Rangkuman :
1. Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi ( finance lease ) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi ( operating lease ), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Pembiayaan peralatan barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Ciri-Ciri Leasing Dari segi pandangan hukum, kegiatan leasing memiliki 4 ciri, yaitu: 1. Perjanjian antara lessor dengan pihak lessee 2. Berdasarkan perjanjian leasing, lessor mengalihkan hak penggunaan barang kepada pihak lesse 3. Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang atau asset 4. Lessee mengembalikan barang atau aset tersebut kepada lessor pada akhir periode yang ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari umur ekonomi barang tersebut..
Pihak-Pihak Yang Terlibat dalam Kegiatan Leasing https://www.coursehero.com/file/p73capv/Pihak-Pihak-yang-Terlibat-dalam-Leasing-Setiaptransaksi-leasing-sekurang/ 1. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak kepemilikan atas barang. Lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai barang modal dengan mendapatkan keuntungan. 2. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada akhir perjanjian. 3. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan. Dalam mekanisme financial lease, suplier langsung menyerahkan barang kepada lease tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. 4. Bank adalah suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditur lain tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor.
Mekanisme Leasing Untuk melakukan perjanjian leasing, tentunya ada sejumlah prosedur / mekanisme leasing yang harus dilakukan. Secara garis besar, mekanisme leasing adalah sebagai berikut:
1 lessee memilih barang modal yang ia inginkan, menawar harga dan memilih siapa supplier barang yang ia inginkan dalam bentuk formulir permohonan.
2. Pihak lessee memberikan formulir permohonan dan dokumen lengkap pada pihak lessor.
3. Pihak lessor mengevaluasi dan memutuskan kelayakan kredit. Jika pihak lessor setuju, mereka akan mulai menandatangani kontrak lease.
4. Pihak lessee bisa saja diminta untuk menandatangani kontrak asuransi untuk barang modal tersebut sesuai persetujuan pihak lessor. Pihak lessor kemudian membeli barang modal dari supplier.
5. Supplier mengirimkan barang modal ke pihak lessee. Biasanya pihak supplier akan menandatangani perjanjian purna jual untuk memelihara kondisi barang tersebut.
6. Pihak lessee memberikan tanda terima barang yang sudah ditandatangani pada supplier.
7. Supplier menyerahkan tanda terima barang, bukti kepemilikan dan pemindahan hak milik pada pihak lessor.
8. Pihak lessor melakukan pembayaran barang modal kepada supplier.
9. Pihak lessee harus membayar uang sewa secara berkala sesuai jadwal yang telah disepakati dalam kontrak lease.
(https://www.kata.co.id/Pengertian/Leasing/948)
PENGGOLONGAN PERUSAHAAN LEASING 1. Independent Leasing Company
Perusahaan leasing jenis ini mewakili sebagian besar dari industry leasing. Merupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat/sekaligus sebagai supplier atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk disewakan. Lembaga keuangan yang terlibat dalam kegiatan usaha leasing , misalnya bank-bank, dapat pula disebut sebagai lessor independent . Banyak lembaga keuangan yang bertindak sebagai lessor tidak hanya memberikan pembiayaan leasing kepada lessee tetapi juga memberikan pendanaan kepada perusahaan leasing. Di samping itu lessor independen dapat pula memberikan pembiayaan kepada supplier (manufacturer ) yang sering disebut dengan vendor program. Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), FIF (Federal International Finance – Honda)
2. Captive Lessor (two party lessor)
Tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untukmembiayai produk – produknya. Tujuan utamanya adalah untuk dapat meningkatkan penjualan, sehingga mengurangi penumpukan barang digudang/toko. pembiayaan leasing sendiri akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan menggunakan pembiayaan trasdisional. Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing (subsidiary ) dan pihak kedua adalah lessee atau pemakai barang. ACC (Astra Credit Company, BAF (Busan Auto Finance – Yamaha) Indomobil Finance – Suzuki.
3. Lease Broker atau Packager
Brokerleasing berfungsi mempertemukan calon lesse dnegan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing. Dengan cara kerja mempertemukan keinginan-keinginan lessee untuk memperoleh barang modal kepada pihak lessor untuk disewakan. perusahaan broker leasing memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing. Contoh : Era, Mentari, Ray White, Columbia, Columbus,
PROSES DAN MEKANISME TRANSAKSI LEASING 1. Finance Lease Adalah usaha leasing, dimana selain membayar sewa yang ditetapkan, pada akhirnya masa kontrak pembiayaan lessee akan membeli barang-barang modal tersebut berdasarkan sisa yang disepakati bersama. Ciri-ciri finance lease antara lain : a. Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya hak opsi
b. Barang modal bisa dalam bentuk barang bergerak / tidak bergerak c. Masa sewa barang modal sama dengan umur ekonomisnya d. Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan + biaya-biaya lainnya +
spread e. Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak (non-
cancellablea), atau akan dikenakan denda f. Risiko ekonomis misalnya biaya pemeliharaan ditanggung lessee g. Transaksi keuangan h. Full pay out i. Disertai hak opsi beli sesuai dengan residual value j. Lessor tidak boleh menyusutkan barang modal k. Angsuran leasing tidak dikenakan PPN dan PPh Pasal 23
beberapa bentuk transaksi sebagai berikut : a. Direct Financial Lease Ciri-ciri direct financial lease antara lain : 1) Lessee sebelumnya tidak memiliki barang modal (kebalikan dengan sale and lease back) Lesse Perusahaan Asuransi Supplier Dealer Lessor 2) Pembelian barang oleh lessor semata-mata untuk kebutuhan lessee 3) Penentuan spesifikasi barang, harga dan supplier dapat dilakukan oleh lessee 4) Tujuan utama lessee semata-mata untuk mendapatkan financing untuk tujuan proses produksi atau peningkatan kapasitas produksi. b. Sale and Lease Back Transaksi leasing seperti ini banyak dilakukan di Indonesia akibat adanya masalah impor barang modal, perizinan serta pengoperasian, maupun pembiayaan kembali terhadap pinjaman yang telah diperoleh lessee untuk memperoleh barang modal ini terutama dalam hal pengenaan bea masuk atau pajak dalam rangka pengadaan suatu barang modal, umunya pihak lessee akan membeli lebih dahulu atas nama sendiri barang impor atau eksimpor, termasuk membayar bea masuk dan bea impor lainnya. c. Leveraged Lease d. Syndicated Lease Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas suatu objek leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan risiko tidak bersedia, atau karean alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk menutup sendiri suatu transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh lessee. e. Cross Border Lease Cross border lease adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu negara, di mana lessor berkedudukan di negara berbeda dengan negara lessee.
f.
Vendor Program adalah suatu metode penjualan yang dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan leasing memberikan atau menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli barang.
2. Operating Lease (sewa menyewa biasa) perusahaan sewa guna usaha membeli barang modal dan selanjutnya di sewa guna kan kepada penyewa guna usaha. Berbeda dengan finance lease, jumlah seluruh pembayaran sewa guna usaha berkala dalam operating lease tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut berikut dengan bunganya. Lessor dalam operating lease bertanggung jawab atas segala biaya pelaksanaan lease antara lain misalnya, biaya asuransi, pembayaran pajak dan pemeliharaan barang modal. Perbedaan lain dengan finance lease adalah angsuran operating lease tidak menggambarkan keseluruhan biaya perolehan barang. Hal ini disebabkan lessor mengharapkan keuntungan dari kontrak leasing berikutnya. Selanjutnya menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 27 Nopember 1991.
KELEBIHAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN
beberapa kelebihan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya antara lain sebagai berikut: 1. Pembiayaan Penuh 2. Lebih Fleksibel 3. Sumber Pembiayaan Alternatif 4. Off Balance Sheet 5. Arus Dana 6. Proteksi Inflasi 7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi 8. Sumber Pelunasan Kewajiban 9. Kapitalisasi Biaya 10. Risiko Keusangan 11. Kemudahan Penyusutan Anggaran 12. Pembiayaan Proyek Skala Besar 13. Meningkatkan Debt Capacity
KEUNTUNGAN SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan – perusahaan, maka leasing didukung oleh keuntungan – keuntungan sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Fleksibel. Tidak diperlukan jaminan. Capital saving. Cepat dalam pelayanan. Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional. Sebagai pelindung terhadap inflasi. Adanya hak opsi bagi lesse pada akhir masa lease. Adanya kepastian hukum. Terkadang leasing merupakan satu – satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan.
http://suryana-adm.blogspot.com/2016/09/makalah-leasing.html http://iusyusephukum.blogspot.com/2013/04/makalah-leasing-sewa-guna-usaha.html http://achmadzaidun.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-sewa-guna-usaha.html