BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Cholangiography adalah pemeriksaan radiologi yang biasanya dilakukan 10 hari post operasi sebelum selang kateter dicabut, untuk memberi gambaran tentang ukuran dan patency dari duktus, status spinter pada hepatopancreatic ampulla, menampakkan batu residual atau yang tidak terdeteksi sebelumnya. T-tabung Cholangiogram adalah prosedur dimana fluoroscopic media kotras disuntikkan melalui T-tabung ke pohon bilier pasien. T-tabung ini paling sering di masukkan selama operasi kolesistektomi ketika ada kemungkinan sisa batu empedu di dalam pohon bilier.
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher. Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam merupakan membran mukosa
1
2
yang tersambung dengan lapisan saluran empedu. Membran mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun menyerupai epitel pada permukaan lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garamgaram empedu dan pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi pekat. Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu (cairan empedu) masuk ke pembuluh cystic. Cholesistektomy pembedahan
adalah
merupakan
ya n g dilakukan atas indikasi
suatu
tindakan
suatu
empedu yang
menimbulkan gejala dan batu empedu yang tidak menimbulkan gejala, pada penderita diabetes mellitus, kandung empedu, tidak terlihat pada kolesistografi oral diameter batu empedu lebih dari 2 CM, kalsifikasi kandung empedu (Chari & Shah, 2007). Berdasarkan dengan hal tersebut penulis ingin mengkaji lebih lanjut
mengenai
teknik
pemeriksaan
Cholangiografi
dengan
klinis
Choledocolithiasis dan mengangkatnya sebagai laporan studi kasus PKL III dengan judul “Teknik Pemeriksaan Cholangiografi
dengan klinis
Choledocolithiasis di Instalasi Radiologi RSUD Ulin Banjarmasin”.
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan beberapa masalah diantaranya, sebagai berikut : 1.
Bagaimana
prosedur
pemeriksaan
Cholangiografi
dengan
klinis
Choledocolithiasis di Instalasi Radiologi RSUD Ulin Banjarmasin dilakukan? 2.
Bagaimana kriteria gambaran radiograf pada pemeriksaan Cholangiografi? dengan klinis Choledocolithiasis dan sejauh mana gambar image radiograf tersebut dalam menegakkan diagnose.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penulisan makalah studi kasus ini diantaranya: 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana tata cara atau prosedur pemeriksaan Cholangiografi dengan klinis Choledocolithiasis di Instalasi Radiologi RSUD Ulin Banjarmasin. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana prosedur yang biasa dilakukan
saat
pemeriksaan
Cholangiografi
dengan
klinis
Choledocolithiasis di Instalasi Radiologi RSUD Ulin Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui apakah gambaran radiograf yang terlihat dari pemeriksaan Cholangiografi cukup untuk menegakkan diagnosa.
4
1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap bahwa penulisan dan penyusunan makalah studi kasus ini dapat bermanfaat. 1.4.1 Bagi Pembaca Memberikan informasi tentang jenis pemeriksaan Cholangiografi dengan klinis Choledocolithiasis. 1.4.2 Bagi Institusi Diharapkan dengan penulisan makalah ini dapat menjadi bahan referensi di perpustakaan ATRO Citra Intan Persada bagi mahasiswa, dosen dan semua yang membutuhkan referensi tentang pemeriksaan Cholangiografi.
5
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada studi kasus ini dibagi dalam lima bab, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran sekilas bab demi bab tentang studi kasus ini, diantaranya sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
dan
sistematika penelitian. BAB II
: Tinjauan Pustaka Berisi tentang anatomi fisiologi dan patologi serta teori teknik pemeriksaan Cholangiografi dengan klinis Choledocolithiasis dan proteksi radiasi.
BAB III
: Metodologi Penelitian Berisi
tentang
operasional,
kerangka
konsep,
teknik pengumpulan
definisi
data, studi
kepustakaan, waktu dan tempat penelitian, sample. BAB IV
: Hasil dan Pembahasan Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan
BAB V
: Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN