BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabakan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidak mampuan individu dalam berkarya serta ketidak tepatan individu dalam berprilaku yang dapat mengganggu
kelompok
dan
masyarakat
serta
dapat
menghambat
pembangunan karena mereka tidak produktif. (Hawari, 2011). Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam setahun atau (pada saat didiagnosis) cenderung mengalami perawatan di rumah sakit secara berulang (Wong, 2013). Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita anak adalah Leukemia Limfositik Akut atau biasa di sebut LLA. Insiden tertinggi penyakit LLA terdapat pada usia 3-7 tahun, dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2015). Penyakit kronis adalah penyebab dari kesakitan dan kematian yang membutuhkan jangka waktu lama dan respon yang kompleks, jarang sembuh total, serta berkoordinasi dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk keperluan pengobatan dan peralatan (Busse, Blumel, Krensen & Zentner, 2010). Robertson dan Beattie (2015) juga menyatakan bahwa penyakit kronis juga berperan dalam kemunduran kesehatan yang berangsur-angsur memburuk dan sering terjadi pada usia lanjut yang menurunkan kualitas hidup terkait ketidakmampuan dan keterbatasan fisik. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit kronis adalah suatu keadaan yang menyebabkan kesakitan dan kematian yang membutuhkan pengobatan dan peralatan dalam jangka waktu yang lama, jarang sembuh total, dan berangsurangsur memburuk yang menyebabkan ketidakmampuan dan keterbatasan
1
fisik sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang sering terjadi pada lansia. Beberapa penyakit yang termasuk dalam penyakit kronis yaitu penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan kronis, kanker dan diabetes (WHO, 2005). Penyakit kronis biasanya dialami oleh dewasa menengah dan lansia, hal ini sejalan dengan Ward (2013) yang menyatakan bahwa penyakit kronis biasanya terjadi pada usia 50 tahun ke atas, yakni dengan penyakit gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, stroke, kanker, penyakit muskuloskeletal, depresi dan diabetes. Pada usia 50 tahun ke atas faktor gaya hidup, termasuk merokok, perubahan kebiasaan olahraga, dan obesitas merupakan penyebab terbesar penyakit kronis. Namun pada usia lanjut penyakit kronis merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan fungsi struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak bertahan terhadap penyakit dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Depkes RI, 2013). B. Rumusan Masalah Bagaimana Penyakit Kronik Dan Ketidak Mampuan, dan. Konsep Asuhan Keperawatan Kronik Dan Ketidak Mampuan C. Tujuan 1. Tujuan Umum Agar mahasiswa mampu memahami tentang Penyakit Kronik Dan Ketidak Mampuan, dan. Konsep Asuhan Keperawatan Kronik Dan Ketidak Mampuan 2. Tujuan Khusus Supaya mahasiswa mampu menjelaskan: a. Pengertian Penyakit Kronik b. Pengertian Ketidak Mampuan/ketidak berdayaan c. Konsep Asuhan Keperawatan Kronik Dan Ketidak Mampuan
2
D. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat menambah pengetahuan tentang pengertian Penyakit Kronik Dan Ketidak Mampuan, dan. Konsep Asuhan Keperawatan Kronik Dan Ketidak Mampuan
3