BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keperawatan
preoperatif merupakan sebuah
tahapan awal
dari
keperawatan preoperatif. Preoperatif dimulai ketika keputusan untuk melakukan intervensi pembedahan. Kecemasan adalah salah satu respon adaptif yang normal terhadap stress karena akan dilakukannya pembedahan. Kecemasan biasanya akan mulai timbul pada tahap preoperatif ketika pasien mengantisipasi pembedahannya, perubahan pada citra tubuh dan fungsi tubuh, menggantungkan diri pada orang lain, kehilangan kendali, perubahan pada pola hidup, dan masalah finansial (Baradero, Dayrit & Siswadi, 2009). Tindakan operasi menggunakan 2 macam anestesi, yaitu general anestesi dan spinal anestesi. Jumlah tindakan anestesi diseluruh dunia setiap tahunnya dapat mencapai 240 juta tindakan, 10% tindakan tersebut dilakukan pada pasien dengan risiko tinggi dengan angka mortalitas mencapai 80%. Jumlah pasien dengan risiko moderat mencapai 40%, dan jumlah komplikasi minor mencapai 40% dimana komplikasi minor ini akan meningkatkan biaya dari suatu pembedahan. Sebagian besar komplikasi ini berhubungan dengan tindakan resusitasi yang tidak adekuat dan adanya hipoperfusi jaringan (Redjeki, 2013). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio caesarea juga
dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar,2011) Menurut Word Health Organitation (WHO), standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Permintaan sectio caesarea (SC) di sejumlah negara berkembang melonjak pesat setiap tahunnya (Judhita, 2009). Secara umum jumlah persalinan sectio caesarea (SC) di Indonesia adalah sekitar 30-80% dari total persalinan. Angka kejadian sectio caesarea di indonesia menurut data survey nasional tahun 2007 adalah 927.000 dari 4.039.000 persalinan. Beberapa kerugian dari persalinan yang dijalani melalui sectio caesarea yaitu adanya komplikasi lain yang dapat terjadi saat tindakan dengan frekuensi diatas 11% (Kemenkes RI, 2013). Sectio caesaria adalah melahirkan janin yang sudah mampu hidup (beserta plasenta dan selaput ketuban) secara trans abdominal melalui insisi uterus (Benson, 2008). Alasan melakukan sectio caesarea yang tidak di rencanakan meliputi : keluarnya bayi lambat atau berhenti sama sekali, bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya seperti detak jantung yang sangat cepat atau lambat, masalah dengan plasenta atau tali pusat menempatkan bayi pada resiko, bayi terlalu besar di lahirkan melalui vagina (Prawirohardjo,2008). Alasan melakukan sectio caesarea yang di rencanakan meliputi : bayi tidak dalam posisi dekat turunnya kepala dengan tanggal jatuh tempo persalinan,
penyakit jantung yang dapat di perburuk karena stres kerja, infeksi yang dapat menular ke bayi selama kelahiran pervaginam, ibu yang lebih dari satu bayi (kelahiran multipel), riwayat sectio caesarea sebelumnya (Prawirohardjo, 2008). Menurut statistik tentang 3.509 kasus sectio caesarea yang disusun oleh Peel dan Chamberlain, indikasi untuk sectio caesarea adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, plasenta previa 11%, pernah sectio caesarea 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklamsi dan hipertensi 7% dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi 17% dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin14,5% (Winkjosastro, 2005).
A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada laporan studi kasus ini adalah “Bagaimana gambaran Asuhan Keperawatan preoperatif Sectio Caesarea pada Ny.M di Ruang Kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018?”
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan preoperatif Sectio Caesarea pada Ny.M dengan Gangguan pembelajaran dan pengetahuan di Ruang Kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018. 2. Tujuan Khusus
Memberikan gambaran tentang proses keperawatan dari tahap pengkajian, perumusan diagnosa, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan preoperatif Sectio Caesarea pada Ny.M dengan Gangguan pembelajaran dan pengetahuan di Ruang Kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018.
C. Manfaat 1.
Manfaat penulisan bagi penulis Hasil laporan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan pada Preoperatif Sectio Caesaria Pada Ny.M dengan Gangguan Penyuluhan dan Pembelajaran di ruang kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018.
2.
Manfaat bagi Ruang Kebidanan RSU Handayani Hasil laporan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dengan Preoperatif Sectio
Caesaria
Pada
Ny.M
dengan
Gangguan
Penyuluhan
dan
Pembelajaran di ruang kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018. 3.
Manfaat penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Hasil laporan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu keperawatan terutama untuk penanganan pasien preoperatif Sectio Caesaria.
D. Ruang Lingkup Penulisan Ruang lingkup laporan tugas akhir ini adalah Asuhan Keperawatan Preoperatif Sectio Caesaria Pada Ny.M dengan Gangguan Penyuluhan dan Pembelajaran di ruang kebidanan RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara tahun 2018.