BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam rangkaian elektronika, pencatu daya (power supply) merupakan alat yang sangat penting yang berfungsi sebagai sumber tegangan listrik yang sama seperti baterei dan accu karena memiliki peranan yang sangat menentukan bagi kerjanya suatu alat elektronik. Selain itu, catu daya juga berfungsi sebagai alat penunjang praktikum sebagai sumber tegangan pada rangkaian elektronika. sebenarnya sumber tegangan pada rangkaian elektronika juga dapat menggunakan baterei. Namun hal tersebut tidak efisien karena hanya bersifat terbatas dan tidak tahan lama. Tegangan baterei semakin lama akan semakin melemah dan apabila habis maka harus ganti lagi atau diisi kembali. Sehingga mengeluarkan biaya yang relative mahal. Untuk mengatasinya, dapat di atasi dengan alternative lain seperti membuat suatu rangkaian sumber listrik arus searah (DC) yang dipakai terus menerus dan memiliki tegangan stabil. Untuk tujuan melaksanakan percobaan percobaan dan memenuhi kebutuhan akan tegangan masukan yang bervariasi kini dengan tersedianya berbagai macam komponen penstabil, maka dapat dirangkai catu daya yang dapat menghasilkan tegangan listrik arus sarah (DC) yang stabil dan tidak terpengaruh oleh perubahan tegangan input dan perubahan beban. Perlu diketahui bahwa tegangan jala-jala PLN umumnya tidak stabil. Kondisi ini sangat tidak diharapkan karena dapat mempengaruhi kinerja dari suatu peralatan elektronika tertentu dan menyebabkan kerusakan pada alat elektronika. maka diperlukanlah catu daya yang sangat pula berfungsi sebagai penstabil tegangan dan pengubah arus. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh Vin terhadap tegangan break down dan Vout pada suatu rangkaian elektronika ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh Vin terhadap tegangan break down dan Vout pada suatu rangkaian elektronika.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan percobaan rangkaian penyearah dengan penstabil tegangan dapat simpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya tegangan input dari kelima percobaan lebih besar dibandingkan dengan tegangan breakdown. Sehingga nilai tegangan breakdown yang dihasilkan sama dengan tegangan keluaran. Hal tersebut dipengaruhi karena adanya diode zener yang merupakan jenis diode yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi pada rangkaian reverse (bias mundur). Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan sebagai berikut. Percobaan pertama Vin sebesar 13V, didapatkan V breakdown dan Vout sebesar 2V. percobaan kedua Vin sebesar 16V didapatkan V breakdown dan Vout sebesar 3V. percobaan ketiga Vin sebesar 19V, didapatkan nilai V breakdown dan Vout sebesar 3V. percobaan keempat Vin sebesar 22V didapatkan nilai V breakdown dan Vout sebesar 3 V. serta percobaan kelima, digunakan Vin sebesar 25V dan didapatkan nilai V breakdown dan Vout sebesar 4 V. B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar praktikan lebih teliti dalam membaca skala pada multimeter agar data yang diperoleh lebih teliti dan valid.