Bab 1.docx

  • Uploaded by: Syel Syela
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,558
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Ada ketergantungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, kita akan sering bergaul dengan manusia lainnya. Dalam hal pergaulan zaman sekarang ini, ada yang baik dan ada pula yang tidak baik. Apalagi di zaman sekarang ini banyak sekali pergaulan bebas merajalela yang tidak sesuai dengan aqidah Islam seperti judi, mabuk, narkoba, free sex, dll. Oleh karena itu, pergaulan remaja sangat mempengaruhi akhlak seseorang. Penanaman pendidikan akhlak bagi remaja harus diberikan kepada para remaja agar mereka tidak salah melangkah dan mempunyai fondasi yang kuat dalam pemahaman mereka untuk meraih masa depan mereka dan bisa memberikan yang terbaik bagi agama dan Negara. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Remaja? 2. Apa pengaruh teknologi informatika di era global terhadap akhlak remaja? 3. Apa pengertian akhlak terpuji? Mengapa harus diajarkan akhlak terpuji kepada remaja? Bagaimana cara mengajarkannya? 4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak remaja? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian remaja 2. Untuk mengetahui pengaruh dari teknologi informatika di era global terhadap akhlak remaja 3. Untuk mengetahui pengertian akhlak terpuji, alasan harus diajarkan akhlak terpuji kepada remaja dan cara mengajarkannya. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak remaja

1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Remaja Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas. Ahli-ahli jiwa tidak mempunyai kata sepakat tentang betapa panjangnya masa remaja tersebut, maka mereka hanya sepakat dalam penentuan permulaan masa remaja, yaitu ditandai dengan datangnya Haidh (menstruasi) pertama bagi wanita, dan Mimpi pada pria. Kejadian yang menentukan ini tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya, ada yang dimulai pada umur 12 Tahun, tapi ada pula yang baru berumur 11 Tahun. Tapi secara rata-rata terjadi pada umur 13 Tahun sebagai permulaan masa remaja (Adolesen) sedangkan akhir masa remaja itu, bermacam-macam, ada yang mengatakan berumur 15 tahun, ada pula yang mengatakan berumur 18 tahun, bahkan dalam bidang kemantapan beragama umur itu oleh ahli jiwa di perpanjang lagi sampai 24 atau 25 tahun. Batas-batas umur yang bermacam-macam itu baik yang berumur 15, 18, 21, maupun 25 tahun adalah wajar dan cocok bagi masing-masing masyarakat, sesuai dengan nilai dan ukurannya sendiri. Walaupun bermacam-macam umur yang di tentukan

2

sebagai batas yang menentukan masa remaja, namun pada umumnya para ahli mengambil patokan ± antara 13-21 tahun adalah umur remaja.

B. Pengaruh Teknologi Informatika di Era Global terhadap Akhlak Remaja Pada zaman milenial ini, teknologi menjadi tren atau sebuah mode, dimana orang yang tidak mengenal teknologi dianggap gaptek. Dan teknologi ini juga sangat berpengaruh terhadap akhlak remaja, karena setiap harinya terpengaruhi oleh internet. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat khususnya remaja. Dengan globalisasi, akan mudah bagi kita untuk mengakses beberapa informasi yang ada di dunia melalui media apapun, seperti media televisi, radio, internet, dan media sosial. Sehingga, masyarakat khususnya remaja masa kini akan canggih dalam hal IPTEK. Kecanggihan IPTEK tersebut akan membawa dampak positif dan negatif, sayangnya hal ini sering disalahgunakan oleh para remaja dan tidak didasari dengan keimanan sehingga dapat menyebabkan kemerosotan akhlak moral. Contohnya saja banyak sekali remaja zaman sekarang ini terpengaruh oleh budaya barat dalam hal berpakaian, mereka berpakaian ala-ala gaya barat yang tidak menutup aurat dengan beralasan agar tidak ketinggalan zaman, padahal dalam islam seorang remaja muslimah yang sudah baligh diperintahkan oleh Allah untuk menutup aurat. Karena pengaruh globalisasi yang pesat, banyak remaja yang mengalami kemosorotan akhlak. Pada masa remaja inilah manusia selalu ingin mencoba hal-hal baru, tidak penting itu baik atau buruk bagi mereka, cukup dengan penilaian bahwa mereka tidak ketinggalan zaman. Sehingga banyak dikalangan remaja terjerumus pergaulan bebas, diantaranya pemakaian obat-obatan terlarang hingga melakukan seks bebas.

3

C. Pengertian Akhlak Terpuji Akhlak terpuji adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan Rasulnya). Akhlak terpuji ialah akhlak yang baik, berupa perbuatanperbuatan yang baik, yang harus dimiliki oleh setiap orang. Contoh perilaku yang mencerminkan akhlak terpuji seperti ta’aruf, ta’awun, tasamuh, jujur, adil, amanah, dan masih banyak lagi. Hal-hal mengenai akhlak terpuji yaitu manfaatnya bagi seluruh kaum Islam, antara lain keberuntungan dunia akhirat, menghilangkan kesulitan (diri sendiri dan orang lain), dan mencintai setiap ciptaan Allah. Diriwayatkan dari hadits Abud Darda Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda,:

َْ َ ٍْ‫ْ شَى‬ ” ِ‫َان‬ ‫ْز‬ ‫ِي‬ ‫ِىْ م‬ ‫ُ ف‬ ‫َل‬ ‫ثق‬ ‫ء أ‬ ‫ِن‬ ‫ما م‬ ُُ ْ َ ْ َ‫َا‬ َ ِ‫ِن‬ ‫لق‬ ‫ْ خ‬ ‫ِن‬ ‫ِ م‬ ‫مة‬ ‫ِي‬ ‫الق‬ ‫ْم‬ ‫يو‬ ‫ْم‬ ‫ُؤ‬ ‫الم‬ ٍ ” ٍ‫َسَن‬ ‫ح‬ “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan orang mu’min pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik.” (At Tirmidzi, Ahmad dan Bukhari) Manusia diciptakan oleh Allah dengan dikaruniai akal pikiran dan budi pekerti sebagai ciri kemanusiaannya. Dengan akal ini pula, Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di bumi. Diharapkan manusia bisa menciptakan keselarasan, keharmonisan, dan ketentraman di bumi ini tentunya dengan akhlak yang baik. Sebagai khalifah, manusia harus menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarah oleh Allah yang dapat merusak moral akhlak, keharmonisan, serta ketentraman di dalam lingkungan sosial. Firman Allah surat Al-Hujurat ayat 10:

4

Artinya :“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. Betapa indahnya hidup ini, apabila diantara sesama kita bisa saling menghormati, saling menyayangi, saling mengerti, dan saling membantu, yang tentunya diiringi dengan akhlak yang baik. Perilaku akhlak terpuji dikalangan remaja perlu ditanamkan dalam diri dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan kebudayaan melalui perkembangan IPTEK yang tidak seimbang dengan kemajuan moral akhlak, bisa memunculkan gejala baru yaitu krisis akhlak terutama dikalangan remaja. Untuk menerapkan akhlak yang baik dalam menghadapi kondisi tersebut, maka seorang remaja haruslah bijaksana, pintar, dan waspada dalam menyikapinya. Tak lupa juga harus dalam pengawasan orang tua dan pendalaman pemahaman agama. Akhlak terpuji ini ditekankan bagi seluruh ummat terkhusus remaja karena disamping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain, bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang, manfaatnya adalah untuk orang yang bersangkutan, terlebih dalam hal pergaulan, bisa memberi contoh yang baik untuk teman-temannya.

D. Faktor yang mempengaruhi Akhlak Remaja 1. Faktor Keluarga Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang petama dan utama. Pendidikan keluarga yang baik dapat mencetak anak agar mempunyai kepribadian yang baik, yang tentunya berakhlakul karimah. 2. Kurangnya pendidikan dan pemahaman terhadap ajaran agama. Sebagai pendidik utama, sudah seharusnya orang tua memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Pembentukan budi pekerti yang baik adalah tujuan utama dalam pendidikan Islam. Karena dengan budi pekerti itulah tercermin pribadi yang mulia, dan pribadi yang mulia

5

adalah pribadi yang utama yang ingin dicapai dalam mendidik anak dalam keluarga. 3. Faktor Lingkungan Sekitar Lingkungan sekitar tempat remaja tumbuh dan menyerap segala bentuk aktifitas yang dilakukan. Apabila lingkungan itu baik, maka akhlak remaja tersebut perlahan bisa menjadi baik. Namun, apabila lingkungan itu sudah tercemar oleh hal-hal negatif yang bisa merusak akhlak remaja, maka akhlak remaja tersebut bisa menjadi tidak baik karena pengaruh dari lingkungan sekitarnya. 4. Faktor Teman Manusia dikenal dengan siapa dia bergaul atau berteman. Maka teman adalah cermin dari diri kita sendiri. Remaja akan mudah dipengaruhi oleh teman, karena yang sering mereka temui dalam kegiatan sehari-hari adalah teman. Selain itu, teman merupakan tempat para remaja berkeluh kesah (curhat), saling berbagi pengalaman, dll.

6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Pada umumnya para ahli mengambil patokan ± antara 13-21 tahun adalah umur remaja. Perilaku akhlak terpuji dikalangan remaja perlu ditanamkan dalam diri dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan kebudayaan melalui perkembangan IPTEK yang tidak seimbang dengan kemajuan moral akhlak, bisa memunculkan gejala baru yaitu krisis akhlak terutama dikalangan remaja. Untuk menerapkan akhlak yang baik dalam menghadapi kondisi tersebut, maka seorang remaja haruslah bijaksana, pintar, dan waspada dalam menyikapinya. Tak lupa juga harus dalam pengawasan orang tua dan pendalaman pemahaman agama. Akhlak utama yang ditampilkan seseorang, manfaatnya adalah untuk orang yang bersangkutan, terlebih dalam hal pergaulan, bisa memberi contoh yang baik untuk teman-temannya. Terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak remaja, diantaranya faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor teman, dan kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama. B. Saran Diharapkan setelah kita mengetahui betapa pentingnya suatu akhlak dalam pergaulan, maka kita senantiasa berakhlakul karimah. Dan juga jangan sampai terjerumus kedalam pergaulan bebas.

7

DAFTAR PUSTAKA Al Arif, Ahmad Adib. 2009. Akidah Akhlak. Semarang : CV Aneka Ilmu Ali, Mohammad, dan Asrori, Mohammad. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Bumi Aksara Winiar, Irda. “Tugas UAS Urgensi Pendidikan Akhlak Bagi Remaja”. 13 Desember

2018.

http://irdawiniar.blogspot.com/2010/01/tugas-uas-urgensi-

pendidikan-akhlak.html?m=1 Sirait, Muhammad Imam. “Keutamaan Akhlaqul Karimah”. 16 Desember 2018. https://muhammadimamsirait.blogspot.com/2015/11/keutamaan-akhlaqulkharimah.html?=1 Azam. “Cara Penerapan Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Sehari-hari”. 16 Desember 2018 http://azamblogs.blogspot.com/2016/04/cara-penerapan-akhlakterpuji-dalam.html?=1

8

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87

More Documents from "Indrastika Wulandari"