Sap_pelecehan_seksual_new[1].docx

  • Uploaded by: rissaalhuzna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap_pelecehan_seksual_new[1].docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,275
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN PELECEHAN SEKSUAL SD NEGERI JAWA 2 MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TAHUN AKADEMIK 2018-2019 Topik

:

Pelecehan Seksual

Sub Topik

:

Sasaran

:

1. Pengertian dari Pelecehan Seksual 2. Bagaimana pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak 3. Apa dampak dari pelecehan seksual 4. Bagaimana solusinya untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual Siswa Kelas 5 SD

Tempat

:

SD Negeri Jawa 2

Hari/Tanggal

:

Senin, 26 November 2018

Penyuluh

:

Linda Wati Faridha Fitrianingsih Ahmad Faqih Muhammad Ricky Noorkhaliza Resko Andreannor Saudah

I. ANALISIS SITUASI Mahasiswa dapat mengetahui tentang dampak dari pelecehan seksual

II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, mahasiswa yang mengikuti jalannya penyuluhan kesehatan dapat mengetahui dan memahami tentang pentingnya menghindari pelecehan seksual.

III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti proses penyuluhan pelecehan seksual dapat : 1. Siswa-siswi dapat menjelaskan kembali pengertian dari Pelecehan Seksual 2. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak 3. Siswa-siswi mengetahui dampak dari pelecehan seksual 4. Siswa-siswi dapat menemukan solusinya untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual

IV. No. 1.

2.

PROSES PENYULUHAN Waktu 10 Menit

30 Menit

Kegiatan Penyuluhan Pembukaan 1. Sambutan dari Moderator sekaligus membuka acara penyuluhan 2. Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam 3. Memperkenalkan diri 4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 5. Menyebutkan materi yang akan diberikan 6. Membagikan leaflet

Pelaksanaan : 1. Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan

Kegiatan Audience 1. Memperhatikan 2. Menjawab salam 3. Mendengar dan memperhatikan 4. Mendengar dan memperhatikan 5. Mendengar dan memperhatikan 6. Menerima dan membaca

1. Memperhatikan 2. Memperhatikan

3. Menjelaskan materi yang disampaikan 4. Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya 5. Menyimpulkan penyuluhan

3. Memperhatikan 4. Bertanya dan mendengarkan jawaban 5. Memperhatikan

3.

10 Menit

Evaluasi : 1. Meminta audience untuk 1. Aktif dan ada diskusi menyebutkan materi yang antara penyuluh dan sudah disampaikan audience 2. Menyimpukan semua kegiatan yang telah dilakukan 2. Memperhatikan

4.

5 Menit

Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih 1. Memperhatikan atas perhatian yang diberikan 2. Membalas salam 2. Mengucapkan salam penutup

V.

METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi

VI.

MEDIA 1. Leaflet 2. LCD

VII.

KRITERIA EVALUASI

1. Siswa-siswi dapat menjelaskan kembali pengertian dari Pelecehan Seksual 2. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang bagaimana pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak 3. Siswa-siswi mengetahui dampak dari pelecehan seksual 4. Siswa-siswi dapat menemukan solusinya untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual

VIII.

PENGORGANISASIAN Moderator

: Linda Wati

Penyaji

: Akhmad Faqih : Faridha Fitrianingsih

Fasilitator

: Muhammad Ricky Nookhaliza Resko Andreannor Saudah

Senin, 26 November 2018 Mengetahui,

(........................................................)

MATERI A. Pengertian pelecehan seksual Pada Anak Pelecehan adalah hal yang bersifat atau berciri keras yaitu perbuatan seseorang yang menyebabkan cedera atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain atau paksaan. Secara spesifik yang dimaksud kekerasan seksual adalah suatu prilaku seksual deviatif atau menyimpang, merugikan korban dan merusak kedamaian di masyarakat. Pelecehan Seksual adalah praktek seks yang dinilai menyimpang yang artinya praktek hubungan seksual yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan, bertentangan dengan ajaran dan nilai – nilai agama serta melanggar hukum yang berlaku. Kekerasan ditunjukan untuk membuktikan bahwa pelakunya memiliki kekuatan, baik fisik maupun non fisik. Dan kekuatannya dapat dijadikan alat untuk melakukan usaha-usaha jahatnya. Kekerasan bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dalam hal apa saja, bahkan kekerasan bisa terjadi didalam keluarga, tetangga atau lingkungan sekitar. Bentuk pelecehan berbagai macam bisa dalam bentuk perkataan muapun perbuatannya, Seperti yang di ungkapkan oleh Adelmann Robert J (1997:136) bahwa pelecehan seksual adalah perhatian bersifat seksual yang tidak diinginkan seseorang (kebanyakan para wanita) yang dialami dimana saja. Ini dapat meliputi ekspresi dan gerakan, seperti kerlingan mata, kontak fisik yang meliputi cubitan, rabaan, komentar verbal, tekanan halus untuk melakukan aktivitas seksual, sampai pada serangan seksual dan pemerkosaan.

B. Bentuk kekerasan seksual pada anak Pelecehan seksual tidak hanya hadir dalam bentuk perkosaan. Itu mungkin sebabnya banyak orangtua yang tidak menyadari tanda-tanda yang ditunjukkan anak. Kekerasan seksual dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik. 1) Kekerasan seksual pada anak secara fisik 

Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya



Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku



Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya



Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak

2) Kekerasan seksual pada anak non fisik 

Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto, atau gambar



Menyuruh anak berpose tidak wajar



Menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks



Mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada di dalam toilet

C. Dampak dari pelecehan seksual pada anak Pelecehan seksual merupakan salah satu masalah sosial yang berdampak negatif bagi manusia terutama bagi korbannya. Pelecehan seksual ini menimbulkan beberapa dampak antara lain: 1.

Hilangnya semangat hidup Seseorang yang sudah pernah mengalami pelcehan seksual apalgi yang

tergolong serius seperti pemerkosaan, akan kehilangan semangat hidupnya dan menganggap bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi. Hal ini juga bisanya diikuti dengan tindakan mencoba bunuh diri dan manyakiti dirinya sendiri karena menganggap dirinya telah kotor dan tidak pantas untuk hiddup lagi. 2.

Trauma Koban tindak pelecehan seksual bisanya akan merasa trauma dengan hal-

hal yang berhubungan dengan tindak pelecehan seksual yang dialaminya. Seperti tauma terhadap laki-laki, tempat saat terjadi pelecehan seksual maupun trauma terhadap orang asing dan cenderung akan takut dan berteriak jika melihat ataupun mengingat hal-hal yang berhubungan dengan tindak pelecehan seksual yang dialaminya.

3.

Mengalami Gangguan Kejiwaan

Pelecehan seksual yang terjadi pada seseorang akan mebuat orang tersebut merasa sangat terpuruk dan marah. Jika seseorang tidak mampu mengontrol dirinya dan manahan penderitaan yang dialaminya maka orang tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. 4.

Tertular Penyakit Kelamin Pelaku pelecehan seksual bisa saja menlarkan penyyakit kelamin yang

dialaminya kepada korban pelecehan seksual saat melakukan tindak pelecehan seksual kepada korbannya. 5.

Kehilangan Rasa Percaya Diri Biasa korban pelecehan seksual akan merasa sudah tidak punya kehormatan

lagi dan akan cenderung mengucilkan diri dari lingkungan sekitar karena merasa malu. 6.

Mengalami Kekerasaan Fisik Tindakan pelecehan seksual juga bisa terjadi dengan diawali oleh tindakan

kekerasan fisik yang dilakukan oleh pelaku terhadap korbannya. Karena umumnya korban akan memberontak saat akan mengalami pelecehan seksual, sehingga pelaku melakukan kekerasaan fisik untuk melumpuhkan korbannya.

D. Cara Menghindari Kejahatan Seksual Pada Anak Di sadari atau tidak akhir-akhir ini memeng marak di beritakan di media massa kasus-kasus kekerasan seksual pada anak. Modus dan prilaku yang melakukan kekerasan tersebut bermacam-macam. Sementara itu korban biasanya mempunyai perubahan sikap dari yang tadinya periang menjadi murung. Korban juga tidak mau menceritakan kasus yang menimp dirinya lantaran mendapat ancaman atau intimidasi dari pelaku. Selain itu dalam jangka panjang, kondisi psikis korban mengalami gangguan. Tidak menutupi kasus-kasus seperti ini menimpa keluarga kita, untuk itu sebagai orang tua mutlak meningkatkan kewaspadaan tersebut pada keluarga, kerabat atau saudara, teman atau tetangga karena tidak sedikit kasus kekerasan seksual pada anak di lakukan oleh orang dilingkungan sekitar. Selain waspada perlu di lakukan pencegahan agar kasus tersebut tidak terjadi. Pencegahan sejak dini yang perlu dilakukan diantaranya adalah

1.

selalu memberitahukan kepada anak untuk tidak mudah menerima makanan

atau uang dari orang lain 2.

jika anak pergi bermain harus sepengaetahuan dan seizing orang tua,

pengawasan orang tua ketika anak bermain mutlak dilakukan 3.

pilih pakaian anak yang tidak mengundang rangsangan untuk melakukan

tindakan pelecehan seksual 4. tidak melihat tayangan atau gambar yang bersifat pornografi pada anak 5.

jika sibuk sebaiknya anak dititipkan pada orang yang dipercaya misalnya

orang tua dan tidak sembarangan memberikan anak untuk diasuh orang lain tentunya masih banyak lagi yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk terjadinya kekerasan seksual pada anak. Sebagai orang tua satu hal yang harus diperhatikan adalah mengetahui kondisi sosial lingkungan dan perkembangan anak itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Abu

Huraerah. (2006). Kekerasan Terhadap Nuansa,Emmy Soekresno S. Pd.(2007)..

Anak

Jakarta:Penerbit

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual. 2002. Annisa R. Pelecehan Seksual. 2003.

More Documents from "rissaalhuzna"

Bab_i[1].docx
December 2019 4
Bab I.docx
November 2019 4
Tgs Pak Razi.docx
December 2019 6