BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber wilayah laut yang sangat luas dimana dua pertiga dari wilayahnya adalah lautan. Perairan laut Indonesia memiliki komoditas hayati yang beragam salah satu sumber daya hayati yang cukup potensial adalah rumput laut, namun sampai saat ini pemanfaatannya masih sangat kurang bahkan di beberapa daerah tidak dimanfaatkan sama sekali. Pemanfaatan rumput laut sebagai komoditas perdagangan dan industri masih relative kecil padahal kandungan dalam rumput laut sangat dibutuhkan di berbagai bidang sepert industri pangan, non-pangan, kedokteran, farmasi, tekstil, kosmetik bahkan pada industri kertas. Rumput laut merupakan salah satu tumbuhan laut yang tergolong dalam makroalga benthic yang banyak hidup melekat di dasar perairan. Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong dalam divisi thallophyta. Klasifikasi rumput laut berdasarkan kandungan pigmen terdiri dari 4 kelas, yaitu Chlorophyta, Rhodophyta, Phaeophyta, dan Chrysophyta. Sargassum sp adalah salah satu jenis rumput laut Phaeophyta atau rumput laut coklat penghasil alginat. Alginat merupakan suatu polisakarida hasil ekstraksi rumput laut coklat seperti Sargassum sp. dan Turbinaria sp. yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Selain itu potensi rumput laut ini untuk dibudidayakan juga cukup tinggi mengingat pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya yang tinggi dalam menyesuaikan terhadap perubahan musim. Oleh karena itu potensi pemanfaatan rumput laut tersebut untuk menghasilkan alginat dan produk turunannya masih terbuka luas. Rumput laut penghasil alginat (alginofit) yang paling banyak penyebarannya di perairan Indonesia adalah spesies dari marga Sargassum dan disusul dari
marga Turbinaria. Alginat adalah kelompok polisakarida anionik alami yang dapat dimanfaatkan menjadi sebagai pengental atau elmusifier. Untuk memaksimalkan potensi pengolahan alginate di Indonesia serta untuk mengetatahui karakteristik natrium alginate yang dihasilkan, oleh karena itu kami melakukan penelitian ini.
1.2.Rumusan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperature dan waktu
ekstraksi
terhadap
kualitas
alginate
yang dihasilkan.
Untuk
mendapatkan kualitas alginate yang diinginkan digunakan metode ektraksi dengan bantuan ultrasonic. Alginate yang dihasilkan akan dilakukan analisa rendemen, viskositas, dan FTIR.
1.3.Tujuan Percobaan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan temperature terbaik dan lamanya proses ekstraksi sehingga dihasilkan kualitas alginate sesuai dengan yang diinginkan dan menganalisa kandungan natrium alginate yang terdapat pada Sargassum sp.
1.4.Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa rumput laut coklat jenis Sargassum sp. Proses ini menggunakan variasi berupa temperature dan waktu reaksi. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi yaitu natrium karbonat (Na2CO3).