Bab I.docx

  • Uploaded by: Asah Sindhu
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,099
  • Pages: 9
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 2 1.1

Latar Belakang .............................................................................................................. 2

1.2

Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 2

1.3

Manfaat .......................................................................................................................... 2

1.4

Metode ............................................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN ARSITEKTUR ROMANESQUE ................................................................ 3 2.1

Arsitektur Romanesque ................................................................................................ 3

2.2

Arsitektur Paroki Roh Kudus Denpasar ..................................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................ 7 3.1

Metode ............................................................................................................................ 7

3.2

Tahapan Penelitian ........................................................................................................ 7

3.3

Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 8

3.4

Analisis Data .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 9

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang

Kolonisasi di Indonesia selama masa penjajahan khusus nya yang dilakukan oleh belanda banyak menghasilkan peninggalan salah satu nya bangunan yang bergaya colonial. Selain kantor dan benteng orang-orang belanda juga membangun berbagai bangunan untuk untuk mendukung aktifitas mereka selama penjajahan. Yulianto Sumalyo mengungkapkan bahwa selama masa penjajahan belanda, Indonesia mengalami pengaruh barat dalam berbagai aspek kehidupan. Salah sat aspek itu adalah adalah aspek arsitektur pengaruh tersebut dapat terlihat dari bentuk kota dan bangunan-bangunan yang ada (sumalyo,1993:1). Selain bangunan kantor dan benteng-benteng, belanda mulai membangun gereja ketika mereka mulai bermukim di Nusantara. Tidak terlepas dari bentuk dan gaya gereja yang dibangun oleh belanda masih memiliki unsur-unsur atau karakteristik dari arsitektur Romanesque.

1.2

Tujuan dan Sasaran

Bertujuan untuk mengetahui ciri atau karakteristik Arsitektur Romanesque yang diterapkan pada salah satu bangunan yang ada di Indonesia.

1.3

Manfaat Diharapkan dalam laporan ini dapat menjelaskan keunikan-keunikan yang terdapat pada salah satu bangunan di Indonesia yang menerapkan beberapa karakterisitik Arsitektur Romanesque.

1.4

Metode Metode peneletian ini melakukan 3 tahap yaitu yang pertama data diperoleh secara sekunder yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung dari objek, kemudian dilakukan tahap deskripsi yaitu menganalisis, dan kemudian tahap eksplanasi yaitu tahap menjelaskan hasil yang telah di analisis.

2

BAB II TINJAUAN ARSITEKTUR ROMANESQUE 2.1

Arsitektur Romanesque

Romanesque berasal dari kata “Roman” merupakan kelanjutan dari Roman architecture (arsitektur Romawi). Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur abad pertengahan khususnya di Eropa. Arsitektur ini mulai bangkit untuk melanjutkan kebesaran Romawi, yang sudah runtuh berabad-abad sebelumnya, pada abad 10 M hingga 12 M sebelum arsitektur Gothic. Pada masa Romanesque, banyak bangunan kastil, gereja dan katedral, bangunan pemerintahan, tembok kota. Namun kini yang masih dapat disaksikan hanya sebuah chapel kecil hingga katedral yang besar. Berikut karakterisitk yang dimiliki oleh gaya Arsitektur Romanesque : 











Karakter dari arsitektur Romanesque adalah: dinding tebal, minim menggunakan patung, kaya ornamen pada arcade dan busur lengkungnya, interior dengan groin vault. Dinding tebal dengan bukaan(jendela) yang berukuran kecil dan minim, gaya ini muncul di awal periode Romanesque. Dinding dibuat rangkap, dengan diisi puing-puing di tengahnya. Pada awal periode Romanesque, bangunan berkesan berat dan masif (minim bukaan) tanpa ornamen pada dinding luarnya, berkesan seperti benteng. Arches (lengkung) yang digunakan adalah tipe semicircular, baik pada jendela, pintu, maupun arcade. Pada perkembangan Romanesque, rose window dan wheel shaped window banyak diterapkan pada bangunan. Arcade, deretan busur lengkung dengan kolom sebagai penopang struktur. Muncul baik di interior maupun eksterior. Cathedral St. Peter Sumber :bahan ajar perkembangan arsitektur 2 Setyo Nugroho





Pier, berfungsi sebagai penyokong busur lengkung yang dapat dilihat pada interior (ruang dalam). Dibuat dari bata dengan bentuk sebagian besar adalah persegi. Colonnettes, kolom yang berfungsi sebagai struktural dan dekoratif.

3



Capital, berlandaskan pada corinthian order. Pada prinsipnya shaft bulat dengan bagian atas persegi dan figur capital ukiran dedaunan. Bentuk Capital berkembang dengan bentuk figure gambar kisahAl-kitab, atau figur monster atau binatang, atau figur orang suci.

Gambar interior Romanesque church Sumber

:http://classconnection.s3.amazonaws.com 

Barrel Vault, bentuk kubah paling sederhana. Dinding satu menciptakan plafon lengkung dengan dinding lainnya. Salah satu contoh: Saint Savin sur Gartempe, Perancis yang dibangun abadke-12.

Gambar Barrel vault Sumber : bahan ajar perkembangan arsitektur 2 Setyo Nugroho

4



Groin Vault, pada dasarnya merupakan barrel vault yang berpotongan dan memilki titik sumbu di tengah. Contoh: Basilica of St. Mary Magdalene yang dibangun di abad12 M.

Gambar groin vault Sumber : bahan ajar perkembangan arsitektur 2 Setyo Nugroho



Ribbed Vault, merupakan perkembangan dari Groin Vault namun baru dikembangkan kemudian pada periode Gothic.

Gambar rib vault Sumber : bahan ajar perkembangan arsitektur 2 Setyo Nugroho

5

2.2

Arsitektur Paroki Roh Kudus Denpasar

Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar merupakan sebuah paroki dari Gereja Katolik Roma di Keuskupan Denpasar; berpusat di Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Wilayah Paroki Katedral Denpasar mencakup sebagian wilayah Kecamatan Denpasar Timur dan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan di Kota Denpasar. Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar direncanakan sejak masa kegembalaan Mgr. Paulus Sani Keleden, SVD kemudian dilanjutkan oleh Mgr. Antonius Thijssen, SVD, Mgr. Vitalis Djebarus, SVD dan Mgr. Benyamin Bria, Pr. Meskipun panitia pembangunan sempat berganti-ganti namun akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1993 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katedral. Sejak tahun 1998, bangunan Gereja Katedral sudah bisa dimanfaatkan untuk perayaan ekaristi setiap hari Minggu. Arsitektur Katedral Denpasar unik dan menawan karena menggabungkan unsur etnik Bali yang sarat budaya agama Hindu dalam penciptaan suasana yang mendukung kegiatan rohani keKristenan. Unsur arsitektur Bali tampak jelas menghiasai pilar-pilar dan dinding dalam gereja. Arsitektur Katedral Denpasar tidak hanya menampilkan nilai seni yang tinggi, tetapi juga menunjukkan kebersamaan dalam kebhinekaan.

Gambar Gereja Paroki Roh Kudus Denpasar Sumber : flickr.com

6

BAB III METODE PENELITIAN 3.1

Metode Metode yang dilakukan dalam laporan ini adalah metode deskriptif. Metode deskrptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

3.2

Tahapan Penelitian JUDUL : Penggunaan Arches dan Barrel Vault sebagai penerapan Arsitektur Romanesque pada bangunan Gereja Paroki Roh Kudus di Denpasar, Bali

STUDI LITERATUR :  Arsitektur Romanesque  Arsitektur Gereja Paroki Roh Kudus Denpasar

Pengumpukan data

PENERAPAN :  Wujud  bentuk

Analysis data

KESIMPULAN

Sintesa

Diagram tahapan penelitian Sumber : modifikasi pribadi

7

3.3

Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis melakukan studi literature. Studi literature adalah studi yang dilakukan dengan cara mencari teori referensi yang relevan dengan kasus yang diteliti dari berbagai sumber seperti buku, internet dan jurnal. Teori yang berkaitan dengan topik adalah teori Arsitektur Romanesque dan Arsitektur Gereja Paroki Roh Kudus Denpasar.

3.4

Analisis Data Data yang telah terkumpul akan di analisis dengan cara mendeskripsikan bentuk dan wujud bangunan Gereja Paroki Roh Kudus Denpasar dimana analisis laporan ini bertujuan untuk mencari variable terbanyak yang di duga menjadi unsur karakteristik Arsitektur Romanesque yang diterapkan pada bangunan Gereja Paroki Roh Kudus.

8

DAFTAR PUSTAKA Kaunang, Alvita Melani Surtania. Emmelia Tricia Herliana. 2012. IDENTIFIKASI UNSURUNSUR PEMBENTUK KARAKTER ARSITEKTURAL BANGUNAN GEREJA KRISTEN JAWA KLASIS YOGYAKARTA UTARA. 10 (2)

Setyo, Nugroho. PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 2

9

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"