BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Sasaran keselamatan adalah ketepatan identifikasi pasien, peningkatan
komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High-alert), kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan resiko pasien jatuh merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau pembeda yang mencakup nomor rekam medis dan identitas pasien dengan tujuan agar dapat membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya guna ketepatan pemberian pelayanan, pengobatan dan tindakan atau prosedur kepada pasien. (Keputusan Direktur RSU Adella Slawi, 2012). Diharapkan pasien mengetahui tujuan dari program keselamatan pasien yaitu salah satunya identifikasi pasien atau penggunaan tanda identitas untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti kesalahan dalam pemberian obat, pembagian makanan, tindakan medis, pemasangan infus, dan pada saat menginjeksi obat, oleh sebab itu pasien di berikan tanda identitas untuk menghindari dari kejadian yang tidak diinginkan dan diharuskan menggunakan tanda identitas selama berada diruangan Hemodialisa RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Namun seringkali pasien mengabaikan pentingnya penggunaan tanda identitas ini, dengan alasan penggunaan tanda identitas yang dikalungkan di leher membuat pasien merasa terganggu. National Patient Safety Agency 2017 melaporkan dalam rentang waktu Januari – Desember 2016 angka kejadian Keselamatan pasien yang dilaporkan dari negara inggris sebanyak 1.879.822 kejadian. Ministry Of Health Malaysia 2013 melaporkan angka insiden keselamatan pasien dalam rentang waktu Januari – Desember sebanyak 2.769 kejadian dan untuk negara Indonesia dalam rentang waktu 2006 – 2011 KPPRS melaporkan terdapat 877 kejadian keselamatan pasien. Di Indonesia penyebab Insiden Keselamatan Pasien oleh Perawat di Unit
1
Rawat Inap Rumah Sakit X Jakarta”, tercatat pada tahun 2009-2011 jumlah Insiden Keselamatan Pasien berjumlah 171 kasus. Dari jumlah tersebut sekitar
2