Bab I Non Fix.docx

  • Uploaded by: zainal a
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Non Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,673
  • Pages: 17
PEDOMAN PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER (PMC)

JL. LEMBAGA PEMASYARAKATAN NO. 25, PEKANBARU, RIAU TELP (0761) 848100, 85910, FAX (0761) 859510

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelayanan Instalasi Rawat Inap merupakan bagian integrasi dari pelayanan yang merawat semua kasus yang meliputi kasus Penyakit Dalam, Bedah, Kebidanan, dan Kandungan, dan Anak. Dalam rangka mendukung visi, misi Rumah Sakit yang menjadi pusat pelayanan trauma, maka instalasi Rawat Inap perlu menyusun program yang jelas dan matang. Hal tersebut terkait dengan profesionalisme tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur dalam meningkatkan produktifitas. Guna keperluan tersebut, maka pengelolaan khusus terkait mutu professional tenaga perawat dan bidan, mutu pelayanan dan sarana prasarana pendukung pelayanan perlu direncanakan dengan baik. Pelayanan instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical Centre berpedoman pada standar depkes RI Tahun 1998 yang menerangkan pengolahan dan penatalaksanaan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Type C beserta persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakannya. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi. Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan –harapan singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dalam upaya meningkatkan mutu layanan. Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap .Standar sangat membantu keperawatan untuk memcapai asuhan yang berkualitas. Standar digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan akreditasi. B. Tujuan Pedoman a. Tujuan Umun 1. Tercapainya instalasi-instalasi Rawat Inap sebagai instalasi yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi kedokteran secara efektif dan efisien agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal, serta dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan.

2. Memberikan pelayanan kepada pasien Rawat Inap sesuai dengan standar Asuhan Keperawatan yang tepat. 3. Meningkatkan mutu untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan. 4. Memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal sehingga dapat memuaskan pasien. 5. Membrikan pelayanan informasi kesehatan dengan tepat kepada pasien dan keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui standar ketenagaan di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 2. Mengetahui standar fasilitas di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 3. Mengetahui tata laksana pelayanan di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 4. Mengetahui penyediaan logistik di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 5. Mengetahui keselamatan pasien dalam pelayanan di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 6. Mengetahui keselamatan kerja dalam pelayanan di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC 7. Mengetahui pengendalian mutu pelayan di Instalasi-instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PMC. C. Ruuang Lingkup Pelayanan a. Ruang lingkup pelayanan instalasi rawat inap yang berkaitan dengan profesi lainnya terdiri dari : 1. Staf Medis 2. Staf Perawat 3. Staf Bidan 4. Staf Farmasi 5. Staf Rehabilitasi Medis b. Ruang lingkup unit kerja yang terkait pelayanan instalasi rawat inap adalah : 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Care Unit 4. Instalasi Hemodialisa 5. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :  Ruang Perawatan Teratai (Ruang rawat dewasa kelas 1-3, anak kelas 1-3)  Ruang Perawatan Melati (Ruang rawat kebidanan kelas 1-3)  Ruang Perawatan Anggrek (Ruang rawat bayi)  Ruang Perawatan Anthurium (Ruang rawat kelas 1, VIP, Junior Suit dan Presiden Suit) D. Batasan Operasional Instalasi rawat inap Rumah Sakit PMC selama 24 jam nonstop yang menerima pasien dari : Rawat jalan, IGD, kiriman perusahaan, kiriman faskes tingkat I. Rumah Sakit PMC merupakan rumah sakit rujukan Wilayah Pekanbaru dan sekitarnya berdasarkan reputasi dan memenuhi undang-undang dan peraturan serta ada perjanjian tertulis yang menyangkut keselamatan pasien yaitu : a. Berperan serta dalam pemantapan mutu internal dan eksternal

b. Benar-benar menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien di ruma sakit. c. Dibawah tanggung jawab kepala instalasi rawat inap dan bidang Keperawatan. E. Landasan Hukum Sebagai dassar dikeluarkannya surat keputusan ini adalah ketentuan dalam bidang kesehatan terutama yang menyangkut hak pasien dan keluarga, serta kewajiban staf rumah sakit yang terlibat dalam pelayanan pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien sebagai berikut : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Imdonesia Nomor 37/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi ahli teknologi instalasi rawat inap kesehatan.

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Jumlah Tenga Menurut Kualifikasi Berikut ini adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja Rawat Inap ,adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No

Nama Jabatan

Pendidikan

Sertifikasi

Jumlah Kebutuhan

1

Kepala Instalasi

Dokter

Pelatihan manajemen instalassi

1

Tenaga yang Ada 1

2

Manager Keperawatan

S 1/ D III Keperawatan

1

1

3

Kepala Ruangan

S 1/ D III Keperawatan

Pelatihan BTCLS Pelatihan manajemen bangsal Pelatihan penatalaksanaan ruang isolasi Pelatihan penanggulangan Infeksi Pelatihan manajemen bangsal

1

1

4

Perawat pelaksana

S1/ D III Keperawatan

Keterangan

Pelatihan BTCLS

B. Distribusi Ketenagaan Kepala Ruangan Rawat Inap membawahi secara langsung petugas rawat inap di unit masing-masing. C. Penetapan jam kerja Hari kerja perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggu dan jam kerja standar perusahaan adalah 42 jam dalam satu minggu. Rumah sakit PMC merupakan rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan jam kerja perusahaan. Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu selama 42 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur perusahaan.. Instalasi rawat inap dalam pengaturan jam dinas dibagi menjadi 3 shift pada shift 1 dinas mulai jam 07.00 s/d 14.00 WIB, shift 2 dinas mulai jam 14.00 s/d 21.00 WIB, shift 3 dimulai jam 21.00 s/d 07.00 WIB.

BAB III STANDAR FASILITAS A. Standar Fasilitas Instalasi-intalasi rawat inap RS PMC terletak dilantai 1, 2, dan 3. Sebagai sarana pendukung dalam memberikan informasi diagnostic, instalasi rawat inap juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana alat medis. Tersedianya air bersih, listrik disuplai dari PLN dengan sumber listrik yang stabil dan tegangan yang konstan sehingga tidak ada giliran terputus dengan dibantu UPS. Hal ini perlu supaya pemeriksaan tidak terhenti mengingat instalasi rawat inap RS PMC memberikan pelayanan 24 jam. B. Fasilitas Sarana dan Prasarana Penunjang a. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Peralatan Medis Suction Set GV Stetoskop Tensi Meter Termometer Digital Pen Light Nebulizer Standar Infus Ambu Bag Trolley Emergency Tourniket Tongoe Spatel Tabung O2 Flowmeter Humidefier Tromol Troli Gunting Bak Instrumen Bengkok Lampu pembaca rontgen Kulkas penyimpan Obat Nursing Call Urinal Laken Tempat tidur pasien Pispot Buli – buli Baskom Mandi Box amprah darah Box Infus Kursi Roda Lampu UV Tangga pasien Loker obat pasien

Keterangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

b. Sarana kerja di ruang rawat inap No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Sarana Kerja Kalkulator Kipas angin APAR (Alat Pemadam Api Rendah ) Pesawat Telephone File catatan perawatan Buku folio Keranjang infuse Lemari /cabinet Kursi kerja Laci penyimpanan obat Wastafel Peralatan tulis Jam dinding Vas Bunga Pigura Kotak Kunci Tempat Sampah

Keterangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

c. Fasilitas Ruang Rawat Fasilitas ruang rawat inap antara lain ruang rawat anak, ruang rawat dewasa, kamar rawat di rawat inap terdiri dari (kelas VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan perawatan anak , ruang rawat isolasi,). Khususnya ruangan anthurium jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 22 buah. Fasilitas prasarana untuk menunjang kegiatan instalasi rawat inap anthurium meliputi : Ruang Kelas I Kamar A3-15 A3-16 A3-17

Fasilitas Bed Pasien TV Remot TV AC Remot AC Bel Pasien Jam Dinding Pesawat Telpon Lemari Pasien Westafel Kursi Penunggu Meja Troli Makan Dispenser Galon Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Gorden Tirai

Jumlah 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ruang Kelas II Bed Pasien TV AC Bel Pasien Jam Dinding Lemari Pasien Westafel Kursi Penunggu Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Korden Tirai

3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Bed Pasien TV AC Bel Pasien Jam Dinding Lemari Pasien Westafel Kursi Penunggu Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Gorden Tirai

6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ruang Kelas III

Ruang VIP Kamar A3-02 A3-04 A3-05 A3-06 A3-09 A3-11 A3-12 A3-13 A3-14 A3-18

Fasilitas Bed Pasien Sofa Bed TV Remot TV AC Remot AC Bel Pasien Jam Dinding Pesawat Telpon Lemari Pasien

Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

A3-20 A2-21

Westafel Kursi Tamu Meja Troli Makan Dispenser Kulkas Galon Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Standar Infus Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Korden Tirai

1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ruang Junior Sweet Kamar A3-01 A3-08

Fasilitas Bed Pasien Sofa Bed TV Remot TV AC Remot AC Bel Pasien Jam Dinding Pesawat Telpon Lemari Pasien Westafel Sofa Set Set Meja Makan Tea Set Dispenser Kulkas Galon Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Standar Infus Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Korden Tirai

Jumlah 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ruang President Sweet Kamar A3-10

Fasilitas Bed Pasien Sofa Bed TV Remot TV AC Remot AC Bel Pasien Jam Dinding Pesawat Telpon Lemari Pasien Westafel Sofa Set Set Meja Makan Tea Set Meja Mayo Dispenser Microwave Kulkas Galon Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Standar Infus Shower Closet Gayung Ember Cermin Vas Bunga Korden Tirai

Jumlah 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ruang Isolasi Kamar A3-19

Fasilitas Bed Pasien TV Remot TV AC Remot AC Bel Pasien Jam Dinding Pesawat Telpon Lemari Pasien Westafel Dispenser Galon Tempat Sampah Keset Lemari Pakaian Penunggu dan Pasien O2 Sentral Suction Sentral Standar Infus

Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Shower Closet Gayung Ember Cermin Korden Tirai

1 1 1 1 1 1 1

Nurse Station Fasilitas Loker Pasien Kipas Angin Kaca Hias Tempat Sampah Medis dan Non Medis Pesawat Telpon Stetoskop Tensimeter Dispenser Galon Lampu Baca Foto Vas Bunga Kursi Lemari Westafel Handrub Handwash Kalender Jam Dinding

Jumlah 10 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1

Lorong Fasilitas Trolly Emergency Handrub Kursi Roda

Jumlah 1 13 1

Ruang Linen Fasilitas Lemari Linen Meja Kipas Angin Kursi Trolly Linen

Jumlah 1 1 1 1 1

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Peningkatan Mutu Pelayanan Untuk peningkatkan mutu pelayanan di rawat inap , maka rawat inap memfasilitasi pasien yang di rawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan di rawat inap sebagai berikut : a. Jenis Pelayanan di Rawat Inap 1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis 2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala 3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter 4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan 5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis 6. Pemeriksaan penunjang diagnostic 7. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif 8. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan intruksi dokter spesialis dan sub spesialis 9. Pelayanan tranfusi darah 10. Pemberian surat rujukan 11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen. B. Pelaksanaan Penerimaan Pasien a. Pasien tiba diruangan perawatan diantar oleh petugas TPP/ perawat/ bidan poliklinik/ perawat IGD b. Sampai diruang perawatan perawat melakukan verifikasi pasien (nama, tanggal lahir, alamat, jenis kelamin) sambil mencocokkan dengan status pasien dan gelang pasien bila sudah terpasang. c. Perawat melakukan assessment keperawatan awal (berdasarkan usia/ kelompok/ kasus pasien) d. Pasien yang berasal dari TPP/ perawat melakukan pengkajian awal yang terdiri dari TTV, pengkajian nyeri, pengkajian jatuh, riwayat kesehatan, untuk anak riwayat tumbuh kembang, untuk kasus obgyn ditambah riwayat kebidanan. Sedangkan pasien yang berasal dari IGD/poiklinik maka perawat meneruskan assessment/pengkajian awal dari pengkajian fisik sampai dengan masalah keperawatan yang timbul dan didokumentasikan disertai dengan tanda tangan dan nama lengkap perawat yang mengkaji. e. Perawat melakukan orientasi pada pasien dan keluarga tentang petugas yang akan merawat, asuhan keperawatn, waktu kondisi dan visite dokter, hak dan kewajiban, fasilitas ruangan dan cuci tangan. f. Dokter melakukan assessment medis awal dilembar anamnessa dan pemeriksaan fisik oleh dokter yang terdiri dari : 1. Subyek yang terdiri dari keluhan utama pasien, anamnesa 2. Objek yang terdirid dari pemeriksaan fisik head to toe, TTV 3. Assessment : diagnosis yang didapatkan, diagnosa banding bila ada 4. Planning : tindakan/pemgobatan yang diberikan g. Perawat melakukan pengkajian sesuai masalah pasien. C. Pelayanan Orientasi Pasien a. Pasien dilakukan orientasi pada saat masuk dalam ruang perawatan yang meliputi :

1. 2. 3. 4.

Perkenalan terhadap perawat jaga Memperkenalkan ruang perawatan yang ditempati pasien Menjelaskan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) terhadap pasien Menjelaskan cara penggunaan peralatan seperti :  Cara operasional tempat tidur  Jam visite dokter  Jam berkunjung  Jam makan pasien  Jam tindakan rutin  Cara pemasangan gelang indentitas  Tanda resiko jatuh  Cara operasional TV dan AC  Kamar mandi  Bel pasien  Telephone

D. Pelaksanaan Pemberian Asuhan Pasien a. Melakukan assessment pasien baik assessment medis dan assessment keperawatan atau assessment lainnya sesuai kebutuhan. b. Melakukan penegakan diagnose baik medis atau keperawatan c. Melakukan NCP (Nursing Care Plant) d. Melaksanakan tindakan baik tindakan dependen atau independen e. Melakukan evaluasi (SOAP) E. Pelaksanaan Perawatan Pasien a. Observasi kondisi pasien setiap shift atau sesuai kebutuhan b. Berikan penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang kondisi maupun tindakan yang akan dilakukan c. Identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan d. Komunikasi efektif melalui metode SBAR e. Pengawasan penggunaan obat di ruangan f. Pelaksanaan operasi sesuai prosedur g. Mencegah infeksi nosokomial dengan cuci tangan sesuai standar WHO h. Mencegah pasien jatuh i. Kolaborasi dengan dokter dan tim kesehatan yang lain F. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan a. Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien ditulis pada catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya b. Monitoring tindakan invasive di lakukan setiap setelah tindakan yang dilakukan dan di dokumentasikan. c. Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety di monitoring dan di catat 1x24 jam dan pelaporan di laporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir bulan. d. Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien e. Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien G. Upaya Keselamatan Pasien a. Pengandaan sarana dan prasarana Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat – obatan yang digunakan oleh pasien diruang rawat inap, dan sebagai penggantinya di bebankan kepada pasien

melalui resep dan dibuat oleh dokter .Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes dan di tandatangani oleh perawat. b. Tujuan  Agar alat – alat dan obat – obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap  Mencegah kesalahan dalam pemberian obat,dengan cara 10 benar  Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas  Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya H. Prosedur Permintaan Alat Kesehatan dan Obat – obatan a. Jenis obat stok, yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta di tulis pada resep oleh dokter ruangan, dan jika selain obat di tulis oleh perawat pada form alkes b. Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian farmasi c. Bila alat kesehatan ( alkes ) dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia akan diserah terimakan ke ruang ruang inap, lembar putih untuk farmasi dan yang merah di status pasien. I. Prosedur Pengganti Alat Kesehatan dan Obat yang Telah digunakan a. Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2 putih dan biru b. Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes c. Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian farmasi dengan menggunakan buku expedisi d. Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di serahkan ke perawat rawat inap J. Alur Pelaporan Keselamatan Pasien a. Apabila terjadi suatu insiden dirumah sakit, wajib segera ditindak lanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurengi dampak / akibat yang tidak diharapkan. b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insiden dengan mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung. Paling lambat 2x24 jam; jangan menunda laporan. c. Setelah selesai mengisi fomulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor/ kepala bagian/ instalasi/ departemen/ unit, ketua komite medis/ ketua K.SMF) d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap insiden yang dilaporkan e. Hasil granding akan menentukan bentuk intevensi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung , waktu maksimal 1 minggu 2. Grade hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu 3. Grade kuning : intervensi komprehensif /analisa akar masalah/RCA oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari 4. Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah/RCA oloeh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporkan hasil investigasi dan lapor insiden dilaporkan ke tim KP di RS

g. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investasi dan laporan inseden untuk menentukan aapakah perlu investigasi lanjutan ( RCA) dengan melakukan regdrading. h. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa akar masalah /root cause analysis( RCA) i. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk/ “safety alert” untuk mencegah kejadian berulang j. Hasil RCA, recomendasi danrencana kerja dilaporkan kepada direksi k. Rekomendasi untuk “ perbaikan dan pembelajaran “ diberikan umpan balik kepada unit terkait l. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing m. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS. K. Tata Cara Konsultasi Medis a. Konsultasi 1. DPJP menginformasikan kepad penanggung jawab pasien terkait dengan konsultasi ke dokter spesialis 2. DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi 3. Penangung jawab pasien menandatangani inform consent 4. Perawat ruang intensif menghubungi dokter spesialis yang dikonsultan 5. Penanggung jawab pasien diinformasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter konsultasi b. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi 1. DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada penanggung jawab pasien 2. Penagnggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan radiologi dan laboratorium 3. Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada bagian terkait 4. Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada petugas radiologi dan laboratorium 5. Pasien di tindak lanjuti sesuai dengan jenis tindakan

BAB V LOGISTIK

A. Pengertian Manajemen Instalasi rawat inap dan unit pelayanan lain yang terlibat dalam penggunaan asesmen pasien merupakan penyelenggaraan pengurusan bahan habis pakai dan formulir formulir pendukung terhadap kebutuhan asesmen pasien dan barang untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di rawat inap secara teratur dalam kurun waktu tertentu secara cermat dan tepat dengan biaya seefisien mungkin. B. Tujuan a. Tujuan operasional yaitu tersedianya barang atau material dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik pada waktu yang dibutuhkan. b. Tujuan keuangan yaitu agar tujuan operasional di atas tercapai, dengan biaya yang rendah. c. Tujuan keutuhan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh gangguan yang menyebabkan hilang atau kurang, rusak, pemborosan, penggunaan tanpa hak sehingga dapat mempengaruhi pembukuan atau sistem akuntansi. C. Syarat Manajemen Logistik a. Sirkulasi pengeluaran bahan atau barang berdasar metode FIFO (First In First Out). b. Fasilitas penyimpanan terstandar (bersih dan suhu sesuai). c. Stok bahan atau barang tersedia dalam kurun waktu tertentu d. Menjaga kualitas bahan tetap terjamin. e. Adanya sistem pencatatan. D. Kegiatan Logistik Di Instalasi Pemesanan bahan/barang bahan habis pakai secara periodik dan sesuai dengan kebutuhan ruangan.

BAB V PENUTUP

Pedoman pelayanan di Rawat Inap ini di susun dalam rangka memberikan acuan bagi di RS. Pekanbaru Medical Centre dalam menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, aman, efekrtif dan efesien dengan mengutamakan keselamatan pasien. Pedoman ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat. Penyusunan Pedoman Rawat Inap ini adalah suatu langkah awal kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

Related Documents

Bab I Non Fix.docx
June 2020 14
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 65

More Documents from "syahrifa nur aini"