sembako (gula, beras, minyak) dan jajanan yang dititipkan di warung-warung.

-

Penikahan: Pasien menikah 1 kali, awalnya menikah tahun 2000 dan dikaruniai 2 anak.

-

Pengobatan: Pasien selama ini jarang kontrol ke RSJ Menur karena jarak tempuh yang cukup jauh dari rumahnya dan juga pasien jarang meminum obat secara rutin. Pasien merasa dirinya sudah sembuh.

-

Keluarga: Ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu kakek, paman, dan keponakannya.

G. Genogram

Keterangan :

: Laki – laki sehat : Perempuan Sehat : Perempuan Meninggal : Perempuan Sakit

5

: Pasien Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dan tidak ada keluarga yang sakit. H. Faktor Yang Mempengaruhi -

Faktor premorbid: Terbuka, ceria, aktif dan semangat, pemikir dan sering berinteraksi dengan tetangga

-

Faktor pencetus: Karena pasien tidak rutin mengonsumsi obat, terdapat masalah dengan faktor ekonomi keluarga yang menjadi beban pikiran pasien dan jarak rumah yang jauh dari tempat pelayanan sehingga jarang kontrol.

-

Faktor organik: Tidak ditemukan

-

Faktor lingkungan: Lingkungan rumah pasien berada di perkampungan yang cukup padat dan dikelilingi oleh tetangga yang cukup mendukung pasien.

-

Faktor keluarga: Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit jiwa.

I. Kronologi − (2003-2014) Sebelum mengalami gangguan, pasien adalah orang yang terbuka, ceria dan semangat. Pasien banyak memiliki teman di lingkungannya. Pasien hanya bercerita mengenai masalah pribadi kepada suaminya. Pasien sudah menikah dan memiliki dua anak.

Pasien

suka

berangan-angan

dan

membandingkan

kehidupannya dengan orang lain yang lebih baik dibandingkan kehidupannya. Pasien memiliki keinginan yang kuat dalam hal pendidikan dan juga ekonomi. Pasien selalu merasa ingin bekerja agar bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dan membuat kualitas hidupnya lebih baik. Namun, terdapat masalah dalam usaha pasien sehingga mebuat beban pikiran tersendiri terhadap pasien. Awalnya pasien menjadi suka ngomong-ngomong sendiri dan mengatakan ada yang bisik-bisik menyuruh untuk berkata jelek, kotor dan keluar rumah. Sehingga pasien suka keluyuran ke rumah tetangganya terkadang pasien lupa jalan untuk pulang

6

sehingga suami perlu mencari dan menjemput pasien. Pasien suka tertawa sendiri, sulit tidur. Awalnya keluarga pasien membawa pasien ke dukun dan kyai untuk di suwuk hal itu dilakukan berulang kali namun tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik pada pasien. Kemudian keluarga mencoba membawa ke RSU Sidoarjo untuk mendapatkan pengobatan tetapi tidak ada perubahan. Setiap gejalanya hilang pasien merasa sembuh sehingga tidak mau meminum obatnya lagi, pasien juga beralasan jika meminum obat tersebut membuat badan gemuk dan mudah mengantuk. Hal tersebut yang menyebabkan pasien mudah kambuh setiap tahunnya. − (2017) Pada tahun ini ayah pasien meninggall dunia, semnejak saat itu keluarga pasien mengeluhkan kondisi pasien saat ini menjadi lebih malas dari sebelumnya. Pasien lebih suka diam dirumah, malas untuk berkativitas dan susah untuk tidur. Sehingga keluarga membawa pasien ke RS Jiwa Menur dan disarankan untuk rawat inap selama ± 1 bulan. Sepulang dari RS Jiwa Menur pasien masih rajin untuk minum obat dan kontrol, namun seiirng berjalannya waktu pasien mulai bosan dan juga susah untuk diajak kontrol karena jarak antara rumah dan RS yang jauh sehingga pasien memutuskan untuk tidak kontrol beberapa bulan. Selain itu pasien merasa bila minum obat badannya semakin gemuk dan mudah mengantu hal itu menyebabkan aktivitas pasien terganggu. − (2019) Pada bulan Februari 2019 sepulang dari pelatihan pramuka di Trawas selama 5 hari pada saat itu pasien tidak membawa obat sepulang dari acara pasien tampak linglung. Keluarga kembali mebawa pasien ke RS Jiwa Menur karena sejak 10 hari yang lalu pasien suka tertawa sendiri, berbicara sendiri, suka keluyuran hingga kadang lupa jalan pulang. Sebelum gejala muncul pasien sangat susah untuk meminum obat. Pasien mengatakan suaminya sering kali bertindak kasar kepada pasien karena pasien tidak

7

meminum obat. Sering terjadi perselisihan yang menjadi beban pikiran.

2.1.3

PEMERIKSAAN FISIK A. Status Interna a. Vital Sign :  Tensi : 130/80 mmHg  RR

: 22 x/ menit

 Nadi

: 78 x/ menit

 Suhu

: 36,70C

b. Keadaan Umum : Compos Mentis c. Kepala

: A/I/C/D -/-/-/-

d. Leher

: Pembesaran KGB (-)

e. Thoraks

:S1S2 tunggal reguler, Rh -/- Whz -/-

f. Abdomen

: Supel, Bu (+) N, H/L ttb

g. Ekstremitas

: Oedema (-), akral hangat (+)

B. Status Neurologis a. G C S

:456

b. Meningeal sign

: kaku kuduk (-)

c. Pupil

: PBI 3mm/3mm , R. cahaya +/+

d. Reflek Fisiologis

:

BPR +2/+2

TPR +2/+2

KPR +2/+2

APR +2/+2

e. Reflek Patologis

:

Babinski -/-

Hoffman -/-

Chaddock -/-

Trommer -/-

f. Motorik : dbn g. Sensorik : dbn h. Otonom : dbn

C. Status Psikiatri Kesan Umum

:

8

Fisik

: Pasien perempuan, berpenampilan cukup rapi, bau badan (-),wajah sesuai usia.

Psikis

: banyak bicara, terlalu bahagia

Perilaku

: tidak bisa diam ?

Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif Kontak

: mata (±)/verbal (+)/lancar/relevan

Kesadaran

: berubah

Orientasi

: Waktu/Tempat/Orang +/+/+

Daya Ingat

: S/P/Pj +/+/+

Mood/Afek

: Euforia

Proses Berpikir

:

Bentuk

: Realistik

Arus

: Logorea, Flight of Idea

Isi

: ?????

Persepsi

: Halusinasi auditorik(-),halusinasi visual (-),ilusi(-)

Daya ingat

: kesan cukup

Inteligensi

: kesan sesuai

Kemauan

: meningkat???

Fungsi kognitif

: kesan cukup

Psikomotor

: meningkat

Insight

:1

Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

2.1.4

RESUME Pasien dibawa ke RSJ Menur Surabaya oleh suami dan saudaranya, karena keluhan pasien yang suka berbicara sendiri, seka keluyuran kadang lupa jalan pulang, tampak linglung. ayah kandung pasien dalam keadaan terfiksasi, karena pasien ngamuk-ngamuk. Keluhan dirasakan sejak 9 tahun SMRS. Pasien marah marah apabila keinginannya tidak dituruti, dengan membentak bentak dengan nada yang tinggi. Keluhan ngamuk ngamuk semakin parah 1 bulan ini karena setiap pasien keluyuran, pasien selalu mengamuk dan bertengkar dengan tetangga sekitar sampai memukulnya,

9

dan dirumah pun pasien sampai merusak perabotan rumah. Selain suka mengamuk, keluarga sering mendapati pasien sering berbicara sendiri dikamarnya, pasien sering berbicara sendiri dikamarnya tentang membuka lembaran baru pada hidupnya, curiga tetangga tetangganya dan keluarganya dianggapnya akan menghalanginya untuk membuka lembaran baru hidupnya. Pasien menderita epilepsi sejak kecil, terakhir terjadi kejang saat 3 hari sebelum masuk rumah sakit dan sempat trauma kapitis pada tahun 2003 hingga tidak sadarkan diri namun tidak berobat. Pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal. Kesan umum perempuan, difiksasi, berpenampilan kurang rapi, bau badan (-),wajah sesuai usia, psikisgaduh gelisah dan marah-marah, perilaku meludah ke sekitar, sikap terhadap pemeriksa

kooperatif,

kontak mata

(±)/verbal

(+)/non verbal

(-

)/irelevan/lancar kesadaran berubah, orientasi waktu/tempat/orang +/+/+, mood/afek

marah/apropriate, proses berpikir bentuk non-realistik, arus

asosisasi longgar, isi waham curiga (+), persepsi halusinasi auditorik(),halusinasi visual (-),ilusi(-), daya ingat

kesan

cukup,

inteligensi

kesan cukup, kemauan normal, fungsi kognitif kesan cukup, psikomotor meningkat, insight 1, dapat dipercaya.

2.1.5 -

DIAGNOSIS MULTI AKSIAL Axis I

:F25.0.4(Gangguan Skizoafektif Tipe Manik remisi tidak sempurna) + Z 91.1 (Ketidakpatuhan dalam minum obat)

-

Axis II

: Tertutup dan Pendiam

-

Axis III

:-

-

Axis IV

: Masalah Ekonomidan keluarga

-

Axis V

: GAFScale20-11 (Bahaya mencederai diri atau orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri)

2.2

OBSERVASI KELUARGA

10



Suami

: Sukamto (38 thn)



Anak 1

: Rendra (14 thn)



Anak 2 : Nayla (5 th)



Pasien tinggal serumah dengan suami dan kedua anaknya

No

Nama

Sex

Umur

Pendidikan Terakhir

Status

Pekerjaan

Keterangan

1

Tn. Sukamto

L

38 th

SMA

Menikah

Serabutan

Sehat (Suami pasien)

2

Ny. Henik

P

34 th

Sarjana S1

Menikah

Guru

Pasien

3

Rendra

L

14 th

SLTP

4

Nayla

P

5 th

TK

Belum Menikah Belum Menikah

Sehat (Anak Pasien) Sehat (Anak pasien)

Pelajar Pelajar

OBSERVASI LINGKUNGAN 2.3.1

GAMBARAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL Kami berkunjung ke rumah Pasien pada hari Jumat tanggal 1 Maret 2019

pada pukul 18.00 WIB. Lokasi rumah atau tempat tinggal pasien terletak di Desa Kresan, Dsn. Wonokasian, Kec. Wonoayu RT 11/RW 04 Kabupaten Sidoarjo. Perjalanan dari Surabaya menuju rumah pasien dapat ditempuh dalam waktu ± 1 jam 15 menit dengan mengendarai mobil. Kondisi jalan utama menuju rumah pasien beraspal, jarang yang berlubang, letak rumahnya masuk jalan kecil dengan kondisi jalan tanah dan paving. Lingkungan di sekitar rumah terdiri beberapa rumah, cukup padat penduduk dan cukup bersih.

2.3.2

GAMBAR TEMPAT TINGGAL Rumah pasien memiliki halaman yang tidak begitu luas dan pada samping

kanan rumah langsung berdempetan dengan dinding tetangga sedangkan bagian kiri berdempetan dengan halaman kosong milik tetangga. Jalan depan rumah pasien terbuat dari paving dan dapat dilewati oleh 2 kendaraan roda empat. Tidak ada tanaman hias di lingkungan rumah pasien. Halaman pasien masih beralaskan paving. Teras rumah pasien terdapat 2 kursi dan 1 sepeda motor. Rumah pasien

11

merupakan bangunan berdinding tembok yang sudah dicat. Alas rumah rumah beralaskan ubin untuk ruang tamu pasien dan tidak bertapkan plavon sedangkan langsung beratapkan genteng. Ventilasi dan penyinaran sinar matahari kurang begitu baik. Rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan kamar untuk solat dan pakaian kering serta jemuran di luar halaman. Di tiap kamar tidur hanya terdapat satu tempat tidur, lemari pakaian terletak didepan kamar. Kamar mandi pasien terdapat WC jongkok, terdapat lampu pada kamar mandinya namun hanya beralaskan semen yang belum di cat. Keadaan rumah tampak kurang rapi, dan kurang bersih. Status kepemilikkan rumah adalah milik pasien dan suami.

12

2.3.3. GAMBARAN STATUS SOSIAL Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kesehariannya pasien bekerja sebagai guru BTQ dan sore hari mengajar sebagai guru ngaji, terkadang jika ada wkatu luang pasien menggunakannya untuk berjualan sembako (gula pasir dan beras) serta menjual makanan kecil yang dititipkan di warung-warung sekitar rumahnya. Pendidikan terakhir pasien adalah Sarjana S1. Pasien adalah pribadi yang ceria dan aktif, sehingga sangat sering mengikuti komunitas dan berkumpul bersama teman-temannya dalam suatu kegitan. Pasien juga pribadi yang terbuka dan suka menolong kepada tetangganya.

2.3.4. CARA PENERIMAAN KELUARGA TERHADAP PASIEN Seluruh pihak keluarga yaitu kakak, adik suami, anak dan saudara-saudara yang lainnya mendukung proses penyembuhan pasien. Suami dan anak pasien sangat memperhatikan keadaan pasien, mereka selalu mengontrol minum obat pasien setiap harinya. Namun semenjak beberapa tahun minum obat pasien menjadi susah untuk minum kembali, terkadang sedikit perlu dipaksa oleh suaminya. Pasien terkadang bosan untuk meminum obat dari dokter dan merasa bahwa obat yang diminum memberikan efek gemuk pada badannya gemuk dan sering mengantuk.

2.4

OBSERVASI FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT Faktor keluarga dan lingkungan yang membantu kesembuhan pasien antara lain: 1.

Biaya pengobatan gratis dari BPJS

2.

Suami dan anak cukup sabar dalam memngingatkan pasien untuk minum obat

3.

Dukungan penuh untuk kesembuhan dari suami, anak dan keluarga.

Faktor yang menghambat kesembuhan pasien antara lain: 1.

Ketidak patuhan pasien dalam pengobatan

2.

Keadaan ekonomi yang kurang.

3.

Kondisi rumah pasien yang cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan

13

4.

Tipe kepribadian pasien yang ceria dan aktif, namun cukup keras kepala

2.5

TERAPI Terapi Farmakologi -

Clozapine 2x50 mg

-

Depacote 1x500 mg ER Malam

-

Haloperidol 3x5 mg

-

THD 2x2 mg

Non farmakologi Psikoterapi sebagai terapi supportif yang bisa dilakukan kepada Pasien antara lain : a. Terapi kelompok Beberapa peserta berkumpul dan saling memberikan feedback tentang perasaan dan pikiran yang di alami. Terapi ini bertujuan untuk melatih kemampuan komunikasi. b. Keluarga diberi informasi tentang cara-cara untuk memecahkan setiap persoalan secara bersama-sama. Keluarga diberi pengetahuan tentang keadaan penderita dan cara-cara untuk menghadapinya. Serta keluarga dianjurkan untuk selalu memberi motivasi pasien agar lekas sembuh. c. Terapi pekerjaan Jika kondisi stabil, maka pasien disarankan untuk bekerja sehingga pasien memiliki kesibukan. Selain itu di lingkungan pekerjaan pasien juga dapat bertemu dengan banyak orang sehingga dapat pula sebagai alat untuk melatih komunikasi.

2.6

INTERVENSI Pada home visite ini kami memberikan beberapa intervensi pada pasien dan keluarga. Adapun beberapa intervensi yang kami berikan sebagai berikut: a. Pasien

14

1. Memberikan informasi tentang penyakit pada keluarga pasien, pemeriksaan yang diperlukan, prognosis dan memberi motivasi pada pasien untuk minum obat teratur. 2. Memotivasi pasien untuk mau memnuruti perintah suami yang sudah sabar mengurus dan selalu rutin meminum obat. 3. Menyarankan pasien agar menjaga pikirannya sehingga tidak mudah stres, b. Keluarga 1. Keluarga berperan aktif sebagai pengawas langsung minum obat dan memberitahukan kegunaan obat dan efek yang dapat ditimbulkan bila obat tidak diminum 2. Keluarga bersedia mengantarkan pasien untuk kontrol rutin ke Poli atau mengantarkan pasien bila kambuh ke RS. 3. Mengajak pasien untuk terbuka, berdiskusi baik untuk masalahmasalah

ringan,

tidak

membiarkan

pasien

sendiri,

mau

mendengarkan keluh kesah pasien, memberikan pertimbangan yang rasional pada keinginan pasien. 4. Membiarkan pasien beraktivitas, bekerja sesuai kemampuannya, bersosialisasi dengan teman-teman sekitarnya dan tidak mengurung pasien. 5. Keluarga sesekali menjenguk agar pasien tidak merasa terbuang dan memotivasi pasien agar cepat sembuh. 6. Membimbing dan mengarahkan pasien mencari pendamping hidup yang dapat merawat dan memahami kondisinya.

2.7

PROGNOSIS

Dubia ad Malam

15

LAMPIRAN

Gambar 1. Tampak jalan depan rumah terbuat dari paving dan teras rumah. Tampak sepeda motor dan cukup bersih

16

Gambar 2. Tampak ruang tamu. Terdapat sofa dan sepeda motor. Dinding tampak cukup bersih dan kurang rapi.

17

Gambar 3. Tampak jalan depan kamar tidur. Tampak lemari , meja untuk piala, dan ruang televisi.

18

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I.docx
October 2019 9
Cover Jurding.docx
October 2019 4
Appendix (1).pdf
May 2020 51
Pjr.docx
December 2019 64
Jr.docx
May 2020 54